BAB II
POFIL KOTA GUNUNGSITOLI, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAHDAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH
GUNUNGSITOLI TAHUN 2014
Bab dua berisi penjelasan secara umum mengenai profil Kota Gunungsiotli
sebagai daerah objek penelitian, kemudian profil DPRD Kota Gunugsitoli sebagai
objek penelitian. Kedua hal ini penting untuk disajikan dalam bab dua sebagai
gambaran bagi pembaca mengenai dimana, bagaimana dan siapa objek penelitian.
Kemudian kedua hal ini berkaitan dengan masalah penelitian yang akan dibahas
pada bab selanjutnya.
Selain itu, pada bab ini akan dipaparkan mengenai Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Kota Gunungsitoli Tahun 2014. Data ini penting untuk
disajikan sebagai bahan yang akan dibahas nantinya pada bab III. Rencana
kebijakan ini merupakan salah satu fokus penelitian yang akan dipaparkan pada
bab selanjutnya.
2.1 Profil Kota Gunungsitoli
Kota Gunungsitoli merupakan sebuah daeah otonom di wilayah Kepulauan
Nias Provinsi Sumatera Utara, yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor
: 47 Tahun 2008. Jauh sebelum menjadi sebuah daerah otonom, Gunungsitoli
peradaban modern di wilayah Kepulauan Nias. Kepulauan Nias sebelum adanya
pemekaran beberapa daerah otonom baru, dulunya merupakan suatau wilayah
administratif pemerintahan, yakni Pemerintahan Daerah tingkat II Nias dengan ibu
kotanya Kecamatan Gunungsitoli.46
Seiring dengan perkembangan kondisi ketatanegaraan yang ditandai
lahirnya regulasi tentang Pemerintahan daerah atau yang lebih dikenal dengan
otonomi daerah, wilayah pemerintahan Kabupaten Nias secara bertahap mulai
mengalami pemekaran. Mulai dari terbentuknya Kabupaten Nias Selatan pada
tahun 2003, dan dilanjutkan oleh Kota gunungsitoli, Kabupaten Nias Utara, dan
kabupaten Nias Barat pada tahun 2008.47
Tanggal 25 mei 2009, Kota Gunungsitoli resmi dinakhodai oleh Drs.
Martinus lase, MSP, sebagai pejabat Walikota. Sejak saat itu, semangat perubahan
menuju tatanan kehidupan yang lebih baik mewarnai dinamika perkembangan
Kota Gunungsitoli sebagaimana wilayah perkotaan pada umumnya. Posisi strategis
kota Gunungsitoli sebagai pintu gerbang Kepulauan Nias semakin meningkatkan
daya saing perekonomian daerah khususnya di sektor jasa, perdagangan dan
industri. Selanjutnya pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (PEMILUKADA)
perdana di Kota Gunungsitoli telah berhasil menorehkan tinta emas dalam
lembaran sejarah kepemimpinan pemerintahan yakni terpilihnya Walikota dan
46
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Gunungsitoli, Data dan Informasi Statistik Daerah Kota Gunungsitoli Tahun 2014, 2014, hal 1.
Wakil Walikota Gunungsitoli periode 2011-2016 Drs. Martinus Lase, M.SP dan
Drs. Aroni Zendrato.48
Visi Kota Gunungsitoli yaitu Kota Samaeri, dimana kata Samaeri berasal
dari bahasa daerah Nias, memiliki makna Ina Sendoro/seorang ibu yang memiliki,
memelihara, melayani, dan mewujudkan kesejahteran. Dengan misi menyatukan
langkah dn tekad segenap rakyat Kota Gunungsitoli menuju Kota mandiri dan
masyarakat madani, memperjungkan kesejahteraan umum masyarakat Kota
Gunungsitoli, mencerdaskan kehidupan rakyat Kota Gunungsitoli, serta
memberdayakan semua sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk
mempercepat pembangunan Kota Gunungsitoli.49
Kota Gunungsitoli dalam perkembangannya sebagai sebuah daerah otonom
baru, memiliki ragam potensi sumber daya ekonomi lokal yang belum dikelola
secara optimal. Posisi strategis Kota Gunungsitoli sebagai pintu gerbang
Kepulauan Nias, serta ketersediaan infrastruktur strategis yang relatif memadai
dibandingkan dengan daerah otonom lainnya di wilayah Kepulauan Nias, pada
hakekatnya memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam struktur
perekonomian daerah terutama pertumbuhan sektor jasa, perdagangan dan industri
sebagaiman ciri kota pada umumnya.50
Beranjak dari kondisi tersebut, Pemerintah Kota Gunungsitoli secara
bertahap melakukan upaya-upaya perubahan melalui sejumlah kebijakan
pembangunan yang mendorong percepatan peningkatan daya saing daerah.
48Loc.Cit 49
Ibid., hal i.
Kebijakan pembangunan di daerah dilakukan secara terpadu, terarah, dan
bersinergi dengan kebijakan pemerintah tingkat atas. Untuk mengoptimalkan
pelaksanaan kebijakan pembangunan tersebut, pemerintah daerah menetapkan
skala prioritas pembangunan daerah, yang pelaksanaannya dilakukan secara
simultan meliputi berbagai sektor pembangunan dengan senantiasa
mengedepankan azas pemerataan, proporsionalitas, dan keberpihakan pada
kepentingan masyarakat. Hal ini dimaksudkan untuk memberi dampak yang luar
biasa terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat.51
Kota Gunungsitoli adalah kota yang terletak sebuah gugusan pulau yang
dikenal dengan nama Kepulauan Nias terletak di sebelah barat Pulau Sumatera,
ynag secara geografis terletak antara 00012’-1032’ Lintang Utara (LU) dan
970000’-980000’ Bujur Timur (BT). Dengan ketinggian rata-rata 0-600 meter
diatas permukaan laut. Kota Gunungsioli merupakan salah satu daerah kota di
Provinsi Sumatera Utara yang mempunyai jarak ± 85 mil laut dari Sibolga.52
Kota Gunungsitoli memiliki luas wilayah 469,36 km2 atau 0,38 persen dari
luas wilayah Propinsi Sumatera Utara, terdiri dari enam kecamatan yaitu
Kecamatan Gunungsitoli utara, Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa, Kecamatan
Gunungsitoli, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, Kecamatan Gunungsitoli Barat,
Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, 98 desa, dan 3 kelurahan. Dari 101
desa/kelurahan atau 27 % terletak di daerah pesisir pantai, dan 74 desa atau 73 %
berada di daerah dataran tinggi atau pegunungan.53
Secara Administratif Kota Gunungsitoli berbatasan dengan Kecamatan
Sitolu Ori (Kabupaten Nias Utara) di sebelah utara, Samudra Indonesia d sebelah
timur, Kecamatan Gido dan Kecamatan Hiliserangkai (Kabupaten Nias) di sebelah
Selatan, dan Kecamatan Hiliduho (Kabupaten Nias) serta Kecamatan Alasa
Talumuzoi dan Kecamatan Namohalu Esiwa (Kabupaten Nias Utara) di sebelah
Utara.54
Kemudian ada beberapa rencana kawasan strategis Kota Gunungsitoli yang
didasarkan pada pengaruh yang sangat penting terhadap ekonomi, sosial, budaya
dan lingkungan, antara lain :55Kawasan strategis ekonomi, meliputi:Kawasan
pertumbuhan perekonomian di wilayah Nazalou Lolowua, Teluk Belukar, Olora,
Tuhegeo I, Ilir, Pasar Gunungsitoli dan Saombo, Kawasan pengembangan industri
di wilayah Teluk Belukar dan Olora, Kawasan pariwisata bahari di Teluk Belukar,
Afia, Pasar Gunungsitoli, Turendra, Fowa, dan pendukung pariwisata berupa
perhotelan dan prasarana tempat hiburan di wilayah PPK serta Kawasan
pengembangan pendiidkan di wilayah Gunungsitoli dan Gunungsitoli Idanoi.56
Yang kedua yaitu Kawasan Strategis Sosial dan budaya meliputi :Kawasan
budaya/ rumah adat;Kawasan situs batu megalith; dan Kawasan tempat bersejarah,
Kawasan Strategis Fungsi dan daya Dukung lingkungan Hidup meliputi daerah
53 Loc.Cit.,
54 Ibid. 55
Ibid., hal 10.
rawan Bencana Tsunami di sepanjang pesisir pantai Kota Gunungsitoli, Kawasan
Strategis Sumber Daya Alam meliputi kawasan pertambangan di Kecamatan
Gunungsitoli Alo’oa.57
Jumlah penduduk Kota Gunungsitoli sendiri tahun 2013 menurut angka
proyeksi BPS Kota Gunungsitoli sebanyak 129.043 jiwa, terdiri dari penduduk
perempuan sebanyak66.105 dan penduduk laki-laki sebanyak 63.298 jiwa. Dari
total penduduk Kota Gunungsitoli sebanyak 48,04 persen berdomisili di
Kecamatan Gunungsitoli, sementara wilayah yang paling sedikit didiami yakni
Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa sebanyak 5,32 persen.Berdasarkan jumlah
penduduk menurut kelompok umur, penduduk ynag paling banyak berada pada
kelompok umur 0-4 tahun sebanayak 16.332 jiwa, sementara yang paling sedikit
berada pada kelompok umur 60-64 sebanyak 3.400 jiwa.58
Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dengan jenis kelamin laki-laki
sebesar 63.299 atau 48,92 persen, sementara penduduk dengan jenis kelamin
perempuan sebesar 66.104 atau 51,08 persen. Kepadatan penduduk Kota
Gunungsitoli tahun 2013 berdasarkan angka proyeksi adalah sebesar 276 jiwa per
Km2. Sementara berdasarkan wilayah kecamatan, kepadatan penduduk terbesar
berada pada Keamatan Gunungsitoli sebesar 570 jiwa per Km2, dan wilayah
kecamatan dengn kepadatan penduduk terkecil berada di Kecamatan Gunungsitoli
Alo’oa sebesar 114 jiawa per Km2.59
57 Loc.Cit., 58
Ibid., hal 21.
Jumlah penganut agama di wilayah Kota Gunungsitoli, meliputi : agama
Kristen Protestan sebanyak 92.510 jiwa atau 71,04 % , Islam sebanyak 21.147 jiwa
atau 16,24 %. Katolik sebanyak 16.278 jiwa atau 12,50 % dan Budha sebanyak
284 jiwa atau 0,22 %. Seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.1
Jumlah Umat Beragama di Kota Gunungsitoli Tahun 2013
No. KECAMATAN Islam Protestan Katolik Hindu Budha 1. Kec. Gunungsitoli 15.564 36.104 6.758 - 284 2. Kec. Gunungsitoli Idanoi 1.753 16.515 4.183 - - 3. Kec. Gunungsitoli Selatan 506 11.890 1.748 - - 4. Kec. Gunungsitoli Barat - 6.275 877 - - 5. Kec. Gunungsitoli Utara 3.324 11.069 2.175 - - 6. Kec. Gunungsitoli Alo’oa - 10.657 537 - - Jumlah 21.147 92.510 16.278 0 284
Sumber : Kementrian Agama Kantor Kabupaten Nias
Dari tabel dapat kita simpulkan bahwa penduduk bergama Kristen
Protestan merupakan penduduk terbanyak, dan Budha dengan penduduk terkecil.
Selain itu Kec. Gunungsitoli merupakan kecamatan dengan penduduk terbanyak
dibanding kecamatan lain baik dari jumlah penduduk per agamanya maupun secara
keseluruhan.
Untuk kondisi aparatur daerah, SDM aparatur daerah atau pegawai negeri
sipil yang bekerja di lingkungan pemerintah Kota Gunungsitoli pada tahun 2013
tercatat sebanyak 3.247 orang, mengalami penurunan dibanding dengan tahun
pendidikan yakni sarjana sebanayak 1.265 orang, sementara yang paling sedikit
yakni latar belakang pendidikan S-3 sebanyak 1 orang.60
Berdasarkan ruang golongan kepangkatan, pada tahun 2013 PNS terbanya
berada pada ruang golongan III sebanayak 1.612 orang, sementara yang paling
sedikit berada pada ruang golongan I sebanyak 10 orang. Distribusi PNS aparatur
daerah berdasarkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), PNS terbanyak
berada pada SKPD Dinas Pendidikan, sementara yang paling sedikit berada pada
SKPD Kelurahan Saombo.61
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kota
Gunungsitoli yang terlah terbentuk sampai dengan tahun 2013, sebanyak 31
SKPD, terdiri dari : Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas
Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tata
Ruang, Perumahan, dan Kebersihan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro Keil dan Menengah,
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Dinas Pariwisata, Kebudayaan,
Peuda dan Olahraga, Dinas Pertanian, Kehutanan, Kelautan, dan Perikanan, Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah, Badan Kepegawaian
Daerah, Badan Pemberdayaan Masyarakat, PP, KB, dan Pemdes, Badan Pelayanan
Perizinan terpadu, Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindunagn Masyarakat, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Kantor
60
Loc.Cit., hal 32.
Lingkungan Hidup, Kecamatan Gunungsitoli, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi,
Kecamatan Gunungsitoli Selatan, Kecamatan Gunungsitoli Barat, Kecamatan
Gunungsitoli Utara, Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa, Kelurahan Pasar
Gunungsitoli, Kelurahan Ilir dan Kelurahan Saombo.62
No.
2.2 Profil DPRD Kota Gunungsitoli Periode 2009-2014
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah periode 2009-2014 terdiri dari 25
anggota Dewan yang bersal dari berbagai partai politik, antara lain PARTAI
DEMOKRAT, PDI-P, HANURA, GERINDRA, GOLKAR, PARTAI PELOPOR
KEBANGSAAN, PKPB, PPD, BARNAS, PNBK, PAKAR PANGAN, PPI, PDP,
PARTAI BURUH, PKDI, PIS, PARTAI PATRIOT, dan PDS. Dimana diantaranya
adalah 23 orang anggota dewan laki-laki dan tiga orang anggota dewan
perempuan, seprti yang terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.2
Banyak Anggota DPRD Menurut Partai Politik
dan Jenis Kelamin Kota Gunungsitoli
PARTAI POLITIK
Anggota DPRD
Periode 2009-2014 Jumlah (%)
Laki-laki Perempuan
1. Partai Demokrat 5 1 6 24 2. Partai Pelopor Kebangsaan 2 2 8
3. PDI-P 2 2 8
4. PKPB 1 1 4
5. HANURA 1 1 4
6. PPD 1 1 4
7. BARNAS 1 1 4
8. GERINDRA 1 1 4
9. GOLKAR 1 1 4
10. PNBK 1 1 4
11. PAKAR PANGAN 1 1 4
12. PPI 1 1 4
13. PDP 1 1 4
14. Partai Buruh 1 1 4
15. PKDI 1 1 4
16. PIS 1 1 4
17. Partai PATRIOT 1 1 4
18. PDS 1 1 4
Jumlah 22 3 25 100
Sumber : Sekretariat DPRD Kota Gunungsitoli
Partai Demokrat sebagai pemenang pemilihan legislatif tahun 2009 berhasil
menyumbangkan enam orang anggota dewannya untuk periode jabatan 2009-2014.
Disusul Partai Pelopor Kebangsaan dan PDI-P masing-masing dua orang dan lima
belas partai lain dengan masing-masing menyumbangkan satu oarang anggota
dewan untuk mewakili dapil masing-masing.
DPRD Kota Gunungsitoli dibagi kedalam tiga Komisi yaitu:Komisi A
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi :bidang Tata Pemerintahan
Umum, bidang Keamanan dan Ketertiban, bidang Informasi dan
Komunikasi/Media/Pers, bidang Hukum/Perundang-Undangan dan HAM, bidang
Pertahanan dan Keamanan, bidang Kehakiman;, bidang Kejaksaan, bidang
Kepolisian, bidang Maritim, bidang Kepegawaian/aparatur, bidang Perizinan,
bidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat, bidang Kependudukan
Kemasyarakatan, bidang Pertanahan, bidang PengawasanDaerah danbidang
Keimigrasian dan Luar Negeri.63
Komisi B sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi: bidang
Perekonomian, bidang Perdagangan dan Perindustrian, bidang Pertanian,
Perkebunan dan Peternakan, bidang Kehutanan, bidang Perikanan dan Kelautan,
bidang Pengadaan Pangan/Logistik, (Ketahanan Pangan), bidang Koperasi dan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, bidang Pariwisata, bidang Ketenagakerjaan,
bidang Transmigrasi, bidang Pendidikan, bidang Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, bidang Kepemudaan dan Olah Raga, bidang Kesehatan, bidang
Keluarga Berencana/sejahtera, bidang Peranan Wanita dan perlindungan anak,
bidang Pemberdayaan Masyarakat, bidang Agama, bidang Sosial, Budaya dan
Kesenian, bidang Kesejahteraan Sosial, bidang Pelayanan Umum, bidang
Kelistrikan, bidang Perpasaran, Pendidikan dan Pelatihan Penelitian
Pengembangan, RSUD, Pemadam Kebakaran, dan bidang Penanggulangan
Bencana daerah.64
Komisi C sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, meliputi : bidang
Pengelolaan Keuangan Daerah, bidang Aset Daerah, bidang Perpajakan, bidang
Retribusi, bidang Perbankan, bidang Perusahaan Daerah, bidang Perusahaan
Patungan, bidang Dunia Usaha dan Penanaman Modal (modal daerah dan modal
asing), bidang Sumbangan pihak ketiga, bidang Hibah dan pinjaman, bidang
Perencanaan Pembangunan / Daerah, bidang Pekerjaan Umum (Bina Marga),
63
Tata Tertib DPRD Kota Gunungsitoli No. 01 Tahun 2010 Pasal 50 no (2), hal 16.
bidang Pertambangan, Sumber Daya Mineral dan Energi, bidang Tata Kota
(Penataan dan pengawasan kota), bidang Pemetaan, bidang Perhubungan, bidang
Pertamanan, bidang Kebersihan, bidang Perumahan Rakyat (Bangunan dan
Pemukiman), bidang Lingkungan Hidup dan bidang Pengairan.65
65 Ibid.
Susunan Pimpinan Dan Alat Kelengkapan DPRD Kota Gunungsitoli ialah
sebagia berikut :
Tabel 2.3
Susunan Komisi dan Alat Kelengkapan DPRD Kota Gunungsitoli
Periode 2009-2014
Sumber : Sekretariat DPRD Kota Gunungsitoli
Kemudian dalam perkembangannya DPRD telah mengeluarkan beberapa
keputusan setiap tahunnya sejak awal masa jabatan dimana pada tahun 2013,
DPRD Kota Gunungsitoli mengeluarkan Peraturan daerah sebanyak 8 jenis,
Keputusan DPRD sebanyak 32 jenis dan satu kesimpulan pendapat. Seperti yang
terlihat dari gambar berdasarkan perbandingan dari tiga tahun sebelumnya.
Tabel 2.4
Perkembangan Jumlah Keputusan DPRD Kota Gunungsitoli
Menurut Jenis Keputusan 2010-2013
No. Jenis Keputusan Tahun
2010 2011 2012 2013 7. Keputusan Pimpinan
8. Memorandum
9. Keputusan Bandan Musyawarah 10. Pendapat Badan Anggaran 11. Lain-lain
Jumlah total 14 37 47 41
Sumber: Sekretariat DPRD Kota Gunungsitoli
Tabel 2.5
Perkembangan Jumlah Kegiatan DPRD Kota Gunungsitoli
Menurut Jenis Sidang 2011-2013
No. Jenis Sidang 2011 2012 2013 1. Rapat Paripurna 43 41 38 2. Rapat Paripurna Istimewa 3 3 2 3. Rapat Pimpinan DPRD 12 9 6
4. Rapat Fraksi 12 25 18
5. Rapat Konsultasi 5 6 2 6. Rapat Badan Musyawarah 11 20 18
7. Rapat Komisi 61 23 20
8. Rapat Gabungan Komisi 2 11 9 9. Rapat Badan Anggaran 10 6 6 10. Rapat Badan Legislasi 6 25 10 11. Rapat Badan kehormatan 3 6 5 12. Rapat Panitia Khusus 12 11 28
13. Rapat Kerja 8 1 5
14. Rapat Dengar Pendapat 2 15 2 15. Rapat Dengar Pendapat Umum 4 8 6
Sumber : Sekretariat DPRD Kota Gunungsitoli
Dari tabel di atas dapat pada tahun 2013, DPRD melaksanakan rapat
paripurna sebanyak 38 kali, lebih banyak dibandingkan dengan sidang-sidang lain.
Sementara untuk rapat dengar pendapat atau rapat dengar pendapat umum cukup
sedikit yaitu hanya 2 dan 6 kali saja pada satu tahun.Dengan mengeluarkan 32
keputusan DPRD, 8 peraturan daerah dan satu kesimpulan pendapat pada tahun
2.3 Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah
Arah kebijakan ekonomi daerah secara makro diselaraskan dengan kondisi
perekonomian nasional, regional dan global. Dampak dari merosotnya kinerja
perekonomian yang sifatnya multidimensional, merupakan pertimbangan penting
dalam merumuskan arah kebijakan ekonomi daerah, sehingga kapasitas produksi
masyarakat mampu memberikan dukungan terhadap kinerja perekonomian daerah
yang berdaya saing. Beberapa kebijakan pusat terkait dengan pengurangan beban
perekonomian nasional seperti : pengurangan subsidi BBM, peningkatan tarif dasar
listrik, dsb diperkirakan akan sangat berdampak terhadap kinerja perekonomian
daerah dan kondisi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Untuk itu dibutuhkan
sejumlah kebijakan pembangunan ekonomi daerah yang mampu memberi
perlindungan terhadap sumber daya ekonomi masyarakat, sehingga potensi
penduduk yang rentan jatuh di bawah garis kemiskinan dapat lebih ditekan.66
Kinerja perekonomian daerah Kota Gunungsitoli Tahun 2012 secara umum
sangat dipengaruhi kecenderungan yang terjadi terhadap kondisi perekonomian
secara nasional, regional bahkan global. Pertumbuhan ekonomi Kota Gunungsitoli
tahun 2012 sebesar 6,28 % mengalami perlambatan dibandingkan dengan tahun
2011 sebesar 6,49 %. Untuk tahun 2013 diproyeksikan akan mengalami
pertumbuahn positif sebesar 6,30 % . Pada tahun 2012 inflasi tahunan Kota
Gunungsitoli teratat sebesar 4,73 %, lebih besar dari angka inflasi Provinsi
Sumatera Utara yang sebesar 3,81 % dan Nasional sebesar 4,35 %. Untuk tahun
2013 diproyeksikan sebesar 4,15 %.67
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Arah kebijakan perencanaan pendapatan daerah Kota Gunungsitoli Tahun
Anggaran 2014 berdasarkan kewenangan, struktur pendapatan daerah dan asal
sumber penerimaannya dibagi berdasarkan 3 kelompok yaitu :
Target pendapatan daerah yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah
ditetapkan secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi penerimaan tahun
lalu, potensi, dan asumsi pertumbuhan ekonomi yang dapat mempengaruhi
terhadap masing-masing jenis penerimaan, obyek penerimaan serta rincian obyek.
Upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah serta
lain-lain pendapatan yang sah terus ditigkatkan sesuai dengan potensi pungutan yang
dimiliki.68
2. Dana Perimbangan
Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah untuk
mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, yang terdiri
atas dana bagi hasil, dana alokasi khusus sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah
pusat dengan pemerintah daerah.69
67Loc Cit., hal 47. 68
3. Lain-lain Pendapatan yang Sah
Perencanaan pendapatan daerah yang bersumber dari lain-lain pendapatan
daerah yang sah dalam Tahun Anggaran 2014, direncanakan akan diperoleh
melalui Dana Bagi Hasil dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya dan Bantuan
Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya, yang nilainya
diproyeksikan sama seperti Tahun Anggaran 2013.70
Sementara arah kebijakan belanja daerah Kota Gunungsitoli untuk tahun
anggaran 2014, pada hakekatnya berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran,
dengan pendekatan anggaran berbasis kinerja yang berorientasi pada optimalisasi
pencapaian hasil berdasarkan input yang direncanakan. Belanja daerah tahun 2014
akan dipergunakan untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintah yang menjadi
kewenangan daerah, meliputi urusan wajib dan urusan pilihan.71
Arah keijakan daerah terdiri dari arah kebijakan lansung dan tidak lansung.
Arah kebijakan tidak lansung daerah Kota Gunungsitoli tahun anggaran 2014
sebagai berikut :72Pemenuhan pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta
prioritas utama, seperti : gaji, tunjangan, dsb, Pemberian bantuan hibah secara
selektif sebagaimana mekanisme dan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.73
Termasuk di dalamnya Pemberian bantuan sosial kepada organisasi atau
kelompok masyarakat yang memenuhi persyaratan dan kriteria sebagaimana diatur
70
Loc Cit.,
71 Ibid., hal 49. 72
Ibid., hal 50.
dalam ketntuan peraturan perundang-undangan, Pemberian bantuan keuangan
kepada pemerintahan desa/kelurahan dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan
dari pemerintah daerah kepada desa/kelurahan, Pemberian Tunjangan Tambahan
Penghasilan kepada PNS aparatur pemerintah daerha secara proporsional menurut
kemampuan keuangan daerah, Pengalokasian dana untuk kegiatan tidak terduga,
untuk mengantisipasi hal-hal yang sifatnya insidentil dan mendesak serta belum
dianggarkan dalam pos belanja lainnya.74
Sementara arah kebijakan belanja langsung daerah untuk Tahun anggaran
2014 disusun dengan mempertimbangankan hal-hal sebagai berikut :75Pemenuhan
kebutuhan pembiayaan urusan wajib dan urusan pilihan, berdasarkan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, Pemenuhan kebutuhan
pembiayaan prioritas pembangunan daerah berdasarkan rencana kerja
pembangunan daerah, Belanja langsung dalam rangka penyelenggaraan urusan
wajib diarahkan utnuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam
bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan
fasilitas umum.76
Belanja langsung diprioritaskan untuk memberikan kecukupan terlebih
dahulu terhadap kebutuhan belanja yang bersifat fixed cost., Menyediakan dana
pendamping untuk mendukung pelaksanaan kegiatan sesuai ketentuan dan
peraturan perundang- undangan yang berlaku, Alokasi belanja program
74Loc Cit., 75
Ibid., hal 50-51
pembangunan dilakukan dengan mempertimbangkan azas keadilan dan
proporsionalitas sesuai dengan tingkat urgentnya kebutuhan suatu pembangunan,
Proyeksi alokasi belanja langsung untuk setiap program dan kegiatan
pembangunan dilakukan melalui prinsip rasionalitas anggaran, Memberikan
dukungan yang memadai untuk kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan
kesejahteraan rakyat dan pengurangan kemiskinan, Proyeksi alokasi belanja
langsung untuk setiap program dan kegiatan pembangunan dilakukan melalui
prinsip rasionalitas anggaran serta Proyeksi alokasi belanja langsung untuk setiap
program dan kegiatan pembangunan dilakukan melalui prinsip rasionalitas
anggaran.77
No.
Tabel 2.6
Target Belanja Daerah Kota Gunungsitoli yang Terdiri dari Belanja Tidak
Langsung dan Belanja Langsung
Uraian Realisasi 2012 Target APBD 2013 Proyeksi Tahun 2014 1. Belanja Tidak Langsung 189.626.842.188 206.356.876.277 206.356.876.277
a. Belanja Pegawai 180.394.782.883 193.149.276.277 193.149.276.277 b. Belanja Subsidi
c. Belanja Hibah 2.838.415.000 2.475.000.000 2.475.000.000 d. Belanja Bantuan Sosial 434.648.005,00 2.525.000.000 2.525.000.000 e. Belanja Bantuan Keuangan
Kepada Provinsi/ Kabupaten/Kota dan PEmerintah Desa
5.344.400.000 6.207.600.000 6.207.600.000
f. Belanja Tidak Terduga 614.596.300 2.000.000.000 2.000.000.000 2. Belanja Langsung 217.346.076.266 245.013.167.310 245.013.167.310
a. Belanja Pegawai 14.140.758.544 18.099.155.000 b. Belanja Barang dan Jasa 53.496.506.260 75.801.542.099
c. Belanja Modal 149.708.811.462 151.112.470.211
Total Belanja 406.972.918.454 432.645.344.627 432.645.344.627
Sumber: RKPD Kota Gunungsitoli Tahun 2014, hal 51.
Selain itu juga terdapat arah kebijakan pembiayaan daerah. Pembiayaan
merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi defisit anggaran
yang disebabkan oleh lebih besarnya belanja daerah dibandingkan dengan
pendapatan yang diperoleh. Penyebab utama terjadinya defisit anggaran adalah
adanya kebutuhan pembangunan daerah yang semain meningkat.78
Kebijakan penerimaan pembiayaan daerah Kota Gunungsitoli Tahun
Anggaran 2014 adalah :79Optimalisasi sumber penerimaan pembiayaan dari sisa
lebih perhitungan anggaran tahun anggara sebelumnya ( SILPA ), baik dari sisi
pendapatan maupun dari efisiensi belanja dan Membuka kemungkinan alternatif
sumber lain penerimaan pembiayaan yang dapat dikembangkan, seperti pinjaman
daerah dan alternatif lain sesuai ketentuan yang berlaku.80
No.
Maka perbandingan besar anggaran penerimaan dan pengeluaran Kota
Gunungsitoli tahun 2012 dan 2013 sekaligus proyeksi tahun 2014 dapat kita lihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 2.7
Realisasi dan Proyeksi Penerimaan Pembiayaan Daerah Kota Gunungsitoli
Jenis Peneriman dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah
1. Penerimaan Pembiayaan 25.640.413.133,00 18.724.698.960 18.724.698.960
78 Loc Cit., 79
Ibid., hal 52.
1.1 Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya.
25.640.413.133,00 18.586.393.960 18.586.393.960
1.2 Pencairan Dana Cadangan 1.3 Hasil Penjualan kekayaan daerah
yang dipisahkan.
1.4 Penerimaan pinjaman daerah 1.5 Penerimaan kembali pemberian
pinjaman
138.305.000 138.305.000
1.6 Penerimaan piutang daerah
Jumlah Penerimaan Pembayaran 25.640.413.333,00 18.724.698.960 18.724.698.960 2. Pengeluaran pembiayaan
2.1 Pengeluaran dana cadangan 2.2 Penyertaan modal darah 2.3 Pembayaran pokok utang 2.4 Pemberian pinjaman daerah Jumlah Pengeluaran Pembiayaan
Jumlah Pembiayaan NETTO 25.640.413.333,00 18.724.698.960 18.724.698.960
Sumber : RKPD Kota Gunungsitoli Tahun 2014
Dari angka-angka yang tertera pada tabel di atas dapat dilihat bahwa ada
pengurangn penerimaan biaya daerah dari tahun 2012 ke tahun 2013 yaitu kurang
lebih tujuh juta rupiah yang bersumber dari Sisa lebih perhitungan anggaran tahun
sebelumnya (SILPA). Maka untuk proyeksi tahun 2014 penerimaan biaya daerah
sama besar dengan penerimaan biaya tahun 2013.
2.4 Prioritas Pembangunan Kota Gunungsitoli Tahun 2014
Memperhatikan Visi dan Misi walikota/wakil walikota Periode 2011-2016,
isu-isu strategis serta tema pembangunan Kota Gunungsitoli, maka tujuan dan
Tabel 2.8
Hubungan Visi/Misi dan Tujuan/Sasaran Pembangunan
Visi/ Misi Tujuan Sasaran
Visi Daerah Kota Gunungsitoli 2011-2016
“ Terwujudnya Gunungsitoli Kota SAMAERI”
Misi 1
Menyatukan langkah dan tekad segenap rakyat Kota Gunungsitoli menuju kota mandiri dan masyarakat madani.
Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang bersih, transparan, dan akuntabel.
Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang demokratis, taat hukum dan menghargai perbedaan dalam kebinekaan.
Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap kinerja pelayanan aparatur.
Meningkatnya kondisi kehidupan masyarakat yang aman, tertib, dan damai. ekonomi dan daya saing masyarakat.
Meningkatnya kualitas kesejahteraan masyarakat dalam
berbagai aspek dan tatanan kehidupan pendidikan yang berkualitas dan pelestarian nilai-nilai budaya daerah.
Misi 4
Memberdayakan semua sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk mempercepat pembangunan Kota Gunungsitoli
Mewujudkan perekonomian daerah berbasis komoditi unggulan daerah
Meningkatnya pemanfaatan sumber daya ekonomi lokal secara efektif dan efisien
Sumber : RKPD Kota Gunungsitoli 2014
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sasaran pembangunan Kota
Gunungsitoli untuk tahun 2014 lebih fokus pada kinerja aparatur, peningkatan
kondisi kehidupan masyarakat, pendidikan yang berkualitas dan pelestarian
secara efektif dan efisien. Dan sasaran tersebut akan dicapai melalui beberapa
jabaran misi-misi dari pemerintah daerah.
Maka kemudian disusunlah prioritas pembangunan Kota Gunungsitoli
tahun 2014 berdasarkan tujuan dan sasaran pembangunannya, yaitu sebagai
berikut:
Tabel 2.9
Prioritas Pembangunan Daeraah Kota Gunungsitoli Tahun 2014
No. Program Prioritas Tahun
Rencana (RPJMD) Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD 014)
1. Bidang ekonomi kerakyatan yang berdaya saing.
Perluasan kapasitas produksi produk-produk unggulan daerah untuk mendukung aktivitas perdagangan, jasa dan industri.
2. Bidang infrastruktur dasar dan strategis
Perluasan daya dukung infrastruktur dasar dan strategis terhadap penguatan aksesbilitas masyarakat dalam pengembangan daya saing perekonomian daerah.
3. Bidang pengembangan kompetensi SDM dan pelayanan
pendidikan
Pengembangan kapasitas sumberdaya manusia yang semakin berkualitas melalui percepatan pemerataan penyelenggaraan pendidikan formal yang beerkualitas dan perluasan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakkat.
4. Bidang aparatur dan tata kelola pemerintahan.
Pengembangan pelayanan publik yang semakin berkualitas dengan didukung sumber daya manusia aparatur daerah yang memiliki etos kerja dan kapabilitas dalam menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik.
5. Bidang pelayanan kesehatan, kesejahteraan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Perluasan pemerataan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan sosial serta upaya pemberdayaan masyarakat yang semakin berkualitas untuk mendorong peningkatan kualitas derajat kesehatan, perlindungan bagi penyandang masalah sosial dan penguatan keberdayaan masyarakat dalam berbagai aspek dan sendi-sendi kehidupan.
Sumber : RKPD Kota Gunungsitoli Tahun 2014
Memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun 2013, capaian
dan nasional, dan rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka
pendanaannya, maka ditetapkan kriteria prioritas dan sasaran pembangunan Kota
Gunungsitoli tahun 2014 sebagai berikut : Perluasan kapasitas produksi
produk-produk unggulan daerah untuk mendukung aktivitas perdagangan, jasa dan
industri, meliputi :Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana perdagangan secara
merata di seluruh di wilayah Kota Gunungsitoli, Lanjutan penyususnan rencana
pengembangan kawasan industri kepariwisataan, Penataan sarana dan prasara
kepariwisataan, Peningkatan kulaitas SDM di bidang pelayanan jasa perhotelan,
restauran, dan kepariwisataan pada umumnya, Penguatan kelembagaan usaha
koperasi dan UMKM, Pengembangan kemitraan usaha dan pengembangan
jaringan pemasaran produk-produk unggulan daerah pengembangan teknologi
berproduksi, Pengendalian kualitas dan mutu produk-produk unggulan daerah,
Perluasan akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana produksi yang
berkualitas, antara lain : alat mesin pertanian, pupuk, bibit/benih unggul, pakan
ternak, sarana dan prasarana penangkapan ikan,dsb, Perluasan kapasitas
intensifikasi dan ekstensifikasi di bidang pertanian dan perkebunan,Penguatan
kelagaan kelompok tani dan penyuluh.81
Perluasan daya dukung infrastruktur dasar dan strategis terhadap penguatan
aksesbilitas masyarakat dalam pengembangan daya saing perekonomian daerah,
meliputi :Perluasan kapasitas dan kualitas jaringan pelayanan infrastruktur jalan
dan jembatan antar wilayah meliputi daerah pemukiman penduduk, pusat-pusat
81
pertumbuhan ekonomi, sentra-sentra produksi masyarakat, wilayah yang relatif
terisolir, dan fasilitas pelayanan publik, Peningkatan kapasitas dan kualitas
infrastruktur pengendalian sungai, pengamanan pantai, pengendalian banjir dan
dampak bencana alam, Lanjutan pembangunan sarana dan prasarana gedung
pemerintahan, Perluasan kapasitas dan kualitas infrastruktur perumahan dan
pemukiman, Percepatan penaataan infrastruktur khususnya di wilayah perkotaan,
Perluasan kapasitas dan kualitas pelayanan infrastruktur kebersihan dan
persampahan, Perluasan kapasitas adan kualitas infrasruktur jaringan irigasi,
Percepatan fungsionalisasi infrastruktur pelabuhan pendaratan ikan dan balai benih
ikan air tawar, Perluasan kapasitas infrastruktur berbasis lingkungan hidup,
khususnya di daerah penetapan jalur hijau, Perluasan kapasitas dan kualitas
pelayanan infrastruktur perhubungan darat/transportasi darat di wilayah perkotaan
dan beberapa kecamatan, Lanjutan pengadaan aset-aset pemerintah daerah,
khususnya di bidang pengadaan tanah serta peralatan dan perlengkapan lainnya.82
Pengembangan kapasitas sumber daya manusia yang semakin berkualitas
melalui percepatan pemerataan penyelenggaraan pendidikan formal yang
berkualitas dan perluasan penguasaan ilu pengetahuan dan teknologi dalam
berbagai aspek dan sendi-sendi kehidupan masyrakat, meliputi :Perluasan
kapasitas dan kualitas pelayanan sarana dan prasarana gedung sekolah secara
merata di seluruh wilayah Kota Gunungsitoli, Peningkatan kulaifikasi, kompetensi
dan sertifikasi guru, Peningkatan kualitas kesejahteraan guru, Peningkatan ualitas
82
peserta didik, Pengembangan kurikulum sekolah, Pembinaan pendidikan luar
sekolah, Pengembangan pengelolan perpustakaanPenguatan kelembagaan
organisasi guru dan pemerhati pendidikan dan Pembinaan siswa berprestasi dan
tidak mampu, Pengembangan kapasitas pemuda, seni budaya, olahraga dan
IPTEK.83
Pengembangan pelayanan publik yang semakin berkulaitas, dengan
didukung SDM aparatur daerah yang yang emilki etos kerja dan kapabilitas dalam
menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik, meliputi :Peningkatan kualifikasi
dan kualitas pendidikaan dan ketrampilan SDM aparatur, Perluasan kapasitas dan
kulaitas pelayanan publik aparatur pemerintah daerah, Peningkatan kapasitas dan
kualitas sarana dan prasarana kerja, Peningkatan kualitas pengawasan aparatur,
Peningkatan kualitas lembagaan dewan perwakilan rakyat daerah, Peningkatan
kualitas penataan administrasi dan ketatalaksanaan pemerintah daerah ,
Peningkatan kualitas dokumen perncanaan strategis dan sektoral, Perluasan
kapasitas dan kualitas pelayanan informasi publik, Peningkatan disiplin aparatur
pemerintah daerah, Pengembangan wawasan kebangsaan, Penegakan kepatuhan
terhadap produk-produk hukum daerah dan Peningkatan kualitas intensifikasi dan
ektensifikasi sumber-sumber pendapatan asli daerah.84
Perluasan pemerataan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan sosial serta
upaya pemberdayaan masyarakat yang semakin berkualitas, untuk mendorong
peningkatan kualitas derajat kesehatan, perlindungan bagi penyandang masalah
83
Loc Cit., hal 56
sosial dan penguatan keberdayaan masyarakat dalam berbagai aspek dan
sendi-sendi kehidupan, meliputi :Perluasan kapasitas dan kualitas pelayanan sarana dan
prasarana kesehatan, Perluasan kapasitas dan kualitas pelayanan di setiap unit
pelayanan kesehatan, Peningkatan kapasitas dan kulaitas ketersediaan perbekalan
kesehatan dan obat-obatan, Perluasan kapasitas dan kulaitas pelayanan jaminan
kesehatan bagi masyarakat miskin.85
Termasuk juga Perluasan kapasitas dan kualitas promosi kesehatan bagi
masyarakat,Pemerataan tenaga dokter dan para medis di setiap unit pelayanan
kesehatan, Peningkatan kualitas status gizi masyarakat, Peningkatan kualitas
penanganan penyakit menular, Peningkatan kualitas manajemen pelayanan
kesehatan di setiap unit pelayanan kesehatn, Peningkatan penanganan dan
perlindungan bagi para penyandang masalah kesejahteraan sosial, Penguatan
kelembagaan program keluarga harapan, Perluasan kapasitas upaya pemberdayaan
masyarakat, Penguatan kelembagaan PNPM mandiri.86
85
Loc Cit.,