• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) TERHADAP KESEMBUHAN TUBERCULOSIS PARU DI PUSKESMAS MEDAN AREA SELATAN KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN 2014 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PERAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) TERHADAP KESEMBUHAN TUBERCULOSIS PARU DI PUSKESMAS MEDAN AREA SELATAN KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN 2014 SKRIPSI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) TERHADAP KESEMBUHAN TUBERCULOSIS PARU

DI PUSKESMAS MEDAN AREA SELATAN KECAMATAN MEDAN AREA

TAHUN 2014

SKRIPSI

OLEH:

MAGDA UFIK SITORUS NIM. 101000015

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ANALISIS PERAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) TERHADAP KESEMBUHAN TUBERCULOSIS PARU

DI PUSKESMAS MEDAN AREA SELATAN KECAMATAN MEDAN AREA

TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

OLEH:

MAGDA UFIK SITORUS NIM. 101000015

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)
(4)

ABSTRAK

Kesembuhan Tuberculosis adalah kondisi individu yang telah menunjukkan peningkatan kesehatan dari penyakit Tuberculosis Paru dengan menyelesaikan pengobatan secara lengkap serta pemeriksaan ulang dahak pada akhir pengobatan yang hasilnya negatif. Puskesmas Medan Area Selatan merupakan puskesmas yang memiliki angka kesembuhan Tuberculosis Paru terendah di Kota Medan pada tahun 2013 dengan penderita BTA positif sebanyak 22 orang dan yang sembuh sebanyak 15 orang (68%). Hal ini berarti angka kesembuhan di Puskesmas Medan Area Selatan belum mencapai target yang ditetapkan yaitu minimal 85%.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis dan lisan dari orang-orang yang akan diamati untuk menganalisis peran Pengawas Minum Obat (PMO) terhadap kesembuhan Tuberculosis Paru di Puskesmas Medan Area Selatan, Kecamatan Medan Area, Tahun 2014. Informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang, yang terdiri dari 1 informan kepala Puskesmas, 1 informan petugas Tb Paru puskesmas, 4 informan penderita Tb Paru, dan 4 informan pengawas minum obat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pengawas minum obat yang dilakukan masih kurang baik, ditandai dengan kurangnya komunikasi antara pengawas minum obat dengan penderita Tuberculosis Paru dalam mengawasi dan mengingatkan minum obat.

Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan kepada Dinas Kesehatan Kota Medan agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap Puskesmas terkait penanggulangan Tuberculosis Paru. Kepada Puskesmas Medan Area Selatan agar meningkatkan pemantauan dan penyuluhan kepada pengawas minum obat agar lebih memahami tugas dan fungsinya, serta penyuluhan kepada penderita supaya lebih paham tentang penyakit yang dideritanya dan bertanggungjawab atas kesembuhannya.

(5)

ABSTRACT

Cure Tuberculosis is a condition of individuals who have shown health improvements from pulmonary Tuberculosis disease with completing the full treatment and re-examination of sputum negative result at the end of treatment. Field South Area Community Health Center is a health center that has a cure rate of Tuberculosis lowest of 39 health centers in the city of Medan in 2013 with the sheer number of smear positive Tuberculosis patients as many as 22 people and as many as 15 people were cured (68%). This means that the cure rate in the Southern Area Health Center field has not reached the set target is at least 85%.

This research was a qualitative research that produces descriptive data in the form of written and spoken words of the people who will be observed to analyze the role of the drugs swallowing control (PMO) to cure pulmonary Tuberculosis in Southern Area Health Center Medan, Medan District Area, in 2014. Informants in this study amounted to 10 informants, consisting of 1 head of Health Centre, 1 Tuberculosis officer of Health Centre, 4 patients with pulmonary Tuberculosis, and 4 informant from drugs swallowing control.

The results showed that the role of the drugs swallowing control is done is still not good, characterized by a lack of communication between the drugs swallowing control with pulmonary Tuberculosis patients in supervising and reminded to take medication.

Based on the results of the study, expected to Medan City Health Department in order to further improve the supervision of the health center treatment-related pulmonary Tuberculosis. The Southern Area Health Center field in order to improve monitoring, and counseling to drugs swallowing control in order to better understand their duties and functions, as well as counseling to the patient so that the patient is more aware about her illness and responsible for his recovery.

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Magda Ufik Sitorus

Tempat/ Tanggal Lahir : Bandar Pasir Mandoge/ 27 Maret 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Anak ke : 3 dari 3 bersaudara

Status Perkawinan : Belum Menikah

Alamat Rumah : Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan Riwayat Pendidikan : 1. Tahun 1997-1998 : TK Hidayatul Islam

2. Tahun 1998-2004 : SDN 010113 Bandar Pasir Mandoge

3. Tahun 2004-2007 : MTs. Hidayatul Islam PTPN IV Pasir Mandoge

4. Tahun 2007-2010 : SMA Diponegoro Kisaran 5. Tahun 2010-2014 : Fakultas Kesehatan Masyarakat

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Peran Pengawas Minum Obat (PMO) Terhadap Kesembuhan Tuberculosis Paru di Puskesmas Medan Area Selatan Kecamatan Medan Area Tahun 2014, guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat.

Selama penyusunan skripsi mulai dari awal hingga akhir selesainya skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan, dukungan, serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Drs. Surya Utama, M.S., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Heldy BZ, MPH, selaku Ketua Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3. dr. Rusmalawaty, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membimbing dan meluangkan waktu, memberikan saran, dukungan, nasihat, serta arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

(8)

5. Siti Khadijah Nasution, SKM, M.Kes, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan serta saran-saran kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini.

6. Asfriyati, SKM, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan dukungan dan bimbingan selama penulis menjalani pendidikan.. 7. Seluruh dosen dan staf di FKM USU khususnya Departemen AKK yang telah

memberikan ilmu dan membantu penulis selama penulis menjadi mahasiswa di FKM USU.

8. Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

9. Kepala Puskesmas Medan Area Selatan dan seluruh staf khususnya penanggungjawab Tb Paru yang telah membantu penelitian penulis.

10. Teristimewa untuk kedua orang tua saya, M. Haidir Sitorus dan Rokinim Br. Silalahi yang senantiasa memberikan do‟a, kasih sayang dan dukungan kepada

penulis, serta abang saya Agus Tami Sitorus yang selalu mengingatkan dan memberikan motivasi kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Terima kasih untuk sahabat saya yang terhimpun dalam Keluarga Barokah yaitu Siti, Eci, Inur, Cya, Mutia, dan Anggia yang telah menjadi teman terbaik sekaligus keluarga kedua saya dari awal saya berada di FKM USU.

12. Keluarga besar HMI Komisariat FKM USU yang telah menjadi wadah bagi saya untuk berproses lebih dalam belajar.

(9)

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu, memberikan semangat, dukungan, dan do‟a selama ini.

Semoga kiranya Allah SWT akan membalas semua kebaikan dan bantuan yang telah penulis terima selama ini. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya keluarga besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Medan, Juli 2014

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Persetujuan ... i

Abstrak ... ii

2.3 Program Penanggulangan TB ... 21

2.3.1 Program Nasional Penanggulangan TB Indonesia ... 21

2.3.2 Strategi Penemuan Penderita TB ... 22

2.3.3 Identifikasi Suspek TB ... 23

2.3.4 Pemeriksaan Dahak ... 24

(11)

2.3.6 Jenis Obat Anti Tuberkulosis (OAT) ... 27

2.3.7 Efek Samping OAT ... 28

2.3.8 Pengobatan TB Paru ... 29

2.3.9 Evaluasi Pengobatan ... 32

2.4 Penyuluhan TB Paru ... 33

2.5 Konsep Determinan Perilaku ... 34

2.6 Pengawas Minum Obat (PMO) ... 35

BAB III METODE PENELITIAN... 43

3.1 Jenis Penelitian ... 43

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 43

3.2.2 Waktu Penelitian ... 43

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 46

4.2 Karakteristik Informan ... 48

4.3 Hasil Wawancara Kepada Informan ... 49

BAB V PEMBAHASAN ... 67

5.1 Mengawasi Penderita Setiap kali Menelan Obat ... 68

5.2 Mendorong Penderita Agar Berobat Teratur ... 71

5.3 Mengingatkan Penderita Untuk Periksa Ulang Dahak ... 73

5.4 Memberi Penyuluhan Kepada Penderita Tentang Penyakit TB Paru ... 74

5.5 Kepatuhan Minum Obat ... 76

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

6.1 Kesimpulan ... 82

(12)

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Pedoman Wawancara

Surat Izin Penelitian dari FKM USU

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 : Jumlah Penderita TB Paru per Wiayah Unit Pelayanan Kesehatan

(UPK) di Kota Medan Tahun 2013 ... 8

Tabel 4.1 : Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan Tahun 2013 ... 46

Tabel 4.2 : Data Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Area Selatan Tahun 2013 ... 47

Tabel 4.3 : Data Tenaga Kesehatan di Puskesmas Medan Area Selatan Tahun 2013 ... 47

Tabel 4.4 : Karakteristik Informan ... 48

Tabel 4.5 : Matriks Pernyataan Informan tentang Kondisi Kasus TB dan Kesembuhannya di Puskesmas Medan Area Selatan Tahun 2013 ... 49

Tabel 4.6 : Matriks Pernyataan Informan tentang Pengertian dan Penyebab TB Paru ... 50

Tabel 4.7 : Matriks Pernyataan Informan tentang Tanda-tanda TB Paru ... 51

Tabel 4.8 : Matriks Pernyataan Informan tentang Penularan TB Paru ... 52

Tabel 4.9 : Matriks Pernyataan Informan tentang Pemeriksaan TB Paru ... 53

Tabel 4.10 : Matriks Pernyataan Informan tentang Lama Menjalani Pengobatan ... 54

Tabel 4.11 : Matriks Pernyataan Informan tentang Ketersediaan dan Jenis Obat TB Paru ... 56

Tabel 4.12 : Matriks Pernyataan Informan tentang Penjelasan Minum Obat oleh Petugas ... 57

Tabel 4.13 : Matriks Pernyataan Informan tentang Efek Samping Obat ... 58

Tabel 4.14 : Matriks Pernyataan Informan tentang Keteraturan Minum Obat ... 59

(14)

Tabel 4.16 : Matriks Pernyataan Informan tentang Kriteria PMO ... 61

Tabel 4.17 : Matriks Pernyataan Informan tentang Pernyataan Tertulis PMO ... 62

Tabel 4.18 : Matriks Pernyataan Informan tentang Penyuluhan Oleh Petugas ... 63

Tabel 4.19 : Matriks Pernyataan Informan tentang Tugas dan Fungsi PMO ... 64

(15)

DAFTAR GAMBAR

Referensi

Dokumen terkait

(2) Mengevaluasi tentang kelas kesesuaian lokasi SPBU dalam hubungan dengan sebaran spasial populasi penduduk dan tingkat kepadatan lalu lintas kendaraan kendaraan bermotor di

[r]

Untuk memperoleh data mengenai hasil-hasil peningkatan kemampuan membaca Al-Qur`a n melalui metode Iqro’ dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur`an santri usia

LAPORAN REALISASI SEMESTER PERTAMA APBD DAN PROGNOSIS 6 (ENAM) BULAN BERIKUTNYA PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN. Semester Pertama Semester Pertama Prognosis

Merupakan kebanggaan tersendiri karena telah melalui perjuangan sangat berat, dan akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Penggunaan Metode Sosiodrama Melalui

Abstrak: Penelitian mengidentifikasi hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku seksual pada remaja di SMAN 1 Sanden.. Metode penelitian survey analitik dengan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga.. Tesis Respon Viabilitas

Dalam ”Studi Pengembangan Model Tungku Pembakaran untuk Pembuatan Patung Keramik Monumental” ini, telah diteliti dan dieksplorasi berbagai kemungkinan dari aspek komposisi bahan