• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN III-2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN III-2014"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PDRB Banten triwulan III – 2014, secara quarter to quarter (q to q) mengalami pertumbuhan sebesar 2 persen, melambat dibandingkan dengan triwulan II-2014 yang terkoreksi sebesar 2,14 persen. Semua sektor tumbuh positif kecuali sektor Listrik, Gas dan Air Bersih yang tumbuh minus 1,89 persen.

Pertumbuhan year on year (y on y) pada triwulan III – 2014 mencapai 5,01 persen, lebih rendah dari pertumbuhan pada triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,76 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor konstruksi (13,29 persen), diikuti oleh sektor jasa-jasa (12 persen) dan sektor pengangkutan dan komunikasi (10,15 persen).

 Secara kumulatif, sampai dengan triwulan III – 2014 ekonomi Banten tumbuh sebesar 5,13 persen dengan tingkat pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor konstruksi (15,61 persen) serta sektor jasa-jasa (11,17 persen).

 Nilai nominal PDRB Banten triwulan III – 2014 atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 69,85 triliun atau bertambah Rp. 2,2 triliun dari triwulan sebelumnya, sedangkan atas dasar harga konstan mencapai Rp. 28,24 triliun, bertambah Rp. 554 miliar dari triwulan sebelumnya. Dengan demikian, sampai dengan triwulan III – 2014, PDRB Banten Atas dasar harga berlaku dan konstan masing-masing sudah mencapai Rp. 203,16 triliun dan Rp. 83,03 triliun.

Sumber pertumbuhan q to q berasal dari industri perdagangan, hotel dan restoran (0,85 persen), sektor industri pengolahan (0,33 persen), dan sektor pengangkutan dan komunikasi (0,31 persen). Secara y on y, sumber pertumbuhan berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran (1,70 persen), sektor pengangkutan dan komunikasi (0,96 persen), serta sektor jasa-jasa (0,55 persen).

 Struktur PDRB Banten menurut penggunaan atas dasar harga berlaku pada triwulan III tahun 2014, sebagian besar digunakan untuk konsumsi rumahtangga termasuk konsumsi lembaga non profit yaitu sebesar Rp. 31,93 triliun atau sebesar 45,72 persen terhadap total PDRB Banten. Kemudian sebanyak Rp. 26,36 triliun digunakan untuk PMTB (37,74 persen), Konsumsi pemerintah sebesar Rp. 3,88 triliun (5,55 persen) dan perubahan inventori sebesar Rp. 325,99 miliar (0,47 persen). Selanjutnya nilai total transaksi ekspor Banten pada triwulan ini mencapai Rp. 63,42 triliun atau sebesar 90,79 persen, sedangkan nilai total impor sebesar Rp. 56,06 triliun (80,27 persen). Sehingga net ekspor Banten masih mengalami surplus senilai Rp. 7,35 triliun atau sekitar 10,53 persen dari total PDRB Banten triwulan III tahun 2014.

Pada triwulan III tahun 2014 secara q to q, komponen konsumsi pemerintah merupakan komponen PDRB menurut penggunaan yang mengalami pertumbuhan positif tertinggi yaitu sebesar 24,16 persen. Sedangkan secara y on y, komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi dialami oleh komponen impor sebesar 12,42 persen.

Sumber pertumbuhan terbesar komponen PDRB menurut penggunaan secara q to q disumbangkan oleh andil komponen konsumsi rumah tangga dan lembaga non porfit sebesar 0,86 persen, begitupun menurut y on y didorong oleh konsumsi rumahtangga dan lembaga non profit sebesar 2,32 persen.

No. 53/11/36/Th.VIII, 5 November 2014

(2)

I. PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN III-2014

Pada triwulan III-2014, kondisi perekonomian Banten mengalami perlambatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Tanda-tanda perlambatan nampak dari laju pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari triwulan II-2014, baik secara quarter to quarter (q to q) maupun year on year (y on y). Secara q to q ekonomi Banten pada triwulan ini tumbuh 2 persen, lebih rendah 0,14 poin dibandingkan triwulan sebelumnya. Sedangkan secara year on year pertumbuhannya mencapai 5,01 persen, di bawah triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,76 persen.

Secara q to q, pada triwulan III-2014 semua sektor perekonomian di Banten tumbuh positif kecuali sektor listrik, gas dan air bersih yang tumbuh minus 1,89 persen. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan dua sektor yang tumbuh paling tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya. Sektor ini masing-masing tumbuh sebesar 4,39 persen dan 4,10 persen pada periode yang sama.

Sektor lainnya yang tumbuh cukup tinggi adalah sektor jasa-jasa (3,99 persen) serta sektor pengangkutan dan komunikasi (3,12 persen). Masa liburan sekolah yang diiringi dengan tahun ajaran baru serta momen Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri berperan dalam mendorong tingginya pertumbuhan pada beberapa sektor di atas.

Sektor industri pengolahan pada triwulan III-2014 terlihat mengalami kejenuhan sehingga secara q to q hanya mampu tumbuh 0,71 persen sedangkan secara y on y pertumbuhannya mencapai 1,12 persen. Pada triwulan sebelumnya pertumbuhan q to q sektor ini terkoreksi 1,99 persen sedangkan y on y juga terkoreksi menjadi sebesar 1,64 persen.

Tabel 1

Laju Pertumbuhan PDRB Banten Menurut Lapangan Usaha Triwulan III-2013, I s/d III-2014 (Persen)

Sektor Ekonomi/Lapangan Usaha

Triw II 2014 Triw III 2014 Triw III 2014 Sumber

Terhadap Terhadap Terhadap Pertumbuhan

Triw I 2014 Triw II 2014 Triw III 2013 (y on y)

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 1.97 2.29 4.97 0.37

2. Pertambangan dan Penggalian 1.36 0.22 2.25 0.00

3. Industri Pengolahan 1.99 0.71 1.12 0.54

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 4.86 (1.89) 5.24 0.19

5. Konstruksi 1.58 1.84 13.29 0.39

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.64 4.10 8.30 1.70

7. Pengangkutan dan Komunikasi 3.32 3.12 10.15 0.96

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1.32 4.39 8.52 0.33

9. Jasa-jasa 2.60 3.99 12.00 0.55

PDRB 2.14 2.00 5.01 5.01

Sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor pengangkutan dan komunikasi merupakan dua sektor dengan penyumbang pertumbuhan paling tinggi secara y on y. Pertumbuhan kedua sektor ini masing-masing mencapai 8,30 persen dan 10,15 persen. Dengan tingkat pertumbuhan seperti itu kedua sektor tersebut mampu memberikan sumbangan masing-masing sebesar 1,70 persen dan 0,96 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Banten triwulan III-2014 (y on y). Sektor jasa-jasa menjadi sumber pertumbuhan terbesar ketiga (0,55 persen), sedangkan sektor industri pengolahan ( 0,54

(3)

Secara q to q, sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan utama ekonomi Banten. Kedua sektor ini memberikan sumbangan masing-masing sebesar 0,85 persen dan 0,33 persen terhadap ekonomi Banten triwulan III-2014 yang tumbuh 2 persen. Sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor jasa-jasa menempati posisi berikutnya dengan sumbangan masing-masing sebesar 0,31 persen dan 0,19 persen. Sektor konstruksi hanya pada triwulan ini hanya menyumbang 0,06 persen.

Grafik 1

Perkembangan Pertumbuhan Secara Kumulatif Sektor Unggulan & LPE Banten Triwulan I-2011 s/d III-2014 ( persen)

0 4 8 12 16

I/'11 II/'11 III/'11 IV/'11 I/'12 II/'12 III/'12 IV/'12 I/'13 II/'13 III/'13 IV/'13 I/'14 II/'14 III/'14

Pertanian Industri Pengolahan

Perdagangan, hotel & restoran Pengangkutan & komunikasi LPE

Secara kumulatif, sampai dengan triwulan III-2014 ekonomi Banten mampu tumbuh 5,13 persen, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan yang terjadi pada tahun 2013 yang besarnya 5,86 persen. Sektor konstruksi, sektor jasa-jasa serta sektor pengangkutan dan komunikasi merupakan tiga sektor dengan tingkat pertumbuhan tertinggi. Pertumbuhan masing-masing sektor tersebut adalah 15,61 persen, 11,17 persen dan 9,06 persen. Adapun sumber pertumbuhan utama adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan sumbangan 1,55 persen, diikuti oleh sektor pengangkutan dan komunikasi 0,86 persen serta sektor industri pengolahan sebesar 0,83 persen. Secara total ketiga sektor tersebut menyumbang 3,24 persen dari 5,13 persen pertumbuhan kumulatif yang terjadi sampai dengan triwulan III-2014.

II. NILAI PDRB BANTEN TRIWULAN II-2014 DAN TRIWULAN III-2014 MENURUT HARGA BERLAKU

DAN KONSTAN 2000

Pada triwulan III tahun 2014, PDRB Banten atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 69,85 triliun atau meningkat Rp. 2,2 triliun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Peningkatan terbanyak berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran (Rp. 716,81 miliar), sektor industri pengolahan (Rp. 447,46 miliar) serta sektor pengangkutan dan komunikasi (Rp. 265,72 miliar).

(4)

Menurut atas dasar harga konstan, nilai PDRB Banten pada triwulan yang sama mencapai Rp. 28,24 triliun, bertambah Rp. 554 miliar dibandingkan dengan triwulan II-2014. Penambahan terbanyak berasal dari sektor industri perdagangan, hotel dan restoran (Rp. 234,86 miliar) dan sektor industri pengolahan (Rp. 91,38 miliar). Sektor pengangkutan dan komunikasi memberikan sumbangan Rp. 84,59 miliar terhadap penambahan PDRB atas dasar konstan di triwulan III tahun 2014.

Sampai dengan triwulan III tahun 2014, PDRB Banten atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 203,16 triliun atau 83,08 persen dari nilai PDRB tahun 2013. Nilai tersebut utamanya disumbangkan oleh sektor industri pengolahan sebanyak Rp. 89,33 triliun, sektor perdagangan, hotel dan restoran (Rp. 40,22 triliun) dan sektor pengangkutan dan komunikasi (Rp. 19,82 triliun).

Sedangkan menurut harga konstan, nilai PDRB Banten hingga triwulan III tahun 2014 sebesar Rp. 83,03 triliun atau 78,44 persen dari nilai PDRB tahun 2013 atas dasar harga yang sama. Nilai tersebut diantaranya disumbang oleh sektor industri pengolahan Rp. 38,45 triliun), sektor perdagangan, hotel dan restoran (Rp. 17,34 triliun) dan sektor pengangkutan dan komunikasi (Rp. 8,13 triliun).

Tabel 2

PDRB Banten Menurut Sektor Ekonomi/Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Dan Harga Konstan 2000

Triwulan II-2014 dan III-2014 (Miliar Rupiah)

Sektor Ekonomi/Lapangan Usaha Harga Berlaku Harga Konstan 2000

Tri II-2014 Tri III-2014 Tri II-2014 Tri III-2014

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 5,424.39 5,611.86 2,044.34 2,091.24 2. Pertambangan dan Penggalian 70.16 70.90 28.37 28.43 3. Industri Pengolahan 29,897.23 30,344.69 12,871.11 12,962.49 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 2,783.48 2,825.88 1,036.67 1,017.11

5. Konstruksi 2,688.22 2,783.54 867.24 883.16

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 13,268.97 13,985.78 5,731.67 5,966.53 7. Pengangkutan dan Komunikasi 6,632.32 6,898.04 2,712.18 2,796.77 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2,603.65 2,795.03 1,071.62 1,118.62

9. Jasa-jasa 4,278.03 4,530.55 1,323.08 1,375.93

PDRB 67,646.46 69,846.27 27,686.28 28,240.28

III. STRUKTUR PDRB TAHUN 2012, 2013 DAN 2014

Percepatan dan perlambatan pertumbuhan pada setiap sektor berpengaruh terhadap perkembangan kontribusi sektor tersebut dalam PDRB. Pertumbuhan yang cepat akan membuat kontribusi sektor tersebut cenderung bertambah, sebaliknya perlambatan pertumbuhan membawa konsekuensi pada penurunan kontribusinya pada PDRB.

Perkembangan kontribusi masing-masing kelompok sektor dan sektor ekonomi di Banten pada triwulan III-2014 diperlihatkan pada tabel 3. Nampak bahwa kontribusi kelompok sektor primer pada triwulan III-2014 lebih tinggi dari kondisi dua tahun sebelumnya. Secara kumulatif dari triwulan I s/d

(5)

Pada kelompok sektor sekunder, kontribusinya di triwulan III-2014 maupun secara kumulatif hingga periode yang sama juga mengalami penurunan dibandingkan dengan kondisi dua tahun sebelumnya. Penurunan kontribusi dipicu oleh masih rendahnya pertumbuhan di sektor industri pengolahan. Sampai dengan triwulan III-2014, kontribusi sektor industri pengolahan mencapai 52 persen atau turun 1,07 poin dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Tabel 3

Struktur PDRB Banten Menurut Sektor Ekonomi/Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2012 – 2014

( Persen )

Sektor Ekonomi/Lapangan Usaha 2012 2013 2014

Triwulan III Triw I - III

(1) (2) (3) (4) (5)

a. Kelompok Sektor Primer 7.95 8.08 8.14 8.18

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 7.85 7.98 8.03 8.07

2. Pertambangan dan Penggalian 0.11 0.10 0.10 0.10

b. Kelompok Sektor Sekunder 53.40 53.07 51.48 52.00

3. Industri Pengolahan 45.87 45.58 43.44 43.97

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 3.82 3.77 4.05 4.05

5. Konstruksi 3.71 3.73 3.99 3.98

c. Kelompok Sektor Tersier 38.64 38.84 40.39 39.82

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 19.21 19.42 20.02 19.80

7. Pengangkutan dan Komunikasi 9.45 9.40 9.88 9.76

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 3.89 3.91 4.00 3.92

9. Jasa-jasa 6.09 6.11 6.49 6.35

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00

Kontribusi kelompok sektor tersier pada triwulan III-2014 mencapai 40,39 persen, akan tetapi secara kumulatif hingga triwulan ini mencapai 39,82 persen. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kontribusi sektor ini meningkat 0,98 poin. Peningkatan tersebut ditunjang oleh semua sektor pada kelompok sektor tersier, sektor perdagangan, hotel dan restoran kontribusinya meningkat dari 19,42 persen pada tahun 2013 menjadi 19,80 persen hingga triwulan III-2014, sektor pengangkutan dan komunikasi kontribusinya juga meningkat dari 9,40 persen menjadi 9,76 persen pada periode yang sama. Demikian juga dengan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang kontribusinya meningkat dari 3,91 persen menjadi 3,92 persen. Hal yang sama juga dialami sektor jasa-jasa, dimana terjadi peningkatan kontribusi dari 6,11 persen di tahun 2013 menjadi 6,35 persen hingga triwulan III-2014.

IV. PDRB Banten Menurut Penggunaan

Nilai PDRB Banten menurut penggunaan (atas dasar harga berlaku) selama triwulan III-2014 mencapai Rp. 69,85 triliun meningkat sebesar Rp. 2,20 triliun dibanding triwulan II-2014 yang sebesar Rp. 67,65 triliun, serta naik sebesar Rp.6,77 triliun jika dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp. 63,07 triliun. Penggunaan PDRB Banten ADHB pada triwulan III tahun 2014 sebagian besar masih digunakan untuk konsumsi rumah tangga termasuk lembaga non profit yaitu sebesar Rp. 31,93 triliun atau sebesar 45,72 persen dari total PDRB (Grafik 2). Konsumsi rumah tangga triwulan III-2014 ini ditandai oleh peningkatan belanja untuk komponen non makanan berupa

(6)

pengeluaran untuk pembelian peralatan rumah tangga, konsumsi transportasi dan BBM, biaya jasa paket liburan, penginapan dan rumah sakit. Sedangkan peningkatan tertinggi pengeluaran rumahtangga untuk komponen makanan yaitu pada komoditas makanan jadi, konsumsi makanan siap saji, dan konsumsi bahan makanan. Hal ini terjadi karena pada periode ini bertepatan dengan puasa Ramadhan dan perayaan Idul Fitri, masa liburan, serta kegiatan pemilihan presiden 2014.

Tabel 4

PDRB Banten Menurut Penggunaan Triwulan II-2014 dan Triwulan III-2014

(Miliar Rp)

Komponen Penggunaan Harga Berlaku Harga Konstan 2000

Tri II-2014 Tri III-2014 Tri II-2014 Tri III-2014

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Konsumsi Rumahtangga & LNPRT 30.476,21 31.931,98 10.341,31 10.579,96

2. Konsumsi Pemerintah 3.055,10 3.876,25 801,76 995,44

3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 25.717,70 26.359,37 5.865,02 5.966,52

4. Perubahan Inventori 334,76 325,99 116,75 111,25

5. Ekspor Netto: 8.062,68 7.352,67 10.561,43 10.587,11 a. Ekspor 61.957,13 63.416,55 33.546,51 34.108,00 b. Dikurangi Impor 53.894,45 56.063,87 22.985,08 23.520,88

PDRB 67.646,46 69.846,27 27.686,28 28.240,28

Komponen terbesar berikutnya adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang mencapai Rp. 26,36 triliun atau mencapai 37,74 persen dari total PDRB Banten triwulan III-2014, dimana sektor swasta masih menjadi penggerak PMTB yang didorong oleh peningkatan kegiatan konstruksi pada sektor industri pengolahan, kawasan industri, kawasan perniagaan dan ruko, serta hotel dan apartemen. Perkembangan realisasi investasi PMA/PMDN menunjukan penurunan nilai investasi, terutama pada nilai investasi PMDN yang mencapai Rp. 1,4 trilyun, dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai Rp. 4,9 trilyun. Realisasi proyek investasi PMA juga berkurang di triwulan ini dari sebanyak 265 proyek baru menjadi 187 proyek baru, dengan penurunan nilai investasi sebesar 33 juta US dollar dari 482 juta US dollar pada triwulan II-2014 menjadi sebesar 449 juta US dollar di triwulan III-2014.

Komponen konsumsi pemerintah meningkat hingga sebesar Rp. 3,88 triliun dari triwulan sebelumnya yang sebesar Rp. 3,06 trilyun. Seperti pada triwulan II-2014, peningkatan belanja pemerintah ini didorong oleh kenaikan belanja barang dan jasa serta mulai direalisasikannya beberapa belanja modal pemerintah. Komponen perubahan inventori pada triwulan III-2014 telah mencapai nilai sebesar Rp. 325,99 miliar menurun sekitar Rp.8,77 miliar dari triwulan sebelumnya. Komponen ini mengambil porsi sekitar 0,47 persen dari total PDRB Banten triwulan III-2014.

Adapun komponen total Ekspor Banten pada triwulan III-2014 mencapai Rp. 63,42 triliun atau sekitar 90,79 persen dari total PDRB Banten, yang diimbangi nilai total Impornya yaitu sebesar Rp. 56,06 triliun atau sekitar 80,27 persen sehingga masih terjadi Ekspor Netto sebesar Rp. 7,35 triliun atau sekitar 10,53 persen (Grafik 2). Walaupun demikian, secara nominal ekspor netto yang terjadi

(7)

Komoditas utama ekspor luar negeri Banten pada triwulan III-2014 masih disumbangkan oleh produk alas kaki yang memberikan kontribusi terbesar hingga 18,86 persen dari total nilai ekspor luar negeri Banten, disusul komoditas plastik dan barang dari plastik sebesar 9,07 persen, dan produk bahan kimia organik sebesar 8,08 persen. Sedangkan komoditas utama impor luar negeri antara lain Bahan Kimia Organik yang meliputi 36,51 persen dari total nilai impor luar negeri Banten pada triwulan III-2014, disusul kemudian oleh komoditas Bahan Bakar Mineral sebesar 23,66 persen, produk besi dan baja sebesar 12,19 persen dan komoditas mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 11,47 persen.

Grafik 2

Struktur PDRB Banten Menurut Penggunaan Triwulan III Tahun 2014 (persen)

Nilai PDRB Banten menurut penggunaan triwulan III-2014 secara riil (atas dasar harga konstan 2000) meningkat sebesar Rp. 554 milyar dibandingkan triwulan II-2014 (q-to-q). Namun demikian jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2013 (y-on-y), PDRB Banten pada periode ini tumbuh melambat menjadi sebesar 5,01 persen dari 5,21 persen pada periode sebelumnya.

Menurut komponennya, pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga nonprofit pada triwulan III-2014 meningkat 2,31 persen dibanding triwulan II-2014 (q-to-q). Secara y-on-y Konsumsi rumahtangga juga meningkat sebesar 6,27 persen yang didorong oleh pertumbuhan penduduk dan peningkatan pendapatan rumahtangga. Konsumsi Pemerintah tumbuh sebesar 24,16 persen pada triwulan III-2014 dibanding triwulan II-2014 yang tumbuh sebesar 12,06 persen, begitupun jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2013 (y-on-y) komponen pemerintah tumbuh dari 4,14 persen pada periode sebelumnya menjadi sebesar 12,31 persen pada triwulan III-2014.

Komponen PMTB pada triwulan III-2014 ini hanya mengalami peningkatan sebesar 1,73 persen atau melambat dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q) yang tumbuh hingga 5,01 persen. Secara y on y komponen PMTB hanya meningkat kurang dari 1 persen atau tumbuh sebesar 11,11 persen

(8)

dibanding periode sebelumnya yang tumbuh sebesar 10,61 persen. Komponen total ekspor tumbuh sebesar 2,67 persen pada triwulan III-2014 atau melambat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,75 persen, begitupun dengan komponen total impor tumbuh melambat dari sebesar 5,46 persen di triwulan II-2014 menjadi 2,33 persen pada triwulan III-2014 (Tabel 5) . Walaupun demikian dibanding periode yang sama di tahun 2013 total impor mengalami peningkatan dari 9,52 persen menjadi 11,53 persen pada triwulan III-2014.

Tabel 5

Laju Pertumbuhan PDRB Banten Menurut Penggunaan Triwulan II-2014, dan Triwulan III-2014 (Persen)

Komponen

Triw II-2014 Triw III-2014 Triw II-2014 Triw III-2014 Sumber

Terhadap Terhadap Terhadap Terhadap Pertumbuhan

Triw I-2014 Triw II-2014 Triw II-2013 Triw III-2013 Triw III-2014

(q to q) (q to q) (y on y) (y on y) (y on y)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Konsumsi Rumahtangga & LNP 1,81 2,31 6,16 6,27 2,32 2. Konsumsi Pemerintah 12,06 24,16 4,14 12,31 0,41 3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 5,01 1,73 10,61 11,11 2,22 4. Perubahan Inventori 6,31 (4,71) 0,39 9,94 0,04

5. Ekspor Netto: 0,21 0,24 1,70 0,07 0,03

a. Ekspor 3,75 1,67 6,93 7,70 9,07

b. Dikurangi Impor 5,46 2,33 9,52 11,53 9,04

PDRB 2,14 2,00 5,21 5,01 5,01

Berdasarkan sumbernya, pertumbuhan ekonomi didorong oleh kontribusi konsumsi

rumahtangga dan lembaga nonprofit yang memberikan andil sebesar 2,32 persen, serta komponen PMTB sebesar 2,22 persen terhadap total pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten selama triwulan III-2014. Sedangkan komponen konsumsi pemerintah dan perubahan inventori masing-masing hanya menyumbang andil sebesar 0,41 persen dan 0,04 persen terhadap total pertumbuhan di triwulan III tahun 2014. Sementara itu komponen ekspor juga cukup besar memberikan andil yaitu sebesar 9,07 persen terhadap pertumbuhan, namun masih dibayangi dengan andil komponen impor yang cukup sebanding sebagai pengurang laju pertumbuhan ekonomi yaitu sebesar 9,04 persen, sehingga secara ekspor netto hanya memberikan andil sebesar 0,03 persen dari total pertumbuhan 5,01 persen pada triwulan III-2014.

(9)
(10)

Informasi lebih lanjut hubungi: Dr. Syech Suhaimi, SE.,M.Si Kepala BPS Provinsi Banten

Telepon: 0254-267027 E-mail : bps3600@bps.go.id

Website : banten.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Untuk pengembangan di daerah lain yang mempunyai lingkungan ber- beda (iklim dan tanah berbeda) perlu dilakukan uji multilokasi di beberapa lokasi selama bebe- rapa tahun,

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada penerapan model pembelajaran sentra

Penelitian ini mengacu pada proses pembelajaran tentang pemanfaatan situs Bung Karno di Ende sebagai media dalam pembelajaran sejarah. Penelitian bertujuan : 1) Mengetahui

WT Strategi: UKM Kerupuk Kulit dapat meningkatkan kualitas produk seperti merek, perijinan, BPOM pegemasan.Berdasarkan hasil obsevasi dan pengamatan produk kerupuk

Diakses pada 30 April 2020 dari Babble:

Perencanaan tindakan yakni mempersiapkan dan menyusun segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan antara lain mempersiapkan perangkat pembelajaran