• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Dan Jenis LAyanan BK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Dan Jenis LAyanan BK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Kata Pengantar

Assalamu’alaikumWr.Wb

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT bahwa kami telah menyelesaikan tugas untuk mata kuliah Study Bimbingan Dan Konseling dengan Judul “Jenis Layanan BK/ Konseling”.

Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi., Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidakl ainberkat bantuan, dorongan dan bimbingan dosen pengampun kami sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu kami mengucap kanterimakasih kepada :

1. Bpk Dosen bidang Study Bimbingan Dan Konseling yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan bias menyelesaikan tugas ini.

2. Semua pihak yang membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas inis elesai.

Kami sadar bahwa Makalah ini jauh dari kesempurnaan., Namun demikian kami berdo’a Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.

Wassalamu’alaikumWr.Wb

Bandung, 24 April 2018

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dalam keseluruhan sistem pendidikan khususnya di sekolah. Guru Sebagai salah satu pendukung unsur pelaksana pendidikan yang mempunyai tanggung jawab sebagai pendukung pelaksana layanan bimbingan pendidikan di sekolah, di tuntut untuk memiliki wawasan yang memadai terhadap konsep –konsep dasar bimbingan dan konseling di sekolah.

Sebagai individu, siswa memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan. Kenyataan yang dihadapi, tidak semua siswa menyadari potensi yang dimiliki untuk kemudian memahami dan mengembangkannya. Disisi lain sebagai individu yang berinterksi dengan lingkungan, siswa juga tidak dapat lepas dari masalah.

Menyadari hal di atas siswa perlu bantuan dan bimbingan orang lain agar dapat berindak dengan tepat sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya. Sekolah sebagai institusi pendidikan tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan tetapi juga mengembangkan kesluruhan kepribadian anak. Sebagai profesional guru memegang peran penting dalam membantu murid mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan lingkungannya.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diaras rasanya pemakalah menganggap penting dan perlu membahas yang dituangkan dalam rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa pengertian layanan Bimbingan dan Konseling?

2. Ada berapa jenis dan Layanan dalam Bimbingan dan Konseling?

3. Bagaimana penjelasan Jenis layanan dalam Bimbingan dan konseling tersebut?

(3)

PEMBAHASAN A. Layanan Bimbingan dan Konseling

Menurut Prayitno & Erman Amti Layanan Bimbingan dan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku1.

B. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

layanan bimbingan dan konseling dikembangkan dalam suatu program bimbingan dan konseling yang dituangkan dalam empat layanan utama yaitu:

1. Layanan Konseling Individual

Layanan konseling Individual atau perorangan bermakna layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang pembimbing (konselor) terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien., Konseling perorangan berlangsung dalam suasana komunikasi atau tatap muka secara langsung antara konselor dengan klien (siswa) yang membahas berbagai masalah yang dialami klien. Pembahasan masalah dalam konseling perorangan bersifat holistik dan mendalam serta menyentuh hal-hal penting tentang diri klien (sangat mungkin menyentuh rahasia pribadi klien), tetapi juga bersifat spesifik menuju ke arah pemecahan masalah.2

Pada bagian-bagian terdahulu konseling telah banyak disebut. Pada bagian ini konseling dimaksudkan sebagai pelayanan khusus dalam hubungan langsung tatap muka antara konselor dan klien. Dalam hubingan itu masalah klien dicermati dan diupayakan pengentasannya, sedapat-dapatnya denan kekuatan klien sendiri. Dalam kaitan itu, konseling

1 prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 99

(4)

dianggap sebagai upaya layanan yang paling utama dalam pelaksanaan fungsi pengentasan masalah klien.

Bahkan dikatakan bahwa konseling merupakan “jantung hatinya” pelayanan bimbingan secara menyeluruh. Hal itu berarti agaknya bahwa apabila layanan konseling telah memberikan jasanya, maka maslaah klien akan teratasi secara efektif dan upaya-upaya bimbingan lainnya tinggal mengikuti atau berperan sebagai pendamping. Atau dengan kata lain, konseling merupakan layanan inti yang pelaksanaannya menuntut persyaratan dan mutu usaha yang benar-benar tinggi. Ibarat seorang jejaka yang menaksir seorang gadis, apabila jejaka itu telah mampu memikat “jantung hati” gadis itu, maka segala urusan dan kehendak akan dapat diselenggarakan dan dicapai dengan lancar3.

Materi yang dapat diangkat melalui layanan konseling perorangan ini ada berbagai macam, yang pada dasarnya tidak terbatas. Layanan ini dilaksanakan untuk seluruh masalah siswa secara perorangan (dalam berbagai bidang bimbingan, yaitu bimbingan pribadii, awal, belajar dan karier)4

2. Layanan Responsif

Pelayanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangan. Konseling indiviaual, konseling krisis, konsultasi dengan orangtua, guru, dan alih tangan kepada ahli lain adalah ragam bantuan yang dapat dilakukan dalam pelayanan responsif.

Tujuan pelayanan responsif adalah membantu konseli agar dapat memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya atau membantu konseli yang mengalami hambatan, kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Untuk memahami kebutuhan dan masalah

3 prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 288-289

(5)

konseli dapat ditempuh dengan cara asesmen dan analisis perkembangan konseli, dengan menggunakan berbagai teknik, misalnya inventori tugas-tugas perkembangan (ITP), angket konseli, wawancara, observasi,sosiometri, daftar hadir konseli, leger, psikotes dan daftar masalah konseli atau alat ungkan masalah.

3. Layanan Perencanaan Individual

Layanan Perencanaan Individual adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu individu membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karir, dan sosial pribadinya. Membantu individu memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri, kemudian merencanakan dan mengimplementasikan rencana-rencananya sesuai pemantauan dan pemahamannya. Teknik bimbingannya adalah kosultasi dan konseling.

Nurihsan, 2006) menyebutkan bahwa isi layanan Perencanaan Individual adalah:

1) Bidang pendidikan dengan topik-topik belajar yang efektif, belajar memantapkan program keahlian yang sesuai dengan bakat, minat dan karakteristik kepribadian lainnya.

2) Bidang karir dengan topic-topik mengidentifikasi kesempatan karir yang ada di lingkungan masyarakat, mengembangkan sikap positif terhadap dunia kerja, dan merencanakan kehidupan kariernya.

3) Bidang Social-Pribadi dengan topic mengembangkan konsep diri yang positif, mengembangkan keterampilan-keterampilan social yang tepat, belajar menghindari konflik dengan temandan belajar memahami perasaan orang lain.

(6)

dapat juga dirumuskan sebagai upaya memfasilitasi konseli merencanakan, memonitor dan mengelola rencana pendidikan, karir dan pengemebangan social-pribadi oleh dirinya sendiri.

Fokus pelayanan perencanaan individual berkaitan erat dengan pengembangan aspek akademik, karir dan social-pribadi. Secara rinci cakupan focus tersebut antara lain, mencakup pengembangan aspek: (1) akademik ;(2) karir ;dan (3)social-pribadi.

4. Layanan Dukungan Sistem

Pelayanan dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infra struktur (misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada konseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan konseli.

Tujuan dukungan Sistem adalah untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan profesinal; hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat, masyarakat yang lebih luas; manajemen program; penelitian dan pengembangan.

Program ini memberikan dukungan kepada guru pembimbing dalam memperlancar penyelenggaraan layanan diatas. Sedangkan bagi personel pendidik lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan di sekolah. Dukungan sistem ini meliputi dua aspek, yaitu : a). pemberian layanan, dan (b). kegiatan manajemen.5

5 Ulum lutfi dalam layanan BK:

(7)
(8)

PENUTUP A. Kesimpulan

Bimbingan dan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang

layanan bimbingan dan konseling dikembangkan dalam suatu program bimbingan dan konseling yang dituangkan dalam empat layanan utama yaitu: 1. Layanan Konseling Individual

Layanan konseling Individual atau perorangan bermakna layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang pembimbing (konselor) terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien., 2. Layanan Responsif

Pelayanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangan.

3. Layanan Perencanaan Indiviual

Layanan Perencanaan Individual adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu individu membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karir, dan sosial pribadinya.

4. Dukungan Sistem

Pelayanan dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infra struktur (misalnya Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan,

B. Saran

(9)

guru adalah pembimbing , pendamping yang harusnya dekat dan selalu memahami peserta ddik.

(10)

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineka Cipta, 2004

Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta: PT Raja Grafido Persada, 2007

Hallen A, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Ciputat Pers, 2002

Referensi

Dokumen terkait

i) Mendingka leka main enggau lenak. ii) Nyebut enggau terang nitihka baris (nyebut & berati). iii) Nyadaka (ngangauka) leka main ngena patah nyawa. iv) Mandangka aksyen

52 Ibid., h.. kategori media standar maupun non standar. Sebagaiman kita ketahui bahwa sekarang ini kita telah berada pada dimensi kemajuan teknologiyang sangat dan

Berdasarkan permasalahan yang ada maka penelitian ini dilakukan dengan berdasarkan asumsi bahwa adanya keterkaitan yang erat antara harga, kualitas pelayanan jasa dan

Dalam proses belajar mengajar para guru harus selalu memberi motivasi yang lebih, terutama pada siswa yang kurang aktif. Keaktifan siswa perlu diperhatikan agar

Pada konsentrasi 2 MIC, semakin banyak lekukan ditemukan pada permukaan sel yaitu terjadinya perubahan bentuk sel (Gambar 5c, yang ditunjukkan dengan tanda

Permasalahan yang dikaji dan diidentifikasi dalam penelitian ini yaitu pengaruh dari penggunaan Variasi metode Pembelajaran oleh guru kimia SMA 9 Semarang terhadap siswa,

Oleh karena dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh dari stemming pada peforma analisis sentimen berbahasa Indonesia dengan dataset ulasan film yang sudah

9 Aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model kooperatif tipe make