• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumbangsih Ilmuwan Muslim Bagi Peradaban

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sumbangsih Ilmuwan Muslim Bagi Peradaban"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

SUMBANGSIH ILMUWAN ISLAM BAGI

PERADABAN DUNIA MELALUI

ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

PAKET KEAHLIAN

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Disusun Oleh :

PHIA MEIDYANA TRIWAHONO

NIS. 11391

PAKET KEAHLIAN

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

SMKN 1 BONDOWOSO

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...ii

KATA PENGANTAR...iii

BAB I PENDAHULUAN...4

A. Latar Belakang...4

B. Rumusan Masalah...5

BAB II PEMBAHASAN...6

A. Para Ilmuwan Muslim...6

B. Temuan Ilmuwan Muslim...8

C. Peran Hasil Ilmuwan Muslim...10

BAB III PENUTUP...14

A. Kesimpulan...14

B. Rekomendasi/ Saran...15

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, segala puji bagi ALLAH SWT, serta shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Karena atas segala kasih, dan pemberian-Nya yang terbaik, saya bisa sampai di titik kehidupan saat ini. Tiada daya dan upaya melainkan semua adalah pertolongan-Nya. Dan, syukur Alhamdulillah, pada kesempatan ini saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sumbangsih Ilmuwan Islam Bagi Peradaban Dunia Melalui Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi”, sebagai syarat remedial mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMKN 1 Bondowoso.

Walaupun, makalah ini saya susun dalam rentang waktu yang singkat, juga hanya dengan bantuan sumber referensi, saya tak akan melepas rasa terima kasih pada guru-guru saya di bangku sekolah, dari sekolah dasar hingga menengah kejuruan. Karena atas segala bimbingan dan ajarannya saya dapat memiliki bekal dan kemampuan menulis. Terima kasih juga saya haturkan kepada guru PAI SMKN 1 Bondowoso yang bertanggung jawab atas kegiatan remedial ini, karena jika tidak beliau amanahkan tugas ini, saya tidak akan mempelajari sebuah wawasan ilmu mengenai para penemu-penemu Islam yang berkontribusi besar terhadap peradaban dunia. Sekali lagi, satu hikmah yang dapat saya ambil, yaitu semua ketetapan-Nya adalah yang terbaik. Allah alywas give our the best, if we can always be possitive.

Meskipun makalah ini hanya semata untuk memenuhi syarat perbaikan nilai, namun saya berharap hal ini dapat memberikan manfaat bagi saya sebagai penulis, dan juga bagi pembaca sekalian. Dan saya pun tidak akan menampik bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, jika berkenan pembaca sekalian dapat memberikan saran dan kritik yang membangun, guna mencapai sebuah karya yang dapat dikatakan layak.

Sekian dan terima kasih.

Bondowoso, 19 Maret 2016 Penulis

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selama ini dalam pelajaran sejarah maupun pelajaran umum di bangku sekolah, kita sering mendengar nama-nama orang barat sebagai kontributor penemuan-penemuan saintek yang memukau dan menjadi cikal bakal perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hingga saat ini. Seperti halnya Isaac Newton penemu gaya gravitasi, Albert Einstein penemu relativitas, Alexander Graham Bell dengan pesawat teleponnya, dan masih banyak lagi.

Hal ini memang sudah terdengar biasa. Namun, akan menjadi sebuah masalah jika kita merasakan perubahan persepsi bahwa bangsa barat adalah kaum-kaum penggagas ilmu pengetahuan dan teknologi. Jika kita mengenal lebih jauh dan lebih dalam lagi, justru kita akan berterima kasih kepada islam atas segala peradaban yang terjadi hingga saat ini.

Selama ini dalam pelajaran sejarah yan pernah diterima di bangku sekolah dikenal bahwa pada abad pertengahan merupakan zaman kegelapan perkembangan peradaban manusia. Istilah "Abad Kegelapan" seperti yang diterapkan dalam sejarah umum adalah sebuah istilah yang tidak tepat. Ternyata pada abad-abad tersebut di belahan dunia Timur (Muslim) justru terjadi sejarah perkembangan sains yang dramatis. Di sepanjang periode tersebut berlangsung aktivitas intelektual yang cukup berarti di antara orang Hindu dan mulai tahun 750 Masehi, banyak pusat peradaban Muslim muncul dengan puncaknya pada produktivitas di bidang matematika.

Antara pertengahan abad kedelapan dan bagian awal abad kedua belas, kaum Muslim memegang kepemimpinan intelektual di seluruh dunia. Kebangkitan intelektual orang-orang Arab menyebar ke seluruh dunia bahkan lebih cepat dan dramatis daripada yang dilakukan orang-orang Yunani ribuan tahun sebelumnya.

Adapun delapan penyebab kegairahan intelektual yang tersebar luas secara tiba-tiba, yaitu1 :

1Mohaini Mohamed, Matematikawan Muslim Terkemuka, (Jakarta : Salemba Teknika,

(5)
(6)

1. Agama Islam banyak memberikan kekuatan dan inspirasi bagi para pengikutnya.

2. Derap penaklukan wilayah dan penduduk yang paling mengesankan dalam seluruh sejarah manusia.

3. Dukungan penuh dari khalifah terhadap perkembangan seni dan sains.

4. Gencarnya aktivitas penerjemahan di kalangan masyarakat Muslim (bangsa Arab). 5. Keyakinan yang teguh terhadap tugas-tugas keagamaan.

6. Kebutuhan religi dan maknanya. 7. Tantangan-tantangan baru.

8. Kaum Muslim menganggap ilmu pengetahuan merupakan kunci untuk menguak misteri tentang Tuhan.

B. Rumusan Masalah

1. Siapa penemu-penemu muslim yang mampu merubah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini ?

2. Apa saja temuan ilmuwan muslim yang mampu menjadi sebuah konsep bagi kalangan ilmuwan selanjutnya ?

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Para Ilmuwan Muslim

Konstribusi ilmuwan Muslim dalam bidang sains, khususnya ilmu alam (natural science, ilmu kauniyah) amatlah besar, sehingga usaha menutupinya, memperkecil perannya, mengaburkan sejarahnya tidak sepenuhnya berhasil. CIPSI (Center for Islamic Philosophical Studies an Information) sebuah lembaga penelitian yang dipimpin Mulyadhi Kartanegara telah menginvertaris setidaknya ditemukan tidak kurang 756 ilmuwan Muslim termuka yang memiliki konstribusi dalam perkembangan sains dan pemikiran filsafat. Daftar ini baru tahap awal, dan tidak termasuk di dalamnya ribuan ulama dalam disiplin ilmu-ilmu shariyyah. Saat ini, sangat banyak rujukan berupa buku , jurnal ilmiah atau situs internet , yang bisa kita gunakan untuk mengetahui informasi ini.

Bahkan ada beberapa lembaga yang khusus didirikan untuk melakukan inventarisasi kontribusi ilmuwan muslim dalam peradaban dunia. Namun sayangnya sejarah kegemilangan ilmuwan muslim ini amatlah langka kita temui dalam buku-buku sains di lingkungan sekolah dan akademik. Sejarah sains biasanya disebutkan dimulai sejak zaman Yunani Kuno kira-kira 550 SM pada masa Phytagoras, kemudian meredup pada zaman Hellenistik sekitar 300 SM yang dipenuhi mitos dan takhayul, kemudian bangkit kembali pada masa Renaissance sekitar abad 14-17 M hingga saat ini. Dengan demikian sejarah sains “hilang” selama lebih dari 1500 tahun lamanya dari buku-buku pelajaran dan buku teks sains! 5 Ada diantara kaum Muslim sendiri memandang usaha untuk mengungkap sejarah sains dan penemuan ilmuwan Muslim sebagai usaha yang bersifat apologetik dan hanya nostalgia semata. Namun pandangan sinis seperti ini sangat tidak benar, sebab menemukan akar sejarah adalah penting bagi peradaban manapun di dunia ini, terlebih bagi peradaban yang ingin bangkit dari keterpurukan. Cobalah renungkan, apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata “kamera”?

(8)

sangat dikenal. Karyanya banyak dikutip ilmuwan Eropa. Selama abad ke-16 sampai 17, Isaac Newton dan Galileo Galilei, menggabungkan teori al-Haytham dengan temuan mereka.

Juga teori konvergensi cahaya tentang cahaya putih terdiri dari beragam warna cahaya yang ditemukan oleh Newton, juga telah diungkap oleh al-Haytham abad ke-11 dan muridnya Kamal ad-Din abad ke-14. Al-Haytham dikenal juga sebagai pembuat perangkat yang disebut sebagai Camera Obscura atau “pinhole camera”. Kata “kamera” sendiri, konon berasal dari kata “qamara“, yang bermaksud “yang diterangi”. Kamera al-Haytham memang berbentuk bilik gelap yang diterangi berkas cahaya dari lubang di salah satu sisinya. Dalam alat optik, ilmuwan Inggris, Roger Bacon (1292) menyederhanakan bentuk hasil kerja al-Haytham, tentang kegunaan lensa kaca untuk membantu penglihatan, dan pada waktu bersamaan kacamata dibuat dan digunakan di Cina dan Eropa. Dalam bidang Fisika-Astronomi, Ibnu Qatir, ilmuwan Muslim yang mempelajari gerak melingkar planet Merkurius mengelilingi matahari.

Karya dan persamaan Matematikanya sangat mempengaruhi Nicolaus Copernicus yang pernah mempelajari karya-karyanya. Ibn Firnas dari Spanyol sudah membuat kacamata dan menjualnya keseluruh Spanyol pada abad ke-9. Christoper Colombus ternyata menggunakan kompas yang dibuat oleh para ilmuwan Muslim Spanyol sebagai penunjuk arah saat menemukan benua Amerika. Ilmuwan lain, Taqiyyuddin (m. 966) seorang astronom telah berhasil membuat jam mekanik di Istanbul Turki. Sementara Zainuddin Abdurrahman ibn Muiammad ibn al-Muhallabi al-Miqati, adalah ahli astronomi masjid (muwaqqit – penetap waktu) Mesir, dan penemu jam matahari.

Ahmad bin Majid pada tahun 9 H atau 15 Masehi, seorang ilmuwan yang membuat kompas berdasarkan pada kitabnya berjudul Al-Fawa id. Ilmuwan Muslim lain,‟

Abdurrahman Al-Khazini, saintis kelahiran Bizantium atau Yunani adalah seorang penemu jam air sebagai alat pengukur waktu. Para sejarawan sains telah menempatkan al-Khazini dalam posisi yang sangat terhormat. Ia merupakan saintis Muslim serba bisa yang menguasai astronomi, fisika, biologi, kimia, matematika dan filsafat. Sederet buah pikir yang dicetuskannya tetap abadi sepanjang zaman.

Al-Khazani juga seorang ilmuwan yang telah mencetuskan beragam teori penting dalam sains. Ia hidup di masa Dinasti Seljuk Turki. Melalui karyanya, Kitab Mizan al-Hikmah, yang ditulis pada tahun 1121-1122 M, ia menjelaskan perbedaan antara gaya, massa, dan berat, serta menunjukkan bahwa berat udara berkurang menurut ketinggian. Salah satu ilmuwan Barat yang banyak terpengaruh adalah Gregory Choniades, astronomYunani yang meninggal pada abad ke-13.

(9)

Adapun tokoh-tokoh Sains Muslim pada zaman klasik diantaranya adalah :

1. Al-Khawarizmi (780-850M).

Dalam perjalanan Ilmu Aljabar, muncul seorang bernama AlKhawarizmi. Aljabar ciptaannya yang lebih tinggi lagi yang kemudian bernama Aritmatika. Nama ini muncul ketika penyalin-penyalin Barat nenamakannya Aritmatika, bahasa Yunani, yang berarti ilmu hitung. Dan Arithmos inilah muncul kata Aritmatika. Aljabar yang kemudian bernama Aritmatika karangan Al-Khawarizmi ini sangat terang dan disusun rapi. Setelah ia menerangkan persamaan tingkat kedua, diterangkannya pula cara memperbanyak dan membagi. Kemudian diterangkannya pula soal-soal yang bersangkutan dengan luas muka. Ia mengarang buku Hisab Al Jabr Wa AlMuqabalah (perhitungan tentang integrasi dan persamaan). Diterjemahkan kedalam bahasa Latin oleh Gerard Cremona pada abad ke XII dan digunakan sebagai buku pegangan Universitas Barat sampai abad XVI. Buku inilah yang memperkenalkan angka Arab ke dunia Barat yang diberi nama Qarism, dari nama AlKhawarizmi. Al-Khawarizmi penemu Alqarisme (Logaritma) dalam Ilmu Matematika, dia pula yang menjembatani antara matematika klasik (Yunani, India) menjadi matematika modern. Dia mampu menggunakan sistem matematika yang tinggi yaitu integrasi dan persamaan, yang dalam matematika disebut integral dan deferensial, yang dalam matematika modern kedua macam teori itu bisa digabungkan dan dinamakan ”Kalkulus”.

2. Al-Kindi (194-260 H/809-873 m)

Ia adalah Abu Yusuf bin Ishaq dan terkenal dengan sebutan “Filosof Arab” keturunan Arab asli. Al-Kindi bukan hanya filsuf tetapi juga ilmuwan yang menguasai ilmu-ilmu pengetahuan yang ada di zamannya. Buku-buku yang ditinggalkannya mencakup berbagai cabang ilmu pengetahuan seperti matematika, geometri, astronomi, pharmacologi (teori dan cara pengobatan), ilmu hitung, ilmu jiwa, politik, musik, dan sebagainya. Menurut Ibn Al-Nadin karangannya, besar dan kecil, berjumlah ratusan buah. Bukubukunya ada yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin seperti buku mengenai materi, bentuk, gerak, ruang dan waktu dan buku tentang optika. Buku yang tersebut akhir ini banyak mempengaruhi Roger Bacon (1214-1294 M) dan ilmuan-ilmuan Barat lainnya.

3. Al-Farabi

(10)

anak seorang panglima perang dinasti Samani. Al-Farabi menulis buku-buku mengenai logika, ilmu politik, etika, fisika, ilmu jiwa, metafisika, matematika, kimia, musik dan sebagainya. Kalau Al-Kindi mendapat gelaran Failasuf Al-Arab, Al-Farabi terkenal dengan nama Al-Mu alim AlSani (guru kedua), Al-Mu alim AlAwwal (guru‟ ‟

pertama adalah Aristoteles). Di dunia Latin ia dikenal dengan nama Alpharabius.

4. Miskawaihi

Ia lahir di Raiy dan meninggal di Isfahan pada tahun 1030 M. , ia bernama Ahmad Ibn Muhammad Ibn Ya qub Miskawaihi. Di masa mudanya ia bekerja sebagai‟

pustakawan dari beberapa menteri, di antaranyaIbn AlAmid, menteri di Raiy. Dalam falsafat Ibn Miskawaihi lebih dikenal dengan falsafat akhlaknya. Buku yang dikarangnya dalam bidang ini ialah Tahzib Al-Akhlak. Kalau filosof-filosof Islam pada umumnya membahas soal etika hanya sepintas selalu dalam filsafat mereka, Ibn Miskawaihi memusatkan perhatiannya pada etika. Olek karena itu namanya selalu dikaitkan dengan falsafat akhlak dalam Islam.

5. Ibnu Sina

Lahir pada tahun 980M, ia bernama Abu Ali Husain Ibn Abdillah Ibn Sina lahir di Afshana suatu tempat di dekat Bukhara. Orang tuanya adalah pegawai tinggi pada pemerintahan Dinasti Saman ,menurut Abu Ubaid Al-Juzjani Ibn Sina selalu sibuk menulis, baik sewaktu di dalam penjara maupun dalam perjalanan. Buku yang ditulisnya besar kecil, berjumlah lebih dari dua ratus, kebanyakannya dalam bahsa Arab dan sebahagian kecil dalam bahasa Persia. Yang membuat nama Ibnu Sina terkenal ialah dua diantara buku-buku itu, Al-Qanun Fi Al-Tibb dan Al-Syifa, diterjemahkan kedalam bahasa Latin di abad kedua belas Masehi dan untuk masa lima ratus tahun menjadi buku pegangan di Universitasuniversitas Eropa. Al-Syifa merupakan ensiklopedi tentang falsafat Aristoteles dan ilmu pengetahuan. Ibnu Sina dikenal di Barat dengan nama Avicenna (Spanyol Aven Sina) dan kemasyurannya di dunia Barat sebagai dokter melampaui kemasyhurannya sebagai filosuf, sehinga ia mereka beri gelar “the Prince of the Physicians”. Di dunia Islam ia dikenal dengan nama Al-Syaikh AlRa is, Pemimpin Utama (dari filosoffilosof).‟

C. Peran Hasil Ilmuwan Muslim

1. Ilmu Kedokteran

(11)

mengobati. Semenjak itu keturunan Girgis tetap menjadi dokter istana dan pemerintah dan ilmu kedokteran mendapat perhatian. Khalifah ini memerintahkan untuk menerjemahkannya dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Arab. Ilmu kedokteran pada masa ini masih bagian dari filsafat dan berkembang bersama ilmu filsafat. Orang yang kemudian terkenal sebagai dokter Islam antara lain, Al- Razy dan Ibn Sina. Rujukan pertama kedokteran terpelajar adalah di bawah kekuasaan khalifah Dinasti Umayyah, yang mempekerjakan dokter ahli dalam tradisi Helenistik. Pada abad kedelapan sejumlah Dinasti Umayyah diceritakan memerintahkan penterjemahan teks medis dan kimiawi dari bahasa Yunani ke bahasa Arab. Berbagai sumber juga menunjukkan bahwa Khalifah Dinasti Umayyah Umar Ibn Abd Al- Aziz (p.717-20) memerintahkan penterjemahan dari bahasa Siria ke bahasa Arab ke sebuah buku pegangan medis abad ketujuh yang ditulis oleh pangeran Alexandria Harun. Sebagaimana dalam sains lainnya, akifitas awal ini meningkat dramatis di bawah kekuasaan Khalifah Dinasti Abbasiyah di Baghdad, yang mempekerjakan para dokter Nestoria dari kota Gundishapur. Secara khusus, generasi kedelapan keluarga Bakhtishu merupakan dokter yang terkenal di Istana Abbasiyah hingga abad kesebelas. Sebagai pelengkap bagi praktek kedokteran terpelajar, penterjemahan teks-teks medis dan tulisan medis baru mulai muncul pada abad kesembilan. Sebagian besar tulisan ini didasarkan pada kedokteran Helenistik, namun pada periode paling awal beberapa risalah baru berisi tampilan (muatan) asli yang tidak ditemukan pada sumber Yunani sebelumnya. Penterjemah dan dokter pada masa awal paling terkenal adalah Yuhana Ibn Masawayh (w.857), kepala Bayt Al- Hikmah, dan Hunayn Ibn Ishaq (808-873). Bersama dengan para siswanya, Hunayn menterjemahkan hampir semua karya medis berbahasa Yunani ke dalam bahasa Siria maupun Arab. Selama abad keemasan ilmu pengetahuan kedokteran lebih didominasi orang-orang Muslim Persia. Kemajuan yang telah dicapai mencakup pada hal-hal kesehatan diantaranya adalah :

(12)

larutan, salep, sublimasi, dan lainnya. Bahkan ada juga obat yang diberikan secara supositori (melalui anus), dan melalui pundi kencing. Uraian obat-obatan dan farmakologi telah dimuat dalam kitab-kitab yang terkenal seperti AlHawi (oleh Ar-Razi, 830 jenis), AlMughani Fil adwiyat Al-Mufradah (oleh Al-Baitar, 1400 jenis), Al Qanun (oleh Ibn Sina, 760 jenis) dan oleh Al-Kindi dan Al-Zahrawi.

b. Anestetik: pembiusan total telah dapat dijalankan untuk pembedahan major (besar) dengan menggunakan campuran zoari, candu, mandrake, dan hyocyamus dan diberikan melalui suntikan.

c. Operasi: dalam bidang operasi, sebanyak lebih kurang 200 jenis alat-alat operasi dilukiskan dalam kitab Al-Tasrif oleh Al-Zahrawi, termasuk penjepit, penumbuk, gunting, pisau, alat kauteri atau yang lainnya. Pembedahan dijalankan dengan menggunakan teknik steril (tanpa kuman), kuman dimusnahkan dengan alkohol atau pembakar. Torehan (incision) dan pembuang (excision) dilakukan berpedoman pada pengetahuan anatomi, pembuluh darah yang terpotong diberhentikan pendarahannya dengan “ligasi”(ikatan benang), atau kauteri (dibakar dengan kain panas), jaringan tubuh dibuka dan akhirnya ditutup, dilapis demi lapis dengan jahitan benang dan menggunakan teknik steril seperti yang dilakukan sekarang. Kajian modern atas kedokteran Islam sering mengungkapkan bahwa karena tabu budaya dan batasan agama anatomi tidak dikejar (dipelajari) oleh para dokter Arab, dan bahwa observasi anatomis hanya sekedar spekulasi teoritis atas ilmu anatomo yang diwarisi. Contoh anatomi Arab yang sangat diperdebatkan adalah temuan abad ke tiga belas oleh dokter Muslim Ala Al-Din Ibn Al-Nafis (W 1288) tentang sirkulasi darah paruparu. Sebagai pelengkap anatomi manusia, ilmuwan Muslim juga mengkaji binatang karena alasan praktis dan medis, dari sebuah manuskrip Mesir abad ke lima belas menunjukkan kerangka seekor kuda.

2. Ilmu Matematika

Dalam sejarah Islam pendiri bidang matematika tidak terlepas dari tiga tokoh yaitu Al-Ma mun (sebelum menjadi khalifah), sahabat karirnya menteri Yahya Al-‟

(13)

AlMansur, berbagai ahli matematika di undang ke Bagdad, bekerja dalam berbagai lapangan perencanaan. Rancangan kota Bagdad didasarkan atas ilmu Matematika, dengan dirancang di atas kertas, kemudian para ahli Matematika tersebut diperintahkan untuk memeriksa agar mendapat kritik perbaikan, sebelum dikerjakan.

a. Penemuan Angka Nol

Dalam perkembangan berikutnya, Al-Khawarizmi (780-850) menemuka angka nol (shifar), simbol yang begitu bersistem yang berperan seperti sekarang ini. Meskipun orang Islam menamakan nol dengan kosong atau shifar, tetapi ia adalah tanda angka yang penting. Dengan shifar kita dapat menghitung puluhan, ratusan, ribuan dan seterusnya. Kalau tidak ada tanda nol kita harus mempunyai suatu daftar yang merupakan suatu jadwal dimana harus ditunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan dan seterusnya untuk menjaga jangan sampai tertukar. Daftar ini bernama abatus, dipakai ketika nol belum diciptakan orang Islam. Barat baru menggunakan nol 250 tahun kemudian, bersamaan dengan angkaangka lain. Dengan demikian kesepuluh angka-angka itu dikenal bersama-sama di Eropa, dikenalkan oleh AlKhawarizm.

b. Penemuan Angka Pecahan

Angka pecahan dan puluhan yang kita kenal sekarang dibuat oleh sarjana-sarjana Muslim dan pemakaian di dunia Barat sejak abad 17 M. Istilah Inggris Fraction itu berasal dari pekataan latin Fraktio yang berupa terjemahan latin kepada Kasr di dalam Aritmatik Muslim dalam bahasa Arab. Cara pennulisan angka pecahan telah dilakukan oleh Al-Hasan Abu Kamal (abad 11 M), Nacci dan Abraham Benezra (Sarjana Yahudi), dan cara penulisan angka pecahan seperti 2/3, 7/8, 28/9, dan sebagainya itu yang kita warisi sekarang adalah karya sarjanasarjana muslim. Sementara cara penulisan angka perpuluhan seperti yang kita pakai sekarang (dengan tanda nol) adalah hasil karya sarjana muslim yang bernama Jamsyid Alkasyi, di Barat oleh seorang sarjana Barat bernama Vieta pada tahun 1579 M (disebarkan di Eropa mulai abad 17-18 saja), dan malangnya beliau inilah yang terkenal di dunia, melalui penulisan sejarah matematika oleh sarjana-sarjana Barat sebagai Bapak angka perpuluhan (Bapak Desimal).

3. Ilmu Aljabar

(14)

Jabar, yaitu : Al- Khawarizmi (780-850M) untuk menyusun sebuah buku mengenai Al Jabar tersebut dengan lengkap, Al Jabar Al-Khawarizm, pertama kali dikenal pada tahun 215H/830M, buku ini akhirnya dijadikan buku wajib di sekolah-sekolah dan Universitas di Eropa hingga akhir abad ke-16 M maka dikenal nama-nama cemerlang di dunia matematika diantaranya al-Khawarizmi (780-850M) Dinasti dan Al-Baruni (973-1048M). Karya Al-Kharizmi kitab AlJabr Wal-Muqabalah, ditulis pada perempat pertama abad ke-9, merupakan karya berbahasa Arab tertua mengenai Al-Jabar. Di dalamnya, Al-Khawarizmi memberikan satu teori sebagai solusi atas semua tipe rumus linear maupun kuadrat. Secara persial diterjemahkan kedalam bahasa Latin oleh Robert dari Chester, teks tersebut berfungsi untuk memperkenalkan ilmu Al-Jabar ke Eropa. Pada abad VIIIM, seorang ahli Al-Jabar Barat yang bernama Leonardo Fibonacci, berasal dari Pisa (Italia), mengadakan penelitian lanjutan tentang Al-Jabar yang dipelajari orang Barat. Ia mengunjungi Mesir, Yunani, dan Sisilia. Kemudian ia dapat memastikan bahwa Al-Jabar adalah suatu ilmu berhitung berasal dari Muslim. Pengetahuan tentang negatif dan positif, begitu juga pengetahuan tentang akar, adalah ciptaan muslim. Diantara ahli ilmu Aljabar yang dipengaruhi oleh Al-Khawarizmi adalah Umar Al-Khayyam yang mengembangkan ilmu Aljabar lebih lanjut. Kalau Al-Khawarizmi lebih banyak menumpahkan perhatiannya pada kuadratik lipat empat, maka Umar Al-Khayyam mengutamakan persamaan kubik dan persamaan derajat misalnya :

(15)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teknologi merupakan salah satu budaya dari hasil penerapan praktis ilmu pengetahuan. Teknologi di satu aspek dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia. Namun di sisi lain teknologi juga membawa dampak negatif berupa ketimpangan dalam kehidupan. Oleh karena itu teknologi dapat dianggap bersifat netral. Hal itu berarti teknologi dapat membantu manusia namun dapat juga menghancurkan manusia.

Dalam perkembangan teknologi yang begitu pesatnya, peran agama sangat dibutuhkan, hubungan agama dengan teknologi terbagi atas 3 paradigma, yang pertama paradagima sekuler, yaitu paradigma yang memandang agama dan IPTEK adalah terpisah satu sama lain. Paradigma ini memandang agama dan IPTEK tidak bisa mencampuri dan mengintervensi yang lainnya, atau agama dan IPTEK itu terpisah. Yang kedua adalah paradigma sosialis, yaitu paradigma dari ideologi sosialisme yang menafikan eksistensi agama samasekali. Agama itu tidak ada, tidak ada hubungan dan kaitan apa pun dengan IPTEK. IPTEK bisa berjalan secara independen dan lepas secara total dari agama. Yang ketiga adalah paradigma Islam, yaitu paradigma yang memandang bahwa agama adalah dasar dan pengatur kehidupan. Aqidah Islam menjadi basis dari segala ilmu pengetahuan. Aqidah Islam yang terwujud dalam apa-apa yang ada dalam Al-Qur`an dan Al-Hadits menjadi qaidah fikriyah (landasan pemikiran), yaitu suatu asas yang di atasnya dibangun seluruh bangunan pemikiran dan ilmu pengetahuan manusia. Paradigma ini memerintahkan manusia untuk membangun segala pemikirannya berdasarkan Aqidah Islam, bukan lepas dari aqidah itu.

(16)

Berterima kasihlah pada Islam dan Al-Qur’an. Itulah sebuah fakta yang harus diterima oleh dunia. Tanpa Islam dunia tidak akan semaju ini dalam peradabannya. Tanpa Al-Qur’an dunia tidak akan sehebat ini dalam perkembangannya. Walaupun pada faktanya yang menyelimuti pikiran para muslim awam saat ini, bangsa barat adalah kiblat bertumbuhnya ilmu pengetahuan. Mereka lupa, bahwa cikal bakal bibit ilmu pengetahuan berawal dari kontribusi ilmuwan muslim.

B. Rekomendasi/ Saran

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Ghozaly, Feisal dan Dimyathi, HA. Sholeh. 2015. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XII. Jakarta : Pusat kurikulum dan perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Mohamed, Mohaini. 2004. Matematikawan Muslim Terkemuka. Jakarta : Salemba Teknika. Makalah Penemu Islam : http://mustyka-mustyka.blogspot.co.id/2011/12/makalah-penemu-islam.htmldiakses pada tanggal 18 Maret 2016 pukul 16.00

Ilmuwan Muslim : https://islamislogic.wordpress.com/100-ilmuwan-muslim/ diakses pada tanggal 18 Maret 2016 pukul 16.15

Kontribusi Agama Terhadap Sains : http://abduelalsaqaj.blogspot.co.id/2014/09/kontribusi-agama-terhadap-sains-dan.htmldiakses pada tanggal 18 Maret 2016 pukul 16.25

Makalah Ilmuwan Muslim dalam Sejarah Islam :

https://www.academia.edu/11905269/Makalah_Ilmuwan_Muslim_dalam_Sejarah_Islam diakses pada tanggal 18 Maret 2016 pukul 16.30

Al-Jazari : https://masmoi.wordpress.com/2010/04/17/al-jazari-bapak-teknologi-mekanik-dunia/

diakses pada tanggal 19 Maret 2016 pukul 06.20

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh batu apung dan tongkol jagung sebagai matriks immobil untuk mengikat enzim pullulanase dan CGTase pada

Dari hasil belajar siswa yang telah diperoleh maka model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dapat dijadikan alternatif pembelajaran yang dapat dilakukan oleh

Selain itu, nilai ukur efektifitas tentang kepatuhan wajib pajak diukur dengan mempertimbangkan beberapa kriteria pencapaian efektivitas Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak

Sedangkan pada ikan perlakuan, jumlah leukosit terus meningkat, ini disebabkan karena ikan perlakuan berusaha mempertahankan diri dari kondisi buruk akibat

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Bimbingan dan Konseling. © hindasyahsuryadi 2016

Dalam melaksanakan praktik mengajar di dalam kelas, praktikan harus mampu mengendalikan atau menguasai kelas, sebab proses penyampaian materi dan suasana yang kondusif

Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester. Beban belajar di MIS Darul Ulum Cepala kelas 1 adalah 32 jam sedangkan untuk kelas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan kendala yang dialami Dinas Ketenagakerjaan dalam penyelesaian sengketa hubungan industrial serta mengetahui upaya