1
Model Smarthome Dengan Menggunakan Komunikasi Wireless Pada
Smartphone Android
Siti Alifah Putri R, Tjut Awaliyah Zuraiyah, M.Kom, Andi Chairunnas, S.Kom, M.Pd Email : [email protected]
Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan
ABSTRAK
Smarthome adalah teknologi yang diintegrasikan dengan perangkat- perangkat
rumah agar dapat melakukan hal secara otomatis. Dengan teknologi smarthome, tidak hanya meningkatkan efisiensi melalui otomatisasi namun teknologi ini dapat pula mempermudah penghematan daya, mendapatkan kenyamanan dan lain sebagainya. Model ini mengintegrasikan perangkat Mikrokontroler dengan beberapa perangkat rumah seperti pintu, jendela, garasi, kunci pintu, kunci garasi, lampu dan kipas angin.. Model ini menggunakan mikrokontroler Arduino Mega2560 yang ditambahkan modul
Ethernet Shield. Sebagai pengontrol, media yang digunakan antara pengguna dengan
rumah yaitu aplikasi smartphone berbasis android. Aplikasi tersebut menyajikan tombol- tombol yang dapat memberi perintah kepada sistem untuk melakukan hal sesuai tombol. Hasil penelitian menunjukkan pada kecepatan akses internet antara 7Kbp/s- 10Kbp/s dan jarak 1- 5m, data perintah dari tombol aplikasi ke sistem mengalami delay tertinggi selama 6 detik dan delay terendah yaitu 2 detik. Jangkauan jarak terjauh untuk menggunakan aplikasi akan sangat bergantung pada akses poin yang digunakan. Berdasarkan 12 kali hasil uji coba yang telah dilakukan, model smarthome ini 91,7% dapat menerima perintah dari aplikasi dengan baik.
Kata Kunci : Smarthome, Arduino Mega2560, Ethernet Shield,Wireless, Android.
1. Pendahuluan
Sebuah rumah harus dapat menjamin kepentingan keluarga, yaitu untuk tumbuh, pemberi ketenangan, kenyamanan dan yang paling penting adalah keamanan. Salah satu faktor utama banyaknya tindak kriminal seperti pencurian adalah lengahnya penghuni rumah dalam meningkatkan keamanan. Keamanan rumah dapat ditingkatkan seiring berjalannya zaman menggunakan teknologi yang mutakhir. Saat ini banyak sistem kontrol maupun keamanan yang diterapkan didalam perangkat perangkat yang berada di dalam bangunan yang telah dihuni yang konsep kerjanya untuk membantu penghuni rumah dalam melakukan sesuatu agar lebih mudah
dilakukan dibanding melakukan sesuatu secara manual, bahkan dapat mengontrol keamanan rumah tersebut. Penelitian dan pengembangan mengenai rumah pintar atau smarthome ini bertujuan agar rumah mampu melakukan penguncian pintu rumah dan garasi secara otomatis sesuai pengaturan waktu, buka tutup jendela, lampu yang akan mati dan menyala otomatis, dan juga kipas otomatis berdasarkan suhu ruangan. Akan dibangun sebuah user interface
menggunakan mobile application dengan sebuah platform berbasis android. Kemudian sistem yang akan dirancang untuk kendali smarthome berupa gabungan hardware dan software.
2
Hardware akan menggunakan modul
Arduino Mega yang akan terintegrasi dengan peralatan rumah. Sedangkan
software, C digunakan sebagai bahasa
pemrogramannya dan komunikasi menggunakan komunikasi wireless. Pembuatan model dari sebuah
smarthome menggunakan aplikasi
smartphone bersistem operasi Android.
Perangkat rumah yang akan diintegrasikan dengan teknologi ini yaitu pintu, kunci pintu, jendela, garasi, kunci garasi, lampu dan kipas angin. Input sistem dari model ini berupa waktu, suhu ruangan dan tombol dari aplikasi Android. Model smarthome ini akan menghasilkan otomatisasi pada perangkat rumah. Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat mempermudah penghematan daya energi, meningkatkan keamanan, mendapatkan kenyamanan. Smarthome
Smarthome di definisikan sebagai
tempat tinggal yang dilengkapi dengan komputasi data dan teknologi informasi yang dapat merespon kebutuhan penghuni rumah, bekerja efisien, otomatisasi perangkat, kenyamanan, keamanan, penghematan, dan hiburan yang bisa didapatkan melalui manajemen teknologi dalam rumah dan koneksi ke dunia luar. Smarthome system dapat digunakan untuk menggendalikan hampir semua perlengkapan dan peralatan di rumah, mulai dari pengaturan tata lampu hingga berbagai alat-alat rumah tangga. Perintah untuk mengendalikan
smarthome dapat dilakukan dengan
menggunakan suara, sinar infra merah atau bahkan melalui kendali jarak jauh.
Selain aspek otomatisasi,
smarthome menawarkan fitur keamanan
bahkan faktor inilah yang paling penting bagi mayoritas konsumen.
Arduino Mega2560
Arduino Mega2560 adalah papan
mikrokontroler berbasiskan
ATmega2560. Arduino Mega2560 memiliki 54 pin digital input/output. 15 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 16 pin sebagai input analog dan 4 pin sebagai UART (port serial
hardware), 16 MHz kristal osilator,
koneksi USB, jack power, header ICSP, dan tombol reset. Arduino Mega2560 kompatibel dengan sebagian besar shield yang dirancang untuk Arduino Duemilanove atau Arduino Diecimila. Arduino Mega2560 adalah versi terbaru yang menggantikan versi Arduino Mega.
Gambar 1. Arduino Mega2560
Ethernet Shield
Ethernet Shield adalah suatu
modul untuk papan Arduino yang mampu menambah kemampuan Arduino agar terhubung ke jaringan komputer.
Ethernet Shield berbasiskan chip ethernet
Wiznet W5100. Pada Ethernet Shield
terdapat sebuah slot micro-SD, yang dapat digunakan untuk menyimpan file yang dapat diakses melalui jaringan. Arduino berkominikasi dengan W5100
dan SD card mengunakan bus SPI (Serial
Peripheral Interface). Komunikasi ini
diatur oleh library SPI.h dan Ethernet.h.
Gambar 2. Ethernet Shield DHT11
DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara di sekitarnya. Sensor
3 ini sangat mudah digunakan bersama dengan Arduino. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien kalibrasi disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka modul ini menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya. Ukurannya yang kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, dengan sepsifikasi: Supply Voltage: +5 V, temperature range : 0-50 °C error of ± 2 °C, humidity: 20-90% RH ± 5% RH error, dengan sesifikasi digital interfacing system membuat modul ini cocok digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban.
Gambar 3. Sensor DHT11 RTC (Real Time Clock)
Modul RTC ini berbasis IC DS1302 dari Dallas. Modul sudah termasuk 1 buah baterai backup CR2032, tegangan 3v, kapasitas 260mAh, yang secara teori bisa bertahan hingga 10 tahun. IC DS1302 adalah IC hemat daya yang menggunakan energi kurang dari 1 mW (arus yang dikonsumsi kurang dari 0,33A). Modul RTC ini memiliki kemampuan menghitung waktu real time hingga tahun 21002. Selain itu RTC memiliki kemampuan penyesuaian jumlah hari/bulan untuk tahun kabisat dan juga menyediakan informasi waktu berupa detik, menit, jam, tanggal, minggu, bulan, dan tahun. Format waktu dapat disetel ke format 12 jam (AM/PM) atau 24 jam.
Gambar 4. RTC
2. Metode
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Juni 2016. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Workshop Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan Bogor.
Bahan Penelitian : 1. Arduino Mega2560 2. Sensor DHT11 3. Kipas 4. LED 5. RTC 6. Servo 7. Ethernet Shield 8. LCD 9. Maket rumah Alur Sistem
Model ini menggunakan sebuah Arduino Mega2560 sebagai otak dari sistem yang dipasangkan modul Ethernet
Shield agar Arduino dapat terhubung
dengan jaringan internet. Jaringan internet didapatkan dari akses poin yang dihubungkan dengan Ethernet Shield
menggunakan kabel RJ45. Model ini memiliki input berupa temperatur suhu yang didapatkan dari sensor suhu, waktu dari RTC, dan juga tombol yang ada pada aplikasi android. Setelah Arduino memproses kode- kode program, output
akan ditampilkan oleh LED (Light
Emitting Diode), LCD (Liquid Crystal
4 Gambar 5. Sketsa Alur Sistem
Prinsip kerja model ini yaitu akan bekerja apabila diberi tegangan sebesar 9V ke papan Arduino melalui port jack
yang akan menyuplai arus ke regulator dan Arduino. Hal pertama yang akan terjadi ketika menghidupkan sistem yaitu LCD akan menyala dan menampilkan informasi tahun, bulan, hari, waktu dan suhu ruangan. Pada suhu ruangan ≥ 27o maka kipas akan aktif sedangkan pada suhu ≤ 26o
maka kipas akan berhenti. Kemudian lampu pada model ini diatur agar pada waktu tertentu akan menyala atau mati. Untuk lampu yang berada di ruang utama diatur agar menyala pada detik ke 10 dan mati pada detik ke 30 sedangkan untuk lampu garasi akan menyala pada detik ke 15 dan mati pada detik ke 35. Penguncian pintu utama dan garasi akan otomatis dilakukan pada detik ke 5 jika sebelumnya dalam kondisi tidak terkunci. Untuk membuka kunci pintu, kunci garasi, membuka pintu, membuka garasi, membuka jendela dapat dilakukan menggunakan kontroler yang dibuat pada aplikasi android. Sebelum menggunakan aplikasi
smarthome controller, smartphone
terlebih dahulu harus tersambung dengan
WiFi yang terhubung dengan model
smarthome karena komunikasi aplikasi
dengan model smarthome menggunakan
IP Address dari model rumah.
Desain Mekanis
Maket rumah terbuat dari akrilik dengan tebal 2mm, tinggi 40cm, panjang 45cm dan lebar 30cm. Kipas
menggunakan kipas mini dan lcd sebagai papan notifikasi. Menggunakan 2 led sebagai lampu ruangan dan lampu garasi. Terdapat 3 servo yang digunakan untuk membuka dan menutup pintu, jendela dan garasi.
Gambar 6. Desain Mekanis Desain Elektronika
Model ini mendapatkan sumber tegangan dari catu daya 9V yang akan menyuplai arus ke regulator dan Arduino. Arus catu daya yang dialirkan ke Arduino sebesar 5V melewati port
jack ke komponen-komponen seperti led,
servo, relay untuk servo dan lcd. Sedangkan arus dari regulator kemudian akan dialirkan ke komponen kipas dan relay untuk kipas.
Gambar 7. Skematik Rangkaian Model
Smarthome Desain Perangkat Lunak
Pembuatan perangkat lunak model ini dibagi menjadi 2 yaitu perangkat lunak untuk sistem otomatisasi model rumah dan perangkat lunak untuk mengontrol model rumah berupa aplikasi untuk smartphone android. Berikut
5 adalah flowchart dari model smarthome
menggunakan komunikasi wireless pada
smartphone android.
Gambar 8. Flowchart Otomatisasi
Gambar 9. Flowchart Sistem Kontrol 3. Hasil Pembahasan
Bagian utama pada model
smarthome menggunakan komunikasi
wireless pada smartphone android ini
adalah pada sistem otomatisasi dan kontroler. Sistem otomatisasi dilakukan berdasarkan informasi dari sensor suhu dan modul RTC. Sedangkan kontrol perangkat rumah dilakukan menggunakan aplikasi android dimana
smartphone terlebih dahulu diharuskan
tersambung dengan WiFi yang sama dengan model rumah. Berikut adalah tampilan maket dari model smarthome
yang dibuat.
Gambar 10. Maket Model Smarthome Uji coba struktural dilakukan untuk menguji apakah rangkaian sistem yang dibangun sudah sesuai dengan konsep sistem yang direncanakan. Pada tahap ini dilakukan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah komponen- komponen elektronik sudah terhubung dengan benar sehingga sistem dapat berjalan dengan baik serta berfungsi sesuai dengan rencana.
Tabel 1. Pengujian Struktural No Komponen Sistem
Terhu-bung dengan Keterangan 1 Arduino Mega 2560 Ethernet Shield SPI Arduino Terhubung Relay 1 Pin 23, VCC, GND Terhubung Relay 2 Pin 26, VCC, GND Terhubung DHT11 Pin 28, VCC, GND Terhubung RTC Pin SDA, SCL, VCC, GND Terhubung LCD Pin SDA, SCL, VCC, GND Terhubung Kipas Pin 27, VCC, GND Terhubung Servo1 Pin 22, VCC, GND Terhubung Servo 2 Pin 24, VCC, GND Terhubung Servo 3 Pin 25, VCC, GND Terhubung
6 GND
LED 2 Pin 33, GND
Terhubung
Untuk menguji Arduino Mega2560 hal yang dilakukan adalah dengan memberikan tegangan sebesar 6V–12V. Setelah itu output tegangan dicek pada pin 5V yang dihubungkan dengan phobe positif dan pin GND yang dihubungkan dengan negatif multimeter. Tabel 2. Pengujian Arduino Mega2560
Tegangan Input Output Tegangan
6V 4.95 VDC
12V 4.95 VDC
Dari pengujian tersebut diketahui
output Arduino Mega adalah sebesar
4.95V yang sudah mendekati 5V yaitu daya yang dibutuhkan setiap komponen dari tegangan input sebesar 6V ataupun 12V yang berasal dari adaptor.
Pengujian Ethernet Shield
dilakukan dengan cara memberikan tegangan 6V–12V dari Arduino Mega. Setelah itu output tegangan dicek pada pin Vout yang dihubungkan dengan
phobe positif dan pin GND yang
dihubungka negatif dengan multimeter.
Gambar 11. Pengujian Ethernet Shield Tabel 3. Pengujian Ethernet Shield
Tegangan Input Output Tegangan
6V 4.95VDC
12V 4.95VDC
Dari pengujian tersebut diketahui
output ethernet shield ialah sebesar
4.95V yang sudah sesuai dengan kebutuhan daya setiap komponen.
Pengujian RTC dilakukan dengan menghubungkan pin VCC ke pin 5V pada Arduino, pin GND ke GND pada Arduino, pin SDA RTC ke pin SDA20 Arduino dan pin SCL RTC ke SCL21 pada Arduino. Kemudian upload
program examples RTC dari Arduino IDE ke chip Arduino.
Gambar 12. Pengujian RTC
Pada pengujian motor servo rdilakukan dengan cara memberikan tegangan 5V dari Arduino Mega dan meng-upload program servo apakah servo dapat bergerak memutar 0o-360o atau tidak.
Gambar 13. Pengujian Servo Pengujian kipas dilakukan dengan cara memberikan daya sebesar 5V-12V dari Arduino Mega. Berikut adalah keadaan kipas pada saat diberi daya sebanyak 5V.
7 Gambar 14. Pengujian Kipas
Pengujian LCD dilakukan dengan cara mengupload program ke dalam Arduino dan menghubungkan ke setiap port pada LCD kemudian dicek apakah LCD menampilkan sesuai dengan instruksi program.
Gambar 15. Pengujian LCD Setelah menguji komponen- komponen yang akan digunakan untuk model, selanjutnya menguji secara keseluruhan sistem.
Langkah pertama yang dilakukan ialah merangkai semua komponen, kemudian meng-upload program kedalam chip Arduino Mega.
Setelah selesai dengan rangkaian pengujian komponen maka tahap selanjutnya yaitu pengujian keseluruhan pada sistem yang akan dibuat. Tahap pertama yang dilakukan adalah merangkai semua komponen kemudian dilanjutkan dengan meng-upload
program ke dalam chip Arduino Mega. Adapun beberapa pengujian yang dilakukan pada sistem keseluruhan antara lain :
1. Pengujian otomatisasi model smarthome. Pengujian ini dilakukan dengan mengaktifkan sistem. Untuk mengaktifkan sistem hanya dengan
menyambungkan catu daya 9V ke stop kontak. Apabila sistem telah aktif maka hal pertama yang akan tampil yaitu LCD dengan output tahun, bulan, hari, waktu dan suhu ruangan. Ketika suhu ≥ 27o -maka kipas akan aktif berputar.
Gambar 16. Suhu ≥ 27o
Namun ketika suhu ≤ 26o maka kipas akan mati.
Gambar 17. Suhu ≤ 26o
Kemudian pada detik ke 10 maka lampu secara otomatis akan menyala.
Gambar 18. Lampu Ruang Menyala
Otomatisasi lainnya adalah penguncian pintu dan garasi yang dalam model ini kunci menggunakan relay.
8 Apabila relay bernilai high maka relay akan memutus arus yang terhubung pada servo sehingga servo tidak dapat diberikan perintah buka atau tutup melalui aplikasi Android.
Gambar 19. Relay aktif
Pengujian sistem dilanjutkan dengan menguji sistem menggunakan aplikasi Smarthome Controller. Pada halaman awal aplikasi terdapat 2 tombol. Tombol “i” adalah tombol untuk memasuki halaman informasi penggunaan aplikasi. Tombol “>” adalah tombol untuk langsung memasuki halaman utama pengontrolan.
Gambar 20. Tampilan Aplikasi Android Adapun pengontrolan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Tombol membuka, menutup, membuka kunci dan mengunci pintu serta pengaruh kontrol terhadap perangkat.
2. Tombol membuka, menutup, membuka kunci dan mengunci garasi serta pengaruh kontrol terhadap perangkat.
3. Tombol membuka dan menutup jendela serta pengaruh terhadap perangkat.
4. Tombol menyalakan dan mematikan lampu.
5. Adapun ikon bergambarkan kipas bukan termasuk tombol melainkan hanya gambar yang digunakan sebagai output kondisi dari kipas.
Uji coba validasi sistem dilakukan dengan melakukan pengujian pada tombol- tombol yang tersedia dalam aplikasi android kepada sistem. Pada kecepatan akses internet antara 7Kbp/s – 10Kbp/s data perintah dari tombol aplikasi ke sistem mengalami delay yang tidak tentu antara 2 – 6 detik. Pengujian sistem yang dilakukan pada jarak antara 1- 5m dari akses poin berada.
Tabel 4. Uji Validasi Sistem N o Tombol Jumlah Pengiriman Data yang diterima Delay Ket. 1 Tombol Buka / Tutup Pintu 2x 1 6 detik Tidak semua data terkirim 2 Tombol Kunci Pintu 2x 2 4 detik Semua data terkirim 3 Tombol Buka / Tutup Jendela 2x 2 6 detik Semua data terkirim 4 Tombol Buka / Tutup Garasi 2x 2 3 detik Semua data terkirim 5 Tombol Kunci Garasi 2x 2 3 detik Semua data terkirim 6 Tombol Lampu Ruangan 2x 2 5 detik Semua data terkirim
Batas jangkauan akses poin yang digunakan adalah 200m namun pada kenyataannya dalam jarak 30m sinyal mulai melemah. Aplikasi yang dijalankan sangat bergantung pada sinyal dari satu akses poin yang sudah diatur ip
addressnya untuk itu sistem belum dapat
9 4. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini, model smarthome dengan menggunakan komunikasi wireless pada smartphone
Android. Sistem ini menggunakan papan Arduino Mega2560, Ethernet Shield,
sensor suhu DHT11, modul RTC (Real
Time Clock), servo, LED (Light Emitting
Diode), LCD (Liquid Crystal Display),
kipas, dan relay . Input sistem ini berupa suhu ruangan yang didapatkan dari sensor DHT11 yang akan mengaktifkan kipas pada saat suhu ≥ 27o
. Selain sensor suhu, input didapatkan dari modul RTC yang akan memberikan informasi waktu sehingga pada saat waktu-waktu tertentu dapat diberikan perintah untuk otomatisasi perangkat rumah. Dalam model sistem ini, RTC akan diatur untuk penguncian pintu dan garasi juga lampu. Pada penguncian pintu dan garasi dilakukan pada setiap detik ke 5 sedangkan setiap detik ke 10 lampu akan otomatis menyala sampai detik ke 30. Membuka kunci pintu dan garasi dilakukan dengan aplikasi Android yang menyediakan tombol pembuka kunci untuk pintu dan garasi karena aplikasi tidak dapat membuka pintu dan garasi apabila keadaan pintu dan garasi sedang terkunci.
Aplikasi pengontrolan smarthome
ini dilengkapi dengan tombol-tombol untuk membuka pintu, garasi, jendela serta menyalakan dan mematikan lampu. Untuk dapat menggunakan aplikasi ini,
smartphone yang dipakai harus terlebih
dahulu tersambung dengan jaringan yang sama yang digunakan oleh sistem. Karena penggunaan IP address yang masih bersifat statis, maka program dalam Arduino maupun Android sudah diatur IP addressnya dan tidak dapat diubah. Pengaturan IP address dilakukan dengan langkah menyambungkan kabel RJ45 dari Access Point ke Ethernet
Shield, kemudian dilihat dalam program
Arduino IDE berapa IP address yang didapatkan Ethernet shield. Setelah
didapatkan IP address bagi sistem, program Android diatur pula agar selalu mengakses program dengan IP address
yang sama dengan IP address sistem. Kecepatan respon sistem terhadap aplikasi Android tergantung pada kecepatan akses internet dari Access
Point dan juga kestabilan internet.
Dalam hasil uji validasi terbukti dengan kecepatan internet sebesar 7kbps- 10 kbps sistem memiliki delay tertinggi 6 detik. Juga pada beberapa pengujian terdapat perbedaan antara jumlah pengiriman data perintah dengan jumlah data yang terkirim. Semakin lemah dan tidak stabil kecepatan akses internet maka akan semakin lama pula respon sistem terhadap aplikasi. Sebaliknya semakin cepat dan stabil kecepatan akses internet maka akan semakin cepat pula respon sistem terhadap aplikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Achyat, MBP & Karlisa Prianda. 2015. Rumah Pintar Berbasis Pesan Singkat dengan Menggunakan Mikrokontroler Arduino. Skripsi. Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Aditya, FG., Hafidudin & Agus GP. 2015. Analisis dan Perancangan
Prototype Smart Home dengan
Sistem Keamanan Client Server
Berbasis Platform Android Melalui Komunikasi Wireless. Tugas Akhir. Universitas Telkom, Bandung.
10 Anonim. 2014. Kipas Angin. Laporan
Praktek Pemeliharaan Perangkat Elektronika 1. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang.
Fernando, Erick. 2014. Automatisasi Smart Home dengan Raspberry Pi dan Smartphone Android. Skripsi. Teknik Informatika, STIKOM Dinamika Bangsa, Jambi.
Hamed B. 2012. Design & Implementation Of Smart
House Control Using Labview.
International Journal of Soft Computing and Engineering (IJSCE). 2: 98-106.
Hamonaungan, Bernard. 2009. Sistem Monitoring Kelistrikan Mobil
Berbasis Mikrokontroler AT89S51. Tugas Akhir. Teknik
Komputer, UNIKOM, Bandung. Kyas, O. 2013. How to Smart Home.
Jerman: Key Concept Press. Mehta, Manan. 2015. Esp 8266: A
Breakthrough In Wireless Sensor Networks And
Internet Of Things. International
Journal of Electronics and Communication Engineering & Technology (IJECET). 6: 7-11. Robles RJ & Kim TH. 2010. A review
on security in smart home development. International journal of soft computing and
engineering. International
Journal of Advance Science and Technology (IJAST). 15: 13-22.
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penulisan jurnal ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Tjut Awaliyah Zuraiyah, M.Kom selaku Pembimbing I, yang telah memberikan pengarahan dan petunjuk dalam penulisan proposal penelitian ini. 2. Bapak Andi Chairunnas, S.Kom.,
M.Pd. selaku Pembimbing II, yang telah membimbing dan memberikan masukkan dalam penulisan proposal penelitian ini serta memberikan dorongan moril dan motivasi kepada penulis.
3. Ibu Prihastuti Harsani M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Komputer.
4. Kedua orang tua serta adik-adik yang telah memberikan dorongan semangat dan mendoakan setiap langkah penulis.
5. Teman-teman Asisten di Laboratorium Workshop yang telah memberikan fasilitas, semangat dan motivasinya yang luar biasa yang sangat membantu dalam pembuatan hasil penelitian ini.
6. Teman-teman anggota kelas G dan H yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dalam penulisan laporan ini.