BAB III
ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TERHADAP PERTANGGUNG JAWABAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN
(STUDI PUTUSAN NO. 294/PID.SUS/2015/PN-MEDAN)
Unsur unsur pertanggung jawaban pidana
Culpa (Kealpaan)
Van Hamel (cetakan ke-4 kaca 313) mengatakan bahwa kealpaan itu mengandung dua syarat, yaitu :
1. Tidak mengadakan penduga-duga sebagaimana diharuskan oleh hukum.
2. Tidak mengadakan penghati-hati sebagaimana diharuskan oleh hukum.
Pada umumnya bagi kejahatan-kejahatan mengharuskan bahwa kehendak terdakwa ditujukan pada perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana.
Kealpaan yang disadari (bewuste schuld).
tersebut dengan justru melakukan yang dilarang itu. Tetapi dia tidak begitu mengindahkan larangan ini. Ini ternyata dari perbuatannya dia alpa, lalai, teledor dalam melakukan perbuatan tersebut, sebab jika dia cukup mengindahkan adanya larangan waktu melakukan perbuatan yang secara objektif kausal menimbulkan hal yang dilarang dia tentu tidak alpa atau kurang berhati-hati agar jangan sampai mengakibatkan hal yang dilarang tadi. Oleh karena bentuk kesalahan ini juga disebut dalam rumusan delik, maka harus di buktikan”. 81
Kemampuan bertanggung jawab
Dalam KUHP kita tidak ada ketentuan arti kemampuan betanggung jawab. Yang berhubungan dengan itu ialah pasal 44 :” barang siapa yang
melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kepadanya, karena jiwanya cacat dalam tubuhnya atau jiwa yang terganggu karena penyakit. Kalau tidak dapat dipertanggungjawabkannya itu disebabkan karena hal lain, misalnya jiwanya tidak normal karena masih sangat muda atau lain-lain, pasal tersebut tidak dapat dipakai.82
menarik kesimpulan tentang adanya kemampuan bertanggung jawab adalah :
a. Harus adanya kemampuan untuk membeda-bedakan antara perbuatan yang baik dan buruk, yang sesuai hukum dan melawan hukum
b. Harus adanya kemampuan untuk menentukan kehendak menurut keinsyafan baik dan buruknya perbuatan.
81
Moeljatno, op.cit., h.198 82
Dalam hukum pidana Moelijatno pelaku tindak pidana itu mampu bertanggung jawab, mampu menginsafi makna perbuatannya atau menginsafi bahwa dia melakukan sesuatu yang tidak baik atau bertentangan dengan hukum.untuk menentukan bahwa terdakwa tidak mampu bertanggung jawab tidak cukup ditentukan oleh tabib atau hakim itu sendiri, tetapi harus ada kerja sama antara tabib dan hakim. Yang pertama menentukan adanya penyakit, sedang yang kedua mempernilai bahwa penyakit yang ada itu sedemikian besarnya, hingga perbuatan tidak dapat dipertanggung jawabkan kepadanya.83
Bagaimana menjelaskan kapan terdapatnya kemampuan bertanggung jawab pidana, dapat dengan dua cari yakni :
a. Dengan berdasar pasal 44 ayat (1) KUHP yang menentukan dua keadaan jiwa yang tidak mampu bertanggung jawab atas semua perbuatannya (tindak pidana). Jika pada pelaku tidak dapat dua keadaan jiwa seperti cacat dalam pertumbuhan atau jiwanya cacat maka pelaku mampu bertanggung jawab.84
b. Apabila menghubungkan pasal 44 ayat 1(satu) KUHP, orang yang mampu bertanggung jawab adalah dua syarat harus di penuh yakni :
1. Jiwa yang tidak terganggu atau keadaan jiwa yang sedemikian normal.
Tidak adanya alasan pemaaf
Tidak ada alasan pemaaf mampu menghapuskan sifat melawan hukum terdakwa akibat dari perbuatan yang di lakukannya, bahwa terdakwa telah memberikan keterangan yakni :
Bahwa benar terdakwa mengaku melakukan pemukulan terhadap Anis
Rahayu, Endang Murdianingsih, dan Rukmiani
Bahwa terdakwa mengaku terus terang menyesali perbuatannya
Bahwa dengan memberikan keterangan di atas, perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa bersifat melawan hukum dan tetap merupakan perbuatan pidana oleh karena itu terdakwa dapat di pidana karena kesalahannya.
1. Posisi Kasus A. Kronologis Kasus
terdakwa di waktu-waktu yang berbeda, yang antara lain di uraian penyiksaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bibi Randika, memukul punggung, kepala, perut, tangan dan Kaki Endang Murdianingsih berulang kali dengan menggunakan sapu ijuk rumah hingga gagang sapunya tersebut patah, pada saat Endang Murdianingsih menggoreng tempe di dapur, dengan menggunakan penggaris besi memukul dada, perut, tangan, wajah, punggung, dan kaki hingga Endang murdianingsih kencing di celana, dengan menggunakan HP memukul pipi Endang Murdianingsih, dengan menggunakan tablet samsung memukul kepada Endang Murdianingsih berkali-kali sambil mengatakan “lama kali kau dipanggil”.
2. Muhammad Tariq Anwar Alias Pai dengan menggunakan kedua tangannya memukul kedua tangan Endang Murdianingsih berulang –ulang serta menunjang badan Endang Murdianingsih dengan menggunakan kakinya. 3. Terdakwa dengan memukul pipi dan meninju kepala Endang
Murdianingsih dengan menggunakan tangannya.
4. Feri Syahputra memukul kedua telapak tangan, kepada dan punggung murdianingsih dengan menggunakan penggaris besi.
5. Zainal Abidin als Zahir dengan menggunakan ikat pinggang memukul kepada dan tangan Endang Murdianingsih dengan menggunakan kakinya. 6. Muhammad Hanafi Bahri memukul Endang Murdianingsih berkali-kali,
hingga Endang Murdianingsh terjatuh serta meninju wajah dan pipi Endang Murdianingsih berkali-kali.
Sehingga akibat penyiksaan-penyiksaan yang dialaminya, berdasarkan surat Visum et Repertum Nomor ; R/42/VER UM/XI/2014 tanggal 27 November 2014 yang dikeluarkan oleh RS Bhayangkara Medan dan ditandatangani oleh dr. Engracia dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap ENDANG MURDIANINGSIH dijumpai :
Pipi kanan luka memar, warna hitam, bengkak ukuran 3x2 cm;
Pipi kiri luka memar, warna hitam, bengkak ukuran 2x1 cm;
Luka I di legan kanan bawah sebeah dalam, warna htam ukuran
0,2x0,2cm;
Luka II dilengan kanan bawah sebelah dalam, warna hitam ukuran 1x0,5
cm;
Luka III di lengan kanan bawah sebelah dalam, warna hitam, ukuran
0,5x0,5 cm;
Luka di bagian atas ibu jari kanan warna hitam, ukuran 1x1 cm;
Luka lecet I pada jari manis kanan, warna merah bengkak ukuran
0,5x5x0,1 cm;
Luka lecet II pada jari lengan kanan warna merah bengkak ukuran
0,5x5x0,1 cm;
Luka lecet III pada jari telunjuk kanan, warna merah bengkak ukuran
Luka lecet IV di punggung tangan kanan, warna merah bengkak uuran
1x0,5x0,1 cm;
Bekas luka I dilengan kiri bawah sebelah dalam, warna hitam ukuran 1x1
cm;
Bekas luka II dilengan kanan kiri bawah sebelah dalam, warna hitam ukuran 1x0,5 cm;
Bekas luka III disiku kiri warna hitam ukuran 1x0,5 cm;
Bahwa Anis Rahayu yang berasal dari malang dipekerjakan sebagai
pembantu rumah tangga di rumah H. Samsul Rahman sejak bulan september 2014, dimana Anis Rahayu dikirim oleh Yayasan Wijaya yang beralamat di jalan Kebun Mangga Jakarta Barat ke rumah H. Samsul Rahman, Anis Rahayu ditugasi mengurusi anak-anak H. Samsul Rahman, namun bilamana dalam menjalankan tugasnya Anis Rahayu dianggap melakukan kesalahan Anis Rahayu sering kali mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh bibi Randika, Muhammad Tariq Anwar alias Pai, Feri Syahputra, Muhammad Hanafi Bahri, Zainal Abaidin als Zahri dan oleh terdakwa diwaktu-waktu yang berbeda diantara bulan oktober sampai dengan bulan November 2014 yang anatara lain uraian penyiksaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. H. Samsul Rahman memukul kepala Anis Rahayu dengan menggunakan tangannya sambil mengatakan “kamu mau seperti YANTI, dibuang ke kolam buaya, buayaku juga lapar-lapar”. 2. Bibi Randika memukul Anis Rahayu dengan menggunakan
hingga bengkak, lalu memukul pipi Anis berkali-kali dengan menggunakan sandal, menghantukkan kepala Anis ke tembok, memukul kepala Anis dengan menggunakan sendok sayur serta memukul kening Anis Rahayu menggunakan hairdryer.
3. Muhammad Tariq Anwar Alias Pai dengan menggunakan tangan kanannya memukul kepala Anis Rahayu berulang-ulang, memijak –perut serta menendang dada Anis Rahayu menggunakan kakinya.
4. Terdakwa dengan melakukan pemukulan pada pipi dan kepala Anis Rahayu dengan menggunakan tangannya.
5. Feri Syahputra memukul Anis Rahayu dengan menggunakan penggaris besi berkali-kali, memijak-mijak kedua kaki dan menyetrum tangan Anis Rahayu sebelah kiri.
6. Zainal Abidin als Zahir memukul kepala Anis berkali-kali dengan menggunakan tali pinggang, lalu dengan menggunakan kakinya memijak dada Anis Rahayu.
7. Muhammad Hanafi Bahri memukul kedua tangan Anis Rahayu dengan menggunakan penggaris besi berkali-kali.
Sehingga akibat penyiksaan-penyiksaan yang dialaminya, berdasarkan surat Visum et Repertum Nomor: R/40/VER UM/XI/ 2014 tanggal 27 November 2014 yang dikeluarkan oleh RS Bhayangkara Medan dan ditandatangani oleh dr. Engracia dengan hasil pemerikasaa yang dilakukan terhadap Anis RAHAYU dijumpai:
Luka memar di pipi kiri warna hitam ukuran 1x1x0,5 cm;
Bekas luka di dagu warna hitam ukuran 0,5x0,5 cm;
Luka gores warna hitam ukuran 1x0,5 cm;
Luka memar warna hijau ukuran 0,25x0,5 cm;
Bekas luka warna hitam ukuran 1x0,5 cm;
Bekas luka warna hitam ukuran 0,5x0,5 cm;
Luka robek warna merah bengkak ukuran 0,25x0,25 cm;
Luka robek warna merah bengkak ukuran 0,5x0,5x0,25 cm;
Kemudian Rukmiani yang berasal dari Demak dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga di rumah H. Samsul Rahman sejak bulan Oktober 2014, dimana Rukmiani dibawa oleh H. Samsul Rahman dari salah satu Yayasan yang ada di Jakarta, setibanya dirumah H.Samsul Rahman, Rukmiani ditugasi untuk mencuci pakaian keluarga H. Samsul Rahman dianggap melakukan kesalahan Rukmiani sering kali mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh Bibi Randika, Muhammad Tariq Anwar Als Pai, Feri Syahputra, Muhammad Hanafi Bahri, Zainal Abidin als Zahri dan juga oleh terdakwa di waktu-waktu yang berbeda diantara bulan Oktober sampai dengan bulan November 2014, yang antara lain uraian penyiksaan tersebut adalah sebagai berikut:
2. Bibi Randika menampar dan meninju wajah, kepala dan mulut Rukmiani hingga mengeluarkan darah, serta memijak perut dan kaki Rukmiani.
3. Muhammad Tariq Anwar Als Pai dengan menekan punggung Rukmiani dengan menggunakan dengkulnya sambil memegang kepala Rukmiani dari belakang.
4. Terdakwa menampar pipi Rukmiani dengan menggunakan tangannya.
5. Feri Syahputra memukul Anis Rahayu dengan memukul Rukmiani dengan menggunakan kemoceng, menyuruh Rukmiani naik turun tangan sebbanyak 200 kali sambil dipukuli.
Sehingga akibat penyiksaan-penyiksaan yang dialaminya, berdasarkan surat Visum et repertum nomor : R/41/ VER UM/ XI/2014 tanggal 27 November 2014 yangdikeluarkan oleh RS Bhayangkara Medan dan ditandatangani oleh dr. Engracia dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap ANIS RAHAYU dijumpai :
Pipi kanan luka memar, warna hitam, bengkak ukuran 3x2 cm;
Pipi kri luka memar, warna hitam, bengkak ukuran 2x1 cm;
Perut pingganng kiri luka memar, warna hijau kehitaman, bengkak
ukuran 4x3 cm;
yang dicampur dengan tulang ikan oleh Feri Syahputra atas perintah Bibi Randika, sehingga akibat perbuatan terdakwa, H Samsul Rahman, Bibi Randika, Zainal Abidin als Zahri, Feri syahputra, Muhammad Hanafi Bahri dan Muhammad Tariq Anwar Pai, saksi korban Endang Murdianingsih, Anis Rahayu dan Rukmiani mengalami luka-luka disekujur tubuhnya
B. Dakwaan Jaksa Penuntut Umum.
Adapun surat dakwaan yang diajukan oleh Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Medan tertanggal 01April 2015 terhadap tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh terdakwa Kiki Handika disusun dalam bentuk alternatif yaitu Pertama Pasal 44 ayat (1) UU RI No. 23 Tahun 2004 tentang kekerasan dalam Rumah Tangga, Kedua Pasal 351 ayat (1) KUHP tentang penganiayaan biasa.
C. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum.
Tuntutan Jaksa Penuntut Umum terhadap terdakwa Kiki Handika terdiri dari 4 (empat) butir, adapun tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang diajukan pada tanggal 01 April 2015 yang pada pokoknya menuntut secara umum sebagai berikut :
1. Menyatakan terdakwa KIKI ANDIKA terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana “penganiayaan”,
2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap KIKI ANDIKA dengan pidana penjara berada dalam tahanan dan dengan perintah terdakwa tetap ditahan;
3. Menetapkan barang bukti : Nihil.
4. Menetapkan agar terdakwa, jika ternyata dipersalahkan dan dijatuhi pidana supaya ia di bebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah)
D. Pertimbangan Hukum Hakim
Adapun pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara dengan Nomor 294/Pid.Sus/2015/PN,Mdn dalam menjatuhkan putusan pada dasarnya berdasarkan pada fakta-fakta yang terungkap di muka persidangan berupa :
Keterangan saksi-saksidan telah memberikan keterangan dibawah sumpah yaitu :
1. Endang Murdianingsih
Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan mampu melanjutkan jalannya
persidangan;
Bahwa benar saksi kenal dengan terdakwa namun tidak memiliki
Bahwa benar saksi pernah memberikan keterangan di Kepolisian
kemudia membaca dan menandatangani berita acara pemeriksaa nserta saksi membenarkan keterangan dalam berita acara tersebut;
Bahwa benar saksi bekerja sebagai pembantu rumah tangga dirumah
H. Samsul Rahman di Jalan Angsa No.17 kelurahan Sidodali kecamatan Medan Timur sejak tahun 2009 dimana saksi bertugas untuk membersihkan dan memasak;
Bahwa benar saksi dijanjikan oleh H Samsul gaji sebesar Rp.
1.200.000 perbulan namun sampai sekarang saksi tidak pernah menerima gaji;
Bahwa benar perhiasan milik saksi diambil oleh pegawai H Samsul
dan saksi meminta namun tidak diberikan;
Bahwa benar terdakwa juga bekerja di rumah H. Samsul Rahman
sejak tahun 2012 dimana terdakwa bertugas mencuci sepeda motor, kandang ayam serta ke berbelanja ke pasar;
Bahwa terdakwa selama bekerja kadang-kadang tinggal menginap
dirumah H Samsul Rahman dan kadang-kadang pulang
Bahwa benar yang bekerja dirumah H. Samsul Rahman sebagai
pembantu rumah tangga selain saksi ada beberapa orang yaitu Rukmiani, Anis Rahayu serta Cici
Bahwa Rukmiani dan Anis Rahayu bekerja dirumah H.Samsul
Bahwa Anis Rahayu bertugas membantu saksi sedangkan Rukmiani
bertugas untuk mencuci pakaian;
Bahwa benar selama bekerja dirumah H. Samsul Rahman, saksi sering
kali mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh H Samsul Rahman, Bibi Randika, anak H. Samsul Rahman, maupun dari pegawai-pegawai dari H. Samsul Rahman yaitu Feri, Bahri dan terdakwa;
Bahwa benar saksi kenal dengan cici dimana cici meninggal karena
ditenggelamkan, dipijak-pijak, diputar-putar, dipukul, dicekik, oleh Feri, Zahri, Bahri;
Bahwa benar saksi sering mengalami pemukulan selama 5 (lima)
tahun bekerja dirumah H Samsul Rahman;
Bahwa benar terdakwa sering melakukan pemukulan terhadap saksi
dan terdakwa juga menampar pipi saksi dengan menggunakan tangan terdakwa dirumah H Samsul Rahman
Bahwa benar terdakwa melakukan penganiayaan terhadap saksi
karena disuruh oleh Bibi Randika;
Bahwa benar terdakwa pernah memukul kepala saksi dengan
menggunakan kunci roda hingga kepala saksi mengeluarkan darah dimana sebab saksi dipukul karena saksi tidak mendengar pada saat dipanggil oleh terdakwa;
Bahwa akibat perbuatan terdakwa saksi merasa sakit, kepala saksi
rumah memberikan bubuk kopi ke kepala saksi yang mengeluarkan darah;
Bahwa benar setelah saksi diperiksa oleh penyidik kepolisian saksi
dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan/Visum pada tanggal 08 November 2014 dan saksi membenarkan isi Visum tersebut;
Bahwa benar selain saksi, terdakwa juga melakukan pemukulan
terhadap pembantu-pembantu lainnya yaitu Anis Rahayu dan Rukmiani;
Bahwa benar terakhir kalinya terdakwa memukul saksi pada tanggal
27 Oktober 2014 diruang makan Rumah H Samsul Rahman, dimana pada saat itu terdakwa memukul bagian kepala saksi sebanyak 1 kali dengan menggunakan alat yang tidak saksi ketahui namanya karena pada saat itu terdakwa sedang memperbaiki sepeda motor, bahwa pada saat itu yang melihat terdakwa melakukan pemukulan terhadap saksi adalah Anis Rahayu;
2. Rukmiani
Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan mampu melanjutkan jalannya
persidangan;
Bahwa benar saksi kenal dengan terdakwa namun tidak memiliki
Bahwa benar saksi pernah memberikan keterangan di kepolisian
kemudian membaca dan menandatangani berita acara pemeriksaan serta saksi membenarkan keterangan dalam berita acara tersebut
Bahwa benar saksi sudah 2 bulan bekerja sebagai pembantu rumah
tangga di rumah H Samsul Rahman di Jalan Angsa No. 17 Medan;
Bahwa benar saksi dibawa oleh H Samsul Rahman bersama dengan
cici dan Yanti;
Bahwa benar terdakwa menampar pipi kiri saksi tepatnya di dekat
mata saksi sebanyak 3 kali hingga menyebabkan penglihatan saksi terganggu;
Bahwa benar pada bulan oktober 2014 terdakwa juga ada menampar
saksi dengan menggunakan tangan terdakwa di dekat tangga rumah H Samsul Rahman tepatnya di dekat kandang kucing;
Bahwa penyebab terdakwa melakukan pemukulan terhadap saksi
karena gantungan baju yang baru dicuci terjatuh sehingga oleh Bibi Randikamenyuruh terdakwa untuk melakukan pemukulan terhadap saksi;
Bahwa benar saat akan dibawa dari Jakarta saksi dijanjikan akan
digaji sebesar 1,5 Juta/bulan oleh H. Samsul Rahman;
Bahwa benar hingga saat ini gaji saksi tidak pernah dibayar oleh H.
Samsul Rahman
Bahwa benar keluarga H Samsul Rahman tidak ada mengajak
berdamai, kalaupun keluarga H Samsul Rahman mengajak berdamai saksi tidak bersedia;
Bahwa benar selain menampar terdakwa juga selalu melakukan
pemukulan dengan menggunakan alat terhadap kepala saksi;
Bahwa benar saksi ada melihat kepala Endang Murdianingsih Bocor
berdarah, begitu juga dengan Anis;
Bahwa benar selain saksi, terdakwa juga melakukan pemukulan
terhadap pembantu-pembantu lainnya yaitu Anis Rahayu dan Endang Murdianingsih;
3. Anis Rahayu
Bahwa benar saksi kenal dengan terdakwa namun tidak memiliki
hubungan keluarga dimana saksi dan terdakwa sama-sama bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah H . Samsul Rahman;
Bahwa benar saksi pernah memberikan keterangan di Kepolisian
kemudian membaca dan menandatangani berita acara pemeriksaan serta saksi membenarkan keterangan dalam berita acara tersebut;
Bahwa benar saksi bekerja sebagai pembantu rumah tangga dirumah
H.Samsul Rahman di Jalan Angsa No. 17 Medan sejak tahun 2007 dimana saksi juga sempat bekerja dirumah orang lain selama 2 bulan;
Bahwa benar saksi dibawa oleh H Samsul Rahman bersama dengan
Bahwa benar terdakwa ada melakukan pemukulan terhadap saksi
dibagian kepala saksi dengan menggunakan kunci pada waktu siang hari;
Bahwa benar terdakwa melakukan pemukulan terhadap saksi karena
disuruh oleh Bibi Randika;
Bahwa benar terdakwa pernah memukul kepala saksi hingga kepala
saksi mengeluarkan darah;
Bahwa selain memukul kepala saksi terdakwa juga pernah menampar
saksi dengan menggunakan tangan terdakwa;
Bahwa benar saat akan dibawa dari Jakarta saksi dijanjikan akan
digaji sebesar 1,5 juta/bulan oleh H Samsul Rahman;
Bahwa benar hingga saat ini gaji saksi tidak pernah dibahyar oleh H.
Samsul Rahman;
Bahwa benar keluarha H Samsul Rahman tidak ada mengajak
berdamai, kalaupun keluarga H Samsul Rahman mengajak berdamai saksi tidak bersedia;
Bahwa benar selain saksi, terdakwa juga melakukan pemukulan
Keterangan Terdakwa Kiki Andika
Bahwa benar terdakwa dalam keadaan sehat dan bersedia mengikuti
persidangan;
Bahwa benar eterangan di BAP yang ada di dalam berkas perkara
adalah keterangan terdakwa sendiri dan tanda tangan yerdakwa sertaisinya sudah benar seluruhnya;
Bahwa benar terdakwa bekerja sebagai pembantu dirumah majikan
terdakwa yang bernama H Samsul Rahman yang beralamat di Jalan Angsa No. 17 Medan sejak bulan Septembar 2014
Bahwa tugas terdakwa anatara lain mencuci sepeda motor dan mobil
serta membersihkan kandang burung milik H Samsul Rahman;
Bahwa terdakwa selama bekerja tidak tinggal menetap dirumah
majikan terdakwa dimana setiap harinya terdakwa pulang kerumah terdakwa;
Bahwa H. Samsul Rahman memberikan gaji kepada terdakwa sebesar
Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah) per harinya;
Bahwa pada waktu yang terdakwa lupa hari dan tanggalnya terdakwa
melakukan pemukulan kepaada salah seorang pembantu yang berada dirumah H Samsul Rahman yang bernama saksi Anis Rahayu dengan cara menampar di pipi sebanyak 1 (satu) kali;
Bahwa penyebab terdakwa menampar saksi Anis Rahayu dkarenakan
Bahwa terdakwa mengaku melakukan pemukulan terhadap sasi Anis
Rahayu tanpa disuruh oleh Bibi Randika;
Bahwa pada bulan Oktober 2014 terdakwa ketika salah seorang
pembantu dirumah H Samsul Rahman yang bernama Cici dianiaya oleh Feri, Bahri, dan Zahir, terdakwa tidak mengetahuinya namun terdakwa melihat pada saat Cici dibawa ke dalam mobil
Bahwa terdakwa tidak ingat ada memukul saksi Endang
Murdianingsih dan saksi Rukmiani.
Adanya persesuaian antara keterangan saksi-saksi yang selanjutnya diperoleh fakta-fakta hukum yaitu :
Bahwa sejak tahun 2013 terdakwa sudah bekerja dirumah majikan
terdakwa yang bernama H Samsul Rahman yang beralamat di Jalan Angsa No.17 Medan
Bawa adapun tugas dan tanggung jawab terdakwa antara lain sebagai
penjaga rumah, pengantar dan penjemput anak H Samsul Rahman ke sekolah serta membersihkan sepeda motor
Bahwa selama terdakwa bekerja dirumahnya H Samsul Rahman tidak
tinggal menetap dirumah majikan terdakwa melainkan setiap sore pulang kerumah terdakwa;
Bahwa H Samsul Rahman (majikan terdakwa), Bibi Randika (majikan
(karyawan samsul , Zainal Abaidin als Zahir (karyawan Samsul) dan terdakwa sering melakukan pemukulan terhadap pembantu rumah tangga tersebut pada waktu yang tidak dapat diperkirakan secara rinci namun masih dalam tahun 2014 dan dilakukan di dalam rumah H Samsul Rahman yang berada di Jalan Angsa No 17 Medan yang mana perbuatan terdakwa antara sebagai berikut;
Terdakwa dengan menggunakan kedua tangannya memukul serta
menampar pipi Endang Murdianingsih berulang-ulang, kemudian dengan menggunakan alat berupa kunci roda memukul kepala Endang Murdianingsih hingga mengeluarkan darah;
Bahwa benar pada bulan oktober 2014 diruang makan rumah
H.Samsul Rahman, dimana pada saat itu terdakwa memukul bagian kepala saksi sebanyak 1 kali dengan menggunakan alat yang tidak saksi ketahui namanya karena pada saat itu terdakwa sedang memperbaiki sepeda motor, bahwa pada saat itu yang melihat terdakwa melakukan pemukulan terhadap saksi adalah Anis Rahayu;
Bahwa akibat pemukulan itu korban menjadi luka-luka berdasarkan
surat Visum et Repertum Nomor ; R/24/VER UM/XI 2014 tanggal 27 November 2014 yang dikeluarkan oleh RS Bhayangkara Medan dan ditandatangani oleh dr Engracia dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap ENDANG MURDIANINGSIH dijumpai ;
Pipi kanan luka memar, warna hitam, bengkak ukuran 3x2 cm;
Luka I di lengan kanan bawah sebelah dalam, warna hitam ukuran
0,2x0,2cm ;
Luka lecet II di lengan bawah sebelah dalam, warna hitam ukuran
1x0,5 cm; luka III di lengan kanan bawah sebelah dalam, warna hitam ukuran 0,5x0,5 cm;
Luka di bagian atas atas ibu jari kanan warna hitam ukuran 1x1 cm;
Luka lecet I pada jari manis kanan, warna merah bengkak ukuran
0,5x0,5x1 cm;
Luka lecet II pada jari lengan kanan, warna merah bengkak ukuran
0,5x0,5x0,1 cm ;
Luka lecet III pada jari telunjuk kanan, warna merah bengkak
ukuran 0,5x0,5x0,1 cm ;
Luka lecet IV di punggung tangan kanan, warna merah bengkak
ukuran 1x0,5x0,1 cm;
Bekas luka I dilengan kiri bawah sebalah dalam, warna hitam
ukuran 1x1 cm;
Bekas luka II dilengan kiri bawah sebelah dalam, warna hitam
ukuran 1x0,5 cm;
Bekas luka disiku kiri, warna hitam ukuran 1x0,5 cm;
Menimbang bahwa dakwaan Kedua pasal 351 (1) KUHPidana, yang unsur-unsur sebagai berikut ;
1. barang siapa;
2. melakukan penganiayaan;
Bahwa oleh karena seluruh unsur pasal pada dakwaan penuntut umum telah terpenuhi, maka Majelis berpendapat, bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan pada pasal 351 (1) KUHPidana,
Bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat menghapus pertanggungjawaban pidana, baik alasan pembenar atau alasan pemaaf pada diri terdakwa, maka terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan dapat dijatuhi pidana.
Bahwa oleh karena terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana yang setimpal dengan perbuatannya
Bahwa karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar para Terdakwa tetap berada dalam tahanan.
Bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan lebih dahulu keadaan yang memberatkan dan meringankan Terdakwa.
Keadaan Yang Memberatkan :
- Bahwa perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat :
- Dilakukan dengan cara kekerasan yang mengakibatkan luka pada para korban.
- Bahwa korban dari terdakwa semuanya perempuan.
- Bahwa korban melakukan kekerasan dalam lingkup rumah tangga.
Keadaan yang meringankan :
- Bahwa terdakwa bersikap sopan didepan persidangan :
- Bahwa terdakwa mengakui terus terang dan menyesali perbuatannya serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya
E. Amar Putusan
Berdasarkan pertimbangan Majelis Hakim, maka amar putusannya sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa KIKI ANDIKA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “penganiayaan”
2. Menjatuhkan pidana kepala Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun 6 (renam) bulan :
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
4. Menetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan
5. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sejumlah Rp. 1000,- (seribu rupiah).
2. Analisis Kasus
A. Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
Dalam ilmu hukum dikenal dua macam sifat melawan hukum yaitu sifat melawan hukum materiil (materiel wederrechtelijkeheid) dan sifat melawan hukum formil (formale wederrechtelijkeheid).Sifat melawan hukum materiil merupakan sifat melawan hukum yang luas.
formil merupakan sifat melawan hukum tertulis saja.85Sifat melawan hukum materiil terbagi atas dua pandangan yaitu sifat melawan hukum materiil dilihat dari sudut perbuatannya, hal ini mengandung arti perbuatan yang melanggar atau membahayakan kepentingan hukum yang dilindungi oleh pembuat undang-undang dalam rumusan delik tertentu.Pandangan kedua yaitu sifat melawan hukum meteriil dilihat dari sudut sumber hukumnya, hal ini mengandung makna bertentangan dengan hukum tidak tertulis atau hukum yang hidup dalam masyarakat, asas-asas kepatutan atau nilai-nilai keadilan dari kehidupan masyarakat. 86
Dalam perkembangannya, sifat melawan hukum materiil masih dibagi oleh para ahli hukum menjadi sifat melawan hukum materiil dalam fungsinya yang negatif yaitu meskipun perbuatan itu memenuhi rumusan delik, jika menurut pandangan hidup masyarakat itu bukan merupakan perbuatan yang tercela, maka perbuatan itu tidak dapat dijatuhi pidana.selanjutnya sifat melawan hukum materiil yang fungsinya positif yaitu meskipun perbuatan tersebut tiidak diatur dalam peraturan perundang-undangan (tidak memenuhi rumusan delik), namun perbuatan tersebut dianggap tercela karena tidak sesuai dengan rasa keadilan atau norma-norma kehidupan masyarakat, maka perbuatan tersebut dapat dipidana.87
dakwaan lebih dari satu sesuai dengan tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa.
Dalam perkara ini, dakwaan yang dibuat oleh Penuntut Umum adalah dakwaan alternatif yaitu surat dakwaan yang terdapat beberapa dakwaan yang disusun secara berlapis, dimana lapisan yang satu merupakan alternatif dan bersifat mengecualikan dakwaan pada lapisan lainnya. Penuntut Umum dalam dakwaannya menggunakan dakwaan alternatif dikarenakan untuk menghindari terdakwan terlepas atau terhindar dari pertanggungjawaban hukum pidana, dan juga untuk memberikan pilihan kepada Hakim dalam menerapkan hukum yang lebih tepat diantara dakwaan yang dibuat oleh Penuntut Umum88. Adapun pasal-pasal yang didakwakan terhadap terdakwa adalah melanggar Pasal44 ayat (1) UU RI No. 23Tahun 2004 tentang kekerasan dalam Rumah Tangga, dan kedua penganiayaan biasa pasal 351 ayat (1).
B. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum
1. Menyatakan Terdakwa KIKI ANDIKA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “penganiayaan”.
2. Menjatuhkan pidana kepala Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun 6 (renam) bulan :
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
4. Menetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan
88
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan oleh penulis di atas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Penganiayaan mengenai arti dan makna kata penganiayaan tersebut banyak perbedaan diantara para ahli hukum dalam memahaminya. penganiayaan diartikan sebagai perbuatan dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit (pijn) atas luka (letsel) pada tubuh orang lain. Penganiayaan merupakan salah satu tindak kejahatan. Dibentuknya kejahatan terhadap tubuh manusia (misdrijven tegen het lijf) ini ditujukan bagi perlindungan kepentingan hukum atas tubuh dari perbuatan-perbuatan berupa penyerangan atas tubuh atau bagian dari tubuh yang mengakibatkan rasa sakit atau luka, bahkan karena luka yang sedemikian rupa pada tubuh dapat menimbulkan kematian. 2. Bahwa, penjatuhan hukuman yang diterapkan Majelis Hakim terhadap
sebagaimana dimaksud dalam pasal 44 UU No 23 RI tahun 2004 yang ancaman hukumananya adalah lima tahun penjara.
B. Saran
1. Perlunya peningkatan kinerja yakni kehakiman, kejaksaan, kepolisian, dan instansi-instansi yang lainnya agar dapat menerapkan hukum yang baik dan adil terhadap pelaku-pelaku kejahatan khususnya pelaku kekerasan terhadap perempuan yang berada dalam lingkup rumah tangga.