LAPORAN KUNJUNGAN ILMIAH KE
PT SRIWIJAYA AIR
Dibuat oleh :
Devy Nadya Magnolia 2011-012-392
Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar belakang
Dalam lingkungan globalisasi dan bisnis modern ini suatu hal yang mutlak dibutuhkan bagi kelangsungan hidup suatu entitas bisnis. Seiring perkembangan dunia usaha sekarang ini, pertumbuhan di bidang perekonomian baik jasa ataupun sektor industry berkembang dengan sangat pesat. Persaingan di bisnis penerbangan makin terfragmentasi karena hadirnya pemain-pemain swasta dengan permodalan yang cukup dan strategi penetrasi bisnis yang brilian. Khususnya munculnya pemain – pemain baru yang amat percaya diri dan cukup sukses mengambil positioning sebagai low cost carrier yaitu persaingan melalui rute penerbangan yang semakin mempermudah pelanggan untuk mencapai tujuan.
Sriwijaya Air merupakan salah satu perusahaan swasta penerbangan yang cukup kuat di Indonesia. Sejak awal kemunculannya, Sriwijaya berusaha memberikan pelayan yang baik dengan mengutamakan keselamatan penumpangnya. Ditengah persaingan antar maskapai penerbangan yang semakin ketat, banyak upaya yang dilakukan maskapai-maskapai penerbangan dalam mencari, menarik dan mempertahankan pelanggan untuk memuaskan pengguna jasanya, terutama melalui sisi peforma pelayanannya. Perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama dimana pelaksanaan / kinerja jasa yang dilakukan haruslah sesuai dengan tingkat kepentingan / harapan konsumen. Kunci utama untuk memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa berkualitas.
diimbangi oleh service yang memuaskan. Service ini dapat berupa keramahtamahan, ketelitian, kecermatan, sopan santun, dsb. Produk berkualitas memang dapat diciptakan dengan waktu yang singkat, namun SDM berkualitas yang menjalankan service tersebut tidak dapat diciptakan dalam waktu yang singkat. SDM yang berkualitas memiliki 3 point utama, yaitu skill, Attitude, dan knowledge yang baik. Untuk menciptakan SDM yang berkualitas tersebut memerlukan pendidikan yang baik dan memadai, disertai dengan training bila diperlukan. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Oleh karena itu sangat diperlukan faktor yang dapat membangkitkan minat kerja sumber daya manusia tersebut. Penerapan jaringan komputerisasi maskapai penerbangan yang menyediakan system informasi dalam suatu perusahaan penerbangan pada akhir-akhir ini juga mutlak diperlukan. Hal ini dipengaruhi dengan semakin tingginya tingkat kebutuhan informasi baik keakuratan, relevansi dan ketepatan waktunya. Oleh karena itu banyak perusahaan penerbangan berlomba-lomba untuk memperbaiki kinerjanya agar dapat bersaing dalam meraih pangsa pasar.
Didalam sistem pengendalian intern terdapat struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan perusahaan, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan efektifitas, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Pengendalian intern pada pengeluaran kas tersebut meliputi rencana organisasi dan prosedur-prosedur serta catatan-catatan yang berhubungan dengan pengamanan aktiva dan dapat dipercayainya catatan keuangan dan dirancang untuk meyakinkan :
- Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan prinsip wewenang manajemen, baik yang bersifat umum atau khusus.
- Jumlah aktiva seperti ada pada laporan atau catatan perusahaan dibandingkan dengan aktiva yang ada dan bila terjadi perbedaan dilakukan tindakan yang tepat.
mengamati hal yang berkaitan dengan transaksi pengeluaran kas perusahaan baik dengan cek atau dengan dana kas kecil. Sehingga dapat mencegah adanya kecurangan, penyelewengan dan pemborosan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan tersebut. Umumnya perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang optimal. Tujuan perusahaan tersebut dapat dilakukan dengan menekan dan menghindari kecurangan dan penyelewengan yang akan merugikan perusahaan dan system pengeluaran kas memerlukan sistem pengendalian intern yang dapat mencegah terjadinya penyelewengan dan penyalahgunaan yang dapat merugikan perusahaan
II. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas , kami menarik beberapa rumusan masalah seperti berikut :
Bagaimana cara PT.Sriwijaya Air memperoleh pendanaan untuk memulai bisnis penerbangan ?
Bagaimana perlakuan pengalokasian modal yang dilakukan PT.Sriwijaya Air ?
Bagaimana strategi penetapan harga tiket pada PT.Sriwijaya Air ?
Bagaimana pengakuan pendapatan dan PSAK apa yang diimplementasi oleh PT.Sriwijaya Air ?
Apa strategi PT.Sriwijaya Air untuk memposisikan diri ditengah persaingan antar maskaipai swasta lainya ?
III. Tujuan
Untuk mengetahui cara PT.Sriwijaya Air memperoleh pendanaan untuk mengelola bisnis penerbangan.
Untuk mengetahui perlakuan pengalokasian modal yang dilakukan PT.Sriwijaya Air.
Untuk mengetahui pengakuan pendapatan dan PSAK apa yang diimplementasi oleh PT.Sriwijaya Air
Untuk mengetahui strategi yang digunakanPT.Sriwijaya Air untuk memposisikan diri ditengah persaingan antar maskaipai swasta lainya
IV. Manfaat
BAB II
Gambaran Umum
Sejarah
PT Sriwijaya Air lahir sebagai perusahaan swasta murni yang didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim. Sriwijaya air kemudian memulai usahanya dengan bermodalkan satu armada Boeing 737-200. Beberapa tenaga ahli yang turut menjadi pionir berdirinya Sriwijaya Air diantaranya adalah Supardi, Capt. Kusnadi, Capt. Adil W, Capt. Harwick L, Gabriella, Suwarsono dan Joko Widodo.
Pada tahun 2003, tepat pada hari Pahlawan, 10 November, Sriwijaya Air memulai penerbangan perdananya dengan menerbangi rute Jakarta-Pangkalpinang PP, Jakarta-Palembang PP, Jakarta-Jambi PP, dan Jakarta-Pontianak PP. Saat ini, Sriwijaya Air memiliki 32 Armada Boeing dengan melayani total 41 rute termasuk rute regional Medan-Penang PP dan rute international lainnya. Dalam rangka pengembangan rute dan pangsa pasar, tahun ini Sriwijaya Air akan mendatangkan tambahan armada Boeing seri 737-800 New Generation (NG).
Pada tahun 2004, PT Sriwijaya melakukan beberapa perkembangan. Diantaranya penambahan rute penerbangan, penambahan dua armada, dan penambahan frekuensi penerbangan.
Ditahun 2005-2006, pertumbuhan PT Sriwijaya semakin pesat. Diakhir tahun 2006, PT Sriwijaya telah memiliki 18 armada pesawat tipe Boeing dan 21 rute penerbangan dalam negeri.
Arti Logo dan Warna
Logo berupa RU-YI (Cina), yang berarti bahwa apa yang kita inginkan atau usahakan harus yakin tercapai.
Warna Putih:
Melambangkan semua karyawan Sriwijaya Air harus memiliki hati yang bersih, sebersih warna dasar armada Sriwijaya Air
Warna Biru:
Melambangkan Sriwijaya Air berkeinginan melanglang buana ke seluruh pelosok Nusantara tercinta
Warna Merah:
Melambangkan bahwa para pimpinan dan karyawan Sriwijaya Air harus berani dan bijak dalam menyelesaikan masalah atau mengambil keputusan
Tulisan Sriwijaya Air:
Melambangkan bahwa Sriwijaya Air harus menjadi perusahaan yang besar dan terkenal seperti Kerajaan Sriwijaya yang namanya terukir dalam sejarah nasional dan regional
Lekukan Hati Di Atap Pesawat:
Melambangkan bahwa para pimpinan dan karyawan harus mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) dan rasa cinta terhadap perusahaan
Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan salah satu dasar dalam proses penyusunan prosedur kegiatan operasional. Struktur organisasi harus terus berkembang sesuai dengan kegiatan dan tujuan perusahaan. Skema struktur organisasi yang jelas, akan mendukung aktivitas perusahaan secara keseluruhan.
Struktur organisasi PT Sriwijaya adalah sebagai berikut:
a. Operational Departement
Operational Departement sebagai pengendali dalam proses pelaksanaan seluruh kegiatan operasional penerbangan.
Maintenance Departement berfungsi untuk mengendalikan kegiatan perawatan dan pemeliharaan pesawat.
c. Marketing & Sales Departement
Marketing & Sales Departement berfungsi untuk mengendalikan kegiatan pemasaran dan penjualan produk/jasa yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga mencapai target yang telah ditentukan.
d. Finance & Accounting Departement
Finance & Accounting Departement berfungsi untuk mengendalikan kegiatan pengelolaan sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien.
e. HRD & G/A Departement
HRD & G/A Departement berfungsi untuk mengendalikan kegiatan pengelolaan sumber daya manusia secara efektif dan efisien.
f. Quality Assurance Departement
Quality Assurance Departement memiliki fungsi untuk mengawasi kegiatan perawatan dan pemeliharaan pesawat.
g. Corporate Legal
Corporate Legal berfungsi untuk melaksanakan kegiatan terkait dengan permasalahan hukum perusahaan, barik dari internal maupun dari eksternal.
h. Service Departement
Service Departement berfungsi untuk melaksanakan kegiatan terkait dengan penanganan dan pengelolaan services yang meliputi Pre flight,Iin flight, dan Post flight.
i. Bussines Development
Bussines Development berfungsi untuk melaksanakan kegiatan kreatif yang bertujuan untuk mengembangkan usaha atau mengembangkan produk.
j. CASO (Company Aviation Safety Officers)
CASO berfungsi sebagai pengawas atas kegiatan yang berkaitan langsung dengan safety.
Keselamatan Penerbangan
Pemeliharaan armada Sriwijaya Air dilakukan oleh tim pakar mesin pesawat dari dalam maupun luar negeri. Dilengkapi dengan hanggar, peralatan khusus serta keseriusan dalam profesionalisme dari departemen teknik, departemen perencanaan dan quality control, menjadikan Sriwijaya Air mampu meningkatkan pengawasan hingga titik maksimal terhadap pemeliharaan pesawat.
keamanan penerbangan. Lebih dari itu, Sriwijaya Air juga berhasil meraih penghargaan dari Departemen Transportasi Indonesia tahun 2008.
Penerbang-penerbang senior, didukung oleh kru pesawat yang terlatih dengan baik melengkapi rangkaian prosedur keselamatan Sriwijaya Air. Karenanya, pelanggan tidak perlu mengkhawatirkan keselamatan dan kenyamanan terbang bersama Sriwijaya Air.
Peta Rute
Sekarang ini Sriwijaya Air melayani banyak rute penerbangan hampir ke seluruh Indonesia.
Layanan
Sriwijaya Air memiliki beberapa pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, yaitu:
Sriwijaya Air menawarkan layanan pengiriman barang ke berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara. Sriwijaya mengerti kebutuhan masyarakat akan keamanan kiriman, kenyamanan pelayanan dan harga yang barsaing. Sriwijaya telah membuktikan bahwa layanan cargo mereka adalah salah satu yang terbaik di Indonesia.
2. Pre-Flight
Terdapat beberapa fasilitas yang bisa digunakan untuk bertransaksi dengan Sriwijaya, seperti Call Center yang siap melayani kebutuhan konsumen 24 jam setiap harinya, kantor cabang yang tersebar di berbagai lokasi strategis di setiap kota di Indonesia, atau bisa juga dengan melakukan online booking yang dilengkapi dengan fasilitas e-payment, dan tersedia juga e-ticket sebagai pengganti tiket konvensional sehingga lebih ringkas, mudah, dan aman.
3. In-Flight
Kenyamanan dan keselamatan adalah prioritas Sriwijaya Air. Pilot-pilot yang andal dan profesional serta keramahan tim udara akan menemani perjalan kita. Sriwijaya Air juga menyediakan berbagai produk berkualitas khas Sriwijaya Air di Sales On Board. Sebelum memesan, penumpang dapat melihat daftar produk pada katalog yang tersedia di setiap kantung kursi pada pesawat Sriwijaya Air.
4. Post-Flight
Pada saat sampai di bandara tujuan, petugas Sriwijaya Air akan menyambut dan mengarahkan penumpang ke tempat pengambilan bagasi atau ke tempat lapor transit bagi yang ingin melanjutkan penerbangan kembali. Bagi penumpang yang memerlukan penanganan khusus, seperti menggunakan kursi roda, petugas akan selalu siap membantu untuk mengantar sampai area depan terminal kedatangan untuk dijemput keluarga. Petugas Lost & Found Sriwijaya Air selalu sigap mengamankan barang-barang Anda yang tidak sengaja tercecer.
5. Sriwijaya Travel Insurance
BAB III
Praktek Akuntansi PT Sriwijaya Air
Pendapatan atas Penjualan Tiket
Pada saat terjadi penjualan tiket, PT Sriwijaya Air tidak langsung mengakuinya sebagai pendapatan dan hanya mengakuinya sebagai pendapatan diterima di muka, hal ini terkait dengan kewajiban yang belum diselesaikan oleh PT Sriwijaya Air, yaitu mengantarkan penumpangnya sampai tempat tujuan, maka PT Sriwiijaya Air akan melakukan pencatatan atas penjualan tiketnya sebagai berikut :
Cash xx
Unearned Revenue xx
PT Sriwijaya Air kemudian mengakui pendapatan penjualan atas tiketnya setelah penumpang sampai tempat tujuan, dimana dalam pencatatanya PT Sriwijaya Air melakukan pencatatan sebagai berikut:
Cash xx
Revenue xx
Asuransi Penerbangan
Dalam setiap penerbangan, PT Sriwijaya Air melakukan kerjasama dengan pihak asuransi yang disebut dengan travel insurance untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal yang tidak diinginkan. PT Sriwijaya Air mencatat beban asuransinya ke beban operasional penerbangan.
PT Sriwijaya Air memberikan bagasi gratis terhadap penumpangnya jika berat bagasi tidak melebihi 20 kg, kecuali untuk rute Jakarta Tanjung Pinang yaitu hanya seberat 15 kg tidak boleh melebihi 55 cm x 35 cm x 25 cm. Jika terjadi kelebihan muatan bagasi, maka PT Sriwijaya Air akan membebankan ke penumpang dan biaya tersebut akan dicatat ke payload related operating cost .
Kas xx
Pendapatan Bagasi xx
Penundaan penerbangan (delay)
Terkadang dalam perusahaan penerbangan terjadi penundaan keberangkatan (delay), hal demikian juga terjadi pada PT Sriwijaya Air, sehubungan dengan hal itu PT Sriwijaya Air akan membayar kompenasi sebesar Rp 300.000 untuk setiap penumpang dan jika harus menginap akan disediakan penginapan, PT Sriwijaya Air akan mencatat biaya-biaya tersebut ke dalam beban lain-lain.
Other expense – delay xx
Cash xx
Pembatalan penerbangan
Jika terjadi bencana Alam seperti kebakaran hutan yang menyebabkan terjadinya kabut asap, maka pesawat akan dilarang terbang. Dalam hal ini maka perusahaan harus mengembalikan sejumlah uang yang telah diterimanya kepada penumpang dan melakukan pencatatan sebagai berikut:
Unearned Revenue xx
Cash xx
Pembatalan tiket oleh penumpang
Saat terjadi transaksi pembelian tiket, perusahaan melaporkan adanya pendapatan ditangguhkan, karena pendapatan baru diakui setelah penumpang tiba di tempat tujuan. Jika, terjadi pembatalan pembelian, perusahaan akan melakukan refund kepada pembeli dan pencatatan pendapatan ditangguhkan akan dihapuskan.
Unearned Revenue xx
Cash xx
Untuk bagasi kabin yang hilang berdasarkan peraturan menteri perhubungan no.77 untuk asuransi keterlambatan bagasi hilang serta kecelakaan, akan diberikan ganti rugi sebesar Rp 200.000 untuk per kilogram dengan maksimum 4 juta . Perlakuan akuntansi akan diakui sebagai kerugian.
Maintanance pesawat
Perlakuan akuntansi untuk pemeliharaan pesawat masuk kedalam beban usaha untuk pemeliharaan dan perbaikan . biaya perbaikan dan pemeliharaan lainnya dibebankan saat terjadinya.
Maintanance Expense xx
Cash xx
Penyusutan Pesawat
Aset tetap pesawat disusutkan hingga ke estimasi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat, sebagai berikut:
Rangka Pesawat: 18-20 tahun Mesin: 18-20 tahun
Simulator: 10 tahun Rotable Parts: 12 tahun
Asset tetap lainnya (perlengkapan, perangkat keras, & instalasi): 2-10 tahun Dalam melakukan pencatatan penyusutannya, PT Sriwijaya Air mencatatnya sebagai berikut:
Depreciation expense xx Accumulated depreciation xx
Umur ekonomis Pesawat
Kecelakaan pesawat
Jika terjadi kecelakaan pesawat seperti pesawat hilang dan tidak dapat ditemukan, ataupun pesawat mengalami kecelakaan seperti terjadi ledakan maupun tenggelam di laut maka perusahaan harus memberikan kompensasi kepada keluarga korban, dalam hal itu perusahaan mencatatnya sebagai beban:
Beban lain-lain xx
Kas xx
Nilai tercatat aset akan dikeluarkan dari laporan konsolidasi dan kerugiannya diakui di laporan laba rugi.
Umur ekonomis perusahaan
Apabila umur ekonomis suatu pesawat telah habis, maka pesawat tersebut tidak digunakan lagi atau dijual. Nilai yang tercatat akan dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi.
Pelatihan pegawai
Sriwijaya Air merupakan perusahaan jasa transportasi yang tentunya sangat mengutamakan peran pegawai dalam melakukan pelayanannya, maka itu pelatihan untuk pegawai tentu akan sangat material jumlahnya. maka dari itu, pelatihan pegawai tidak akan dicatat sebagai biaya. melainkan akan dikapitalisasi kedalam asset.
BAB IV
1. PENDAPATAN USAHA (PSAK 23)
No Keterangan PSAK 23 PT SRIWIJAYA AIR
1 Penjualan Jasa Pengakuan pendapatan dengan mengacu pada tingkat penyelesaian dari suatu transaksi sering disebut sebagai
metode persentase penyelesaian. Dengan metode ini, pendapatan diakui dalam periode akuntansi pada saat jasa ditunaikan. Pengakuan pendapatan atas dasar ini memberikan informasi yang berguna mengenai tingkat kegiatan jasa dan kinerja entitas dalam suatu periode. PSAK 34: Akuntansi Kontrak Kontruksi juga mensyaratkan pengakuan pendapatan berdasarkan hal ini. Persyaratan pada Pernyataan tersebut berlaku secara umum
untuk pengakuan pendapatan dan beban terkait untuk transaksi yang melibatkan pemberian jasa.
Pendapatan jasa perbaikan dan pemeliharaan pesawat atas kontrak jangka pendek diakui pada saat jasa diserahkan kepada langganan. Pendapatan jasa perbaikan dan pemeliharaan pesawat atas kontrak jangka panjang diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian.
2. Bunga, Royalti, dan Dividen
Pendapatan diakui dengan dasar sebagai berikut:
(a) bunga diakui menggunakan metode suku bunga efektif seperti yang dijelaskan di PSAK 55 (revisi2006): Instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran paragraf 8 dan PA 17-20; (b) royalti diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan; dan
(c) dividen diakui jika hak pemegang
Pendapatan bunga di-akru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang sesuai.
Penghasilan dividen dari investasi saham diakui pada saat
saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
2. ASET TETAP (PSAK 16)
NO KETERANGAN PSAK 16 PT SRIWIJAYA AIR
1 Pengakuan
a Biaya Perolehan Awal
Aset tetap dapat diperoleh untuk alasan keamanan atau lingkungan. Perolehan aset tetap semacam itu, walaupun tidak secara langsung meningkatkan manfaat ekonomik masa depan dari suatu aset tetap yang ada, mungkin diperlukan bagi entitas untuk memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset lain yang terkait. Dalam keadaan ini, perolehan aset tetap semacam itu memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset, karena aset tersebut kemungkinkan entitas memperoleh manfaat ekonomik masa depan yang lebih besar dari aset-aset terkait dibandingkan dengan manfaat ekonomik yang dihasilkan seandainya aset tersebut tidak diperoleh.
b Biaya-biaya setelah perolehan awal
12. Sesuai dengan prinsip pengakuan dalam paragraf 07, entitas tidak boleh mengakui biaya perawatan sehari-hari aset tetap sebagai bagian dari aset bersangkutan. Biaya-biaya ini diakui dalam laba rugi saat terjadinya. Biaya perawatan sehari-hari terutama terdiri atas biaya tenaga kerja dan bahan habis pakai (consumables) termasuk di dalamnya suku cadang kecil. Pengeluaran-pengeluaran untuk hal tersebut sering disebut “biaya pemeliharaan dan perbaikan” aset tetap.
14. Agar aset tetap dapat beroperasi secara berkelanjutan, perlu dilakukan inspeksi teratur terlepas apakah ada perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki asset tetap dicatat sebagai biaya perolehan.
Biaya inspeksi besar rangka pesawat dan perbaikan besar mesin pesawat milik sendiri dan sewa pembiayaan dikapitalisasi
23. Biaya perolehan aset tetap adalah setara dengan nilai tunai yang diakui pada saat terjadinya. Jika pembayaran suatu aset ditangguhkan hingga melampaui jangka waktu kredit normal, perbedaan antara nilai tunai
dengan pembayaran total diakui sebagai beban bunga selama periode kredit kecuali dikapitalisasi sesuai dengan PSAK 26 (revisi 2008): Biaya Pinjaman.
dari utang yang digunakan untuk pembangunan asset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang
dikapitalisasi tertentu terhadap jumlah pengeluaran untuk perolehan aset tersebut. dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Model Revaluasi
31. Setelah diakui sebagai aset, aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal harus dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
Aset tetap non pesawat kecuali tanah dan bangunan
dicatat berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai.
Pesawat, tanah dan bangunan
dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi yang merupakan nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
3 Penyusutan Penyusutan dimulai saat aset tersebut siap untuk digunakan. Penyusutan aset dihentikan lebih awal ketika diklasifikasikan sebagai aset dimiliki
untuk dijual. lurus selama taksiran masa manfaat, sebagai berikut:
- Rangka Pesawat: 18-20 tahun - Mesin: 18-20 tahun
- Simulator: 10 tahun - Rotable Parts: 12 tahun
- Bangunan & Prasarana: 40 tahun
- Kendaraan: 3-5 tahun - Asset tetap lainnya
(perlengkapan, perangkat keras, & instalasi): 2-10 tahun
4 Penghentian pengakuan
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset tetap ditentukan sebesar pendapatan antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatat dari aset tersebut.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi.
3. PROPERTI INVESTASI (PSAK 13)
No Keterangan PSAK 13 PT SRIWIJAYA AIR
1 Pengakuan 16. Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika:
(a) besar kemungkinan manfaat ekonomik di masa depan dari aset yang tergolong properti investasi akan mengalir ke dalam entitas; dan (b) biaya perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal.
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan-atau bagian dari suatu bangunan atau keduanya) untuk menghasilkan
rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya.
Selanjutnya setelah penilaian awal, properti investasi dinilai dengan menggunakan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang
timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi ada saat terjadinya.
4. UANG MUKA (PSAK 9)
No. Keterangan PSAK 9 PT SRIWIJAYA AIR
1. Cakupan Aktiva Lancar
Pembayaran uang muka untuk
pembelian aktiva lancar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
PT Sriwijaya sudah menggunakan standar akuntansi yang berlaku pada umumnya. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana prinsip akuntansi yang dipakai oleh PT Sriwijaya air. Selain itu praktik akuntansi yang digunakan dalam pencatatan jurnal juga sudah baik dimana tidak ada penyimpangan yang terjadi dalam pencatatan.
Terkait dengan beban operasional perusahaan. Perusahaan mengklasifikasikan beban operasional hanya berdasarkan beban usaha dan beban nonusaha, sedangkan beban usaha tidak dibedakan menjadi beban langsung maupun beban usaha. Semua beban-beban seperti operasional penerbangan langsung dikategorikan sebagai beban-beban usaha saja dan tidak dipisahkan menjadi beban langsung dan beban tidak langsung