• Tidak ada hasil yang ditemukan

7483768 sistem informasi jurusan via telp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "7483768 sistem informasi jurusan via telp"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

PROYEK AKHIR

SISTEM INFORMASI

JURUSAN TELEKOMUNIKASI PENS-ITS

VIA TELEPON

Dean Nova Yohana NRP.7203.030.014

Dosen Pembimbing: Ir Prima Kristalina, MT

NIP. 131 916 852

Mike Yuliana, ST NIP. 132 300 242

JURUSAN TELEKOMUNIKASI

(2)

JURUSAN TELEKOMUNIKASI PENS-ITS VIA TELEPON

Oleh : Dean Nova Yohana

7203 030 014

Proyek Akhir ini Digunakan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)

di

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Disetujui oleh :

Tim Penguji Proyek Akhir Dosen Pembimbing

1 Aries Pratiarso, ST MT NIP. 131 964 953

1 Ir. Prima Kristalina, MT NIP. 131 916 852

2 Ir. Zainal Muludi NIP. 132 055 261

2 Mike Yuliana,ST NIP. 132 300 242

3

Djoko Santoso, ST NIP. 131 793 753

Mengetahui :

Ketua Jurusan Teknik Telekomunikasi

Drs. Miftahul Huda, MT NIP. 132 055 257

(3)

Telepon merupakan alat komunikasi yang mudah digunakan. Sehingga layanan informasi yang menggunakan telepon mudah dalam mengakses informasinya. Selain mudah, informasi dapat diakses dengan cepat, dari mana saja dan kapan saja.

Sistem informasi Jurusan Telekomunikasi ini merupakan aplikasi dari dialogic card tipe D/4PCIU. Dialogic D/4PCIU berfungsi sebagai interface antara PABX, pesawat telepon DTMF dan personal computer. PABX sebagai sentral telepon, pesawat telepon dan dialogic merupakan nomor ekstensi dari PABX. Dialogic sebagai server dari layanan informasi ini. Ketika penelpon menghubungi server maka penelpon akan menerima voice guide dari server untuk menentukan informasi yang diinginkan dengan menekan digit-digit DTMF. Informasi tentang Jurusan Telekomunikasi PENS-ITS. Sistem informasi ini dapat diakses maksimal 4 penelpon secara bersama-sama dan dapat diinterupsi tetapi membutuhkan waktu rata-rata 31.41 detik untuk dapat dipanggil kembali.

Kata Kunci dialogic card, DTMF, PABX.

(4)

The telephone is the communications equipment that is easy to be used. So as the information service that makes use of the telephone is easy in accessing his information. Apart from being easy, information can be accessed quickly, everywhere and any time.

The telephone is the communications equipment that is easy to be used. So as the information service that makes use of the telephone is easy in accessing it. Apart from being easy, information can be accessed quickly, everywhere and any time. This system of information of the Telecommunications Engineering is the application from dialogic card the type of D/4PCIU. Dialogic D/4PCIU functions as interface between PABX, the DTMF telephone set and personal computer. PABX as the centre of the telephone, the telephone set and dialogic is the number of the extension from PABX. Dialogic as server from this information service. When the caller contact server then the caller will receive voice guide from server to determine information that is wanted by pressing digits DTMF. Information about the Telecommunications Engineering EEPIS-ITS.This information system can be accessed maximal 4 callers together and can be interrupted but need time 31. 41 seconds to be able to be called again.

Keyword dialogic card, DTMF, PABX.

(5)

Alhamdulillah penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan proyek akhir ini dengan berjudul :

SISTEM INFORMASI

JURUSAN TELEKOMUNIKASI PENS-ITS VIA TELEPON

Proyek Akhir ini digunakan sebagai salah satu syarat akademis untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) di Politeknik Elektronika Negeri suarabaya ITS.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu hingga penyusunan buku proyek akhir ini selesai. Penyusun berharap semoga buku ini dapat membawa manfaat. Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan buku proyek akhir ini. Oleh karena itu, besar harapan penyusun unutk menerima saran dan kritik dari pembaca.

Surabaya, Agustus 2006

Penyusun

(6)

Dalam pelaksanaan dan pembuatan proyek akhir ini saya mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan materi maupun bantuan spirit. Pada kesempatan kali ini dengan tanpa menghilangkan rasa hormat yang mendalam saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan proyek akhir ini antara lain:

1. Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya. 2. Ibu and Papa, for everything in my life (I love you all).

Perjuanganku tidak hanya sampai disini, masih panjang jalan yang harus kutempuh.

3. My little brother Fanni, kamu harus lebih baik dari aku. Mbah dengan nasehat dan doanya. My big family untuk doa n supportnya.

4. Bapak Titon Dutono, selaku Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

5. Bapak Miftahul Huda, selaku Kepala Jurusan Telekomunikasi 6. Ibu Prima Kristalina dan Ibu Mike Yuliana, selaku dosen

pembimbing. Terima kasih atas bimbingan dan bantuannya. 7. Seluruh Dosen Pengajar, terima kasih atas ilmu yang

bermanfaat.

8. Teman-teman seperjuangan di lab Komdig. Mami Siti, Tsune, Cheche, Rossi, Erick, Jessi, Nikna, Tika (makasih untuk suaranya). Juga Retno, Winda and Teguh..

9. Telkom A 2003, makasih smuanya dan event-event yg tidak akan pernah terlupakan. Semoga tali silaturahmi kita tidak putus dan tetep kompak.

10. All of GW 31E crew. Nita (motornya yg sering aku pinjem), Sinta (yg selalu jd temen curhatku), Henna (kita bener2 partner yg paling klop), Diana, Septi, Buyung, Lina, mbak Eva, All of Maba (Isti, Hera, Resti n Rina), Lisna, Debi, Ely, Yulia,Fang Fang, Anti. Special thanks to mbak Rina and mbak Kasni. 11. Sohib-sohibku yg paling kompak. Yuanita, Prima, Novi, Ika,

Era, Indar (indahnya suatu persahabatan). Mas Dudi (thanks support and sarannya). Buat Vandry juga.

12. Semua orang yang berjasa dalam Proyek Akhir ini dan tidak dapat saya tulis satu persatu, terima kasih yang tiada terhingga, atas segala dukungan dan bantuannya.

(7)

HALAMAN JUDUL …...……… ... i

1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN... 2

BAB II TEORI DASAR... 5

2.3.1 Sistem Penomoran PABX NEAX 2000 IPS 11 2.4 DATABASE... 13

2.5 MFC (Microsoft Foundation Class)... 15

2.6 ACTIVEX DATA OBJECT (ADO)... 16

2.7 CTI (Computer Telephony Integration)... 16

2.8 IVR (Interactive Telephony Integration)... 17

2.9 DIALOGIC D/4PCIU... 17

2.9.1 Fungsi Dialogic Card yang Digunakan... 18

(8)

3.1 DIAGRAM SISTEM... 23

3.2 INSTALASI DIALOGIC CARD... 30

3.2.1 Penginstalan Dialogic D/4PCIU... 30

3.2.2 Konfigurasi Dialiogic D/4PCIU... 33

3.3 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK... 35

3.3.1 Perencanaan Database... 35

3.3.2 Perencanaan Program Visual C++... 37

3.3.3 Koneksi Database...40

3.3.4 Program Searching Database... 42

3.3.5 Program Deteksi Digit... 44

3.3.6 Perekaman File Suara... 46

3.3.7 Program Play Suara... 49

3.4 DATA FILE SUARA... 52

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA... 55

4.1 TUJUAN PENGUJIAN DAN ANALISA... 55

4.2 METODE PENGUJIAN... 55

4.3 ANALISA HASIL PENGUJIAN... 55

4.3.1 Pendeteksian Digit... 55

4.3.2 Fungsi Play Suara... 57

4.3.3 Fungsi wtring... 58

4.4 ANALISA UNJUK KERJA SISTEM... 59

BAB V PENUTUP... 61

5.1 KESIMPULAN... 61

5.2 SARAN... 61

DAFTAR PUSTAKA... 63

LAMPIRAN 1... 67

LAMPIRAN 2... 85

DAFTAR RIWAYAT HIDUP……….… 87

(9)

Gambar 2.1 Saluran internal dan eksternal pada PABX ...11

Gambar 2.2 Port Interface Module (PIM) ………12

Gambar 2.3 Blok Diagram Sistem IVR ...17

Gambar 2.4 Dialogic D/4PCIU ...17

Gambar 3.1 Diagram sistem ...23

Gambar 3.2 Flowchart sistem ...25

Gambar 3.3 Flowchart profil ...26

Gambar 3.4 Flowchart menu judul Tugas Akhir ...27

Gambar 3.5 Flowchart menu laboratorium ...28

Gambar 3.6 Flowchart menu msats kuliah ...29

Gambar 3.7 Jendela Setup Options ...30

Gambar 3.8 Jendela Program Group Folder ...31

Gambar 3.9 Jendela Making Selection ...31

Gambar 3.10 Jendela Found New Hardware ...32

Gambar 3.11 Jendela Install Hardware Device Drivers ...32

Gambar 3.12 Jendela BrowseDialogic Installation...32

Gambar 3.13 Jendela Driver Files Search Result ...33

Gambar 3.14 Pemilihan Configuration Manager ...33

Gambar 3.15 Jendela dialogic card detection ...34

Gambar 3.16 Dialogic Configuration Manager ...34

Gambar 3.17 Status running pada dialogic card ...35

Gambar 3.18 Database Microsoft Access ...36

Gambar 3.19 Jendela untuk membuat field pada tabel...36

Gambar 3.20 Tabel Judul Tugas Akhir ...37

Gambar 3.21 Jendela pembuatan project baru ...37

Gambar 3.22 Jendela Link Library ...38

Gambar 3.23 Menambahkan include pada Include Files ...38

Gambar 3.24 Menambahkan library pada Library Files ...39

Gambar 3.25 Menambahkan ActiveX Database Object (ADO) ....39

Gambar 3.26 Setting properties ADODC ...40

Gambar 3.27 Setting properties DataGrid ...40

Gambar 3.28 Konversi database ...41

Gambar 3.29 Jendela Create New Data Source ...41

Gambar 3.30 ODBC Microsoft Access Setup ...42

Gambar 3.31 Tampilan program aplikasi ...42

Gambar 3.32 Flowchart pendeteksian digit ...45

Gambar 3.33 Flowchart perekaman file suara ...47

Gambar 3.34 Select channel ...48

(10)

Gambar 3.36 Record Wave Setting ...48

Gambar 3.37 Record WAVE Format ...49

Gambar 3.38 Flowchart play suara ...50

Gambar 4.1 Tampilan deteksi digit DTMF ...56

Gambar 4.2 Sinyal suara ADPCM 6 KHz...57

Gambar 4.3 Sinyal suara ADPCM 8 KHz...57

Gambar 4.4 Sinyal suara 8 KHz LINEAR ...58

Gambar 4.5 Sinyal suara Cool Edit ...58

(11)

Tabel 2.1 Nada-nada pada Tone Signaling ...8

Tabel 2.2 Pengaturan Tombol Sistem DTMF ...9

Tabel 2.3 Fungsi Dasar dan Operasi Pensinyalan ...9

Tabel 2.4 Tabel Fungsi Sethook ...19

Tabel 2.5 Tabel Fungsi Waitring ...19

Tabel 2.6 Tabel Fungsi Reciottdata ...20

Tabel 2.7 Struktur dx_iott ...21

Tabel 2.8 Struktur dx_xpb ...21

Tabel 2.9 Fungsi Playiottdata ...21

Tabel 3.1 Tabel Data File Suara ...52

Tabel 4.1 Tabel hasil pengujian digit DTMF...56

Tabel 4.2 Tabel hasil pengujian fungsi wtring ...58

Tabel 4.3 Tabel hasil pengujian akses sistem bersama-sama ...59

Tabel 4.4 Tabel hasil pengujian interupsi ...60

(12)

PENDAHULUAN

1. 1 LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika saat ini semakin mempermudah manusia dalam mengakses informasi. Salah satunya layanan informasi menggunakan telepon. Layanan informasi ini memberikan kemudahan dalam memperoleh informasi dengan cepat, dapat diakses dari mana saja dan kapan saja.

Teknik Telekomunikasi sebagai salah satu jurusan di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya memiliki tujuan untuk menjadi sebuah pusat pendidikan keteknikan Profesional bidang telekomunikasi. Oleh karena itu diperlukan suatu sarana untuk mempromosikan jurusan Telekomunikasi kepada masyarakat. Selain untuk masyarakat, layanan informasi ini juga diperuntukkan bagi kalangan mahasiswa maupun dosen yang ingin mengetahui informasi tentang jurusan Teknik Telekomunikasi PENS-ITS.

1. 2 TUJUAN

Tujuan dari proyek akhir ini adalah memanfaatkan Dialogic D/4PCIU yang merupakan teknologi Computer Telephony Integration (CTI) sebagai interface dengan personal komputer, sistem telepon dan PABX untuk membuat aplikasi sistem informasi jurusan Telekomunikasi PENS-ITS.

1. 3 RUMUSAN MASALAH

Sistem yang akan diaplikasikan pada proyek akhir ini adalah layanan informasi jurusan Telekomunikasi PENS-ITS yang menggunakan Dialogic D/4PCIU.

1. 4 BATASAN MASALAH

Ruang lingkup dari proyek akhir ini adalah informasi jurusan Telekomunikasi PENS-ITS yaitu :

1. Profil jurusan Telekomunikasi yang meliputi nama-nama dosen yang menjabat sebagai Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan dan Kepala Laboratorium Jurusan Telekomunikasi. 2. Mata kuliah setiap semester untuk program D3 dan D4. 3. Laboratorium telekomunikasi yang meliputi praktikum,

research dan training di laboratorium tersebut.

(13)

4. Judul Tugas Akhir tahun 2005 yang dikelompokkan menurut temanya yaitu Computer Base Tutorial, Computer Telephony Integration, Wireless Communication, Data Communication dan Antena Design.

Proyek akhir ini menggunakan Dialogic D/4PCIU yang merupakan Computer Telephony Integration (CTI), PABX NEAX 2000 IPS, pesawat telepon DTMF, database Microsoft Access, bahasa pemrograman C++ dan sistem operasi Windows. Sistem informasi ini dibatasi hanya pada pemrograman dialogic card, tidak menggunakan sistem hunting dan jumlah penelpon maksimum yang dapat diterima secara bersamaan adalah empat penelpon.

1. 5 METODOLOGI

Untuk membuat sistem informasi dengan pemanfaatan Dialogic D/4PCIU dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Perencanaan Sistem

Perancangan sistem meliputi perancangan perangkat keras dan lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari penggabungan pesawat telepon DTMF, PABX dan dialogic card yang terpasang pada PC. Sedangkan perancangan perangkat lunak terdiri dari instalasi Dialogic D/4PCIU, penomoran PABX.

2. Pembuatan Program dan Database

Pembuatan program meliputi program pendeteksian digit DTMF, play suara, dan koneksi dengan database.

3. Pengujian dan Integrasi

Pengujian tiap perangkat keras dan lunak dilanjutkan dengan integrasi dari perangkat keras dan lunak tersebut menjadi satu sistem.

4. Analisa dan Kesimpulan

Integrasi dari perangkat keras dan lunak dianalisa dan disimpulkan hasilnya.

1. 6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Buku laporan proyek akhir ini tersusun atas beberapa bab pembahasan. Sistematika pembahasan adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

(14)

BAB II Teori Penunjang

Memberikan dasar teori untuk menunjang dalam proyek akhir ini. Teori dasar yang diberikan meliputi : telepon DTMF, dialogic card, dan PABX.

BAB III Perencanaan dan Implementasi

Menguraikan cara kerja dalam proses instalasi PABX dan dialogic card, algoritma pemrograman, flowchart, dan integrasi sistem.

BAB IV Pengujian dan Analisa

Berisi tentang hasil pengujian dan analisa terhadap hasil yang didapat, memberikan analisa hasil program.

BAB V Penutup

(15)
(16)

TEORI DASAR

2. 1 TELEPON 2.1.1 Sejarah Telepon

Kata telepon berasal dari bahasa Yunani yaitu tele berarti jauh dan phone berarti suara. Jadi telepon berarti alat komunikasi jarak jauh yang mengubah suara menjadi sinyal listrik yang disampaikan ke tujuan menggunakan saluran transmisi wireline maupun wireless.[6]

2.1.2 Fungsi Pesawat Telepon

Pesawat telepon digunakan untuk mengirim dan menerima satu panggilan telepon. Fungsi dari pesawat telepon antara lain :

a. Saat handset diangkat, pesawat telepon memberitahu sentral bahwa seseorang ingin berbicara.

b. Menerima dial tone yang menandakan sentral siap melayani penelpon.

c. Mengirimkan nomor yang akan dipanggil ke sentral dengan dial nomor telepon pada pesawat telepon.

d. Menerima beberapa nada yang menyatakan panggilan sedang dalam proses (ringing, busy).

e. Mengindikasikan adanya panggilan pada sisi penerima, dengan membunyikan nada panggil (ringing tone).

f. Pesawat telepon mengubah sinyal suara menjadi sinyal listrik pada pengirim dan mengubah kembali sinyal listrik menjadi sinyal suara pada penerima.

g. Memberikan tanda pada sistem jika salah satu sisi sudah menyelesaikan pembicaraan, dengan cara menutup handset.[10]

2.1.3 Local Loop

Setiap telepon terhubung ke sentral melalui sepasang kabel local loop yang dinamakan T(Tip) dan R(Ring). Tip adalah kawat pada bagian receiver (earphone) dan ring adalah kawat pada bagian transmitter (microphone). Jika handset dalam posisi tertutup (on hook), tidak ada arus mengalir dari sentral melalui T da R handset. Jika handset dalam

(17)

posisi diangkat (off hook), ada arus DC yang mengalir dari sentral ke pesawat telepon pelanggan.[6]

2.1.4 Sistem Switching

Switching berfungsi untuk melaksanakan penyambungan dan pemutusan antara dua pesawat telepon yang satu dengan yang lainnya. Sifat-sifat dari switching adalah

Mampu menyambungkan setiap permintaan pekanggan (full capabilities), dalam waktu bersamaan.

Mampu melayani permintaan penyambungan secara cepat. Pada sistem dasar switching pesawat telepon, pelanggan dapat digambarkan sebagai sebuah titik. Pelanggan satu dengan pelanggan yang lain saling terhubung, sehingga sistem switching ini dapat digambarkan sebagai titik yang saling terubung.

Sistem switching tersebut tidak dapat diterapkan untuk sistem jaringan telepon karena banyak titik yang harus terhubung sedangkan saluran yang dibutuhkan sangat besar. Untuk mengatasinya titik-titik tersebut dihubungkan dalam suatu saluran yang hampir tidak berubah-ubah dan bertujuan untuk menggandakan kerja switching yang dipusatkan di suatu tempat yang disebut sebagai sentral telepon.[6]

2.1.5 Signaling

Signaling adalah sinyal yang menunjukkan status panggilan telepon selama proses penyambungan atau sinyal khusus dalam saluran transmisi yang digunakan untuk penyambungan antara pesawat telepon pemanggil dan penerima.[10] Jenis-jenis signaling terdiri dari :

DC signaling

DC signaling berdasarkan ada tidaknya arus atau tegangan dalam rangkaian. Sinyal-sinyal ini menyatakan kondisi on hook, off hook, pulsa dial dan status penyambungan. Sinyal tersebut merupakan sinyal digital jenis on off.

Nada-nada Telepon

Nada-nada yang terdapat pada proses penyambungan telepon yang dibangkitkan tone generator di sentral adalah :

a. Dial Tone

(18)

untuk catu daya pelanggan. Dial tone merupakan tanda dari sentral kepada pemanggil bahwa sentral siap menerima nomor-nomor yang akan dihubungi. Dial tone memiliki kombinasi frekuensi 350 Hz dan 440 Hz. b. Nada Sibuk (Busy Tone)

Busy tone adalah nada yang diberikan sentral kepada pemanggil bahwa tujuan tidak dapat dihubungi. Hal ini disebabkan pesawat telepon yang dihubungi sedang terpakai, rusak atau lalu lintas percakapan terlalu padat. Busy tone (engaged tone) merupakan kombinasi frekuensi 480 Hz dan 620 Hz yang on selama 0,5 detik dan off selama 0,5 detik. Sinyal peringatan bahwa receiver sedang off hook adalah merupakan gabungan nada-nada dengan empat frekuensi dalam keadaan on selama 0,1 detik dan keadaan off selama 0,1 detik. Sinyal ini sangat keras agar seseorang mengetahui bahwa posisi handset tidak pada tempatnya (off hook). c. Nada Panggil (Ringing Tone)

Nada panggil ini memberitahukan kepada pemanggil bahwa hubungan yang diinginkan berhasil dan diharapkan kepada pemanggil untuk menunggu pengangkat handset dari pihak penerima. Nada ini terdengar secara terputus-putus dengan 3 periode 3 detik, yaitu 1 detik ada 2 detik tidak ada nada.

d. Ring Back Tone

Ring back tone merupakan nada pada terminal asal sebagai tanda bahwa sudah terhubung dengan terminal tujuan.

e. Number Unobtainable (NU)

Nada number unobtainable sebagai tanda bahwa nomor yang dituju tidak terdaftar. Nada ini mempunyai sinyal kontinyu murni.

f. Nada Pulsa

(19)

untuk memberitahu kepada penelpon tentang status panggilannya.[10]

Tabel 2.1 Nada-nada pada Tone Signaling [8]

Nada Frekuensi (Hz)

Waktu

hook 1400+2060+2450+2600 0,1 0,1

Number Unobtainable

(NU)

200 hingga 400

Kontinyu,

Sinyal allerting merupakan sinyal yang diberikan kepada pemanggil setelah selesai menekan digit tujuan. Sinyal allerting diberikan bersamaan dengan dimulainya ring tone ke tujuan dan ring back tone ke pemanggil.

(20)

2.1.7 DTMF

Nada Dual Tone Multi Frequency (DTMF) merupakan gabungan dari dua frekuensi. Dalam sistem DTMF, frekuensi tersebut dibangkitkan oleh rangkaian elektronik dalam keypad dengan menekan satu tombol. Sehingga pengiriman sinyal informasi berupa gabungan dari dua frekuensi yaitu frekuensi rendah dan frekuensi tinggi. Pesawat telepon DTMF dilengkapi dengan 16 tombol yang diwakili 0 hingga 9, A hingga D serta tombol # dan *.

Tabel 2.2 Pengaturan Tombol Sistem DTMF [8]

Frekuensi 1209 Hz 1336 Hz 1477 Hz 1633 Hz

697 Hz 1 2 3 A

770 Hz 4 5 6 B

852 Hz 7 8 9 C

941 Hz * 0 # D

2. 2 SENTRAL TELEPON

PABX merupakan sentral mini digital yang terpasang di rumah, perkantoran dengan jumlah sambungan yang terbatas. Fungsi dasar peralatan sentral adalah bila ada permintaan penyambungan telepon, maka peralatan sentral akan bekerja yang berkaitan dengan :

Menganalisa permintaan pembicaraan.

Menghubungkan pelanggan pemanggil dengan yang dipanggil melalui saklar kanal bicara.

Melepas semua rangkaian dan fasilitas saat pembicaraan selesai.[6]

Fungsi tersebut yang berkaitan dengan penyambungan pembicaran dinamakan sebagai fungsi dasar peralatan sentral, sedangkan hubungan antara fungsi dasar dan operasi pensinyalan ditunjukkan pada tabel 2.3.

Tabel 2.3 Fungsi Dasar dan Operasi Pensinyalan [6]

Fungsi Dasar Peralatan Sentral Operasi Pensinyalan Pelanggan Pemanggil

1. Fungsi untuk mendeteksi permintaan panggilan

(21)

2. Fungsi untuk

menganalisa permintaan panggilan dan

memutuskan pelanggan yang dituju

3. Fungsi untuk menyusun kanal bicara

4. Melakukan Pembicaraan

5. Fungsi memutus

6. Pembicaraan selesai

Mengirim nada putar Menerima sinyal pulsa dial Menerjemahkan informasi Memilih saluran keluar

Mengirim sinyal panggil Mengirim nada bel Mendeteksi jawaban

Menentukan titik silang kanal bicara

Mendeteksi bahwa pembicaraan telah selesai

Memutus semua titik silang kanal bicara

2. 3 PABX NEAX 2000 IPS

PABX (Public Automatic Branch Exchange) merupakan sentral mini digital yang terpasang di rumah, perkantoran, dengan jumlah sambungan yang terbatas. Seluruh user yang tersambung pada PABX tersebut dapat saling berkomunikasi menggunakan saluran lokal. PABX terdiri dari :

1. Beberapa saluran telepon yang berakhir di PABX.

2. Komputer dengan memory, untuk mengatur penyambungan panggilan masuk dan keluar dari / ke PABX.

3. Console atau switchboard untuk operator.[5]

(22)

Eksternal (jaringan publik) PABX

NEAX

Sentral lokal

Internal (ekstensi)

Gambar 2.1 Saluran internal dan eksternal pada PABX [5]

PABX NEAX 2000 IPS merupakan jenis Digital PABX yang dibuat oleh NEC. PABX tipe ini memiliki kapasitas maksimal 8 PIM (Port Identification Module). Setiap PIM terdiri dari 8 card, yang terdiri dari 1 card digital dan 7 analog card. Masing-masing card memiliki 8 port yang dapat tersambung ke 8 nomor yang berbeda. Dengan kapasitas maksimal 8 PIM, maka total sambungan yang tersedia adalah 512 port. Dalam satu PIM terdapat beberapa card yaitu :

MP (PN-CP14) yaitu main processor card. Untuk setiap satu sistem PABX hingga kapasitas maksimal 512 port diperlukan satu buah MP.

COT (Central Office Trunk) yaitu card untuk penggunaan line PSTN.

DLC (Digital Line Circuit) yaitu card penggunaan pesawat telepon digital.

LC (Line Circuit) yaitu card untuk penggunaan pesawat telepon analog.[5]

(23)

Gambar 2.2 Port Interface Module (PIM) [5]

Keterangan :

• LT00-LT11 Line/Trunk card mounting slot

• AP00-AP11 Application Processor card mounting slot • MP PN-CP14 mounting slot

• FP PN-CP15 mounting slot

• VM PZ-VM00-M Mounting Slot

• PFT PZ-8PFTB Mounting Slot • AC/DC PWR PZ-PW121/PW126 Mounting Slot • DC/DC PWR PZ-PW122 Mounting Slot

2.3.1 Sistem Penomoran PABX NEAX 2000 IPS

Pengesetan nomor ekstensi pada PABX NEAX 2000 IPS menggunakan telepon digital. Pertama masuk COMMAND dengan cara sebagai berikut :

Tekan transfer Tekan conf • Tekan * • Tekan transfer Tekan conf • Tekan #

Redial (tampilan di monitor COMMAND) Keterangan :

(24)

Speaker : menaikkan data Feature : menurunkan data Pengesetan nomor ekstensi terdiri dari :

1. Untuk telepon digital

Command 10 recall 000 recall F100 conf Command 10 recall 000 recall F200 conf Command 10 recall 000 recall F300 conf Keterangan :

Command 10 : command untuk pengesetan ekstensi 000 : nomor jalur digital pada MDF

F100 : nomor jalur diberi nomor ekstensi 100, F menyatakan digital

2. Untuk telepon analog

Command 10 recall 016 recall 101 conf Command 10 recall 017 recall 201 conf Command 10 recall 018 recall 301 conf Keterangan :

Command 10 : command untuk pengesetan ekstensi 016 : nomor jalur analog pada MDF 101 : nomor jalur diberi nomor ekstensi 101 3. Untuk membuat digit

Command 200 recall 1 recall 803 conf Command 200 recall 2 recall 803 conf Command 200 recall 3 recall 803 conf Pengesetan ekstensi digital terdiri dari :

Command 9000 recall 100 transfer (,) 16 recall 100 conf Command 9000 recall 100 transfer (,) 16 recall 200 conf Command 9000 recall 100 transfer (,) 16 recall 300 conf Command 93 recall 100 recall 100 conf

Command 93 recall 100 recall 200 conf Command 93 recall 100 recall 300 conf [5]

2. 4 DATABASE

(25)

1. Tabel, merupakan kumpulan record dengan format field yang sama. Satu tabel biasanya mempresentasikan data satu objek maupun kolom satu kejadian dalam sebuah sistem.

2. Field/kolom, merupakan bagian terkecil dari tabel yang digunakan untuk menyimpan item informasi.

3. Record/baris, merupakan sekumpulan field yang berhubungan erat, yang menggambarkan satu informasi.

4. Primary key/kunci primer adalah suatu field yang nilainya unik dan digunakan sebagai kunci yang membedakan record satu dengan lainnya.

5. Relationship/hubungan, merupakan hubungan antara satu tabel dengan tabel yang lain.

6. Query, digunakan untuk menyaring dan menampilkan data yang mmenuhi criteria tertentu dari satu tabel atau lebih. Query dapat dibuat dengan bahasa SQL maupun dengan desain query.

7. DBMS (Database Manajemen Sistem), merupakan kumpulan program untuk membuat dan merawat/mengelola database. 8. Sistem Database, merupakan gabungan database dengan

manajemen database.[6]

Pembuatan database ini untuk menampung dan menyimpan data-data yang diinputkan maupun data-data yang disajikan kepada penelpon. Dari database yang telah didesain, administrator dapat mengubah data awal dengan memasukkan data secara langsung pada sel-sel yang tersedia sesuai field sehingga secara otomatis tabel tersebut telah memiliki data. Pembuatan sistem informasi ini melibatkan objek database berupa tabel untuk menyimpan data yang tersusun berdasarkan record dan field. Dalam pembuatan tabel dibutuhkan pengaturan property pada setiap field yang nantinya pengaturan tersebut akan menentukan proses pengolahan database lebih lanjut. Beberapa property yang mungkin terdapat pada tiap tipe data (text, memo, number, date time, currency, autonumber, yes no, OLE Object, hyperlink, dan lookup wizard) field adalah :

1. Field Size (Text/Number) 2. Format

(26)

8. Validation Text 9. Required

10.Allow Zero Length 11.Indexed

Untuk mengkoneksikan database dengan program aplikasi digunkan ODBC (Open Database Connectivity). ODBC adalah Application Programming Interface (API) yang dikembangkan Microsoft untuk konektivitas data[7]. Data yang berada pada database Access dapat terintegrasi dengan program untuk dialogic menggunakan pemrograman Visual C++ khususnya MFC AppWizard(exe). MFC AppWizard merupakan salah satu project dari Visual C++ yang berfungsi untuk mengkoneksikan aplikasi database dengan bahasa C.

Dengan integrasi sistem yang terdiri dari pesawat telepon DTMF, PABX dan PC yang ada di dalamnya dilengkapi dialogic card yang dikoneksikan dengan database akhirnya didapatkan output berupa digit suara.

2. 5 MFC (Microsoft Foundation Class)

MFC merupakan application framework untuk pemrograman Microsoft Windows. MFC menyediakan sebagian besar kode yang diperlukan untuk mengatur window, menu, dan dialog box, menunjukkan input/output, penyimpanan koleksi data, dan sebagainya.

MFC menyederhanakan pemrograman database dengan Data Access Object (DAO) dan Open Database Connectivity (ODBC) dan pemrograman jaringan dengan windows socket.[6]

ODBC merupakan interface yang memperbolehkan user mengakses data pada database. ODBC menyediakan API yang memperbolehkan aplikasi menjadi independent pada database management system (DBMS).

(27)

2. 6 ACTIVEX DATA OBJECT (ADO)

ActiveX Data Object adalah teknologi yang memudahkan menambah database pada halaman web. ADO digunakan untuk menulis script yang kompak dan scalable untuk menghubungkan ke OLE DB compliant dat sources. OLE DB adalah sistem level programming interface yang menyediakan standart set dari COM interface untuk mengekspor fungsi database management system dengan ADO’s object model dengan mudah mengakses interfaceini untuk menambah fungsi database pada aplikasi web. ADO juga digunakan untuk mengakses Open Database Connectivity (ODBC) compliant database.[6]

2. 7 CTI (Computer Telephony Integration)

Computer Telephony Integration (CTI) adalah teknologi yang mengintegration kekuatan aplikasi teknologi informasi dengan infrastruktur telekomunikasi. Arsitektur CTI terdiri dari 3 komponen dasar, yaitu :

• Switch to Host Interface

• Application Programming Interface (API) • CTI Resource Architecture[1]

CTI mempunyai beberapa aplikasi diantaranya :

Pemrosesan panggilan secara otomatis (automatic call processing)

Pengenalan suara secara otomatis (automatic speech processing)

Konversi text-to-speech untuk information on-demand, call switching dan konferensi.

• Menyediakan akses layanan mengirim suara, fax dan E-mail dalam satu jalur (Unified Messaging).

Voice mail dan voice messaging.

Sistim fax yang terdiri dari fax broadcasting, fax mailbox, fax-on-demand dan fax gateway.

Audiotext dan sistim informasi Pay-per-call (untuk layanan transaksi).

(28)

2. 8 IVR (Interactive Voice Response)

Salah satu jenis teknologi CTI yang mendukung layanan umum adalah IVR. IVR banyak digunakan untuk sistem layanan berbasis telepon, seperti layanan tagihan PLN, minimarket, informasi nilai sampai cerita anak-anak via telepon. Teknologi ini memanfaatkan database suara yang disimpan di dalam computer. Database ini dipanggil melalui telepon, selanjutnya dimainkan sesuai dengan pilihan yang diketikkan pelanggan melalui keypad telepon. Blok diagram dasar dari IVR yaitu

Gambar 2.3 Blok Diagram Sistem IVR [4]

2. 9 DIALOGIC D/4PCIU

Dialogic card merupakan jenis piranti yang mendukung sistem CTI (Computer Telephony Integration). Ada beberapa jenis Voice card yang diproduksi oleh Intel. Voice card tersebut disesuaikan dengan jumlah kanal yang disediakan dan jenis bus pendukung : CT atau SC bus, ISA atau PCI bus maupun jenis fasilitas yang disediakan (untuk voice saja, voice dan fax, ISDN dan conferencing). [2]

Dialogic card yang digunakan dalam proyek akhir ini adalah Dialogic D/4PCIU. Bentuk fisik dari Dialogic D/4PCIU seperti pada gambar.

(29)

Spesifikasi dari Dialogic D/4PCIU sebagai berikut :

1. Memiliki empat port dan menggunakan slot PCI.

2. Koneksi antara channel dengan line telepon menggunakan RJ-11.

3. Didukung system operasi Windows NT, Windows XP, Windows 2000 dan Linux.

4. Frekuensi sampling yang dapat diakses yaitu ADPCM @ 6 kHz (24 Kb/s), ADPCM @ 8kHz (32 Kb/s), μ-law PCM @ 6 kHz (48 Kb/s), dan μ-law PCM @ 8 kHz (64 Kb/s).

5. Mampu mendeteksi digit DTMF 0 sampai 9, tanda *, tanda #, huruf A, B,C, dan D.

Fitur utama dari dialogic card yaitu :

Mampu mendeteksi Dual Tone Multi Frequency (DTMF). Didukung oleh PABX NEAX 2000 IPS.

Mampu melakukan suara dan menjalankannya kembali. Dapat menampung hingga 64 port dalam satu PC.

Didukung oleh System Software dan Software Development Kits (SDKs) untuk Windows NT, Windows XP, Windows 2000 dan sistem operasi Linux.

Aplikasi dari Dialogic D/4PCIU diantaranya adalah Networked voice messaging

Automated attendant Interactive Voice Response Enhanced messaging

2.9.1 Fungsi Dialogic Card yang Digunakan

Dalam membuat program, header dari dialogic harus disertakan yaitu :

#include<srllib.h> #include<dxxxlib.h>

Header-header di atas akan memanggil header-header yang lain yaitu Basetse.h, d40low.h, dxcall.h, dxdevdef.h, dxdigit.h, dxr2mf.h, dxsync.h, dxtables.h, srl_eblk.h, srltpt.h dengan catatan bahwa penulisan kedua header di atas harus berurutan. Fungsi-fungsi yang digunakan adalah :

dx_open

(30)

int dx_open(namep, oflags).

char *namep=pointer ke channel yang akan dibuka channel B1C1=dxxxB1C1

channel B1C2=dxxxB1C2 channel B1C3=dxxxB1C3 channel B1C4=dxxxB1C4

int oplags=disediakan fungsi selnjutnya oflags=null

dx_sethook

Fungsi yang mengontrol status kondisi hook dari channel tertentu.

int dex_sthook(chdev, hookstate, mode)

Tabel 2.4 Tabel Fungsi Sethook [6]

Parameter Penjelasan chdev Menunjukkan channel yang telah dibuka hookstate Menunjuk kondisi hook

mode

EV_SYNC : menjalankan dengan mode sinkron

EV_ASINC : menjalankan dengan mode asinkron

dx_wtring

Fungsi yang menunggu banyaknya jumlah ring tone dan merubah kondisi channel menjadi On Hook atau Off Hook. int dx_wtring(chdev, nrings, hstate, timeout)

Tabel 2.5 Tabel Fungsi Waitring [6]

Parameter Penjelasan

chdev Menunjukkan channel yang telah dibuka dx_open

ring Banyaknya rings yang ditunggu sebelum setting hookstate

hstate hookstate

(31)

dx_getdig

Fungsi ini digunakan untuk menerima digit dari penelpon. int dx_getdig(chdev, tptp, digitp, mode)

DV_TPT*tpt = menunjuk ke stuktur tabel parameter terminasi

DV_DIGIT = menunjuk ke struktur User Digit Buffer Stuktur dari DV_DIGIT :

typedef struct dv_digit {

char dg_value[DG_MAXDIGS-1]; char dg_type[DG_MAXDIGS-1]; } DV_DIGIT;[6]

dx_reciottdata

Fungsi untuk menjalankan perekaman suara (file suara) ke beberapa sumber.

short dx_reciottdata(chdev, iottp, tptp, xpbp, mode)

Tabel 2.6 Tabel Fungsi Reciottdata [6]

Parameter Penjelasan chdef Menunjukkan channel yang telah dibuka

dx_open

iottp Menunjuk ke struktur DX_IOTT tptp Menunjuk ke struktur DX_TPT xpbp Menunjuk ke struktur DX_XPB mode Menunjuk mode yang digunakan :

• EV_SYNC : mode sinkron

• EV_ASINC : menjalankan dengan mode asinkron

• RM_TONE : menjalankan 200 ms audidle tone

• MD-PCM : merekam dengan menggunakan format μ-law PCM

• RM_SR* : merekam dengan menggunakan sampling rate 8 kHz

(32)

Tabel 2.7 Struktur dx_iott [6]

unsigned short io_type; //tipe transfer unsigned short rfu;

int io_fhandle; //pendeskripsian file char *io_bufp;

unsigned long io_offset; //file buffer offset long int io-length; //panjang data

DX_IOTT *io_nextp; //menunjuk DX_IOTT berikut jika io_link

DX_IOTT *io_prevp; //pilihan ke DX_IOTT sebelumnya

};

Struktur dari dx_xpb adalah : typedef struct {

Tabel 2.8 Struktur dx_xpb [6]

unsigned short wFileFormat; //format file unsigned short wDataFormat; //format data audio

unsigned long nSamplePerSec; //sampling rate

unsigned long nBitsPerSample; //jumlah bit per sample

}DX_XPB;

dx_playiottdata

Fungsi untuk menjalankan rekaman suara (file suara) dari beberapa sumber.

short dx_playiottdata(chdev, iottp, tptp, xpbp, mode)

Tabel 2.9 Fungsi Playiottdata [6]

Parameter Penjelasan chdef Menunjukkan channel yang telah dibuka

dx_open

(33)

• EV_SYNC : mode sinkron

• EV_ASINC : menjalankan dengan mode asinkron

(34)

PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI

Sistem informasi dalam proyek akhir ini memanfaatkan Dialogic D/4PCIU untuk mengembangkan layanan informasi Jurusan Telekomunikasi PENS-ITS. Program-program yang dibutuhkan untuk membuat sistem informasi ini meliputi instalasi dialogic card, pemrograman PABX, pembuatan database, koneksi database dengan Visual C++, program searching database, pendeteksian digit DTMF, perekaman file suara dan memainkan file suara.

3. 1 DIAGRAM SISTEM

Server (ADC Recording

dan Signaling) PABX

NEAX 2000 IPS

telepon

Gambar 3.1 Diagram sistem

Sistem informasi yang akan diaplikasikan adalah informasi jurusan Telekomunikasi. Ketika penelpon menghubungi server yaitu 101, 102, 103 atau 104 maka penelpon akan menerima voice guide dari server untuk menentukan informasi yang diinginkan dengan cara menekan digit-digit DTMF. Misalnya untuk mengetahui informasi mata kuliah semester 5 program Diploma 3. Setelah menekan nomor server,

(35)
(36)

Flowchart Sistem

(37)
(38)
(39)
(40)
(41)

3. 2 INSTALASI DIALOGIC CARD 3.3.1 Penginstalan Dialogic D/4PCIU

Dialogic D/4PCIU merupakan card yang termasuk tipe plug and play yaitu saat diintegrasikan pada slot motherboard, maka card langsung terdeteksi. Dialogic card dipasang pada motherboard setelah penginstalan driver dialogic. Instalasi driver dari Dialogic D/4PCIU sebagai berikut :

1. Install Dialogic Feature Pack versi 1.

2. Setelah selesai, run setup dari driver Dialogic System Software.

3. Pada Setup options pilihlah Typical.

Gambar 3.7 Jendela Setup Options

4. Pada Destination Location, pilih next.

(42)

Gambar 3.8 Jendela Program Group Folder

6. Pada Please Make Your Selection Now, jangan pilih option apapun.

Gambar 3.9 Jendela Making Selection

7. Setelah instalasi selesai, restart PC.

Setelah instalasi driver Dialogic D/4PCIU, dilanjutkan dengan instalasi dialogic card. Dialogic card tipe PCI memiliki switch kecil yang digunakan untuk setting nomor card. Jika pada PC ini dialogic card adalah dialogic card yang pertama maka setting nomor card ke-1. Pasang card ke dalam slot PCI pada motherboard. Lanjutkan instalasi PCI voice card dengan langkah-langkah sebagai berikut :

(43)

Gambar 3.10 Jendela Found New Hardware

2. Pilih “Search for a suitable driver”, klik next.

Gambar 3.11 Jendela Install Hardware Device Drivers

3. Pilih option “specify a locaton”, klik next. 4. Browse Dialogic installation director, klik next.

(44)

Gambar 3.13 Jendela Driver Files Search Result

5. Selesai penginstalan, jenis dialogic card yang sesuai akan ditampilkan, klik finish.

3.3.2 Konfigurasi Dialogic D/4PCIU

Konfigurasi Dialogic D/4PCIU dapat dilakukan setelah driver Dialogic D/4PCIU dan dialogic card terinstal dengan memilih jendela Configuration Manager pada Intel Dialogic System Software. Setelah dialogic card terdeteksi, konfigurasi dilakukan dengan cara menekan tombol warna hijau pada jendela Dialogic Configuration Manager. Jika konfigurasi sukses maka akan ada keterangan ”System Service Status : Running”.

(45)

Gambar 3.15 Jendela dialogic card detection

(46)

Gambar 3.17 Status running pada dialogic card

Setelah dialogic card running dilanjutkan dengan Multi-Threaded Voice. Multi-Threaded Voice digunakan untuk membuka channel yang akan digunakan, merekam dan memainkan file suara, dial nomor dan deteksi digit. Multi-Threaded Voice tidak dapat diaktifkan jika Dialogic Configuration Manager tidak diaktifkan. Untuk menonaktifkan dialogic card yaitu dengan menekan tombol warna merah bertuliskan stop. Jika berhasil maka akan ada keterangan ”System Service Status : Stopped”.

3. 3 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

3.3.1 Perencanaan Database

Database yang digunakan dalam proyek akhir ini adalah Microsoft Access. Database hanya bersifat sebagai penyimpan data yang nantinya dioutputkan dalam bentuk suara. Database yang akan dibuat terdiri dari tiga tabel yaitu tabel judul, tabel lab, dan tabel kuliah. Tabel judul memiliki field yaitu No_Judul, Judul dan File_Judul. Tabel lab memiliki field yaitu No_Semester, Semester dan File_Semester. Sedangkan tabel kuliah memiliki field yaitu Nomor, Informasi dan File_Informasi. Proses pembuatan database sebagai berikut :

(47)

2. Klik menu Create table in Design View untuk membuat tabel baru.

Gambar 3.18 Database Microsoft Access

3. Tentukan nama field dan tipe data untuk tiap field. Tipe data untuk semua field adalah Text.

Gambar 3.19 Jendela untuk membuat field pada tabel

(48)

Gambar 3.20 Tabel Judul Tugas Akhir

3.3.2 Perencanaan Program Visual C++

Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual C++. Bahasa ini mempunyai fasilitas untuk menambah link library pada project dan sesuai dengan contoh program yang diberikan oleh Dialogic Corporation Library. Library yang perlu ditambahkan dalam project adalah libsrlmt.lib dan libdxxmt.lib. Project yang digunakan adalah MFC Application Wizard.exe seperti gambar.

(49)

Link library ditambahkan pada menu project, setting link seperti gambar.

Gambar 3.22 Jendela Link Library

Directory tempat file-file header dan library milik Dialogic ditambahkan pada menu Tools, Options, Directories, Include files dan Library files seperti gambar.

(50)

Gambar 3.24 Menambahkan library pada Library Files

Koneksi database dengan Visual C++ menggunakan ADO (ActiveX Database Object). Untuk menambahkan komponen ActiceX, klik project, add to project dan Components and Control. Kemudian pilih Registered ActiveX Control, insert Microsoft ADO Data Control, Version 6.0 (OLEDB) dan Microsoft DataGrid Control, Version 6.0 (OLEDB) seperti gambar.

(51)

Setelah kedua komponen tersebut ditampilkan di dialog box, maka setting properties Microsoft ADO Data Control, Version 6.0 (OLEDB) dan Microsoft DataGrid Control, Version 6.0 (OLEDB) seperti gambar.

Gambar 3.26 Setting properties ADODC

Gambar 3.27 Setting properties DataGrid

3.3.3 Koneksi Database

(52)

Gambar 3.28 Konversi database

Untuk koneksi database dengan Visual C++ menggunakan ODBC (Open Database Connectivity). Pengaktifan ODBC Data Source dengan memilih System DSN dan mengambil database Microsoft Access seperti gambar.

(53)

Gambar 3.30 ODBC Microsoft Access Setup

Tampilan program aplikasi ini adalah

Gambar 3.31 Tampilan program aplikasi

3.3.4 Program Searching Database

Algoritma program searching database adalah 1. Digit diinputkan

(54)

3. Apabila sesuai maka data yang diinginkan akan diambil untuk proses selanjutnya. Sedangkan jika data tidak ada maka proses akan selesai.

Listing program searching database

CString query, nomor, data;

query="select File_Judul from judul where No_Judul like '" + nomor + "'";

Penjelasan dari tiap command di atas adalah Cstring : tipe data dari setiap variabel.

query="select File_Judul from judul where No_Judul like '" + nomor + "'";

Syntax di atas merupakan perintah SQL digunakan untuk mencari data pada tabel judul yaitu kolom File_Judul dimana No_Judul sama dengan input yang dimasukkan.

m_Adodc.SetCommandType(1);

Digunakan untuk mengeset tipe dari command yang akan dikeluarkan pada data source.

m_Adodc.SetRecordSource(query)

Digunakan untuk menentukan connection properties dalam membuka objek Recordset.

m_Adodc.Refresh()

Digunakan unutk merefresh data pada tabel. Jika command ini dihilangkan maka hasil searching tidak ditampilkan pada datagrid.

(55)

Command GetText() merupakan perintah untuk mengambil data yang ditampilkan oleh datagrid setelah proses searching database. Jika command ini dihilangkan maka data tidak dapat diambil untuk diproses. Data hasil searching hanya ditampilkan pada datagrid.

Command GetBuffer(255) merupakan pointer yang menunjuk pada buffer dari karakter diman panjang karakter adalah 255. Command ini digunakan untuk konversi dari Cstring ke char agar dapat ditampilkan di MessageBox dan diproses.

3.3.5 Program Deteksi Digit

Algoritma program deteksi digit DTMF adalah

1. Kondisi awal channel dibuka, kondisi off-hook diset menjadi on-hook.

2. Inisialisasi banyaknya jumlah digit maksimum.

3. Channel yang terbuka akan mendeteksi adanya ring tone, setelah ring tone terdeteksi maka kondisi on-hook diubah menjadi off-hook.

4. Clear digit pada buffer. 5. Deteksi digit pada DTMF. 6. Selesai.

(56)

Gambar 3.32 Flowchart pendeteksian digit

Program untuk pendeteksian digit DTMF adalah

DV_TPT tpt[3]; DV_DIGIT digp; int numdigs,cnt; dx_clrtpt(tpt,3);

tpt[0].tp_type=IO_CONT;

tpt[0].tp_termno=DX_MAXDTMF; tpt[0].tp_length=x;

tpt[0].tp_flags=TF_MAXDTMF; tpt[1].tp_type=IO_CONT; tpt[1].tp_termno=DX_LCOFF; tpt[1].tp_length=10;

(57)

tpt[2].tp_type=IO_EOT;

tpt[2].tp_termno=DX_MAXTIME; tpt[2].tp_length=50;

tpt[2].tp_flags=TF_MAXTIME;

//Get digit//

if((numdigs=dx_getdig(chdev,tpt,&digp,EV_SYNC))==-1) {

MessageBox("Error get digit");

exit(1);

}

SetDlgItemText(IDC_DIGIT1,"Get digit success");

for(cnt=0;cnt<numdigs;cnt++){ digit[cnt]=digp.dg_value[cnt]; }

return(digp.dg_value[0]);

3.3.6 Perekaman File Suara

Perekaman file suara menggunakan fungsi dari dialogic itu sendiri. Algoritma dari perekaman suara adalah

1. Kondisi awal dari channel B1C1 dibuka, kondisi off-hook diset menjadi on-hook.

2. Channel yang terbuka akan menunggu sampai terdeteksi adanya ring tone, apabila ada ring tone yang masuk maka program akan mengeset kondisi on-hook menjadi off-hook. 3. Ketika kondisi ini, program akan digunakan untuk

perekaman file suara.

(58)

Flowchart perekaman file suara

Gambar 3.33 Flowchart perekaman file suara

(59)

Gambar 3.34 Select channel

Gambar 3.35 Function on-hook

(60)

Gambar 3.37 Record WAVE Format

3.3.7 Program Play Suara

Algoritma program play suara adalah

1. Channel B1C1 dibuka. Channel ini akan menunggu sampai terdeteksi adanya ring tone, apabila ada ring tone yang masuk maka program akan mengeset on-hook menjadi off-hook. 2. Ketika kondisi ini, program akan digunakan untuk play suara. 3. Proses play suara diperlukan file handler (tempat file suara

(61)

Flowchart play suara

Gambar 3.38 Flowchart play suara

Program untuk play suara adalah

int fd; /* file descriptor for file to be played */ DX_IOTT iott; /* I/O transfer table */

DV_TPT tpt; /* termination parameter table */ DX_XPB xpb; /* I/O transfer parameter block */

/* Open channel */

if((chdev = dx_open("dxxxB1C1",NULL))==-1) { MessageBox("Error open channel"); exit(1);

}

(62)

//set onhook//

if(dx_sethook(chdev,DX_ONHOOK,EV_SYNC)==-1){ MessageBox("Error on hook"); exit(1);

}

SetDlgItemText(IDC_HOOK1,"On hook success");

//wait ring tone//

if(dx_wtring(chdev,2,DX_OFFHOOK,-1)==-1){ MessageBox("Error off hook"); exit(2);

}

/* play suara*/

if ((fd = dx_fileopen(fname,O_RDONLY|O_BINARY)) == -1){ MessageBox("Error Open File");

exit(1); }

/* Set to terminate play on 1 digit */ tpt.tp_type = IO_EOT;

tpt.tp_termno = DX_MAXDTMF; tpt.tp_length = 1;

tpt.tp_flags = TF_MAXDTMF;

/* Set up DX_IOTT */ iott.io_fhandle = fd; iott.io_bufp = 0; iott.io_offset = 0; iott.io_length = -1;

iott.io_type = IO_DEV | IO_EOT;

/* Specify WAVE file format for ADPCM at 8KHz*/ xpb.wFileFormat = FILE_FORMAT_WAVE;

xpb.wDataFormat = DATA_FORMAT_DIALOGIC_ADPCM; xpb.nSamplesPerSec = DRT_8KHZ;

(63)

3. 4 DATA FILE SUARA

Tabel 3.1 Tabel Data File Suara

No Nama File Isi

1 selamat.wav Selamat datang di layanan informasi Jurusan Telekomunikasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember

2 MenuAwal.wav Tekan 1 untuk mengetahui profil Jurusan Telekomunikasi,

Tekan 2 untuk mengetahui judul tugas Akhir tahun 2005,

Tekan 3 untuk mengetahui laboratorium Telekomunikasi,

Tekan 4 untuk mengetahui mata kuliah tiap semester dan

Tekan * untuk keluar layanan

3 MenuJudul.wav Tekan 1 untuk tema Computer Base Tutorial

Tekan 2 untuk tema Computer Telephony Integration

Tekan 3 untuk tema Wireless Communication

Tekan 4 untuk tema Data Communication Tekan 5 untuk Antena Design

Tekan * untuk keluar layanan 4 MenuLab.wav Tekan 1 untuk lab Optik,

Tekan 2 untuk lab Gelombang Mikro, Tekan 3 untuk lab Multimedia, Tekan 4 untuk lab Telkom, /* Start playback */

if (dx_playiottdata(chdev,&iott,&tpt,&xpb,EV_SYNC)==-1) { printf("Error playing");

exit(1); }

(64)

Tekan 5 untuk lab Komunikasi Digital, Tekan 6 untuk lab Gelombang dan Propagasi,

Tekan 7 untuk lab Pengolahan Sinyal dan Tekan * untuk keluar layanan

5 MenuKuliah.wav Tekan 1 untuk program D3 Tekan 2 untuk program D4 Tekan * untuk keluar layanan

6 Thanks.wav Terima kasih anda telah menggunakan layanan ini

(65)
(66)

PENGUJIAN DAN ANALISA

4. 1 TUJUAN PENGUJIAN DAN ANALISA

Pengujian merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan yang direncanakan. Kesesuaian sistem dengan perencanaan dapat dilihat dari hasil-hasil yang dicapai selama pengujian sistem.

Pengujian juga bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem yang telah dibuat. Hasil pengujian tersebut akan dianalisa untuk mengetahui penyebab terjadi kekurangan dalam sistem.

4. 2 METODE PENGUJIAN

Pengujian dan analisa pada sistem ini meliputi pendeteksian digit DTMF, memainkan file suara, fungsi wtring dan unjuk kerja sistem informasi ini.

4. 3 ANALISA HASIL PENGUJIAN 4.3.1 Pendeteksian Digit

Fungsi pendeteksian digit digunakan untuk menerima dan menginisialisasi digit yang diterima oleh sistem.

Tampilan program pengujian deteksi digit sebagai berikut

Gambar 4.1 Tampilan deteksi digit DTMF

(67)

Berikut ini merupakan hasil dari pengujian deteksi digit DTMF

Tabel 4.1 Tabel hasil pengujian digit DTMF

Digit

Dari data pengujian deteksi digit DTMF menunjukkan bahwa jumlah maksimum digit yang bisa diterima oleh sistem adalah 3 digit, delay maksimum untuk memasukkan 3 digit adalah 15 detik dan delay maksimum untuk setiap digit adalah 5 detik. Sehingga 5 detik setelah perintah input digit DTMF, digit yang dimasukkan tidak terdeteksi.

4.3.2 Fungsi Play File Suara

(68)

Gambar 4.2 Sinyal suara ADPCM 6 KHz

(69)

Gambar 4.4 Sinyal suara 8 KHz LINEAR

(70)

Dari hasil pengujian yang dengan cara survey kepada 5 orang pendengar diperoleh hasil yaitu file suara dari Multi-Thread Voice dengan format ADPCM 8KHz memiliki kualitas suara paling yang bagus. Sehingga pada program ini menggunaka file suara dengan format ADPCM 8 KHz.

4.3.3 Fungsi wtring

Fungsi wtring digunakan untuk menetapkan jumlah ring back tone dan mengeset kondisi kanal menjadi on-hook atau off-hook setelah ringtone terdeteksi.

Tabel 4.2 Tabel hasil pengujian fungsi wtring

No Jumlah ringtone Delay sampai off hook (detik)

1 1 3.20

Dari data pengujian fungsi wtring menunjukkan bahwa terjadi perbedaan jumlah ring back tone yang diset pada program dengan aplikasinya. Pada program diset 2 ring back tone. Tetapi pada aplikasinya terjadi 1 ring back tone dan 2 ring back tone.

4. 4 ANALISA UNJUK KERJA SISTEM

(71)

Tabel 4.3 Tabel hasil pengujian akses sistem bersama-sama

No

Jumlah penelpon yang masuk secara

bersama-sama

Banyak

percobaan Berhasil Gagal

1 1 penelpon 10 10 -

2 2 penelpon 10 10 -

3 3 penelpon 10 10 -

4 4 penelpon 10 10 -

Dari data pengujian diatas menunjukkan bahwa sistem informasi ini dapat menerima maksimal 4 penelpon secara bersama-sama. Hal ini karena port yang dimiliki Dialogic D/4PCIU adalah 4 buah.

Sistem informasi ini juga dapat diinterupsi. Interupsi disini berarti sistem dapat menerima penelpon lagi walaupun penelpon sebelumnya tidak mengakhiri aplikasi sesuai dengan petunjuk dari server. Dalam sistem ini, keluar layanan adalah dengan menekan bintang (*). Tetapi penelpon keluar layanan tidak menekan bintang (*), sehingga membuat program error dan tidak dapat menerima penelpon berikutnya secara langsung tetapi server dapat menerima request kembali setelah beberapa detik. Waktu yang diperlukan untuk interupsi seperti yang ditunjukkan pada tabel.

Tabel 4.4 Tabel hasil pengujian interupsi

No Channel 1

Waktu rata-rata interupsi tiap channel :

(72)

channel 3 = 31.38

Dari hasil pengujian waktu yang diperlukan untuk interupsi diketahui bahwa waktu yang diperlukan untuk interupsi berbeda-beda untuk setiap percobaan dan setiap aplikasi berbeda-beda. Waktu yang diperlukan rata-rata 31.41 detik untuk semua channel. Dengan kata lain, setelah waktu itu server dapat menerima request kembali.

(73)
(74)

PENUTUP

5. 1 KESIMPULAN

Setelah dilakukan pengujian dan analisa pada sistem informasi Jurusan Telekomunikasi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Delay maksimum untuk setiap digit adalah 5 detik. Sehingga 5 detik setelah perintah input digit DTMF, digit yang dimasukkan tidak terdeteksi.

2. Sistem informasi ini dapat diakses maksimal 4 penelpon secara bersama-sama.

3. Sistem informasi ini tidak menggunakan sistem hunting sehingga ada empat nomor server yaitu 101, 102, 103 dan 104.

4. Sistem informasi ini dapat diinterupsi tetapi membutuhkan waktu rata-rata 31.41 detik untuk dapat dipanggil kembali.

5. 2 SARAN

Sistem informasi ini masih dapat dikembangkan menjadi sistem informasi yang lebih kompleks diantaranya

1. Sistem informasi yang menggunakan sistem hunting sehingga hanya mempunyai satu nomor server.

2. Waktu yang diperlukan untuk interupsi tidak terlalu lama. 3. Informasi yang disediakan lebih lengkap.

(75)
(76)

[1] Kristalina, Prima, “Introduction to Computer Telephony Integration CTI”, In-House Trainningh CTI Telecommunicatin Department, 2005.

[2] Kristalina, Prima, “Introduction to Voice Processing Board ”, In-House Trainningh CTI Telecommunicatin Department, 2005.

[3] Kristalina, Prima, “Aplikasi Voice Programming pada Dialogic Card”, In-House Trainningh CTI Telecommunicatin Department, 2005.

[4] Kristalina, Prima, “Praktikum IVR”, ____.

[5] Kristalina, Prima, “Praktikum Instalasi PABX”, ____.

[6] Kurniawati, Endah, “Aplikasi Studi Islam Anak-anak dengan Menggunakan Dialogic D/41 JCT-LS”, Proyek Akhir PENS-ITS, 2005.

[7] Riyanto, ”Mengakses Database Menggunakan ODBC”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003.

[8] Setyowati, Eryk, ”Pembuatan Sistem Informasi Nilai IP PENS via Telepon Dengan Pemanfaatan Dialogic Card D/4”, Proyek Akhir PENS-ITS, 2005.

[9] Saydam Gouzali, Drs.Bc.TT, “Sistem Telekomunikasi di Indonesia”, Alfabeta, Bandung, 2003.

[10]Yuliana, Mike, “Dasar Telephony”, Modul dasar Sistem Telephony, 2004.

[11]http://www.intel.com

(77)
(78)

Data File Suara

No Nama File Isi

1 MenuLab1.wav

Tekan 1 untuk mengetahui praktikum di laboratorium,

Tekan 2 untuk mengetahui research di laboratorium,

Tekan 3 untuk mengetahui training yang diadakan di laboratorium dan

Tekan * untuk keluar layanan

2 MenuLab2.wav

Tekan 1 untuk mengetahui praktikum di laboratorium,

Tekan 2 untuk mengetahui research di laboratorium dan

Tekan * untuk keluar layanan

3 MenuLabMikro. wav

Tekan 1 untuk mengetahui praktikum di laboratorium,

Tekan 2 untuk mengetahui research di laboratorium,

Tekan 3 untuk mengetahui pelayanan jasa bagi umum dan

Tekan * untuk keluar layanan

4 MenuD3.wav

Tekan 31 untuk semester 1 Tekan 32 untuk semester 2 Tekan 33 untuk semester 3 Tekan 34 untuk semester 4 Tekan 35 untuk semester 5 Tekan 36 untuk semester 6 Tekan * untuk keluar layanan

5 MenuD4.wav

Tekan 41 untuk semester 1 Tekan 42 untuk semester 2 Tekan 43 untuk semester 3 Tekan 44 untuk semester 4 Tekan 45 untuk semester 5 Tekan 46 untuk semester 6 Tekan 47 untuk semester 7 Tekan 48 untuk semester 8 Tekan * untuk keluar layanan

(79)

6 BackMenuAwal. wav

Tekan 1 untuk kembali ke menu awal Tekan * untuk keluar layanan

7 BackMenuJudul. wav

Tekan 1 untuk mengetahui judul-judul lainnya

Tekan 2 untuk mengetahui judul Tugas Akhir dengan tema lainnya

Tekan 3 untuk kembali ke menu awal Tekan * untuk keluar layanan

8 BackMenuLab. wav

Tekan 1 untuk kembali ke menu lab Tekan 2 untuk informasi lab lainnya Tekan 3 untuk kembali ke menu awal Tekan * untuk keluar layanan

9 BackMenuKul. wav

Tekan 1 untuk kembali ke menu semester Tekan 2 untuk mengetahui kuliah semester lainnya

Tekan 3 untuk kembali ke menu awal Tekan * unutk keluar lainnya

10 MenuCBT.wav Masukkan 3 digit angka dari 101 sampai 113

11 MenuCTI.wav Masukkan 3 digit angka dari 201 sampai 213

12 MenuWireless. wav

Masukkan 3 digit angka dari 301 sampai 314

13 MenuData.wav Masukkan 3 digit angka dari 401 sampai 410

14 MenuAntena.wav Masukkan 3 digit angka dari 501 sampai 504

15 PilMikro.wav Masukkan 2 angka dari 01 sampai 11 16 PilMulti.wav Masukkan 2 angka dari 21 sampai 27 17 PilTelkom.wav Masukkan 2 angka dari 31 sampai 37 18 ResKomdig.wav Masukkan 2 angka dari 41 sampai 50

19 TrainKomdig. wav

Masukkan 2 angka dari 51 sampai 58

20 ResPropagasi. wav

Masukkan 2 angka dari 61 sampai 65

21 TrainProp.wav Masukkan 2 angka dari 71 sampai 72 22 PilSinyal.wav Masukkan 2 angka dari 81 sampai 87

(80)

24 IntroMM.wav Anda berada di menu lab multimedia 25 IntroTelkom.wav Anda berada di menu lab Telkom

26 IntroKomdig.wav Anda berada di menu lab Komunikasi Digital

27 IntroProp.wav Anda berada di menu lab Gelombang dan Propagasi

28 Intro Sinyal.wav Anda berada di menu lab Pengolahan Sinyal

19 IntroD3.wav Anda berada di menu Diploma 3 30 IntroD4.wav Anda berada di menu Diploma 4

31 IntroCBT.wav Anda berada di menu Tugas Akhir Computer Base Tutorial

32 IntroCTI.wav Anda berada di menu Tugas Akhir Computer Telephony Integration

33 IntroWireless. wav

Anda berada di menu Tugas Akhir Wireless Communication

34 IntroData.wav Anda berada di menu Tugas Akhir Data Communication

35 IntroAntena.wav Anda berada di menu Tugas Akhir Antenna Design

36 WebBased.wav

Web Based Tutorial Untuk Vowel Synthesizer Berbasisi Teknik Formant Synthesis.

37 Faraday.wav

Visualisasi Hukum Faraday dan Induksi Elektromagnetik Sebagai Modul Ajar Listrik Magnet Secara Interaktif Menggunkan java Apllet.

38 Induktor.wav

Visualisasi Induktor dan Induktansi Sebagai Modul Ajar Listrik Magnet Secara Interaktif Menggunakan Java Applet.

39 Generator.wav

Visualisasi Prinsip Dasar Generator Ac dan Dc Sebagai modul Ajar Listrik Magnet Secara Interaktif Menggunakan Java Applet.

40 Wicara.wav Visualisasi Pengenalan Sinyal Wicara Dengan Metode Dynamic Time Warping.

(81)

42 PCM.wav

Pembuatan Software Pulse Code Modulation Dengan Model Tutorial Berbasis Web.

43 Visual.wav

Visualisasi Medan Magnet dan Garis-Garis Gaya Medan Magnet Sebagai Modul Ajar Listrik Magbet Secara Interaktif Menggunakan Java Applet.

44 Kapasitor.wav

Visualisasi Kapasitor dan Kapasitansi Sebagai Modul Ajar Listrik Magnet Secara Interaktif Menggunakan Java Applet.

45 Flash.wav Modul Pembelajaran Anak Pra Sekolah Menggunakan Macromedia Flash.

46 Elektromagnetik. wav

Visualisasi Propagasi Gelombang Elektromagnetik Sebagai Modul Ajar Listrik Magnet Secara Interaktif Menggunakan Java Applet.

47 Interaktif.wav Visualisasi Pembelajaran Teknik Antena Secara Interaktif.

48 Transmisi.wav Visualisasi Pembelajaran Teknik Saluran Transmisi Secara Interaktif.

49 dokter.wav

Pembuatan Sistem Informasi Jadwal Pratek Dokter Rumah Sakit Via Telepon Berbasis Dialogic Card Type D41/JCT-LS

50 modem.wav Rancang Bangun Mesin Penjawab Telepon Menggunakan Voice Modem

51 lampu_telp.wav

Perencanaan dan Pembuatan On/Off Lampu Via PSTN dengan Mikrokontroller AT89C51(Dari Mikrokontroller ke Switch)

52 alarm.wav Alarm Keamanan Anti Pencuri Via SMS

53 studi.wav Aplikasi Studi Islam Anak-anak Dengan Menggunakan Dial Logic D/41 JCT-LS

54 teleshopping.wav Rancang Bangun Sistem Teleshopping Melalui Jaringan Telepon

55 informasi.wav

(82)

56 public.wav Akses Info Public Facilities di Surabaya Berbasis SMS

57 PLN.wav

Penggunaan Sistem Informasi Layanan Pembayaran Rekening PLN Menggunakan Dialogic Card D/41 JCT LS

58 lampu_mikro. wav

Perencanaan dan Pembuatan On/Off Lampu Via PSTN dengan Mikrokontroller AT89C51 (Dari Telepon ke Mikrokontroller)

59 rumah_sakit.wav Akses Informasi Rumah Sakit Berbasis SMS

60 J2ME.wav

Pengaksesan Database Perusahaan Melalui Media Mobil Phone Dengan Menggunakan J2ME

61 rek_listrik.wav Informasi Tagihan Rekening Listrik Via SMS

62 multi_CDMA. wav

Simulasi Perangkat Lunak Sistem Multi Carrier CDMA secara Sinkron

63 LMS.wav Simulasi Equalisasi Kanal Linier Adaptif Berbasis Algoritma LMS

64 tiga_dimensi.wav

Visualisasi dan Simulasi Sistem Kinerja Code Division Multiple Access (CDMA) Dengan Gambar Bergerak Tiga Dimensi (Bagian Penerima)

65 multicarrier.wav Simulasi Perangkat Lunak Sistem Multicarrier DS-CDMA Secara Sinkron

66 sprectrum.wav

Visualisasi Spread Spectrum Sebagai Modul Ajar Teknik Spread Spectrum (Secara Hardware)

67 asinkron.wav Simulasi Kinerja Matched Filter Pada Sistem Komunikasi DS-CDMA Asinkron

68 RAKE.wav

Simulasi Perangkat Lunak RAKE Receiver Sistem DS-CDMA Sinkron Pada Kanal Flat Rayleigh Flading

69 equalisasi.wav

Implementasi Equalisasi Kanal Linier Adaptif Berbasis Algoritma LMS Pada Sistem Komunikasi DS-CDMA

(83)

(MRC) Untuk Kanal Rayleigh Fading

71 maximal.wav

Implementasi Teknik Maximal Ratio Combining (MRC) Pada Sistem CDMA Untuk Kanal Rayleigh Fading

72 adaptif.wav

Simulasi Perangkat Lunak RAKE Receiver Adaptif Sistem DS-CDMA Sinkron Pada Kanal Flat Rayleigh Flading

73 PIC.wav

Simulasi Parallel Interference Cancellation (PIC) Detector Sistem DS-CDMA Sinkron Kanal Frequency Selective Fading

74 FPGA.wav Rancang Bangun Sistem CDMA Berbasis FPGA (Spreading dan Despreading)

75 MMSE.wav

Simulasi Minimum Mean Square Error (MMSE) Detector Sistem DS-CDMA Sinkron Kanal Frequency Selective Fading

76 listrik.wav Monitoring Rekening Listrik Via WAP

77 Camera_Mikro. wav

Pembuatan Monitoring Ruangan Berbasis Camera Server Kontrol Camera Menggunakan Microcontroller

78 Camera_Server. wav

"Pembuatan Monitoring Ruangan Berbasis Camera Server Kontrol" Camera Server

79 Warnet_Billing. wav

Warnet Prabayar (System Billing, Database Server dan Perancangan Jaringan Komputer)

80 Warnet_WAP. wav

Warnet Prabayar (System Monitoring Komputer Client dan Pulsa Berbasis WAP)

81 Warnet_WAP. wav

Pembuatan Software Vocal Remover untuk lagu Jenis File Wav

82 Blowfish.wav Pembuatan Enkripsi dan Deskripsi Pada VoIP Dengan Metode Blowfish

83 AES.wav Pembuatan Enkripsi dan Deskripsi Pada VoIP Dengan Metode AES

Gambar

Tabel 2.1  Nada-nada pada Tone Signaling [8]
Gambar 2.3  Blok Diagram Sistem IVR [4]
Gambar 3.7 Jendela Setup Options
Gambar 3.15  Jendela dialogic card detection
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan ketidak konsistenan penelitian-penelitian terdahulu, maka motivasi untuk meneliti permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk menguji kembali pengaruh

Perusahaan ENRG mengalami kondisi keuangan yang meningkat ditahun 2010-2013, namun ditahun 2014 keuangan perusahaan mengalami penurunan yang disebabkan menurunnya

Penimbang diminta untuk melakukan validasi terhadap kemunculan aspek yang dinilai pada setiap item soal dengan mencentang pilihan yakni item soal sudah valid (langsung

Syukur dan pujian kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penggunaan Masalah Kontekstual oleh

Kepala Seksi Kerjasama dan Inovasi/Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaatan Data meneliti kutipan akta dan membubuhkan

Sebuah mitos, secara individual, selalu dikisahkan dalam suatu waktu: ia menunjuk pada kejadian-kejadian yang dipercaya begitu saja pernah terjadi di waktu

Beberapa spesies dari serangga air sering dijadikan sebagai indikator kesehatan perairan, dan dapat memberikan gambaran yang lebih tepat di bandingkan

sedangkan dia tidak tahu tentang itu. Tentang orang yang sedang mabuk karena sengaja minum- minuman yang memabukkan, meskipun termasuk kepada orang yang hilang akalnya