• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERBANDINGAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONE"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA DAN AMERIKA (KASUS PERKAWINAN SESAMA JENIS)

Oleh:

(2)

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Dalam beberapa tahun terakhir sering terjadi isu terkait hak asasi manusia di Indonesia di mana masyarakat merasa hak mereka tidak dapat mereka dapatkan. Mereka dilarang melakukan sesuatu yang menurut mereka itu adalah hak mereka. Mereka memprotes pihak yang menentang mereka dengan semangat memperjuangkan HAM.

Isu perkawinan sejenis merupakan salah satu menjadi sorotan dalam hal ini. Pihak mereka meyakini bahwa hal pasangan hidup adalah hak dan kebebasan mereka tanpa boleh ada campur tangan pihak manapun. Salah satu kebebasan yang dikehendaki tersebut yakni perkawinan sejenis yang dilakukan oleh kaum gay/homoseks dan lesbian. Perkawinan sejenis dipandang destruktif dan menyalahi kodrati fitrah manusia yang seharusnya dapat melakukan ikatan bersama lawan sejenis dan mendapat keturunan, namun berbeda dengan perkawinan sejenis yang lebih menginginkan hubungan menyimpang tersebut atas dasar cinta kasih sayang guna membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah. Mereka memiliki komunitas tersendiri di mana beranggotakan masyarakat yang membolehkan hubungan sesama jenis (LGBT). Masyarakat menentang meraka dengan alasan aktivitas meraka melanggar HAM.

Dengan dilegalkannya hubungan sesama jenis oleh mahkamah agung AS, LGBT Indonesia mendapatkan energi lebih untuk menyuarakan aspirasi mereka. Pada hari Jumat, 26 juni 2015 Mahkamah Agung Amereka Serikat membolehkan pernikahan sesama jenis diseluruh wilayah AS yang meliputi 50 negara bagian, padahal sebelumnya hanya 37 negara bagian saja yang telah mengesahkan pernikahan sesama jenis.

Aturan tentang Perkawinan pada pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 telah dengan tegas mengatakan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir

4. Apa perbedaan hak asasi manusia di Indonesia dan Amerika Serikat?

(3)

1. Agar mengetahui definisi hak asasi manusia

2. Agar mengetahui sejarah terbentuknya konsep HAM

2 Agar mengetahui pandangan hak asasi manusia di Indonesia terhadap hubungan sesama jenis

3 Agar mengetahui perbedaan hak asasi manusia di di Indonesia dan Amerika Serikat

1.4 Manfaat

1. Mengetahui definisi hak asasi manusia

2. Mengetahui sejarah perkemabangan konsep HAM

3. Mengetahui pandangan hak asasi manusia di Indonesia terhadap hubungan sesama jenis

(4)

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Hak a benar: mereka telah dapat menilai mana yg -- dan mana yg batil; 2 n milik; kepunyaan: barang-barang ini bukan -- mu; 3 n kewenangan: dng ijazah itu ia mempunyai -- untuk mengajar; 4 n kekuasaan untuk berbuat sesuatu (krn telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb): semua warga negara yg telah berusia 18 tahun ke atas mempunyai -- untuk memilih dan dipilih dl pemilihan umum; 5 n kekuasaan yg benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu: menantu tidak ada -- atas harta peninggalan mertuanya; 6 n derajat atau martabat: orang Melayu pd waktu itu tidak sama -- nya dng orang Eropa; 7 n Huk wewenang menurut hukum;

Hak asasi manusia hak yg dilindungi secara internasional (yaitu deklarasi PBB Declaration of Human Rights), spt hak untuk hidup, hak kemerdekaan, hak untuk memiliki, hak untuk mengeluarkan pendapat;

Per·ka·win·an n 1 perihal (urusan dsb) kawin; pernikahan; 2 pertemuan hewan jantan dan betina secara seksual;~ tempat mati, pb perkawinan yg sungguh-sungguh dilakukan sesuai dng cita-cita hidup berumah tangga yg bahagia;~ campuran kawin campur; ~ levirat perkawinan antara seorang janda dng saudara kandung bekas suaminya yg telah meninggal dunia berdasarkan adat-istiadat yg berlaku dl masyarakat yg bersangkutan; ~ sekerabat perkawinan yg dilakukan di antara individu yg masih ada pertalian darah; ~ tungku perkawinan antara pemuda dan anak gadis dr saudara laki-laki ibunya (di Flores);

Penikahan sesama sejenis dapat juga dikenal sebangai pernikahan gay, merupakan pernikahan antara dua orang yang memiliki jenis kelamin dan /atau identitas gender. Pengakuan hukum pernikahan sejenis atau kemungkinan untuk melakukan pernikahan sesama jenis atau kemungkinan untuk melakukan pernikahan sesama jenis kadang-kadang disebut sebagai kesetaraan perkawinan atau pernikahan setara, terutama oleh para pendukungnya.

les·bi·an /lésbian/ n wanita yg mencintai atau merasakan rangsangan seksual sesama jenisnya; wanita homoseks;

ho·mo·seks /homoséks/ n hubungan seks dng pasangan sejenis (pria dng pria);

(5)

4.1 Hak Asasi Manusia

HAM adalah hak-hak yang melekat pada diri manusia, tanpa hak-hak itu manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia. Hak tersebut diperoleh bersama dengan kelahirannya atau kehadirannya di dalam kehidupan masyarakat(Tilaar, 2001). HAM bersifat umum karena diyakini bahwa beberapa hak dimiliki tanpa perbedaan atas bangsa, ras, atau jenis kelamin. HAM juga bersifat supralegal, artinya tidak tergnatung pada adanya suatu negara atau undang-udang dasar, kekuasaan pemerintah, bahkan memiliki kewenangan lebih tinggi karena berasal dari sumbe ryang lebih tinggi(Tuhan). UU No. 39/1999 tentang HAM mendefinisikan HAM sebagai seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk tuhan YME.

Ruang lingkup HAM meliputi: (1)hak probadi: hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain sebagainya; (2) hak milik pribadi dalam kelompok sosial di mana ia ikut serta; (3) kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan; (4) hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial.

Hak merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Dalam kaitannya dengan pemerolehan hak ada dua teori yaitu teori McCloskey dan teori Joel Feinberg. Menurut teori McCloskey dinyatakan bahwa pemberian hak adalah untuk dilakukan, dimiliki, atau sudah dilakukan. Sedangkan dalam teori Joel Feinberg dinyatakan bahwa pemberian hak penuh merupakan kesatuan dari klaim yang absah (keuntungan yang didapat dari pelaksanaan hak yang disertai

John Locke menyatakan bahwa hak asasi manusia adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. Oleh karenanya, tidak ada kekuasaan apapun di dunia yang dapat mencabutnya. Hak ini sifatnya sangat mendasar (fundamental) bagi hidup dan kehidupan manusia dan merupakan hak kodrati yang tidak bisa terlepas dari dan dalam kehidupan manusia

Undang undang nomer 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia menyebutkan bahwa:

“Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.”

(6)

Upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi HAM, menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama antara individu, pemerintah, bahkan negara. Jadi dalam memenuhi dan menuntut hak tidak terlepas dari pemenuhan kewajiban yang harus dilaksanakan. Begitu juga dalam memenuhi kepentingan perseorangan tidak boleh merusak kepentingan orang banyak (kepentingan umum). Karena itu pemenuhan, perlindungan dan penghormatan terhadap HAM harus diikuti dengan kewajiban asas manusia dan tanggung jawab asasi manusia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, dan bernegara.

HAM dibedakan menurut sifatnya:

1. Personal rights, hak pribadi yang meliputi kemerdekaan bersikap, berkehendak, bergerak.bertindak, berpendapat, memeluk agama/idealisme dsb.

2. Political rights, yaitu hak poolitik pemerintahan yang meliputi turut memilih dan dipilih, mendirikan partai politik, mengadakan petisi, demonstrasi, berkumpul, berpartisipasi dalam politik dsb.

3. Property rights, yaitu hak asasi ekonomi yang meliputi hak milik benda, menjual dan membeli, mengadakn janji dagang bsd, tanpa campur tangan pemerintah secara berlebihan, kecuali peraturan bea cukai, pajak dan pengaturan perdagangan pemerintahan.

4. Social and cultural rights, yaitu hak masyarakat dan budaya yang meliputi hak memilih pendidikan dan pengajaran dan mengembangkan kebudayaan yang disukai serta mengamalkannya pada masyarakat.

5. Rights of legal equality, yaitu hak mendapat perlakuan yang sama menurut hukum dan kedudukan sederakat di hadapan hukum dan pemerintahan 6. Procedural rights, yaitu hak tata cara peradilan dan jaminan perlindungan

yang meliputi proses dan prosedur tata cara peradilan menurut peraturan yang sah dan legal sebagai bukti pelaksanaan HAM, misalnya perihal penahanan, penggeledahan, peradilan dan vonis.

4.2 Sejarah Perkambangan Konsep HAM

Berikut merupakan tahap tahap dalam terbentuknya konsep HAM: a. Magna charta;

Tanggal 15 Juni 1225 pemimpin pemberontak di Inggris, Stepen Langton, Archbishop Canterbury dkk,di lapangan rumput daerah Lembah Sungai Tahmes, yang diberi nama Runnymede, membacakan dan menyerahkan dokumen tuntutan kepada Raja John, tentang:

-Pernyataan kemerdekaan bagi Gereja Inggris

-Pernyataan kemerdekaan bagi rakyat/penduduk kerajaan Inggris yang bebas. Pernyataan ini menyatakan bahwa para petugas keamanan maupun para pemungut pajak tidak diperbolehkan mengambil gandum atau hewan tanpa pembayaran yang segera dalam bentuk uang, kecuali atas kehendak si pemilik sendiri.

(7)

-Pernyataan bahwa tidak seorangpun dapat ditahan, ditangkap, dibuang, atau dibunuh tanpa alasan hukum/pertimbangan dari kepala distrik yang bersangkutan. Keadilan haruslah berlandaskan hukum dan hak-hak itu tidak diperjualbelikan, dan semua berhak atas hak itu.

b. Petition of rights

Tahun 1628 dalam badan perwakilan rakyat inggris diajukan berbagai pertanyaan kepada raja mengenai hak-hak rakyat beserta jaminannya. Semua jawaban yang diberikan raja dianggap sebagai suatu ketegasan hukum terutama mengenai hal-hal yang sebelumnya masih kabur, tidak jelas atau tidak terdpat ketentuannya berupa peraturan tertulis.

c. Habeas Corpus Act

tahun 1670 diberlakukan Habeas Corpus Act, yakni undang undang penegasan penahanan, berupa surat perintah raja atau atas nama raja kepada seorang perugas yang diperkirakan telah menangakap atau menahan seseorang secara tidak adil atau tidak manusiawi. Berdasarkan surat perintah itu, maka orang yang ditangkap/ditahan harus diperiksa sehingga ada ketegasan tentang alasan penahanannya menurut fakta perbauatan dan hukum. HAM mengenai kemerdekaan pribadi menjadi lebih nyata.

d. Bill of Rights

Tahun 1689 diumumkan the Bill of Right, yakni undang undang HAM Amerika Serikat. Undang undang ini merukapan amandemen tambahan terhadap konstitusi USA yang diatus secara tersendiri dalam 10 pasal tambahan, meskipun secara pronsip HAM telah termuat dalam Declaration of independence mereka.

e. Declaration Des Droits de L’home et du Citoyen

Tahun 1789 diberlakukan pernyataan HAM dan hak warga negara Perancis. Dalam deklarasi itu dinyatakan bahwa manusia dilahirkan merdeka, lalu dimuat daftar hak-hak manusia dan warga negara Perancis.

Selanjutnya bermunculan dokumen pernyataan HAM dalam UUD negara merdeka. PBB 10 Des 1948 meresmikan Universal Declaration of Human Rights yang diterima secara aklamasi. Tahun 1966 sidang umum PBB menerima Coventant of Economic, Social and Cultural Rights serta Covenant on Civil and Political Rights.

4.3 HAM Menurut Tataran Global a. Menurut konsep negara-negara barat

- Ingin meninggalkan konsep negara yang mutlak.

- Ingin mendirikan federasi rakyat yang bebas, negara sebagai koordinator dan pengawas

- Filosofi dasar: hak asasi tertanam pada diri individu manusia - Hak asasi lebih dulu ada daripada tatanan negara

b. Menurut konsep Sosialis

- Hak asasi hilang dari individu dan terintegerasi dalam masyarakat - Hak asasi manusia tidak ada sebelum, negara ada

(8)

- Tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama/sesuai dengan kodratnya - Masyarakat sebagai keluarga besar artinya penghormatan utama untuk

kepala keluarga

- Individu tunduk kepada adat yang menyangkut tugas dan kewajiban d. Menurut konsep PBB

Universal declaration of human rights - Hak untuk hidup

- Kemerdekaan dan kemanan

- Hak untuk diakui keprobadiannya menurut hukum

- Hak untuk memperoleh perlakuan yang sama dengan orang lain menurut hukum

- Hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana seperti diperiksa di muka umum, dianggap tidak bersalah kecuali ada bukti yang sah

- Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu negara - Hak untuk mendaoat hak milik atas benda

- Hak untuk bebas mengutarakan pikiran dan perasaan

- Hak untuk bebas memeluk agama serta mempunyai dan mengeluarkan

- Hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan dalam masyarakat - Hak untuk menikmati dan turut serta dalam kemajuan keilmuan

4.4 Pandangan Hak Asasi Manusia terhadap Perkawinan Sesama Jenis Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 telah dengan tegas mengatakan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa.(UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan).

Hak Asasi Manusia (HAM) sudah ada sejak manusia ada karena HAM berasal dari status kita sebagai manusia, sehingga HAM bukanlah suatu hal yang baru dalam kehidupan manusia , hanya saja apa sekarang kita sebut sebagai HAM baru di kodifikasikan diformalkan dalam abad terakhir ini. Kampanye legalitas pernikahan sejenis selalu menggunakan dalih hak asasi manusia (HAM) sebagai upaya meresmikan hubungan mereka.

(9)

pada penyembuhan jika pelaku hubungan sejenis terkena penyakit. Tidak ada pembahasan mengenai usulan pernikahan sejenis karena memang di Indonesia tidak akan pernah terbuka peluang memberikannya. Hingga saat ini tidak ada rencana pembahasan legalitas pernikahan sejenis. Walaupun tidak menutup bahwa pernikahan sejenis atas nama hak asasi manusia (HAM) justru melanggar HAM itu sendiri. Pasalnya, HAM yang seharusnya diperjuangkan adalah hak yang sesuai dengan kodrat alam dan digariskan Tuhan. Hal ini mengingat manusia telah diciptakan berpasang-pasangan. Walaupun Indonesia bukan negara agama, Indonesia menganut ketuhanan yang maha esa. Nilai-nilai keagamaan harus ditanamkan dalam melakukan segala hal. Budaya timur yang menjunjung moralitas dan etika bangsa sudah pasti melarang perkawinan sesama jenis, yang bukan hanya melanggar HAM tetapi juga merusak moral dan etika.

Fatwa sesat Ade Armando, salah satu pendukung LGBT Indonesia yang terinspirasi dari Musda Mulia itu dikecam habis pakar kedokteran jiwa dari Fakultas kedokteran Indonesia (FK-UI) Prof DR.dr, H Dadang Hawari, Menurut Dadang, perilaku LGBT itu bukan fitrah atau gen, tapi penyakit. LGBT itu penyimpangan atau kelainan, bisa dikoreksi (disenbuhkan) karena bukan dari gen, tapi pengaruh lingkungan, yang penting yang bersangkutan menyadari bahwa apa yang dia lakukan tidak sesuai dengan fitrah, Prof Dadang juga berpendapat bahwa menghalalkan perkawinan (homoseksual dan lesbian) sebenarnya lebih bersumber dari jiwa yang sakit, emosi yang tidak stabil dan nalar yang sakit, penyakit homo atau lesbi bisa diobati, kasus homoseksual tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan melalui proses perkembangan psikoseksual seseorang, terutama faktor pendidikan keluarga di rumah dan pergaulan sosial.

4.5 Perlakuan Perkawinan Sesama Jenis di Indonesia dan Amerika

Peristiwa yang terjadi di AS memberikan pengaruh besar terhadap negara lain termasuk Indonesia. Peristiwa tersebut menjadi alasan dalam pelegalan perkawinan sesama jenis. Indonesia adalah negara hukum. Segala lini diatur oleh hukum dan hukum dijunjung tinggi. Hukum berlaku bagi siapa saja yang ada di Indonesia. Hukum di Indonesia tidak mendukung untuk dilegalkannya perkawinan sesama jenis.

(10)

juga dapat dilihat dalam Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (“UU Adminduk”).

Amerika dan Indonesia sangat berbeda dalam hal keadaan penduduknya. Legalitas perkawinan sesama jenis di Amerika dan Indonesia akan memberikan penerimaan masyarakat yang berbeda. Negara Indonesia yang berbudaya ketimuran menjunjung tinggi nilai agama, moral dan etika, melarang perkawinan sesama jenis. Perkawinan sesama jenis melanggar moral dan etika manusia sebagai makhluk yang diciptakan berpasangan dan melanggar undang-undang dasar tentang perkawinan yang akan sah apabila sesuai dengan hukum agama masing-masing pihak. Agama yang diakui di Indonesia tidak ada yang membolehkan perkawinan sesama jenis. Selain itu, perkawinan sesama jenis dapat mengurangi eksistensi manusia di muka bumi. Negara Amerika yang tidak menjunjung moral dan etika dan tidak beragama tidak dapat disamakan dengan Indonesia. Jati diri Indonesia harus tetap dijaga dan tidak boleh dilunturkan demi kemajuan bangsa.

Negara Amerika sendiri tidak menerapkan HAM dengan cara yang sama dengan yang ada di Indonesia. Banyak aktivitas Negara Amerika dair dulu sampai sekarang yang tidak sesuai dengan HAM di Indonesia. Penerapan yang berbeda akan berakibat pada kebijakan yang dibuat. Undang undang tentang HAM, perkawinan di Amerika berbeda dengan Indonesia sehingga kebijakan perkawinan sesama jenis tidak melanggar undang undang di sana. Indonesia sebagai negara hukum harus menjunjung tinggi hukum yang sudah ditetapkan. Hukum di Indonesia tidak melegalkan hubungan sesama jenis karena hubungan sesama jenis melanggar poin –poin hukum tentang perkawinan.

(11)

Penutup

4.1 Kesimpulan

1. Hak asasi manusia atau HAM adalah seperangkat hak yang dikenakan pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan yang wajib dihormati, dijaga, dan dilindungi. HAM sudah diatur dalam undang undang pemerintahan Upaya untuk melindungi, menjaga HAM adalah kewajiban setiap individu, masyarakat, dan pemerintah. Segala hal yang merandahkan martabat manusia meruapakan pelanggaran terhadap HAM. HAM bersifat kodrati sehingga tidak ada kuasa apapun yang dapat mencabutnya.

2. Di Indonesia, perkawinan sesama jenis merupakan tindak pelanggaran terhadap HAM. Manusia dilanggar kehormatannya sebagai manusia yang diciptakan berpasangan. Badan yang beraktivitas di bidang HAM di Indonesia tidak pernah membahas legalitas hubungan sesama jenis.

3. Negara Amerika yang melegalkan hubungan sesama jenis memiliki perbedaan dalam segi hukum dan keadaan penduduknya. HAM di Indonesia dan Amerika juga berbeda di mana Amerika tidak menerapkan HAM sama seperti yang diterapkan oleh Negara Amerika. Negara Indonesia yang memiliki asas ketuhanan yang maha esa tidak melegalkan hubungan sesama jenis karena melanggar aturan hukum dan agama yang berlaku.

(12)

Chasanah, Nur.2014.STUDI KOMPARATIF HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA MENGENAI PERKAWINAN SEJENIS.Jurnal Cendekia.Volume 12: hal 1

Effenfi, Mansyur.1994.Dimensi dan Dinamika Hak Asasi Manusia dalam Hukum Nasional dan Internasional.Jakarta:Ghalia Indonesia

Sanawiyah.2015.PERKAWINAN SEJENIS MENURUT HAK ASASI MANUSIA (HAM) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM.FAI.Volume 2: hal 79-82

Tim ICCE UIN Jakarta.2003.Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani.Jakarta : Prenada Media

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh metode latihan wall shooting dan mata tertutup terhadap hasil shooting free throw.. Tesis Magister, tidak di

Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian adalah siswa kelas XII TPHP SMK Putra Wilis Kecamatan Sendang

Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan self assessment system dan kemauan membayar pajak wajib pajak terhadap

Setelah Nilai Akhir Lapangan diterima dari Pimpinan/Pejabat berwenang (Pembimbing Lapangan) lokasi PKL kemudian diserahkan oleh Mahasiswa kepada Dosen Pembimbing PKL untuk

Lebih dari setengah pelaku rawat informal meng- gunakan koping adaptif selama melakukan perawatan kepada klien dengan diabetes dan sebagian pelaku rawat informal

Kegiatan ini dilakukan oleh guru kelas IV dengan mengimplementasikan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dan kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui

Hubungan tersebut nampak dalam (1) pesantren dengan kehormatan kiainya adalah kubu pertahanan NU baik dari segi keagamaan maupu strategi perjuangan, (2) NU

Dengan demikian hipotesis pertama sampai ketiga penelitian yang menduga rasio profitabilitas (ROI dan ROE) dan leverage dapat digunakan untuk memprediksi tindakan perataan laba