MODUL
PROPOSAL
USAHA
2011
By Angga
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 2
MODUL
PROPOSAL USAHA
Disusun oleh : Angga Kusumanegara
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 3
KATA PENGANTAR
Kewirausahaan di Indonesia kini semakin berkembang pesat seiring dengan dukungan yang dilakukan oleh Pemerintah, Pihak Swasta maupun Institusi Pendidikan melalui berbagai program kewirausahaan seperti bantuan modal, pendampingan usaha, training kewirausahaan, dll. Berkembangnya Kewirausahaan seiring dengan tumbuhnya wirausaha-wirausaha baru yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat dan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Agar usaha berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus menyusun business plan karena Basic dari sebuah usaha yang akan dijalankan adalah adanya business plan atau perencanaan dalam membangun sebuah usaha. Melalui Modul ini saya ingin mencoba memberikan gambaran kepada wirausaha muda baru mengenai konten isi dari penulisan Proposal Bisnis Plan agar mereka dapat mengembangkan usaha kedepannya melalui penawaran ide usaha mereka kepada calon Investor ataupun pihak Perbankan melalui Proposal Bisnis Plan. Tentunya dalam penulisan tak luput dari kesalahan baik kata, kutipan maupun isi dari modul ini sendiri dan penulis berharap bahwa pembaca dapat memberikan masukan yang membangun kepada modul ini untuk perbaikan kedepannya. Semoga Modul ini dapat berguna bagi pembaca maupun kewirausahaan Indonesia.
Wassalamualaikum wr.wb.
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 4
PROPOSAL BISNIS PLAN
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai penulisan Bisnis Plan, kita perlu mengetahui inti dari penulisan Proposal Bisnis Plan itu sendiri yaitu mengenai Bisnis, berikut terdapat beberapa pengertian mengenai Bisnis :
“ Merupakan seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpungan dalam bidang perniagaan dan industri, yang menyediakan barang & jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka.”
Business An Introduction (Husein Umar) dalam Raymond E. Glos :Business : Its nature and
Environtment : An Introduction ]
“
Business is the organized effort of individuals to produce and sell for a
profit,
the goods and
services that specify society needs
”
Pengantar Bisnis [Dr. Buchari Alma (Hughes and Kapoor)] :
Agar usaha berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus menyusun business plan karena Basic dari sebuah usaha yang akan dijalankan adalah adanya business plan atau perencanaan dalam membangun sebuah usaha. Business plan adalah kumpulan dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang ataupun jasa dengan menghasilkan profit yang tinggi dan menarik bagi investor atau perbankan, untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan kita dan juga bisa digunakan sebagai pedoman dasar pengusaha dalam menjalankan bisnis kedepannya. Didalam perencanaan ini dibutuhkan perincian-perincian yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Perincian itu mencangkup :
1. Manajerial perusahaan, kejelasan dalam tatanan kinerja perusahaan. 2. Keadaan fisik dari sebuah bangunan yang kita tempati.
3. Pegawai, tenaga kerja staff. 4. Produk yang kita hasilkan.
5. Sistem informasi mengenai market perusahaan. 6. Rincian Rugi/Laba.
7. Perhitungan neraca.
8. Prediksi Cash Flow untuk 2 tahun ke depan.
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 5 10. Perencanaan itu begitu penting dalam mendirikan sebuah perusahaan.
Pentingnya perencanaan yaitu :
1. Untuk memulai usaha baru, biasanya dimulai dari usaha-usaha kecil yang selanjutnya menjadi usaha besar, agar apabila terjadi benturan, tekanan, goncangan didalam bisnis tidak akan terjadi kepanikan yang bisa mengakibatkan sebuah kegagalan.
2. Memulai usaha dalam bentuk usaha kecil, akan memberikan pengalaman demi pengalaman dalam mengelola usaha sehingga membentuk fundamental bisnis yang kuat sebelum kita mengarah ke bisnis yang lebih besar dibandingkan yang pertama.
3. Dalam membuka usaha baru suatu hal yang mustahil apabila kita mempunyai perencanaan yang matang.
4. Rencana tertulis, walaupun sederhana perlu dilakukan karena keterbatasan otak kita dalam menampung segala kemauan yang ada dan tidak mencatatnya, padahal pencatatan itu sangatlah berarti dalam sebuah usaha.
5. Apabila seorang usahawan melakukan perencanaan tertulis secara minimal telah memikirkan : a. jenis usaha apa yang akan dijalankan;
b. mengapa anda memilih usaha tersebut; c. di mana tempat/lokasi kerja yang di perlukan; d. siapa saja sasaran-sasaran penjualan anda; e. dari mana sumber modalnya;
f. perlukah kita mempunyai mesin tersebut untuk kelancaran bisnis anda; g. berapa pegawai yang akan anda pekerjakan dan lain-lain.
6. Suatu perencanaan bisnis yang dibuat secara tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan (business plan) merupakan perangkat untuk memegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
Business plan sebagai langkah utama dalam membangun usaha, karena :
1. Untuk menyatakan bahwa anda sebagai pencetus utama dan sekaligus memegang kendali dalam usaha tersebut, sehingga meyakini akan orang/pihak lain yang ingin berkerjasama dengan kita bahwa usaha yang akan kita jalankan membawa keuntungan.
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 6 3. Dapat merekrut tenaga-tenaga ahli yang potensial untuk ikut bergabung dalam proses
kinerja perusahaan setelah mengetahui dari rencana perusahaan yang kita tuangkan di dalam Business plan.
4. Memberi keyakinan kepada calon pembeli,customer perusahaan agen, retailer, distributor untuk diajak bergabung (merger/join venture), apabila kita bermaksud menjual, membeli bahan baku, atau berkerjasama dengan perusahaan lain.
5. Dapat memberikan pengarahan kepada setiap individu dalam perusahaan untuk mempunyai konsisten dalam berpijak dalam business plan yang telah kita buat sehingga apabila perusahaan mengembangkan usahanya, dan mempunyai kompleksitas permasalahan, maka para karyawan dapat memfokuskan diri mereka ke arah tujuan yang di kehendaki perusahaan.
Selain itu usahawan juga bisa menemukan kegagalan dalam membuat perencanaan bisnis, mengapa demikian…? Jawabnya karena disebabkan oleh :
1. Tujuan yang telah ditentukan dan menjadi sebuah ketetapan tidak akseptabel. 2. Usahawan kurang memiliki rasa responbility terhadap usaha yang dijalaninya
3. Usahawan tersebut tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan serta wawasan dalam ilmu perencanaan bisnis dan manejerial
4. Usahawan tersebut kurang tanggap dalam mencermati ancaman dan kelemahan bisnisnya. 5. Konsumen tidak dapat menerima barang ataupun jasa yang ditawarkan oleh kita.
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 7
Alur Berpikir Pemasaran
Alur Berpikir Operasional
Proyeksi Penjualan Trend Pengembangan Pasar Target atau Segmen
Pasar yang dituju
Analisis Lingkungan Bisnis
Saluran Distribusi Wilayah Pemasaran & Jalur
distribusi saat ini
Wilayah Pemasaran & Jalur distribusi rencana Strategi Pemasaran
Pengembangan Produk Pengembangan
Wilayah Pasar Kegiatan Promosi Strategi Penetapan Harga Gambaran Pasar
Analisis Pesaing Produk/ Jasa yang
dihasilkan
Analisis Kebutuhan & Pengembangan SDM Penetapan Harga
Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM
Bahan Baku dan Penggunaannya
Rencana Arus Kas (Cash Flow)
Kapasitas Produksi Fasilitas dan Mesin
Produksi yang dimiliki
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 8
Alur Berpikir Sumber Daya Manusia
Alur Berpikir Pemanfaatan Teknologi Informasi
Strategi
Sistem yang sudah dimiliki
Rencana Arus Kas (Cash Flow)
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 9
Alur Berpikir Keuangan
ANALISIS DAMPAK RESIKO USAHA
Analisis Dampak dan Resiko Usaha
Dampak Terhadap
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 10
RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
Rencana Arus Kas (Cash Flow)
Tahap-Tahap Pengembangan Usaha
Rencana Pengembangan Usaha
Staretegi Pemasaran
Strategi Produksi
Strategi Keuangan Strategi Organisasi
dan SDM
Rencana Pemanfaatan Teknologi Informasi
Analisis Dampak dan Resiko Usaha
Strategi Pengembangan
Produksi
Strategi Pemasaran
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 11
RENCANA USAHA
A. MANAJEMEN
Nama Perusahaan :
Nama Pemilik / Pimpinan Perusahaan :
Bidang Usaha :
Jumlah Karyawan/ Tenaga Kerja :
B. PEMASARAN
Produk yang ditawarkan :
Sasaran Konsumen/ Pembeli :
Wilayah Pemasaran :
Rencana Penjualan / Tahun :
Penetapan Harga Jual :
C. PRODUKSI/ OPERASI
Kapasitas Produksi :
Ketersediaan Bahan Baku :
Fasilitas / Sarana Produksi :
Dampak Lingkungan :
D. KEUANGAN
Total Pembiayaan :
Modal Sendiri :
Pinjaman yang diajukan :
Jangka Waktu Pengembalian Pinjaman :
Penjualan per-Tahun (Rp) :
Keuntungan per-Tahun (Rp) :
Return On Investment :
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 13
I.
Latar Belakang
1.1.Dasar Gagasan Usaha
1.1.1 Prospek Pasar :
1.1.2 Manfaat Ekonomi :
1.1.3 Manfaat Sosial :
1.2. Daftar Riwayat Hidup Pengelola
1. Nama :
2. Tempat, Tanggal Lahir :
3. Agama :
4. Alamat Rumah :
5. Alamat Tempat Usaha : 6. Pendidikan Terakhir : 7. Pelatihan yang telah diikuti :
8. Pengalaman :
9. Keterampilan :
10. Bakat / Hobi :
11. Kegiatan Sosial :
1.3 Visi & Misi Perusahaan
Visi Perusahaan
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 14
II.
Aspek Pemasaran
2.1 Gambaran Umum Pasar
1. Jenis Produk yang dipasarkan adalah
2. Wilayah Pemasaran Mencakup Daerah
2.2 Permintaan
2.2.1 Jumlah Permintaan terhadap Produk
a. Sasaran Pembeli (konsumen)
b. Jumlah Konsumen
c. Jumlah Kebutuhan
d. Total Kebutuhan per-Tahun
2.2.2 Proyeksi Permintaan Selama 5 Tahun Mendatang
Tahun Proyeksi Permintaan (dalam unit ) 1
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 15
2.3 Penawaran / Pesaing
Nama Perusahaan Kapasitas Produksi/tahun (unit) 1.
2. 3. 4.
Total Penawaran / Tahun
2.4 Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar
Tahun (1)
Permintaan (2)
Penawaran (3)
Peluang Pasar (4) (2)-(3)
Rencana Penjualan
(5)
Pangsa Pasar (6) (5)/(4) x 100%
2.5 Strategi Pemasaran Pesaing
Uraikan Strategi Pemasaran yang dilakukan pesaing anda, meliputi : a. Produk (mutu, ukuran, kemasan, dll)
b. Harga (Harga Satuan, Syarat Pembayaran. Potongan, dll.)
c. Place ( Jalur Distribusi, dll.)
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 16
2.6 Strategi Pemasaran Perusahaan
Uraikan Strategi Pemasaran yang akan anda lakukan, meliputi : a. Produk (mutu, ukuran, kemasan, dll)
b. Harga (Harga Satuan, Syarat Pembayaran. Potongan, dll.)
c. Place ( Jalur Distribusi, dll.)
d. Promosi
2.7 Strategi Segmentasi, Targeting, Promosi
Segmentasi
Target
Dimension
Criteria
Explanation
Geographic
City
Area
Gender
Demographic
Age
Life Stage
Resident Tenure
Income
Socioeconomic
Education
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 17
Physiographic
Personality
Outlet Type
In-Store Outlet
Benefit Sought
Needs
Product Feature
Usage
User Status
Awareness &
Intention
Product Knowledge
Positioning
2.8 Analisa Pesaing
KEY SUCSESS
FACTOR
ANALYSIS
BOBOT
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN
KOMPETITOR 1
PERUSAHAAN
KOMPETITOR 1
Rating Bobot Ranking
Bobot
Ranking
Bobot
1.Kualitas Produk
2.Promosi dan
pengenalan produk
3.Reputasi merk
4.Differensiasi
produk
5.Lokasi
6.Saluran distribusi
7.Kapasitas
produksi
8.Tenaga kerja
19.Suasana dan
pelayanan
TOTAL
TOTAL
TOTAL
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 18
2.9 Metode Promosi & Biaya Promosi
Metode Promosi Wilayah Sebaran Biaya (Rp)
1. 2. 3.
Total
2.10 Penetapan Harga Jual
Tahun
Harga Jual / Unit (Rp)
1.
2.
3.
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 19
III.
Aspek Produksi
3.1 Produk
1. Uraikan Ciri-Ciri Produk
2. Kegunaan Utama Produk
3. Keunikan/ Karakteristik Produk
3.2 Proses Produksi
Skema / Bagan Alur Proses Produksi
3.3 Kapasitas Produksi
Tahun Rencana Produksi (dalam Unit)
1.
2.
3.
4.
3.4 Lokasi Usaha
1.
Lokasi Usaha & Peta Lokasi
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 20
Pemilihan lokasi usaha ini sangat strategis, hal ini dikarenakan :
a.
b.
c.
3.
Penggunaan tanah lokasi /Lay Out Tempat Usaha
3.5 Rencana Kebutuhan Bahan Baku
1.
Bahan baku utama dan bahan pembantu yang diperlukan sesuai dengan Rencana
Produksi tahun 1 :
Bahan Baku &
Pembantu
Fungsi
Jumlah
Harga (Rp)
Total (Rp)
Total
2.
Persyaratan pembelian bahan baku
3.
Ketersediaan dan kesinambungan bahan baku
3.6
Utilitas/ Sarana
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 21
1.
Pemasangan Instalasi listrik,
2.
Pemasangan Instalasi Air
3.
Pemasangan Instalasi Telepon
4.
Dll.
Jumlah Total
3.7
Mesin dan Peralatan
Nama Mesin &
Perlengkapan
Merk
Jumlah
Harga (Rp)
Total (Rp)
1
2
Total
3.8
Kendaraan
1.
Beli
Jenis
Kendaraan
Merk
Jumlah
Harga (Rp
Total (Rp)
1.
2.
3.
Total
2.
Sewa
Sewa per tahun Rp
3.9
Maintenance
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 22
3.11
Limbah
a.
Kualitas limbah dan cara pembuangannya
b.
Biaya Pengendalian limba per-tahun
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 23
IV.
Aspek Organisasi dan SDM
4.1 Umum
1. Nama Perusahaan :
2. Nama Pemilik :
3. Alamat Kantor dan Tempat Usaha :
4. Bentuk Badan Hukum :
5. Tahun Berdiri :
4.2 Bagan / Sturktur Organisasi
4.3 Uraian Jabatan
Jabatan Uraian Tugas Gaji
Bulan Tahun
1.
2.
3.
4.4 Perijinan
Jenis Perijinan Biaya (Rp)
1. Ijin Prinsip (Dari Instansi Teknis) 2. SITU (Surat Ijin Temoat Usaha) 3. SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) 4. TDP (Tanda Daftar Perusahaan) 5. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) 6. Akte Pendirian
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 24
4.5 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan
Jenis Kegiatan Jadwal Pelaksanaan Biaya
Operasional
1. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
TOTAL BIAYA
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 25
V.
Aspek Keuangan
5.1 Asumsi-Asumsi
5.2 Initial Investment
Keterangan Qty Satuan Harga Total Harga
A. INVESTASI FIX ASSET
1. Tanah
2. Bangunan
3. Mesin & Peralatan
4. Inventaris Kantor
5. Kendaraan
6. Lain-lain
TOTAL HARGA TETAP
B. INVESTASI PRA-OPERASI
1. Rencana Usaha
2. Perijinan
3. Pelatihan
4. Produksi Percobaan
5. Lain-lain
TOTAL PRA-OPERASI
C. INVESTASI ( A+B)
D. MODAL KERJA
BIAYA POKOK PRODUKSI
1. Bahan Baku
2. Upah Tenaga Produksi
3. Biaya Umum Perusahaan
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 26
BIAYA USAHA
1. Gaji Pimpinan
2. Gaji Kabag Pemasaran & Staf
3. Gaji Kabag Produksi & Staf
4. Gaji Kabag SDM & Staff 5. Gaji Administrasi &
Keuangan 6. Biaya Pemasaran 7. Biaya Maintenance 8. Suplai Kantor (ATK) 9. Biaya Sewa
TOTAL BIAYA USAHA
TOTAL MODAL KERJA
TOTAL BIAYA PROYEK (C+D)
5.3 Sumber Pembiayaan Proyek
No.
Rencana Produksi (Dalam Unit) A. Penjualan
B. Biaya Pokok Produksi
1. Bahan Baku
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 27
C. Laba Kotor (A-B)
D. Biaya Usaha
1. Gaji Pimpinan
2. Gaji Kabag Pemasaran & Staf
3. Gaji Kabag Produksi & Staf 4. Gaji Kabag SDM & Staff 5. Gaji Administrasi &
Keuangan 6. Biaya Pemasaran 7. Biaya Maintenance 8. Suplai Kantor (ATK) 9. Biaya Sewa
Lain-lain
TOTAL BIAYA USAHA SEBELUM
PENYUSUTAN & AMORTISASI
10. Penyusutan 11. Amortisasi E. TOTAL BIAYA USAHA
F. LABA USAHA (C-E)
G. BIAYA BUNGA
H. LABA SEBELUM PAJAK (F-G)
I. PAJAK
J. LABA (H-I)
K. BEP (E/C) 100%
PENYUSUTAN NILAI (RP) UMUR PENYUSUTAN/TAHUN
1. Bangunan 2. Mesin &
Peralatan
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 28
JUMLAH
AMORTISASI NILAI(RP) UMUR PENYUSUSAN /
TAHUN
1. Investasi Pra-Operas
5.5 Arus Kas
Keterangan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Total Penjualan A. ARUS KAS MASUK
1. Penjualan Tunai 2. Penerimaan Piutang 3. Modal Sendiri 4. Kredit Investasi 5. Kredit Modal Kerja 6. Saldo Kas Masuk TOTAL KAS MASUK
B. ARUS KAS KELUAR
1. Investasi
2. Biaya Pokok Produksi 3. Biaya Usaha sebelum
Penususan & Amortisasi 4. Bunga
5. Pajak
TOTAL KAS KELUAR
C. KAS NETTO (A-B)
D. KEWAJIBAN BANK
1. Angsuran Kredit Investasi 2. Angsuran Modal Kerja
TOTAL KEWAJIBAN BANK
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 29
5.6 Feasibility Usaha
NPV
NPV merupakan net benefit yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor.
Rumus:
Kriteria:
NPV > 0 (nol) → usaha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV < 0 (nol) → usaha/proyek tidak layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV = 0 (nol) → usaha/proyek berada dalam keadaan BEP dimana
TR=TC dalam bentuk present value.
Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan benefit dari proyek yang direncanakan.
IRR
IRR adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan NPV = 0 (nol). Jika IRR > SOCC maka proyek dikatakan layak
IRR = SOCC berarti proyek pada BEP
IRR < SOCC dikatakan bahwa proyek tidak layak.
Untuk menentukan besarnya nilai IRR harus dihitung dulu NPV1 dan NPV2 dengan cara
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 30 Dari percobaan tersebut maka IRR berada antara nilai NPV positif dan NPV negatif yaitu pada NPV = 0.
Rumus:
dimana: i1 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1
i2 = tingkat discount rate yang menghasilkan
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
Net B/C adalah perbandingan antara net benefit yang telah didiskon positif (+) dengan net benefit yang telah didiskon negatif.
Rumus:
Jika: Net B/C > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjakan
Net B/C < 1 (satu) berarti proyek tidak layak dikerjakan Net B/C = 1 (satu) berarti cash in flows = cash out flows (BEP) atau TR=TC
Pay Back Periode
PBP adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus penerimaan (cash in flows) yang secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present value.
PBP digunakan untuk mengetahui berapa lama proyek dapat mengembalikan investasi. Rumus:
Dimana:
PBP = Pay Back Period
Tp-1 = Tahun sebelum terdapat PBP
Ii = Jumlah investasi telah didiskon
Bicp-1 = Jumlah benefit yang telah didiskon
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 31
Break Event Point
BEP adalah titik pulang pokok dimana TR=TC.
Terjadinya BEP tergantung pada lama arus penerimaan sebuah proyek dapat menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan serta biaya modal lainnya. Selama perusahaan masih berada di bawah BEP, selama itu perusahaan masih menderita kerugian. Semakin lama perusahaan mencapai BEP, semakin besar saldo rugi.
Rumus:
Dimana:
BEP = Break Even Point
Tp-1 = Tahun sebelum terdapat BEP
TCi = Jumlah total cost yang telah didiskon
Bicp-1 = Jumlah benefit yang telah didiskon
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 32
Lampiran
Gambar 1. Survey Lokasi Usaha Gambar 2. Lay Out Usaha
Gambar 3. Survey Peralatan Gambar 4. Survey Bahan Baku
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 33
Gambar 7. Proses Pembuatan Produk 1 Gambar 8. Proses Pembuatan Produk 2
Gambar 9. Produk 1 Gambar 10. Produk 2
A n g g a k u s u m a n e g a r a . w o r d p r e s s . c o m Page 34