• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ULOS PAROMPA SADUN DITINJAU DARI BENTUK ORNAMEN, WARNA, FUNGSI DAN MAKNANYA DI KECAMATAN SIPIROK KABUPATEN TAPANULI SELATAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS ULOS PAROMPA SADUN DITINJAU DARI BENTUK ORNAMEN, WARNA, FUNGSI DAN MAKNANYA DI KECAMATAN SIPIROK KABUPATEN TAPANULI SELATAN."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS ULOS PAROMPA SADUN DITINJAU DARI BENTUK

ORNAMEN, WARNA, FUNGSI DAN MAKNANYA DI

KECAMATAN SIPIROK KABUPATEN

TAPANULI SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MUHAMMAD IRVAN

NIM 209451012

JURUSAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

MUHAMMAD IRVAN, NIM : 209451012, “ANALISIS ULOS PAROMPA SADUN

DITINJAU DARI BENTUK ORNAMEN, WARNA, FUNGSI DAN MAKNANYA

DIKECAMATAN SIPIROK KABUPATEN TAPANULI SELATAN”. Skripsi, Program

Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan, 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bentuk ornamen, warna, fungsi dan makna yang terdapat pada ulos Parompa Sadun di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kerajinan ulos yang ada di daerah Sipirok yaitu 2 jenis ulos yakni Abit Godang dan Parompa Sadun, sedangkan penentuan sampelnya adalah menggunakan teknik purposive sampling yaitu dengan menetapkan satu jenis ulos, yakni ulos Parompa Sadun.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menguraikan masing-masing subjek yang akan diteliti, dengan menggunakan dua data yakni data primer diperoleh dari survey lapangan dan dokumentasi yaitu mengamati langsung obyek-obyek yang diteliti. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui wawancara. Hasil penelitian mengkaji kain ulos yang terdapat di Sipirok yang menunjukkan bahwa fungsi ulos dalam adat masyarakat Tapanuli selatan sangat penting dan juga terdapat ragam ornamen yang menghiasi setiap bagian-bagian kain ulos yang memiliki warna dan makna tersendiri. Motif-motif tersebut ialah Sorat, Pusuk Robung, Tutup Ni Hiok, Iok-iok, Akar Cino, Ruang-ruang, Si Jobang, Singap, dan Iran-iran.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karuniaNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:

Analisis Ulos Parompa Sadun Ditinjau Dari Bentuk Ornamen Warna, Fungsi Dan Maknanya Di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan . Skripsi

ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Unimed. Di

samping persyaratan akademis, adalah juga tanggung jawab penulis sebagai

seorang akademisi, melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan bermanfaat

bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Banyak sudah dukungan dan bantuan yang penulis dapatkan dalam

menyelesaikan skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan

yang diperoleh, sulit kiranya penulis menyelesaikan tugas ini. Untuk itu rasa

hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd. Rektor Universitas Negeri Medan

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan.

3. Dr. Wahyu Tri Atmojo, M.Hum. Wakil Dekan I Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan

4. Drs. Basyaruddin, M.Pd. Wakil Dekan II Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan

5. Dr. Marice, M.Hum. Wakil Dekan III Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan

6. Drs. Mesra, M.Sn. Ketua Jurusan Seni Rupa

7. Drs. Gamal Kartono, M.Si. Sekretaris Jurusan Seni Rupa

(8)

iii

9. Drs. Zulkifli, M.Sn. Dosen Pembimbing Skripsi

10.Drs. Brisman Silaban, M.Si. Dosen Penguji Skripsi

11.Drs. Sri Wiratma, M.Si, Dosen Penguji Skripsi

12.Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf Jurusan Seni Rupa serta Administrasi

dan perlengkapan di lingkungan FBS Universitas Negeri Medan.

13.Kedua orang tua tercinta Sabaruddin Naibaho dan Nurkamisah atas do’a,

materi, moral dan motivasinya.

14.Saudara – saudari tersayang ( Randy wahyudi Naibaho, Nurul Aini

Naibaho, Satria Muklis Naibaho, Nita chardina Naibaho, Agus setiawan

Naibaho, Rehani Sebrina Naibaho) atas dukungannya..

15.Instansi pemerintahan di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan.

16.Teman-teman seperjuangan saya , juga buat teman-teman dari Vazella

band yang selalu memberikan do’a dan dukungannya.

17.kakak, adik stambuk serta banyak pihak yang tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun skripsi ini lebih baik lagi, sehingga dapat bermanfaat

bagi peneliti dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan

khususnya dalam bidang Seni Rupa.

(9)

iv

BAB II : KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKAKONSEPTUAL A. OrientasiTeoritis ... 8

e. Pengertian Warna ... 19

f. FungsiUlos ... 23

g. MaknaSimbol ... 29

B. KerangkaKonseptual ... 31

BAB III : METODE PENELITIAN A. LokasiPenelitian ... 35

B. WaktuPenelitian ... 35

C. MetodePenelitian... 36

D. PopulasidanSampelPenelitian ... 38

E. InstrumenPenelitian... 39

F. TeknikPengumpulan Data ... 39

(10)

v

2. StudiPustaka ... 40

3. MetodeWawancara ... 41

G. TeknikAnalisis Data ... 42

BAB IV: ANALISI DAN PEMBAHASAN A, Data Penelitian ... 43

B. AnalisisHasilPenelitian ... 44

1. BentukUlosParompaSadun... 44

2. Cara PembuatanUlos ... 45

3. OrnamenUlosAbitGodangdanParompaSadun ... 49

BAB V: SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN ... 63

B. SARAN ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(11)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.Jadwal Penelitian ... 36

Tabel 4.1. Motif Ulos ParompaSadun ... 59

(12)

vii

DAFTAR GAMBAR

1.2. Ornamen Sorat ... 50

1.3. Ornamen pusuk Robung ... 51

1.4. Ornamen Tutup Ni Hiok ... 52

1.5. Ornamen Iok-iok ... 53

1.6. Ornamen Akar Cino ... 54

1.7. Ornamen Ruang-ruang ... 55

1.8. Ornamen Si Jobang ... 56

1.9. Ornamen Singap ... 57

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembinaan terhadap warisan budaya sangat dibutuhkan pada

masa ini, dimana kurangnya perhatian masyarakat untuk mengetahui

bentuk-bentuk, Jenis dan fungsiserta makna yang terkandung dalam

motif-motif ragam hias yang menjadi identitas suatu masyarakat atau

budaya tertentu.Bagi negara yang sudah maju maupun yangsedang

berkembang selalu berusaha mengadakan pembinaan terhadap warisan

budayanya. Adanya penelitiansemacam ini dengansendirinyaakan

memberikan pengaruh yang sangat besar bagi pengembangan

pengetahuan serta kecintaan masyarakat mengenai hasil karya

tradisional, sehingga generasi muda diharapkan dapat mengetahui dan

tetap memeliharanya, salah satunya yang harus tetap dijaga

kelestariannya tersebut adalah suku batak dan hasil kerajinan

tradisionalnya.

Batak merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia. Nama

ini merupakan sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan

beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari Tapanuli

Provinsi Sumatera Utara. Suku bangsa yang dikategorikan sebagai

batak adalahbatak Toba, batak Karo, batak Pakpak, batak Simalungun,

batak Angkola, dan batakMandailing. Apabila kita menelaah setiap

(14)

2

yang bersifat nasional dan merupakan warisan budaya yang secara

turun temurun. Salah satu kerajinan tradisional tersebut adalah seni

tenun yang banyak di temukan di seluruh wilayah Indonesia, antara

lain di daerah pedalaman kalimantan, sumatera, sulawesi dan nusa

tenggara timur. Berbagai kreasi penenun-penenun bangsa Indonesia

telah membawa sumbangan yang besar bagi kekayaan jenis tenunan

Indonesia.

Di daerah provinsi Sumatera utara saja terdapat berbagai jenis

seni tenun dari berbagai daerah, misalnya kain songket Melayu,

tenunan Nias, tenun batak Toba, Pak-Pak/Dairi, Simalungun dan

Karo. Salah satu kerajinan tradisional kain tenun tersebut adalah yang

terdapat di daerah Kabupatern Tapanuli Selatan yaitu di kecamatan

sipirok.Batak Angkola merupakan salah satusuku batak yang

berdomisili di daerah Kabupaten Tapanuli Selatan, Kecamatan

Sipirok. Batak Angkola memiliki keunikan dalam kerajinan, salah

satunya adalah kerajinan tradisional tenun ulos yang dihasilkan.

Salah satu ulos yang terkenal pada suku batak Angkola ini

adalah ulos Parompa Sadun. Ulos ini penuh dengan warna warni

yang ceria hingga sangat cocok dipakai untuk suasana suka cita.

Parompa Sadun ini merupakan salah satu kekayaan dan kebanggan

dari wilayah Tapanuli Selatan.Dahulu, setiap seorang pengguna ulos

tidak hanya sekedar memakai sebagai busana hiasan tetapi juga

(15)

3

terdapat pada motif yang menghiasi setiap bagian dari ulos. Keharusan

itu dimaksudkan agar mereka pribadi mampu memahami makna yang

terdapat pada setiap motif, dan mampu pula menempatkan motif

sesuai menurut aturan yang telah ada sejak jaman nenek moyang.

Dahulunya makna motif yang terdapat pada ulos Parompa

Sadun angat diagungkan.Seiring perkembangan jaman makna yang

terdapat pada setiap motif yang ditenun pada kain ulos sudah tidak

dipahami oleh masyarakat dan generasi muda, dikarenakan

ketidakpedulian untuk mempelajari dan memahami makna yang

terdapat pada setiap motif. Kebanyakan masyarakat kebudayaan batak

lebih mengutamakan keindahan tenunan ulos daripada memahami

falsafah yang disampaikan pada setiap motif yang terdapat pada

bagian-bagian ulos yang mereka gunakan. Sangat disayangkan jika

makna yang terdapat pada setiap motif pelan-pelanmemudar dari

kehidupan masyarakat batak dikarenakan ketidakpedulian mereka

untuk mempelajari dan memahami makna motif, warna, dan fungsi

dari ulos itu sendiri. Pada saat ini perajin lebih mengutamakan

keindahan tenunan ulos, karena mereka lebih mengutamakan selera

pasar dari pada mengutamakan aturan dan penempatan motif pada

kain ulos. Sehingga kain ulos yang ditenun oleh para perajin

kebanyakan hanya sebagai hiasan dalam berpenampilan. Dengan cara

seperti ini para perajin akan merusak aturan dalam pembuatan ulos

(16)

4

orang yang memahami seperti tokoh adat,orang tua adat yang

disegani, dan pengrajin tenun kain ulos yang masih memahami dan

tetap mengikuti aturan-aturan penempatan motif dalam pembuatan

ulos tersebut keunikan bentuk ornamen, warna dan fungsi kain

tenunan ulos Parompa Sadun mencerminkan unsur-unsur yang erat

hubungannya dengan unsure kebudayaan masyarakat Tapanuli

Selatan.

Berdasarkan latarbelakangmasalah diatas, penulis tertarik

untuk melakukanpenelitian yang berjudul “ANALISIS ULOS

PAROMPA SADUN DITINJAU DARI BENTUK ORNAMEN,

WARNA, FUNGSI DAN MAKNANYA DI KECAMATAN

SIPIROK KABUPATEN TAPANULI SELATAN”. Penelitian ini

dilakukan untuk menganalisismakna bentuk ornamen, warna, serta

fungsi ulos Parompa Sadunyang kini mulai memudar dikalangan

masyarakat dan generasi muda pada saat ini, khususnya di

daerahkecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bentukornamen yang terdapat pada ulos Prompa Sadun

2. Maknawarna yang terkandung padasetiapornamenulosParompaSadun

(17)

5

4. FungsiulosParompaSadunmenurutbudayamasyarakatTapanuli

Selatan.

C. PembatasanMasalah

Berdasarkan uraian pada latarbelakang masalah, maka

permasalahan dalam penelitian ini dibatasi karena adanya

faktor-faktor yang menjadi kendala dimulai dari keterbatasan segi waktu

,kesempatan dan kemampuan peneliti, maka batasan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Motif-motif apa saja yang terdapat pada ulos Parompa Sadun.

2. Makna yang terkandung dalam setiap motif ulos Parompa Sadun.

3. Makna warna yang terdapat pada ulos Parompa Sadun menurut adat

Tapanuli Selatan.

4. Fungsi dibuatnya ulos Parompa Sadun.

D. Rumusan Masalah

Agar penelitian dapat dilakukan secara terarah dan

berkesinambungan dengan batasan masalah yang akan diteliti

(18)

6

penelitian “ Analisis Ulos Parompa Sadun ditinjau dari Bentuk

Ornamen, Warna, Fungsi dan Maknanya di Kecamatan Sipirok

Kabupaten Tapanuli Selatan”. Adapun rumusan masalah yang diteliti :

a. Bagaimanakah bentuk ornamen yang terdapat pada ulos Parompa

Sadun di kecamatan Sipirok kabupaten Tapanuli Selatan?

b. Apakah makna yang terkandung didalam motif dan warna yang

terdapat pada ulos Parompa Sadun?

c. Bagaimanakah fungsi ulos Parompa Sadun dalam upacara adat di

kecamatan Sipirok kabupaten Tapanuli Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah hal yang paling penting untuk

merumuskan suatu kegiatan penelitian guna mencapai tujuan yang

disampaikan.Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk

mendapatkan gambaran yang jelas tentang bentuk ornament serta

warna, fungsi dan makna pada ulos Parompa Sadun yang terdapat di

daerah Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Dalam penentuan tujuan penelitian penulis mengarahkan pada

tujuan yang bersifat umum dan tujuan yang bersifat khusus.

Tujuan umum :

1. Mengetahui bentuk-bentuk ornamen yang terdapat pada ulos Parompa

(19)

7

2. Mengetahui makna yang terkandung dalam setiap ornamen dan warna

yang terdapat pada ulos Parompa Sadun.

3. Mengetahui fungsi ulos Parompa Sadun dalam kebudayaan Tapanuli

Selatan.

Tujuan khusus :

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan SeniRupa FBS UNIMED.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dengan judul,

Analisis ulos Parompa Sadun ditinjau dari bentuk ornamen, warna,

fungsi dan maknanya di Kecamatan Sipirok KabupatenTapanuli

Selatan, adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

a. Sebagai sumber/bahan referensi ilmiah dalam dunia pendidikan,

khususnya bidang yang berkaitan dengan Seni Rupa.

b. Menambah literatur sebagai bahan tambahan ilmiah untuk mahasiswa

jurusan Seni Rupa UNIMED

2. Manfaat praktis

a. Manfaat bagi masyarakat

Menjadi tambahan pengetahuan dasar tentang bentuk ornamen, warna,

(20)

8

b. Manfaat bagi peneliti

Sebagai bahan masukan bagi peneliti, sebagai sumber ilmu

pengetahuan ilmiah yang objektif dan sebagai latihan untuk

(21)

63

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian yaitu, ulos

Parompa Sadun. Beberapa hal yang dapat disimpulkan pada penelitian ini adalah:

1. Selain keindahannya, pada ulos Parompa Sadun banyak terdapat ornamen dan warna

yang mengandung arti falsafah khas adat di daerah Tapanuli Selatan.

2. Bentuk ataupun corak ornamen pada ulos Parompa Sadun sudah demikian tercipta

sejak zaman dahulu yakni sejak dimulainya menenun kain ulos di Sipirok, hingga

sampai sekarang ini baik motif atau ukuran tidak pernah mengalami perubahan.

3. Umumnya makna setiap jenis ornamen secara lengkap menurut adat Tapanuli Selatan

sudah jarang diketahui masyarakat setempat.

4. Pada umumnya masyarakat Tapanuli Selatan masih menggunakan ulos dalam

upacara-upacara adat, karena merupakan salah satu budaya adat di daerah tersebut yang masih

diwarisi oleh masyarakat Tapanuli Selatan.

5. Ulos Parompa Sadun dibuat dengan teknik menenun dengan tangan dan menggunakan

bahan seperti benang-benang berwarnadan ditaburi manik-manik putih, merah, dan

hitam. Sedangkan untuk alatnya adalah alat tenun ATBM (alat tenun bukan mesin).

B.Saran

1. Sebaiknya pemerintah di Kabupaten Tapanuli Selatan lebih bijak lagi untuk

(22)

64

pelajaran tambahan untuk memperkenalkan kekayaan budaya sendiri seperti

kebudayaan batak Mandailing berupa ulos Parompa sadun yang kaya akan motif dan

makna simbol yang terkandung pada setiap motif sebagai pedoman hidup untuk

diaplikasikan dalam kehidupan dan membentuk kepribadin yang baik dan tetap

memegang amanah dan menjaga adat.

2. Pemerintah sebaiknya membuat acara pagelaran dengan memperkenalkan ulos yang

terdapat di Sipirok, dan membuat seminar-seminar di sekolah dan universitas agar

generasi tetap menjunjung tinggi dan mencintai peninggalan dari kebudayaan mereka

sendiri yakni tenun ulos Parompa Sadun dan ulos Abit Godang yang sangat indah

dengan perpaduan warna dan makna simbol.

3. Para perajin sebaiknya lebih mengutamakan pakam-pakam (aturan) yang telah ada

agar ulos Parompa Sadun dan ulos Abit Godang yang dibuat tidak sekedar indah saja

melainkan kaya akan makna dan falsafah.

4. Masyarakat sebaiknya lebih menjaga peninggalan kebudayaan dan memahami makna

yang terkandung pada setiap motif yang ditenun pada ulos. Masyarakat hendaknya

menerapkan ajaran-ajaran nilai luhur dari nenek moyang mereka pada kehidupan

sehari-hari dan mengajarkannya kepada anak-anak mereka dan generasi setelah

mereka agar peninggalan kebudayaan yang kaya akan ajaran yang baik sebagai

(23)

65

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta :RinekaCipta.

Atmojo, Wahyu Tri, danMisgiya. 2008. Penerapan Ornamen Tradisional Batak Dalam Teknik Batik Untuk Menciptakan Industri Kerajinan Batik Di Sumatera Utara. Medan :Jurnal SeniRupa FBS-UNIMED.

Azmi.2008, Memahami Karya Seni Rupa Kontemporer Melalui Pendekatan Semiotika. Medan : jurnal SeniRupa FBS-UNIMED.

Cassirer, Ernst. 1987. Manusia Dan Kebudayaan. Jakarta : Gramedia.

Cassirer, Ernst. 1989. An Essay On Man, An Introduction to Philosophy of Human Culture. Terjemahan Alois A. Nugroho. New Heaven Connectient: University Press.

Dellistone. 2002. The Power Of Symbol. Yogyakarta :Konisius.

Febriane, Sarie. Ada Ulos, Ada Batak. Jakarta: Koran Kompas, Minggu 30 Maret 2014.

KBBI.2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.Jakarta : Balai Pustaka.

Nasution, Ali Hanafiah. 1982. Sebuah Catatan Berupa Jawaban dan Penjelasan Bagi Mereka yang Menentang Penggunaan Ulos di Luar Budaya Adat. Jakarta : Dep. P dan K.

Nawawi. 1983. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta : GadjahMada University.

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Noor, Juliansyah. 2001. Metodologi Penelitian.Kencana Prenada Media Group; Jakarta.

Sirait, Baginda. 1984. Design Ornamen Tradisional Sumatera Utara. Medan : Bali Offset.

(24)

66

Siregar, M.T. (Ompu Andreas). Ulos dalam Tata Cara Adat Batak. Jakarta: PT. Mufti Harun, 1985.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D). Bandung :Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. 2000. ManajemenPenelitian. Jakarta. Rineka Cipta.

Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara. Semarang :Dahara Prize.

Trisniyati.2009.Ragam Hias Melayu Riau Sebagai Dasar penciptaan Karya Seni Kriya.Ringkasan Skripsi. Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.

Gambar

Tabel 3.1.Jadwal Penelitian ..........................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah Analisis Ornamen Pada Solu Bolon di Museum Huta bolon Simanindo Kecamatan Simanindo di tinjau dari segi fungsi,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna, motif, dan fungsi ornamen pada usaha batik tulis adinda di Gebang Kabupaten Langkat menunjukkan bahwa warna yang dihasilkan lebih

Penerapan bentuk ornamen yang terdapat pada Museum Pusaka Karo ada yang masih sesuai dengan bentuk aslinya dan ada juga motif ornamen mengalami perubahan dari bentuk aslinya

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan penyebaran batuan dan fluida yang terdapat di bawah permukaan daerah potensi panas bumi di desa Huta Baru kecamatan Sipirok

Penelitian ini untuk mengetahui bentuk dan warna ornamen Melayu apa saja yang diterapkan pada setiap sisi bangunan khas Melayu yang ada di kota Medan.. Populasi yang diambil

Hasil penelitian mengkaji 15 kain songket yang menunjukkan bahwa dari karya perajin dalam menenun kain songket Melayu Siak terdapat beberapa ornamen yang sering

Hasil dari penelitian ini adalah bahwasanya di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan anak yatim dijadikan sebagai mustahik zakat baik anak tersebut tergolong pada

Penggunaan warna ornamen mandailing pada sopo godang paradaton raja najungal ini berbeda dari penerapan warna ornamen pada bangunan adat lainnya, dimana penerapan warna ornamen