• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Pengolahan Air Sumur Untuk Kebutuha (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Cara Pengolahan Air Sumur Untuk Kebutuha (1)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

CARA PENGOLAHAN AIR SUMUR

UNTUK KEBUTUHAN AIR MINUM

Oleh

Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. dan Heru Dwi Wahjono, B.Eng.

Teknologi Pengolahan Air Sumur Siap Minum

Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair

Direktorat Teknologi Lingkungan, Deputi Bidang Teknologi

Informasi, Energi, Material dan Lingkungan

Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi

(2)

UNTUK KEBUTUHAN AIR MINUM

PENDAHULUAN

ABSTRAK

Latar Belakang

Tujuan dan Sasaran

Manfaat

Kontak Personil

BAHAN

CARA PENGOLAHAN AIR SUMUR

PERALATAN

CARA PEMBUATAN

Pembubuhan Kaporit/Khlorine

Saringan Pasir dan Saringan Mangan Zeolit

Saringan Karbon Aktif

Sterilisator Ultra Violet

(3)

ABSTRAK

Air sumur merupakan sumber utama air minum bagi masyarakat yang

tinggal di daerah perkotaan. Untuk mendapatkan sumber air tersebut umumnya

manusia membuat sumur gali atau sumur pantek. Air tanah sering mengandung

zat besi (Fe) dan Mangan (Mn) cukup besar. Adanya kandungan Fe dan Mn

dalam air menyebabkan warna air tersebut berubah menjadi kuning-coklat

setelah beberapa saat kontak dengan udara. Disamping dapat mengganggu

kesehatan juga menimbulkan bau yang kurang enak serta menyebabkan warna

kuning pada diding bak serta bercak-bercak kuning pada pakaian. Oleh karena

itu menurut PP No.20 Tahun 1990 tersebut, kadar (Fe) dalam air minum

maksimum yang dibolehkan adalah 0,3 mg/lt, dan kadar Mangan (Mn) dalam air

minum yang dibolehkan adalah 0,1 mg/lt.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka Kelompok Teknologi

Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair, Direktorat Teknologi Lingkungan,

Kedeputian Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material, BPP Teknologi

telah merancang suatu unit pengolahan air sumur yang dapat langsung diminum

tanpa dimasak terlebih dahulu. Unit pengolahan tersebut terdiri dari antara

lain : pompa air baku, filter bertekanan, filter mangan zeolit, filter karbon

aktif, cartridge filter dan sterilisator ultra violet. Unit alat tersebut dapat

(4)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Karena itu jika kebutuhan akan air tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan maupun sosial. Pengadaan air bersih di Indonesia khususnya untuk skala yang besar masih terpusat di daerah perkotaan, dan dikelola oleh Perusahan Air Minum (PAM) kota yang bersangkutan. Namun demikian secara nasional jumlahnya masih belum mencukupi dan dapat dikatakan relatif kecil yakni 16,08 % (1995). Untuk daerah yang belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PAM umumnya mereka menggunakan air tanah (sumur), air sungai, air hujan, air sumber (mata air) dan lainnya.

Dari data ststistik 1995, prosentasi banyaknya rumah tangga dan sumber air minum yang digunakan di berbagai daerah di Indonesia sangat bervariasi tergantung dari kondisi geografisnya. Secara nasional yakni sebagai berikut : Yang menggunakan air leding (PAM) 16,08 %, air tanah dengan memakai pompa 11,61 %, air sumur (perigi) 49,92 %, mata air (air sumber) 13,92 %, air sungai 4,91 %, air hujan 2,62 % dan lainnya 0,80 %.

Permasalahan yang timbul yakni sering dijumpai bahwa kulaitas air tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air minum yang sehat bahkan di beberapa tempat bahkan tidak layak untuk diminum. Air yang layak diminum mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisis, kimiawi dan bakteriologis yang merupakan satu kesatuan. Jadi jika ada satu saja parameter yang tidak memenuhi syarat maka air tesebut tidak layak untuk diminum. Pemakaian air minum yang tidak memenuhi standar kualitas tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara langsung dan cepat maupun tidak langsung dan secara perlahan.

(5)

Untuk menanggulangi masalah tersebut, salah satu alternatif yakni dengan cara mengolah air tanah atau air sumur sehingga didapatkan air dengan kualitas yang memenuhi syarat kesehatan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, Kelompok Pengkajian Sistem Pengelolaan Air, Kedeputian Bidang Analisis Sistem, BPP Teknologi, telah mengembangkan teknologi untuk mengolah air sumur menjadi air yang dapat langsung diminum tanpa dimasak terlebih dahulu. Unit alat tersebut terdiri dari antara lain : pompa air baku, filter bertekanan, filter mangan zeolit, filter karbon aktif, cartridge filter dan sterilisator ultra violet. Unit alat tersebut dapat dirancang sesuai dengan kapasitas yang diinginkan.

Tujuan dan Sasaran

Tujuan teknologi pengolahan air ini adalah unutk meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat yang masih menggunakan air tanah atau air sumur sebagai sumber kebutuhan air bersih. Sedangkan sasarannya adalah menyebar luaskan paket teknologi pengolahan air sumur siap minum kepada masyarakat yang memerlukan.

Manfaat

Unit alat pengolahan air ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas air sumur atau air tanah sehingga langsung dapat diminum tanpa proses pemanasan. Unit alat ini sangat cocok digunakan untuk keperluan penyediaan air minum di asrama, pesantren, pemukiman padat penduduk, dan lain-lain.

Kontak Personil

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi :

Ir. Nusa Idaman Said, M.Eng.

Kelompok Pengkajian Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair, Direktorat Teknologi Lingkungan,

Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, Material dan Lingkungan. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta Pusat

Tel. 021-3169769, 3169770 Fax. 021-3169760 Email : air@pentium.as.bppt.go.id

(6)

BAHAN

Bahan atau media yang digunakan yakni :

a. Pasir silika, digunakan untuk media saringan

atau filter pasir.

b. Kerikil, digunakan sebagai lapisan penahan

pada filter pasir, filter mangan zeolit maupun filter karbon aktif.

c. Mangan zeolit, digunakan untuk media filter

manggan zeolit yang berfungsi untuk menghilangkan zat besi atau zat mangan.

d. Karbon aktif butiran (granular), digunakan

untuk media filter karbon aktif yang berfungsi untuk menyerap polutan mikro yang ada di dalam air atau untuk menyerap zat warna dan bau.

e. Kaporit, digunakan untuk mengoksidasi zat

(7)

PERALATAN

Peralatan dan spesifikasi teknis yang diperlukan (Kapasitas 10000 liter/hari)

A. Pompa Air Baku

Diaphragm : Hypalon

Jumlah : 1 unit

C. Tangki Bahan Kimia

Spesifikasi :

Volume : 25 liter

Ukuran : 50 cm x 25 cm x 10 cm

Kontraksi material : Fiberglass Reinforced Plastic (FRP)

(8)

D. Tangki Reaktor

E. Saringan Pasir Cepat (Sand Filter)

Rangkaian saringan pasir cepat (sand filter), filter mangan zeolit dan filter karbon aktif.

Spesifikasi :

F. Filter mangan Zeolit

Tabung filter pasir, tabung filter mangan zeolit dan tabung filter karbon aktif.

(9)

G. Filter Karbon Aktif

Media Filter : Karbon Aktif Granular

Media Penahan : Gravel

Number : 1 unit

H.Filter Cartridge

Filter Cartridge ukuran 0,5 mikron, kapasitas 5 –10 m3/hari.

Spesifikasi :

Tipe : Proklean PK-CP-1

Kapasitas : 20 Liter/menit

Tekanan maksimum : 125 Psi Inlet/Outlet : 3/4 “

Diameter pore : 0,5 mikron

I. Sterilisator Ultra Violet

Spesifikasi :

Kapasitas : 5 ton/day Power : 40 watt

(10)

Untuk membuat alat sterilisator Ultra Violet ini, dapat digunakan disain alat seperti gambar di bawah ini.

(11)

CARA PEMBUATAN

Secara umum kualitas air sumur atau air tanah mempunyai karakteristik tertentu yang berbeda dengan kualitas air permukaan/sungai. Air tanah pada umumnya jernih,namun sering mengandung mineral-mineral atau garam-garam yang cukup tinggi, sebagai akibat dari pengaruh batuan dibawah tanah yang dilalui oleh air tanah. Pada air tanah dangkal, kualitas dan kuantitasnya dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di permukaanya, dalam hal kuantitas sangat dipengaruhi oleh curah hujan setempat, sementara kualitasnya dipengaruhi oleh kondisi sanitasi disekitarnya.

Untuk mengolah air sumur menjadi air yang siap minum, proses pengolahannya adalah seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini Air dari sumur dipompa dengan menggunakan pompa jet, sambil diinjeksi dengan larutan klorine atau kaporit dialirkan ke tangki reaktor. Dari tangki reaktor air dialirkan ke saringan pasir cepat untuk menyaring oksida besi atau oksida mangan yang terbentuk di dalam tangki reaktor. Setelah disaring dengan saringan pasir, air dialirkan ke filter mangan zeolit. Filter mangan zeolit berfungsi untuk menghilangkan zat besi atau mangan yang belum sempat teroksidasi oleh khlorine atau kaporit.

(12)

Dari filter mangan zeolit air selanjutnya dialirkan ke filter karbon aktif untuk menghilangkan polutan mikro misalnya zat organik, deterjen, bau, senyawa phenol, logam berat dan lain-lain. Setelah melalui filter karbon aktif air dialirkan ke filter cartrige ukuran 0,5 mikron untuk menghilangkan sisa partikel padatan yang ada di dalam air, sehingga air menjadi benar-benar jernih.

Selanjutnya air dialirkan ke sterilisator ultra violet agar seluruh bakteri atau mikroorganisme yang ada di dalam air dapat dibunuh secara sempurna. Air yang kelura dari sterilsator ultra violet merupakan air hasil olahan yang dapat langsung diminum.

Pembubuhan Kaporit/Khlorine

Fungsi pembubuhan kaporit adalah untuk mengoksidasi zat besi atau mangan yang ada di dalam air, serta untuk membunuh kuman atau bakteri coli. Reaksi oksidasi besi atau mangan oleh khlorine atau kaporit adalah sebagai berikut :

2 Fe2+ + Cl2 + 6 H2O ==> 2 Fe(OH)3 + 2 Cl- + 6 H+

Mn2+ + Cl2 + 2 H2O ==> MnO2 + 2 Cl- + 4 H+

Khlorine, Cl2 dan ion hipokhlorit, (OCl)- adalah merupakan bahan oksidator

yang kuat sehingga meskipun pada kondisi Ph rendah dan oksigen terlarut sedikit, dapat mengoksidasi dengan cepat. Berdasarkan reaksi tersebut di atas, maka untuk mengoksidasi setiap 1 mg/l zat besi dibutuhkan 0,64 mg/l khlorine dan setiap 1 mg/l mangan dibutuhkan 1,29 mg/l khlorine. Tetapi pada prakteknya, pemakaian khlorine ini lebih besar dari kebutuhan teoritis karena adanya reaksi-reaksi samping yang mengikutinya.

Saringan Pasir Dan Saringan Mangan Zeolit

(13)

K2Z.MnO.Mn2O7 + 4 Fe(HCO3)2 ==> K2Z + 3 MnO2 + 2 Fe2O3 + 8 CO2 + 4 H2O

K2Z.MnO.Mn2O7 + 2 Mn(HCO3)2 ==> K2Z + 5 MnO2 + 4 CO2 + 2 H2O

Reaksi penghilangan besi dan mangan dengan mangan zeoite tidak sama

dengan proses pertukaran ion, tetapi merupakan reaksi dari Fe2+ dan Mn2+

dengan oksida mangan tinggi (higher mangan oxide). Filtrat yang terjadi mengandung ferri-oksida dan mangan-dioksida yang tak larut dalam air dan dapat dipisahkan dengan pengendapan dan penyaringan. Selama proses berlangsung kemampunan reaksinya makin lama makin berkurang dan akhirnya menjadi jenuh. Untuk regenerasinya dapat dilakukan dengan menambahkan larutan Kaliumpermanganat ke dalam mangan zeolite yang telah jenuh

tersebut sehingga akan terbentuk lagi mangan zeolite (K2Z.MnO.Mn2O7).

Pengisian Bahan Media

Saringan Karbon Aktif

(14)

Sterilisator Ultra Violet

Selanjutnya air dialirkan ke sterilisator ultra violet agar seluruh bakteri atau mikroorganisme yang ada di dalam air dapat dibunuh secara sempurna. Air yang keluar dari sterilsator ultra violet merupakan air hasil olahan yang dapat langsung diminum.

Pemasangan Pipa Dan Perakitan Alat

(15)

HASIL YANG PERNAH DICAPAI

Uni percontohan alat pengolahan air sumur siap minum tersebut telah dibangun dan digunakan di Kelurahan Menteng Trenggulun, Jakarta Pusat dan sampai saat ini masih beroperasi dengan baik.

Rangkaian filter sebelum dipasang.

(16)

Tangki reaktor berfungsi untuk mereaksikan zat besi atau mangan dengan khlorin atau kaporit menjadi bentuk yang tak larut, sehingga dapat disaring.

(17)

Filter Cartridge Filter cartridge yang dipasang setelah filter karbon aktif.

(18)

Bangunan pelindung unit percontohan alat pengolahan air siap minun.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

 Benefiled, L.D., Judkins, J.F., and Weand, B.L., "Process Chemistry For

Water And Waste Treatment", Prentice-Hall, Inc., Englewood, 1982.

 Fair, G.M., Geyer, J.C., AND Okun, D.A., " Element Of Water Supply And

Waste Water Disposal ", Second Edition, John Wiley And Sons, New York, 1971.

 Hamer, M. J., " Water And Waste water Technology ", Second Edition,

John Wiley And Sons, New York, 1986.

 Peavy, H.S., Rowe, D.R, AND Tchobanoglous, S.G., "Environmental

Engineering ", Mc Graw-Hill Book Company, Singapore, 1986.

 Tatsumi Iwao, " Water Work Engineering (JOSUI KOGAKU) ", Japanese

Edition, Tokyo, 1971.

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum masuk membran RO, air baku dari RO Feed Tank difiltrasi terlebih dahulu dengan cartridge filter 5 mikron untuk memisahkan jika ada kontaminan partikel dari

Untuk penyempurnaan proses filtrasi ini, unit proses dilengkapi dengan cartridge filter dengan ukuran 0,5 µm, dengan demikian secara keseluruhan produk air dari unit

Salah satu contoh Unit pengolahan air bersih untuk PUSKESMAS menggunakan air baku air tanah dengan menggunakan proses penyaringan dengan filter pasir silika, filter

Metode eksperimen untuk menguji dan mengetahui efektifitas penggunaan cangkang kerang darah, pasir halus, karbon aktif, dan zeolit yang digunakan sebagai media filter

Untuk penyempurnaan proses filtrasi ini, unit proses dilengkapi dengan cartridge filter dengan ukuran 0,5 µm, dengan demikian secara keseluruhan produk air dari unit

Salah satu cara yang sederhana yaitu dengan cara menggabungkan proses aerasi dan penyaringan dengan media filter pasir silika, mangan zeolit dan karbon aktif, atau

Namun jika dibandingkan dengan efisiensi penurunan bakteri E.Coli pada unit filter 1(tanpa karbon aktif) mengalami penurunan, hal ini dapat disebabkan adanya karbon aktif diatas

MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan alat filter sederhana dan mengetahui efektivitas alat filter sederhana