Fisika Dasar
2 SKS
2 SKS
Fisika Dasar
Tujuan Perkuliahan:
Kontrak Perkuliahan
Komponen Perkuliahan dan Evaluasi:
Kuliah materi (tatap muka)
UTS dan UAS
Quis
Tugas dan Diskusi
UTS dan UAS bersifat buku tertutup, boleh pakai
kalkulator
Komposisi Nilai Akhir:
NTS = 0.50 Ujian + 0.20 Quis + 0.30 Tugas
Buku Referensi
Buku Referensi
:
:
◦
Fisika Jilid 1 (Giancoli)
◦
Fisika Jilid 1 (Tipler )
◦
Fisika Jilid 1 dan 3 ( Haliday Resnic )
◦
Literatur lainnya………..
Tambahan:
Farmasi Universitas Diponegoro 5
N
o
Topik
1
Pendahuluan
2
KInematika
3
Dinamika
4
Energi
5
Hukum Newton
6
Momentum
7
Thermodinamika
8
Fluida statis
9
Fluida dinamis
Farmasi Universitas Diponegoro 7
PENDAHULUAN
Angka Penting
Angka penting
Definisi : sebagai
angka yang diperoleh dari
hasil
pengukuran.
Contoh :
pengukuran
dengan
mistar
25
mm
mempunyai dua angka penting
pengukuran dengan jangka sorong 6,76 cm
mempunyai 3 angka penting
Agar tidak terjadi salah pengertian, perhatikan aturan
penulisan di bawah ini.
1.
Semua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh : 156,589 mempunyai 6 angka pentin
2.
Angka nol yang terletak antara angka-angka bukan
nol adalah angka angka penting
Contoh : 1,0008 mempunyai 5 angka penting
3. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol
termasuk
angka penting kecuali ada penjelasan tambahan
4. Angka nol dibelakang koma adalah angka
penting
Contoh: 1,000 mempunyai 4 angka penting
5. Angka nol yang terletak disebelah kiri angka
bukan nol bukan angka penting
contoh : 0,0004 mempunyai 1 angka penting;
0,004000 mempunyai 4 angka penting
Bilangan penting dan bilangan Eksak
Bilangan eksak adalah bilangan yang pasti,
yang tidak diragukan lagi.
Misalnya bila kita menghitung jumlah siswa di
dalam suatu kelas adalah 50 orang. Jumlah
mahasiswa ini termasuk bilangan eksak yang
sudah pasti.
Aturan - aturan penulisan angka penting 1. Pembulatan
Untuk angka yang lebih dari lima dibulatkan ke atas dan bila kurang dari lima dibulatkan ke bawah. Bila angka yang mau dibulatkan sama dengan 5, maka harus diperhatikan angka sebelumnya. Jika angka sebelumnya ganjil maka dibulatkan ke atas dan dibulatkan ke bawah bila angka sebelumnya genap.
2. Pada pembagian dan perkalian angka pentingnya sama dengan banyaknya angka penting dari bilangan yang mempunyai angka penting paling sedikit.
Contoh : 75,45 (empat angka penting) x 3,42 (mempunyai 3 angka penting) = 258,039 = 258 (mempunyai 3 angka penting)
3. Hasil pengurangan dan penambahan dari bilangan-bilangan yang mempunyai angka penting, susuai angka dibelakang koma yang paling sedikit.
Contoh : 120,1 (1 angka dibelakang koma) + 2,00 (2 angka dibelakang koma) + 0,356 (tiga angka dibelakang koma) = 122,456 = 122,5 (satu angka dibelakang koma)
4. Hasil pembagian atau perkalian antara bilangan penting dengan bilangan eksak akan memiliki angka penting sesuai dengan angka penting yang dimiliki bilangan penting itu.
Contoh : Tebal sebuah batu bata 8,89 cm (tiga angka penting). Bila ada 15 batu disusun, maka tingginya menjadi 15 x 8,89 = 133,35 = 133 (tiga angka penting)
5.Hasil memangkatkan suatu bilangan penting, banyak angka penting sama dengan bilangan penting yang dipangkatkan.
Contoh : (2,3)3 = 12,167 = 12 (bilangan yang dipangkatkan
mempunyai 2 angka penting, oleh karena itu hasil perpangkatan tersebut harus mempunyai angka penting sebanyak 2)
6. Hasil menarik akar dari suatu bilangan penting harus memiliki banyak angka penting yang sama dengan bilangan yang diakarkan.
Contoh: 250 = 15,81 = 15,8 (karena yang diakarka
BESARAN DAN SATUAN
BESARAN DAN SATUAN
Besaran
:
Sesuatu yang dapat diukur dinyatakan dengan angka
(kuantitatif) Contoh : panjang, massa, waktu, suhu, dll.
Mengukur
:Membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.
contoh : panjang jalan 10 km
Besaran Fisika baru terdefenisi jika : ada nilainya (besarnya) ada satuannya
Satuan :
Ukuran dari suatu besaran ditetapkan sebagai satuan.
Contoh :
Sistem satuan
: ada 2 macam1. Sistem Metrik : a. mks (meter, kilogram, sekon) b. cgs (centimeter, gram, sekon) 2. Sistem Non metrik (sistem British)
Sistem Internasional (SI)
Sistem satuan mks yang telah disempurnakan yang paling
banyak dipakai sekarang ini. Dalam SI :
Ada 7 besaran pokok berdimensi dan 2 besaran pokok tak berdimensi
Faktor Pengali dalam SI
NO Faktor Nama Simbol
1 10 -18 atto a
2 10 -15 femto f
3 10 -12 piko p
4 10 -9 nano n
5 10 -6 mikro μ
6 10 -3 mili m
7 10 3 kilo K
8 10 6 mega M
Dimensi
Cara besaran itu tersusun oleh besaran pokok.
Besaran Turunan
Besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
1. Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran
2. Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau persamaan
- Metode penjabaran dimensi :
1. Dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri 2. Setiap suku berdimensi sama
Besaran Turunan dan Dimensi
8 Impuls dan Momentum gaya x waktu [M] [L] [T]
Contoh :
a. Tidak menggunakan nama khusus
NO Besaran Satuan Lambang
1 Gaya Newton N
2 Energi Joule J
3 Daya Watt W
4 Frekuensi Hertz Hz
NO Besaran Satuan 1 Kecepatan meter/detik
2 Luas meter 2
Farmasi Universitas Diponegoro 25
NO Besaran Pokok Satuan Singkatan Dimensi
1 Panjang Meter m L
2 Massa Kilogram kg M
3 Waktu Sekon s T
4 Arus Listrik Ampere A I
5 Suhu Kelvin K θ
6 Intensitas Cahaya Candela cd j
7 Jumlah Zat Mole mol N
NO Besaran Pokok Satuan Singkatan Dimensi
1 Sudut Datar Radian rad
-2 Sudut Ruang Steradian sr
-7 Besaran Pokok dalam Sistem internasional (SI)
7 Besaran Pokok dalam Sistem internasional (SI)
1. Tentukan dimensi dan satuannya dalam SI untuk besaran turunan berikut :
2. Buktikan besaran-besaran berikut adalah identik : a. Energi Potensial dan Energi Kinetik
b. Usaha/Energi dan Kalor
Energi Kinetik = ½ x massa x kecepatan2
= M x (LT-1) 2
= ML2T-2
Keduanya (Ep dan Ek) mempunyai dimensi yang sama keduanya identik
b. Usaha = ML2T-2
Energi = ML2T-2