• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas Pelayanan Terhadap Peserta Jamkesmas Pada Puskesmas Serasan Timur Di Kabupaten Natuna Abstrak - Kualitas Pelayanan Terhadap Peserta Jamkesmas Pada Puskesmas Serasan Timur Di Kabupaten Natuna

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kualitas Pelayanan Terhadap Peserta Jamkesmas Pada Puskesmas Serasan Timur Di Kabupaten Natuna Abstrak - Kualitas Pelayanan Terhadap Peserta Jamkesmas Pada Puskesmas Serasan Timur Di Kabupaten Natuna"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 701

Kualitas Pelayanan Terhadap Peserta Jamkesmas Pada Puskesmas Serasan Timur Di Kabupaten Natuna

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan terhadap peserta JAMKESMAS pada PUSKESMAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Kuesioner disebarkan kepada 100 peserta JAMKESMAS yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis SERVQUAL dan angka indeks (Q). Jika skor persepsi lebih kecil daripada skor harapan, maka kualitas pelayanan tidak baik. Jika skor kualitas (Q) < 1, maka kualitas pelayanan dikatakan tidak baik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor SERVQUAL bernilai -0,80 yang berarti kualitas pelayanan yang diberikan oleh PUSKESMAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna kepada peserta JAMKESMAS dikatakan tidak baik. Demikian pula jika dilihat dari dari besaran indeks kualitas (Q), yaitu sebesar 0,83. Dengan angka indeks lebih kecil dari 1 (0,83< 1), maka kualitas pelayanan yang diberikan oleh PUSKESMAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna kepada peserta JAMKESMAS masih rendah. Skor SERVQUAL kelima dimensi kualitas pelayanan bernilai negatif yang berarti kelima dimensi kualitas pelayanan PUSKESMAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna masih rendah.

Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Peserta JAMKESMAS, PUSKESEMAS, danAnalisis SERVQUAL

Edy Suryadi dan Vetheras Dawani

Universitas Muhammadiyah Pontianak

Pendahuluan

(2)

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 702

mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

Pelayanan kesehatan bagi peserta JAMKESMAS masih rendah. Menurut hasil risetCitizen Reort Card (CRC) yang berfokus pada Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) yang dilakukan oleh Indonesian Corruption Watch (ICW) dalam Fajar, dkk (2010), menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin melalui program JAMKESMAS belum optimal dan kualitas pelayanan pasien JAMKESMAS masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari antrian panjang pendaftaran, sempitnya ruang tunggu, rumitnya administrasi dan lamanya menunggu dokter menjadihambatan pelayanan JAMKESMAS. Selain itu, masih adanya penolakan dari pihak penyedia jasa pelayanan yang merupakan cermin kegagalan dari progam JAMKESMAS.

Kabupaten Natuna adalah kabupaten yang memiliki dan menerapkan sistem pembiayaan kesehatan sendiri melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAM-KESMAS). Pemerintah Kabupaten Natu-na membiayai Program JAMKESMAS melalui program bantuan sosial peme-rintah untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang tidak mampu membayar biaya perawatan dan berobat di PUSKESMAS yang diberikan secara gratis. Dengan paket layanan yang menyeluruh, pemerintah daerah mencantumkan seluruh penduduk tanpa kecuali sebagai peserta JAMKESMAS. Untuk mendapatkan tanda Kartu Peserta JAMKESMAS, masyarakat hanya perlu

membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).

Berdasarkan data dapat dilihat bahwa PNS pada 2012 mengalami peningkatan jumlah pegawai sampai pada 2014. Pegawai PTT Daerah, Honorer Dinas, Honorer dari 2012 terus mengalami peningkatan tenaga kerja sampai 2014. Jumlah petugas di polindes PTT Daerah, Honorer Dinas, Honorer cenderung mengalami fluktuasi tiap tahun.

Fasilitas dan pelayanan yang diberi-kan oleh PUSKESMAS Serasan Timur kepadapeserta JAMKESMAS adalah mendapatkan pelayanan dasar di PUSKESMAS berupa:

 Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP), dilaksanakan pada PUSKES-MAS dan jaringannya meliputi: a) pelayanan konsultasi medis, pemerik-saan fisik dan penyuluhan kesehatan, b) pelayanan pemeriksaan dan peng-obatan gigi, termasuk cabut dan tambal, c) pelayanan pemeriksaan ibu hamil/nifas/menyusui, bayi dan balita, d) pelayanan KB dan penanganan efek samping, dan e) pelayanan pemberian obat.

 Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) yang dilaksanakan pada PUSKES-MASmeliputi: a) pelayanan akomo-dasi rawat inap, b) pelayanan kon-sultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan kesehatan, c) pelayanan pemberian obat, dan d) pelayanan persalinan normal.

(3)

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 703

mengalami penurunan sebesar 16,57% dari 2012. Pada 2014 jumlah peserta JAMKESMAS Serasan Timur kembali mengalami penurunan sebesar7,82% dari 2013. Jumlah kunjungan pasien

JAMKESMAS di PUSKESMAS

SerasanTimur pada 2013 mengalami penurunan sebanyak 19,92% dari 2012. Pada 2014 jumlah pasien JAMKESMAS mengalami penurunan sebesar 10,27% dari 2013.

Berdasarkan data diketahui bahwa jumlah orang yang berobat 2013 menga-lami penurunan sebanyak 2,90% dari 2012. Pada 2014 jumlah orang yang berobat mengalami peningkatan sebesar 9,57% dari 2013.

Berdasarkan hasil wawancara dengan

beberapa pasiendi PUSKESMAS

Serasan Timur pada 03 Februari 2015, dapat disimpulkan bahwa masih banyak masyarakat yang mengeluh terhadap pelayanan PUSKESMAS Serasan Timur yang diberikan kepada pasien. Keluhan-keluhan tersebut berupa pasien yang berobat tanpa menggunakan Kartu JAMKESMAS dan membayar secara langsung lebih cepat dilayani daripada yang menggunakan Kartu JAMKESMAS. Pasien yang tidak membawa kartu tetap dilayani namun harus membayar walau-pun masih dalam jam kerja. Dokter/bidan dan perawat tidak langsung melayani pasien yang datang berobat. Petugas PUSKESMAS juga tidak bersedia men-datangi pasien yang tidak dapat datang ke PUSKESMAS. Hal ini menyebabkan pasien kurang puas terhadap pelayanan PUSKESMAS Serasan Timur. Keluhan yang didengar dari sekelompok

masya-rakat yang tidak puas akan pelayanan yang diberikan diyakini bahwa masih banyak masyarakat yang mengharapkan perubahan dari pelayanan di PUSKES-MAS Serasan Timur.

Bahan dan Metode

Penelitian ini menggunakan metode survei untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan terhadap peserta JAMKES-MAS pada PUSKESJAMKES-MAS Serasan Timur diKabupaten Natuna dengan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.Data dalam penelitian ini dikum-pulkan melalui kuesioner sebagai pengumpulan daya yang pokok ditam-bah observasi dan wawancara.Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta JAMKESMAS yang pernah ber-obat di PUSKESMAS Serasan Timur dari 2012 – 2014. Sedangkan sampel penelitian ini berjumlah 100 orang yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling, yaitu peserta JAMKESMAS berumur 17 tahun ke atas, dan berobat di PUSKESMAS minimal 2 kali.

Hasil dan Pembahasan

(4)

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 704

Kualitas Pelayanan Terhadap Peserta JAMKESMAS pada PUSKESMAS Sera-san Timur di Kabupaten Natuna 1. Analisis SERVQUAL (Gap) Dimensi

Keandalan (Reliability)

Keandalan (reliability) adalah kemam-puan PUSKESMAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta JAMKESMAS sesuai dengan janji yang ditawarkan dengan segera, akurat, dan memuaskan. Atribut-atribut pelayanan yang digunakan adalah kesesuaian pelayanan yang diberikan oleh PUS-KESMAS dengan harapan pasien (Atribut 1), kesediaan petugas dalam menangani penyakit (Atribut 2), dan ketersediaan obat yang ada di PUS-KESMAS (Atribut 3).

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa skor harapan responden lebih tinggi dari skor persepsi responden untuk semua atribut dalam dimensi keandalan (reliability), sehingga skor SERVQUAL (gap) bernilai negatif (–). Skor SERVQUAL (gap) atribut pelayan-an dalam dimensi kepelayan-andalpelayan-an (reliability)

adalah kesesuaian antara pelayanan yang diberikan dengan harapan pasien (Atribut 1) sebesar -0,88, kesediaan petugas dalam menangani setiap penya-kit (Atribut 2) sebesar -0,77, dan keter-sediaan obat yang ada di Puskesmas (Atribut 3) sebesar -0,94. Skor SERV-QUAL (gap) bernilai negatif menun-jukkan bahwa kualitas pelayanan dari atribut-atribut dalam dimensi keandalan

(reliability)PUSKESMAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna masih rendah.

Sedangkan untuk melihat kualitas pelayanan keseluruhan dari dimensi keandalan (reliability) dapat dilihat dari besaran indeks kualitas (Q), yaitu sebesar 0,81. Dengan angka indeks lebih kecil dari 1 (0,81 < 1), maka kualitas pelayanan dari dimensi keandalan (reliability) PUSKESMAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna masih rendah.

Kesigapan (Responsiveness)

Kesigapan (responsiveness), yaitu keinginan, respon, atau kesigapan petugas PUSKESMAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna dalam membantu peserta JAMKESMAS dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap. Atribut-atribut pelayanan yang diguna-kan adalah kecepatan petugas mendiag-nosis penyakit (Atribut 4), kecepatan petugas dalam mengambil tindakan pengobatan (Atribut 5), kecepatan petu-gas dalam perawatan terhadap penyakit pasien (Atribut 6), dan kecepatan petu-gas dalam memberikan obat (Atribut 7).

Hasil perhitungan skor persepsi, skor harapan, skor SERVQUAL (Gap), dan indeks kualitas (Q) dari dimensi kesigapan (responsiveness) PUSKES-MAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna akan disajikan pada Tabel 6.

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari empat atribut pelayanan yang terdapat dalam dimensi kesigapan

(5)

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 705

Skor SERVQUAL (gap) atribut pelayan-an dalam dimensi kesigappelayan-an (reponsive-ness) berturut-turut adalah kecepatan petugas PUSKESMAS dalam mendiag-nosis penyakit (Atribut 4) sebesar -0,78, kecepatan petugas PUSKESMAS dalam mengambil tindakan pengobatan (Atribut 5) sebesar -0,95, kecepatan petugas PUSKESMAS dalam perawatan terhadap penyakit pasien (Atribut 6) sebesar -0,63, dan kecepatan petugas PUSKES-MAS dalam memberikan obat (Atribut 7) sebesar -0,85. Skor SERVQUAL (gap) bernilai negatif menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dari atribut-atribut pelayanan yang terdapat dalam dimensi kesigapan (responsiveness) PUSKES-MAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna masih rendah.

Sedangkan untuk melihat kualitas pelayanan keseluruhan dari dimensi kesigapan (responsiveness) dapat dilihat dari besaran indeks kualitas (Q), yaitu sebesar 0,83. Dengan angka indeks lebih kecil dari 1 (0,83 < 1), maka kualitas pelayanan dari dimensi kesigapan (responsiveness) PUSKES-MAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna masih rendah.

Jaminan (Assurance)

Jaminan (assurance), yaitu pengeta-huan, kemampuan, kesopanan, dan sifat yang dapat dipercaya yang dimiliki para petugas PUSKESMAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. Atribut-atri-but pelayanan yang digunakan adalah rasa nyaman yang diberikan petugas ketika melakukan pengobatan di

PUS-KESMAS (Atribut 8), kesesuaian antara obat yang diberikan dengan penyakit pasien (Atribut 9), keramahan petugas dalam memberikan pelayanan kesehat-an kepada pasien (Atribut 10), kemam-puan petugas dalam menanamkan kepercayaan kepada pasien (Atribut 11),

dan kemampuan petugas dalam

menjaga nama baik PUSKESMAS

(Atribut 12).

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari lima atribut pelayanan yang terdapat dalam dimensi jaminan (assu-rance) PUSKESMAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna dapat diketahui skor harapan lebih besar dari skor persepsi untuk semua atribut dalam dimensi jaminan (assurance), sehingga skor SERVQUAL akan bernilai negatif (–). Skor SERVQUAL (gap) atribut pelayan-an dalam dimensi jaminpelayan-an (assurance)

berturut-turut adalah rasa nyaman yang diberikan petugas PUSKESMAS ketika melakukan pengobatan di PUSKESMAS (Atribut 8) dengan gap sebesar -0,81, kesesuaian antara obat yang diberikan dengan penyakit pasien (Atribut 9) sebe-sar -0,42, keramahan petugas PUSKES-MAS dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien (Atribut 10) sebesar -0,87, kemampuan petugas

PUSKESMAS dalam menanamkan

(6)

PUSKES-Jurnal Manajemen MOTIVASI - 706

MAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna masih rendah. Sedangkan untuk melihat kualitas pelayanan keseluruhan dari dimensi jaminan (assurance) dapat dilihat dari besaran indeks kualitas (Q), yaitu sebesar 0,85. Dengan angka indeks lebih kecil dari 1 (0,85< 1), maka kualitas pelayanan dari dimensi jaminan

(assurance) PUSKESMAS Serasan Ti-mur di Kabupaten Natuna masih rendah.

Empati (Empathy)

Empati (empathy) yaitu perhatian secara individual yang diberikan oleh PUSKESMAS Serasan Timur di Kabu-paten Natuna kepada pasien JAMKES-MAS dalam memberikan pelayanan. Atribut-atribut pelayanan yang diguna-kan adalah perhatian khusus dari petugas jika pasien mengalami masalah kesehatan (Atribut 13), petugas PUS-KESMAS tidak membedakan status sosial dalam memberikan pelayanan (Atribut 14), dan kemudahan dalam menghubungi petugas PUSKESMAS (Atribut 15).

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari tiga atribut pelayanan yang terdapat dalam dimensi empati

(empathy) dapat diketahui skor harapan lebih besar dari skor persepsi untuk semua atribut dalam dimensi empati

(empathy), sehingga skor SERVQUAL bernilai negatif (–). Skor SERVQUAL (gap) atribut pelayanan dalam dimensi jaminan (assurance) berturut-turut adalah perhatian khusus dari petugas PUSKESMAS jika pasien mengalami masalah kesehatan (Atribut 13) sebesar 1,05, petugas PUSKESMAS tidak

membedakan status sosial dalam memberikan pelayanan (Atribut 14) sebesar -0,85, dan kemudahan dalam menghu-bungi petugas PUSKESMAS (Atribut 15) sebesar -0,99. Skor SERVQUAL (gap) bernilai negatif menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dari atribut-atribut pelayanan dalam dimensi empati

(empathy) PUSKESMAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna masih rendah. Sedangkan untuk melihat kualitas pelayanan keseluruhan dari dimensi empati (empathy) dapat dilihat dari besaran indeks kualitas (Q), yaitu sebesar 0,79. Dengan angka indeks lebih kecil dari 1 (0,79< 1), maka kualitas pelayanan dari dimensi empati (empathy) PUSKESMAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna masih rendah.

Nyata (Tangible)

(7)

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 707

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari tujuh atribut pelayanan yang terdapat dalam dimensi nyata (tangible) dapat diketahui skor harapan lebih besar dari skor persepsi untuk semua atribut dalam dimensi nyata (tangible), sehing-ga skor SERVQUAL bernilai nesehing-gatif (–). Skor SERVQUAL (gap) atribut pelayan-an dalam dimensi nyata (tpelayan-angible) berturut-turut adalah kebersihan dan kerapian penampilan petugas PUSKES-MAS (Atribut 16) sebesar -0,51, kebersihan lingkungan PUSKESMAS (Atribut 17) sebesar -0,61, PUSKESMAS memiliki peralatan yang sesuai dengan perkembangan teknologi (Atribut 18) sebesar -0,81, fasilitas yang ada di PUSKESMAS selalu dipelihara dengan baik (Atribut 19) sebesar -0,41, PUSKESMAS memiliki ruang kantor yang cukup luas (Atribut 20) sebesar -0,75, ketersediaan tempat duduk untuk pasien di ruang tunggu (Atribut 21) sebesar -0,77, dan ketersediaan toilet dan air bersih di PUSKESMAS (Atribut 22) sebesar -0,72. Skor SERVQUAL (gap) bernilai negatif menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dari atribut-atribut pelayanan dalam dimensi nyata (tangible) PUSKESMAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna masih rendah.

Untuk melihat kualitas pelayanan keseluruhan dari dimensi nyata (tangible) dapat dilihat dari besaran indeks kualitas (Q), yaitu sebesar 0,86. Dengan angka indeks lebih kecil dari 1 (0,86< 1), maka kualitas pelayanan dari dimensi nyata (tangible) PUSKESMAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna masih rendah.

Kualitas Pelayanan Secara Keseluruhan

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis skor SERVQUAL (gap) dan indeks kualitas dari kelima dimensi kualitas pelayanan, yaitu keandalan (reliability), kesigapan (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy) dan nyata (tangible), maka dapat dihitung nilai skor SERVQUAL (gap) dan indeks kualitas (Q) dari dimensi kualitas pelayanan terhadap peserta JAMKES-MAS pada PUSKESJAMKES-MAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna secara keselu-ruhan yang disajikan pada Tabel

Sumber: Data olahan, 2015

Tabel di atas menunjukkan bahwa skor SERVQUAL bernilai negatif, yaitu sebesar 0,80 yang berarti kualitas pela-yanan yang diberikan oleh PUSKESMAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna kepada peserta JAMKESMAS dikatakan tidak baik.

Demikian pula jika dilihat dari dari besaran indeks kualitas (Q), yaitu sebesar 0,83. Dengan angka indeks lebih kecil dari 1 (0,83< 1), maka kualitas pelayanan yang diberikan oleh

PUSKESMAS Serasan Timur di

Kabupaten Natuna kepada peserta JAMKESMAS masih rendah.

Skor SERVQUAL kelima dimensi kua-litas pelayanan bernilai negatif berturut-turut adalah keandalan (reliability)

(8)

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 708 (responsiveness)sebesar 0,80, jaminan

(assurance) sebesar 0,71, empati

(empathy) sebesar 0,96, dan nyata (tangible) sebesar 0,65. Hal ini menunjukkan bahwa kelima dimensi kualitas pelayanan PUSKES-MAS Serasan Timur di Kabupaten Natu-na masih rendah. Empathy merupakan dimensi kualitas pelayanan PUSKES-MAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna yang paling buruk dibandingkan dengan empat dimensi lainnya karena memiliki skor SERVQUAL negatif paling tinggi.

Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan kesimpulan sebagai berikut:

 Karakteristik responden menunjukkan bahwa peserta JAMKESMAS yang berobat di PUSKESMAS Serasan Timur Kabupaten Natuna sebagian besar berumur 30 sampai 39 tahun, berjenis kelamin perempuan, berstatus telah menikah/kawin, berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan berpenghasilan perbulan Rp 750.000,00 sampai dengan Rp 1.000.000,00.

 Analisis kualitas pelayanan terhadap peserta JAMKESMAS pada PUSKES-MAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna menunjukkan skor SERV-QUAL (gap) negatif yang berarti kualitas pelayanan yang diberikan PUSKESMAS kepada peserta JAM-KESMAS masih rendah. Demikian pula dengan nilai indeks kualitas (Q) yang menunjukkan angka indeks lebih kecil dari 1 yang berarti bahwa

kualitas pelayanan yang diberikan

PUSKESMAS kepada peserta

JAMKESMAS masih rendah.

 Hasil analisis SERVQUAL terhadap dimensi kualitas pelayanan terdiri dari keandalan (reliability), kesigapan (res-ponsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy), dan nyata

(tangible) menunjukkan nilai negatif yang berarti kualitas pelayanan yang diberikan PUSKESMAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna kepada peserta JAMKESMAS masih rendah. Empathy merupakan dimensi dengan kualitas pelayanan buruk paling tinggi, dan tangible merupakan dimensi de-ngan kualitas pelayanan buruk paling rendah.

 Hasil analisis SERVQUAL terhadap 22 atribut pelayanan PUSKESMAS Serasan Timur di Kabupaten Natuna semuanya menunjukkan nilai negatif, yang berarti kualitas pelayanan yang diberikan oleh PUSKESMAS kepada peserta JAMKESMAS masih rendah. Perhatian khusus dari petugas PUSKESMAS jika pasien mengalami masalah kesehatan (Atribut 13) merupakan atribut pelayanan dengan kualitas pelayanan buruk paling tinggi, dan fasilitas yang ada di PUSKES-MAS selalu dipelihara dengan baik (Atribut 19) merupakan atribut pela-yanan dengan kualitas pelapela-yanan buruk paling rendah.

Saran

(9)

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 709  PUSKESMAS harus memperhatikan

keandalannya dalam melayani pasien peserta JAMKESMAS terutama harus bersedia dengan senang hati mela-yani setiap penyakit yang diderita pasien dan menjaga kontinuitas obat agar tidak habis pada saat dibutuh-kan, sehingga pasien merasa pela-yanan yang diberikan sesuai dengan harapannya dan memuaskan.

 Petugas PUSKESMAS harus cepat, tepat, sigap dan tanggap dalam mela-yani pasien baik dalam mendiagnosis penyakit, mengambil tindakan pengo-batan, merawat pasien, maupun memberikan pengobatan karena penyakit tidak dapat menunggu dan harus ditangani dengan segera karena berhubungan dengan nyawa pasien.

 Petugas PUSKESMAS harus mampu memberikan jaminan akan memberi-kan pelayanan terbaiknya kepada pasien dengan memberikan rasa nyaman kepada pasien saat berobat, ketepatan pemberian obat dengan penyakit pasien, selalu bersikap ramah dan sopan kepada semua pasien tanpa terkecuali, mampu menanamkan kepercayaan kepada pasien bahwa mereka akan baik-baik saja jika ditangani oleh petugas, sehingga mampu menjaga nama baik PUSKESMAS dan membuat pasien merasa puas.

 Petugas PUSKESMAS harus memiliki rasa empati yang tinggi kepada semua pasien tanpa terkecuali dengan memberikan perhatian secara khusus dan individual kepada semua

pasien, memberikan pelayanan tanpa membeda-bedakan pasien, dan selalu ada di tempat jika pasien memerlukan bantuan agar konsumen merasa senang, tenang, dan puas ketika berobat di PUSKESMAS.

 PUSKESMAS harus memperhatikan dan menjaga fasilitas fisik dalam memberikan pelayanan kepada pasien, seperti petugas wajib berpa-kaian bersih dan rapi, menjaga kebersihan lingkungan di dalam dan di luar halaman PUSKESMAS, men-jaga kebersihan semua peralatan medis yang ada, menyediakan kursi dalam jumlah yang cukup banyak di ruang tunggu, dan menjaga keber-sihan toilet beserta air bersihnya dalam melayani pasien.

Daftar Pustaka

Hasan, Ali. 2008. Marketing. Yogya-karta: Media Pressindo.

Hayaza, Yaseer Thariq. 2013. Analisis Kepuasan Pasien terhadap Kualitas Pelayanan Kamar Obat di Puskesmas Surabaya Utara. Jurnal Calyptra, Vol. 2 No. 2, 1-13.

Iranita, dan Firmansyah Kusasi. 2013. Analisis Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Jasa Medik dengan Menggunakan JAMKESMAS di RSUD Provinsi Riau. Jurnal TEMA, Vol. 4 No. 2, 63-74.

(10)

Jurnal Manajemen MOTIVASI - 710

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003 ten-tang Pedoman Umum Penyelengga-raan Pelayanan Publik.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1. Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga. Lupiyoadi, Rambat, dan Hamdani A.

2008. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Mahmudi. 2013. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi Kedua. Cetakan Kedua. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan

Program Jaminan Kesehatan

Masyarakat (JAMKESMAS).

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Riduwan. 2010. Dasar-dasar Statistika.

Bandung: Alfabeta.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2011. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumanto, 2014. Teori dan Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta: CAPS.

Tjiptono, Fandy. 2007. Pemasaran Jasa, Malang: Bayu Media Publishing. ---. 2014. Pemasaran Jasa: Prinsip,

Penerapan dan Penelitian.

Yogyakarta: ANDI.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.

Widayat, 2004. Metode Penelitian Pemasaran. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Malang: CV Cahaya Press. Wijaya, Toni. 2011. Manajemen Kualitas

Referensi

Dokumen terkait

Primarily, Japan’s advantage over a less developed nation such as China is a government that maintains strict data privacy laws (which are likely to be altered) and seeks to promote

Istilah komputer sebagian besar merupakan hasil serapan dari bahasa asing, yang masuk secara langsung maupun tidak langsung ke dalam bahasa Arab.. Kata serapan dalam bahasa

Pemerintah Dearah wajib melaksanakan pengendalian dan pencegahan penyelenggaraan memproduksi penjualan dan pengedaran, serta mengkonsumsi minuman beralkohol

Student’s Translation Quality in Translating English Phrasal Verbs Into Indonesian (A Study at Sixth Semester Students Class A of English Department of FKIP

[r]

Palangka Raya selaku pimpinan di IAIN Palangka Raya. Syaikhu, M.HI selaku Dekan Fakultas Syari‟ah yang telah memberikan izin penelitian ini. Surya Sukti, MA, selaku Ketua

[r]

Another stage of the work regards the 3D survey with reality- based techniques of all the remains still visible in order to have a starting point for the