• Tidak ada hasil yang ditemukan

sejarah dan asal usul ratu kalinyamat da

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "sejarah dan asal usul ratu kalinyamat da"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Sejarah dan Asal Usul Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin

Jepara - Silsilah Ratu Kalinyamat

Sosok Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin memang tak asing bagi rakyat Jepara. Nah sekarang tahukah anda siapa Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin? pertanyaan ini memang terdengar agak lucu tapi jika anda merasa orang jepara tapi tak tahu Sejarah Kota Jepara mungkin terdengar sangat lucu dan aneh ! nah berikut sejarahnya.

Ada beberapa versi cerita mengenai siapa sebenarnya Kanjeng Ratu Kalinyamat. Menurut babad tanah jawi edisi Meinsma, Ratu kalinyamat adalah seorang putri pangeran Trenggono dan cucu Raden patah, Sultan Demak yang pertama. Dari perkawinannya dengan putrid cina Cina, Raden patah mempunyai enam anak. Yang paling seorang putri, Ratu Mas kawin dengan pangeran Cirebon. Adik-adiknya berjumlah lima orang semunya laki-laki, masing-masing pangeran Sabrang Lor, Pangeran Sedo Lepen, Pangeran Trenggono, Raden Kanduruwan dan Raden Pamekas.

Siapa nama sebenarnya Kanjeng ratu kalinyamat ini , ada beberapa yang mencoba di hubungkan. Naskah Hikayat Hasanuddin dari banten menyebutnya dengan julukan Arya Jepara. Sumber lain menyebutkan ia bernama asli Ratu Kencana sementara juru kunci makam menuturkan bahwa nama aslinya ialah Raden Ayu Wuryani.

Kekuasaan Pemerintahan Sultan Hadlirin

Begitulsh akhirnya Raden Toyib diberi gelar Sultan Hadlirin dan menjadi adipati Jepara sekaligus merupakan pengampu putra mahkota Aria Pangiri yang belum dewasa. Penobatan tersebut kira-kira terjadi pada tahun 1536 dan tetap menjadikan Kalinyamat sebagai pusat pemerintahan. Kekuasaannya meliputi negeri Jepara, Pati, Rembang dan Juana.

Setelah penobatan suaminya lebih bersifat pendamping.saja. hampir semua urusan pemerintahan di serahkan kepada Sultan Hadlirin, bahkan Patih Cie Wie Gwan (ayah angkat sewaktu di Tiongkok) kini diundang oleh Sultan Hadlirin untuk dating ke Jepara, dan akhirnya diangkat sebagai patih kerajaan guna membantu pemerintahan Sultan Hadlirin.

(2)

Tahun demi tahun berlalu, pemerintahan Sultan Hadlirin dengan di dampingi oleh istrinya dengan gaya kepemimpinan yang adil dan bijaksana berjalan sangat maju dan pesat. Bahkan Bandar Jepara menjadi semakin ramai saja. Namun setelah lama perkawinannya dengan Ratu Kalinyamat Sultan Hadlirin belum jua di di beri momongan. Hingga Sultan mengambil anak dari Sultan Hasanuddin dari banten yang bernama Dewi Wuryan Retnowati sebagai anak angkatnya. Sayang putri angkatnya meninggal sebelum usia baligh. Perasaan Kanjeng Ratu sangat gelisah sepeninggal putri angkatnya karena sampai saat itu belum jua di kasih keturunan, hal itu beralasan kuat mengingat kekuasaannya sangat luas. Jika belum jua di kasih lantas siapa yang meneruskan ketahtaannya itu ? di dorong dengan kegelisahan tersebut Kanjeng Ratu berupaya mencari jalan keluar pemecahannya. Setelah berpikir-pikir lama akhirnya sultan di perbolehkan menikah lagi. Dan di putuskan sultan Hadlirin menikah dengan putrid sunan kudus bernama Raden Ayu Pridobinabar, perkawinan tersebut seakan-akan mengabungkan dua kekuasaan antara Jepara dan Kudus. Konon semua urusan berkaitan dengan pernikahan Sultan Hadlirin dengan Putri sunan Kudus di Urus oleh Kanjeng Ratu Kalinyamat .

Wafatnya Sultan Hadlirin

Ada dua penuturunan cerita tentang kematian Sultan Hadlirin meski kedua penuturunan itu menyatakan Arya Jipang atau Arya Penangsang yang membunuhlah Sultan Hadlirin.

Versi Pertama

Penuturan yang pertama mencoba menghubungkan pembunuhan dengan krisis perebutan tahta di Demak Bintoro. Sehingga dalam penyebab kematian tersebut bebrbau politik.

(3)

menjadi malah muncul sebagai Sultan Demak. Bahkan ia menuntut haknya sebagai pewaris kesultanan Demak yang sah. Maka Arya Penangsang menyuruh abdinya yang bernama Rangkut untuk membunuh Sunan Prawoto. Usaha tersebut berhasil, tapi kekuasaan dan kekayaan jatuh ketangan Sultan Hadlirin yang sekaligus mendapat hak menjadi pengampu Arya Pangiri, putra mahkota kerajaan Demak hingga dewasa. Hal itu bias terjadi karena istri Sultan Hadlirin adalah kakaknya Sunan Prawoto. Tentu saja Kanjeng Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin meminta keadilan atas perbuatan murid nya kepada Sunan Demak, Arya Penangsang. Tapi Sunan Kudus membenarkan perbuatan Arya Penangsang malah ia berkata “kakamu telah hutang pati pada Arya Penangsang oleh karenanya kakakmu bagaikan membayar hutang saja”. Kanjeng Ratu menjadi kecewa atas perkataan Sunan Kudus dan ia segera pulang bersama suaminya. Namun di tengah perjalanan itu ia dihadang oleh utusan Arya Penangsang yang memang di tugaskan untuk mencegatnya dan suaminya. Dalam pencegatan itulah akhirnya Sultan Hadlirin berhasil dibunuh oleh Arya Penangsang. Hal itu terjadi kira-kira tahun 1471 tahun Jawa atau 1549 M.

Versi Kedua

(4)

akhirnya ia memanggil Arya Penangsang dan menuruh untuk membunuh Sultan Hadilrin. Padahal Arya Penangsang sendiri merasa takut dan gentar mengdapi Sultan Hadlirin. Maka ia memrintahka abdinya dan menyuruh untuk membunuh sultan dan langsung mengejar sultan. Setelah terkejar abdinya merasa gemetar untuk menghadapi sultan.Sultan merasa terkejut ada orang yang menghadangnya, ia bertanya apa sebenarnya yang di inginkannya, karena takut abdi itu berterus terang bahwa dia di utus untuk membunuh nya. Sungguh heran, Sultan Hadlirin tak sedikit pun marah. Bahkan seakan-akan ia sudah tahu ajalnya telah tiba. Ia menyuruh segera abdinya untuk melaksanakan tugasnya. Akhirnya sultan berhasil di bunuh.

Ratu kalinyamat Bertapa

Tahun inin adalah tahun yang berkabung. Betapa tidak dua orang yang dicintainya, suaminya kakaknya suami yang terkasih harus meninggalkan dia. Peristiwa tersebut membuat Kanjeng Ratu sangat tertekan dan nelangsa. Maka didoronglah oleh kesedihannya yang berat, ia bersumpah akan terus bertapa sampai Arya Penangsang terbunuh.

Dalam pertapaan Kanjeng ratu menjalankan tirakat “Topo Wudo” atau telanjang. Ini naskah ‘Babad Tanah Jawi’ yang dituturkan dalam rakitan tembang Pangkur yang sangat memikat.

“Nimas Ratu KalinyamatTilar pura mratapa aneng wukirTapa wuda sinjang rambutApane wukir DonorojoAprasapa nora tapih-tapihan angsunYen tan antuk adiling hyangPatine sedulur mani’Artinya :“Nimas Ratu KalinyamatMeninggalkan istana bertapa di gunungBartapa telanjang berkain rambutDi gunung DonorojoBersumpah tidak (akan) sekali-kaliMemakai pakain akuJika tidak memperoleh keadilan Tuhan(atas) meninggalnya saudaraku’

Ungkapan bahwa Ratu kalinyamat bertapa “dengan telanjang” dan berkain rambut haruslah di beri penafsiran dan di artikan apa adanya. Perkataan ‘wuda” dalam bahasa jawa tidah hanya telanjang. Akan tetapi bisa kiasan “tidak mengenakan perhiasaan yang bagus-bagus dan pakain yang indah-indah.

(5)

gilang-gilang atau luas. Bahkan masih di temukan batu bekas alas Ratu untuk Sholat dan Wudlu. Adipati Hadiwijaya akhirnya menyusul ke tempat Pertapaannya Ratu dan membujuk Ratu untuk kembali ke keratin, namun tekad Ratu sudah bulat ia tak kan pulang sebelum Arya penangsang mati terbunuh. Bahkan Ratu berpindah tempat tapa ke Gunung Donorojo (Donoroso) kembali Adipati Hadiwijaya menyusul dan membujuk agar turun dari pertapaannya namun kembali Kanjeng ratu menolaknya. Dalam kesempatan itu Ratu meminta untuk membunuh Arya Penangsang aka tetapi Adipati Pajang menolak. Berkat desakan Ki Pamanahan dan Ki Panjawi Adipati Hadiwijaya mau melakukannyan.

Malam harinya bersama Ki Pamanahan, Ki panjawi dan Ki Juru Mertani berunding mangatur siasat. Akhirnya Adipati Hadiwijaya membuat sayembara “Barng siapa yang berani membunuh Arya Penangsang Sultan Pajang akan memberi hadiah negeri Pati dan Mataram. Tak seorang pun berani untuk menyanggupi maju melawan Arya Penangsang. Kemabali mereka berunding dan akhirnya diutuslah Danang Sutowijoyolah yang maju menghadapi Arya penangsang. Setelah strategi di rencanakan dengan matang berangkat lah Danang Sutowijoyo yang di bekali dengan tombak yang sakti bernama Kyai Pleret, bersama Ki Pamanahan, Ki Panjawi, Ki Juru Mertani serta kurang lebih 200 orang kea rah bengawan Caket dan bersiap menghadang Arya Penangsang.

Alkisah Ki Pamanhan mendekati penyabit rumput yang biasa memberi makan kuda-kuda milki Aryo Penangsang. Telinga penyabit rumput itu di potong dan sebuah surat tantangan di gantungkan pada bekas potongan telinga itu. Penyabit itupun dengan mengerang-erang krsakitan berlari kerumah tuannya. Setelah sampai di pintu gerbang istana Ki Mataun, Patih negeri Jipang terkejut. Ia membayangkan Gustinya pasti akan marah bila mengetahuinya. Karena itulah ia melarangnya menghadap Aryo penangsang.

Waktu itu Aryo Penangsang edang makan. Ia mendengar keributan di luar, ia memanggil Ki Mataun dan menanyai sebab keributan di luar. Sat itu juga Aryo Penangsang melihat abdinya berlumuran darah. Maksud dari surat itu adalah Jika benar-benar kamu laki-laki,ayo berperang tanding tanpa bala tentara menyeberanglah ke barat Bengawan aku tunggu sekarang”

(6)

tuannya. Ketika ia masih berusaha mengendalikan kuda banal yang dibakar birahi tersebut, Danang Sutawijaya berhasil menikam Arya Penangsaang dengan kyai Pleretnya itu. Usus Arya pun terburai keluar, namun usaha tersebut nampaknya belum juga berhasil bahkan usunya yang terurai itu sisampirkan ke hulu kerisnya. Gagak Rimang memang banal ia terus mengejar kuda putih Danang Sutawijaya yang memang di bawa menjauh. Setelah berhasil mengejar Danang Sutawijaya ia bermaksud mencabut keris pusaka setan kober miliknya, ia betul-betul lupa bahwa ususnya masih menyangkut di hulu kerisnya. Maka terputuslah usunya yang terburai dengan bersamaan tercabutnya setan kober dari rangkanya. Maka tewaslah Aryo Penangsang dengan mengenaskan dan tragis.

Penobatan Ratu kalinyamat

Setelah kematian suminya yang menjadi Adipati Jepara tanpa meninggalkan putra yang menjadi penggantinya. Dan setelah selesai pertapaannya dinobatkanlah Kanjeng ratu Kalinyamat sebagai ratu di Jepara. Pentasbian ini terjadi dengan di tandainya Surya Sengkala : “Trus Karya Tataning Bumi” atau kira-kira tahun 1549 M dengan dugaan tanggal 12 Rabi’ulAwal.

Ratu Kalinyamat merupakan seorang kepala keperintahan yang cakap dan di segani. Bahkan sumber sejarah Portugis De Couto dalam bukunya yang terkenal “Da Asia” menyebutkan Ratu Kalinyamat “Rainha de jepara senhora ponderosa e rica”. Artinya Raja jepara, seorang perempuan yang kaya dan mempunyai kekuasaan besar. Kebesaran dan kehebatan kekuasaan Ratu Kalinyamat dapat di lihat dari serangan yang di lakukan ketika ia masih berkuasa. Pada tahun 1550 yang kemudian di ulanginya 1574 ia menyerang orang Portugis di Malaka.

Bedhahe Kalinyamat

(7)

kemangkatan beliau. Siapakah penggantinya? Bagaimana kepemimpinannya? Tak satupun sumber-sumber otentik yang menyebutkannya.

Sementara anggapan di kalangan para sejarawaan, bahwa kedudukan ratu Kalinyamat digantikan oleh sultan Hasanuddin dari Banten yang tergolong masih keponakan sekaligus sebagai anak anggkatnya. Menurut versi ini, anak angkat ini bergelar Pangeran Jepara. Sayang, pada masa pemerintahan Pangerang Jepara ini terjadi pemberontakan di Pajang oleh Mataram yang berakhir dengan kekalahan pihak Pajang. Sehinnga pemberontakan ini terjadi pada tahun 1578 mengakibatkan keruntuhan Kesultanan Pajang.

Dua belas tahun kemudian, tiba giliran Jepara di serang bala tentara Mataram. Agaknya kali ini Jepara keteteran membendung serangan Mataram yang dahsyat. Maka tak ayal lagi, Kerajaan Jepara bernasib serupa dengan Pajang. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1599 M yang meruntuhkan kekuasaan Kerajaan Kalinyamat yang di kenal dengan ssebutan Bedhahe Kalinyamat.

Sejarah dan Asal Usul Sultan Hadlirin

Sebenarnya Sultan Hadlirin bukan asli orang Jepara melainkan orang aceh.semasa kecilnya sultan Hadlirin bernama Raden Toyib. Beliau merupakan putra dari raja yang berkuasa di wilayah aceh yang bernama Syech Mukhayyat Syah. Raden Toyib memilki kakak bernama Raden Takyim. Perbedaan yang mencolok dari Raden Takyim dan Toyib adalah Raden Takyimsuka berfoya-foya, malas serta bermewah-mewahan sedangkan raden Toyib lebih memilih mempelajari ilmu-ilmu yang berhubungan dengan tata pemerintahan. Setelah Syech Mukhayyat syah merasa dirinya telah uzur dan lanjut usia beliau bermaksud mengankat Raden Toyib sebagai seorang sultan, karena kecakapannya dan ketekunananya mempelajari ilmu-ilmu pemerintahan meskipun yang lebih berhak menjadi sultan adalah kakaknya Raden Takyim.

Karena pengangkatan raden Toyib sebagai sultan menimbulkan konflik baru, maka ketika mengetahui masalah tersebut raden Toyib dengan suka rela menyerahkan tahtanya kepada raden Takyim, karena sebenarnya Raden Toyib tidak mementingkan jabatan seorang sultan hanya saja atas desakan ayahandanya beliau mau menerima jabatan itu.

(8)

Konon beliau terdampar di daratan Tiongkok. Bahkan kebetulan sekali raden Toyib diangkat anak oleh seorang patih Tionghoa yang bernama Cie Wie Gwan. Karena loghatnya orang cina dibut namanya dengan Toyab.

Singkat cerita setelah 5 tahun tinggal di di rumah patih Cie Wie Gwan, Raden Toyib mengembara lagi. Akhirnya beliau terdampar di pelabuhan pesisir pantai utara yang bernama

Bandar Jepara. Saat itu Bandar Jepara merupakan pelabuhan perdagangan yang sudah ramai. Sebab ia merupakan salah satu dari delapan buah kerajaan yang merdeka di Jawa dan Madura. Masing-masing Banten, Jakarta, Cirebon Prawoto, Kedu, Madura dan Kalinyamat.sehinnga Bandar jepara merupakan garis pelayaran dan perdagangan negeri malaka.

Konon untuk menyebarkan agama islam beliau menyamar dengan memakai pakaian ala kadarnya. Karena keramahannya dalam menyiarkan agama islam banyak orang tanpa terasa telah berubah keyakinannya dari agama Hindu Budha beralih kepada ke taukhid Islam yang bawa Raden Toyib.

Beberapa lamanya tinggal di Jepara tiba-tiba tanpa suatu alasan yang pasti Raden Toyib ingin mengbdikan dirinya ke kerajaan Kalinyamat yang menguasai Jepara saat itu. Setibanya di kraton kepada penjaga istana dengan terus terang Raden Toyib menyampaikan maksudnya ingin menghadap kanjeng Ratu kalinyamat. Permintaan tersebut di kabulkan dan akhirnya kanjeng Ratu Kalinyamat memberi pekerjaan sebagai tukang kebon.

Pada suatu hari kanjeng ratu berkenan memeriksa kerajaannya. Tiba-tiba hati kanjeng Ratu berdebar-debar beliau merasa raden Toyib bukan manusia biasa. Kangjeng Ratu langsung menyai asal-usulnya, Raden Toyib tidak mau mengaku ia langsung di masukkan ke dalam penjara. Entah mengapa Raden toyib mau menceritakan asal usulnya kepada kanjeng ratu. Hati kanjeng ratu menjadi berdebar-debar untuk kedua kalinya, kanjeng ingat ramalan mendiang ayahnya tentang jodohnya yang bukan bersal dari kalangan mayrakat pribumi Jawa melainkan negeri seberang.

Referensi

Dokumen terkait

Namun pada bus- bus lain yang tidak dilakukan penggunaan trafo penggeser fasa, indeks harmonisa tegangan masih belum memenuhi standar sehingga diperlukan pemasangan

PERBANDINGAN STANDING SHOOT, JUMP SHOOT, SIDE SHOOT DENGAN FLYING SHOOT TERHADAP HASIL TEMBAKAN PADA CABANG OLAHRAGA BOLA TANGAN.. Universitas Pendidikan Indonesia |

merupakan halaman yang digunakan untuk memasukan hasil service yang ada. Halaman ini akan menunjukan hasil layanan yang diberikan oleh teknisi kepada konsumen.

Aktivitas operasi merupakan aktivitas inti perusahaan.Aktivitas ini meliputi seluruh aktivitas yang dibutuhkan untuk membawa produk atau jasa perusahaan

Selain itu, koneksi antar sekolah juga menggunakan akses langsung, sehingga dapat menimbulkan celah pihak eksternal masuk ke jaringan internal di Yayasan Teratai

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN KELINCAHAN PADA ATLET BOLA BASKET.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jokowi yang menjadi presiden sejak 2014 membuat orientasi kebijakan luar negeri Indonesia pada pengelolaan asset maritime sebagai tujuan pembangunan Indonesia.. Hal tersebut

Wasir atau ambeien internal biasanya timbul bersama perdarahan rektum tanpa rasa nyeri, sedangkan wasir eksternal dapat menunjukkan beberapa gejala atau jika