• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK RUMAH KOST DIKOTA MALANG YANG BER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DAMPAK RUMAH KOST DIKOTA MALANG YANG BER"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK RUMAH KOST DIKOTA MALANG YANG BERPENGARUH TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP

Disusun Oleh:

Andre Kusdian Hadi

130721611791/K

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN GEOGRAFI

(2)

DAMPAK RUMAH KOST DIKOTA MALANG YANG BERPENGARUH TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP

ABSTRAK

Kawasan kost dikota Malang setiap tahun semakin padat itu disebabkan oleh banyak mahasiswa dikota Malang dari beberapa daerah. Oleh karena itu kawasan di kota Malang ini membentuk pemukiman yang padat. Kepadatan bangunan ini berpengaruh terhadap kualitas lingkungan hidup. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti dampak yang terjadi karena rumah kost di kota Malang yang padat. Kepadatan ini dapat diatasi dengan penetaan kawasan serta peremajaan daya dukung lingkungan yang layak. Jadi kost yang padat dapat mempengaruhi keadaan sosial dan kondisi sosial masyarakat, namun dapat diminimalisir dengan memperbaiki lingkungan sekitar.

Kata kunci: dampak bangunan, keadaan sosial,kondisi sosial, lingkungan yang layak

PENDAHULUAN

Saat ini tingkat pendidikan di Indonesia semakin tinggi, hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya lulusan SMA sederajat yang melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Kota Malang yang memiliki julukan kota penddikan hampir setiap tahunnya ada kurang lebih 10.000 pendatang baru yang didomonasi calon-calon mahasiswa. Dikota Malang banyak perguruan tinggi favorit atau terkenal di Indonesia seperti Universitas Negeri Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Muhammadiyah Malang, Politeknik negeri Malang dll.

(3)

Besarnya daya tampung universitas menambah jumlah mahasiswa pula. Mahasiswa baru didaerah kota Malang ini kebanyakan berasal dari luar kota Malang, ada mahasiswa yang berasal dari lain provinsi, bahkan ada beberapa mahasiswa yang berasal dari luar pulau. Itulah sebabnya mahasiswa yang berasal dari luar kota dan luar pulau memerlukan penginapan atau tempat kost yang diperlukan selama jenjang perkuliahan berlangsung. Tentunya tempat kost yang mahasiswa cari adalah yang memiliki akses untuk menuju kampus. Sehingga banyak bermunculan kawasan kost disekitar area kampus didaerah Malang.

Jumlah mahasiswa yang besar menjadikan semakin padatnya dan maraknya kost yang cenderung menggerombol di sekitar universitas didaerah Malang. Tanpa adanya pengontrol dan penataan kawasan kost,maka pertumubuhan ini akan semakin liaar. Ditambah lagi pada umumnya mahasiswa mencari tempat kost dengan harga-harga yang miring dengan mengaibaikan aspek-aspek lingkungan seta hunian yang layak dan nyaman. Kepadatan ini akan menimbulkan masalah- masalah sosial yang akan semakin besar setaiap waktunya. Munculnya kekumuhan ini akan membawa banyak permasalahan pula, mulai dari kesehatan, persedian air bersih, polusi udara, kegiatan belajar yang tidak nyaman karena kondisi sekitar kost, serta banyak masalah lainnya.

“kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi perikehidupan dan kesehjahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya”. Lingkungan hidup menurut pendapat G.Melvyn Horve (1980)

(4)

Lingkungan hidup yang ada disekitar kawasan kost juga rusak tercemar oleh limbah rumah tangga. Kawasan kost yang sama sekali tak memperhitungkan tempat serapan air menjadikan penyedian air tanah berkurang. Ditambah pula dengan pemakaian air tanah yang berlebih oleh penduduk sekitar. Pembuatan kakus yang terlalu dekat juga akan mencemari kandungan air tanah. Dilihat dari jarak rumah yang terlalu dekat, bahkan saluran pembuangan air yang terbuka yang menggenang ditambah dengan binatang penyebar akan menyebabkan penyakit seperti demam berdarah, muntaber, diare dan penyakit lainnya. “lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan prasana, sarana dan kualitas umum adalah lingkungan hunian dengan batas-batas fisik tertentu baik merupakan bagian dari kawasan dengan fungsi khusus yang keberadaannya didomonasi oleh rumah-rumah dan dilengkapi dengan PSU untuk menyelenggarakan kegiatan penduduk yang tinggal didalamnya dalam lingkup terbatas dengan penataan sesuai tata ruang dan menjamin kesehatan derta keamanan bagi masyarakat”. (Rakonreg kementerian perumahan rakyat 2013). Dengan demikian telah menunjukkan standar kelayakan lingkungan yang sangat bertolak belakang dengan keberadaan kawasan kost di sekitar daerah kota Malang yang tak sesuai dengan syarat lingkungan hidup yang ada.

Rumah layak huni adalah rumah yang memenuh persyaratan keselamatan bangunan dan kecukupan minimum luas bangunan serta kesehatan penghuninya. ( Rakonreg Kementerian perumahan rakyat 2013). Menurut Silas (2008:369), rumah disebut layak bila memenuhi aspek sehat, aman, terjamin, dapat dicapai dan mampu dibayar, termasuk kebutuhan dasar, bebas diskriminasi dan kepastian kepemilikannya.

Lingkugkungan sosial merupakan lingkungan yang terdiri dari orang-orang, baik individual maupun kelompok yang berada disekitar manusia (soejono soekanto,1982;339)

(5)

Masalah generasi muda pada umumya ditandai oleh dua ciri yang berlawanan, yakni keinginan untuk melawan dan sikap yang apatis ( soejono soekanto, 1982; 325)

Kehidupan yang bebas dikawasan kost akan mengurangi rasa peduli antar penduduk. Kepedulian sosial akan menurun, karena antar individu tak saling mengenal. Hal ini menciptakan masyarakat yang apatis serta kehidupan yang bebas yang dapat dicegah apabila masyarakat disekitar dapat bekerja sama untuk menegakkan peraturan dan norma adat yang ada. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keleyakan kawasan kost di kota Malang seperti di kawasan kost Jln Ambarawa, Jln Sumbersari, Jln Terusan Surabaya, Jln Jombang, Jln Panjaitan Dll, itu juga yang akan berdampak terhadap lingkungan hidup di sekitar kost di sekitar kota Malang, yang berpengaruh juga terhadap kondisi kost di kota Malang terhadap mahasiswa dilingkungan kostnya itu. Untuk itu perlinya pengamatan agar tujuan itu dapat terwujud.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi lapang. Pengamatan dilakukan dikawasan Jln Ambarawa, Jln Sumbersari, Jln Terusan Surabaya, Jln Jombang, Jln panjaitan. Analisis penelitian ini adalah lingkungan sekitar kost sekitar kampus Universitas Negeri Malang, berdasarkan acuan itu maka objek penelitian ini adalah lingkungan hidup di daerah kost sekitar kampus Universitas Negeri Malang. Selain itu penelitian ini juga menggunakan sumber informasi lain berupa media cetak, internet, seta buku referensi yang mendukung penelitian ini.

(6)

HASIL

Syarat Rumah Layak

Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan individu( Komisi WHO Mengenai kesehatan dan lingkungan, 2001).

Prasarana lingkungan pemukiman adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memengkinkan lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaiman mestinya. Prasarana utama meliputi jaringan jalan, jaringan pembuangan air limbah dan sampah, jaringan pemusata air hujan, jaringan pengadaan air bersih, jaringan listrik, telepon, gas, dan lain sebagainya. Jaringan primer prasarana lingkungan adalah jaringan utama yang menghubungkan antar kawasan pemukiman atau antara kawasan pemukiman dengan kawasan lainnya. Jaringan sekunder prasarana lingkungan adalah jaringan cabanag dari jaringan primer yang melyani kebutuhan didalam satu satuan lingkungan pemukiman.

Sarana lingkungan pemukiman adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggarakan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya. Contoh sarana lingkungan pemukiman adalah fasilitas pusat perbelanjaan, pelayanan umum, pendidikan dan kesehatan, tempat peribadatan, rekreasi dan olahraga, pertamanan, dan pemakaman.

Selanjutnya istilah kualitas umum mengacu pada saran penunjang untuk pelayanan lingkungan pemukiman, meliputi jarinagan air bersih, listrik, telepon, gas, transportasi, dan pemadam kebakaran.

(7)

Kualitas umum membutuhkan pengelolaan profesional dan berkelanjutan oleh suatu badan usaha.( keman,soedjajadi.2005. kesehatan perumahan dan kesehatan lingkungan, 1(2): 4 )

Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman menurut keputusan Menteri Kesahatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/ SK/VII/1999 meliputi parameter sebagai berikut:

1. Lokasi

a. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar, tanah longsor, gelombang tsunami, daerah gempa, dan sebagainya.

b. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah atau bekas tambang

c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti jalur pendaratan penerbangan.

2. Kualitas udara

Kualitas udara ambien dilingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas beracun dan memenuhi syarat dan memenuhi syarat baku mutu lingkungan sebagai berikut:

a. Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksi

b. Debu dengan diameter kurang dari 10g/m3 maksimum 150 g/m3

c. Gas SO2 maksimum 0,10 ppm

d. Debu maksimum 350 mm3/m2 per hari

Page 6

(8)

a. kebisingan dianjurkan 45 Db.A, maksimum 55 Db.A;

b. Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik.

4. kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman

a. Kandungan timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kg

b. kandungan Arsenik (As) total maksimum 100 mg/kg

c. Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kg

d. Kandungan Benzo (a) pyrene maksimum 1 mg/kg

5. Prasana dan sarana lingkungan

a. Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan konstruksi yang aman dari kecelakaan

b. Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi mtempat perindukan vektor penyakit

c. Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi jalan tidak menggangu kesehatan, konstruksi trotoar tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat, jembatan harus memiliki pagar pengaman, lampu penerangan jalan tidak menyilaukan mata

d. tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan

e. pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan

f. pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi syarat kesehatan

(9)

g. memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan lain sebagainya

h. pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya

i. Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadi kontaminasi makanan yang dapat menimbulkan keracunan

6. Vektor penyakit

a. Indeks lalat harus memenuhi syarat

b. Indeks jentik nyamuk dibawah 5%

7. penghijauan

Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakan pelindung dan juga berfungsi untuk kesujukan, keindahan dan kelestarian alam.

Adapun ketentuan persyaratan ksehatan runah tinggal menurut kepmenkes No. 829/Menkes/ SK/VII/1999 adalah sebagai berikut:

1. Bahan bangunan

a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat membahayakan kesehatan, antara lain: debu total kurang dari 150 g/m2, asbestos kurang dari 0,5 serat/m3 per 24 jam, plumbum (Pb) kurang dari 300 mg/kg bahan

b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen.

2. Komponen dan penataan ruangan

(10)

a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan

b. Dibanding rumah memiliki ventilasi, dikamar mandi dan kamar cuci kedap air dan mudah dibersihkan

c. Langit- langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan

d. Bumbungan rumah 10 m dan ada penangkal petir

e. Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya

f. Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap

3. pencahayaan

Pencahayaan alam atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak menyilaukan mata.

4. Kualitas udara

a. Suhu udara nyaman antara 18-30 Oc

b. Kelembaban udara antara 40-70%

c. Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam

d. pertukaran udara 5 kali 3 menit

e. Gas CO2 kurang dari 100 ppm/8 jam

f. Gas formaldehid kurang dari 120 mg/m3

(11)

5. Ventilasi

Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10%luas lantai

6. Vektor penyakit

Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah

7. penyediaan air

Tersedia sarana penyedian air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/ hari

8. Sarana penyimpanan makanan

Tersedia sarana penyimpanan makanan yang aman

9. Pembuangan limbah

a. Limbah cair yang berasal dari rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah

b. Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkn bau, tidak mencemari permukaan tanah dan air tanah.

10. kepadatan hunian

Luas kamar tidur minimal 8 m2 dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2 orang. Persyaratan tersebut diatas berlaku juga terhadap kondominium, rumah susun( rusun), rumah toko(ruko), rumah kantor(rukan) pada zona pemukiman. Pelaksanaa ketentuan mengenai persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman menjadi tanggung jawab pengembang atau penyelenggara pembangunan perumahan, pemilik atau penghuni rumah tingal untuk rumah.

(12)

Kondisi umum wilayah kost di daerah kota Malang

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, bahwa banyak bangunan rumah kost sangat rapat tidak jarak antar bangunan hingga terlihat menyatu antar bangunan. Saluran pembuangan limbah keluarga berupa selokan yang kecil serta tak tertutup hingga mengakibatkan polusi udara untuk warga sekitar. Terdapatnya vektor penyakit berupa lalat, kecoak ataupun tikus. Vektor penyakit berupa lalat banyak terdapat warung terbuka di pinggir jalan. Dikawasan rumah kost didaerah Malang hampir tak ada kawasan terbuka hijau yang cukup untuk menyejukkan tempat tersebut. Jalan yang ada juga sangat sempit, hanya cukup untuk satu mobil. Hingga sering terjadi kemacetan sering didaerah tersebut. sehingga dengan kemacetan sering terjadi ditambah bangunan yang padat rapat serta tak ada cukup pohon untuk menyejukkan polusi udara yang parah pun terjadi. Mahasiswa di kota Malang setiap hari menjalani kejadian seperti itu dan selama bertahun-tahun.

Kondisi rumah yang luasnya kecil namun dibangun tingkat agar dapat dibuatkan kamar kost dalam jumlah banyak di lahan yang sempit. Namun luas perkamar tak menyukupi standar, bahkan ada yang kurang dari 6 m2 itu didiami oleh dua orang. Sebagian kamar hunia tak memiliki ventilasi udar, hanya terdapat pintu. Kondisi air apabila mengambil dari sumur maka akan bewarna kekuning- kuningan dan berbau. Dengan air itu pula masyarakat memenuhi kebutuhannya.

Rumah yang sangat bedempet, hingga suara tetangga terdengar didalam kamar. Kondisi seperti ini yang membuat mahasiswa menjadi mengabaikan kondisi sekitar yang kurang berkepentingan oleh dirinya. Karena apabila mereka terus mendengarkan maka ia tak ada waktu untuk istirahat. Kondisi ini melatih mahasiswa untuk bersikap acuh tak acuh setiap harinya. Karena tak berhubungan dengan dirinya maka ia tak akan peduli. Ketidak pedulian ini juga karena penghuni dalam kost senantiasa berganti dengan cepat hingga tak cukup waktu untuk berinteraksi secara intensif antara warga kamar dengan yang lain.

(13)

Pembahasan

Pemukiman adalah sebuah bagian dari lingkungan hidup yang berada di perkotaan maupun pedesaan. Pemukiman ini memiliki fungsi berupa sebagai tempat tinggal ataupun hunian dan tempat kegiatan untuk mendukung penghidupan. Pemukiman ini tak terlepas dari prasarana lingkungan pemukiman, sarana lingkungan pemukiman, dan kualitas umum.

Rumah adalah bangunan untuk berlindung, untuk mendukung jasmani dan rohani serta dengan sosial yang baik untuk kesehatan individu maupun keluarga. Sebuah rumah tentunya memerlukan prasyarat rumah untuk layak huni. Hal ini perlu diperhatikan terkait individu yang tinggal dalam rumah tersebut. prasyarat ini meliputi tinggi rumah, keberadaan ventilasi yang cukup, sanitasi yang baik, keberadaan sumber air yang cukup, seta jarak antar bangunan.

Kawasan kost didaerah kota Malang khususnya yang dekat dengan universitas merupakan kawasan yang strategis karena berada dekat dengan kampus dan mudah ditempuh setiap harinya. Karena begitu strategisnya, muncullah kawasan kost yang semakin padatnya tanpa melihat keberadaan daya dukung lingkungan hidup yang ada. Masyarakat kota Malang membuat rumah kost tanpa melihat prasyarat rumah layak yang ada karena memelurkan biaya yang lebih besar. Sedangkan kost di kota Malang bersaing harga untuk dapat memikat mahasiswa.

Pengelolaan limbah keluarga cair kurang diperhatikan. Limbah ini hanya dialirkan langsung ke selokan yang ada. Sehingga timbullah bau mengganggu lingkungan sekitar. Hal ini ditambahkan pula dengan aliran pembuangan ini tak tertutup, saluran yang ada dapat menjadi sarang vektor yang akan menyebarkan bibit-bibit penyakit. Pengelolaan limbah disalurkan langsung ke selokan karena pemukiman yang tak memenuhi jarak standar akan mencemari air tanah. Sehingga pengelolaan limbah di kota Malang tak memenuhi standar prasyarat lingkungan layak.

(14)

Penyediaan air tanah yang buruk di kota Malang. Hal ini dibuktikan dengan rumah kost yyang menggunakan sumur mempunyai air yang berwarna kekuningan serta berbau. Air ini yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari dari mandi, mencuci, dan memasak. Sehingga keadaan air sumur di kawasan kost si kota Malang tak memenuhi kelayakan rumah serta prasarana dan saran lingkungan.

Bangunan rumah kost yang ada biasanya memiliki jumlah kamar yang banyak. Karena mengejar jumlah kamar yang banyak ini menghiraukan aspek ventilasi dan luas ruangan minimal yang ada. Sehingga terdapat rumah kost yang kamarnya tak memiliki ventilasi permanen hanya pintu saja. Luas ruangannya pun kurang dari 6 m2, itupun dihuni oleh dua orang mahasiswa. Jarak antar rumah atau bangunan juga kurang diperhatikan, hal ini ditunjukkan dengan bangunan yang sangat berdempet. Struktur bangunan ini sudah menyalahi standar kelayakan hunian. Terkait pula dengan akses jalan di sekitar rumah. Banyak yang hanya berupa jalan yang cukup untuk cukup satu orang saja. Hingga akses rumah ini cukup sulit.

Masalah- masalah yang ada tersebut dapat mempengaruhi aspek sosial mahasiswa. Karena dengan tak memperhitungkan jarak antar bangunan maka mahasisawa akan terbiasa untuk menghirauka sesuatu. Sehingga timbullah jiwa yang apatis, tak peduli dengan orang lain. Kehidupan dengan interaksi yang kurang antara penghuni kost serumah mengakibatkan mahasiswa cenderung tidak nyaman jadi lebih suka keluar kost untuk memperoleh kenyamanan. Hal ini mendorong terjadinya pergaulan bebas. Karena itulah pentingnya kelayakan hidup layak dengan memperhitungkan lingkungan hidup sekitar untuk prasarana, sarana lingkungan dan kualitas umum.

Penataan kawasan kost perlu dilakukan, karena dengan bentuk pola kawasan kost yang seperti sekarang akan menimbulkan kekumuhan. Perancangan pola kawasan kost perlu ditegaskan, agar tercipta kawasan terkonsep.

(15)

Hal ini juga berpengaruh pada pembatasan pembangunan kost agar dapat mengurangi kekumuhan kawasan ini. Peremajaan kawasan ost di kota Malang penting untuk dilakukan demi membangkitkan kembali daya dukung lingkungan hidup agar kembali layak untuk ditinggali. Karena kelayakan sebuah hunian tak terlepas oleh prasarana, saran, dan kualitas umum lingkungan hidup layak.

Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian dan pembahasan ini dapt disimpulkan sebagai berikut: kawasan kost di kota Malang membawa dampak terhadap dengan kualitas lingkungan hidup. Dengan daya dukung kualitas lingkungan hidup yangterus menurun, maka kelayakan huni kawasan kost di kota Malang semakin jauh. Rumah kost yang tak layak huni akan berpengaruh pada kepedulian sosial mahasiswa penghuninya menjadi cenderung apatis.

Daftar Rujukan

Kepmenkes RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang persyaratan kesehatan perumahan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Keman, Soedjajadi. 2005. Kesehatan Perumahan dan kesehatan lingkungan,(online), (http://journal .unair.ac.id/filerPDF/KESLING2-1-4.pdf),diakses tanggal 29 april 2014

Undang-undang RI No. 4 Tahun 1992 tentang perumahan dan pemukiman. Jakarta : Departemen Kesehatan RI

Undang- undang RI No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan. Jakarta : Departemen Kesehatan RI

(16)

Soejono soekanto, 1982 Pengantar Sosiologi. Jakarta : Rajawali pers

Kementerian perumahan rakyat Republik Indonesia tentang rakonreg kementerian perumahanrakyat 2013. Jakarta

Komisi WHO Mengenai kesehatan dan lingkungan. (2001). Planet kita kesehatan kita. Kusnanto H (editor). Yogyakarta : Gajah Mada University Press, p. 279

(17)
(18)
(19)
(20)
(21)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Waduk Gajah Mungkur termasuk perairan dengan kelimpahan plankton tinggi dan keanekaragaman plankton rendah yang didominansi oleh Synedra ulna.. KATA KUNCI :

Akan tetapi jika pada suatu kondisi dimana laba perusahaan tidak mencapai target, maka manajemen perusahaan akan memanfaatkan fleksibilitas yang diperbolehkan oleh

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi pemberian kompos TKKS dengan pengolahan tanah, faktor tunggal pemberian kompos TKKS dan pengolahan tanah berpengaruh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi fungisida berbahan aktif campuran azoksistrobin dan difenokonazol dapat menekan intensitas penyakit bercak daun cercospora dan

Namun, ada juga batang pohon kelapa yang bercabang seperti yang terlihat pada gambar sebelah kanan. Penjelasan yang paling logis untuk fenomena tersebut adalah

Implikasi dari putusan Pengadilan Agama Mojokerto tentang hak asuh anak dengan Verstek yang dalam ketetapan putusannya yang menetapkan bahwa hakim menolak seluruh