• Tidak ada hasil yang ditemukan

169791986 proposal motivasi internal external

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "169791986 proposal motivasi internal external"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI HOTEL X YOGYAKARTA

A. Latar Belakang

Era globalisasi mempunyai dampak dalam dunia usaha. Globalisasi menimbulkan persaingan yang ketat diantara hotel - hotel untuk mendapatkan pangsa pasar yang dibidiknya. Dengan adanya globalisasi maka dunia usaha mau tidak mau didorong untuk mencapai suatu organisasi hotel yang efektif dan efisien. Keefektifan dan keefesienan dalam suatu hotel sangat diperlukan agar hotel dapat memiliki daya saing maupun keunggulan lebih dari para pesaing, sehingga hotel dapat bertahan dalam dunia persaingan yang ketat.

(2)

kompetisi yang tinggi akan memacu tiap perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan memberikan perhatian pada aspek sumber daya manusia. Jadi manusia dapat dipandang sebagai faktor penentu karena ditangan manusialah segala inovasi akan direalisir dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang diharapkan oleh organisasi agar memberikan andil positif terhadap semua kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuannya, setiap karyawan diharapkan memiliki motivasi kerja yang tinggi sehingga nantinya akan meningkatkan kinerja yang tinggi. Motivasi terdiri dari dua jenis yaitu motivasi intrinsik/internal adalah motivasi yang berasal dari dalam dri sendiri atau pribadi masing-masing orang dan motivasi ekstrinsik/eksternal adalah motivasi yang berasal dari luar diri seperti pengaruh dari rekan kerja dan atasan.

(3)

dari itu motivasi sangat berpengaruh untuk memaksimalkan kinerja karyawan. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Hotel X Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Setiap perusahaan menginginkan motivasi yang tinggi dari para karyawan. motivasi kerja karyawan ini tercemin dari kinerja karyawan. Seorang yang mempunyai motivasi kerja yang kuat akan melaksanakan pkerjaanya dengan sungguh – sungguh (kerja keras), sebaliknya seorang yang memiliki motivasi rendah/ lemah akan melaksanakan pekerjaannya sekedarnya saja. Oleh sebab itu penulis mencoba untuk merumuskan masalah sebagai berikut

1. Apakah ada pengaruh motivasi Internal dan eksternal terhadap Kinerja karyawan?

2. Manakah yang lebih berpengaruh motivasi internal atau eksternal terhadap kinerja karyawan?

C. Batasan Masalah

(4)

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data guna menjawab masalah penelitian yang telah dirumuskan diatas. Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi external dan internal terhadap kinerja karyawan hotel X Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui motivasi internal atau external yang lebih berpengaruh terhadap kinerja.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkannya. Manfaat penelitian ini dapat berguna baik bagi peneliti, maupun perusahaan yang diteliti dalam hal ini adalah Hotel X Yogyakarta. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi hotel : dapat menjadi bahan pertimbangan dan merumuskan kebijakan untuk mengambil keputusan mengenai cara meningkatkan kinerja kerja karyawan ditinjau dari sisi kepuasan kerja dan motivasi kerja karyawan yang didapat dari perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan sesuai dengan tujuan hotel.

(5)

3. Bagi penulis : Penelitian ini akan memberikan gambaran tentang sejauh mana Motivasi kerja karyawan saat ini sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan lebih lanjut untuk membuat keputusan berkaitan dengan upaya meningkatkan kualitas tingkat kinerja karyawan pada perusahaan.

F. Landasan teori / Teorisasi 1. Motivasi

Setiap manusia mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda- beda di dalam hidupnya. keinginan dan kebutuhan inilah yang memotivasi seseorang untuk mengerjakan sesuatu.

Menurut Moekijat (2001:14) Sigmund freud adalah orang pertama yang mengakui pentingnya motivasi di bawah sadar ia berpendapat bahwa orang orang tidak selalu menyadari sesuatu yg mereka perlukan, dan oleh karenanya banyak perilaku mereka yang dipengaruhi motif - motif atau kebutuhan - kebutuhan di bawah sadar. oleh karena itu sering hanya sebagian kecil motivasi yang jelas terlihat atau yang disadari oleh dirinya sendiri.

a. Pengertian Motivasi

(6)

di bawah ini terdapat beberapa definisi mengenai motivasi yang di kemukakan oleh beberapa ahli, antara lain :

1) Menurut Harold Koontz (moekijat, 2001:5)

Motivasi menunjukan doorongan dan usaha untuk memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan atau untuk mencapai suatu tujuan.

2) Menurut George R. terry (moekijat, 2001:5)

Motivasi adalah keinginan di dalam seorang individu yang mendorong ia untuk bertindak

Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa "motivasi" pada dasarnya adalah kondisi mental sesorang yang mendorong dilakukan ya suatu tindakan dan memberikan kekuatan yang menarah kepada pencapaian tujuan, kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan (Martoyo, 2007:183).

b. Proses Motivasi

(7)

memahami bahwa untuk memenuhi tujuan tersebut harus ada keinginan yang sangat kuat untuk mencapainya.

Dalam pencapaian tujuan tersebut dibutuhkan suatu usaha dalam mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, keahlian dan kemampuan untuk mencapainya. Apabila usaha tersebut berhasil (tujuan dapat tercapai), maka kebutuhan akan menjadi kurang kuat dan motivasi seorangpun juga akan berkurang. kegiatan tersebut dapat dikatakan sebagai proses terjadinya motivasi yang ada di dalam diri seseorang Usamara (2006:15).

c. Tujuan Motivasi

(8)

disebut dengan motivasi eksternal, tetapi ada juga karyawan yang termotivasi dari dalam dirinya sendiri (motivasi internal) tanpa ada motivasi khusus yang dia dapatkan dalam lingkungan kerjanya.

d. Manfaat Motifas

(9)

e. Perbandingan Motivasi External Dan Internal 1. Motivasi Eksternal

Motivasi eksternal menjelaskan kekuatan yang ada di dalam individu yang dipengaruhi oleh faktor internal yang dikendalikan oleh manajer, yaitu meliputi penghargaan, kenaikan pangkat dan tanggung jawab. Motivasi eksternal meliputi faktor pengendalian oleh manajer yang meliputi hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan seperti hal-halnya gaji atau upah, keadaan kerja dan kebijaksanaan perusahaan dan pekerjaan yang mengandung hal-hal seperti penghargaan, pengembangan dan tanggung jawab. Manajer perlu mengenal motivasi eksternal untuk mendapatkan tanggapan yang positif dari karyawannya. Tanggapan yang positif ini menunjukkan bahwa bawahan sedang bekerja demi kemajuan perusahaan. Manajer dapat menggunakan motivasi eksternal yang positif maupun negatif. Motivasi positif merupakan penghargaan atas prestasi yang sesuai, sedangkan motivasi negatif mengenakan sangksi jika prestasi tidak dapat dicapai.

2. Motivasi Internal

(10)

akan tercipta jika motivasi internal ini sudah ada. Motivasi internal berperan penting dalam menciptakan prestasi kerja yang tinggi dan terus menerus.

Banyak perlakuan yang dapat dilakukan dalam meningkatkan motivasi internal, antara lain memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. Memberikan kesempatan melanjutkan pendidikan serta membuka peluang bagi promosi karir, dan sebagainya.

Tabel 1

Perbedaan Motivasi External & Internal Dalam Lingkungan Kerja

Motivasi External

Lingkungan Kerja

1. Upah gaji yang baik dan layak

2. Kondisi kerja yang baik 3. Supervisi yang baik

(11)

Motivasi External

a) Pemberian upah/gaji untuk memenuhi kebutuhan fisik minimal maupun untuk kebutuhan hidup minimal. Tanpa upah/gaji yang layak sulit untuk mengharapkan atau bahkan memaksa SDM agar memberikan kontribusi maksimal dalam melaksanakan tugas pokoknya.

b) Kondisi kerja yang baik, perasaan puas dan senang dalam bekerja dilingkungan organisasi, sangat dipengaruhi oleh kondisi kerja, baik yang bersifat fisik/material maupun psikis/non material. Kondisi kerja yang bersifat fisik menyangkut factor sarana dan prasarana, seperti luas ruangan termaksut penataan dalam ruangan, ketersedian perlengkapan dan peralatan kerja yang mutahir dan lain-lain. Sedangkan factor psikis/non material mengenai antara hubungan atasan dengan bawahan yang lain.

(12)

keterampilan dalam bekerja. William B. Werther Jr dan Keith Devis (2000 : 253)

Motivasi Internal

a) Pekerjaan yang menyenangkan, pekerjaan yang bebas dari tekanan dan paksaan, disamping mudah atau tidak rumit melaksanakannya. Namun pekerjaan yang berat dan komplek juga akan menyenangkan, jika dikerjakan dalam suasana kerja yang saling bantu membantu dan tolong menolong atau dalam suasana kerjasama yang efektif dan efisien.

b) Pekerjaan yang menarik, setiap SDM akan menyenangi bekerja dalam bidang yang sesuai dengan potensi, latar belakang pengalaman, pendidikan, keterampilan dan keahlian atau profesionalisme yang dikuasainya. Kesesuaiannya itu membuat pekerjaannya dirasakan menarik karena mencakup sesuatu yang sudah dikenal dan dipahaminya.

(13)

arti jujur dan sportif, sejalan dengan kemampuan bekerjasama yang efektif dan efisien. William dan Devis (2000 : 253)

2. Kinerja Karyawan

Kinerja seorang karyawan merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda - beda dalam mengerjakan tugasnya. Pihak manajemen dapat mengukur karyawan atas unjuk kerjanya berdasarkan kinerja dari masing - masing karyawan.

Kinerja adalah sebuah aksi, bukan kejadian. Aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan tugasnya. Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh. akan dilakukan dan tidak dilakukan dengan karakteristik kinerja individu. Pendapat di atas didukung oleh pernyataan dari Sunarto (2003), yaitu :

(14)

tinggi memerlukan waktu lama untuk membangunnya, memerlukan kepercayaan, dan menuntut perhatian yang seksama dari pihak manajemen”. Sunarto (2003:20)

a. Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Mangkunegara (2002:67) faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor Motivasi (motivation)

1) Faktor Kemampuan

Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan (Knowledge + Skill). Artinya, pegawai yang memiliki IQ diatas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya (the right in the right place, the right man in the right job).

2) Faktor Motivasi

Motivasi tumbuh dari sikap (attitude) seorang pegawai yang menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan perusahaan.

(15)

Seorang pegawai harus memiliki sikap mental yang siap secara psikologi (mental, fisik, tujuan dan situasi). Artinya, seorang pegawai harus siap secara mental, maupun secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai, mampu memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja aman dan nyaman sesama karyawan.

Menurut Mangkunegara (2002:67) hal yang perlu diperhatikan oleh manajer sumber daya manusia dalam kinerja pegawai, yang dijadikan penulis sebagai indikator antara lain meliputi :

a) Kualitas kerja adalah menunjukan hasil kerja yang dicapai dari segi ketepatan, ketelitian dan keterampilan.

b) Kuantitas kerja adalah menunjukkan hasil kerja yang dicapai dari segi keluaran atau hasil tugas-tugas rutinitas dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas itu sendiri. c) Kerjasama menyatakan kemampuan karyawan dalam

berpartisipasi dan bekerjasama dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas.

d) Tanggung jawab menyatakan seberapa besar karyawan dalam menerima dan melaksanakan pekerjaannya.

e) Inisiatif yakni bersemangat dalam menyelesaikan tugasnya, serta kemampuan dalam membuat suatu keputusan yang baik tanpa adanya pengarahan terlebih dahulu.

(16)

1) Untuk mendorong perilaku yang baik atau memperbaiki serta mengikis kinerja (prestasi) dibawah standart. Orang-orang yang berkinerja baik mengharapkan imbalan, walau hanya sekedar pujian.

2) Untuk memuaskan rasa ingin tahu karyawan tentang seberapa baik kerja karyawan. Setiap orang memiliki dorongan ilmiah untuk mengetahui seberapa cocok seseorang dengan organisasi tempat orang tersebut bekerja. Seorang karyawan mungkin tidak suka dinilai, tetapi dorongan untuk mengetahui hasil penilaian ternyata sangat kuat.

3) Untuk memberikan landasan yang kuat bagi pengambilan keputusan selanjutnya sehubungan dengan karir seorang karyawan. Hal-hal seperti kenaikan gaji, promosi, pemindahan atau pemberhentian dapat ditangani dengan lebih baik bila karyawa telah mengetahui kemungkinan ini sebelumnya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja

Kinerja (performance) dipengaruhi oleh 3 faktor :

(17)

2) Faktor psikologis yang terdiri dari persepsi, attitude (sikap), personality (kepribadian), pembelajaran, dan motivasi.

3) Faktor organisasi yang terdiri dari sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur dan job design (Mangkunegara, 2005:14) Menurut A. Dale Timple (Mangkunegara, 2005:15), faktor-faktor kinerja terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (disposisional), yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat sifat seseorang. Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sesorang yang berasal dari lingkungan, seperti perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi. Faktor-faktor internal dan eksternal ini merupakan jenis-jenis atribusi yang mempengaruhi kinerja seseorang.

Menurut Mangkunegara (2005:16-17), faktor penentu prestasi kerja individu dalam organisasi adalah faktor individu dan faktor lingkungan.

1) Faktor Individu

Secara psikologis, individu normal adalah individu yang memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisiknya. Konsentrasi yang baik ini merupakan modal utama individu untuk mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya secara optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktifitas kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi.

2) Faktor Lingkungan

(18)

dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluang berkarier dan fasilitas kerja yang relatif memadai.

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang selanjutnya ajan di uji kebenaranya. Untuk mengetahui faktor motivasi yang manakah yang lebih berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dari rumusan masalah diatas maka dapat di simpulkan hipotesisnya sebagai berikut.

Ha : diduga Motivasi Eksternal lebih berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan yang ada di hotel x.

H. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

(19)

serta hubungan antar fenomena yang diselidiki Moh.Nazir,Ph.D (1988:63).

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Hotel X Yogyakarta. Penelitian dilakukan dalam kurun waktu 1 bulan. Yaitu di bulan September. Kami melakukan penelitian di hotel tersebut karena hotel tersebut merupakan salah satu hotel yang terkenal dan ramai di Yogyakarta.

3. Populasi dan Sempel a. Populasi

Menurut Sugiyono (2004:72), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek ataupun obyek yang mempunyai kualitas ataupun karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.

b. Sampel

Sampel adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang relatif sama dan dianggap bisa mewakili populasi (Sugiyono, 1999).

4. Variabel Penelitian dan Indikator

(20)

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. (Sugiono, 2009:3)

a. Variabel Independent (X)

Variabel independent(variabel bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent(variabel terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent adalah motivasi penulis menggunakan indikator :

Motovasi Eksternal (X2) dengan indikator : 1) Gaji

2) Kondisi tempat kerja 3) Supervisi

Motivasi Internal (X1) dengan indikator: 1) Pekerjaan yang menarik

2) Pekerjaan yang sesuai dengan keinginanya 3) Pekerjaan yang menantang

b. Variabel Dependent (Y)

(21)

2) Kualitas kerja

3) Ketrampilan dan tingkat pengetahuan karyawan 4) Standar profesional kerja

5. Alat atau Instrumen Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara: a. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan pertanyaan lisan kepada subyek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari permasalahan yang biasanya terjadi karena sebab-sebab khusus yang tidak dapat dijelaskan dengan kuesioner

b. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan kuesioner merupakan satu teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan responden akan memberikan respon terhadap pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Dalam kuesioner ini nantinya akan digunakan model pertanyaan tertutup, yakni bentuk pertanyaan yang sudah disertai alternatif jawaban sebelumnya, sehingga responden dapat memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut.

6. Alat Analisis / Uji Hipotesis a. Regresi linier berganda

(22)

Yaitu dengan rumus:

Y = a + b1.x1 + b2.x2 + E

Y = Kinerja karyawan a = konstanta

b1 dan b2 = koefisien regresi

x1 = Variabel Motivasi Eksternal

x2 = Variabel Motivasi Internal

E = Standart err b. Uji F (F-test)

Analisis bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan atau bersama-sama antara variabel independent dalam hal ini yaitu variabel keselamatan dan kesehatan kerja terhadap variabel dependent yaitu kinerja karyawan.

Dengan rumus: Fhitung = R2 / (k -1) (1- R2 ) / (n - k)

Di mana:

R2 = koefisien determinasi

k = jumlah variabel bebas n = banyaknya sampel

(23)

Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti

ada pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti

tidak ada pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

c. Uji t (t-test)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent secara parsial atau per variabel.

Dengan rumus: thitung= Sb

b

Di mana:

b = koefisien regresi

Sb = standart deviasi dari variabel bebas

Sedangkan pada uji t mempunyai kriteria sebagai berikut:

1) Jika -t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak,

(24)

2) Jika t hitung > t tabel atau t hitung <- t tabel ,maka Ho ditolak dan

Ha diterima, yang berarti ada pengaruh antara variabel bebas

(25)

Daftar Pustaka

Heindrachman , Manajemen Personalia , jilid II edisi ke enam , Yogyakarta:BPFE UGM . 1993

H.Hadari Nawawi ,Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang kompetitif, yogyakarta: Gajah Mada University Perss .2002

H. Hadari, Nawawi. 2000. Management strategic organisasi non profit bidang Pemerintahan. Dalam William. dan Davis. 2003(Ed.), perbedaan motivasi eksternal dan internal. Yogya penerbit: UGM

Mangkunegara A,P. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2000

---. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2002

---. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Refika Aditama. 2005

Moh as’ad, psikologi industri , edisi ke 3 , yogyakarta.1994

(26)

Sugiyono, Metode Penelitian Bisinis ,Bandung : Alfabeta. 1999

Gambar

Tabel 1

Referensi

Dokumen terkait

Pada model (3) hanya titik ekuilibrium interior, yaitu titik EQ 3 yang akan dianalisis kestabilannya karena pada titik ekuilibrium ini keadaan ukuran populasi

1) Mitos ialah menyadarkan manusia bahwa ada kekuatan-kekuatan ajaib. Mitos itu tidak memberikan bahan informasi mengenai kekuatan- kekuatan itu, tetapi membantu manusia

Test atau uji pendulum adalah suatu uji yang berfungsi untuk memeriksa adanya kekakuan sendi dan anggota bagian atas seperti lengan khususnya lengan atas yang apabila

penjelasan agama Buddha tentang Hak Asasi Manusia? 3. Bagaiamana Asoka menjalankan Hak Asasi Manusia? 4. Mengapa melaksanakan Pancasila Buddhis sila pertama disebut sebagai

Demikian pula halnya dengan sinyal yang merambat melalui media transmisi, secara natural pasti akan mengalami kehilangan energi akibat adanya gesekan elektron dengan

Bentuk tindak tutur direktif menyarankan juga banyak ditemukan dalam tuturan pedagang sayur-mayur di pasar Alahan panjang, karena pada saat proses jual beli

Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada pelaksanaan tindakan membantu pasien mandi ke kamar mandi dengan kursi roda.g.

dilihat pada tabel deskriptif menunjukkan bahwa Kurs USD/Rupiah memiliki standar deviasi sebesar 1535.030 yang jauh lebih besar dari nilai mean nya sebesar 1024.007 hal