• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN ORNAMEN GAYO DITINJAU DARI BENTUK, WARNA DAN PENEMPATAN PADA BANGUNAN KANTOR PEMERINTAH DI TAKENGON KABUPATEN ACEH TENGAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN ORNAMEN GAYO DITINJAU DARI BENTUK, WARNA DAN PENEMPATAN PADA BANGUNAN KANTOR PEMERINTAH DI TAKENGON KABUPATEN ACEH TENGAH."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENERAPAN ORNAMEN GAYO DITINJAU DARI

BENTUK, WARNA DAN PENEMPATAN PADA BANGUNAN

KANTOR PEMERINTAH DI TAKENGON

KABUPATEN ACEH TENGAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pedidikan

Oleh :

RADIA FITRI ANDRIANI

NIM : 2113151033

JURUSAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

i ABSTRAK

Radia Fitri Andriani, Nim : 2113151033, Analisis Penerapan Ornamen Gayo Ditinjau Dari Bentuk, Warna Dan Penempatan Pada Bangunan Kantor Pemerintah Di Takengon Kabupaten Aceh Tengah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan ornamen Gayo yang terdapat pada kantor Pemerintah di Takengon kabupaten Aceh Tengah yang ditinjau dari bentuk, warna dan penempatannya.

Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pengamatan langsung menggunakan lembar pengamatan dan dokumentasi, setelah itu peneliti mendeskripsikan hasil pengamatan langsung tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah 11 bangunan kantor Pemerintah yang memiliki ornamen Gayo. Sampel yang akan diteliti sebanyak 11 bangunan kantor Pemerintah yang memiliki ornamen sama dengan populasi maka dikatakan total sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk yang digunakan pada kantor Pemerintah terdiri dari emun berangkat (awan berarak), pucuk ni tuwis (pucuk rebung), ulen-ulen (bulan-bulan), mutik (putik), puter tali (jalinan tali), bunge ni terpuk (bunga kuncung), bur/baur (gunung), bintang ulen (bintang bulan) kemudian ada tambahan bentuk yang biasa diterapkan pada kain seperti sarak opat (empat unsur) jang peger (pagar). Warna yang digunakan pada kantor Pemerintah seperti warna merah, kuning, hijau, hitam dan putih kemudian ada tambahan warna seperti warna coklat pada kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten, warna merah muda pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, kantor Kejaksaan dan kantor Komando Distrik Militer, dan warna biru pada SD N. 9 Lut Tawar. Penempatan ornamen lebih banyak di tempatkan pada bagian pepir (tombak layar) seperti pada bangunan kantor Bupati, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, perpustakaan daerah, SMK N. 1 Takengon, rumah sakit datu beru, kantor Kejaksaan, dan pada kantor Kepala Polisi Resor.

(11)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya yang telah memberi nikmat kesehatan dan keselamatan dalam menyelesaikan penulisan Skripsi ini sehingga diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, semoga kita mendapatkan syafaatnya di akhirat kelak. Amin.

Judul dari skripsi ini adalah “ Analisis Penerapan Ornamen Gayo Ditinjau

Dari Bentuk, Warna Dan Penempatan pada Bangunan Kantor Pemerintah di Takengon Kabupaten Aceh Tengah “ . skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Seni Rupa, fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Selanjutnya dalam penulisan Skripsi ini penulis sangat banyak memperoleh bantuan serta dorongan yang sangat besar manfaatnya dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd. Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni

Universitas Negeri Medan.

3. Dr. Wahyu Tri Atmojo, M. Hum. Wakil Dekan I Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

(12)

iii

9. Drs. Brisman Silaban, M. Si dan Drs. Azmi, M. Si Narasumber dan Penguji.

10.Seluruh Dosen dan Staff Pegawai yang telah membantu penulis selama kuliah di Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

11.Zulkarnain, SE, MM Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Aceh Tengah.

12.Yusran, ST.MT Kasubbid Perencanaan Prasarana BAPPEDA Kabupaten Aceh Tengah.

13.Kedua orang tua tercinta Ayahanda Ali Sukadi dan ibunda Nurbaini yang telah tulus iklas mendidik penulis, dan adik tercinta Aldi Safitra, terimakasih atas segala do’a dan dukungan yang diberikan kepada penulis.

14.Sahabat-sahabat Rizqi Islami Kaffa, Maghfiratul Septi Utami, Fitri, Riza, Prisma, Agnes, Fifi, Trisna, Asma, Pia, Lisa, septi terimakasih atas segala bantuan dan dukungannya.

(13)

iv

a. Ornamen Yang Di tempatkan Pada Bagian Pepir (Tmbak Layar) ... 19

b. Ornamen Yang Ditempatkan Pada Bagian Dinding ... 20

c. Ornamen Yang Ditempatkan Pada Bagian Tiang ... 25

7. Bangunan Kantor Pemerintah ... 25

(14)

v

3. Ornamen Ulen-Ulen (Bulan-Bulan) ... 72

4. Ornamen Mutik (Putik) Pada Dinding ... 73

5. Ornamen Mutik (Putik) Pada Pada Tiang... 74

6. Ornamen Puter Tali (Jalinan Tali) ... 75

7. Ornamen Bunge Ni Terpuk (Bunga Kuncung) ... 77

8. Ornamen Bur/ Baur (Gunung) ... 78

9. Ornamen Bintang Ulen (Bintang Bulan) ... 81

(15)

vi

DAFTAR PUSTAKA ... 88

GLOSARUM ... 90

(16)

vii

Gambar 2.10 Bunge Ulen-Ulen (Bunga Bulan-Bulan) ... 21

Gambar 2.11 Bunge Ni Terpuk (Bunga Kuncung) ... 22

Gambar 2.12 Bunge Ni Pertik (Bunga Pepaya) ... 22

Gambar 2.13 Bunge Lao (Bunga Matahari) ... 22

Gambar 2.14 Bunge Kemang (Bunga Yang Sedang Kembang) ... 23

Gambar 2.15 Bur/ Baur (Gunung) ... 23

Gambar 2.23 Kantor DISPARPORA ... 28

Gambar 2.24 Kantor Bupati ... 29

Gambar 2.25 Rumah Sakit Datu Beru ... 29

Gambar 2.26 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)... 30

Gambar 2.27 Smk Negeri 1 Takengon ... 30

Gambar 2.28 Kantor Komando Distrik Militer (KODIM) ... 31

Gambar 2.29 Kantor Kejaksaan ... 31

(17)

viii

Gambar 2.31 Sekolah Dasar Negeri 9 Lut Tawar ... 32

Gambar 4. 1 Bentuk Emun Berangkat Pada Kantor Bupati ... 57

Gambar 4. 2 Bentuk Emun Berangkat Pada Kantor DPRK ... 58

Gambar 4. 3 Bentuk Emun Berangkat Pada Kantor DISPARPORA... 59

Gambar 4. 4 Bentuk Emun Berangkat Pada STAIN ... 60

Gambar 4. 5 Bentuk Emun Berangkat Pada SD N.9 Takengon... 61

Gambar 4. 6 Bentuk Emun Berangkat Pada Rumah Sakit Datu Beru .... 63

Gambar 4. 7 Bentuk Emun Berangkat Pada Perpustakaan Daerah ... 64

Gambar 4. 8 Bentuk Emun Berangkat Pada Kantor Kejaksaan ... 66

Gambar 4. 9 Bentuk Emun Berangkat Pada Kantor KODIM, SMK N.1 Takengon dan KAPOLRES ... 67

Gambar 4. 10 Bentuk Pucuk Ni Tuwis (1) ... 69

Gambar 4. 11 Bentuk Pucuk Ni Tuwis (2) ... 71

Gambar 4. 12 Bentuk Ulen-Ulen ... 72

Gambar 4. 13 Bentuk Mutik Pada Dinding ... 73

Gambar 4. 14 Bentuk Mutik Pada Tiang ... 74

Gambar 4. 15 Bentuk Puter Tali (1) ... 75

Gambar 4. 16 Bentuk Puter Tali (2) ... 76

Gambar 4. 17 Bentuk Puter Tali (3) ... 77

Gambar 4. 18 Bentuk Bunge Ni Terpuk ... 78

Gambar 4. 19 Bentuk Bur/Baur (1) ... 78

Gambar 4. 20 Bentuk Bur/ Baur (2)... 79

Gambar 4. 21 Bentuk Ulen-Ulen ... 81

Gambar 4. 22 Bentuk Sarak Opat ... 82

(18)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rencana Jadwal Penelitian ... 34

Tabel 3.2 Bangunan Yang Memiliki Ornamen Gayo ... 35

Tabel 3.3 Lembar Pengamatan ... 38

Tabel 3.4 Klasifikasi Data ... 43

Tabel 4.1 Ornamen Pada Kantor Bupati ... 44

Tabel 4.2 Ornamen Pada Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten 46 Tabel 4.3 Ornamen Pada Kantor Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda Dan Olahraga ... 48

Tabel 4.4 Ornamen Pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ... 49

Tabel 4.5 Sd N.9 Lut Tawar ... 50

Tabel 4.6 Ornamen Pada Perpustakaan Daerah ... 51

Tabel 4.7 Ornamen Pada SMK N.1 Takengon ... 51

Tabel 4.8 Ornamen Pada Kantor Komando Distrik Militer (KODIM) .. 52

Tabel 4.9 Ornamen Pada Rumah Sakit Datu Beru ... 53

Tabel 4.10 Ornamen Pada Kantor Kejaksaan ... 55

(19)

x

DAFTAR LAMPIRAN

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebudayaan lahir dari perilaku masyarakat karena segala sesuatu yang dilakukan secara terus menerus menjadi sebuah tradisi, pada akhirnya menjadi wujud budaya setempat seperti di daerah Gayo.

Suku Gayo merupakan suku yang mendiami dataran tinggi Gayo, provinsi Aceh bagian Tengah. Dalam kehidupan budayanya, suku Gayo memiliki tradisi berbasis budaya Islam, suku Gayo juga memiliki budaya dengan keaneka ragaman kesenian salah satunya adalah ornamen. Selain menjadi salah satu kesenian, ornamen Gayo juga merupakan salah satu dari identitas daerah tersebut.

Ornamen Gayo awalnya dikenal masyarakat digunakan untuk menghias baju adat (kerawang) dan rumah adat Gayo. Bangunan utama yang terdapat di tanah Gayo ialah umah (rumah). Hampir sama dengan suku bangsa lain yang ada di Indonesia suku Gayo juga memiliki rumah adat atau tradisional. Bentuk rumah adat gayo tidak jauh beda dengan rumah adat Aceh.

Ada beberapa jenis rumah adat yang ada di daerah Gayo yaitu umah time ruang (rumah yang seimbang), umah belah ruang (rumah belah ruang)

(21)

2

biasa, persegi panjang dan di diami oleh beberapa keluarga. Letak rumah Gayo biasanya membujur dari timur ke barat, dan letak tangga yang menuju pintu masuk juga biasanya dari arah timur atau utara. Rumah yang dianggap normal letaknya dibangun dari timur ke barat (bujur), jika letaknya dari utara keselatan disebut lintang. Jika sama sekali tidak mengikuti arah mata angin, maka rumah seperti ini disebut sirung gunting.

Ornamen yang di terapkan pada rumah adat Gayo sangat bervariasi meskipun polanya mengacu kepada jenis motif tumbuhan, kosmos (alam), hewan dan geometris. Dari ke empat motif tersebut tercipta ornamen Gayo dengan berbagai macam jenis ornamen. Kemudian ornamen tradisional Gayo pada rumah adat memiliki warna seperti hitam, putih, merah, kuning dan warna hijau kemudian ornamen ditempatkan pada bagian pepir (tombak layar), lisplang, dinding dan tiang.

Pada era modern ini selain baju dan rumah adat, alat-alat pakai dan bangunan ada yang menggunakan ornamen Gayo misalnya untuk menghiasi bangunan kantor Pemerintah seperti sekolah, kantor Pemeritahan, Universitas, perpustakaan daerah dan lainnya. Ornamen yang ada pada kantor Pemerintah dibuat untuk menghias dan memperindah bangunan kemudian untuk melestarikan agar masyarakat Gayo dan generasi muda yang akan datang tetap bisa menikmatinya.

(22)

3

tersebut terlihat seperti adanya tambahan warna coklat, merah muda dan biru pada ornamen. Kemudian bentuk ornamen tidak sesuai dengan ornamen tradisional Gayo. Pada bangunan kantor Pemerintah di Takengon sekarang terlihat ada yang menggunakan ornamen hanya pada bagian pepir (tombak layar), dari hasil observasi tersebut peneliti belum mengetahui apakah semua kantor Pemeritah yang ada di Takengon menggunakan warna, bentuk, atau penempatan sesuai dengan ornamen tradisional Gayo. Dengan adanya perubahan ini bukan berarti masyarakat harus meninggalkan ornamen tradisional Gayo tersebut.

Dengan demikian penulis tertarik melakukan penelitian dengan

mengangkat judul “ANALISIS PENERAPAN ORNAMEN GAYO

DITINJAU DARI BENTUK, WARNA DAN PENEMPATANNYA PADA BANGUNAN KANTOR PEMERINTAH DI TAKENGON KABUPATEN ACEH TENGAH.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dikemukakan beberapa masalah yang dapat dipilih dan dikembangkan untuk dijadikan permasalahan dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

(23)

4

2. Warna ornamen Gayo yang terdapat pada bangunan kantor Pemerintah di Takengon Kabupaten Aceh Tengah.

3. Bentuk ornamen Gayo yang sering digunakan pada bangunan kantor Pemerintah di Takengon Kabupaten Aceh Tengah.

4. Penempatan ornamen Gayo pada bangunan Pemerintah di Takengon Kabupaten Aceh Tengah.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih fokus dan mendalam maka masalah yang akan diteliti perlu dibatasi, karena dengan pembatasan masalah peneliti akan mudah mencari atau menemukan masalah yang diteliti. Berdasarkan pendapat tersebut maka penulis membatasi masalah tersebut sebagai berikut :

1. Bentuk ornamen Gayo apa saja yang diterapkan pada bangunan kantor Pemerintah yang ada di Takengon Kabupaten Aceh Tengah ?

2. Apakah semua warna tradisional Gayo diterapkan pada bangunan kantor Pemerintah yang ada di Takengon Kabupaten Aceh Tengah ?

3. Pada bagian mana saja ornamen ditempatkan pada bangunan kantor Pemerintah di Takengon Kabupaten Aceh Tengah ?

D. Perumusan Masalah

(24)

5

1. Bagaimana bentuk dan warna ornamen Gayo pada bangunan kantor Pemerintah di Takengon Kabupaten Aceh Tengah ?

2. Bagaimana penempatan ornamen Gayo pada bangunan kantor Pemerintah di Kabupaten Aceh Tengah?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tentang penerapan ornamen Gayo ditinjau dari bentuk, warna, dan penempatan pada bangunan kantor Pemerintah di Takengon Kabupaten Aceh Tengah.

2. Untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan ornamen Gayo 3. Untuk memperdalam pengetahuan tentang ornamen Gayo.

F. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap hasil penelitian yang telah dicapai dapat memberi manfaat, diantaranya sebagai berikut :

1. Sebagai bahan pengenalan bagi masyarakat, khususnya generasi muda tentang pentingnya pelestarian ornamen Gayo.

2. Sebagai bahan masukan bagi penikmat seni rupa ornamen Gayo.

3. Untuk bahan pengetahuan peneliti dalam penyusunan penelitian ilmiah. 4. Sebagai bahan referensi bagi kepustakaan jurusan seni rupa FBS

(25)

86 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, tentang analisis ornamen Gayo pada kantor Pemerintah di Takengon Kabupaten Aceh Tengah, maka beberapa hal yang dapat disimpulkan pada penelitian ini adalah :

1. Ornamen yang diterapkan pada bangunan kantor Pemerintah yaitu emun berangkat (awan berarak), pucuk ni tuwis (pucuk rebung), ulen-ulen

(bulan-bulan), mutik (putik), puter tali (jalinan tali), bunge ni terpuk (bunga kuncung), bur/baur (gunung), bintang ulen (bintang bulan) juga ada tambahan ornamen yang biasanya di pakai pada pakaian seperti sarak opat (empat unsur) jang peger (pagar).

2. Warna ornamen yang diterapkan pada bangunan kantor Pemerintah terdiri dari warna hitam, putih, merah, kuning dan hijau kemudian ada tambahan warna seperti warna merah muda pada kantor KODIM dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), warna coklat pada kantor DPRK, dan warna biru pada SD N. 9 Lut Tawar.

(26)

87

4. Ornamen Gayo pada kantor Pemerintah lebih banyak di tempatkan pada bagian

pepir (tombak layar).

B. SARAN

1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi titik tolak bagi semua pihak untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai keberadaan ornamen Gayo, serta menganalisis bentuk, warna dan penempatan ornamen agar tidak terkikis seiring perkembangan zaman.

2. Mengajak kembali masyarakat pada umumnya untuk melestarikan bangunan yang memiliki ornamen Gayo, meskipun hanya sebagian saja ornamen yang terdapat pada kantor Pemerintah saat ini.

(27)

88

Daftar Pustaka

Ali, Muhammad. 1982. Metode Penelitian (Pendekatan, Kuantitatif, Kualitatif) Alfabeta : Bandung.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka cipta.

Arma, Hardiatha .2011. Rumah Adat Pitu Ruang Gayo Takengon Aceh Tengah Provinsi Aceh.yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Azmi. 2008. Memahami Karya Seni Rupa Kontemporer Melalui Karya Semiotika. Jurnal Seni Rupa Unimed, 5 (2) 2-3.

2012. Rumah Panggung Melayu Deli, Medan : UNIMED Press.

Erdansyah, Fuad. 2013. Gerga Rumah Adat Batak Karo Symbol Dan Pemaknaannya, Medan : Unimed Press.

Hornby, A. S. 1958. The Advanced Learnus Dictionary Current English, Love And bry done Ltd, London.

Ibrahim, Anam. 2004. Ragam Hias Tradisional Gayo Lues Pada baju Lukup Dan Upuh Kerawang, Jurnal Seni Rupa FBS-Unimed, vol 1 (2) 141.

Ibrahim, Mahmud & Hakim, AR. 2010. Syari’at Dan Adat Istiadat Jilid II. Yayasan Maqamammahmuda: NAD.

Ihromi, T.O. 2003. Pokok-Pokok Atropologi Budaya. Yayasan Obor Indonesia; Jakarta.

Indonesia, Ensiklopedia. Kamus Ensiklopedia Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. KBBI. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3, Jakarta: Balai Pustaka. Matondang Zulkifli & Mulyana Rahmat. Kontrsuksi Bangunan Gedung. Unimed

press : Medan.

(28)

89

Nazir, Moh.2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta.

Pinan, A.R. Hakim Aman.2003. Pesona Tanoh Gayo. Aceh tengah: Yayasan Semenet Segeda.

Rathus, Fichner Lois. 1992. Understanding Art. Dalam Awanis, Mutia. 2015. Medan. Universitas Negeri Medan.

Sembiring, Dermawan. 2014. Wawasan Seni. Medan: Unimed Press.

Hurgronje, Snouck. Gayo Masyarakat dan kebudayaannya awal abad ke-20. Balai Pustaka : Jakarta

Soewignjo, Santosa. 2013. Seni Mengatur Komposisi Warna Digital. Yogyakarta. Taka Publisher.

Sugiono, 2009. Penelitian pendidikan (pendekatan, kuntitatif, kualitatif dan R & D), Alfabeta Bandung.

Sukardi , 2003.Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. PT Bumi Aksara : Jakarta.

Sulastianto, Harry. 2008. Seni Budaya Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama. Grafindu Media Pratama: Bandung.

Sunaryo. Aryo.2009. Ornamen Nusantara. Semarang: Dahara Prize.

http://berkarya senirupa.wordpress.com/2012/01/06/seni-ornamen./7 desember 2015/12:36.

http://dppka.jogjaprov.go.id/upload/files/e._bangunan_kantor_pemerintah_2015. pdf /11 Desember 2015/ 19 : 20.

http://mobile.lintas gayo.co/2014/04/27/11 desember 2015/19 : 50. http://id.m.wikipedia.org//wiki/ Bangunan/4 desember 2015/11 : 45.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini untuk mengetahui bentuk dan warna ornamen Melayu apa saja yang diterapkan pada setiap sisi bangunan khas Melayu yang ada di kota Medan.. Populasi yang diambil

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja tahapan-tahapan prosesi upacara adat perkawinan Gayo di desa Umang Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah, juga

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui macam – macam bentuk,warna ornamen Melayu yang diterapkan pada bangunan di Istana Datuk Lima Laras Desa Lima Laras, dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bentuk ornamen, warna, fungsi dan makna yang terdapat pada ulos Parompa Sadun di Kecamatan Sipirok Kabupaten

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk ornamen, warna, makna simbol dan nilai estetika yang terkandung kain songket Melayu Langkat di Desa Pekubuan Kabupaten

Adapun judul penelitian ini adalah “Musik Becanang Dalam Malam Adat Beguru Pada Masyarakat Gayo Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah (kajian terhadap

“Penerapan Pelayanan Administrasi Kependudukan Bagi Masyarakat (Studi.. Tentang Pelayanan Surat Keterangan Kelahiran Dan Kematian Pada Kantor Kecamatan Kebayakan Kabupaten

dengan permasalahan pertama bagaimana pengaruh hukum waris islam terhadap hukum waris adat pada masyarakat Gayo di Kabupaten Aceh Tengah dan permasalahan kedua bagaimana