ANALISIS ULOS ADAT SUHI NI AMPANG NA OPAT
DITINJAU DARI FUNGSI, BENTUK ORNAMEN,
WARNA DAN MAKNA SIMBOL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
SUTRISNI MANALU
NIM. 2112151012
JURUSAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
▸ Baca selengkapnya: nama ulos tulang untuk bere perempuan
(2)(3)(4)(5)(6)ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan Kasih dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. Disamping persyaratan akademis juga ungkapan tanggung jawab penulis sebagai seorang akademisi, melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Skripsi ini yang berjudul “ Analisis Ulos Adat Suhi Ni Ampang Na Opat Ditinjau Dari Fungsi, Bentuk Ornamen, Warna dan Makna Simbol ” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Segala Sesuatu yang dilakukan dalam penulisan Skripsi ini tidak akan berjalan baik tanpa adanya dorongan, bimbingan, arahan dan motivasi dari beberapa pihak, oleh sebab itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3. Dr. Wahyu Tri Atmojo, M. Hum. Ketua Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan..
4. Drs. Mesra, M. Sn. Sekretaris Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
5. Drs. Brisman Silaban, M. Si. Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan Skripsi ini.
6. Dra. Chairani, M. Pd. Dosen Pembimbing Akademik.
7. Drs. Osberth Sinaga, M. Si. dan Drs. Sumarsono, M. Sn. Dosen Penguji.
8. Kepada keluarga, teristimewa kepada kedua orang tua, Ayahanda
iii
9. Rasa terimakasih juga penulis tujukan kepada rekan-rekan seperjuangan Seni Rupa angkatan 2011 kelas A-reguler, terkhususnya Buat Say And The Genk (Rutni Mandasari Br Purba, Venty Anggraini, Apriyanti Mayasari Sembiring, Rina Rismala Rani, Lela Silviani), Chris Tommy Oktavianus Saragih, Hosea Praja Butar-butar dan sahabat terdekat penulis yaitu Nur Aisyah Manalu dan Arman Budi Perkasa Sitohang.
10.Teman-teman PPLT UNIMED 2014 SMK Negeri 1 Laguboti
11.Serta banyak pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu semoga semua bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang Bapak dan Ibu berikan mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Akhirnya atas bantuan semua pihak sekali lagi penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis masih mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan Skripsi ini. Penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan berharap untuk melestarikan budaya yang dimiliki suku Batak Toba
Medan, September 2015 Penulis,
i ABSTRAK
Sutrisni Manalu, Nim. 2112151012. ANALISIS ULOS ADAT SUHI NI
AMPANG NA OPAT DITINJAU DARI FUNGSI, BENTUK ORNAMEN,
WARNA DAN MAKNA SIMBOL, Skripsi Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. Agustus 2015.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik acuan dan dilakukan pengumpulan data melalui instrumen penelitian lapangan, observasi, dokumentasi dan wawancara. Subjek dari penelitian ini adalah seluruh Ulos Adat Suhi Ni Ampang Na Opat yang terdapat di Tapanuli Utara.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari, mengetahui fungsi, bentuk ornamen, warna dan makna simbol yang terdapat pada Ulos Suhi Ni Ampang Na Opat.
Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa ulos yang terdapat dalam Suhi Ni Ampang Na Opat sebanyak empat jenis ulos yaitu Ulos Sibolang, Ulos Ragi Hotang, Ulos Ragi Hidup dan Sadum, dimana setiap ulos mengandung makna yang berbeda-beda. Yang membedakan setiap ulos yaitu bentuk dari ornamen, warna dan fungsi ulos. Ulos Sibolang adalah ulos yang diberikan oleh orang tua mempelai wanita kepada orang tua mempelai pria, Ulos Sibolang terdiri dari 5 bentuk ornamen. Ulos Ragi Hotang adalah ulos dari orang tua mempelai wanita kepada kedua mempelai, Ulos Ragi Hotang terdiri dari 9 bentuk ornamen. Ulos Ragi Hidup adalah ulos yang diberikan oleh pihak mempelai wanita kepada pihak mempelai pria, Ulos Ragi Hidup terdiri dari 23 bentuk ornamen. Ulos Sadum adalah ulos yang diberikan oleh saudara perempuan dari bapak mempelai wanita kepada saudara perempuan mempelai pria, Ulos Sadum terdiri dari 15 bentuk ornamen. Dengan demikian untuk menjaga hasil kebudayaan suku Batak Toba diharapkan agar suku Batak Toba melestarikan Ulos yang merupakan bagian dari identitas Batak Toba agar tidak memudar seiring perkembangan zaman dimana budaya luar masuk dan berkembang ditengah-tengah kehidupan generasi muda zaman sekarang ini, sehingga nilai-nilai budaya yang terdapat didaerah tidak hilang begitu saja.
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 40
1.1 Daftar karya Ulos Sibolang ditinjau dari fungsi,
bentuk ornamen, warna dan makna simbol ... 92
1.2 Daftar karya Ulos Ragi Hotang ditinjau dari fungsi,
bentuk ornamen,warna dan makna simbol ... 94
1.3 Daftar karya Ulos Ragi Hidup ditinjau dari fungsi,
bentuk ornamen,warna dan makna simbol ... 97
1.4 Daftar karya Ulos Sadum ditinjau dari fungsi, bentuk
vii
DAFTAR GAMBAR
2.1.Ulos Bintang Maratur ... 16
2.2. Ulos Mangiring ... 16
2.12. Pola Berbentuk Manusia ... 31
2.13. Pola Berbentuk Hewan ... 32
2.14. Pola Berbentuk Tumbuhan ... 33
2.15. Pola Berbentuk Raksasa ... 33
2.16. Pola Berbentuk Kosmos ... 34
2.17. Pola Berbentuk Geometris ... 34
4.1. Ulos Sibolang ... 48
4.2. Ulos Sibolang ... 49
4.3. Bagian Kepala Ulos Sibolang ... 52
4.4.Bagian Badan Ulos Sibolang ... 52
4.5. Bagian Kaki Ulos Sibolang ... 53
4.11. Sebelum Manguloshon Ulos Passamot ... 57
4.12. Manguloshon Ulos Passamot ... 58
4.13. Ulos Ragi Hotang ... 59
4.14.Ulos Ragi Hotang ... 60
4.15.Ulos Ragi Hotang ... 61
4.16.Bagian Kepala Ulos Ragi Hotang ... 63
4.17.Bagian Badan Ulos Ragi Hotang ... 63
4.18. Bagian Kaki Ulos Ragi Hotang ... 64
4.19. Sebelum Manguloshon Ulos Hela ... 65
4.20. Manguloshon Ulos Hela ... 66
4.21. Ulos Ragi Hidup ... 67
viii
4.23. Ulos Ragi Hidup ... 69
4.24. Bagian Atas(Kepala) Ragi Hidup ... 70
4.25.Bagian Tengah (Badan) Ragi Hidup ... 71
4.26. Bagian Bawah (Kaki) Ragi Hidup ... 71
4.27.Sebelum Manguloshon Ulos Pamarai ... 72
4.28. Manguloshon Ulos Pamarai ... 74
4.29. Ulos Sadum ... 75
4.43. Motif Bintang-Bintang ... 82
4.44. Motif Bunga Bergaris ... 83
4.45. Porkis Marudur ... 83
4.46. Motif Bintang Bertabur ... 84
4.47. Rambu Ulos (Rumbai) ... 84
4.48. Sebelum Manguloshon Ulos Sihutti Ampang ... 85
4.49. Manguloshon Ulos Sihutti Ampang ... 86
4.50. Ulos Sibolang ... 110
4.51. Ulos Ragi Hotang ... 112
4.52. Ulos Ragi Hidup ... 114
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Penenun Ulos Sadum ... 121
Raja Parhata ... ... 121
Penenun Ulos Ragi Hidup... 122
Pengusaha Ulos Sumber Razeky ... 122
Alat Penenun Ulos... 123
Wisma Mahinna Center Tempat Penelitian... 123
Wawancara Dengan Penenu Ulos Sadum... 124
Wawancara Dengan Penenun Ulos Ragi Hidup... 124
Foto Bersama Dengan Pengusaha Ulos Sumber Rezeky... 125
Foto Bersama Dengan Penenun Ulos Ragi Hotang... 125
Pengantin, Wesly Panggabean Dengan Sofi Boru Sitompul 126
Foto Bersama Dengan Kedua Mempelai... 126
Prosesi Sebelum Manguloshon Ulos Pamarai... 127
Prosesi Manguloshon Ulos Pamarai... 127
Prosesi Sebelum Manguloshon Ulos Passamot... 128
Prosesi Manguloshon Ulos Passamot... 128
Prosesi Sebelum Manguloshon Ulossihutti Ampang... 129
Prosesi Manguloshon Ulos Sihutti Ampang... 129
Prosesi Sebelum Manguloshon Ulos Hela... 130
Prosesi Manguloshon Ulos Hela... 131
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang Wilayahnya terbentang
dari sabang hingga Merauke. Terdapat sekitar 17.500 pulau besar dan kecil dan
diantaranya sekitar 62% wilayah Indonesia berupa lautan. Negara kepulauan
Indonesia disebut juga Nusantara yang terdiri dari 37 provinsi, salah satu
diantaranya adalah pulau Sumatera yang berprovinsi Sumatera Utara.
Selain dikenal bagian dari kepulauan Sumatera Utara juga terkenal
memiliki berbagai etnik salah satunya Batak Toba, dimana suku Batak Toba
memiliki benda-benda budaya pusaka yang merupakan salah satu daya tarik
wisatawan untuk datang berkunjung ke daerah Batak Toba. Dalam hal ini
wisatawan selain menikmati keindahan alam juga ingin menambah
pengetahuannya dalam hal sosiokultural yang merupakan spesifikasi suatu daerah
yang mungkin tidak dimiliki daerah lain, para wisatawan yang datang berkunjung
ke daerah Batak Toba karena daerah Batak Toba memiliki berbagai spesifikasi
seperti nilai-nilai budaya, adat istiadat, ritual agama, kesenian, artifak, arsitektur
bangunan rumah adat, benda-benda tradisional, dan kain tradisional salah satunya
seperti ulos.
Hasil kesenian yang dimiliki oleh etnik Batak Toba, yang hingga
sekarang masih ada, kenyataan memberi harapan tentang kelangsungan hidup
2
besarnya perhatian pemerintah dalam mengelola sekaligus melestarikan seni
budaya yang merupakan warisan nenek moyang.
Benda yang merupakan warisannenek moyang yang berupa benda seni
seperti ulos Batak Tobasangat indah dan unik karena setiap helai ulos dihiasi
dengan aneka ragam hias atau yang disebut dengan “Ornamen” dengan
penggunaan warna yang berciri khaskan suku Batak Toba, ornamen dan warna
yang dimiliki suku Batak Toba kemungkin tidak dimiliki oleh suku lain. Ornamen
merupakan alat komunikasi sedangkan warna merupakan penjelasan akan
kehidupan sehari-hari pada sukuBatak Tobadan sebagai simbol-simbol yang
berkekuatan magis. Tetapi pada saat sekarang generasi muda sudah mengabaikan
fungsi, warna dan makna dari hiasan (ornamen) tersebut, dikarenakan terpesona
hanya kepada keindahan warna dan ragam hiasnya.
Demikian halnya dengan ulos merupakan produk seni budaya yang
mengandung nilai artistik, untaian tenunan benang dan terwujud dalam bentuk
yang indah dari berbagai corak warna dan penerapan berbagai jenis ragam hias
(gorga) yang sarat dengan makna simbolik(Brisman Silaban 2008:18). Akan
tetapi dalam perkembangan zaman sekarang ini masyarakat Batak Toba memiliki
persepsi yang berbeda mengenai penggunaan ulos, seperti salah satu contoh
Kristen Kharismatik yang tidak menggunakan ulos pada saat acara adat
pernikahankarena dogma yang dianut mereka melarang menggunakan ulos pada
aktivitas dan kegiatan apapun karena tidak paham akan bentuk-bentuk ornamen,
penerapan warna pada ulos, makna simbolik penggunaan ulos dan ulos dianggap
3
Dalam tradisi adat Batak Toba, umumnya masyarakat menggunakan ulos
dalam kehidupan sehari-hari seperti di rumah, di ladang, juga ada jenis yang
dipakai hanya pada waktu upacara adat baik acara suka cita (pernikahan) maupun
acara duka cita(R.H.P, Sitompul 2009:11). Pada saat upacara adat suka cita
(pernikahan) ada jenis ulos yang khusus digunakan pada acara tersebut, seperti
pada kegiatan mangulosi(menyematkan) ulos adat suhi ni ampang na opat, ulos
yang disematkan (di uloshon) pada acara itu ada 4 ulos, yang menyematkan ulos
tersebut adalah orang-orang yang berbeda-beda sesuai dengan kekerabatan Batak
Toba. Ulos adat suhi ni ampang na opatmerupakan nilai-nilai kekerabatan Batak
Toba yang terdiri dari empat sudut dari bakul yang diartikan sebagai empat sudut
yang sama besar dan derajatnya sama pada silsilah adat Batak Toba, 4 sudut bakul
adalah yang diwakilkan dari 4 ulos, dimana masing-masing ulos berbeda jenisnya
(nama ulosnya) tentu jika berbeda ulos berbeda juga ornamennya maka penerapan
bentuk ornamen pada setiap ulos adat suhi ni ampang na opatberbeda-beda
sehingga perbedaan ornamen tersebut memiliki nilai dan peranan yang berbeda
pada upacara adat pernikahan Batak Toba.
Akan tetapi dalam penerapannya pada zaman sekarang ini, dalam acara
pernikahan adat Batak Toba ulos adat suhi ni ampang na opatkurang dipahami
fungsi penggunaan ulos adat suhi ni ampang na opatoleh masyarakat baik dari hal
fungsi ulos dari setiap jenis ulos yang terdapat pada ulos adat suhi ni ampang na
opat, maupun penerapan bentuk ornamen yang terdapat pada ulos, warna dan
makna simbol dari jenis-jenis ulos adat suhi ni ampang na opat tersebut, bahkan
4
ulosapa yang di uloshon terhadap mereka karena kurang paham akan ulos yang
digunakan pada saat upacara adat pernikahan bahkan ulos yang dipakai hanya
memandang harga materi dari ulos dan gengsi tanpa menggunakan ulos yang
sesuai dengan aturan penggunaan ulos sesuai dengan acara adat.
Dahulu setiap tokoh adat, orang tua, juga penenun diharuskan untuk
memahami penempatan bentuk motif ornamen, warna, makna simbol yang
terdapat pada ulos. Tujuannyaagar masyarakat baik penenun, tokoh adat, dan
orang tua dapat memahami penggunaan ulos pada setiap pengaplikasiannya dalam
acara adat Batak Toba sesuai dengan fungsi ulos yang telah ada sejak dahulu
sesuai dengan aturan nenek moyang suku Batak Toba.
Menghadapi permasalahan demikian mengenai pemahaman
masyarakat dalam penggunaan ulos adat suhi ni ampang na opat dalam acara adat
pernikahan, apakah yang menjadi fungsi dari setiap jenis ulos adat suhi ni
ampang na opat, hal apa yang mempengaruhi pergeseran penggunaan ulos sesuai
dengan maknanya, maka dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk memahami
fungsi, penerapan bentuk ornamen, penggunaan warna dan makna simbol
ornamen yang terkandung dalam ulos adat suhi ni ampang na opat .
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengajukan proposal
penelitian dengan judul “Analisis Ulos Adat Suhi Ni Ampang Na Opat Ditinjau
Dari Fungsi, Bentuk Ornamen, Warna dan Makna Simbol”.
5
Sebagaimana yang telah di paparkan pada latar belakang masalah di atas
agar sesuai dengan permasalahan yang di teliti. Untuk dapat mengidentifikasi
masalah dengan baik, maka penulis perlu melakukan penelitian studi, objek yang
diteliti, dan melakukan observasi dan wawancara ke berbagai sumber, sehingga
semua permasalahan dapat diidentifikasi. Berbagai permasalahan yang sudah
diketahui, maka penulis mengemukakan yang menjadi identifikasi masalah dalam
penelitian penulis, adapun berbagai penelitian permasalahan yang ditemukan pada
penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Pesta adat pernikahan disebut ulos adat suhi ni ampang na opat.
2. Pemahaman fungsi ulos
3. Jenis-jenis ulosadatsuhi ni ampang na opat.
4. Penerapan bentuk Ornamen Batak Toba yang diterapkan pada Ulosadat
suhi ni ampang na opat.
5. Penggunaan warna ornamen Batak Toba padaUlosadat suhi ni ampang na
opat.
6. Fungsi Ulos suhi ni ampang na opat pada upacara adat perkawinan Batak
Toba.
7. Makna simbol ornamen Batak Toba yang diterapkan padaUlos adat suhi ni
ampang na opat.
8. Peranan ulos suhi ni Ampang na opat pada pelaksanaan adat istiadat di
6
C. Pembatasan Masalah
Setelah mengadakan identifikasi masalah yang akan di teliti penulis,
maka untuk menghindari masalah yang teralalu luas dan dapat mengaburkan
penelitian, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada pembatasan
masalah penulis memfokuskan untuk menganalisis dan meneliti antara lain :
1. Fungsi Ulospada upacara adat perkawinan Batak Toba dan
hubungannya dengan ulos suhi ni ampang na opat.
2. Penerapan bentuk Ornamen Batak Toba yang diterapkan pada
Ulosadat suhi ni ampang na opat.
3. Penggunaan warna ornamen Batak Toba padaUlosadat suhi ni
ampang na opat.
4. Makna simbolornamen Batak Toba yang diterapkan pada Ulosadat
suhi ni ampang na opat.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang dan batasan masalah di atas,
rumusan masalah yang di kaji dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana fungsi Ulospada upacara adat perkawinan Batak Toba
dan hubungannya dengan ulos suhi ni ampang na opat?
2. Bagaimana bentuk Ornamen Batak Toba yang diterapkan pada
Ulosadat suhi ni ampang na opat?
3. Bagaimana penggunaan warna ornamen Batak Toba padaUlosadat
7
4. Bagaimanamakna simbolornamen Batak Toba yang diterapkan pada
Ulosadat suhi ni ampang na opat?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Jenis-jenis ulosadat suhi ni ampang na opat.
2. Untuk mengetahuibentuk Ornamen Batak Toba yang diterapkan pada
benda pakai tradisional yaitu Ulosadat suhi ni ampang na opat.
3. Untuk mengetahui Fungsi Ulos pada upacara adat perkawinan Batak
Toba.
4. Untuk mengetahui Jenis-jenis warna dan makna dari setiap warana
ornamen Batak Toba pada ulos.
5. Untuk mengetahui Makna simbolik dari setiap jenis ornamen Batak
Toba yang ada pada Ulos.
F. Manfaat Penelitian
Ada pun manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk lebih mengenal dan lebih memahami bagaimana fungsi,
penempatan bentuk ornamen, warna dan makna simbol yang
sebenarnya
2. Sebagai refrensi dan masukan bagi civitas Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan serta sumbangan pemikiran bagi dunia
8
3. Bagi masyarakat sebagai sumbangan pemikiran untuk memahami
fungsi, penempatan bentuk ornamen, warna dan makna simbol yang
sebenarnya yang terdapat pada ulos.
4. Manfaat untuk generasi muda supaya lebih mengenal akan fungsi,
119
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pengolahan data maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Motif yang terdapat pada Ulos Sibolang, Ragi Hotang, Ragi Hidup Dan Sadum
mempunyai motif dengan jumlah 52 jenis motif, dimana motif yang terdapat pada
Ulos Sibolang sebanyak 5 jenis motif, ulos Ragi Hotang memiliki sebanyak 9
jenis motif, Ulos Ragi Hidup memiliki motif sebanyak 23 jenis motif Dan Sadum
sebanyak 15 jenis motif.
2. Dalam pewarnaan ornamen yang digunakan pada ulos dominan warna merah,
putih, hitam. Ada juga warna lain yang digunakan yaitu warna merah muda, hijau,
kuning, biru, orange,.
3. Setiap ulos memiliki fungsi yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan acara
adat yang sedang berlangsung.
4. Setiap ulos mengandung makna yang baik dan tidak ada satupun ulos yang
mengandung makna yang buruk pada kehidupan yang menggunakan ulos.
B. Saran
Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan kepada pemerintah Daerah Kabupaten
Tarutung untuk lebih memperhatikan hasil kebudayaan daerah agar nilai-nilai yang terdapat
di setiap benda peninggalan sejarah tetap terpelihara dan wajib dilestarikan agar tidak
memudar seiring perkembangan zaman dimana budaya luar masuk dan berkembang
120
Kepada generasi muda suku Batak Toba agar tetap melestarikan, memelihara, menjaga
dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan yang dimiliki daerah setempat. Selain itu
diharapkan kepad seluruh masyarakat Batak Toba agar ikut serta berperan dalam
meningkatkan nilai luhur suku Batak Toba dan menanamkan kembali nilai-nilai tersebut
kepada generasi yang akan datang agar tetap terjaga nilai-nilai yang dari dahulunya telah ada.
Kepada Pemerintah Setempat agar selalu membuat program sosialisasi tentang kekayaan
lokal yang dimiliki suku Batak Toba kepada para generasi muda guna untuk memperkenalkan
hasil budaya yang dimiliki suku Batak Toba kepada masyarakat luas, Pemerintah juga perlu
memberi perhatian khusus terhadap ulos Batak Toba yang dimiliki oleh suku Batak Toba
sebagai hasil kebudayaan daerah yang harus dilestarikan, sehingga nilai-nilai budaya yang
terdapat didaerah tidak hilang begitu saja mengingat banyaknya budaya asing yang masuk
dan berkembang pada saat sekarang.
Agar penelitian ini tidak hanya sampai disini saja, diharapkan adanya penelitian lanjutan
lagi supaya seni budaya itu sendiri semakin disukai dan dicintai juga semakin dinikmati
untuk diketengahkan, selain itu mengajak semua pihak unsur yang terkait untuk
121
DAFTAR PUSTAKA
Gustami, Sp. 1980. Nukilan Seni Ornamen Indonesia. Yogyakarta:ASRI.
KBBI. Kamus Besar Bahasa Indoesia. Jakarta: Pustaka Phoenix.
Latifah, Dyah. 1994. Pendidikan Seni. Bandung
Margono, S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Meyer, F. S. 1892. Hand Book Of Ornament. New York. United States Of America: Dover Publications.
Moleong, J. Lexy (2000) Metologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung
Nasution, S. 1992. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito
Sadjiman Ebdi Sanyoto. 2005. Dasar-dasar Tata Rupa dan Desain (Nirmana). Yogyakarta : Arti Bumi Intaram
Sibeth,Achim. 1991. The Batak. Jerman : United States of America.
Sembiring, Dermawan. 2014. Ragam Hias Dan Artefak Etnik Karo Dan Simalungun Sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Aneka Model Lukisan Cendramata Reproduktif. Jurnal Seni Rupa FBS-UNIMED, vol 10 no (2) hal 31-41.
Sihombing Surung. Gr. 2014. Marsiajar Hata Batak Dohot Surat Batak. Medan:IKAPI
Sihombing, T.M. 1997. JAMBARHATA. Jakarta:Tulus Jaya
Silaban, Brisman. 2008. Kesatuan Makna Simbolis Pada Ulos. Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED, Vol 05. No (1) hal. 18-30
Silaban, Brisman. 2006. Penolakan Jemaat Agama Kristen Sekte Kharismatik Terhadap Penggunaan Ulos Pada Upacara Adat Masyarakat Batak Toba Di Kota Medan. Ringkasan Tesis. Medan: Sekolah Pasca Sarjana UNIMED
122
Sitompul, R.H.P. 2009. Uos Batak Tempo Dulu-Masa Kini. Jakarta: Kerabat
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan, Kuantitatif, Kualitatif, dan R & B). Bandung: Afabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sumardjo, Jakob. 2002. Arkeologi Budaya Indonesia. Yogyakarta: Qalam
Susanto, Mikke. 2002. Diksi Rupa Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta: Kanisius
Susanne, Langer, 1997. Philosophy in a New Key: A Study in the Symbolism of Reason, Rite and Art, Third Edition, Havard University Press, Havard
SP. Gustami. 1980. Nukilan Seni Ornamen Indonesia. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia ASRI.
Sp, Soedarso. 2006. Triologi Seni Penciptaan Eksitensi dan Kegunaan Seni. Yogyakarta: Institut Seni Indonesia
W.Triatmojo, TM Sitorus. 2012. Analisis Penerapan Ornamen Tradisional Batak Toba Pada Alat Musik Tradisional Batak Toba Di Kabupaten Samosir. Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED Vol 09. No (2)
https://jurnalgorga.wordpress.com/2012/05/06/analisis-semiotika-ornamen-batak/
http://id.wikipedia.org/wiki/Ulos