• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Spesifikasi Teknis Pekerjaan M an (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh Spesifikasi Teknis Pekerjaan M an (1)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PEKERJAAN PLUMBING (AIR BERSIH, KOTOR,

DAN AIR BUANGAN)

I. PERSYARATAN TEKNIS UMUM

1.1.. PERATURAN-PERATURAN / PERSYARATAN

- Peraturan Daerah (PERDA) setempat.

- Peraturan-peraturan Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum

- Perencanaan & Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan Nurbambang & Morimura. - Pedoman Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000

- Standard Nasional Indonesia Th. 2000 - SNI 03-6481-2000, Sistem Plumbing 2000

II. PERSYARATAN TEKNIK KHUSUS

2.1. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan pada paket pekerjaan sistem Plumbing adalah Sistem Plumbing pada areal Pengembangan Pusdiklat Dept. Perdagangan sawangan Depok, meliputi dan tidak terbatas pada penguraian tersebut dibawah ini, antara lain adalah sebagai berikut :

a. Pengadaan dan pemasangan Pompa Delivery air bersih, Pompa Penguras, pompa sirkulasi, drain pump, Sand & carbon Filter, Elektrik Water Heater pada gedung Asrama Existing lengkap dengan pemipaan dan peralatan pemipaan (gate valve, check valve, strainer, dll.).

b. Pengadaan dan pemasangan pemipaan dari Pipa Induk PDAM ke Ground Water Tank (GWT)

c. Pengadaan dan pemasangan Booster Pump tipe Packaged dengan kapasitas sesuai dengan gambar perencanaan, lengkap dengan panel kontrol pemipaan dan valve-valve.

d. Pengadaan dan pemasangan Deepwell kapasitas ±150 lt/mnt, lengkap dengan pompa submersible, casing, bak control, valve-valve, meter air dan peralatan Bantu lainnya.

e. Pengadaan dan pemasangan jaringan pemipaan air bersih lengkap dengan flange, elbow, reducer, dan lain-lain sampai ke setiap fixtures outlet serta pengadaan dan pemasangan faucet.

f. Pengadaan dan pemasangan fondasi pompa, penggantung dan support pipa dan peralatan penunjang lainnya.

g. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan air kotor, pipa air hujan, pipa ventilasi, roof drain, floor drain, clean out, instalasi buangan air bekas/air kotor, sistem drain, U-trap dan dan peralatan penunjang lainnya.

(2)

i. Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi listrik dari setiap peralatan pompa sampai ke panel termasuk unit panelnya.

j. Mengadakan Testing and Commissioning terhadap seluruh peralatan maupun pekerjaan dalam paket pekerjaan plumbing ini hingga berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan/standard yang telah ditentukan didalam spesifikasi teknis ini.

2.2. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN UTAMA DAN INSTALASI

2.2.1. PERALATAN UTAMA

a. Pompa Delivery

- Type pompa : Centrifugal End Suction - Kapasitas : 250 / menit

- Total head : 50 m - Putaran pompa : 2.900 RPM - Daya pompa : 4.0 kW

- Karakteristik listrik : 380 V, 3 ph, 50 Hz

- J u m l a h : 5 (LIMA) unit (1 unit standby).

b. Level Switch Pump Control

- T y p e : electric dengan sistem relay ex Jerman - Control voltage : 220 V, 1 ph, 50 Hz

- Dipasang pada reservoir .

c. Pompa Penguras

- Type pompa : Portable Submersible Drain Pump - Kapasitas : 1.000 liter/menit

- Head pompa : 7.5 m - Putaran pompa : 2.900 rpm - Daya pompa : 6.0 kW - Jumlah : 1 unit

d. Pompa Booster (Packaged)

- Type pompa : Centrifugal Pump - Kapasitas : 50 liter/menit - Head pompa : 15 m - Putaran pompa : 1.450 rpm - Daya pompa : 1,1 kW - Jumlah : 2 unit Lengkap dengan Pressure Tank dan Panel Kontrol

Data pompa dan peralatan lainnya, lihat pada Gambar perencanaan.

2.2.2. SEWAGE TREATMENT PLAN

(3)

Lingkup pekerjaan Sewage Treatment Plan meliputi dan tidak terbatas dari apa yang disesuaikan dan apa yang di uraikan tersebut dibawah ini.

Pekerjaan meliputi pengadaan pemasangan, pengujian dan bekerjanyaa sistem sehingga out put yang dihasilkan dapat memenuhi persyaratan umum yang berlaku serta ketentuan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pengawasan Lingkungan Hidup (KLH).

• Pengadaan dan pemasangan instalasi pengolahan air limbah ( STP ) dengan sistem packaged dengan kapasitas : 2unit x 4 m3/ hari.

• Jaminan spare parts dan pemeliharaan selama masa berlakunya pemeliharaan yang diterakan dalam kontrak pekerjaan.

2). Persyaratan Septic Tank

Septic Tank direncanakan untuk mengolah air buangan domestik dengan asumsi :

Kapasitas : 20 m3 / hari

Influent BOD : 300 mg / l

Influent SS : 200 mg / l

Dan menghasilkan air hasil pengolahan

Effluent BOD : 20 mg / l

Effluent SS : 30 mg / l

2.2.3. PEMIPAAN DAN PERALATAN PEMIPAAN AIR BERSIH

a. Pemipaan Air Bersih / Air Panas

Bahan : GIP, Medium Clss, / Copper pipe ASTM B.88 Standard : Standard yang berlaku umum

b. Pipa Air Kotor/buangan

Bahan : PVC, Klas AW, 10 kg/cm2

Standard : Standard Industri Indonesia (SII) 034 -82/ISO ­ 4065, JIS.K.674 979 dan JIS.K.6742-1979.

c. Valve - valve

Working Pressure : 100 psi

1). Gate Valve :

• Tipe bronze body non rising stem screwed bonnet solid wedge disk screwed end untuk valve sampai dengan Diam. 50 mm danbisa digunakan tipe Butterfly untuk diameter 12 s/d 25 mm

• Tipe flanged or lugged body stainless steel disk stainless steel shaft hand wheel operated with position indicator untuk valve lebih besar dari 50 mm dengan body material cast iron untuk tekanan 150 psi.

2). Check Valve :

(4)

• Tipe : swing silent type dengan stainless steel disk dengan body material cast iron untuk tekanan 150 psi dan carbon steel untuk tekanan 200 psi.

• Khusus untuk pompa-pompa hydrophor digunakan dual plate water type check valve.

3). Strainer :

• Tipe bronze body screwed cap stainless steel mess end untuk strainer sampai dengan diameter 50 mm

• Tipe : Y pattern stainless steel perforated screen bolted bonnet flanged end untuk strainer lebih besar dari diameter 50 mm.

4). Flexible Connection

• Flexible connection memakai model double sphere dengan material Neoprene Rubber yang dapat menahan tekanan sampai 10 kg/cm2.

• Tekanan kerja valve-valve untuk peralatan pompa delivery adalah minimum 220 psi.

• Tekanan kerja valve-valve untuk pipa-pipa distribusi selain tersebut di atas bisa dipakai valve dengan tekanan kerja 150 psi.

2.3. SYARAT-SYARAT PEMASANGAN

2.3.1. PERSYARATAN UMUM

a. Pemborong harus membuat jadwal/schedule waktu yang terperinci untuk setiap pekerjaannya dan diserahkan kepada pemilik proyek/Pengawas/ Perencana atau pihak yang ditunjuk untuk mendapatkan persetujuannya.

b. Pemborong harus melaporkan hasil kemajuan pekerjaannya setiap minggu serta perbandingannya dengan jadwal yang telah tersusun. Bilamana terjadi perbedaan harus disertakan juga alasan-alasan serta cara-cara penanggulangannya.

c. Bagi setiap tahap-tahap instalasi yang telah selesai dikerjakannya Pemborong harus mendapatkan pernyataan tertulis dari pihak pemilik proyek/Pengawas/ Perencana dan pihak yang ditunjuk bahwa tahap instalasi ini telah selesai dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang ada. Tahap-tahap instalasi ini ditentukan kemudian berdasarkan jadwal perincian wakta yang diserah kan oleh Pemborong.

d. Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing dan trial run sistem instalasi ini haruslah pula dihadiri pihak pemilik proyek/Pengawas /Perencana dan Ahli serta pihak-pihak lain yang bersangkutan. Untuk ini hendaklah diberikan pula sertifikat pernyataan hasil pengujian oleh yang berwenang memberikannya.

(5)

f. Air kerja dan listrik kerja untuk keperluan test merupakan tanggung Pemborong dan sudah termasuk dalam item penawarannya.

g. Lapangan yang dipergunakan setiap hari harus dibesihkan setelah selesai bekerja. Pemborong hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk koordinasi pembersihan lapangan.

h. Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan semua sisa bahan pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih diperlukan selama pemeliharaan.

2.3.2. PEMASANGAN PERALATAN UTAMA

a. Sebelum unit-unit pompa dipasang pada lokasi yang telah ditentukan, pemborong diwajibkan untuk membuat gambar shop-drawing yang menunjukkan detail penempatan, detail pemasangan, potongan-potongan gambar. Shop-drawing tersebut harus dimintakan persetujuannya kepada Pengawas dan Perencana.

b. Seluruh unit pompa harus di pasang pada dudukan/fondasi dan diberi peredam getaran pada bagian baseplate pompa.

c. Alignment antara motor dan pompa harus betul-betul segaris sehinggan dapat memperkecil proses keausan dan getaran yang ditimbulkan akibat dari perputaran motor pompa.

Pemasangan pengkabelan dari Panel pompa ke tiap-tiap unit harus menggunakan konduit dari jenis high-impact

d. Pada masing-masing fondasi pompa harus dibuatkan tali air untuk menampung drainase dari tetesan-tetesan yang mungkin timbul dari pompa.

e. Pemborong harus membuat pemipaan dari pompa penguras sampai ke saluran pembuangan

2.3.3. INSTALASI PEMIPAAN

a. Sistem Penyambungam Pipa

1.) Pipa Air Bersih

− Memakai sambungan ulir/secrewed atau las untuk pipa berdiameter 32 mm ke bawah dan menggunakan sambungan flanged untuk diameter pipa 75 mm ke atau dari bahan yang sesuai dengan jenis bahan pipanya.

− Pembuatan ulir harus dengan peralatan tap dan dies berpresisi tinggi (bermesin) pada sambungan ulir yang sering kali dibuka harus dipasang water mour.

− Sambungan flanged dilakukan pada setiap belokan dan pada setiap dua batang pipa pada pipa lurus.

(6)

terlebih dulu diberi lapisan red lead cement atau pintalan khusus dari asbes.

− Sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi rubber set/ring seal dari karet secara homogen.

2). Pipa Air Kotor/Buangan, Air Hujan dan Ventilasi :

− Memakai sistem lem/solvens cemend untuk pengikatnya terutama untuk pipa-pipa cabang atau pipa yang berdiameter kecil.

− Sistem penyambungan uPVC harus memenuhi standard JIS 101 1967 dimana untuk ukuran nominal pipa 50 mm kebawah menggunakan solvens cement dan untuk pipa 65 mm keatas menggunakan solvens cement Joint.

− Khususnya untuk pemakaian di-lapangan (site) jumlah maupun takaran solvens cement harus memenuhi antara lain :

− Pada penggunaan pipa 50 mm kebawah dipakai minimaì sebanyak 20 gram pada setiap penyambungan.

− Untuk pemipaan 65 mm keatas dipakai bahan solvens cement minimal sebanyak 120 gram pada setiap penyambungan.

− Pemakaian bahan perekat pada sistem penyambungan pipa uPVC ini harus benar-benar mengikuti petunjuk pabrik dan minimal pada pelaksanaannya dilapangan Kontraktor harus menyertakan tenaga ahli/supervisor dari pabrik pembuatnya.

− Sistem penyambungan pipa induk dan pipa cabang (Jointing pipe) uPVC menggunakan sistem Flanged diberi rubber ring set gasket dan di-bout .Hal ini berlaku pula untuk sistem pencabangan pipa air hujan dan ventilasi.

b. Penggantung / Penumpu Pipa

− Semua pipa harus diikat/ditetapkan dan dibout dengan kuat lengkap dengan penggantung atau angker yang kokoh (rigid) agar inklinasinya tetap untuk mencegah timbulnya getaran Standard merk yang dipersyaratkan harus buatan pabrik .

− Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan jarak maksimum tidak lebih dari 2,0 meter.

− Pipa-pipa yang menembus dinding harus diberikan Sleeve dengan rongga 10 mm. Rongga pipa karena adanya sleeve harus diberi bahan khusus rubber eal yang elastis.

− Pemasangan pipa harus rata dan rapih serta rigid baik untuk pipa horizontal maupun untuk sistem pemipaan vertikal.

− Untuk mencegah getaran pada penggantung harus dipakai dudukan terbuat dari karet getas.

(7)

− Pipa-pipa ditumpu dengan clem clam dan dibuat dengan jarak tidak lebih dari 250 cm untuk setiap clam.

c. Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya

− Semua fixture harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air dan harus terpasang dengan kokoh (Rigid) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.

− Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak mengganggu waktu pemasangan-pemasangan/dinding porselen dan sebagainya.

− Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi juga kuat kedudukannya untuk komponen misalnya fixtures, fittings dan sebagainya.

− Kontraktor bertanggung jawab untuk melengkapi komponen tersebut di dalam kelengkapan jaringan instalasi tersebut.

− Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk dipasang balok-balok dari beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan pipa, tee, elbow, valve dan sebagainya.

d. Pipa-pipa Dalam Tanah

− Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan ke dalamam 60 cm untuk pipa diameter 100 mm ke bawah dan 80 -100 cm untuk pipa diameter 125 mm keatas.

− Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak tertumpu dengan baik.

− Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan pada lubang-lubang yang sama.

− Setelah pipa dipasang pada lubang galian dan setelah diperiksa oleh Pengawas/Perencana yang ditunjuk semua kotorar dibuang dari lubang galian ditimbun kembali dengan baik pasir urug atau tanah bekas galian atau dengan bahan yang di tentukan Pengawas/Perencana dengan mendapatkan izin tertulis.

− Patokan/pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari garis tengah pipa (as pipa) sampai kepermukaan jalan/tanah asli atau bila tidak akan digunakan ketentuan-ketentuan persyaratan minimal menurut buku petunjuk Pedoman Plumbing Indonesia Tahun 1971 untuk dalamnya galian.

− Pipa-pipa yang melewati jalan ditambah lapisan beton tebal 10 cm.

(8)

2.3.4. PEKERJAAN AIR KOTOR

a. Air Kotor dan Buangan

Diadakan pemisahan antara air kotor, buangan dari closed/WC dan air buangan dari urinoir dengan air buangan dari Wastafel atau floor drain. Pengumpulan digunakan sistem bercabang yang berupa pipa-pipa horizontal kemudian disalurkan ke Sewage Treatment Plant.

b. Pipa Ventilasi

Untuk pipa ventilasi dipasang bersatu dengan dinding dengan diameter pipa 25 mm ­ 65 mm. Pada akhir pipa ventilasi dipasang vent cup pada lokasi paling atau (ceiling lantai atap atau di atap bangunan). Instalasi harus rapih tidak bocor dan untuk sistem maupun layoutnya bisa dilihat pada detail gambar perencanaan.

2.3.6. INSTALASI LISTRIK

Sistem Instalasi Listrik untuk melayani kebutuhan pompa-pompa air bersih, deep well dan lain-lain sesuai dengan peraturan PUIL 2000 (edisi terbaru) dan peraturan lain-lain yang berlaku seperti SPLN, VDE, BS.

Pemasangan kabel daya kabel kontrol dari panel pompa ketiap motor atau peralatan sensor/pressure switch/elektroda kontrol harus dilindungi dengan pipa galvanis dan dilengkapi dengan socket/Lock Nut agar supaya kabel tidak lecet.

Jenis kabel listrik untuk kemotor dengan memakai isolasi uPVC sedangkan untuk sensor elektroda Deep Well dengan isolasi karet dan berserabut.

a. Panel Listrik

Terbuat dari bahan plat baja dengan tebal minimum 2 mm atau dibuat dari bahan lain seperti polyester atau bakelite.

Frame / rangka panel harus digalvanized dan ditanahkan (Grounding System) dengan baik serta harus dapat mendukung/menopang beban panel beserta komponen dan tahan terhadap tekanan mekanis bila terjadi hubung singkat.

Panel harus dibuat di pabrik yang sudah mendapat rekomendasi dari PLN.

Semua kabinet harus dicat dengan warna abu-abu atau warna lain yang ditentukan pemilik proyek/Pengawas/Perencana dimulai dengan cat dasar kemudian dibuat tahan karat dengan cara Galvanized Cadmium Planting atau dengan Zinc Chromate Primer .

Kabinet harus buatan pabrik tebal minimal yang dipersyaratkan untuk bahan kabinet plate 2 mm lengkap dengan komponen serta accessoriesnya.

b. Komponen-komponen Panel

Seluruh komponen-komponen panel yang digunakan harus mengacu pada yang dipersyaratkan di dalam ketentuan-ketentuan Sistem Listrik.

(9)

2.4.1. M A T E R I A L

Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adalah baru bebas dari defective material improved material dan menjamin terhadap kualitas atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi.

Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti dengan yang sesuai dalam jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) minggu setelah ditanda tangani berita acara penerimaan barang.

Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material/peralatan menjadi tanggungan/beban Kontraktor.

2.4.2. PENGUJIAN INSTALASI DISTRIBUSI AIR BERSIH

a. Sebelum dilakukan pengujian terhadap pemipaan ke seluruh jaringan distribusi air bersih ke tiap-tiap bangunan, Pemborong diwajibkan untuk melakukan pengujian secara parsial terhadap perlalatan utama (pompa-pompa, panel listrik, dan panel kontrol, pressure tank, dll.). Pengujian yang harus dilakukan minimum antara lain : putaran pompa, arus kerja motor, cut-in/cut-off Pressure Tank.

Hasil pengujian ini, harus dicatat dan dilaporkan kepada Pengawas/MK untuk dimintakan persetujuannya.

b. Bersama-sama Pengawas/MK, Pemilik Proyek dan Perencana, Pemborong diwajibkan untuk melakukan pengujian terhadap performasi peralatan utama dengan sistem telah di fungsikan secara penuh.

Pengujian ini meliputi : kapasitas pompa, arus kerja motor, kerja Pressure Tank, tekanan air pada fixture terjauh, dan lain-lain.

Hasil pengujian ini, harus dicatat dan dilaporkan kepada Pengawas/MK untuk dimintakan persetujuannya.

c. Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem distribusi air harus diuji dengan tekanan 10 kg/cm² untuk pipa air bersih sedangkan untuk pipa air kotor dengan tekanan 5 kg/cm² tanpa mengalami kebocoran dalam waktu minimum 24 jam tekanan ter sebut tidak turun/berubah. Pada prinsipnya pe ngetesan dilakukan dengaa cara bagian demi bagian dari panjang pipa maximum 150 meter.

d. Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung jawab Pemborong/Kontraktor Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh pemilik proyek/Pengawas/Perencana dan selanjutnya apabila telah diterima/ memenuhi syarat akan dibuatkan Berita Acaranya.

2.4.3. P E N G E C A T A N

− Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dililit dengan karung goni dan dilapisi dengan Tar (Tar coated) untuk penahan Korosi (lihat bagian Syarat-syarat Pemasangan).

− Sedangkan untuk pipa-pipa terlihat (exposed) harus diberi tanda dengan warna atau cat yang warnanya akan ditentukan kemudian oleh MK.

− Pipa-pipa non exposed diberi tanda-tanda di tempat-tempat control / pemeriksaan.

(10)

Secepat mungkin setelah persetujuan atas Serah Terima Pekerjaan Pertama, Pemborong harus memberikan data mengenai spare parts untuk tiap-tiap peralatan yang terdaftar (masing-masing). Data tersebut harus mencakup suatu daftar yang lengkap mengenai "parts" dan "supplies" yang baik, biasanya diberikan secara cuma-cuma bersama pembelian peralatan tersebut ataupun ditentukan kemudian harus diberikan sebagai bagian dari Kontrak ini, dan suatu daftar alat-alat tambahan yang dianjurkan oleh Pembuat (pabrik) untuk menjamin pemakaian yang effisien untuk jangka waktu 120 (seratus dua puluh) hari setelah pemasangan alat-alat itu masing-masing.

2.5. SYARAT-SYARAT OPERASIONAL SISTEM

a). Pompa Delivery secara automatis mengisi air bersih dari Ground Water Tank ke Reservoir Atas.

b). Sistem distribusi air bersih untuk lantai 4 dan 3 dialirkan dengan sistem pompa booster. Hydrophore (Pressure Tank) berfungsi untuk mempertahankan tekanan pada tiap-tiap titik fixture.

c). Pengoperasian sistem pompa, bekerja secara bergantian (Pompa-1 dan pompa-2) yang di lakukan secara manual.

d). Pengisian Ground Water Tank dari PDAM dikontrol oleh kontrol level yang ada pada Reservoir. Level kontrol ini dapat disetting , disesuaikan dengan kebutuhan.

2.6. SYARAT-SYARAT PEMELIHARAAN

2.6.1. SYARAT UMUM

a. Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya Pemborong harus menyerahkan gambar-gambar, data-data peralatan petunjuk operasi dan cara-cara perawatan dari mesin-mesin terpasang di bawah Kontrak ini. Data-data tersebut haruslah diserahkan kepada pemilik proyek/Pengawas sebanyak 4 (empat) set dan kepada Perencana 1 (satu) set.

b. Pada saat penyerahan pertama harus diserahkan antara lain : Instruction Manual, Installation Manual, Maintenance Manual, Operating Instruction, Trouble Shooting Instruction.

c. Hendaknya diberikan pula 2 (dua) set singkatan petunjuk operasi dan perawatan kepada Pemilik, sebuah dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan ditempelkan di dinding dalam ruang mesin utama atau tempat lain yang ditunjuk oleh pemilik proyek/Pengawas.

d. Pemborong harus memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan perawatannya kepada petugas-petugas teknis (Team Engineering) yang ditunjuk oleh pemilik proyek secara cuma-cuma sampai cakap menjalankan tugasnya.

(11)

2.6.2. JAMINAN SELAMA MASA PEMELIHARAAN

a. Pemborong harus memberikan jaminan pabrik (Guarantee of product) kepada pemilik proyek terhadap peralatan yang digunakan pada proyek ini.

b. Pemborong harus memberikan service secara cuma-cuma selama setahun untuk peralatan dan 6 (enam ) bulan untuk instalasi semenjak serah terima pekerjaan untuk pertama kali kecuali dinyatakan lain secara tersendiri.

c. Pemborong wajib mengganti atas biaya sendiri setiap bagian pekerjaannya yang ternyata bercacat atau rusak selama jangka waktu jaminan/yang tersebut di atau setelah proyek ini diserah terimakan untuk pertama kalinya kecuali dinya takan lain secara tersendiri.

d. Pemborong wajib mengganti atas biaya sendiri setiap kelompok barang-barang atau sistem yang tidak sesuai dengan persyaratan spesifikasi akibat dari kesalahan pabrik atau pengerjaan yang salah selama jangka waktu jaminan setelah proyek ini diserah terimakan untuk pertama kali.

2.6.3. PETUNJUK UMUM PEMELIHARAAN

Selama masa pemeliharaan, Pemborong wajib melakukan pemeliharaan secara berkala terhadap seluruh Instalasi Sistem, baik peralatan utama maupun instalasi pemipaannya.

Pelaksanaan pemeliharaan menyangkut item-item dan tidak terbatas pada berikut ini :

a. Pemeriksaan terhadap :

o Fungsi dan mekanisme kerja panel listrik

o Mekanisme kerja panel-panel control

b. Bersihkan seluruh peralatan dari kotoran

d. Bearing, motor dan perlatan pompa lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga pada kesempatan kali ini penulis dapat menyelesaikan

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukan bahwa dalam penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang oleh bagian Receiving dan Storing di Hotel Sahid

Hasil koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 22, dan Pasal 23 oleh masing-masing anggota Gugus Tugas

Selain itu, kerja sama dengan ASPERINDO yang merupakan kumpulan perusahaan jasa ekspedisi juga tak kalah pentingnya bagi pengawasan pengiriman barang dari luar dan dalam

Maluku Utara, termaktub dalam pasal 14 ayat 1 sub 13 naskah Peraturan Pembentukan Negara Indonesia Timur (Staatsblad 1946 No. pasal 1 ayat 2 Undang- undang Negara Indonesia Timur

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. Urusan Pemerintahan

[r]

• JIKA PARA PIHAK TIDAK DAPAT BERSEPAKAT, KETUA MAJELIS MENUNJUK HAKIM SEBAGAI