LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA
P3. ISOLASI FLAVONOID DARI TEMU
KUNCI
(boesenbergia pandurata)
DISUSUN OLEH :
Nama
: Fadista Kurnia Dewi
NIM
: 1606067070
Gol/Kelompok
: A/4
Hari, Tanggal praktikum :
Dosen Pembimbing
: Erma Yunita,M,Sc.,Apt
LABORATORIUM FITOKIMIA
AKADEMI FARMASI INDONESIA
A. TUJUAN
Menegtahui langkah-langkah isolasi mampu melakukan isolasi pinostrobin dari tema kunci dan mengidentifikasi isolat yang diperoleh.
B. PENDAHULUAN
Temu kunci (boesenbergia pandurata)memiliki beberapa nama yaitu curcuma rotunda L ,Schelehter,kaempferia pandurata, roxb dan beberapa nama asing yaitu krancahi (thailand)
Zat yang terkandung didalam temu kunci antara lain mintak atsiri (seniol, kamfer, d-borneol, d-piner, siskuiterpene, zingiberin, kurkumin, zedoarin, rhizoma, metil sinamat, san hidromisin) .Secara umum masyarajat menggnakan rimpang temu kunci sebagai peluruh dahak, peluruh kentut, penambah nafsu makan, penyembuhan sariawan, bumbu masak darn pemacu keluarnya ASI. Perasan dan infusa dan infusa temu kunci memiliki daya analgetik dan antipiretik. Disamping itu dapat mempunyai efek abortium ,resorpsi dan berpengaruh pada berat janin. Dari penelitian lain diperoleh informasi bahwa ekstraksi rimpang temu kunci dapat menghambat bakteri isolate penyakit ort.
Maserasi istilah lainnya adalah macerace (bahasa latin) artinya merendem, adalah sediaan yang dibuat dengan cara mengekstraksi bahan nabati yaitu direndem menggunakan pelarut bukan air (non polar ) atau setengah air misalnya etanol encer selama periode waktu tertentu sesuai dengan aturandalam buku resmi kefarmasian (Farmakole Indonesia,1995)
Keuntungan :
1. Unit alat yang dipakai sederhana hanya dibutuhkan bejana perendam 2. Biaya operasional relative rendah.
3. Prosesnya relatif hemat penyari
Keuntungan :
1. Proses penyariannya tidak sempurna karena zat aktif hanya mampu terekstrais sebesar 50% saja.
2. Prosesnya lama.
Flavonoid merupakan kelompok senyawa fenolik terbesar yang ditemukan dialam dan berasal dari tumbuhan tingkat tinggi. Flavonoid mempunyai keangka dasar dengan 15 atom karbon, dimana dua cincin berzene (CG) terikat pada 1 rantai propan (C3) sehingga membentuk suatu susunan (C6-C3-C6) dengan strujtur 1,3-dianlpropan. Senyawa- senayawa flavonoid terdiri dari beberapa jenis, bergabung pada tingkat oksidasi rantai propan dari sistem 1,3 dianlpropan (Achmad,1985)
Beberapa senyawa flavonoid yang ditemukan didalamnya adalah flavonoid, flavonon, khalton, flavor,
Beberapa sifat flavonoid, yaitu :
1. Bersifat agak asam dan dapat larut dalam kasa. 2. Merupakan senyawa polar.
3. Mempunyai siat heteroaktif.
Kromatografi adalah suatu nama yang diberikan untuk teknik pemisahan tertentu. Pada dasarnya semua cara kromatografi menggunakan dua fase yaitu fase tetap dan fase gerak ,pemisahan tergantung pada gerakan relatif dari dua fase tersebut.
Cara-cara kromatografi dapat digolongkan sesuai dengan sifat-sifat dari fase tetap, yang dapat berubah pada zat padat atau zair cair. Jika fase teteap berupa zat padat maka cara tersebut dikenal sebagai kromatografi partisi. Karena fase bergerak dapat berupa zat cair atau gas maka semua ada 4 macam sistem kromtografi penukaran ion, kromatografi padat, kromatografi partisi dan kromatografi gas-cair serta kromatografi kolom kapiler (Hostetman,Kdkk995)
C. ALAT DAN BAHAN
ALAT
1. Seperangkat alat maserasi 2. Seperangkat alat KLT 3. Beaker glass
4. Stirer 5. Rotarapor 6. Cawan porselen
BAHAN
1. Simplisia temu kunci 2. Etanol
3. Etil asetat 4. Heksan
5. Standar pinostrobin
D. CARA KERJA 1. EKSTRAKSI
Sebanyak 100 gram rimpang temu kunci yang telah dihaluskan dimasukkan kedalam beaker glass 500 ml, kemudian tambahkan 200 ml etanol. Campuran tersebut selanjutnya diaduk selama 1 jam menggunaan stirer. Campuran tersebut kemudian disaring. Hasil saringan dikumpulkan dan diuapkan dengan penguap putar (rotavapour) hingga volume kurang lebih 10 ml. Hasil rotavapor dikumpulkan dan dipindahkan ke cawan porselin.
2. ISOLASI DENGAN KLT PREPARATIF
Ekstrak yang sudah kental ditotolkan pada plat silica GF 254 sepanjang 5x10 cm sebanyak 10 kali. Pengembang yang digunakan adalah etil asetat : heksan (4:1). Dideteksi dengan menggunakan lampu UV 366 nm, bercak dengan pita ditandai.
Bercak yang ditandai dikerok dan dilarutkan dalam etanol kemudian etanol diuapkan. 3. IDENTIFIKASI
Ambil sedikit padatan dengan ujung spatel kecil, larutkan dalam etanol. Larutan siap dianalisis secara kualitatif dengan kromatografi lapis tipis dengan kondisi sebagai berikut: a. Fase diam : Silika gel GF 254
b. Fase gerak : Etil asetat : Heksan (1:4)
E.HASIL
Nama simplisia :boesenbergia pandurata Metode ekstraksi :maserasi
Jumlah pelarut :500 ml Jumlah siklus :1 Rendemen ekstraksi
:-Pemerian
Aroma :khas aromatik
Warna :kekuninga, kecoklatan Bentuk :cairan
Hasil pengamatan
Fase diam : silika gel 254
Fase gerak :etil asetat : heksan (1:4) Pembanding :pinostrobin
Deteksi :366 Suhu yang dgunakan 60° Kecepatan 80Rpm
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang telah dilaksanakan .praktikan mempelajari megenai isolasi flavonoid danri temu kunci (boesenbergia pandurara). Tanaman ini diperbanyak dengan pemotongan rimpang menjadi beberapa bagiab (tap bagian terdapat paling sedikit 2 mata tunas ) dab penanaman dilakukan pada jarak tanam 3000cm. Manfaat tanaman ini adalah dahak, peluruh, kentut, bumbu masak, pemacu ASI. Dalam proses praktikum dilakukan pemisahan senyawa dengan cara isolasi. Isolasi memiliki arti memisahkan sebuah senyawa yang telah tercampur agar bisa menghasilkan senyawa yang tunggal.
Ekstraksi adalah penyarian zat-zat berkhasiat atau zat aktif dari bagian tanaman ,hewan, dan beberapa jenis ikan termasuk brota ibul. Proses ekstraksi dalam tanaman (zat aktif) yaitu pelarut organik menebus membran, atas dinding sel dan masuk kedalam inti atau rongga sel kemudia larut dengan zat aktif dan berdifusi dan memiliki konsentrasi di luar dan didalam sel.
Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam simplisia dengan menggunakan pelarut organikpelarut. Ekstaksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat kedalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapian antar muka, kemudin berdifusi masuk kedalam pelarut . prosesnya adalah sebagai berikut :pelarut organik akan menmbus dinding sel dan masuk kedalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat altif akan terlarut sehingga terjadi perbedaan konetrasi antara larutan zat aktif didalam sel dan pelarut organik diluar sel. Maka larutan pekat akan berdifusi keluar sel dan proses ini vberulang terus sampai terjadi keseimbanagn antara konsentrasi zat aktif didalam dan diluar sel . (Sudjadi,1986)
langkah langkah isolasi mampu melakukan isolasi pinostrobin dari temu kunci dan mengidentifikasi isolat yang diperoleh.
Dalam praktikum ini digunakan pelarut etanol 70% didasarkan pada tingkat keamanan dan kemudahan saat diuapkan, serta sifatnya yang mampu melarutkan, hampir semua zat, baik yang tidak bersifat polar, semi polar, dan non polar. Penguapan ekstrak dilakukan untuk memiahkan senyawa atau zat aktif dari perutnya dan untuk mematikan kemungkinan tumbuh mikroba kecil.
Pada saat dilakukan analisis kualitatif kromatografi lapis tipis, penjenuhan chamber atau bejana berfungsi agar eluen memenuhi vhamber dan fungsinya sebagai fae gerak dapat berjalan dengan baik.
Pada praktikum ini digunakan UV 366,terlihat warna hijau, tetapi bercak menyebar jadi tidak terlihat senyawa pembanding. Sehingga Rfnya tidak bida dihitung , hal ini terjadi karean pada saat pertotolan yang kurang baik, bisa juga kerusakan silica, sampel yang masih encer, penjenuhan yang kuran baik, hai ini yang mengakibatkan senyawa tidak terelusi dengan baik.
G. KESIMPULAN
Mahasiswa (praktikan) trlah mengetahui langakh-langkah isolusi dan mampu melakukan isolasi pinostrobin dari temu kunci dam mengidentifikasi isolat yang diperoleh dan hasil pada pengujian UV 366 terlihat berwarna hjau dan bercak tidak terlihat.
H. DAFTAR PUSTAKA
Damar.A.C,. max R.J.R dan Deftry.S.W.2014 “kandungan flavonoid dan aktivasi antikosidasi dan total estrak etanol aun kayi kapur (melanolepsis multigrardubsa retcfh”Pgharmacor jurnal ilmiah farmasi.
Harbone J.B 1987. Metode Fitokimia : Penentuan cara modern mengaalisis tumbuhan . PALMedia Creative pro: yogyakarta diakses 13 juni 2018.
Yazid .E 2009 kimia fisika untuk premedis adi.Yogyakarta