• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prototipe Program Komputer untuk Menganalisis Sistem Penanganan Pasca Panen Padi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prototipe Program Komputer untuk Menganalisis Sistem Penanganan Pasca Panen Padi"

Copied!
189
0
0

Teks penuh

(1)

PROTOTIPE

PROGRAM

KBMPBBTER

BONTCJK

MENIGANALISIS

SISTEM

PENANGARAN

PASCA

PANEN

PAD!

1 9 9 4

FAKUQTAS TEKMOLOGI PERTANIAN lRlSTlTUr PERTANIAN BOGOR

(2)

BUDIAWAN, F 26.1223, Prototipe Program Komputer Untuk Menganalisis Sistem Penanganan Pasca Panen Padi. Di bawah bimbingan Dr. E. Moeljarno Djojomartono, MSA.

Peralatan dan sistem penanganan pasca panen padi per-

lu t e n s dikembangkan dan diperbaiki agar menghasilkan

beras dengan mutu yang baik dan jumlah susut yang minimum

sehingga usaha-usaha peningkatan produksi padi yang telah

dilakukan selama ini menjadi lebih berarti. Secara tek-

nis ada beberapa cara dalam penanganan pasca panen padi

yang meliputi pemanenan, perontokan, pembersihan, penge-

ringan, pengangkutan, penyimpanan, dan penggilingan. Pe-

nanganan pasca panen yang dicakup dalam penelitian ini

adalah proses pemanenan, perontokan dan pengeringan.

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun suatu

program komputer sebagai alat bantu untuk memilih alter-

natif cara penanganan pasca panen padi bagi petani. Al-

ternatif cara penanganan dipilih berdasarkan biaya mini-

mum sesuai dengan jenis varietas, jumlah tenaga kerja

yang tersedia, luas panen, peralatan yang tersedia, dan

waktu panen.

Sepuluh alternatif ditentukan dan merupakan kombinasi

dari sabit potong atas dan sabit potong bawah pada proses

pemanenan, iles (injak)

,

banting, pedal thresher, dan
(3)

alami ( lamporan) dan pengering mekanis pada proses pengeringan.

Model yang dibuat untuk analisis sistem penanganan

pasca panen padi tersebut dibatasi untuk masukan luas la-

han sampai 2 hektar karena data yang ada untuk penundaan

pengeringan hanya sampai 5 hari penundaan. Batasan yang

lain adalah setiap tahap proses dilakukan sekaligus, luas

2

lamporan minimum 150 m , dan tidak ada proses pengeringan

awal. Penggunaan alat-alat mekanis dihitung hanya de-

ngan sistem sewa dan susut yang dihitung hanya susut

kuantitas. Selanjutnya dibuat prototipe program komputer

berdasarkan model sistem dan data-data yang berhasil di-

kumpulkan. Program dibuat menggunakan bahasa Power Basic

dengan volume executable file sebesar 74106 byte.

Program bisa dijalankan pada PC IBM XT maupun AT. Pada

program keseluruhan alternatif dianalisis dan kemudian

has~lnya ditampilkan dalam bentuk tabel dan bentuk grafik

batang bertingkat.

Pengu j ian program dilakukan dengan suatu keadaan di -

mana beberapa parameter dibuat tetap, yaitu biaya upah,

biaya sewa, jumlah peralatan yang tersedia, dan harga ga-

bah kering. Sedangkan 4 parameter lain dibuat berubah,

yaitu jenis varietas, jumlah tenaga kerja, luas panen,

dan bulan panen. Jenis varietas yang dicobakan adalah

IR-64, Musi, dan IR-38 dengan parameter luas lahan 1 dan

(4)

20, 30, 40, dan 50 orang. Saat panen yang dicobakan

adalah bulan Januari dan bulan Agustus. Dari kombinasi

parameter-parameter yang berubah tersebut diharapkan

dapat dilihat pengaruh dari besarnya potensi hasil dan

sif at kerontokan dari suatu varietas padi, pengaruh luas

lahan, jumlah tenaga kerja dan keadaan cuaca terhadap

alternatif cara penanganan pasca panen padi yang

disarankan untuk dilakukan oleh para petani.

Dari hasil analisis yang dilakukan untuk menguji

program terlihat bahwa pengaruh dari potensi hasil, sifat

kerontokan padi, luas panen, jumlah tenaga kerja, dan bu-

lan panen cukup nyata dan realistis. Alternatif cara pe-

nanganan pasca panen padi yang dominan adalah sabit po-

tong bawah pada pemanenan dan banting pada perontokan.

Keadaan demikian dimungkinkan karena luas lahan relatif

kecil (hanya sampai 2 hektar) sehingga cara perontokan

banting masih menguntungkan. Alat perontok mekanis hanya

diperlukan jika jumlah tenaga kerja kurang sementara

potensi hasil varietas padi yang dipanen relatif tinggi,

dan atau dipanen pada musim hujan. Sedangkan untuk

pengeringan, pada musim kemarau umumnya disarankan untuk

menggunakan lamporan, kecuali jika potensi hasil cukup

tinggi dan jumlah tenaga kerja relatif sedikit. Pada

musim hujan pengeringan mekanis merupakan alternatif yang

(5)

PROTOTIPE PROGRAM KOM

R

UNTUK MENGANALISIS SISTEM

PENARrGANAN PASCA

N

PAD1

S K R I V S I

Sebagai salali satu syarat urltuk meinperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Jurusan Mekanisasi Pertanian

Faliullas Tektiologi Perranian

Instirut Pertanian Bogor

I994

FAKULTAS TEI<NOLOCI PERTANIAN

INSTITUT PEKTANIAN BOGOR

(6)

INSTITC'T PERTtiNIRN BOGOR

FAI<ULTtiS TEIiNOLOGI PERTANIAN

PROTOTIPE PROGRAM KO&EtlTER

tii4TTUK ILLENGANaISIS SISTEM

PENANGANAN PASCA P&TN PIAD1

S K R I P S I

Srbagei s a l a i ~ satu syarat uiltrilc nlenlperoleh geiar

SARJAXA TEiiNOtOGI PERTANIAN

Pada . J I . I ~ ~ J s ~ ~ ! hiei<;i!~isasi Pe~iatlini~

Fa!iultas Tekatologi Peatanian

irlstitut Pe!ta~~iaal Bogor

01~1~

U I J D I A W A N

F 26.1223

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya

di dalam menyelesaian skripsi ini.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Jurusan

Mekanisasi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Ucapan terima kasih Penulis sampaikan kepada :

1. Dr. H. Moeljarno Djojomartono, MSA selaku dosen

pembimbing akademik yang telah membimbing Penulis

selama mengikuti perkuliahan di IPB.

2. Kedua orang tua Penulis yang telah banyak memberikan

dorongan materil dan spirituil.

3. Ananta Sjartuni dan rekan-rekan di FERRARI 152 yang

telah banyak memberikan dorongan dan bantuan.

4. Semua pihak yang memberikan kontribusi dalam penye-

lesaian skripsi ini.

Saran dan kritik untuk penyempurnaan tulisan beri-

kutnya, sangat Penulis harapkan.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang

memerlukannya

.

(8)

DAFTAR

IS1

Halaman

KATA PENGANTAR

...

i

...

DAFT= ISI ii

...

DAPTAR GAMBAR iv

DAFTAR TABEL

...

V DAFTAR LAMPIRAN

...

vi

A

.

Latar Belakang

. . .

1

B

.

Tujuan

. . .

3

TINJAUAN PUSTAKA

A

.

P a d i

. . .

B

.

Pengananan Pasca Panen Padi

. . .

6

B . 1 . Pemanenan

. . .

7 a

.

Ani-ani

. . .

8

. . .

.

b Sabit 9

B . 2 . Perontokan

. . .

1 2 a

.

Cara Iles (Injak)

. . .

1 3 b

.

Cara banting (Hempas)

. . .

14

c

.

Cara Mekanis dengan Pedal Thresher

. . . .

1 5

d

.

Cara Mekanis dengan Power Thresher

....

17

B . 3 . Pengeringan

. . .

1 9

. . .

a

.

Pengeringan Alami 1 9

b

.

Pengeringan Mekanis

. . .

2 1

C

.

Tinjauan ekonomi pasca panen padi

. . .

2 1

A

.

Pendekatan Masalah

. . .

2 5
(9)

Hal aman

. . .

C

.

Permodelan Sistem 28

C.1. Model Umum

. . .

28

. . .

C . 2 . Model Pemanenan 3 1

C . 3 . Model Perontokan

. . .

33

C.4. Model Pengeringan

. . .

35 a

.

Pengeringan Alami

. . .

35

. . .

b

.

Pengeringan Mekanis 3 9

D

.

Bahan dan Alat

. . .

3 9

E

.

Waktu dan Tempat

. . .

3 9

HASIL DAN PEMBAHASAN

A

.

Pembahasan Teknis

. . .

4 2

. . .

A.1. Sistematika Pemikiran 4 2

A . 2 . Program Komputer

. . .

4 3

A . 3 . Batasan Teknis

. . .

46

A.4. Konfigurasi Perangkat Keras

. . .

4 9

. . .

B

.

Hasil Pengujian dan Pembahasan 5 0

B.1. Perubahan Jumlah Tenaga Kerja

. . .

54

B . 2 . Perubahan Luas Panen

. . .

57

. . .

B.3. Biaya Penanganan Pasca Panen 5 8

KESIMPULAN DAN SARAN

A

.

Kesimpulan

. . .

64

B

.

Saran-saran

. . .

65

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR GAMBAR

[image:10.567.82.508.194.545.2]

Hal aman

Gambar 1

.

Bagan Alternatif Penanganan Pasca Panen

Padi di Tingkat Petani

. . .

25

Gambar 2

.

Diagram Alir Metode Analisis

. . .

27

Gambar 3

.

Diagram Alir Program Utama

. . .

29

Gambar 4

.

Diagram Alir Subroutine Pemanenan

. . .

32

Gambar 5

.

Diagram Alir Subroutine Perontokan

. . .

34

Gambar 6

.

Diagram Alir Subroutine Pengeringan

. . .

36

Gambar 7

.

Diagram Alir Subroutine

. . .

Pengeringan Alami

Gambar 8

.

Diagram Alir Subroutine

. . .

Pengeringan Mekanis 38

. . . .

.

Gambar 9a Contoh Tabel Keluaran.Musi. 1 Ha. Agustus 61

. . . .

Gambar 9b . Contoh Tabel Keluaran.Musi. 2 Ha. Agustus 61

. . .

Gambar 10

.

Contoh Grafik Keluaran.Musi. 2 Ha. Agustus 62

. . . .

Gambar lla

. Contoh Tabel Keluaran.Musi.

1 Ha. Januari 63

. . . .

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)
(153)
(154)
(155)
(156)
(157)
(158)
(159)
(160)
(161)
(162)
(163)
(164)
(165)
(166)
(167)
(168)
(169)
(170)
(171)
(172)
(173)
(174)
(175)
(176)
(177)
(178)
(179)
(180)
(181)
(182)
(183)
(184)
(185)
(186)
(187)
(188)
(189)

Gambar

Gambar 1 . Bagan Alternatif Penanganan Pasca Panen Padi di Tingkat Petani ...................

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pada ternak sapi yang dinyatakan positip brucellosis dari hasil uji RBT yang dilaksanakan oleh Laboratorium Type C Kabupaten Sleman dan dilanjutkan uji CFT yang dilakukan di

Analisis dan desain sistem penentuan prospektif pada agroindustri kelapa memiliki empat sequence chart sesuai dengan case yang terdapat dalam use case yaitu perencanaan

Di ajukan untuk menyelesaikan tugas Ujian akhir semester dalam mata kuliahS. Hukum

Di Desa Diwek Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang hubungan elite massa dapat diakatakan masih kurang karena elite yang terdapat di Desa Diwek sendiri kurang mendapat

Namun dengan meningkatnya Gas Rumah Kaca terutama (CO2), akan semakin banyak gelombang panas matahari atau infra merah yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer

Pada model pembelajaran kooperatif tipe TGT-PS, prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai kemampuan penalaran tinggi sama baiknya dengan siswa yang mempunyai

Apabila user ingin melakukan pencarian data dosen yang di kehendaki, maka user dapat memilih tombol ‘Cari’.. Apabila user ingin melakukan pendataan SK dosen, maka user dapat