• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Smarthome Dengan Menggunakan Komunikasi Wireless Pada Smartphone Android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Model Smarthome Dengan Menggunakan Komunikasi Wireless Pada Smartphone Android"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

Model Smarthome Dengan Menggunakan Komunikasi Wireless Pada

Smartphone Android

Siti Alifah Putri R, Tjut Awaliyah Zuraiyah, M.Kom, Andi Chairunnas, S.Kom, M.Pd Email : [email protected]

Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan

ABSTRAK

Smarthome adalah teknologi yang diintegrasikan dengan perangkat- perangkat

rumah agar dapat melakukan hal secara otomatis. Dengan teknologi smarthome, tidak hanya meningkatkan efisiensi melalui otomatisasi namun teknologi ini dapat pula mempermudah penghematan daya, mendapatkan kenyamanan dan lain sebagainya. Model ini mengintegrasikan perangkat Mikrokontroler dengan beberapa perangkat rumah seperti pintu, jendela, garasi, kunci pintu, kunci garasi, lampu dan kipas angin.. Model ini menggunakan mikrokontroler Arduino Mega2560 yang ditambahkan modul

Ethernet Shield. Sebagai pengontrol, media yang digunakan antara pengguna dengan

rumah yaitu aplikasi smartphone berbasis android. Aplikasi tersebut menyajikan tombol- tombol yang dapat memberi perintah kepada sistem untuk melakukan hal sesuai tombol. Hasil penelitian menunjukkan pada kecepatan akses internet antara 7Kbp/s- 10Kbp/s dan jarak 1- 5m, data perintah dari tombol aplikasi ke sistem mengalami delay tertinggi selama 6 detik dan delay terendah yaitu 2 detik. Jangkauan jarak terjauh untuk menggunakan aplikasi akan sangat bergantung pada akses poin yang digunakan. Berdasarkan 12 kali hasil uji coba yang telah dilakukan, model smarthome ini 91,7% dapat menerima perintah dari aplikasi dengan baik.

Kata Kunci : Smarthome, Arduino Mega2560, Ethernet Shield,Wireless, Android.

1. Pendahuluan

Sebuah rumah harus dapat menjamin kepentingan keluarga, yaitu untuk tumbuh, pemberi ketenangan, kenyamanan dan yang paling penting adalah keamanan. Salah satu faktor utama banyaknya tindak kriminal seperti pencurian adalah lengahnya penghuni rumah dalam meningkatkan keamanan. Keamanan rumah dapat ditingkatkan seiring berjalannya zaman menggunakan teknologi yang mutakhir. Saat ini banyak sistem kontrol maupun keamanan yang diterapkan didalam perangkat perangkat yang berada di dalam bangunan yang telah dihuni yang konsep kerjanya untuk membantu penghuni rumah dalam melakukan sesuatu agar lebih mudah

dilakukan dibanding melakukan sesuatu secara manual, bahkan dapat mengontrol keamanan rumah tersebut. Penelitian dan pengembangan mengenai rumah pintar atau smarthome ini bertujuan agar rumah mampu melakukan penguncian pintu rumah dan garasi secara otomatis sesuai pengaturan waktu, buka tutup jendela, lampu yang akan mati dan menyala otomatis, dan juga kipas otomatis berdasarkan suhu ruangan. Akan dibangun sebuah user interface

menggunakan mobile application dengan sebuah platform berbasis android. Kemudian sistem yang akan dirancang untuk kendali smarthome berupa gabungan hardware dan software.

(2)

2

Hardware akan menggunakan modul

Arduino Mega yang akan terintegrasi dengan peralatan rumah. Sedangkan

software, C digunakan sebagai bahasa

pemrogramannya dan komunikasi menggunakan komunikasi wireless. Pembuatan model dari sebuah

smarthome menggunakan aplikasi

smartphone bersistem operasi Android.

Perangkat rumah yang akan diintegrasikan dengan teknologi ini yaitu pintu, kunci pintu, jendela, garasi, kunci garasi, lampu dan kipas angin. Input sistem dari model ini berupa waktu, suhu ruangan dan tombol dari aplikasi Android. Model smarthome ini akan menghasilkan otomatisasi pada perangkat rumah. Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat mempermudah penghematan daya energi, meningkatkan keamanan, mendapatkan kenyamanan. Smarthome

Smarthome di definisikan sebagai

tempat tinggal yang dilengkapi dengan komputasi data dan teknologi informasi yang dapat merespon kebutuhan penghuni rumah, bekerja efisien, otomatisasi perangkat, kenyamanan, keamanan, penghematan, dan hiburan yang bisa didapatkan melalui manajemen teknologi dalam rumah dan koneksi ke dunia luar. Smarthome system dapat digunakan untuk menggendalikan hampir semua perlengkapan dan peralatan di rumah, mulai dari pengaturan tata lampu hingga berbagai alat-alat rumah tangga. Perintah untuk mengendalikan

smarthome dapat dilakukan dengan

menggunakan suara, sinar infra merah atau bahkan melalui kendali jarak jauh.

Selain aspek otomatisasi,

smarthome menawarkan fitur keamanan

bahkan faktor inilah yang paling penting bagi mayoritas konsumen.

Arduino Mega2560

Arduino Mega2560 adalah papan

mikrokontroler berbasiskan

ATmega2560. Arduino Mega2560 memiliki 54 pin digital input/output. 15 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 16 pin sebagai input analog dan 4 pin sebagai UART (port serial

hardware), 16 MHz kristal osilator,

koneksi USB, jack power, header ICSP, dan tombol reset. Arduino Mega2560 kompatibel dengan sebagian besar shield yang dirancang untuk Arduino Duemilanove atau Arduino Diecimila. Arduino Mega2560 adalah versi terbaru yang menggantikan versi Arduino Mega.

Gambar 1. Arduino Mega2560

Ethernet Shield

Ethernet Shield adalah suatu

modul untuk papan Arduino yang mampu menambah kemampuan Arduino agar terhubung ke jaringan komputer.

Ethernet Shield berbasiskan chip ethernet

Wiznet W5100. Pada Ethernet Shield

terdapat sebuah slot micro-SD, yang dapat digunakan untuk menyimpan file yang dapat diakses melalui jaringan. Arduino berkominikasi dengan W5100

dan SD card mengunakan bus SPI (Serial

Peripheral Interface). Komunikasi ini

diatur oleh library SPI.h dan Ethernet.h.

Gambar 2. Ethernet Shield DHT11

DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara di sekitarnya. Sensor

(3)

3 ini sangat mudah digunakan bersama dengan Arduino. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien kalibrasi disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka modul ini menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya. Ukurannya yang kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, dengan sepsifikasi: Supply Voltage: +5 V, temperature range : 0-50 °C error of ± 2 °C, humidity: 20-90% RH ± 5% RH error, dengan sesifikasi digital interfacing system membuat modul ini cocok digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban.

Gambar 3. Sensor DHT11 RTC (Real Time Clock)

Modul RTC ini berbasis IC DS1302 dari Dallas. Modul sudah termasuk 1 buah baterai backup CR2032, tegangan 3v, kapasitas 260mAh, yang secara teori bisa bertahan hingga 10 tahun. IC DS1302 adalah IC hemat daya yang menggunakan energi kurang dari 1 mW (arus yang dikonsumsi kurang dari 0,33A). Modul RTC ini memiliki kemampuan menghitung waktu real time hingga tahun 21002. Selain itu RTC memiliki kemampuan penyesuaian jumlah hari/bulan untuk tahun kabisat dan juga menyediakan informasi waktu berupa detik, menit, jam, tanggal, minggu, bulan, dan tahun. Format waktu dapat disetel ke format 12 jam (AM/PM) atau 24 jam.

Gambar 4. RTC

2. Metode

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Juni 2016. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Workshop Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan Bogor.

Bahan Penelitian : 1. Arduino Mega2560 2. Sensor DHT11 3. Kipas 4. LED 5. RTC 6. Servo 7. Ethernet Shield 8. LCD 9. Maket rumah Alur Sistem

Model ini menggunakan sebuah Arduino Mega2560 sebagai otak dari sistem yang dipasangkan modul Ethernet

Shield agar Arduino dapat terhubung

dengan jaringan internet. Jaringan internet didapatkan dari akses poin yang dihubungkan dengan Ethernet Shield

menggunakan kabel RJ45. Model ini memiliki input berupa temperatur suhu yang didapatkan dari sensor suhu, waktu dari RTC, dan juga tombol yang ada pada aplikasi android. Setelah Arduino memproses kode- kode program, output

akan ditampilkan oleh LED (Light

Emitting Diode), LCD (Liquid Crystal

(4)

4 Gambar 5. Sketsa Alur Sistem

Prinsip kerja model ini yaitu akan bekerja apabila diberi tegangan sebesar 9V ke papan Arduino melalui port jack

yang akan menyuplai arus ke regulator dan Arduino. Hal pertama yang akan terjadi ketika menghidupkan sistem yaitu LCD akan menyala dan menampilkan informasi tahun, bulan, hari, waktu dan suhu ruangan. Pada suhu ruangan ≥ 27o maka kipas akan aktif sedangkan pada suhu ≤ 26o

maka kipas akan berhenti. Kemudian lampu pada model ini diatur agar pada waktu tertentu akan menyala atau mati. Untuk lampu yang berada di ruang utama diatur agar menyala pada detik ke 10 dan mati pada detik ke 30 sedangkan untuk lampu garasi akan menyala pada detik ke 15 dan mati pada detik ke 35. Penguncian pintu utama dan garasi akan otomatis dilakukan pada detik ke 5 jika sebelumnya dalam kondisi tidak terkunci. Untuk membuka kunci pintu, kunci garasi, membuka pintu, membuka garasi, membuka jendela dapat dilakukan menggunakan kontroler yang dibuat pada aplikasi android. Sebelum menggunakan aplikasi

smarthome controller, smartphone

terlebih dahulu harus tersambung dengan

WiFi yang terhubung dengan model

smarthome karena komunikasi aplikasi

dengan model smarthome menggunakan

IP Address dari model rumah.

Desain Mekanis

Maket rumah terbuat dari akrilik dengan tebal 2mm, tinggi 40cm, panjang 45cm dan lebar 30cm. Kipas

menggunakan kipas mini dan lcd sebagai papan notifikasi. Menggunakan 2 led sebagai lampu ruangan dan lampu garasi. Terdapat 3 servo yang digunakan untuk membuka dan menutup pintu, jendela dan garasi.

Gambar 6. Desain Mekanis Desain Elektronika

Model ini mendapatkan sumber tegangan dari catu daya 9V yang akan menyuplai arus ke regulator dan Arduino. Arus catu daya yang dialirkan ke Arduino sebesar 5V melewati port

jack ke komponen-komponen seperti led,

servo, relay untuk servo dan lcd. Sedangkan arus dari regulator kemudian akan dialirkan ke komponen kipas dan relay untuk kipas.

Gambar 7. Skematik Rangkaian Model

Smarthome Desain Perangkat Lunak

Pembuatan perangkat lunak model ini dibagi menjadi 2 yaitu perangkat lunak untuk sistem otomatisasi model rumah dan perangkat lunak untuk mengontrol model rumah berupa aplikasi untuk smartphone android. Berikut

(5)

5 adalah flowchart dari model smarthome

menggunakan komunikasi wireless pada

smartphone android.

Gambar 8. Flowchart Otomatisasi

Gambar 9. Flowchart Sistem Kontrol 3. Hasil Pembahasan

Bagian utama pada model

smarthome menggunakan komunikasi

wireless pada smartphone android ini

adalah pada sistem otomatisasi dan kontroler. Sistem otomatisasi dilakukan berdasarkan informasi dari sensor suhu dan modul RTC. Sedangkan kontrol perangkat rumah dilakukan menggunakan aplikasi android dimana

smartphone terlebih dahulu diharuskan

tersambung dengan WiFi yang sama dengan model rumah. Berikut adalah tampilan maket dari model smarthome

yang dibuat.

Gambar 10. Maket Model Smarthome Uji coba struktural dilakukan untuk menguji apakah rangkaian sistem yang dibangun sudah sesuai dengan konsep sistem yang direncanakan. Pada tahap ini dilakukan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah komponen- komponen elektronik sudah terhubung dengan benar sehingga sistem dapat berjalan dengan baik serta berfungsi sesuai dengan rencana.

Tabel 1. Pengujian Struktural No Komponen Sistem

Terhu-bung dengan Keterangan 1 Arduino Mega 2560 Ethernet Shield SPI Arduino Terhubung Relay 1 Pin 23, VCC, GND Terhubung Relay 2 Pin 26, VCC, GND Terhubung DHT11 Pin 28, VCC, GND Terhubung RTC Pin SDA, SCL, VCC, GND Terhubung LCD Pin SDA, SCL, VCC, GND Terhubung Kipas Pin 27, VCC, GND Terhubung Servo1 Pin 22, VCC, GND Terhubung Servo 2 Pin 24, VCC, GND Terhubung Servo 3 Pin 25, VCC, GND Terhubung

(6)

6 GND

LED 2 Pin 33, GND

Terhubung

Untuk menguji Arduino Mega2560 hal yang dilakukan adalah dengan memberikan tegangan sebesar 6V–12V. Setelah itu output tegangan dicek pada pin 5V yang dihubungkan dengan phobe positif dan pin GND yang dihubungkan dengan negatif multimeter. Tabel 2. Pengujian Arduino Mega2560

Tegangan Input Output Tegangan

6V 4.95 VDC

12V 4.95 VDC

Dari pengujian tersebut diketahui

output Arduino Mega adalah sebesar

4.95V yang sudah mendekati 5V yaitu daya yang dibutuhkan setiap komponen dari tegangan input sebesar 6V ataupun 12V yang berasal dari adaptor.

Pengujian Ethernet Shield

dilakukan dengan cara memberikan tegangan 6V–12V dari Arduino Mega. Setelah itu output tegangan dicek pada pin Vout yang dihubungkan dengan

phobe positif dan pin GND yang

dihubungka negatif dengan multimeter.

Gambar 11. Pengujian Ethernet Shield Tabel 3. Pengujian Ethernet Shield

Tegangan Input Output Tegangan

6V 4.95VDC

12V 4.95VDC

Dari pengujian tersebut diketahui

output ethernet shield ialah sebesar

4.95V yang sudah sesuai dengan kebutuhan daya setiap komponen.

Pengujian RTC dilakukan dengan menghubungkan pin VCC ke pin 5V pada Arduino, pin GND ke GND pada Arduino, pin SDA RTC ke pin SDA20 Arduino dan pin SCL RTC ke SCL21 pada Arduino. Kemudian upload

program examples RTC dari Arduino IDE ke chip Arduino.

Gambar 12. Pengujian RTC

Pada pengujian motor servo rdilakukan dengan cara memberikan tegangan 5V dari Arduino Mega dan meng-upload program servo apakah servo dapat bergerak memutar 0o-360o atau tidak.

Gambar 13. Pengujian Servo Pengujian kipas dilakukan dengan cara memberikan daya sebesar 5V-12V dari Arduino Mega. Berikut adalah keadaan kipas pada saat diberi daya sebanyak 5V.

(7)

7 Gambar 14. Pengujian Kipas

Pengujian LCD dilakukan dengan cara mengupload program ke dalam Arduino dan menghubungkan ke setiap port pada LCD kemudian dicek apakah LCD menampilkan sesuai dengan instruksi program.

Gambar 15. Pengujian LCD Setelah menguji komponen- komponen yang akan digunakan untuk model, selanjutnya menguji secara keseluruhan sistem.

Langkah pertama yang dilakukan ialah merangkai semua komponen, kemudian meng-upload program kedalam chip Arduino Mega.

Setelah selesai dengan rangkaian pengujian komponen maka tahap selanjutnya yaitu pengujian keseluruhan pada sistem yang akan dibuat. Tahap pertama yang dilakukan adalah merangkai semua komponen kemudian dilanjutkan dengan meng-upload

program ke dalam chip Arduino Mega. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan pada sistem keseluruhan antara lain :

1. Pengujian otomatisasi model smarthome. Pengujian ini dilakukan dengan mengaktifkan sistem. Untuk mengaktifkan sistem hanya dengan

menyambungkan catu daya 9V ke stop kontak. Apabila sistem telah aktif maka hal pertama yang akan tampil yaitu LCD dengan output tahun, bulan, hari, waktu dan suhu ruangan. Ketika suhu ≥ 27o -maka kipas akan aktif berputar.

Gambar 16. Suhu ≥ 27o

Namun ketika suhu ≤ 26o maka kipas akan mati.

Gambar 17. Suhu ≤ 26o

Kemudian pada detik ke 10 maka lampu secara otomatis akan menyala.

Gambar 18. Lampu Ruang Menyala

Otomatisasi lainnya adalah penguncian pintu dan garasi yang dalam model ini kunci menggunakan relay.

(8)

8 Apabila relay bernilai high maka relay akan memutus arus yang terhubung pada servo sehingga servo tidak dapat diberikan perintah buka atau tutup melalui aplikasi Android.

Gambar 19. Relay aktif

Pengujian sistem dilanjutkan dengan menguji sistem menggunakan aplikasi Smarthome Controller. Pada halaman awal aplikasi terdapat 2 tombol. Tombol “i” adalah tombol untuk memasuki halaman informasi penggunaan aplikasi. Tombol “>” adalah tombol untuk langsung memasuki halaman utama pengontrolan.

Gambar 20. Tampilan Aplikasi Android Adapun pengontrolan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Tombol membuka, menutup, membuka kunci dan mengunci pintu serta pengaruh kontrol terhadap perangkat.

2. Tombol membuka, menutup, membuka kunci dan mengunci garasi serta pengaruh kontrol terhadap perangkat.

3. Tombol membuka dan menutup jendela serta pengaruh terhadap perangkat.

4. Tombol menyalakan dan mematikan lampu.

5. Adapun ikon bergambarkan kipas bukan termasuk tombol melainkan hanya gambar yang digunakan sebagai output kondisi dari kipas.

Uji coba validasi sistem dilakukan dengan melakukan pengujian pada tombol- tombol yang tersedia dalam aplikasi android kepada sistem. Pada kecepatan akses internet antara 7Kbp/s – 10Kbp/s data perintah dari tombol aplikasi ke sistem mengalami delay yang tidak tentu antara 2 – 6 detik. Pengujian sistem yang dilakukan pada jarak antara 1- 5m dari akses poin berada.

Tabel 4. Uji Validasi Sistem N o Tombol Jumlah Pengiriman Data yang diterima Delay Ket. 1 Tombol Buka / Tutup Pintu 2x 1 6 detik Tidak semua data terkirim 2 Tombol Kunci Pintu 2x 2 4 detik Semua data terkirim 3 Tombol Buka / Tutup Jendela 2x 2 6 detik Semua data terkirim 4 Tombol Buka / Tutup Garasi 2x 2 3 detik Semua data terkirim 5 Tombol Kunci Garasi 2x 2 3 detik Semua data terkirim 6 Tombol Lampu Ruangan 2x 2 5 detik Semua data terkirim

Batas jangkauan akses poin yang digunakan adalah 200m namun pada kenyataannya dalam jarak 30m sinyal mulai melemah. Aplikasi yang dijalankan sangat bergantung pada sinyal dari satu akses poin yang sudah diatur ip

addressnya untuk itu sistem belum dapat

(9)

9 4. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini, model smarthome dengan menggunakan komunikasi wireless pada smartphone

Android. Sistem ini menggunakan papan Arduino Mega2560, Ethernet Shield,

sensor suhu DHT11, modul RTC (Real

Time Clock), servo, LED (Light Emitting

Diode), LCD (Liquid Crystal Display),

kipas, dan relay . Input sistem ini berupa suhu ruangan yang didapatkan dari sensor DHT11 yang akan mengaktifkan kipas pada saat suhu ≥ 27o

. Selain sensor suhu, input didapatkan dari modul RTC yang akan memberikan informasi waktu sehingga pada saat waktu-waktu tertentu dapat diberikan perintah untuk otomatisasi perangkat rumah. Dalam model sistem ini, RTC akan diatur untuk penguncian pintu dan garasi juga lampu. Pada penguncian pintu dan garasi dilakukan pada setiap detik ke 5 sedangkan setiap detik ke 10 lampu akan otomatis menyala sampai detik ke 30. Membuka kunci pintu dan garasi dilakukan dengan aplikasi Android yang menyediakan tombol pembuka kunci untuk pintu dan garasi karena aplikasi tidak dapat membuka pintu dan garasi apabila keadaan pintu dan garasi sedang terkunci.

Aplikasi pengontrolan smarthome

ini dilengkapi dengan tombol-tombol untuk membuka pintu, garasi, jendela serta menyalakan dan mematikan lampu. Untuk dapat menggunakan aplikasi ini,

smartphone yang dipakai harus terlebih

dahulu tersambung dengan jaringan yang sama yang digunakan oleh sistem. Karena penggunaan IP address yang masih bersifat statis, maka program dalam Arduino maupun Android sudah diatur IP addressnya dan tidak dapat diubah. Pengaturan IP address dilakukan dengan langkah menyambungkan kabel RJ45 dari Access Point ke Ethernet

Shield, kemudian dilihat dalam program

Arduino IDE berapa IP address yang didapatkan Ethernet shield. Setelah

didapatkan IP address bagi sistem, program Android diatur pula agar selalu mengakses program dengan IP address

yang sama dengan IP address sistem. Kecepatan respon sistem terhadap aplikasi Android tergantung pada kecepatan akses internet dari Access

Point dan juga kestabilan internet.

Dalam hasil uji validasi terbukti dengan kecepatan internet sebesar 7kbps- 10 kbps sistem memiliki delay tertinggi 6 detik. Juga pada beberapa pengujian terdapat perbedaan antara jumlah pengiriman data perintah dengan jumlah data yang terkirim. Semakin lemah dan tidak stabil kecepatan akses internet maka akan semakin lama pula respon sistem terhadap aplikasi. Sebaliknya semakin cepat dan stabil kecepatan akses internet maka akan semakin cepat pula respon sistem terhadap aplikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Achyat, MBP & Karlisa Prianda. 2015. Rumah Pintar Berbasis Pesan Singkat dengan Menggunakan Mikrokontroler Arduino. Skripsi. Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Aditya, FG., Hafidudin & Agus GP. 2015. Analisis dan Perancangan

Prototype Smart Home dengan

Sistem Keamanan Client Server

Berbasis Platform Android Melalui Komunikasi Wireless. Tugas Akhir. Universitas Telkom, Bandung.

(10)

10 Anonim. 2014. Kipas Angin. Laporan

Praktek Pemeliharaan Perangkat Elektronika 1. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang.

Fernando, Erick. 2014. Automatisasi Smart Home dengan Raspberry Pi dan Smartphone Android. Skripsi. Teknik Informatika, STIKOM Dinamika Bangsa, Jambi.

Hamed B. 2012. Design & Implementation Of Smart

House Control Using Labview.

International Journal of Soft Computing and Engineering (IJSCE). 2: 98-106.

Hamonaungan, Bernard. 2009. Sistem Monitoring Kelistrikan Mobil

Berbasis Mikrokontroler AT89S51. Tugas Akhir. Teknik

Komputer, UNIKOM, Bandung. Kyas, O. 2013. How to Smart Home.

Jerman: Key Concept Press. Mehta, Manan. 2015. Esp 8266: A

Breakthrough In Wireless Sensor Networks And

Internet Of Things. International

Journal of Electronics and Communication Engineering & Technology (IJECET). 6: 7-11. Robles RJ & Kim TH. 2010. A review

on security in smart home development. International journal of soft computing and

engineering. International

Journal of Advance Science and Technology (IJAST). 15: 13-22.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penulisan jurnal ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Tjut Awaliyah Zuraiyah, M.Kom selaku Pembimbing I, yang telah memberikan pengarahan dan petunjuk dalam penulisan proposal penelitian ini. 2. Bapak Andi Chairunnas, S.Kom.,

M.Pd. selaku Pembimbing II, yang telah membimbing dan memberikan masukkan dalam penulisan proposal penelitian ini serta memberikan dorongan moril dan motivasi kepada penulis.

3. Ibu Prihastuti Harsani M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Komputer.

4. Kedua orang tua serta adik-adik yang telah memberikan dorongan semangat dan mendoakan setiap langkah penulis.

5. Teman-teman Asisten di Laboratorium Workshop yang telah memberikan fasilitas, semangat dan motivasinya yang luar biasa yang sangat membantu dalam pembuatan hasil penelitian ini.

6. Teman-teman anggota kelas G dan H yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam penulisan laporan ini.

Gambar

Gambar 6. Desain Mekanis  Desain Elektronika
Gambar 10. Maket Model Smarthome  Uji coba struktural dilakukan  untuk menguji apakah rangkaian sistem  yang dibangun sudah sesuai dengan   konsep sistem yang direncanakan
Gambar 13. Pengujian Servo  Pengujian kipas dilakukan dengan  cara memberikan daya sebesar 5V-12V  dari Arduino Mega
Gambar 15. Pengujian LCD  Setelah menguji komponen-  komponen yang akan digunakan untuk  model, selanjutnya menguji secara  keseluruhan sistem
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kuesioner dikelompokkan menjadi tujuh (7) kelompok pertanyaan yaitu kualitas informasi (information quality), kualitas sistem (system quality), kualitas layanan (service

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah adas (Foeniculum vulgare Mill.) yang telah disimpan selama 1 tahun terhadap

Tabel II.2.. Sedangkan Kepadatan penduduk yang paling padat di Kecamatan Ngampilan dengan luas wilayah 0,82 Km2, jumlah penduduknya 16.429 dengan kepadatan

BNI 31 Juli 2016 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL 1.  Pendapatan Bunga  a... BNI

Nilai rata-rata koefisien kekasaran sungai Sario yang dihitung dengan persamaan Manning pada bagian hulu, tengah dan hilir adalah 0,049 , 0,050 , dan 0,060.. Nilai rata-rata

Berdassarkan hasil kegiatan identifikasi dan analisis masalah bekerjasama dengan teman sejawat dan supervisor, kemudian diadakan rancangan perbaikan pembelajaran sesuai dengan

hukum yang ada pada masyarakat, guna menemukan putusan yang mencerminkan perasaan hukum dan rasa keadilan bagi pihak-pihak yang berperkara serta dapat mendamaikan

Kami memulakan operasi pada 1 April 1976, dan pada Disember 1983 mula dikenali sebagai Arab-Malaysian Merchant Bank Berhad, satu nama yang kami dikenali dengan, untuk lebih