• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TERHADAP PERTANGGUNG JAWABAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN (STUDI PUTUSAN NO. 294PID.SUS2015PN-MEDAN) Unsur unsur pertanggung jawaban pidana - Pertanggung Jawaban Tindak Pidana Penganiayaan (Studi Putusan No. 294/PID.SUS/2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TERHADAP PERTANGGUNG JAWABAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN (STUDI PUTUSAN NO. 294PID.SUS2015PN-MEDAN) Unsur unsur pertanggung jawaban pidana - Pertanggung Jawaban Tindak Pidana Penganiayaan (Studi Putusan No. 294/PID.SUS/2"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TERHADAP PERTANGGUNG JAWABAN TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN

(STUDI PUTUSAN NO. 294/PID.SUS/2015/PN-MEDAN)

Unsur unsur pertanggung jawaban pidana

Culpa (Kealpaan)

Van Hamel (cetakan ke-4 kaca 313) mengatakan bahwa kealpaan itu mengandung dua syarat, yaitu :

1. Tidak mengadakan penduga-duga sebagaimana diharuskan oleh hukum.

2. Tidak mengadakan penghati-hati sebagaimana diharuskan oleh hukum.

Pada umumnya bagi kejahatan-kejahatan mengharuskan bahwa kehendak terdakwa ditujukan pada perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana.

Kealpaan yang disadari (bewuste schuld).

(2)

tersebut dengan justru melakukan yang dilarang itu. Tetapi dia tidak begitu mengindahkan larangan ini. Ini ternyata dari perbuatannya dia alpa, lalai, teledor dalam melakukan perbuatan tersebut, sebab jika dia cukup mengindahkan adanya larangan waktu melakukan perbuatan yang secara objektif kausal menimbulkan hal yang dilarang dia tentu tidak alpa atau kurang berhati-hati agar jangan sampai mengakibatkan hal yang dilarang tadi. Oleh karena bentuk kesalahan ini juga disebut dalam rumusan delik, maka harus di buktikan”. 81

Kemampuan bertanggung jawab

Dalam KUHP kita tidak ada ketentuan arti kemampuan betanggung jawab. Yang berhubungan dengan itu ialah pasal 44 :” barang siapa yang

melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kepadanya, karena jiwanya cacat dalam tubuhnya atau jiwa yang terganggu karena penyakit. Kalau tidak dapat dipertanggungjawabkannya itu disebabkan karena hal lain, misalnya jiwanya tidak normal karena masih sangat muda atau lain-lain, pasal tersebut tidak dapat dipakai.82

menarik kesimpulan tentang adanya kemampuan bertanggung jawab adalah :

a. Harus adanya kemampuan untuk membeda-bedakan antara perbuatan yang baik dan buruk, yang sesuai hukum dan melawan hukum

b. Harus adanya kemampuan untuk menentukan kehendak menurut keinsyafan baik dan buruknya perbuatan.

81

Moeljatno, op.cit., h.198 82

(3)

Dalam hukum pidana Moelijatno pelaku tindak pidana itu mampu bertanggung jawab, mampu menginsafi makna perbuatannya atau menginsafi bahwa dia melakukan sesuatu yang tidak baik atau bertentangan dengan hukum.untuk menentukan bahwa terdakwa tidak mampu bertanggung jawab tidak cukup ditentukan oleh tabib atau hakim itu sendiri, tetapi harus ada kerja sama antara tabib dan hakim. Yang pertama menentukan adanya penyakit, sedang yang kedua mempernilai bahwa penyakit yang ada itu sedemikian besarnya, hingga perbuatan tidak dapat dipertanggung jawabkan kepadanya.83

Bagaimana menjelaskan kapan terdapatnya kemampuan bertanggung jawab pidana, dapat dengan dua cari yakni :

a. Dengan berdasar pasal 44 ayat (1) KUHP yang menentukan dua keadaan jiwa yang tidak mampu bertanggung jawab atas semua perbuatannya (tindak pidana). Jika pada pelaku tidak dapat dua keadaan jiwa seperti cacat dalam pertumbuhan atau jiwanya cacat maka pelaku mampu bertanggung jawab.84

b. Apabila menghubungkan pasal 44 ayat 1(satu) KUHP, orang yang mampu bertanggung jawab adalah dua syarat harus di penuh yakni :

1. Jiwa yang tidak terganggu atau keadaan jiwa yang sedemikian normal.

(4)

Tidak adanya alasan pemaaf

Tidak ada alasan pemaaf mampu menghapuskan sifat melawan hukum terdakwa akibat dari perbuatan yang di lakukannya, bahwa terdakwa telah memberikan keterangan yakni :

 Bahwa benar terdakwa mengaku melakukan pemukulan terhadap Anis

Rahayu, Endang Murdianingsih, dan Rukmiani

 Bahwa terdakwa mengaku terus terang menyesali perbuatannya

Bahwa dengan memberikan keterangan di atas, perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa bersifat melawan hukum dan tetap merupakan perbuatan pidana oleh karena itu terdakwa dapat di pidana karena kesalahannya.

1. Posisi Kasus A. Kronologis Kasus

(5)
(6)

terdakwa di waktu-waktu yang berbeda, yang antara lain di uraian penyiksaan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bibi Randika, memukul punggung, kepala, perut, tangan dan Kaki Endang Murdianingsih berulang kali dengan menggunakan sapu ijuk rumah hingga gagang sapunya tersebut patah, pada saat Endang Murdianingsih menggoreng tempe di dapur, dengan menggunakan penggaris besi memukul dada, perut, tangan, wajah, punggung, dan kaki hingga Endang murdianingsih kencing di celana, dengan menggunakan HP memukul pipi Endang Murdianingsih, dengan menggunakan tablet samsung memukul kepada Endang Murdianingsih berkali-kali sambil mengatakan “lama kali kau dipanggil”.

2. Muhammad Tariq Anwar Alias Pai dengan menggunakan kedua tangannya memukul kedua tangan Endang Murdianingsih berulang –ulang serta menunjang badan Endang Murdianingsih dengan menggunakan kakinya. 3. Terdakwa dengan memukul pipi dan meninju kepala Endang

Murdianingsih dengan menggunakan tangannya.

4. Feri Syahputra memukul kedua telapak tangan, kepada dan punggung murdianingsih dengan menggunakan penggaris besi.

5. Zainal Abidin als Zahir dengan menggunakan ikat pinggang memukul kepada dan tangan Endang Murdianingsih dengan menggunakan kakinya. 6. Muhammad Hanafi Bahri memukul Endang Murdianingsih berkali-kali,

(7)

hingga Endang Murdianingsh terjatuh serta meninju wajah dan pipi Endang Murdianingsih berkali-kali.

Sehingga akibat penyiksaan-penyiksaan yang dialaminya, berdasarkan surat Visum et Repertum Nomor ; R/42/VER UM/XI/2014 tanggal 27 November 2014 yang dikeluarkan oleh RS Bhayangkara Medan dan ditandatangani oleh dr. Engracia dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap ENDANG MURDIANINGSIH dijumpai :

 Pipi kanan luka memar, warna hitam, bengkak ukuran 3x2 cm;

 Pipi kiri luka memar, warna hitam, bengkak ukuran 2x1 cm;

 Luka I di legan kanan bawah sebeah dalam, warna htam ukuran

0,2x0,2cm;

 Luka II dilengan kanan bawah sebelah dalam, warna hitam ukuran 1x0,5

cm;

 Luka III di lengan kanan bawah sebelah dalam, warna hitam, ukuran

0,5x0,5 cm;

 Luka di bagian atas ibu jari kanan warna hitam, ukuran 1x1 cm;

 Luka lecet I pada jari manis kanan, warna merah bengkak ukuran

0,5x5x0,1 cm;

 Luka lecet II pada jari lengan kanan warna merah bengkak ukuran

0,5x5x0,1 cm;

 Luka lecet III pada jari telunjuk kanan, warna merah bengkak ukuran

(8)

 Luka lecet IV di punggung tangan kanan, warna merah bengkak uuran

1x0,5x0,1 cm;

 Bekas luka I dilengan kiri bawah sebelah dalam, warna hitam ukuran 1x1

cm;

 Bekas luka II dilengan kanan kiri bawah sebelah dalam, warna hitam ukuran 1x0,5 cm;

 Bekas luka III disiku kiri warna hitam ukuran 1x0,5 cm;

 Bahwa Anis Rahayu yang berasal dari malang dipekerjakan sebagai

pembantu rumah tangga di rumah H. Samsul Rahman sejak bulan september 2014, dimana Anis Rahayu dikirim oleh Yayasan Wijaya yang beralamat di jalan Kebun Mangga Jakarta Barat ke rumah H. Samsul Rahman, Anis Rahayu ditugasi mengurusi anak-anak H. Samsul Rahman, namun bilamana dalam menjalankan tugasnya Anis Rahayu dianggap melakukan kesalahan Anis Rahayu sering kali mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh bibi Randika, Muhammad Tariq Anwar alias Pai, Feri Syahputra, Muhammad Hanafi Bahri, Zainal Abaidin als Zahri dan oleh terdakwa diwaktu-waktu yang berbeda diantara bulan oktober sampai dengan bulan November 2014 yang anatara lain uraian penyiksaan tersebut adalah sebagai berikut :

1. H. Samsul Rahman memukul kepala Anis Rahayu dengan menggunakan tangannya sambil mengatakan “kamu mau seperti YANTI, dibuang ke kolam buaya, buayaku juga lapar-lapar”. 2. Bibi Randika memukul Anis Rahayu dengan menggunakan

(9)

hingga bengkak, lalu memukul pipi Anis berkali-kali dengan menggunakan sandal, menghantukkan kepala Anis ke tembok, memukul kepala Anis dengan menggunakan sendok sayur serta memukul kening Anis Rahayu menggunakan hairdryer.

3. Muhammad Tariq Anwar Alias Pai dengan menggunakan tangan kanannya memukul kepala Anis Rahayu berulang-ulang, memijak –perut serta menendang dada Anis Rahayu menggunakan kakinya.

4. Terdakwa dengan melakukan pemukulan pada pipi dan kepala Anis Rahayu dengan menggunakan tangannya.

5. Feri Syahputra memukul Anis Rahayu dengan menggunakan penggaris besi berkali-kali, memijak-mijak kedua kaki dan menyetrum tangan Anis Rahayu sebelah kiri.

6. Zainal Abidin als Zahir memukul kepala Anis berkali-kali dengan menggunakan tali pinggang, lalu dengan menggunakan kakinya memijak dada Anis Rahayu.

7. Muhammad Hanafi Bahri memukul kedua tangan Anis Rahayu dengan menggunakan penggaris besi berkali-kali.

Sehingga akibat penyiksaan-penyiksaan yang dialaminya, berdasarkan surat Visum et Repertum Nomor: R/40/VER UM/XI/ 2014 tanggal 27 November 2014 yang dikeluarkan oleh RS Bhayangkara Medan dan ditandatangani oleh dr. Engracia dengan hasil pemerikasaa yang dilakukan terhadap Anis RAHAYU dijumpai:

(10)

 Luka memar di pipi kiri warna hitam ukuran 1x1x0,5 cm;

 Bekas luka di dagu warna hitam ukuran 0,5x0,5 cm;

 Luka gores warna hitam ukuran 1x0,5 cm;

 Luka memar warna hijau ukuran 0,25x0,5 cm;

 Bekas luka warna hitam ukuran 1x0,5 cm;

 Bekas luka warna hitam ukuran 0,5x0,5 cm;

 Luka robek warna merah bengkak ukuran 0,25x0,25 cm;

 Luka robek warna merah bengkak ukuran 0,5x0,5x0,25 cm;

Kemudian Rukmiani yang berasal dari Demak dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga di rumah H. Samsul Rahman sejak bulan Oktober 2014, dimana Rukmiani dibawa oleh H. Samsul Rahman dari salah satu Yayasan yang ada di Jakarta, setibanya dirumah H.Samsul Rahman, Rukmiani ditugasi untuk mencuci pakaian keluarga H. Samsul Rahman dianggap melakukan kesalahan Rukmiani sering kali mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh Bibi Randika, Muhammad Tariq Anwar Als Pai, Feri Syahputra, Muhammad Hanafi Bahri, Zainal Abidin als Zahri dan juga oleh terdakwa di waktu-waktu yang berbeda diantara bulan Oktober sampai dengan bulan November 2014, yang antara lain uraian penyiksaan tersebut adalah sebagai berikut:

(11)

2. Bibi Randika menampar dan meninju wajah, kepala dan mulut Rukmiani hingga mengeluarkan darah, serta memijak perut dan kaki Rukmiani.

3. Muhammad Tariq Anwar Als Pai dengan menekan punggung Rukmiani dengan menggunakan dengkulnya sambil memegang kepala Rukmiani dari belakang.

4. Terdakwa menampar pipi Rukmiani dengan menggunakan tangannya.

5. Feri Syahputra memukul Anis Rahayu dengan memukul Rukmiani dengan menggunakan kemoceng, menyuruh Rukmiani naik turun tangan sebbanyak 200 kali sambil dipukuli.

Sehingga akibat penyiksaan-penyiksaan yang dialaminya, berdasarkan surat Visum et repertum nomor : R/41/ VER UM/ XI/2014 tanggal 27 November 2014 yangdikeluarkan oleh RS Bhayangkara Medan dan ditandatangani oleh dr. Engracia dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap ANIS RAHAYU dijumpai :

 Pipi kanan luka memar, warna hitam, bengkak ukuran 3x2 cm;

 Pipi kri luka memar, warna hitam, bengkak ukuran 2x1 cm;

 Perut pingganng kiri luka memar, warna hijau kehitaman, bengkak

ukuran 4x3 cm;

(12)

yang dicampur dengan tulang ikan oleh Feri Syahputra atas perintah Bibi Randika, sehingga akibat perbuatan terdakwa, H Samsul Rahman, Bibi Randika, Zainal Abidin als Zahri, Feri syahputra, Muhammad Hanafi Bahri dan Muhammad Tariq Anwar Pai, saksi korban Endang Murdianingsih, Anis Rahayu dan Rukmiani mengalami luka-luka disekujur tubuhnya

B. Dakwaan Jaksa Penuntut Umum.

Adapun surat dakwaan yang diajukan oleh Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Medan tertanggal 01April 2015 terhadap tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh terdakwa Kiki Handika disusun dalam bentuk alternatif yaitu Pertama Pasal 44 ayat (1) UU RI No. 23 Tahun 2004 tentang kekerasan dalam Rumah Tangga, Kedua Pasal 351 ayat (1) KUHP tentang penganiayaan biasa.

C. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum.

Tuntutan Jaksa Penuntut Umum terhadap terdakwa Kiki Handika terdiri dari 4 (empat) butir, adapun tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang diajukan pada tanggal 01 April 2015 yang pada pokoknya menuntut secara umum sebagai berikut :

1. Menyatakan terdakwa KIKI ANDIKA terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana “penganiayaan”,

(13)

2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap KIKI ANDIKA dengan pidana penjara berada dalam tahanan dan dengan perintah terdakwa tetap ditahan;

3. Menetapkan barang bukti : Nihil.

4. Menetapkan agar terdakwa, jika ternyata dipersalahkan dan dijatuhi pidana supaya ia di bebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah)

D. Pertimbangan Hukum Hakim

Adapun pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara dengan Nomor 294/Pid.Sus/2015/PN,Mdn dalam menjatuhkan putusan pada dasarnya berdasarkan pada fakta-fakta yang terungkap di muka persidangan berupa :

Keterangan saksi-saksidan telah memberikan keterangan dibawah sumpah yaitu :

1. Endang Murdianingsih

 Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan mampu melanjutkan jalannya

persidangan;

 Bahwa benar saksi kenal dengan terdakwa namun tidak memiliki

(14)

 Bahwa benar saksi pernah memberikan keterangan di Kepolisian

kemudia membaca dan menandatangani berita acara pemeriksaa nserta saksi membenarkan keterangan dalam berita acara tersebut;

 Bahwa benar saksi bekerja sebagai pembantu rumah tangga dirumah

H. Samsul Rahman di Jalan Angsa No.17 kelurahan Sidodali kecamatan Medan Timur sejak tahun 2009 dimana saksi bertugas untuk membersihkan dan memasak;

 Bahwa benar saksi dijanjikan oleh H Samsul gaji sebesar Rp.

1.200.000 perbulan namun sampai sekarang saksi tidak pernah menerima gaji;

 Bahwa benar perhiasan milik saksi diambil oleh pegawai H Samsul

dan saksi meminta namun tidak diberikan;

 Bahwa benar terdakwa juga bekerja di rumah H. Samsul Rahman

sejak tahun 2012 dimana terdakwa bertugas mencuci sepeda motor, kandang ayam serta ke berbelanja ke pasar;

 Bahwa terdakwa selama bekerja kadang-kadang tinggal menginap

dirumah H Samsul Rahman dan kadang-kadang pulang

 Bahwa benar yang bekerja dirumah H. Samsul Rahman sebagai

pembantu rumah tangga selain saksi ada beberapa orang yaitu Rukmiani, Anis Rahayu serta Cici

 Bahwa Rukmiani dan Anis Rahayu bekerja dirumah H.Samsul

(15)

 Bahwa Anis Rahayu bertugas membantu saksi sedangkan Rukmiani

bertugas untuk mencuci pakaian;

 Bahwa benar selama bekerja dirumah H. Samsul Rahman, saksi sering

kali mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh H Samsul Rahman, Bibi Randika, anak H. Samsul Rahman, maupun dari pegawai-pegawai dari H. Samsul Rahman yaitu Feri, Bahri dan terdakwa;

 Bahwa benar saksi kenal dengan cici dimana cici meninggal karena

ditenggelamkan, dipijak-pijak, diputar-putar, dipukul, dicekik, oleh Feri, Zahri, Bahri;

 Bahwa benar saksi sering mengalami pemukulan selama 5 (lima)

tahun bekerja dirumah H Samsul Rahman;

 Bahwa benar terdakwa sering melakukan pemukulan terhadap saksi

dan terdakwa juga menampar pipi saksi dengan menggunakan tangan terdakwa dirumah H Samsul Rahman

 Bahwa benar terdakwa melakukan penganiayaan terhadap saksi

karena disuruh oleh Bibi Randika;

 Bahwa benar terdakwa pernah memukul kepala saksi dengan

menggunakan kunci roda hingga kepala saksi mengeluarkan darah dimana sebab saksi dipukul karena saksi tidak mendengar pada saat dipanggil oleh terdakwa;

 Bahwa akibat perbuatan terdakwa saksi merasa sakit, kepala saksi

(16)

rumah memberikan bubuk kopi ke kepala saksi yang mengeluarkan darah;

 Bahwa benar setelah saksi diperiksa oleh penyidik kepolisian saksi

dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan/Visum pada tanggal 08 November 2014 dan saksi membenarkan isi Visum tersebut;

 Bahwa benar selain saksi, terdakwa juga melakukan pemukulan

terhadap pembantu-pembantu lainnya yaitu Anis Rahayu dan Rukmiani;

 Bahwa benar terakhir kalinya terdakwa memukul saksi pada tanggal

27 Oktober 2014 diruang makan Rumah H Samsul Rahman, dimana pada saat itu terdakwa memukul bagian kepala saksi sebanyak 1 kali dengan menggunakan alat yang tidak saksi ketahui namanya karena pada saat itu terdakwa sedang memperbaiki sepeda motor, bahwa pada saat itu yang melihat terdakwa melakukan pemukulan terhadap saksi adalah Anis Rahayu;

2. Rukmiani

 Bahwa saksi dalam keadaan sehat dan mampu melanjutkan jalannya

persidangan;

 Bahwa benar saksi kenal dengan terdakwa namun tidak memiliki

(17)

 Bahwa benar saksi pernah memberikan keterangan di kepolisian

kemudian membaca dan menandatangani berita acara pemeriksaan serta saksi membenarkan keterangan dalam berita acara tersebut

 Bahwa benar saksi sudah 2 bulan bekerja sebagai pembantu rumah

tangga di rumah H Samsul Rahman di Jalan Angsa No. 17 Medan;

 Bahwa benar saksi dibawa oleh H Samsul Rahman bersama dengan

cici dan Yanti;

 Bahwa benar terdakwa menampar pipi kiri saksi tepatnya di dekat

mata saksi sebanyak 3 kali hingga menyebabkan penglihatan saksi terganggu;

 Bahwa benar pada bulan oktober 2014 terdakwa juga ada menampar

saksi dengan menggunakan tangan terdakwa di dekat tangga rumah H Samsul Rahman tepatnya di dekat kandang kucing;

 Bahwa penyebab terdakwa melakukan pemukulan terhadap saksi

karena gantungan baju yang baru dicuci terjatuh sehingga oleh Bibi Randikamenyuruh terdakwa untuk melakukan pemukulan terhadap saksi;

 Bahwa benar saat akan dibawa dari Jakarta saksi dijanjikan akan

digaji sebesar 1,5 Juta/bulan oleh H. Samsul Rahman;

 Bahwa benar hingga saat ini gaji saksi tidak pernah dibayar oleh H.

Samsul Rahman

(18)

 Bahwa benar keluarga H Samsul Rahman tidak ada mengajak

berdamai, kalaupun keluarga H Samsul Rahman mengajak berdamai saksi tidak bersedia;

 Bahwa benar selain menampar terdakwa juga selalu melakukan

pemukulan dengan menggunakan alat terhadap kepala saksi;

 Bahwa benar saksi ada melihat kepala Endang Murdianingsih Bocor

berdarah, begitu juga dengan Anis;

 Bahwa benar selain saksi, terdakwa juga melakukan pemukulan

terhadap pembantu-pembantu lainnya yaitu Anis Rahayu dan Endang Murdianingsih;

3. Anis Rahayu

 Bahwa benar saksi kenal dengan terdakwa namun tidak memiliki

hubungan keluarga dimana saksi dan terdakwa sama-sama bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah H . Samsul Rahman;

 Bahwa benar saksi pernah memberikan keterangan di Kepolisian

kemudian membaca dan menandatangani berita acara pemeriksaan serta saksi membenarkan keterangan dalam berita acara tersebut;

 Bahwa benar saksi bekerja sebagai pembantu rumah tangga dirumah

H.Samsul Rahman di Jalan Angsa No. 17 Medan sejak tahun 2007 dimana saksi juga sempat bekerja dirumah orang lain selama 2 bulan;

 Bahwa benar saksi dibawa oleh H Samsul Rahman bersama dengan

(19)

 Bahwa benar terdakwa ada melakukan pemukulan terhadap saksi

dibagian kepala saksi dengan menggunakan kunci pada waktu siang hari;

 Bahwa benar terdakwa melakukan pemukulan terhadap saksi karena

disuruh oleh Bibi Randika;

 Bahwa benar terdakwa pernah memukul kepala saksi hingga kepala

saksi mengeluarkan darah;

 Bahwa selain memukul kepala saksi terdakwa juga pernah menampar

saksi dengan menggunakan tangan terdakwa;

 Bahwa benar saat akan dibawa dari Jakarta saksi dijanjikan akan

digaji sebesar 1,5 juta/bulan oleh H Samsul Rahman;

 Bahwa benar hingga saat ini gaji saksi tidak pernah dibahyar oleh H.

Samsul Rahman;

 Bahwa benar keluarha H Samsul Rahman tidak ada mengajak

berdamai, kalaupun keluarga H Samsul Rahman mengajak berdamai saksi tidak bersedia;

 Bahwa benar selain saksi, terdakwa juga melakukan pemukulan

(20)

Keterangan Terdakwa Kiki Andika

 Bahwa benar terdakwa dalam keadaan sehat dan bersedia mengikuti

persidangan;

 Bahwa benar eterangan di BAP yang ada di dalam berkas perkara

adalah keterangan terdakwa sendiri dan tanda tangan yerdakwa sertaisinya sudah benar seluruhnya;

 Bahwa benar terdakwa bekerja sebagai pembantu dirumah majikan

terdakwa yang bernama H Samsul Rahman yang beralamat di Jalan Angsa No. 17 Medan sejak bulan Septembar 2014

 Bahwa tugas terdakwa anatara lain mencuci sepeda motor dan mobil

serta membersihkan kandang burung milik H Samsul Rahman;

 Bahwa terdakwa selama bekerja tidak tinggal menetap dirumah

majikan terdakwa dimana setiap harinya terdakwa pulang kerumah terdakwa;

 Bahwa H. Samsul Rahman memberikan gaji kepada terdakwa sebesar

Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah) per harinya;

 Bahwa pada waktu yang terdakwa lupa hari dan tanggalnya terdakwa

melakukan pemukulan kepaada salah seorang pembantu yang berada dirumah H Samsul Rahman yang bernama saksi Anis Rahayu dengan cara menampar di pipi sebanyak 1 (satu) kali;

 Bahwa penyebab terdakwa menampar saksi Anis Rahayu dkarenakan

(21)

 Bahwa terdakwa mengaku melakukan pemukulan terhadap sasi Anis

Rahayu tanpa disuruh oleh Bibi Randika;

 Bahwa pada bulan Oktober 2014 terdakwa ketika salah seorang

pembantu dirumah H Samsul Rahman yang bernama Cici dianiaya oleh Feri, Bahri, dan Zahir, terdakwa tidak mengetahuinya namun terdakwa melihat pada saat Cici dibawa ke dalam mobil

 Bahwa terdakwa tidak ingat ada memukul saksi Endang

Murdianingsih dan saksi Rukmiani.

Adanya persesuaian antara keterangan saksi-saksi yang selanjutnya diperoleh fakta-fakta hukum yaitu :

 Bahwa sejak tahun 2013 terdakwa sudah bekerja dirumah majikan

terdakwa yang bernama H Samsul Rahman yang beralamat di Jalan Angsa No.17 Medan

 Bawa adapun tugas dan tanggung jawab terdakwa antara lain sebagai

penjaga rumah, pengantar dan penjemput anak H Samsul Rahman ke sekolah serta membersihkan sepeda motor

 Bahwa selama terdakwa bekerja dirumahnya H Samsul Rahman tidak

tinggal menetap dirumah majikan terdakwa melainkan setiap sore pulang kerumah terdakwa;

 Bahwa H Samsul Rahman (majikan terdakwa), Bibi Randika (majikan

(22)

(karyawan samsul , Zainal Abaidin als Zahir (karyawan Samsul) dan terdakwa sering melakukan pemukulan terhadap pembantu rumah tangga tersebut pada waktu yang tidak dapat diperkirakan secara rinci namun masih dalam tahun 2014 dan dilakukan di dalam rumah H Samsul Rahman yang berada di Jalan Angsa No 17 Medan yang mana perbuatan terdakwa antara sebagai berikut;

 Terdakwa dengan menggunakan kedua tangannya memukul serta

menampar pipi Endang Murdianingsih berulang-ulang, kemudian dengan menggunakan alat berupa kunci roda memukul kepala Endang Murdianingsih hingga mengeluarkan darah;

 Bahwa benar pada bulan oktober 2014 diruang makan rumah

H.Samsul Rahman, dimana pada saat itu terdakwa memukul bagian kepala saksi sebanyak 1 kali dengan menggunakan alat yang tidak saksi ketahui namanya karena pada saat itu terdakwa sedang memperbaiki sepeda motor, bahwa pada saat itu yang melihat terdakwa melakukan pemukulan terhadap saksi adalah Anis Rahayu;

 Bahwa akibat pemukulan itu korban menjadi luka-luka berdasarkan

surat Visum et Repertum Nomor ; R/24/VER UM/XI 2014 tanggal 27 November 2014 yang dikeluarkan oleh RS Bhayangkara Medan dan ditandatangani oleh dr Engracia dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap ENDANG MURDIANINGSIH dijumpai ;

 Pipi kanan luka memar, warna hitam, bengkak ukuran 3x2 cm;

(23)

 Luka I di lengan kanan bawah sebelah dalam, warna hitam ukuran

0,2x0,2cm ;

 Luka lecet II di lengan bawah sebelah dalam, warna hitam ukuran

1x0,5 cm; luka III di lengan kanan bawah sebelah dalam, warna hitam ukuran 0,5x0,5 cm;

 Luka di bagian atas atas ibu jari kanan warna hitam ukuran 1x1 cm;

 Luka lecet I pada jari manis kanan, warna merah bengkak ukuran

0,5x0,5x1 cm;

 Luka lecet II pada jari lengan kanan, warna merah bengkak ukuran

0,5x0,5x0,1 cm ;

 Luka lecet III pada jari telunjuk kanan, warna merah bengkak

ukuran 0,5x0,5x0,1 cm ;

 Luka lecet IV di punggung tangan kanan, warna merah bengkak

ukuran 1x0,5x0,1 cm;

 Bekas luka I dilengan kiri bawah sebalah dalam, warna hitam

ukuran 1x1 cm;

 Bekas luka II dilengan kiri bawah sebelah dalam, warna hitam

ukuran 1x0,5 cm;

 Bekas luka disiku kiri, warna hitam ukuran 1x0,5 cm;

(24)

Menimbang bahwa dakwaan Kedua pasal 351 (1) KUHPidana, yang unsur-unsur sebagai berikut ;

1. barang siapa;

2. melakukan penganiayaan;

Bahwa oleh karena seluruh unsur pasal pada dakwaan penuntut umum telah terpenuhi, maka Majelis berpendapat, bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan pada pasal 351 (1) KUHPidana,

Bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat menghapus pertanggungjawaban pidana, baik alasan pembenar atau alasan pemaaf pada diri terdakwa, maka terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan dapat dijatuhi pidana.

Bahwa oleh karena terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana yang setimpal dengan perbuatannya

(25)

Bahwa karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar para Terdakwa tetap berada dalam tahanan.

Bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan lebih dahulu keadaan yang memberatkan dan meringankan Terdakwa.

Keadaan Yang Memberatkan :

- Bahwa perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat :

- Dilakukan dengan cara kekerasan yang mengakibatkan luka pada para korban.

- Bahwa korban dari terdakwa semuanya perempuan.

- Bahwa korban melakukan kekerasan dalam lingkup rumah tangga.

Keadaan yang meringankan :

- Bahwa terdakwa bersikap sopan didepan persidangan :

- Bahwa terdakwa mengakui terus terang dan menyesali perbuatannya serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya

(26)

E. Amar Putusan

Berdasarkan pertimbangan Majelis Hakim, maka amar putusannya sebagai berikut :

1. Menyatakan Terdakwa KIKI ANDIKA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “penganiayaan”

2. Menjatuhkan pidana kepala Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun 6 (renam) bulan :

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

4. Menetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan

5. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sejumlah Rp. 1000,- (seribu rupiah).

2. Analisis Kasus

A. Dakwaan Jaksa Penuntut Umum

Dalam ilmu hukum dikenal dua macam sifat melawan hukum yaitu sifat melawan hukum materiil (materiel wederrechtelijkeheid) dan sifat melawan hukum formil (formale wederrechtelijkeheid).Sifat melawan hukum materiil merupakan sifat melawan hukum yang luas.

(27)

formil merupakan sifat melawan hukum tertulis saja.85Sifat melawan hukum materiil terbagi atas dua pandangan yaitu sifat melawan hukum materiil dilihat dari sudut perbuatannya, hal ini mengandung arti perbuatan yang melanggar atau membahayakan kepentingan hukum yang dilindungi oleh pembuat undang-undang dalam rumusan delik tertentu.Pandangan kedua yaitu sifat melawan hukum meteriil dilihat dari sudut sumber hukumnya, hal ini mengandung makna bertentangan dengan hukum tidak tertulis atau hukum yang hidup dalam masyarakat, asas-asas kepatutan atau nilai-nilai keadilan dari kehidupan masyarakat. 86

Dalam perkembangannya, sifat melawan hukum materiil masih dibagi oleh para ahli hukum menjadi sifat melawan hukum materiil dalam fungsinya yang negatif yaitu meskipun perbuatan itu memenuhi rumusan delik, jika menurut pandangan hidup masyarakat itu bukan merupakan perbuatan yang tercela, maka perbuatan itu tidak dapat dijatuhi pidana.selanjutnya sifat melawan hukum materiil yang fungsinya positif yaitu meskipun perbuatan tersebut tiidak diatur dalam peraturan perundang-undangan (tidak memenuhi rumusan delik), namun perbuatan tersebut dianggap tercela karena tidak sesuai dengan rasa keadilan atau norma-norma kehidupan masyarakat, maka perbuatan tersebut dapat dipidana.87

(28)

dakwaan lebih dari satu sesuai dengan tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa.

Dalam perkara ini, dakwaan yang dibuat oleh Penuntut Umum adalah dakwaan alternatif yaitu surat dakwaan yang terdapat beberapa dakwaan yang disusun secara berlapis, dimana lapisan yang satu merupakan alternatif dan bersifat mengecualikan dakwaan pada lapisan lainnya. Penuntut Umum dalam dakwaannya menggunakan dakwaan alternatif dikarenakan untuk menghindari terdakwan terlepas atau terhindar dari pertanggungjawaban hukum pidana, dan juga untuk memberikan pilihan kepada Hakim dalam menerapkan hukum yang lebih tepat diantara dakwaan yang dibuat oleh Penuntut Umum88. Adapun pasal-pasal yang didakwakan terhadap terdakwa adalah melanggar Pasal44 ayat (1) UU RI No. 23Tahun 2004 tentang kekerasan dalam Rumah Tangga, dan kedua penganiayaan biasa pasal 351 ayat (1).

B. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum

1. Menyatakan Terdakwa KIKI ANDIKA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “penganiayaan”.

2. Menjatuhkan pidana kepala Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun 6 (renam) bulan :

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

4. Menetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan

88

(29)
(30)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan oleh penulis di atas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Penganiayaan mengenai arti dan makna kata penganiayaan tersebut banyak perbedaan diantara para ahli hukum dalam memahaminya. penganiayaan diartikan sebagai perbuatan dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit (pijn) atas luka (letsel) pada tubuh orang lain. Penganiayaan merupakan salah satu tindak kejahatan. Dibentuknya kejahatan terhadap tubuh manusia (misdrijven tegen het lijf) ini ditujukan bagi perlindungan kepentingan hukum atas tubuh dari perbuatan-perbuatan berupa penyerangan atas tubuh atau bagian dari tubuh yang mengakibatkan rasa sakit atau luka, bahkan karena luka yang sedemikian rupa pada tubuh dapat menimbulkan kematian. 2. Bahwa, penjatuhan hukuman yang diterapkan Majelis Hakim terhadap

(31)

sebagaimana dimaksud dalam pasal 44 UU No 23 RI tahun 2004 yang ancaman hukumananya adalah lima tahun penjara.

B. Saran

1. Perlunya peningkatan kinerja yakni kehakiman, kejaksaan, kepolisian, dan instansi-instansi yang lainnya agar dapat menerapkan hukum yang baik dan adil terhadap pelaku-pelaku kejahatan khususnya pelaku kekerasan terhadap perempuan yang berada dalam lingkup rumah tangga.

Referensi

Dokumen terkait

Data yang akan diproses untuk sistem pengelompokan potensi bahaya di PT Clariant Adsorbents Indonesia ini diperoleh dari hasil laporan form avoiding accidents yang dikumpulkan di

Ini kerana bersandarkan pada kajian tersebut kebanyakan pendidik yang memiliki kandungan yang tinggi atau pakar dalam bidang Matematik tidak semestinya boleh mencipta contoh-contoh

- Tabel ini berisi informasi mengenai perkiraan jumlah biaya sekolah (pengembangan dan operasional) dalam kurun 4 tahun mendatang - Inputlah jumlah peserta yang akan dilatih

Penulis memilih membuat e-learning Teori Bahasa dan Automata karena merupakan salah satu mata kuliah yang sulit dipelajari dan mata kuliah ini adalah mata kuliah yang diutamakan

Energy Sources Optimization: A Micro-Grid Model Design", Energy Procedia, 2014.

Analysis result below show the education distribution proportion of people with mental distress compared with those without mental distress (fi gure 1), followed by description

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Secara keseluruhan ada perbedaan antara gaya mengajar dan gaya mengajar praktek timbal balik Bola Voli hasil belajar,

Laporan akhir Rancang Bangun Prototype Bucket Wheel Excavator (B.W.E) dengan Sistem Kendali Jarak Jauh bertujuan untuk media peraga dan memodelkan sistem kerja dari