• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektifitas Penggunaan Media Sosial Acad

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Efektifitas Penggunaan Media Sosial Acad"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

Komunikasi FISIP USU

SKRIPSI

Nakkok

110904079

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Komunikasi FISIP USU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi

Nakkok

110904079

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

ii

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh:

Nama : Nakkok

NIM : 110904079

Judul Skripsi : Efektifitas Penggunaan Media Sosial Academia Terhadap Pemenuhan dan Penyebaran Kebutuhan informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU.

Medan, April 2016

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Emilia Ramadhani, S.Sos. M.A Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A NIP. 197310212006042001 NIP. 19620828 198701 2 001

Dekan FISIP USU

(4)

iii Skripsi ini diajukan oleh :

Nama : Nakkok

NIM : 110904083

Departemen : Ilmu Komunikasi

Judul Skripsi : Efektifitas Penggunaan Media Sosial Academia Terhadap Pemenuhan dan Penyebaran kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU.

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima

sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Majelis Penguji

Ketua Penguji :

Penguji : Emilia Ramdhani, S.Sos. M.A 197310212006042001

Penguji Utama :

(5)

iv

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang di kutip maupun yang dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika dikemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Nama : Nakkok

NIM : 110904079

Tanda Tangan :

(6)

v

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih dan karunia-Nya yang begitu berlimpah yang telah dilimpahkan kepada penulis setiap waktu. Terima kasih untuk selalu menghadirkan jalan disaat penulis melewati jalan yang terjal dan penuh cobaan selama penulisan skripsi ini. Dan oleh hanya karna berkat pengasihan-Nya saja penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi.

Penulisan skripsi ini adalah salah satu syarat yang harus penulis penuhi guna menyelesaikan studi di Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara (USU) untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada Ilmu Komunikasi. Adapun judul dari skripsi ini adalah : Efektifitas Penggunaan Media Sosial Academia Terhadap Pemenuhan dan Penyebaran Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU.

Pada kesempatan ini, dengan rasa hormat skripsi ini penulis persembahankan untuk kedua orang tua penulis, B.B Siahaan S.E, MM dan Ritha Siagian. Terima kasih telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang, kesabaran dan pengorbanan yang begitu besar sehingga menjadi penyemangat bagi penulis dalam menjalani hidup. Tak lupa juga ucapan terima kasih kepada saudara-saudara penulis, William Siahaan S.E, Gabe Partinanda S.T, dan Sandro Pangidoan S.TP, M.si serta keluarga besar Siahaan dan Siagian yang selalu memberi doa, bantuan serta motivasi kepada penulis untuk selalu bersemangat menjalani perkuliahan di tanah perantauan.

Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada masing-masing yang telah membantu dan mendukung penulis mulai dari awal perkuliahan hingga menyelesaikan skripsi ini:

1. Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Dra. Fatma Wardy Lubis, MA. Terima Kasih atas segala ilmu yang Ibu berikan.

2. Ibu Dra. Dayana Manurung, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi FISIP.

(7)

vi

Terima kasih atas pengetahuan dan ilmu yang sangat berharga yang tidak akan pernah penulis lupakan. Semoga Tuhan membalas budi baik dan kelembutan Kak Emil berkali-kali lipat.

4. Dosen Pembimbing Akademik saya Dra. Inon Beydha, Ph.D. Terima Kasih atas perspektif dan bimbingan sejak awal perkuliahan hingga penulis menyelesaikan perkuliahan.

5. Bapak dan Ibu dosen Ilmu Komunikasi USU yang telah memberikan begitu banyak bekal pengetahuan serta pengajaran selama masa perkuliahan berlangsung. Terima kasih atas segalanya yang telah diberikan.

6. Kepada Kak Maya yang selalu dengan senang hati membantu segala kebutuhan administrasi penulis. Terima kasih atas segala informasi dan bantuannya selama ini.

7. Kepada Erwin ers, Yosua Dimas, Desi dan Nurhasanah, yang telah menjadi teman terdekat penulis selama masa kuliah di Departemen Ilmu Komunikasi. Terima kasih buat segala cerita pahit dan manis selama ini serta bantuan dan canda tawa nya.

8. Kepada rekan sejawat penulis di departemen Ilmu Komunikasi Stambuk 2011 yang selalu menjaga kebersamaan dan kekompakan.

9. Kepada senior dan junior penulis di Departemen Ilmu komunikasi.

(8)

vii

yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

12.Kepada 84 responden mahasiswa ilmu komunikasi, terima kasih waktu dan kerjasama nya dalam mengisi kuesioner penulis.

13.Pihak-pihak yang membantu penulis dalam suka mau pun duka namun tidak bisa penulis ucapkan satu persatu. Terima kasih

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini belum mencapai kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan pengetahuan, wawasan, dan serta bahan-bahan literatur yang penulis dapatkan maka dari itu dengan segala kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran guna membangun penyempurnaan skripsi ini. Serta penulis berharap di kemudian hari muncul penelitian dengan sudut pandang yang berbeda sehingga memperkaya penelitian ini.

Akhir kata, penulis ucapkan selamat membaca dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapapun yang membaca.

Medan, April 2016

Peneliti

(9)
(10)

ix

Pemenuhan dan Penyebaran Kebutuhan Informasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penggunaan teknologi komunikasi. Dalam hal ini adalah Media Sosial Academia.edu dan penggunaannya sebagai media penyebaran informasi perkuliahan di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. Teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah Teknologi Komunikasi, Internet, Media Sosial, Uses and Gratification, Academia.edu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU stambuk 2012, 2013 dan 2014 yang berjumlah 512 orang. Dalam menentukan jumlah sample digunakan rumus Slovin dengan presisi 90% atau sig. 0,1 dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 10%, diperoleh 84 orang. Populasi dikelompokan berdasarkan strata, sehingga digunakan teknik Proporsional Stratified Random Sampling. Teknik pengumpulan data melalui Penelitian Lapangan (Field Research). Alat Pengumpul data menggunakan kuesioner yang terdiri dari 26 soal. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabel tunggal. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa tingkat penggunaan teknologi dikalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi adalah tinggi. Dapat dilihat dari bagaimana penggunaan Media Sosial Academia.edu di kalangan mahasiswa yang dianggap efektif sebagai media komunikasi antar teman sekelas/stambuk dalam penyebaran informasi materi seputar perkuliahan dengan melihat berbagai aspek antara lain kebutuhan Kognitif, kebutuhan Afektif, Kebutuhan Intergratif Personal, kebutuhan Intergratif sosial, dan Kebutuhan pelepasan ketegangan.

(11)

x

This thesis entitled The Effectiveness of Using Social Media Academia Toward Fulfillment and Distribution of Student Information Needs of Social Communication Sciences USU. The purpose of this study was to determine the level of usage of communications technology. In case this is Social Media Academia.edu and its use as a medium of information dissemination lectures among students of Social Communication Sciences USU. Theories that are considered relevant in this study is of Communication Technology, Internet, Social Media, Uses and Gratification, Academia.edu. This research uses descriptive method with quantitative approach. The population in this study were students of Social Communication Sciences USU Class 2012, 2013 and 2014 amounted to 512 people. In determining the number of samples used Slovin formula with a precision of 90% or sig. 0.1 and the desired error rate is 10%, obtained 84 votes. Population grouped by strata, so use Proportional Stratified Random Sampling technique. Data collection through field research (Field Research). Tool Data collectors using a questionnaire consisting of 26 questions. Data analysis technique used is the analysis of a single table. The results obtained from this study is that the level of technology use among students of Communication Studies is high. Can be seen from how to use Social Media Academia.edu among students which is effective as a medium of communication between classmates in the dissemination of information materials about the lecture with viewed various aspects such as the need Cognitive, Affective needs, Personal Intergratif need, social Intergratif needs, and the need for tension release.

(12)

xi

LEMBAR PERSETUJUAN ...ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PENYATAAN ORISINALITAS ... iv

KATA PENGANTAR ... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... viii

ABSTRAK ... ix 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Pembatasan Masalah ... 6

2.3 Variabel Operasional ... 36

2.4 Komponen Penelitian ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskriptif Lokasi Penelitian ... 40

3.1.1 Lokasi Penelitian ... 40

3.1.2 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... 40

3.1.3Visi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... 41

3.1.4Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ... 41

3.1.5 Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU ... 42

3.1.6 Visi Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU ... 42

3.1.7 Misi Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU ... 42

3.2 Metode Penelitian ... 43

3.3 Populasi dan Sampel ... 43

3.4 Teknik Penarikan Sampel ... 45

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 46

(13)

xii

4.1.1 Tahapan Pengumpulan Data ... 48

4.1.2 Tahapan Pengolahan Data ... 49

4.2 Analisis Tabel Tunggal ... 50

4.2.1 Karakteristik Responden ... 50

4.2.2 Media Informasi ... 52

4.2.3 Pemenuhan Kebutuhan Informasi ... 59

4.2.4 Pemuasan Media ... 66

4.3 Pembahasan ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 75

5.2 Saran ... 77

5.2.1 Saran responden penelitian ... 77

5.2.2 Saran dalam kaitan akademis ... 77

5.2.3 Saran dalam kaitan praktis ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(14)

xiii

2.3 Variable Oprasional ... 36

3.1 Populasi dan Sample ... 43

3.2 Jumlah Sample ... 46

4.1 Jenis Kelamin Responden ... 50

4.2 Usia Responden ... 51

4.3 Stambuk Responden ... 51

4.4 Sumber Informasi ... 52

4.5 Nilai Informasi Dari Dosen ... 53

4.6 Penggunaan Buku... 53

4.7 Nilai Informasi Dari Buku ... 54

4.8 Penggunaan Internet ... 55

4.9 Nilai Informasi dari Internet... 55

4.10 Media Sosial Untuk Informasi Akademik... 56

4.11 Jumlah Kepemilikan Media Sosial... 57

4.12 Alat Akses Media Sosial ... 58

4.13 Pengenalan Media Sosial Berbasis Akademik ... . 59

4.14 Penggunaan Academia.edu ... ..59

4.15 Keaktifan di Academia.edu ... 60

4.16 Penggunaan Academia Sebagai Media Informasi... 61

4.17 Intensitas Penggunaan Academia.edu ... 62

4.18 Tampilan Academia.edu ... 63

4.19 Fitur-fitur Academia.edu ... 64

4.20 Jumlah Pertemanan di Academia.edu ... 65

4.21 Nilai Pesan atau Informasi Dalam Media Sosial Academia.edu.. 66

4.22 Nilai Manfaat Media sosial Academia.edu ... 67

(15)

xiv

(16)

xv

2.2 Model Uses and Gratification ... 30

(17)

xvi

1. Kuisioner

2. Tabel Fortran Cobol

3. Dokumentasi Penyebaran Kuisioner 4. Lembar Catatan Bimbingan Skripsi

(18)

1 Universitas Sumatera Utara

1.1 Latar Belakang

Kita sering mendengar ungkapan yang berkata bahwa manusia adalah mahkluk sosial. Dikatakan demikian karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup sendiri dan harus berinteraksi satu dengan yang lain. Thomas M. Scheindel mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang sekitar kita, untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa berpikir atau berprilaku seperti yang kita inginkan. Komunikasi sebenarnya bukan hanya ilmu pengetahuan, tapi juga seni bergaul. Kincaid dan Schramm mengatakan agar kita dapat berkomunikasi efektif, kita dituntut tidak hanya memahami prosesnya, tapi juga menerapkan pengetahuan kita secara kreatif. Lebih lanjut menurut Verderber komunikasi yang efektif adalah komunikasi dimana makna yang distimulasikan serupa atau sama dengan yang dimaksudkan komunikator, pendeknya komunkasi efektif adalah makna bersama.

Kemajuan global yang hadir pada saat ini mendorong perkembangan manusia dalam hal berkomunikasi. Kini kita mengenal internet, dimana internet terus memikat penggunanya dan menarik untuk dipahami dan dimanfaatkan dalam banyak hal dan kepentingan diantaranya adalah komunikasi. Lebih lagi para pengguna internet dapat memperoleh hal – hal yang mereka cari dan butuhkan diantaranya informasi mengenai berita, ekonomi, teknologi, kesehatan, ilmu pengetahuan, hiburan, dan topik yang lainya.

(19)

Universitas Sumatera Utara

telekomunikasi “tradisional” semacam surat kabar, radio atau bahkan televisi sekalipun. Dari website Kemkominfo menyebutkan hingga 2014 jumlah pengguna internet di Indonesia sudah menembus angka sekitaran 70 juta user yang menjadikan Indonesia peringkat 8 di dunia, dan bila melihat semakin pesatnya perkembangan internet di Indonesia bukan tidak mungkin angka tersebut akan terus bertambah.

Bisa dikatakan diera ini begitu banyak jika dikatakan dalam angka bagi mereka penguna komputer dengan jaringan internet yang mereka gunakan. Dengan mengarahkan kusor pada tobol mouse kita bisa langsung terjun ke lautan informasi dan hiburan yang ada di seluruh dunia.

Berbicara mengenai cakupan internet, kini setiap perusahaan umumnya sudah memiliki web page dan membangun jaringanya di internet. Teknologi ini didorong dengan kecepatanya dalam penyebaran informasi dan aksesnya yang murah sehingga jutaan individu bisa membuat situs miliknya sendiri. Begitu signifikannya penggunaan internet kini bahkan dalam perkiraan jumlah pengguna (user) di Amerika Serikat melebihi 200 juta (= 75% populasi). Signifikansi internet dapat diukur dengan cara yang lain diantaranya kini begitu banyak masyarakat yang memilih membaca surat kabar edisi internet dibandingkan edisi media cetak begitu juga terjadi dikalangan mahasiswa yang kini memiliki kemudahan mengakses internet dalam pemenuhan informasi untuk kegiatan akademik melalui Google dibandingkan melalui cetakan buku.

(20)

Universitas Sumatera Utara dengan sistem operasi Palm OS. Masih dalam tahun yang sama PC Handled untuk pertama kalinya diperkenalkan dengan sistem Windows CE. 4 tahun kemudian, tahun 2000 Symbian menjadi sistem operasi mobile modern pertama pada smartphone yang diluncurkan oleh Ericsson R380.

Kehadiran ponsel yang telah memiliki kegunaan yang baru dan lebih maju mempermudah para penggunanya dengan fisik media yang lebih kecil dan mampu dengan mudah dibawa kemana saja oleh pengguna. Tidak hanya itu, perkembangan varian fitur yang tersedia akibat kolaborasi internet dengan telepon selular juga seakan tak mampu terbendung. Kita mengenal ponsel tersebut dengan istilah Smartphone atau ponsel pintar. Smartphone adalah pesawat telepon yang menyediakan fitur yang berada diatas dan di luar kemampuan sederhana telepon seluler untuk membuat panggilan telepon. Selama bertahun-tahun, konsep ponsel pintar terus berkembang sebagai perangkat tangan telah menjadi lebih canggih. Sebuah hasil riset yang dikeluarkan Google Tahun 2015 menunjukkan bahwa Indonesia mengalami pertumbuhan cepat dalam mengadopsi smartphone (ponsel pintar), meningkat dua kali lipat dari 14 persen menjadi 28 persen dalam satu tahun. Indonesia juga merupakan salah satu dari 12 negara di dunia yang penggunaan ponsel pintarnya lebih tinggi daripada komputer dengan perbandingan 28 persen vs 15 persen. Dari riset itu, terungkap 62 persen pengguna di Indonesia yang disurvei hanya menggunakan ponsel pintar untuk mengakses Internet, sehingga Indonesia menempati salah satu posisi teratas di dunia terkait dengan akses Internet eksklusif dari smartphone (nomor 1 di Asia, nomor 3 di dunia).

(21)

Universitas Sumatera Utara dengan internet, semisal kita mengenal situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram,Youtube, LinkedIn, Google+, dan lainnya.

Internet juga berperan untuk anak muda selain sebagai Social Networking adalah untuk mencari informasi yang dibutuhkan dalam berbagai macam hal. Jika kita anak muda yang masih duduk di dunia pendidikan maka pastilah informasi mengenai materi pelajaran sangatlah dibutuhkan. Kembali lagi kita dapat berbicara bahwa internet yang membantu dalam hal ini pelajar maupun mahasiswa dalam pemenuhan kebutuhan informasi seputar akademik. Beberapa situs yang biasa digunakan untuk referensi adalah Wikipedia.com, math.com, maupun search engine Google untuk mencari informasi yang biasa hadir pada blog pribadi ataupun website yang berisikan informasi yang kita butuhkan.

Academia.edu adalah situs jejaring sosial untuk akademisi. Ini diluncurkan pada bulan September 2008 dan memiliki lebih dari 21 juta pengguna terdaftar sampai dengan April 2015. Platform ini dapat digunakan untuk berbagi dokumen, memantau dampaknya, dan mengikuti penelitian dalam bidang tertentu. Academia.edu didirikan oleh Richard Price, yang mendapatkan dana sebesar $ 600.000 dari perusahaan investasi yang bergerak di kawasan eropa Ventures Spark, dan investasi pengusaha asal Britania Raya Brent Hoberman, serta pihak lain-lain. Academia.edu berpartisipasi dalam gerakan ilmu pengetahuan dalam akses yang terbuka, yang digunakan untuk menanggapi kebutuhan yang dirasakan dalam ilmu pengetahuan yaitu distribusi yang lebih mudah atau instant. Academia.edu adalah platform untuk akademisi untuk berbagi makalah penelitian. Misi perusahaan adalah untuk mempercepat penelitian dunia.

(22)

Universitas Sumatera Utara mereka dan itu semua akan membiarkan peneliti mengawasi berapa banyak orang yang membaca artikel mereka dengan alat khusus dan juga sangat baik dalam hasil dengan intergrasinya dengan pencarian Google. Maka dapat dikatakan Academia.edu mencerminkan kombinasi norma jejaring sosial dan norma-norma akademik.

Dengan berbagai kelebihan yang ada dalam hal publikasi akademik dalam bentuk jejaring sosial, diharapkan selain kemudahan untuk penyebaran informasi bagi para akademisi juga manfaat diterima bagi para akademisi yang lain dalam pencarian informasi yang sama untuk penelitian atau pemenuhan informasi yang mereka inginkan. Selain itu dengan bentuk jejaring sosial maka Academia.edu juga membentuk komunitas global dalam bentuk publikasi penelitian yang dapat memunculkan feedback diantara para akademisi yang mungkin saling berkaitan dalam konteks permasalahan melalui tulisan yang mereka Upload. Merupakan salah satu keunikan yang didapat dimana disamping untuk kegiatan akademik Academia.edu juga bisa menjadi tempat untuk para penggunanya untuk berinteraksi seperti umumnya yang ada pada situs jejaring sosial yang lainnya. Kita bisa memiliki kontak teman dalam Hompage pribadi kita.

Peneliti memilih program studi ilmu komunikasi oleh karena mahasiswa ilmu komunikasi dituntut haruslah mengerti dan lebih menguasai mengenai perkembangkan teknologi komunikasi yang termasuk dalam kajian ilmu yang dipelajari di program studi ilmu komunikasi. Melalui serangkaian perkembangan yang ada dalam teknologi komunikasi untuk mempermudahkan atau mendukung pekerjaan manusia sehari-hari, diciptakannya situs Academia.edu ini dikatakan oleh para pendirinya adalah untuk membantu para akademisi dalam pembelajaran atau penyebaran informasi penelitian. Dari hal tersebut Academia.edu ini sendiri menarik untuk diteliti sebagai media komunikasi bagi kalangan mahasiswa yang masih aktif dalam program perkuliahan.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti “Jejaring sosial Academia.edu sebagai media komunikasi yang efektif bagi pemenuhan informasi pada

(23)

Universitas Sumatera Utara

1.2 Pembatasan Masalah

Untuk membatasi ruang lingkup yang luas maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut, yaitu:

a) Objek penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Program S-1 angkatan 2012, 2013 dan 2014 yang masih aktif kuliah. b) Penelitian ini untuk mengetahui penggunaan situs media sosial

Academia.edu di kalangan mahasiswa ilmu komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU dan tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap pola penerimaan dan penyebaran informasi materi – materi perkuliahan melalui jejaring sosial.

c) Waktu pelaksanan penelitian ini berlangsung pada bulan Mei 2015 s/d April 2016.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan pemaparan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti lebih lanjut yaitu, “Sejauh mana keefektifitasan penggunaan Academia.edu sebagai media komunikasi dalam penyampaian dan pemenuhan kebutuhan informasi dikalangan Mahasiswa Ilmu komunikasi FISIP USU ?”.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Untuk mengetahui tingkat penggunaan Academia.edu pada kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU.

(24)

Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang kelak diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Secara Akademis, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu komunikasi FISIP USU dalam hal teknologi komunikasi. Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan dan referensi bagi penelitian serupa dimasa yang akan datang.

b) Secara Teoritis, Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pengetahuan di bidang Ilmu Komunikasi yang berkaitan dengan teknologi komunikasi bagi peneliti maupun akademisi yang lain.

(25)

8 Universitas Sumatera Utara

URAIAN TEORITIS

2.1 Kerangka teori

Dalam sebuah penelitian maka seorang peneliti haruslah terlebih dahulu menyusun teori yang bersangkutan dangan topik penelitiannya. Kerangka teori dapat mempermudah peneliti menghubungkan teori dengan berbagai faktor yang terdapat dalam perumusan masalah. Menurut Kerlinger, teori adalah definisi proporsi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala yang menjabarkan relasi antara variable untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmad, 2004, p.6). Lebih lanjut teori merupakan pernyataan abstrak yang menyediakan cara dan menguji sesuatu yang diamati dalam dunia sosial (Miller, 2002, p.115). Fungsi teori dalam penelitian adalah membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya.

Adapun teori yang relevan untuk penelitian ini adalah :

2.1.1 Teknologi Komunikasi

Berbagai makna dan pengertian hadir dalam membahas komunikasi, kesulitan dan kerumitan pun terjadi dalam memahami serta menafsirkan ini disebabkan oleh karna ilmu ini cenderung bersifat abstrak yaitu memeiliki berbagai macam makna. Hovland merumuskannya sebagai proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk merubah tingkah laku orang lain (Communicate) (Hovland, 1953 p. 181). Dari definisi tersebut dapat kita ketahui bahwa ilmu komunikasi mempelajari dan meneliti perubahan sikap dan pedapat yang diakibatkan oleh informasi yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain.

(26)

Universitas Sumatera Utara melakukan pertukaran informasi dengan individu lainnya (Rogers, 1986). Secara umum perkembangan dalam era komunikasi menunjukan ciri-ciri sebagai berikut: a. Meningkatnya daya muat untuk mengumpulkan, menyimpan,

memanipulasikan dan menyajikan informasi. b. Kecepatan dalam penyajian informasi.

c. Miniaturisasi perangkat keras yang disertai dengan ketersediaanya yang melimpah.

d. Keragaman pilihan informasi untuk melayani berbagi macam kebutuhan.

e. Biaya perolehan informasi, terutama biaya untuk tranmisi data yang cepat dalam jarak jauh, yang secara relatif semakin menurun.

f. Kemudahan menggunakan produk teknologi komunikasi, baik hardware maupun software

g. Kemampuan distribusi informasi yang semakin cepat dan luas, lebih mudah diperoleh dengan menembus batas geografis.

h. Meningkatakan kegunaan informasi dengan keanekaragaman pelayanan yang dapat diberikan, hingga memungkinkan pemecahan masalah yang ada secara lebih baik dan efisien. (Miarso, 2007, 487-488)

(27)

Universitas Sumatera Utara belahan dunia secara stimulan. Komunikator hanya tinggal menyambungkan alat pemancar dan jutaan orang tinggal menyetel alat penerima.

Menurut Ploman (Nasution, 1990:11), kemajuan teknologi komunikasi tersebut ditandai oleh tiga karakteristik berikut ini:

a. Tersedianya keluwesan dan kesempatan memilih diantara berbagai metode dan alat untuk melayani kebutuhan manusia dalam komunikasi. Bila pada masa lalu hanya ada alat peralatan “berat”, yang profesional, dan mahal, maka kini tersedia bermacam sarana yang lebih “ringan”, metode yang hanya memerlukan ketrampilan minimal, serta murah. Dengan kata lain, kini kita bisa memilih sendiri tingkat teknologi yang kita perlukan.

b. Kemungkinan mengkombinasikan teknologi, metode, dan sistem-sistem yang berbeda dan terpisah selama ini. Berbagai bentuk baru transfer komunikasi dan informasi telah dimungkinkan dengan pengkombinasian tersebut.

c. Kecenderungan ke arah desentralisasi, individualisasi dalam konsep dan pola pemakaian teknologi komunikasi.

Motivasi penggunaan teknologi komunikasi yang ditemukan adalah motivasi mencari informasi (information seeking), belajar (learning), bermain (playing), mencari kesenangan (leisure), persuasi (persuasion), ikatan sosial (social bonding), menjaga hubungan pertemanan (relationship maintenance), dan motivasi mencari pemecahan masalah.

Dalam komunikasi kita juga mengenal Formula Lasswell, yaitu Harnold D. Laswell seorang sarjana politik Amerika pada tahun (1948) yang kemudian memperkenalkan model ini. (Cangara, 2012: 45).

(28)

Universitas Sumatera Utara Dari paradigma tersebut Harold D. Lasswell mengatakan bahwa komunikasi meliputi lima unsur yaitu :

1. Komunikator : Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam sebuah proses komunikasi. Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan. Seorang komunikator tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan kepada penerima, namun juga memberikan respons dan tanggapan,serta menjawab pertanyaan dan masukan yang disampaikan oleh penerima, dan publik yang terkena dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Pesan : Pesan ialah apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, dan gagasan. Pesan mempunyai tiga komponen: makna, simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan. Simbol terpenting adalah kata-kata (bahasa), yang dapat merepresentasikan objek (benda), gagasan dan perasaan, baik ucapan (percakapan, wawancara, diskusi, ceramah) ataupun tulisan (surat, esai, artikel, novel, puisi, famflet). Kata-kata membuat kita berbagi pikiran dengan orang lain. Pesan juga dapat dirumuskan secara nonverbal, seperti melalui tindakan atau isyarat anggota tubuh (acungan jempol, anggukan kepala, senyuman, tatapan mata, dan sebagainya).Bisa juga melalui lukisan, patung, musik, tarian, dan sebagainya.

(29)

Universitas Sumatera Utara kepada bentuk pesan yang disampaikan kepada penerima, apakah saluran verbal atau saluran nonverbal.

4. Komunikan : adalah orang yang menerima pesan atau informasi yang disampaikan komunikator.

5. Efek : adalah dampak sebagai pengaruh pesan tersebut. Apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya menambah ilmu pengetahuan dari yang tidak tahu menjadi tahu, terhiburm perubahan sikap dari yang tidak setuju menjadi setuju, perubahan keyakinan, perubahan perilaku dan sebagainya. (Mulyana, 2007: 69-71)

Dalam ilmu komunikasi sendiri kita mengenal teknologi komunikasi. Secara etimologis kata teknologi berasal dari kata yunani yaitu tekhne yang berarti konsep seni atau kerajinan tangan (sesuatu yang dihasilkan oleh pekerjaan tangan) dan logia atau logos yang berarti ilmu atau studi. Maka secara harafiah dapat diartikan bahwa teknologi komunikasi adalah adalah segala sesuatu yang diciptakan untuk membantu pekerjaan tangan manusia ataupun hal lainnya dengan tujuan untuk memenuhi serta mempermudahkan berbagai pekerjaan manusia.

Sejarah perkembangan teknologi komunikasi

Masa Prasejarah

(30)

Universitas Sumatera Utara Masa Sejarah

Penemuan kertas oleh bangsa Cina menjadi tanda perkembangan bahasa tulis dan cikal bakal kertas saat ini. Pada masa ini, kertas terbuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci kemudian diratakan dan dikeringkan. Dengan ditemukannya kertas, muncul teknologi percetakan dengan menggunakan balok kayu yang dilumuri tinta dan dicapkan pada kertas.

Masa Modern

Pada masa ini telnologi komunikasi melalui tahapan-tahapan perubahan yang dilalui dari kurun waktu yang cukup panjang. Beberapa teknologi komunikasi yang digunakan adalah:

 Mesin Cetak (1455)

Pada tahun 1455, Johann Guttenberg menciptakan mesin cetak pertama menggunakan pelat huruf yang terbuat dari besi. Pelat tersebut dapat diganti dalam bingkai yang terbuat dari kayu.

 Mesin Analitik (1830)

Charles Babbage menciptakan mesin analitik yang mampu memasukkan data, mengolahnya dan mengeluarkan output berupa kartu. Dengan menggunakan mesin ini, Agusta Lady Byron untuk pertama kalinya menulis sebuah program komputer yang pertama di dunia. Meskipun bersifat mekanis, mesin ini mengilhami terciptanya mesin digital seperti komputer digital pertama yang disebut ENIAC I.

 Telegraf dan Kode Morse (1837)

(31)

Universitas Sumatera Utara  Film Pertama (1861)

Film merupakan alat komunikasi untuk mengungkapkan gagasan kepada orang banyak. Awal mula film diciptakan pada tahun 1861.

 Pesawat Telepon dan Fotografi (1877)

Berdasar pada teknologi telegraf, pada tahun 1877, Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan telepon yang dipergunakan secara umum untuk kali pertama. Pada masa ini, ditemukan pula fotografi dengan kecepatan tinggi oleh Edward Maybridge.

 Pita Penyimpan Magnetis (1899)

Pada masa ini untuk kali pertama diciptakan sistem penyimpanan dalam tape (pita) magnetis yang terbuat dari pita plastik kuat yang disebut Mylar. Salah satu sisi pita tersebut dilapisi bahan magnet sejenis iron oxide (oksida besi).

 Televisi Tabung (1923)

Zvorkyn menciptakan televisi tabung dan komponen yang digunakan masih berupa tabung vakum karena pada masa ini belum muncul teknologi transistor.

 Media Penyimpanan Magnetic Tape (1940)

Dimulainya pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang komunikasi dan informasi terjadi pada masa Perang Dunia II. Pengembangan tersebut bertujuan untuk kepentingan pengiriman dan penerimaan dokumen-dokumen militer yang disimpan dalam bentuk magnetic tape.

 Hiperteks (1945)

(32)

Universitas Sumatera Utara  Komputer Digital (1946)

Setelah satu abad terciptanya analytical machine oleh Charles Babbage, komputer digital (ENIAC I) pertama di dunia diciptakan pada masa ini.

 Transistor (1948)

Para peniliti di Bell Telephone mengembangkan transistor untuk mengganti tabung vakum yang sebelumnya digunakan. Selain bentuknya kecil, transistor hanya membutuhkan sumber daya listrik yang kecil dan tidak menimbulkan panas yang berarti.

 Transistor Planner (1957)

Pada masa ini dikembangkan komponen elektronik transistor planner oleh Jean Hoerni. Dengan teknologi ini, jutaan transistor dapat dimasukkan ke dalam satu keping kecil kristal silikon. Pada tahun ini juga, Uni Soviet (USSR) meluncurkan satelit bumi buatan pertama yaitu Sputnik yang bertugas sebagai mata-mata.

 Jaringan Komputer Desentralisasi (1962)

Rand Paul Barand ditugaskan untuk mengembangkan suatu sistem jaringan desentralisasi yang mampu mengendalikan sistem pemboman dan peluncuran peluru kendali dalam perang nuklir.

 Jaringan Komputer Pertama di Amerika Serikat (1969)

Sistem jaringan yang pertama diberntuk dengan menghubungkan empat titik tempat dengan kekuatan 50 Kbps.

 Program E-mail (1972)

(33)

Universitas Sumatera Utara  Internet (1973 - 1990)

Istilah internet diperkenalkan dalam sebuah karya tulis mengenai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Kemudian dilanjutkan dengan dilakukan pengembangan protokol jaringan.

Teknologi komunikasi telah berkembang sehingga tidak ada masyarakat modern yang mampu bertahan tanpa komunikasi. Konsep ini yang mendasari bahwa manusia memiliki kebutuhan berinteraksi sosial. Komunikasi yang bersinggungan dengan kehidupan berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya (termasuk lintas budaya) terjadi dalam beragam wujud dan bentuk. Perkembangan teknologi turut memberikan arti yang sangat penting dalam bidang komunikasi dan interaksi sosial dapat berlangsung dan tercipta tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Peran komunikasi sebagai penggerak interaksi sosial dalam masyarakat dapat terus ebrkembang dalam setiap aspek kehidupan masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan individu maupun kelompok.

Perkembangan teknologi komunikasi tidak dapat dilepaskan dari suatu konteks perubahan masyarakat dalam arti luas. Perluasan teknologi komunikasi memiliki posisi disetiap ilmu interdisiplin dan saling berkaitan dalam hal perkembangan ilmu-ilmu khususnya sebagai sarana pemahaman dan penyebaran ilmu agar dapat dipahami masyarakat secara rinci dan jelas. Teknologi komunikasi dilihat sebagai keberadaannya yang unik dan objektif mengalami perkembangan demi kebutuhan manusia dari segi pemanfaatan teknologi komunikasi itu sendiri.

(34)

Universitas Sumatera Utara perangkat yang satu ke lainnya. Teknologi komunikasi dapat berupa telephone, fax, radio, televisi, audio video, website maupun situs yang difungsikan untuk mengumpulkan dan memproses sehingga terjadi pertukaran informasi diantara individu (Rogers, 1986). Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan.

Perkembangan teknologi dalam bidang komunikasi telah memberikan pengaruh terhadap lini bidang pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Pengaruh ini berdampak adanya pergeseran terhadap proses pembelajaran itu sendiri. Komunikasi sebagai media pendidikan direalisasikan dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti komputer, internet, e-mail dan alat-alat komunikasi teknologi digital lainnya. Interaksi tidak hanya dilakukan melalui tatap muka, namun dengan adanya pemanfaatan dari teknologi komunikasi. Pengajar dapat memberikan layanan informasi tanpa harus berhadapan langsung dan sebaliknya penimba pendidikan dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas, tidak hanya dari pengajar, namun juga dari sumber-sumber lain yang valid dan dapat dipercaya. Perkembangan teknologi komunikasi dalam lini pendidikan berdampak dengan maraknya pendidikan virtual atau e-learning yaitu suatu metode pembelajaran dengan menggunakan teknologi komunikasi dan informasi internet.

E-learning merupakan satu penggunan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan yang sangat luas berdasarkan kriteria, sebagai berikut:

a) merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi pembelajaran atau informasi

b) pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet

(35)

Universitas Sumatera Utara Dalam hal peranan melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat TIK secara praktis dapat memfasilitasinya. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai istilah dewasa ini berawalan e, mulai dari book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan “e” bermakna electronics yang secara harafiah dimaknai berdasar teknologi elektronika digital atau berintegrasi dengan teknologi informasi sebagai media penyalur.

Kini di era pendidikan sekarang konseptual dalam bentuk buku tidaklah sedigdaya dalam penggunaannya dimasa masa sebelum hadirnya teknologi komunkiasi. Sekarang kita mengenal bentuk Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili.

2.1.2 Internet

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek

lembaga ARPA yang mengembangkan jaringan yang

dinamakan ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX.

(36)

Universitas Sumatera Utara serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Dalam Harfield Cangara (2012: 163) tiga puluh tahun setelah ditemukannya internet serta keberhasilan satelit komunikasi diluncurkan, komputer telah dikembangkan menjadi media komunikasi lintas benua. Salah satu kelebihan dari internet ini adalah kecepatan mengirim dan memperoleh informasi yang tinggi sekaligus penyedia data yang shopisticated. Kalau dulu kita ingin mengirimkan surat untuk berkomunikasi dengan seseorang yang berada jauh pastilah memerlukan waktu yang cukup lama, kini dengan hadirnya Email kita dipermudah dengan waktu yang lebih cepat dan jangkauan yang lebih luas. Hal ini mengambarkan bahwa internet kini dijadikan media komunikasi antarpribadi yang cukup efektif.

Dalam (Vivian, 2008, p.277) disampaikan bahwa dari segala kelebihan dan kemudahan yang dihadirkan internet terdapat beberapa hal pula yang harus dilihat untuk mengevaluasi internet. Beberapa hal diantara adalah :

Isi. Disini kita berbicara mengenai content karena itu merupakan inti dari pesan media massa. Pengukuran yang dipakai untuk menilainya adalah akurasi, kejelasan, dan koherensi.

Daya navigasi (Navigability). Apakah dalam situs ini memeiliki link internal sehingga user dapat dengan mudah berpindah dari satu halaman ke halaman lainya.

(37)

Universitas Sumatera Utara

Intuitif untuk dipakai. Situs yang baik memiliki tambahan navigasi untuk berkeliling di seputar situs secara efisisen dan lancar.

Waktu Loading. Haruslah cepat untuk dibuka sehingga pengguna (user) tidak perlu menghabisakan waktu untuk mendapatkan informasinya.

Roger Fidler mengambarkan bahwa media kini telah mengalami “Mediamorfosis” dimana telah terjadi perubahan bentuk di dalam media komuikasi yang disebabkan oleh interaksi yang kompleks dari kebutuhan kebutuhan penting para pengguna media, tekanan kompetitif dan politis serta inovasi – inovasi sosial dan teknologi (Severin, 2007: 459). Bisa dikatakan bahwa penggunaan media dalam berbagai kepentingan untuk menunjang kebutuhan dari para pengguna yang semakin kompleks di era globalisasi sekarang ini. Dalam dunia pendidikan, internet banyak dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran. Seperti dimanfaatakan untuk mencari bahan ajar, digunakan sebagai media pembelajaran, sebagai media dalam mengirim tugas, forum diskusi, dan lain sebagainya. Dikarenakan Internet mampu mengkomunikasikan informasi antar jaringan komputer yang terpisah jarak dan waktu, seringpula dimanfaatakan dalam kegiatan belajar jarak jauh (distance learning). Hal ini seperti yang dilakukan oleh Universitas Terbuka dalam mengkases perkuliahannya seringkali menggunakan sistem belajar jarak jauh yang memanfaakan tekhnologi internet. Kegiatan distance learning melalui internet ini disebut juga dengan elektronik learning (e-learning),sebagaimana dituturkan oleh Hartley, (2001) “E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain”.

Internet Sebagai Sarana E-Education

(38)

Universitas Sumatera Utara akses yang cukup membelit dan terkadang perpustakaan berdiri pada lembaga pendidikan tertentu dan terbatas pada suatu komunitas seperti pada perpustakaan universitas-universitas. Maka mahasiswa pada universitas tersebut saja akan memperoleh akses sepenuhnya terhadap perpustakaan itu. Hal ini yang menjadi cikal bakal kini sejumlah perpustakaan membuka akses online yang terbuka untuk para pencari informasi tampa dibatasi oleh ruang dan jarak yang terkadang menjadi masalah melihat perpustakaan di indonesia belum memiliki kualitas yang baik namun ada beberapa diantaranya yang sudah memiliki kualitas yang baik dan bertaraf internasional. Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di perguruan tinggi dalam maupun luar negeri (digital liberary).

Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-learning) dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.

(39)

Universitas Sumatera Utara Manfaat Pembelajaran Elektronik Learning

Sedangkan manfaat pembelajaran elektronik menurut A. W. Bates (Bates, 1995) dan K. Wulf (Wulf, 1996) dalam Suparno (2002) terdiri atas 4 hal, yaitu:

a. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity).

Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance interactivity). Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman sekelas.

b. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility).

(40)

Universitas Sumatera Utara halnya pada pendidikan konvensional. Dalam kaitan ini, Universitas Terbuka telah memanfaatkan internet sebagai metode / media penyajian materi. Sedangkan di Universitas Terbuka Indonesia (UT), penggunaan internet untuk kegiatan pembelajaran telah dikembangkan. Pada tahap awal, penggunaan internet di UT masih terbatas untuk kegiatan tutorial saja atau yang disebut sebagai tutorial elektronika.

c. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience).

Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan.

d. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).

(41)

Universitas Sumatera Utara 2.1.3 Media Sosial

Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dari adanya inisiatif untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. Munculnya teknologi internet secara otomatis turut mempengaruhi perkembangaan penggunaan media sosial di masyarakat. Media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial. Media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Beberapa contohnya antara lain, jejaring sosial, blog, wiki, youtube, dan lain-lain. melalui media sosial, setiap orang bisa membuat, menyunting sekaligus mempublikasikan sendiri konten berita, promosi, artikel, foto, dan video. Media sosial bersifat fleksibel, dan luas cakupannya, lebih efektif dan efisien, cepat, interaktif dan variatif. Mediia sosial berdiri sejak tahun 1978 dan muncul didasair ide untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia (Nurudin, 2012: 53).

Situs jejaring sosial pertama, yaitu Sixdegrees.com mulai muncul pada tahun 1997.Situs ini memiliki aplikasi untuk membuat profil, menambah teman, dan mengirim pesan. Tahun 1999 dan 2000, muncul situs sosial lunarstorm, live journal, Cyword yang berfungsi memperluas informasi secara searah. Tahun 2001, muncul Ryze.com yang berperan untuk memperbesar jejaring bisnis. Tahun 2002, muncul friendster sebagai situs anak muda pertama yang semula disediakan untuk tempat pencarian jodoh. Dalam keanjutannya, friendster ini lebih diminati anak muda untuk saling berkenalan dengan pengguna lain. Tahun 2003, muncul situs sosial interaktif lain menyusul kemunculan friendster, Flick R, You Tube, Myspace. Hingga akhir tahun 2005, friendster dan Myspace merupakan situs jejaring sosial yang paling diminati.

(42)

Universitas Sumatera Utara ikuti (follow). Tahun 2012,muncul kembali dan menambah kembali situs jejaring sosial untuk semua usia yang bernama Ketiker. Ketiker adalah situs web yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut post.

Media sosial adalah sebuah media yang isinya diciptakan dan didistribusikan melalui sebuah interaksi sosial. Media sosial merupakan sebuah aplikasi yang mengijinkan penggunanya berinteraksi dan memberikan timbal balik dengan sesama pengguna; membuat, mengedit dan membagikan informasi dalam berbagai bentuk. Pertumbuhan media sosial selama beberapa tahun terakhir telah membawa perubahan cara pemanfaatan internet bagi penggunanya dalam dunia pendidikan. Media sosial dalam dunia pendidikan secara fungsinya dikondisikan sebagai bentuk kolaborasi, keramahan, dan kreativitas penggunanya. kondisi yang terjadi kini, banyak kalangan masyarakat belum menyadari pentingnya kebutuhan sosial media dan internet dalam dunia pendidikan.

Halpin dan Tuffield dalam (Nurudin, 2012) mengatakan pentingnya untuk menyadari bahwa dari sisi luar sebuah web dalam internet selalu bersifat sosial. Penggunaan media sosial dalam dunia pendidikan dirasakan belum dipandang istimewa. Penggunaan media sosial dalam dunia pendidikan sebagai media belajar telah dipandang penting pada pendidikan dengan jenjang yang lebih tinggi, karena sebagai bagian dalam dunia ber-jaringan sosial, pengguna media telah melampaui diri mereka sendiri dan menjadi bagian dalam suatu jaringan yang lebih luas. Proses pendidikan yang merupakan sebuah proses terstruktur dalam menyerap informasi dan ilmu pengetahuan.

Pemanfaatan media sosial dalam proses belajar

(43)

Universitas Sumatera Utara sebagai media dalam proses belajar, maka jelas bahwa aplikasi dan perangkat media sosial telah berhasil menyediakan sebuah konsep tantangan baru dalam pembentukan pendidikan formal yang telah ada saat ini.

Pemanfaatan media sosial sebagai media belajar telah menunjang sebuah teori klasik mengenai teori pembelajaran sosial. Teori ini mengatakan bahwa proses belajar sosial berfokus pada bagaimana seorang individu belajar dengan menjadikan orang lain sebagai subjek belajarnya (Bandura, 2001). proses belajar ini telah ditunjang oleh media digital seperti bagaimana seseorang belajar menggoreng telur dengan melihat video orang lain menggoreng telur. Selain belajar mengenai sebuah perilaku sederhana mengenai keahlian seseorang, dalam media sosial dapat pula ditemukan bagaimana seorang individu belajar dan mulai memikirkan konsekuensi yang akan timbul dari perilaku yang dilakukan oleh subjek belajarnya. Media sosial pada kelanjutannya tidak hanya mengajarkan bagaimana sebuah teknologi komunikasi dan informasi memberikan dampak, tetapi juga mengajarkan bagaimana sebuah teknologi komunikasi diserap dan diadopsi (Bandura, 2001). Pemanfaatan Media sosial kini banyak terjadi pada proses pendidikan jarak jauh (e-learning) dimana proses belajar mengajar tidak lagi terbatas pada ruang kelas, jarak, dan waktu.

Peran media sosial bagi anak muda

Media sosial telah menjadi sebuah sarana umum yang dipergunakan dalam kehidupan individu sehari-hari dan era baru dalam proses belajar mengajar. Penyebaran informasi yang terjadi dalam kalangan anak muda terbilang sangat cepat akibat media sosial, diungkapkan oleh Grant and meadows (2010) bahwa informasi dalam media sosial berkembang dan menyebar luas seperti virus dalam tubuh. Anak-anak pada usia remaja di Indonesia sangat cepat beradaptasi terhadap perkembangan teknologi yang ada saat ini. Maka, tidaklah mengherankan jika kita berada di pusat keramaian, kita dapat melihat para remaja yang saat ini minimal menggunakan sebuah perangkat digital untuk membantu aktivitas mereka.

(44)

Universitas Sumatera Utara Kominfo dalam penelusuran para pengguna aktivitas online pada anak usia remaja tahun 2014, ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media sosial sangat melekat dengan kehidupan remaja sehari-hari. Dalam studi ini ditemukan bahwa dari 98 persen remaja yang di survei tahu tentang internet dan 79,5 persen diantaranya adalah pengguna internet. Daya tarik internet dan media sosial inilah yang kemudian memegang peranan penting dalam membangun kemampuan berkomunikasi seseorang. Remaja saat ini begitu peka dengan perubahan yang terjadi dalam teknologi sosial, mereka mengikuti perkembangan tersebut dan menguasainya dengan proses belajar .

Media sosial menurut Sourav Gupta (2001, h1) adalah sebuah media untuk melakukan interaksi sosial yang menggunakan komunikasi yang terukur dan sangat mudah diakses. Media sosial menggunakan teknologi berbasis web dan mobile untuk mengubah komunikasi ke dalam bentuk dialog interaktif.

Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010 salah satunya antara lain :

Situs jejaring sosial / Microblog

Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto – foto. contoh facebook, twitter.

Ciri - ciri media sosial

Media sosial mempunyai ciri - ciri sebagai berikut :

(45)

Universitas Sumatera Utara Kelebihan

Keberadaan situs jejaring sosial ini memudahkan kita untuk berinteraksi dengan mudah dengan orang-orang dari seluruh belahan dunia dengan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan telepon. Selain itu, dengan adanya situs jejaring sosial, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat.

Kelemahan

Kemunculan situs jejaring sosial ini menyebabkan interaksi interpersonal secara tatap muka (face-to-face) cenderung menurun. Orang lebih memilih untuk menggunakan situs jejaring sosial karena lebih praktis. Di lain pihak, kemunculan situs jejaring sosial ini membuat anak muda tidak dapat tidak mengakses internet. Dalam kadar yang berlebihan, situs jejaring sosial ini secara tidak langsung membawa dampak negatif, seperti kecanduan (adiksi) yang berlebihan dan terganggunya privasi seseorang.

2.1.4 Uses and Gratification

Dalam Nurudin (2003: 181) bahwa pada tahun 1974, Herbert Blumer dan Elihu Katz memperkenalkan teori ini melalui bukunya The Uses of Mass Communications: Current Perspectives on Gratifications Research. Mereka mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media dengan kata lain pihak pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Lebih lanjut pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Kita memahami interaksi orang melalui pemanfaatanya akan media tersebut (Uses) dan kepuasan yang diperoleh (Gratification). Severin (2011: 353) uses and gratification melibatkan suatu pergeseran fokus dari tujuan penyampaian pesan ke tujuan penerima pesan. Pendekatan ini berusaha menentukan fungsi apa saja yang dijalankan oleh komunikasi massa terhadap audiennya.

(46)

Universitas Sumatera Utara dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sini timbul istilah uses and gratification, penggunaan dan pemenuhan kebutuhan. Dalam asumsi ini tersirat pengertian bahwa komunikasi massa berguna (utility), bahwa konsumsi media diarahkan oleh motif (intentionality), bahwa perilaku media mencerminkan kepentingan dan prefensi (selectivity), dan bahwa khalayak sebenarnya kepala batu (stubborn).

Dalam Severin (2011: 357) mengutip Katz, Gurevitch, dan Haas (1973) yang memandang media massa sebagai suatu alat yang digunakan individu-individu untuk berhubungan atau memmutuskan hubungan. Selanjutnya para peneliti tersebut menggolongkan kebutuhan media berdasarkan fungsi-fungsi sosial dan psikologis media massa kedalam lima kategori yaitu :

1. Kebutuhan kognitif : memperoleh informasi, pengetahuan, dan pemahaman.

2. Kebutuhan afektif : emosional, pengalaman menyenangkan atau estetis.

3. Kebutuhan intergratif personal : mempererat kredibilitas, rasa percaya diri, stabilitas, dan status

4. Kebutuhan integratif sosial : mempererat hubungan dengan keluarga, teman, dan sebagainya.

(47)

Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2

Model Uses and Gratification

(Sumber Nurudin 2004: 183)

(48)

Universitas Sumatera Utara dijelaskan melalui berbagai kebutuhan dan kepetingan individu. Dengan demikian, kebutuhan individu merupakan titik awal kemunculan teori ini.

Lebih Lanjut Katz, dkk. (Ardianto, 2004: 71-72) menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori Uses and Gratification, yaitu :

a) Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan.

b) Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak.

c) Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui komunikasi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan.

d) Tujuan pemilihan media masa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak, artinya orang dianggap cukup mengerti melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.

e) Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak.

2.1.5 Academia.edu

(49)

Universitas Sumatera Utara The Econimist, dan Thomas Lehrman yang merupakan Co-founder dari Gerson and Lehrman Group.

Academia.edu diciptakan untuk berpartisipasi dalam gerakan ilmu pengetahuan dalam akses yang terbuka, yang digunakan untuk menanggapi kebutuhan yang dirasakan dalam ilmu pengetahuan yaitu distribusi yang lebih mudah atau instant. Academia.edu adalah platform untuk akademisi untuk berbagi makalah penelitian. Misi perusahaan adalah untuk mempercepat penelitian dunia.

Akademisi menggunakan Academia.edu untuk berbagi penelitian mereka, memantau dengan analisis yang mendalam sekitar dampak dari penelitian mereka, dan melacak penelitian akademisi lain yang mereka ikuti. 21.209.820 akademisi telah mendaftar untuk Academia.edu, dan telah menghasilkan 5.741.864 paper dan 1.542.261 penelitian dan Academia.edu telah menarik lebih dari 36 juta pengunjung unik per bulan. Dengan intergrasinya dengan Google membuat para akademisi memperoleh banyak perhatian karena karya penelitian mereka yang dengan mudah dan dimunculkan pada halaman pertama Google.

Beberapa fitur yang dihadirkan oleh Academia.edu dilihat lebih menarik disamping dalam penggunaannya sebagai media ilmiah yaitu website ini membuat kita seperti menggunakan media sosial lain seperti Twitter maupun Facebook yaitu dimana di dalamnya kita bisa membuat komunitas pertemanan dengan interest yang sama dalam kajian ilmu. Demikian pula dari upload paper yang dilakukan penggunanya dapat di review maupun diunduh oleh akademisi lain dan itu semua tercantum di dalam notifikasi dari pengguna.

2.1.5.1Fitur-fitur Academia

a) Followers (Pengikut)

(50)

Universitas Sumatera Utara telah diunggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur yang penting, dimana jumlah Followers menjadi kunci bahwa pengguna academia tersebut terhitung aktif menghasilkan karya tulis yang sering berguna bagi orang lain. angka view dari individu yang tertarik dengan pembahasan yang sama dengan pembahasan dalam paper yang ada menjadi tolak ukur dimana tulisan itu menarik dan dibutuhkan. Untuk menemukan teman-teman yang ada di dalam Academia bisa menggunakan cara menghubungkan Academia dengan media sosial lain seperti Twitter atau Facebook. Adapun cara lain dengan menggunakan kanal Search dengan melihat kategori atau kesamaan informasi seperti bidang yang sama atau pembahasan sama sesuai dengan materi yang diinginkan.

b) UploadPaper

Kegunaan utama dari Academia adalah untuk mengungah atau Upload karya tulis kepada pengguna lainnya. Paper atau karya tulis dapat diunggah dalam bentuk Document(MS.Word), Tabel(MS.Exel), .pdf(Adobe Acrobat), dan lainnya.

c) Find Friend

Dalam fitur ini kita dapat menemukan teman seperti halnya sosial media yang lain. Academia membuat penggunanya dapat menemukan teman dengan kebutuhan informasi yang sama. Hal ini dikarenakan setiap individu memiliki interest yang harus diisikan pada setiap profil yang berisikan informasi pengguna. Ada pun cara lain dengan menghubungkan Academia dengan jejaring social yang ada lainnya seperti Facebook, Twitter, LinkedIn, Google+ .

(51)

Universitas Sumatera Utara dan lokasi seseorang yang melihat tulisan kita akan dilaporkan dalam grafik mingguan yang diberikan Academia.

e) Search

Fitur ini diperuntukan untuk memperoleh hal-hal yang kita cari yang berada dalam ‘Dunia’ Academia yang dapat berupa tulisan berisi informasi yang ingin kita cari baik melalui judul tulisan maupun Research Interest yang kita inginkan, contohnya seperti kita memeiliki Interest pada tulisan yang ‘berbau’ Public Relations maka secara otomatis kanal Search akan menunjukan tulisan-tulisan yang berisikan materi Public Relations.

f) Suggested Reasearchers & Suggested Reasearch Interest

Fitur ini diberikan oleh Academia untuk mempercepat perolehan teman dan perolehan informasi yang mungkin kita kenal atau butuhkan. Secara otomatis akan dimuculkan individu atau Reasearchers yang memiliki ketertarikan akan suatu tulisan (Interest), Domisili, Lembaga pendidikan yang sama dengan kita.

g) Bookmark

Fitur ini berguna untuk memberikan penanda pada tulisan tulisan yang menarik perhatian. Bookmark sendiri dapat difungsikan pengguna sebagai list atau kumpulan tulisan dari beberapa penulis atau researchers yang dibutuhkan dan ingin dibaca kemudian hari sehingga informasi tidak hilang atau terlupakan.

h) Session

(52)

Universitas Sumatera Utara 2.2 Kerangka konsep

Kerangka adalah hasil pemikiran rasional yang merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan menghantarkan peneliti pada perumusan hipotesa.

Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan mengeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian kepada hipotesis (Nawawi, 1995: 40)

(53)

Universitas Sumatera Utara c. Pemenuhan Kebutuhan Informasi g. Kebutuhan Kognitif

Memperoleh informasi,

d. Pemuasan Media l. Pengamatan

(54)

Universitas Sumatera Utara 2.4 Komponen Penelitian

Defenisi variabel operasional bukanlah defenisi konsep yang diajukan para ahli, tetapi sudah merupakan defenisi yang lebih operasional tentang variabel itu sendiri, dan tentu saja bagaimana mengukur variabel itu (Idrus, 2008:12). Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang dapat didefenisikan, antara lain:

1. Mahasiswa FISIP USU Departemen Ilmu Komunikasi a. Usia

Usia dari para Mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian ini.

b. Jenis Kelamin

Secara umum jenis kelamin pada mahasiswa di bagi menjadi dua yaitu : Laki – laki dan perempuan yang akan menjadi responden dalam penelitian ini.

c. Jurusan

Dalam penelitian dipilih mahasiswa jurusan / departemen Ilmu Komunikasi Fisip USU sebagai responden dalam penelitian ini.

d. Angkatan / Stambuk

Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU yang masih aktif pada angkatan/stambuk 2012, 2013, dan 2014.

2. Media Informasi

e. Non Media : Dosen

(55)

Universitas Sumatera Utara f. Media : Buku, Internet dan Academia.edu

Sumber informasi bagi para mahasiswa yang menggunakan jasa media diantaranya dalam penelitian ini 1. Buku; 2. Internet;

3. Academia.edu.

3. Pemenuhan Kebutuhan Informasi g. Kebutuhan Kognitif

Kebutuhan bagi para mahasiswa dalam memperoleh informasi, pegetahuan dan pemahaman dari Academia.edu.

h. Kebutuhan Afektif

Kebutuhan bagi para mahasiswa dalam aspek emosional, pengalaman menyenangkan, dan nilai estetis dalam pemelihan sumber informasi melalui Academia.edu.

i. Integratif Personal

Kebutuhan bagi para mahasiswa dalam persoalan mempererat kredibilitas, rasa percaya diri, stabilitas dan status melalui Academia.edu.

j. Integratif Sosial

Kebutuhan bagi para mahasiswa dalam persoalan mempererat hubungan dengan teman dan sebagainya melalui Academia.edu.

k. Pelepasan ketegangan

(56)

Universitas Sumatera Utara 4. Pemuasan Media

l. Pengamatan

Pengamatan dari para mahasiswa dari Academia.edu untuk pemuasan kebutuhan informasinya.

m. Diversi/Hiburan

Keanekaragaman fitur dalam Academia.edu mempermudah proses penyampaian dan pemenuhan kebutuhan hiburan.

n. Identitas Personal

Penguatan nilai atau penambahan keyakinan dari informasi yang telah didapatkan dari Academia.edu.

o. Hubungan Sosial

(57)

Universitas Sumatera Utara

3.1.2 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik (FISIP) resmi menjadi Fakultas pada tahun 1982 berdasar Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1982. SK Presiden R.I tersebut menetapkan FISIP merupakan fakultas ke 9 (Sembilan) pada Universitas Sumatera Utara.Walaupun FISIP USU baru resmi terbantuk pada tahun 1982, tetapi cikal bakal FISIP USU itu sudah muncul pada tahun 1980 berdasarkan Surat Keputusan Rektor USU Nomor. 1181/PT.05/C.80, padatanggal 1 Juli 1980. Perkuliahan pertama kali dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1980 dengan jumlah mahasiswa hasil ujian SIPENMARU bulan Juli 1980 sebanyak 75 orang.

Gambar

Tabel
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3 Kerangka konsep
+7

Referensi

Dokumen terkait

(1) Dinas Prasarana Daerah dipimpin oleh seorang Kepala yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pemerintahan yang menjadi urusan rumah tangga daerah

Berdasarkan studi simulasi, metode bootstrap resampling observasi dapat digunakan sebagai metode alternatif yang memberikan hasil estimasi parameter regresi yang sangat dekat

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat- Nya, dapat menyeleseikan skripsi ini dengan judul Pengaruh Keberadaan Apoteker Terhadap Mutu

Perancangan karya ini dimulai dari perumusan ide yang terdiri dari ide yang mentah disertai dengan penelitian pada studi literatur, observasi, studi eksisting, dan wawancara

Ball ditahan dibawah tekanan springs Ketika mesin terjadi jam atau overload yang mana lebih besar dari settingan torsi, ball keluar dari dudukannya mendorong

Identifikasi dapat dilakukan dengan membandingkan data tinggi badan sebenarnya dengan data tinggi badan yang tercantum di dalam kartu Surat Izin Mengemudi (SIM).. Tinggi

Terkait keaslian naskah drama, artinya apakah naskah drama tersebut asli atau saduran atau terjemahan, dalam hal ini tidak terlalu dipersoalkan.Hanya saja apabila naskah

Konsentrasi terbaik ekstrak etanol okra ( Abelmoschus esculentus ) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epi- dermidis pada sabun cair antibakteri terdapat pada formulasi 5