• Tidak ada hasil yang ditemukan

: kesesuaian wisata, selam, snorkeling, perairan Tulamben.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ": kesesuaian wisata, selam, snorkeling, perairan Tulamben."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

NUR ASNI PUSPITA SARI. 1214511032. Kajian Kesesuaian Wisata Selam dan Snorkeling di Perairan Tulamben, Karangasem, Bali (Pembimbing : I Dewa Nyoman Nurweda Putra dan I Gusti Ngurah Putra Dirgayusa)

Desa Tulamben yang berada di wilayah Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, telah berkembang menjadi salah satu destinasi wisata bahari khususnya wisata selam dan snorkeling di Pulau Dewata. Situs penyelaman kapal karam USAT Liberty merupakan destinasi utama bagi para wisatawan nusantara maupun mancanegara. Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bali, rata-rata jumlah wisatawan yang datang ke Tulamben pada tahun 2012-2014 mencapai 94.253 wisatawan. Kondisi ini menjadikan pariwisata yang telah berkembang menjadi penunjang utama perekonomian masyarakat lokal di Desa Tulamben. Pertumbuhan ekonomi tanpa diiringi dengan rencana pengelolaan yang tepat tentunya akan menghasilkan dampak negatif terhadap sumberdaya pesisir dan laut yang menjadi aset utama bagi pertumbuhan tersebut. Berbagai bentuk pengelolaan yang memungkinkan untuk diterapkan telah diidentifikasi dalam upaya untuk mendukung keberlangsungan nilai ekologi, ekonomi dan sosial budaya masyarakat. Kajian ini dilakukan untuk menganalisis kesesuaian wisata selam dan snorkeling, identifikasi karang dikaji menggunakan metode LIT

(Line Intercept Transect) sedangkan kelimpahan jenis ikan karang dikaji

menggunakan metode underwater visual cencus (UVC). Analisis data yang digunakan adalah analisis potensi terumbu karang dan kesesuaian lahan. Penentuan tingkat kesesuaian kawasan sebagai kawasan wisata selam dan snorkeling menggunakan analisis matriks kesesuaian kawasan mempertimbangkan parameter kondisi ekologis dan kondisi kualitas perairan dengan empat klasifikasi. Tutupan komunitas karang hidup di Perairan Tulamben berkisar antara 16,26% -52,48% dengan keragaman jenis ikan karang berkisar antara 11-44 jenis. Indeks kesesuaian wisata (IKW) kategori snorkeling dan selam termasuk dalam kategori tidak sesuai (N) dan sesuai (S2).

(2)

ABSTRACT

NUR ASNI PUSPITA SARI. 1214511032. Suitability Study for Diving and Snorkeling Tourism on Tulamben, Karangasem, Bali (Supervisor : I Dewa Nyoman Nurweda Putra and I Gusti Ngurah Putra Dirgayusa)

Tulamben village located in the district of Kubu, Karangasem regency, has developed into one of the maritime destination, especially diving and snorkeling. Dive site of USAT Liberty shipwreck is a major destination for tourists. Based on data from the Department of Culture and Tourism of Bali, the average number of tourists coming to Tulamben in 2012-2014 reached 94,253 tourists. This condition makes the tourism has grown into a major economic support local communities in the Tulamben. Economic growth without being accompanied by an appropriate management plan will certainly produce a negative impact on coastal and marine resources to be a major asset for the growth. Various forms of management that allows to be applied has been identified in an effort to support the sustainability of the ecological, economic and socio-cultural community. This study was conducted to analyze the suitability of diving and snorkeling, coral identification were examined using LIT (Line Intercept Transect) methods while the abundance of reef fish species assessed using visual underwater cencus (UVC). Analysis of the data used is the analysis of the potential reef and suitability. Determination of the suitability of the area as a tourist diving and snorkeling analysis using matrix parameters to consider the appropriateness of the ecological conditions and water quality conditions of the four classifications. Cover of live coral communities ranged between 16.26% -52.48% with a diversity of reef fish species ranged between 11-44 types. Tourism suitability index (IKW) category snorkeling and diving are included in the category is not appropriate (N) and the corresponding (S2).

(3)

RINGKASAN

NUR ASNI PUSPITA SARI. 1214511032. Kajian Kesesuaian Wisata Selam dan Snorkeling di Perairan Tulamben, Karangasem, Bali (Pembimbing : I Dewa Nyoman Nurweda Putra dan I Gusti Ngurah Putra Dirgayusa)

Desa Tulamben yang berada di wilayah Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, telah berkembang menjadi salah satu destinasi wisata bahari utama khususnya wisata selam dan snorkeling di Pulau Dewata. Situs penyelaman kapal karam USAT Liberty merupakan destinasi utama bagi para wisatawan nusantara maupun mancanegara. Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bali, rata-rata jumlah wisatawan yang datang ke Tulamben pada tahun 2012-2014 mencapai 94.253 wisatawan. Kondisi ini menjadikan pariwisata yang telah berkembang menjadi penunjang utama perekonomian masyarakat lokal di Desa Tulamben. Tujuan penelitian ini adalah (a) Mengetahui kondisi ekosistem terumbu karang sebagai sumber daya laut dan pesisir Perairan Tulamben, (b) Menganalisa kesesuaian wisata selam dan snorkeling di Perairan Tulamben.

Metode pengukuran tutupan terumbu karang yang digunakan adalah metode LIT (Line Intercept Transect) mengikuti English et al. (1997), dengan beberapa modifikasi. Pengukuran tutupan karang dengan metode LIT didasarkan pada bentuk pertumbuhan terumbu karang. Pengukuran jenis dan jumlah ikan karang dikaji menggunakan metode underwater visual census (UVC). Metode pengambilan data jenis dan jumlah ikan karang dilakukan sepanjang 50 meter pada kedalaman yang sama dengan pengambilan data tutupan terumbu karang. Pengukuran data parameter lingungan kualitas perairan meliputi kecepatan arus, kedalaman perairan, suhu, salinitas dan kecerahan. Penentuan tingkat kesesuaian kawasan sebagai kawasan wisata selam dan snorkeling menggunakan analisis matriks kesesuaian kawasan mempertimbangkan parameter kondisi ekologis meliputi tutupan karang, jenis bentuk pertumbuhan dan jenis ikan karang serta kondisi kualitas perairan yaitu kecerahan perairan, kecepatan arus dan kedalaman terumbu karang, dengan empat klasifikasi. Hasil IKW selanjutnya dikelompokan dalam tiga kategori yaitu S1 (Sangat sesuai, dengan IKW 83-100%), S2 (Sesuai, dengan IKW 50-<83%) dan N (Tidak sesuai, dengan IKW<50%).

Kondisi terumbu karang di kawasan Perairan Tulamben termasuk dalam kategori rusak hingga baik dimana persentase tutupan karang sebesar 16,26%-52,48%. Berdasarkan pengamatan terhadap keberadaan ikan di terumbu karang dengan metode underwater visual census (UVC) dijumpai sebanyak 100 jenis ikan karang yang termasuk dalam 25 suku. Hasil analisis kesesuaian wisata snorkeling menunjukkan, dari 3 dive site yang sering dikunjungi wisatawan, stasiun 1 yang berlokasi di Shipwreck termasuk dalam kategori N atau tidak sesuai untuk kawasan wisata snorkeling dengan nilai 38,89 sedangkan Coral Garden dan Drop Off termasuk dalam kategori S2 atau sesuai sebagai kawasan wisata snorkeling dengan masing-masing nilai sebesar 74,07 dan 59,26. Hasil yang sama ditunjukkan pada kesesuaian wisata selam, dimana Coral Garden dan Drop Off sesuai untuk kegiatan wisata selam dengan nilai masing-masing 61,11 dan 55,56 sedangkan Shipwreck mendapatkan nilai sebesar 40,74 yang artinya tidak sesuai untuk kegiatan wisata selam.

(4)

MOTTO

“Keterbatasan Kami Tidak Membatasi Kami Menembus Batas”

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan segala rahmat, petunjuk dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana.

Skripsi yang berjudul “Kajian Kesesuaian Wisata Selam dan Snorkeling di Perairan Tulamben, Karangasem, Bali” ini menyajikan aspek tentang kondisi parameter lingkungan di perairan Tulamben serta kesesuaiannya sebagai kawasan wisata selam dan snorkeling.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun skripsi ini, akan tetapi penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaannya. Namun demikian, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan.

Bukit Jimbaran, Mei 2017 Nur Asni Puspita Sari

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah dengan judul Kajian Kesesuaian Wisata Selam dan Snorkeling di Perairan Tulamben, Kabupaten Karangasem, Bali ini berhasil diselesaikan. Pada kesempatan ini Penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas serta beasiswa untuk studi.

2. Ketua Program Studi beserta staf pengajar dan staf administrasi atas bimbingan dan bantuan selama studi penulis.

3. Yayasan Karya Salemba Empat atas beasiswa yang telah diberikan. 4. Ibu Devi Ulinuha, S.Pi., M.P dan Bapak Ir. I Wayan Restu, M.Si selaku

dosen pembimbing akademik.

5. Bapak Dwi Budi Wiyanto, S.Kel., MP, Bapak Dr. Eng. I Dewa Nyoman Nurweda Putra, S.Si., M.Si dan Bapak Ir. I Gusti Ngurah Putra Dirgayusa, MT selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Elok Faiqoh, S.Pi., M.Si dan Bapak Abd. Rahman As-syakur, S.P., M.Si selaku dosen penguji atas saran dan perbaikan yang diberikan untuk penyempurnaan skripsi ini.

7. Ayahanda Asep Saifudin dan ibunda Suyatmi, eyang putri Sastro Senen serta orang tua wali Bapak Supriyadi dan Ibu Dyah Rukmawati atas doa dan restunya, adik-adik Feby Anasari, Ratih Ariefina dan Kalani serta seluruh saudara yang selalu memberikan kasih sayang dan dukungannya kepada penulis.

8. Keluarga besar Mapala “Wanaprastha Dharma” yang telah mengayomi, memberikan inspirasi dan motivasi serta kesempatan untuk mengembangkan diri, memberikan ilmu baik fisik maupun mental serta pengalaman yang mengesankan.

9. Tim penelitian perairan Tulamben, Santa, Sofwan, Andri, Yoga, Randy, dan Himsar atas bantuannya dalam pengambilan data.

10. Rekan seperjuangan seperantauan sebagai tempat berbagi keluh kesah, suka dan duka, Tika, Yofa, Yustin, Jenny, Tiara.

11. Teman angkatan 2012 sebagai angkatan pertama FKP Unud. 12. Semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat.

Bukit Jimbaran, 18 Mei 2017 Nur Asni Puspita Sari

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Nur Asni Puspita Sari lahir di Sragen, 8 September 1994, merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Putri dari Asep Saifudin dan Suyatmi. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SDN Kroyo IV, Kabupaten Sragen dan lulus pada tahun 2005. Penulis kemudian menyelesaikan pendidikan sekolah menengah pertama di SMPN 1 Sragen pada tahun 2008 serta dilanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Sragen dan lulus pada tahun 2011. Penulis lulus seleksi menjadi mahasiswi di Universitas Udayana melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada tahun 2012 sebagai mahasiswi Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan.

Selama berstatus mahasiswa, penulis pernah menjadi asisten dosen untuk mata kuliah selam (2014) di Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan. Selain di bidang akademik, penulis juga aktif di organisasi kemahasiswaan sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan (HIMASILA) Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana periode 2012/2013, panitia persiapan pembentukan Baruna Scientific Diving Club (BASIC) tahun 2015, dan anggota Mapala “Wanaprastha Dharma” Universitas Udayana. Dalam bidang karya ilmiah, penulis pernah mengikuti Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan berhasil sebagai salah satu penelitian yang didanai pada tahun 2013 dengan judul penelitian “Penggunaan Teknik Ulir Bertingkat dan Pemanfaatan

Batang Pohon Kelapa dalam Proses Pembuatan Garam”. Penulis juga pernah

mengikuti Ekspedisi NKRI Koridor Kepulauan Nusa Tenggara 2015 yang diselenggarakan oleh Kopassus dan terlibat sebagai asisten peneliti bidang flora fauna.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN ……… ii

BERITA ACARA ………. iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ……… iv

PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ………. v

HALAMAN ABSTRAK ……… vi

HALAMAN ABSTRACT ……….. vii

HALAMAN RINGKASAN ……….. viii

HALAMAN MOTTO ……… ix

KATA PENGANTAR ………. x

UCAPAN TERIMA KASIH ……….. xi

RIWAYAT HIDUP ………. xii

DAFTAR ISI……… xiii

DAFTAR GAMBAR ……… xv

DAFTAR TABEL ……….. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ………. xvii

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ………. 1 1.2.Rumusan Masalah ……… 2 1.3.Tujuan Penelitian ………. 2 1.4.Manfaat Penelitian ……… 2 1.5.Batasan Penelitian………. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Wisata Bahari……… 4

2.1.1. Wisata Selam ……… 5

2.1.2. Wisata Snorkeling ………. 6

2.2.Kesesuaian Wisata Bahari ……… 6

2.2.1. Konsep Studi Kesesuaian ……….. 6

2.2.2. Tujuan Kesesuaian Perairan ……….. 7

2.2.3. Prinsip Kesesuaian ………. 7

2.2.4. Kesesuaian Wisata ………. 9

2.2.5. Kategori Kesesuaian ……….. 13

2.3.Ekosistem Terumbu Karang ………. 14

(9)

III. METODE PENELITIAN

3.1.Waktu dan Lokasi ………. 18

3.2.Alat dan Bahan ……….. 18

3.3.Teknik Pengumpulan Data ………. 19

3.3.1. Presentase Tutupan Karang ……….. 19

3.3.2. Jenis dan Jumlah Ikan Karang ……… 20

3.3.3. Parameter Kualitas Lingkungan Perairan ………….. 21

3.4.Analisa Data ……….. 22

3.4.1. Presentase Penutupan Karang ………... 22

3.4.2. Kecerahan Perairan ……… 23

3.4.3. Indeks Kesesuaian Wisata Kategori Snorkeling …… 24

3.4.4. Indeks Kesesuaian Wisata Kategori Selam ………… 25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Parameter Lingkungan di Perairan Tulamben ….. 27

4.1.1. Tutupan Karang Hidup ……….. 27

4.1.2. Jenis Bentuk Pertumbuhan Terumbu Karang ……… 28

4.1.3. Jenis Ikan Karang ……… 34

4.1.4. Kedalaman Perairan ………. 39

4.1.5. Kecepatan Arus ……….. 40

4.1.6. Kecerahan Perairan ……….. 40

4.2. Kesesuaian Wisata Snorkeling ………. 41

4.3. Kesesuaian Wisata Selam ……… 44

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ……….. 47

5.2. Saran ………. 47 DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Peta Lokasi Penelitian 18

2. Ilustrasi teknik pengambilan data Line Intercept Transect (English et al. 1997) dan Fish Visual Census (Halford dan Thompson 1994)

20

3. Ilustrasi teknik pengambilan data ikan karang dengan

underwater visual census (Reef resources assestment tools,

2002)

21

4. Persentase tutupan karang hidup di setiap stasiun pengamatan 29 5. Persentase tutupan setiap bentuk pertumbuhan karang di

stasiun 1

30 6. Persentase tutupan setiap bentuk pertumbuhan karang di

stasiun 2

31 7. Persentase tutupan setiap bentuk pertumbuhan karang di

stasiun 3

32 8. Persentase tutupan setiap bentuk pertumbuhan karang di

stasiun 4

33 9. Persentase tutupan setiap bentuk pertumbuhan karang di

stasiun 5

33 10. Persentase tutupan setiap bentuk pertumbuhan karang di

stasiun 6

34 11. Jumlah jenis spesies ikan karang pada setiap famili 35 12. Persentase kelimpahan family ikan yang terdapat pada stasiun

pengamatan

36 13. Kepadatan individu ikan karang di stasiun pengamatan 37 14. Kelimpahan ikan karang di stasiun 1 37 15. Kelimpahan ikan karang di stasiun 2 38 16. Kelimpahan ikan karang di stasiun 3 39 17. Kelimpahan ikan karang di stasiun 4 39 18. Kelimpahan ikan karang di stasiun 5 40 19. Kelimpahan ikan karang di stasiun 6 41 20. Peta kesesuaian wisata snorkeling di kawasan penelitian 46 21. Peta kesesuaian wisata selam di kawasan penelitian 49

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Bentuk pertumbuhan terumbu karang menurut versi AIMS 19 2. Parameter kualitas perairan yang diukur serta alat yang

digunakan

21 3. Matriks kesesuaian wisata bahari kategori wisata snorkeling 25 4. Matriks kesesuaian wisata bahari kategori wisata selam 27 5. Parameter-parameter dalam penentuan kesesuaian wisata

selam dan snorkeling di Perairan Tulamben

43 6. Indeks kesesuaian wisata snorkeling pada setiap stasiun

pengamatan di Perairan Tulamben

44 7. Indeks kesesuaian wisata selam pada setiap stasiun

pengamatan di Perairan Tulamben

(12)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Persen tutupan bentuk pertumbuhan pada setiap stasiun pengamatan Perairan Tulamben

45 2. Jenis dan kelimpahan ikan karang di setiap stasiun

pengamatan

46 3. Data kecerahan perairan di Perairan Tulamben 49 4. Matriks analisis kesesuaian lahan untuk wisata bahari

kategori wisata snorkeling

50 5. Matriks analisis kesesuaian lahan untuk wisata bahari

kategori wisata selam

51

(13)

18 I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Desa Tulamben yang berada di wilayah Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, telah berkembang menjadi salah satu destinasi wisata bahari utama khususnya wisata selam dan snorkeling di Pulau Bali. Melalui program Kajian Cepat Kondisi Kelautan Provinsi Bali (Marine rapid Assessment Program atau MRAP) yang dilaksanakan pada tahun 2011, kawasan perairan di sepanjang wilayah pesisir Kabupaten Karangasem diidentifikasi memiliki nilai konservasi yang tinggi. Kekayaan sumberdaya pesisir dan laut karangasem merupakan aset penting bagi pembangunan daerah yang pemanfaatannya didominasi oleh aktivitas perikanan tangkap maupun budidaya serta aktivitas pariwisata dan lalu lintas laut yang sangat bergantung kepada jasa lingkungan. Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bali, rata-rata jumlah wisatawan yang datang ke Tulamben pada tahun 2012-2014 mencapai 94.253 wisatawan. Kondisi ini menjadikan pariwisata yang telah berkembang menjadi penunjang utama perekonomian masyarakat lokal di Desa Tulamben.

Pertumbuhan ekonomi tanpa diiringi dengan rencana pengelolaan yang tepat tentunya akan menghasilkan dampak negatif terhadap sumberdaya pesisir dan laut yang menjadi aset utama bagi pertumbuhan tersebut. Berbagai bentuk pengelolaan yang memungkinkan untuk diterapkan telah diidentifikasi dalam upaya untuk mendukung keberlangsungan nilai ekologi, ekonomi dan sosial budaya masyarakat. Bentuk pengelolaan tersebut diantaranya adalah sebagai kawasan strategis pariwisata, kawasan konservasi, cagar budaya bawah laut dan ekowisata. Diperlukan sebuah upaya kolaboratif dan terintegrasi untuk mendorong masing-masing inisiatif tersebut agar mampu menjawab tantangan pengelolaan kawasan di Tulamben yang mampu mendukung aktivitas pengembangan pariwisata dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Sesuai dengan pernyataan Tomboelu

et al., (2000) mengatakan bahwa dalam pengelolaan sumber daya terumbu karang

(14)

19 ekonomi, sehingga tidak terjadi konflik yang mengakibatkan kerusakan sumber daya terumbu karang.

Kegiatan pengembangan kawasan Perairan Tulamben sebagai tujuan utama wisata selam dan snorkeling yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Karangasem tentu saja akan membutuhkan data dan informasi dalam pengembangannya agar kegiatan pariwisata yang dilakukan berjalan dengan baik dan tanpa merusak lingkungan. Data dan informasi yang dibutuhkan yakni data dan informasi tentang kondisi ekosistem terumbu karang dan kesesuaiannya untuk wisata selam dan snorkeling. Untuk itu penelitian mengenai kajian kesesuaian wisata selam dan snorkeling ini penting untuk dilakukan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Kondisi sumberdaya terumbu karang yang semakin menurun dikarenakan adanya tekanan pemanfaatan sumberdaya terumbu karang untuk kegiatan wisata selam dan snorkeling

2. Bagaimana kesesuaian sumberdaya pesisir dan laut untuk wisata selam dan snorkeling di Perairan Tulamben, dengan pendekatan indeks kesesuaian wisata.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui kondisi ekosistem terumbu karang sebagai sumber daya laut dan pesisir Perairan Tulamben

2. Menganalisa kesesuaian wisata selam dan snorkeling di Perairan Tulamben

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat dicapai dengan adanya penelitian ini adalah: 1. Memberikan informasi mengenai kondisi dan kesesuaian ekosistem terumbu

(15)

20 karang di Perairan Tulamben, Kabupaten Karangasem, Bali

2. Merupakan bahan acuan dan pertimbangan bagi berbagai pihak terkait sebagai bahan masukan dalam penentuan kebijakan pengelolaan wisata selam dan snorkeling secara berkelanjutan.

1.5. Batasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di perairan Desa Tulamben dengan batas panjang area sesuai dengan batas administratif wilayah Desa Tulamben. Pengambilan data dilakukan pada musim kemarau saat kondisi pasang. Karena adanya pelepasan energi gelombang di pantai hingga kedalaman 3 meter, maka pengambilan data dilakukan pada kedalaman 5 meter untuk kategori snorkeling dan 10 meter pada kategori selam. Kondisi parameter lingkungan yang diambil di perairan Tulamben hanya meliputi kecerahan perairan, tutupan komunitas karang, jenis bentuk pertumbuhan karang, jenis spesies ikan karang, kecepatan arus dan kedalaman terumbu karang.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil wawancara dan pengamatan yang telah dilakukan di desa Teratak Air Hitam Kecamatan Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau diperoleh informasi

Perumusan masalah yang akan dibahas adalah apa saja faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada nelayan di Kecamatan

Selanjutnya jika membandingkan nilai kesalahan dan nilai fungsi dari iterasi terakhir pada MC, MH dan MSH yang sama-sama memiliki kekonvergenan orde tiga, dapat dilihat pada Tabel

Kelebihan metode analisis SVD dalam menyelesaikan sistem persamaan linear yaitu, solusi dari sistem persamaan linear tetap dapat dicari meskipun sistem persamaan

Total Phenolic Content dari Rhizopus oryzae pada Konsentrasi Ekstrak Kulit Pisang Kepok 500 gram/L air dan 1000 gram/L air .... Total Phenolic Content Hasil Ekstraksi Biomassa

Meskipun hasil penelitian ini menunjukan tidak berpengaruh, bukan berarti DER dapat diabaikan dalam mempengaruhi harga saham, karena menurut Fahmi (2013) dari

Diperbolehkan bagi orang miskin yang menerima zakat dari seseorang dan telah melebihi kebutuhannya untuk juga membayar zakat bagi dirinya atau membayarkan zakat keluarganya