• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMISI PEMILIHAN UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOMISI PEMILIHAN UMUM"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

MODUL

PEMUTAKHIRAN

DATA PEMILIH

Panduan Pemutakhiran Data Pemilih

Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

(4)

ii

Panduan Pemutakhiran Data Pemilih

Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Pengarah

Prof. Dr. H. A. Hafiz Anshary AZ, M.A., Ketua KPU

Sri Nuryanti, SIP., M.A., Anggota KPU

Dra. Endang Sulastri, M.Si., Anggota KPU

I Gusti Putu Artha, S.P., M.Si., Anggota KPU

Dr. H. Abdul Aziz, M.A., Anggota KPU

Prof. Dr. Ir. H. Syamsulbahri, M.S., Anggota KPU

Pdt. Saut Hamonangan Sirait, M.Th., Anggota KPU

Penanggung jawab

Drs. Suripto Bambang Setyadi, M.Si., Sekretaris Jenderal KPU

Asrudi Trijono, SH., Wakil Sekretaris Jenderal KPU

Pengarah Teknis

Ir. Moyong Haryanto, Kepala Biro Perencanaan dan Data KPU

Ir. Mochammad Karim Mustari, MSP, Tenaga Ahli KPU

Drs. H. Maksum Wijaya Kusuma, Tenaga Ahli KPU

Penyusun dan Penerbit

Komisi Pemilihan Umum dan Australian Electoral Commission

Publikasi ini didanai oleh Kemitraan Australia Indonesia. Sebagian atau seluruh isi

buku ini, termasuk ilustrasinya, boleh diperbanyak atau direproduksi dengan syarat

disebarkan secara gratis dan tidak diperjualbelikan.

Informasi lebih lanjut hubungi

Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum

Jalan Imam Bonjol 29, Jakarta Pusat 10310

Telp. 021-31937223, Fax. 021- 3157759

www.kpu.go.id

Cetakan Pertama

Desember 2010

(5)

Modul Pemutakhiran Data

iii

Sambutan Ketua Komisi Pemilihan Umum

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas terbitnya Modul Panduan Pemutakhiran Data Pemilih Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagai pedoman kerja PPS dan PPDP dalam me-nyelenggarakan kegiatan pemutakhiran data pemilih. Tujuannya adalah agar PPS dan PPDP sukses melakukan pemutakhiran data pemilih sehingga DPT yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.

Pemilu adalah sarana untuk melaksanakan kedaulatan rakyat berdasarkan asas langsung, umum, bebas dan rahasia (LUBER), serta jujur dan adil (JURDIL). Modul Panduan Pemutakhiran Data Pemilih merupakan pen-jabaran teknis dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 yang diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2008 dan Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2010. Diharapkan PPS dan PPDP dapat memahami tugas dan kewajibannya serta dapat memberikan arahan pada pemilih tentang pentingnya pe-mutakhiran data pemilih.

Modul pemutakhiran data pemilih ini terdiri dari 4 (empat) bab : BAB I. Pendahuluan

BAB II. Pihak-pihak terkait dalam Pemutakhiran Data Pemilih BAB III. Pemutakhiran Data Pemilih

BAB IV. Penutup

Pada kesempatan ini, saya ingin menekankan hal-hal sebagai berikut:

PPDP sebagai pihak yang ditunjuk PPS untuk melaksanakan pemutakhiran data pemilih secara baik dan be-nar karena PPDP memegang peranan penting yang berhadapan langsung dengan masyarakat sebagai calon pemilih.

Laksanakan pemutakhiran data pemilih dengan cermat, teliti, dan sistematis sesuai dengan langkah-langkah dan prosedur yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Laksanakan kegiatan pemutakhiran data pemilih dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan pera-turan perundang-undangan karena hasil dari kegiatan pemutakhiran data pemilih akan dijadikan oleh PPS se-bagai bahan untuk menyusun DPT yang selanjutnya akan digunakan sese-bagai dasar pengadaan dan distribusi logistik pemilukada.

Akhirnya saya ucapkan selamat bekerja dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan kesela-matan bagi seluruh anggota PPS dan PPDP di seluruh Indonesia.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

KOMISI PEMILIHAN UMUM

Jakarta, Agustus 2010 KETUA

(6)

iv

Daftar Isi

Sambutan Ketua Komisi Pemilihan Umum

iii

Daftar Isi

iv

Daftar Peraturan Perundang-Undangan

vi

Daftar Singkatan dan Istilah

vi

Checklist Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih

viii

BAB I

Pendahuluan

1

A

Signifikansi Pemutakhiran Data Pemilih

1

B

Tantangan yang Dihadapi dalam Tahap Pemutakhiran Data Pemilih

5

C

Mengatasi Tantangan

7

BAB II

Pihak–Pihak yang Terkait dalam Pemutakhiran Data Pemilih

9

A

Pemilih

9

B

KPU dan Jajarannya

11

C

Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,

Kecamatan, Kelurahan, RW dan RT

15

D

Partai Politik, Organisasi Massa, dan Organisasi Kemasyarakatan yang Lain 15

(7)

Modul Pemutakhiran Data

v

BAB III

Pemutakhiran Data Pemilih

17

A

Persiapan Data Awal Pemilih

18

B

Penyusunan Daftar Pemilih

21

C

Pengumuman DPS

25

D

Perbaikan Daftar Pemilih Sementara

26

E

Daftar Pemilih Tambahan

26

F

Pengumuman dan Perbaikan Daftar Pemilih Tambahan

27

G

Penyusunan Daftar Pemilih Tetap

28

H

Rekapitulasi DPT di Tingkat Kecamatan

30

I

Rekapitulasi DPT di Tingkat Kabupaten/Kota

30

J

Rekapitulasi DPT di Tingkat Provinsi

31

K

Pengadaan dan Distribusi Logistik Pemilu

32

L

Kartu Pemilih

32

M

Pemutakhiran Pemilih Terdaftar

33

BAB IV

(8)

vi

Daftar Peraturan Perundang-Undangan

UU No. 32/2004

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah

UU No. 12/2008

Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Perubahan atas Undang-undang No. 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah

Peraturan KPU no. 12/2010

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun

2010 tentang Pedoman Tata Cara Pemutakhiran Data

dan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Umum Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Hal yang perlu diperhatikan dengan berlakunya Peraturan KPU no. 12/2010

a. KPU Provinsi/KIP Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota/KIP Kabupaten/Kota

yang telah melaksanakan pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih sebelum

Peraturan ini berlaku, dinyatakan sah dan berlaku sepanjang tidak bertentangan

dengan peraturan perundang-undangan;

b. KPU Provinsi/KIP Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota/KIP Kabupaten/Kota yang

sedang melaksanakan proses pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih sampai

dengan pengesahan Daftar Pemilih Sementara, setelah Peraturan ini berlaku, tetap

menggunakan Peraturan KPU Nomor 67 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara

Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah;

c. KPU Provinsi/KIP Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota/KIP Kabupaten/Kota

yang sedang melaksanakan proses pengadaan yang bersangkutan dengan

pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih, apabila telah menetapkan

pemenang dalam proses pengadaan tersebut, tetap menggunakan Peraturan KPU

Nomor 67 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pemutakhiran Data dan Daftar

Pemilih Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Daftar Singkatan dan Istilah

DP

Daftar Pemilih

DPS

Daftar Pemilih Sementara

DPT

Daftar Pemilih Tetap

DPTb

Daftar Pemilih Tambahan

(9)

Modul Pemutakhiran Data

vii

KPU

Komisi Pemilihan Umum, adalah lembaga penyelenggara pemilu yang

bersifat nasional, tetap dan mandiri.

KPU

Provinsi

Komisi Pemilihan Umum Provinsi, adalah penyelenggara pemilu di Provinsi

Berkaitan dengan Pemilukada di Provinsi Nanggroe Aceh Darusallam. KPU

Provinsi disebut KIP Provinsi

KPU

Kabupaten/

Kota

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, adalah penyelenggara pemilu di

Kabupaten/Kota.

Berkaitan dengan Pemilukada di wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darusallam.

KPU Kabupaten/Kota disebut KIP Kabupaten/Kota

KPPS

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, adalah kelompok yang

dibentuk PPS untuk menyelenggarakan pemungutan suara di tempat

pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 huruf c

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang penyelenggara Pemilihan Umum.

KTP

Kartu Tanda Penduduk

PPK

Panitia Pemilihan Kecamatan, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU

Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Pemilu di tingkat kecamatan atau

nama lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (3) Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum.

PPS

Panitia Pemungutan Suara, adalah panitia yang dibentuk oleh KPU

Kabupaten/Kota untuk menyelenggarakan Pemilu di tingkat Desa atau nama

lain/kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat (3)

Undang-Undang Nomor 22 tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum.

Pemilu

Kepala

Daerah

adalah Pemilihan Umum Kepala Daerah, yang meliputi Pemilihan Umum

Gubernur dan Wakil Gubernur, Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati

dan Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota. Pemilihan umum ini

dilaksanakan untuk memilih Kepala daerah dan Wakil kepala Daerah secara

langsung dalam Negara Kesatuan republik Indonesia berdasarkan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pemilu

Terakhir

adalah penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008

atau penyelenggaraan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur atau Pemilu

Bupati dan Wakil Bupati atau Pemilu Walikota dan Wakil Walikota yang

telah dilaksanakan di daerah pemilihan (Provinsi dan/atau kabupaten/Kota)

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008.

Pemilih

adalah Warga Negara Indonesia yang pada hari pemilihan telah berumur

17 (tujuh belas) tahun atau lebih, yang dibuktikan dengan Kartu Tanda

Penduduk (KTP) dan atau sudah/pernah kawin serta tercantum dalam daftar

pemilih tetap.

(10)

viii

KPU Provinsi

Pemda Provinsi

Pemda Kabupaten/Kota

KPU Kabupaten/Kota

PPK

PPS

PPS

PPDP

Masyarakat

(11)

Modul Pemutakhiran Data

ix

Waktu Tahapan Ya Tidak Keterangan

H – 6 bulan

H – 5 bulan

A. Persiapan Data Awal Pemilih 1. Pemberitahuan Kebutuhan

Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) 2. Penyerahan DP4 H – 4 bulan

30 hari

B. Penyusunan Daftar Pemilih 1. Penyusunan Daftar Pemilih 2. Penyerahan Daftar Pemilih

dari KPU Kabupaten/Kota ke PPS melalui PPK 3. Penyusunan DPS 21 hari A. Pengumuman DPS 21 hari (selama masa pengu-muman DPS) D. Perbaikan DPS

3 hari E. Daftar Pemilih Tambahan 3 hari F. Pengumuman dan Perbaikan

Daftar Pemilih Tambahan Paling lama

H-50 G. Penyusunan DPT

Pengumuman DPT selama 3 hari H. Rekapitulasi DPT di Tingkat

Keca-matan

I. Rekapitulasi DPT di Tingkat Kabu-paten/Kota

J. Rekapitulasi DPT di Tingkat Provinsi

K. Pengadaan dan Distribusi Logis-tik Pemilu

H - 7 hari L. Pemutakhiran pemilih terdaftar yang meninggal

H - 5 hari M. Distribusi salinan DPT di TPS H - 3 hari N. Distribusi Kartu Pemilih

(12)
(13)

1

A Signifikansi Pemutakhiran Data Pemilih

Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, dan rahasia dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kedaulatan rakyat diwujudkan melalui hak pilih yang dimiliki oleh masyarakat. Hak pilih masyarakat dilindungi dalam Undang – Undang Dasar 1945, serta Undang – undang operasional lainnya di bidang kepemiluan.

Undang-Undang No.22 tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum mengatur bahwa data kependudukan (DP4) merupakan bahan untuk menyusun Daftar Pemilih Tetap (DPT), sedangkan dalam hal Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) Undang-Undang No.32 Tahun 2004 mengatur bahwa daftar pemilih dari pemilu terakhir digunakan sebagai bahan untuk menyusun DPT. Pengaturan yang tersebut dijembatani oleh KPU dengan adanya Pasal 7 Peraturan KPU No. 12 tahun 2010 tentang Panduan dan Tata Cara Pemutakhiran Data Pemilih dan Daftar Pemilih Pemilukada yang mengatur bahwa DP4 dapat dilengkapi dengan daftar pemilih dari pemilu terakhir.

KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota sebagai pengguna akhir DP4 yang diperoleh dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) akan melengkapi DP4 dengan daftar pemilih dari pemilu yang terakhir, kemudian dengan bantuan PPS dan PPDP, akan memutakhirkannya menjadi DPT pemilukada. KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota menggunakan DPT sebagai acuan proses pengadaan logistik pemilukada. Sebagai contoh, kebutuhan pengadaan logistik ditentukan oleh jumlah dan persebaran pemilih serta jumlah TPS; dengan demikian, keakuratan data pemilih merupakan salah satu komponen yang penting dalam menentukan perencanaan pemilukada yang efektif dan efisien.

Penyusunan DPT merupakan hal yang harus dilakukan secara cermat dan sistematis untuk menghasilkan DPT yang akurat. Beberapa konsekuensi yang muncul jika akurasi DPT kurang baik adalah :

• Meningkatnya jumlah masyarakat yang kehilangan hak pilihnya karena tidak tercatat dalam DPT; • Persiapan logistik yang kurang efektif dan efisien; • Adanya anggapan dalam masyarakat bahwa KPU kurang profesional; • Dapat menimbulkan anggapan bahwa ada pelanggaran sistematis; • Adanya protes dari masyarakat dan peserta pemilu; • Membuka ruang penyalahgunaan hak pilih dan kecurangan dalam pemilu; • Terjadinya pemberitaan negatif oleh media massa; • Proses dan hasil Pemilukada dianggap cacat; • Dapat memunculkan keresahan politik; • Dapat memunculkan mosi tidak percaya pada kredibilitas KPU.

BAB I

Pendahuluan

(14)

2

1. DPT akurat, maka : 2. DPT tidak akurat, maka :

a. masyarakat karena datanya tercatat dengan baik sehingga hak pilihnya terjamin.

a. masyarakat banyak yg tidak suka, karena data tidak tercatat/salah, sehingga tidak bisa memilih

b. pengadaan logistik dan distribusi sesuai

dengan kebutuhan di lapangan b. pengadaan logistik dan distribusinya tidak sesuai kebutuhan, sehingga terjadi kekacauan di TPS

c. kredibilitas KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota meningkat. Imagenya bagus. Masyarakat berkomentar positif

c. kredibilitas KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota menjadi buruk. Masyarakat berkomentar negatif.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum mengatur bahwa penyelenggaraan Pemilukada menjadi tanggung jawab KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota. Namun, bukan berarti KPU tidak memiliki tugas, KPU tetap berperan dalam menyusun dan menetapkan pedoman tata cara penyelenggaraan sesuai dengan tahapan

(15)

Modul Pemutakhiran Data

Pendahuluan

3

yang diatur dalam peraturan perundang-undangan, mengoordinasikan dan memantau tahapan; melakukan evaluasi tahunan penyelenggaraan Pemilu; menerima laporan hasil Pemilu dari KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota; serta menonaktifkan sementara dan/atau mengenakan sanksi administratif kepada anggota KPU Provinsi (KPU Kabupaten/Kota) yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu yang sedang berlangsung berdasarkan rekomendasi Bawaslu dan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.

Berkaitan dengan data pemilih yang akan digunakan dalam Pemilukada, maka KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota perlu melakukan serangkaian kegiatan untuk memperoleh data pemilih yang akurat. Rangkaian tahapan tersebut diatur KPU melalui Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemutakhiran Data Pemilih dan Daftar Pemilih Pemilukada. Data pemilih dan daftar pemilih hasil rangkaian tahapan tersebut akan digunakan KPU Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota dalam memberikan kesempatan pada Warga Negara Indonesia untuk dapat menggunakan hak pilih mereka dan berdemokrasi dalam untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.

B Tantangan yang Dihadapi dalam Tahap Pemutakhiran Data Pemilih

DPT merupakan hal yang penting dan vital dalam penyelenggaraan pemilihan umum. Untuk menghasilkan suatu DPT yang akurat, pemutakhiran data pemilih wajib dilaksanakan dengan teliti, cermat, sistematis dan serinci mungkin. Pada kenyataannya pemutakhiran seringkali menghadapi banyak tantangan1, diantaranya adalah :

1. Belum akuratnya pendataan penduduk dan masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengurus data kependudukan yang berbasiskan pada nomor identitas tunggal secara nasional (single identity number/SIN) dapat mengakibatkan berbagai macam seperti : • tidak tercatatnya warga yang pindah domisili (baik keluar maupun masuk ke suatu

wilayah)

• tidak tercatatnya warga yang meninggal dunia

• seseorang dapat tercatat 2 kali atau lebih dalam wilayah domisili yang berbeda, dll.

(16)

4

2. Di beberapa daerah waktu pemutakhiran data seringkali tidak cukup, hal tersebut disebabkan sulitnya mencapai lokasi pemutakhiran (geographical difficulties) dan luasnya areal pemutakhiran (geographical distance). Misalnya di daerah pegunungan yang penduduknya jarang dan arealnya luas.

3. Mobilitas penduduk (pemilih) yang tinggi, sehingga seringkali saat PPDP melaksanakan pemutakhiran data pemilih, pemilih sedang tidak berada di tempat.

(17)

Modul Pemutakhiran Data

Pendahuluan

5

4. Kurangnya koordinasi dalam pelaksanaan tugas pemutakhiran data pemilih.

5. Kurangnya kapasitas sumber daya manusia untuk mendukung pemutakhiran data pemilih.

6. Kurangnya peran serta masyarakat, media, serta peserta Pemilukada dalam proses pemutakhiran data pemilih.

C Mengatasi Tantangan

Usaha mengatasi tantangan dalam pemutakhiran data dapat dilakukan antara lain :

1. Data penduduk yang belum akurat karena pendataan dan kesadaran penduduk yang belum baik serta belum terintegrasinya data kependudukan di Indonesia dapat diatasi dengan

pendataan secara manual dari pintu ke pintu (door to door) • pastikan keberadaan pemilih dan kebenaran datanya • pastikan dimana pemilih akan memberikan hak pilihnya

• bekerja sama dengan RT/RW dalam melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih

2. Di beberapa daerah karena kendala geografis, pelaksanaan pemutakhiran data dapat mengalami kesulitan karena sulitnya medan dan luasnya areal pemutakhiran. Hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan pengaturan jadwal yang lebih ketat dan memberdayakan potensi lokal (SDM lokal, seperti tokoh masyarakat adat, dll).

3. Mobilitas penduduk yang tinggi dapat diatasi dengan melakukan identifikasi kebiasaan-kebiasaan masyarakat dan memperhitungkan saat-saat yang tepat untuk melakukan pemutakhiran. Cara lain adalah dengan melakukan pemutakhiran secara kolektif misalnya bersamaan dengan kegiatan pertemuan warga.

(18)

6

4. Sebelum melaksanakan pemutakhiran data pemilih, PPDP perlu mendapatkan bimbingan teknis berkaitan dengan tugas-tugas PPDP dan hal-hal teknis lainnya seperti :

· pembagian wilayah kerja pemutakhiran; · dengan siapa saja koordinasi harus dilakukan;

· formulir-formulir pemutakhiran dan tata-cara pengisiannya.

Bimbingan teknis ini dilaksanakan oleh KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota kepada PPK dan PPS, kemudian PPK dan PPS melakukan pengarahan kepada PPDP. Perlu diperhatikan, bahwa terhadap aparat yang akan memberikan bimbingan teknis dan atau pengarahan hendaknya sebelumnya diberikan pelatihan terlebih dulu, sehingga dapat memberikan bimbingan teknis maupun pengarahan dengan tepat, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

5. Untuk mengatasi tantangan berkaitan dengan sumber daya manusia yang kurang mendukung, dapat dilakukan :

· peningkatan kualitas SDM, misalnya dengan bimbingan teknis atau pelatihan, atau lkegiatan lainnya

· bekerja sama dengan universitas atau lembaga swadaya masyarakat yang berkompeten

6. Keterlibatan masyarakat, media, dan peserta Pemilu dalam pemutakhiran data pemlih perlu ditingkatkan, antara lain dengan meningkatkan sosialisasi mengenai informasi pemutakhiran data pemilih secara khusus, serta mengenai Pemilukada pada umumnya dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, organisasi kemasyarakatan, partai politik, dan sebagainya.

Dalam kegiatan sosialisasi, dapat juga dilaksanakan oleh partai politik sebagai tempat aspirasi masyarakat dan organisasi kemasyarakatan atau yayasan yang peduli dengan jalannya Pemilukada..

Karena Undang-Undang mengatur waktu pemutakhiran hanya dilakukan dalam jangka waktu 1 (satu) bulan, diharapkan PPDP dapat menggunakan waktu tersebut dengan seefisien mungkin dan melakukan perencanaan dengan mempertimbangkan kondisi setempat.

(19)

7

BAB II

Pihak–Pihak yang Terkait dalam

Pemutakhiran Data Pemilih

A

Pemilih

Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Tata Cara Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mengatur bahwa yang dimaksud dengan Pemilih adalah :

“Warga Negara Republik Indonesia (WNRI) yang pada hari dan tanggal pemungutan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur atau Pemilu Bupati dan Wakil Bupati atau Pemilu Walikota dan Wakil Walikota telah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih, yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan atau sudah/pernah kawin.”.”

Syarat bagi warga Negara Indonesia untuk dapat memiliki hak pilih dan menggunakannya dalam Pemilukada antara lain :

- Terdaftar dalam daftar pemilih;

- Nyata-nyata sedang tidak terganggu jiwa/ingatannya;

- Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan oleh putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

- Berdomisili di daerah pemilihan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelum disahkannya daftar pemilih sementara yang dibuktikan dengan KTP atau dokumen kependudukan dari instansi yang berwenang.

(20)

8

Apabila pemilih mempunyai lebih dari 1 (satu) tempat tinggal, pemilih tersebut harus menentukan satu diantaranya yang alamatnya sesuai dengan alamat yang tertera di KTP untuk ditetapkan sebagai tempat tinggal yang dicantumkan dalam daftar pemilih.

Hal yang harus diperhatikan dalam pemutakhiran data pemilih, adalah : - kebenaran dari data pemilih yang tercatat dalam daftar pemilih.

- bahwa setiap pemilih hanya didaftar 1 (satu) kali dalam daftar pemilih yang bersangkutan.

Seorang WNI yang telah terdaftar dalam daftar pemilih ternyata tidak lagi memenuhi syarat, tidak dapat menggunakan hak memilihnya.

Pemilih yang telah terdaftar sebagai pemilih diberikan tanda bukti pendaftaran untuk ditukarkan dengan kartu pemilih.

Pemilih dan keluarganya perlu membantu pemutakhiran data pemilih dengan bersikap kooperatif ketika PPDP melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih, dan apabila pemilih/anggota keluarga menemukan data pemilih / anggota keluarganya yang belum benar, pemilih/anggota keluarga memperbaikinya dengan cara memberi masukan pada PPS atau PPDP pada saat DPS atau DPP diumumkan.

(21)

Modul Pemutakhiran Data Pihak –P ihak y ang Ter kait dalam P emutak hir an Da ta P emilih

9

B

KPU dan Jajarannya

1. KPU

Pasal 8 ayat (3) Undang-Undang No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu memberikan tugas dan kewenangan bagi KPU untuk mempersiapkan regulasi dan kebijakan terkait pelaksanaan Pemilukada. Kewenangan inilah yang dalam Pemilukada sebelumnya tidak dimiliki KPU karena Pemilukada sepenuhnya menjadi tugas dan kewenangan KPU Daerah.

2. KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota

Pasal 9 ayat (3) serta Pasal 10 ayat (3) Undang-Undang No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu mengatur bahwa KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota merupakan penyelenggara Pemilukada. Dalam penyelenggaraan Pemilukada, tahap pemutakhiran data dan daftar pemilih dilaksanakan oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dibantu badan penyelenggara yaitu PPK, PPS, dan PPDP.

KPU Provinsi/KIP Provinsi berkewajiban menyampaikan laporan tahapan pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih kepada KPU dan menyampaikan tembusannya kepada bawaslu.

KPU Kabupaten/Kota berkewajiban menyampaikan laporan tahapan pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih kepada KPU, dan KPU Provinsi/KIP Provinsi dan menyampaikan tembusannya kepada Bawaslu.

Untuk menunjang keberhasilan proses pemutakhiran daftar pemilih, maka KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dapat melaksanakan kegiatan sebagai berikut :

a. Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, Panwaslu, dan Peserta Pemilu. b. Berkoordinasi dengan Sekretariat KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota.

c. Melakukan bimbingan teknis kepada petugas di lapangan secara berjenjang. d. Sosialisasi kepada masyarakat.

e. Membuat petunjuk teknis.

f. Membentuk Kelompok kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran yang tersedia dengan keanggotaan terdiri atas anggota KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota, pejabat dan personel Sekretariat KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota, dan pihak lain yang dianggap perlu. Kelompok kerja ditetapkan dalam Keputusan KPU Provinsi/KPU Kabupaten/Kota.

g. Membuat jadwal tahapan Pemilukada yang mengacu pada jadwal tahapan Pemilukada yang mengacu pada undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku.

h. Mengajak peserta pemilu untuk aktif dalam pelaksanaan pemutakhiran data pemilih. Contohnya dengan menyelenggarakan pertemuan koordinasi.

Kegiatan KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota sebelum Penyusunan Daftar Pemilih a. KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota memberitahukan kepada Pemerintah

(22)

10

Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota mengenai kebutuhan data kependudukan.

b. KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota membuat petunjuk teknis pelaksanaan pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih kepada PPK, PPS, dan PPDP. c. KPU Kabupaten/Kota melakukan bimbingan teknis kepada PPK, PPS, dan tenaga

operator.

Kegiatan KPU Kabupaten/Kota saat penyusunan dan pemutakhiran data pemilih

a. KPU Kabupaten/Kota dapat membentuk kelompok kerja yang terdiri dari unsur KPU Kabupaten/Kota, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan instansi lainnya yang dianggap perlu. b. Dalam menyusun data pemilih, KPU Kabupaten/Kota mengadakan koordinasi teknis dengan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mengetahui apakah data yang diterima sudah merupakan data terakhir.

c. Penyusunan daftar pemilih sebaiknya juga memperhatikan dan disinkronisasikan dengan daftar pemilih dari pemilu sebelumnya sehingga daftar pemilih yang dihasilkan menjadi data yang lebih siap untuk dimutakhirkan.

Kegiatan KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota setelah Pemutakhiran Daftar Pemilih a. KPU Kabupaten/Kota melakukan rekapitulasi DPT dari setiap kecamatan di kabupaten/

kota, kemudian mengirimkannya ke KPU Provinsi.

(23)

Modul Pemutakhiran Data Pihak –P ihak y ang Ter kait dalam P emutak hir an Da ta P emilih

11

c. Rekapitulasi DPT digunakan sebagai bahan untuk menyusun rencana pengadaan barang kebutuhan pemilu, formulir-formulir, dan alat perlengkapan pemilu lainnya serta pendistribusiannya.

KPU Kabupaten/Kota merekapitulasi DPT dari setiap kecamatan di kabupaten/kota dalam rapat pleno terbuka yang dihadiri oleh PPK, dan Panwaslu Kabupaten/Kota.

3. PPK

PPK merupakan penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan. Dalam tahapan pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih Pemilukada, PPK mengkoordinasikan PPS dan PPDP. PPK bukan hanya menerima hasil pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih, tetapi juga memeriksa dan memonitor apakah PPS dan PPDP melaksanakan tugas dengan benar Kegiatan PPK sebelum pemutakhiran data pemilih :

a. Mengikuti bimbingan teknis yang diadakan oleh KPU Kabupaten/Kota

b. Menerima data pemilih dan formulir – formulir pemutakhiran data pemilih dari KPU kabupaten/kota untuk dibagikan kepada PPS.

c. Memberikan arahan kepada PPS dan PPDP untuk melakukan pemutakhiran data pemilih Kegiatan PPK saat Pemutakhiran Data Pemilih

a. Melakukan monitoring dalam pelaksanaan tugas PPS dan PPDP

b. Berkoordinasi dengan PPS dan PPDP dalam pemutakhiran data pemilih, sehingga jika di lapangan ada kesulitan, PPK dapat segera membantu mencari solusi bagi PPS dan PPDP Kegiatan PPK setelah Pemutakhiran data pemilih :

a. Menyampaikan berkas DPT, dan rekapitulasi DPT di tingkat kecamatan dari PPS kepada KPU Kabupaten/Kota.

4. PPS

PPS merupakan penyelenggara pemilu di tingkat desa/kelurahan. Pasal 47 Undang-undang No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu mengatur bahwa Dalam tahapan pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih Pemilukada, PPS bersama dengan PPDP memegang peranan penting dalam pelaksanaan pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih.

Kegiatan PPS Sebelum pemutakhiran data pemilih :

a. Mengikuti bimbingan teknis yang diadakan oleh KPU Kabupaten/Kota melalui PPK dan mempelajari tahapan pemutakhiran data pemilih;

b. Mengangkat PPDP;

c. Menerima data pemilih dan formulir – formulir pemutakhiran data pemilih dari KPU Kabupaten/Kota melalui PPK untuk dibagikan dan dimutakhirkan oleh PPDP;

d. Memberikan arahan kepada PPDP untuk melakukan pemutakhiran data pemilih;

e. Menyusun Daftar Pemilih Sementara yang diperoleh dari KPU Kabupaten/Kota melalui PPK berbasis TPS.

(24)

12

Kegiatan PPS saat pemutakhiran data pemilih :

a. Mengkoordinir PPDP untuk melakukan pemutakhiran DPS; b. Mengumumkan DPS;

c. Dibantu oleh PPDP memperbaiki DPS; d. Dibantu oleh PPDP menyusun DPP; e. Mengumumkan DPP;

f. Dibantu oleh PPDP memperbaiki DPP; g. Dibantu oleh PPDP menyusun DPT.

Kegiatan PPS setelah Pemutakhiran data pemilih

a. Menyampaikan berkas DPT kepada PPK, KPU Kabupaten/Kota melalui PPK. b. Mengumumkan DPT yang telah disahkan.

5. PPDP

PPDP adalah petugas yang ditunjuk PPS atas nama Ketua KPU Kab/Kota untuk membantu PPS dalam melakukan pemutakhiran data pemilih. Setiap PPDP bertugas untuk melakukan pencocokan dan penelitian terhadap data pemilih pada 1 TPS.

Kegiatan PPDP sebelum pemutakhiran data pemilih : a. Mengikuti arahan yang diadakan oleh PPS;

b. Menerima data pemilih dan formulir – formulir pemutakhiran data pemilih dari PPS untuk ditindaklanjuti dengan pencocokan dan penelitian data pemilih;

c. Berkoordinasi dengan RT/RW setempat untuk melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih.

Kegiatan PPDP saat pemutakhiran data pemilih :

a. Mendatangi setiap warga untuk melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih; b. Mendorong setiap warga untuk melakukan pencocokan data pemilih di tempat-tempat

yang telah ditentukan;

c. Mencatat adanya perbaikan/pengurangan/penambahan data pemilih (baik untuk daftar pemilih sementara maupun Daftar pemilih perbaikan)

d. Berkoordinasi dengan PPS dalam melaksanakan pemutakhiran daftar pemilih sementara; e. Membantu PPS memperbaiki daftar pemilih sementara;

f. Membantu PPS menyusun daftar pemilih perbaikan; g. Membantu PPS memperbaiki daftar pemilih perbaikan; h. Membantu PPS menyusun daftar pemilih tetap.

(25)

Modul Pemutakhiran Data Pihak –P ihak y ang Ter kait dalam P emutak hir an Da ta P emilih

13

C

Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Kecamatan,

Kelurahan, RW dan RT

Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, Pejabat Kecamatan, Kelurahan, RW dan RT sangat berperan dalam pemutakhiran data pemilih, sebab telah mengenal baik keadaan dan kebenaran data anggota masyarakat yang ada diwilayahnya, selain itu pejabat-pejabat tersebut juga sudah dikenal oleh anggota masyarakat, sehingga akan lebih mudah dalam berinteraksi dengan masyarakat. Oleh karena itu, dukungan dan kerja sama dari Pejabat Kecamatan, Pejabat Kelurahan, RW dan RT sangat diperlukan dalam pemutakhiran data pemilih.

D

Partai Politik, Organisasi Massa, dan Organisasi Kemasyarakatan yang Lain

Partai politik, organisasi massa, dan organisasi kemasyarakatan yang lain juga memiliki kepentingan dengan adanya Daftar Pemilih, diantaranya selain untuk mendukung adanya sosialisasi pendidikan pemilih, juga untuk memastikan bahwa anggota atau simpatisannya telah terdaftar dalam daftar pemilih. Oleh karena itu sudah sepantasnya jika partai politik, organisasi massa, dan organisasi kemasyarakatan yang lain ikut berpartisipasi dalam proses pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih.

Partisipasi tersebut dapat dilaksanakan melalui koreksi/masukan terhadap daftar pemilih sementara maupun daftar pemilih perbaikan yang diumumkan oleh PPS.

E

Media

Keterlibatan media baik elektronik maupun media massa dalam sosialisasi pemilu sangat diperlukan. Media yang dapat digunakan misalnya berupa penyebaran poster ajakan untuk mendaftarkan diri ke PPS atau PPDP, pamflet berisi informasi pemilu, iklan masyarakat di radio lokal, TV lokal, koran lokal atau dengan menggunakan media lain yang ada di daerah.

Dukungan dari media untuk menyebarluaskan informasi pemilu, khususnya dalam hal ini mengenai pemutakhiran data pemilih, seperti tempat ditempelnya pengumuman DPS dan Daftar Pemilih Perbaikan, himbauan pada masyarakat untuk memeriksa dan menggali informasi melalui PPS dan PPDP, serta RT/RW setempat, dll, diharapkan dapat meningkatkan peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilukada.

(26)
(27)

15

BAB III

Pemutakhiran Data Pemilih

Tahap pemutakhiran data dan daftar pemilih dilaksanakan oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dibantu oleh PPK, PPS, dan PPDP. Tujuan dari pemutakhiran data pemilih adalah :

1. Mengupayakan agar warga negara yang telah memenuhi syarat tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

2. Memastikan agar DPT tidak memuat nama orang yang tidak memenuhi persyaratan sebagai pemilih.

3. Memastikan agar tidak ada duplikasi data.

Hasil akhir dari pemutakhiran data dan daftar pemilih adalah ditetapkannya Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang akan dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan pengadaan logistik Pemilukada serta akan dipergunakan juga oleh KPPS dalam pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara di TPS.

Pemutakhiran data pemilih dilakukan diawal tahapan pemilu. Dalam hal terjadi Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah putaran kedua, tidak dilakukan pemutakhiran dan penyusunan Daftar Pemilih. Termasuk untuk Pemilukada ulangan ataupun Pemilukada susulan.

Untuk mendukung proses pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih, KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota sebaiknya menetapkan pedoman teknis tentang tata cara pemutakhiran data dan daftar pemilih pemilukada.

(28)

16

Secara umum, tahap pemutakhiran data pemilih Pemilukada terbagi beberapa proses, yaitu:

A

Persiapan Data Awal Pemilih

Proses Persiapan Data Awal Pemilih meliputi kegiatan pemberitahuan kebutuhan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dan penyerahan DP4 dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota kepada KPU Kabupaten/Kota.

1. Pemberitahuan Kebutuhan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4)

Pemberitahuan kebutuhan DP4 oleh KPU Kabupaten/Kota kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menandai dimulainya persiapan Pemilukada.

Dalam hal untuk keperluan Pemilukada Provinsi, pemberitahuan kebutuhan DP4 dilakukan oleh KPU Provinsi kepada Pemerintah Daerah Provinsi.

(29)

Modul Pemutakhiran Data Pemutak hir an Da ta P emilih

17

Pihak yang menerima : Pemerintah Daerah Provinsi atau Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Waktu pemberitahuan : Paling lambat 6 (enam) bulan sebelum hari

pemungutan suara

Bentuk Data : DP4 secara terinci untuk tiap desa/kelurahan atau

sebutan nama lainnya.

Dalam hal untuk keperluan Pemilukada Provinsi, pemberitahuan kebutuhan DP4 dilakukan oleh KPU Provinsi kepada Pemerintah Daerah Provinsi.

Tindak lanjut : Pemerintah Daerah Provinsi atau Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota menyiapkan DP4 yang terbaru untuk diberikan kepada KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/ Kota.

DP4 memuat : a. Nomor Urut

b. Nomor KTP c. Nama Lengkap

d. Tempat/Tanggal Lahir (umur) e. Jenis Kelamin

f. Status Perkawinan g. Alamat tempat tinggal h. Jenis cacat yang disandang

Setelah memberitahu Pemerintah Daerah untuk menyiapkan DP4 yang diperlukan, KPU Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota berkaitan dengan pemutakhiran dan validasi DP4.

Pemutakhiran dan validasi DP4 bertujuan untuk memeriksa apakah penduduk yang telah tercatat dalam DP4 benar memenuhi syarat sebagai pemilih.

(30)

18

2. Penyerahan DP4

Pada tahap ini, dilakukan serah terima DP4 yang merupakan bahan bagi KPU Kabupaten/ Kota untuk menyusun Daftar Pemilih.

Pihak yang memberikan : Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

Pihak yang menerima : KPU Kabupaten/Kota

Waktu penyerahan : paling lambat 5 (lima) bulan sebelum hari

pemungutan suara

Bentuk data : DP4 secara terinci untuk tiap desa/kelurahan atau

sebutan nama lainnya, berupa cetakan (hardcopy) dan data elektronik (softcopy).

Bukti serah terima : Dibuat Berita Acara Serah Terima

Tindak lanjut : KPU Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota

menyusun Daftar Pemilih berdasarkan DP4 yang sudah diterima.

(31)

Modul Pemutakhiran Data Pemutak hir an Da ta P emilih

19

B

Penyusunan Daftar Pemilih

Proses ini meliputi kegiatan penyusunan Daftar Pemilih di tingkat Kabupaten/Kota, penyerahan DPS dari KPU Kabupaten/Kota kepada PPS melalui PPK, dan Penyusunan DPS per TPS.

1. Penyusunan Daftar Pemilih

Penyusunan Daftar Pemilih Pemilukada dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota berdasarkan DP4 yang telah diterima, saat penyusunan tersebut, KPU menyandingkan DP4 dengan DPT dari pemilu yang terakhir.

Penyusun : KPU Kabupaten/Kota

Bahan data pemilih : DP4 dari Pemerintah Kabupaten/Kota

Waktu penyusunan : 30 (tiga puluh) hari. KPU Kabupaten/Kota harus

sudah selesai menyusun daftar Pemilih paling lambat 4 (empat) bulan sebelum hari pemungutan suara.

Formulir yang digunakan : Formulir Model A-KWK.KPU, meliputi :

a. Nomor urut

b. Nomor pemilih (Nomor KTP/NIK, jika tidak ada, dikosongkan/tidak diisi

c. Nama lengkap

d. Tempat/tanggal lahir (umur) e. Jenis kelamin

(32)

20

f. Status perkawinan g. Alamat tempat tinggal h. Jenis cacat yang disandang

Isian Formulir ini dibuat sebanyak jumlah PPS dan jumlah Rukun Tetangga (RT) dan/atau jumlah Rukun Warga (RW) disampaikan kepada PPS melalui PPK, dengan ketentuan :

a. 1 (satu) rangkap untuk diumumkan oleh PPS pada tempat-tempat yang mudah dijangkau masyarakat;

b. 1 (satu) rangkap masing-masing disampaikan kepada ketua RT dan/atau RW atau sebutan lainnya untuk mendapat tanggapan masyarakat.

Tindak lanjut : Daftar Pemilih diserahkan kepada PPS

DPTools adalah sebuah sistem yang dibuat khusus untuk kepentingan analisis Data Pemilih dengan memanfaatkan sumber data dalam format Excel. Data ini akan dimanfaatkan oleh DPTools untuk membuat Data Pemilih dalam basis data yang lebih terstruktur sehingga bisa dilakukan analisis yang lebih baik.

Hasil analisis yang dapat dilakukan oleh DPTools adalah:

1. Mencari dugaan data ganda dengan memperhatikan 4 item dalam data yakni Nama Lengkap, Tempat Lahir, Tanggal Lahir dan Jenis Kelamin.

2. Menghitung umur pemilih sesuai dengan tanggal dimana Pemilu atau Pilkada akan dilaksanakan. Dari hasil penghitungan umur serta dilengkapi dengan status nikah, DPTools dapat memberikan laporan analisis berupa:

a. pemilih yang berumur dibawah 17 tahun dan belum menikah. b. Pemilih yang berumur lebih dari 90 tahun.

3. Menghasilkan Data Pemilih yang tidak lengkap, yakni mereka yang tidak memiliki tangga lahir, jenis kelamin, status pernikahan atau yang tidak memiliki NIK.

Hasil analisis dibuat dalam format CSV, yakni format text yang dapat dibaca dengan mudah menggunakan excel. Selanjutnya, atas dasar laporan tersebut Data Pemilih bisa diperbaiki kualitasnya.

(33)

Modul Pemutakhiran Data Pemutak hir an Da ta P emilih

21

DPTools dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terlalu membutuhkan perangkat dengan spesifikasi yang tinggi. Namun demikian, perlu rekomendasi minimum terhadap perangkat keras yang dapat digunakan sehingga DPTools dapat berjalan dengan baik. Berikut kebutuhan perangkat keras yang dibutuhkan sistem ini.

1. Sebuah PC dengan spesifikasi minimum

2. Processor (Intel atau AMD) dengan kecepatan lebih besar sama dengan 1Ghz

3. Memory 1 GB. Lebih besar memory yang dimiliki akan membuat proses semakin cepat. 4. Hardisk dengan space minimum 40 GB

5. CD-ROM (digunakan untuk melakukan installasi)

6. Sebuah UPS (Uninterruptible Power Supply), digunakan agar komputer tidak mati mendadak saat proses sedang melakukan proses.

2. Penyerahan Daftar Pemilih dari KPU Kabupaten/Kota ke PPS melalui PPK

Daftar Pemilih yang telah selesai disusun oleh KPU Kabupaten/Kota kemudian diberikan kepada PPK untuk diteruskan kepada PPS.

Pihak yang memberikan : KPU Kabupaten/Kota

Pihak yang menerima : PPK, diteruskan kepada PPS

Bentuk data : Daftar Pemilih

Bukti serah terima : Bukti Serah terima

Tindak lanjut : PPK meneruskan DPS kepada PPS dan PPDP agar

ditindaklanjuti dengan kegiatan penyusunan Daftar Pemilih Sementara per TPS.

3. Penyusunan Daftar Pemilih Sementara

PPS setelah menerima daftar pemilih dari KPU Kabupaten/Kota, menyusun Daftar Pemilih tersebut menjadi Daftar Pemilih Sementara (DPS).

Bahan : Daftar Pemilih

(34)

22

Tindak lanjut : PPS bersama dengan PPDP menyusun DPS

Formulir yang dipakai : Formulir Model A1 – KWK.KPU

Waktu penyusunan : 30 (tiga puluh) hari, dengan ketentuan pengalokasian

waktu kegiatan penyusunan DPS oleh PPDP ditetapkan oleh PPS yang bersangkutan.

Proses penyusunan : a. Menyusun DPS per TPS,

b. paling banyak 600 (enam ratus) orang per TPS dengan mempertimbangkan :

- tidak menggabungkan desa/kelurahan - memudahkan pemillih

- hal – hal berkenaan dengan aspek geografis - tenggat waktu pemungutan suara di TPS - jarak dan waktu tempuh menuju TPS

c. Melaksanakan bimbingan teknis dan sosialisasi DPS kepada pengurus RT/RW atau sebutan lain di wilayahnya untuk mendapatkan tanggapan perbaikan;

d. Memperbaiki DPS berdasarkan tanggapan perbaikan pengurus RT/RW atau sebutan lain; e. Menetapkan, mengesahkan dan mengumumkan

(35)

Modul Pemutakhiran Data Pemutak hir an Da ta P emilih

23

C

Pengumuman DPS

Setelah PPS selesai menyusun, menetapkan, dan mengesahkan DPS, PPS bertugas untuk mengumumkan DPS dengan cara :

1. mengumumkannya tempat – tempat yang mudah dijangkau masyarakat. Sosialisasi mengenai pemgumuman DPS dapat juga didukung dengan adanya ajakan dan himbauan pada masyarakat melalui media massa seperti Koran local, atau radio, selebaran, dll. 2. menyampaikan DPS kepada ketua RT/RW atau sebutan lainnya untuk mendapat

tanggapan masyarakat.

Bentuk data : DPS

(36)

24

D

Perbaikan Daftar Pemilih Sementara

Selama masa pengumuman DPS, pemilih/anggota keluarganya dapat mengajukan usul perbaikan DPS kepada pengurus RT/RW. Kemudian, pengurus RT/RW memberikan usul perbaikan tersebut kepada PPS. PPS dibantu oleh PPDP memperbaiki DPS berdasarkan masukan RT/RW tersebut. DPS yang sudah diperbaiki, ditandatangani oleh PPDP, kemudian disahkan oleh PPS.

Bentuk data : DPS dan usulan perbaikan Daftar Pemilih Sementara

Petugas : PPS dibantu oleh PPDP

Waktu Perbaikan : 21 (dua puluh satu) hari – selama masa pengumuman

DPS

Selain memberi masukan melalui RT/RW, pemilih dan anggota keluarganya dapat memberikan masukan langsung kepada PPS atau PPDP, sehingga PPS serta PPDP harus selalu siap mencatat dan menindaklanjuti masukan yang ada.

Pemilih yang dituliskan dalam Daftar Pemilih Perbaikan adalah pemilih yang berubah statusnya saja (belum tercatat, meninggal, pindah domisili, tercatat ganda, dan lain sebagainya).

Dalam hal terdapat nama pemilih yang tidak tercantum dalam Daftar Pemilih Sementara, nama pemilih tersebut dimasukkan ke dalam Daftar Pemilih Tambahan – Formulir A3.2 – KWK.KPU.

E

Daftar Pemilih Tambahan

Pemilih (tambahan) dapat secara aktif melaporkan diri kepada PPS di kelurahan/desa melalui pengurus RT/RW atau sebutan lain.

Bentuk data : usulan perbaikan berupa Data pemilih yang belum

terdaftar dalam DPS

Petugas : PPS dibantu oleh PPDP

Waktu Perbaikan : selama 3 (tiga) hari setelah pengumuman DPS.

Formulir : Model A3.2 – KWK.KPU.

Pemilih tambahan yang sudah didaftar diberikan tanda bukti terdaftar sebagai pemilih. Tanda bukti terdaftar ini nantinya ditukarkan dengan kartu pemilih setelah DPT disahkan.

Data Pemilih Tambahan yang sudah tercatat dalam Formulir Model A3.2 – KWK.KPU dipindahkan ke formulir Model A2 – KWK.KPU (Daftar Pemilih Tambahan untuk setiap TPS). Daftar Pemilih Tambahan ini dibuat 3 (tiga) rangkap dan ditandatangani oleh PPDP, dan disahkan dan dibubuhi cap oleh PPS.

Bentuk data : Daftar pemilih tambahan Formulir Model A3.2 – KWK.

KPU

Petugas : PPS dibantu oleh PPDP

(37)

Modul Pemutakhiran Data Pemutak hir an Da ta P emilih

25

F

Pengumuman dan Perbaikan Daftar Pemilih Tambahan

Pengumuman dan Perbaikan Daftar Pemilih Tambahan

Data Pemilih Tambahan formulir Model A2 – KWK.KPU selanjutnya diumumkan di tempat mudah dijangkau oleh masyarakat dengan bantuan petugas kelurahan/desa, pengurus RT/ RW atau sebutan lainnya untuk mendapat tanggapan dari masyarakat.

Bentuk data : Daftar pemilih tambahan Formulir Model A2 – KWK.

KPU

Petugas : PPS dibantu oleh PPDP

Waktu Perbaikan : selama 3 (tiga) hari sejak penyusunan Daftar Pemilih

Tambahan

Selama masa pengumuman, pemilih tambahan dapat mengajukan usul atas perbaikan penulisan dan identitas lainnya. PPS dan PPDP memperbaiki Daftar Pemilih Tambahan tersebut dengan Formulir Model A3.1 – KWK.KPU.

Bentuk data : masukan Daftar Pemilih Tambahan Model A2 – KWK.

KPU Usulan perbaikan Data Pemilih Tanbahan

Petugas : PPS dibantu oleh PPDP

Waktu Perbaikan : selama 3 (tiga) hari – selama masa pengumuman.

(38)

26

G

Penyusunan Daftar Pemilih Tetap

Daftar Pemilih Sementara dan Daftar Pemilih Tambahan digunakan oleh PPS untuk menyusun Daftar Pemilih Tetap.

Bahan : Daftar Pemilih Sementara (Model A1 - KWK.KPU) dan

Daftar Pemilih Tambahan (Model A2 – KWK.KPU).

Petugas : PPS dibantu PPDP

Formulir : Model A3-KWK.KPU

Waktu : PPS mengesahkan DPT paling lambat 50 hari sebelum

hari pemungutan suara.

Setelah DPT ditetapkan (ditandatangani) dan dibubuhi cap oleh PPS, DPT diumumkan di PPS/ Desa/RT/RW atau tempat lain yang strategis, mudah dijangkau/diketahui masyarakat.

Bahan : Daftar Pemilih Tetap Model A3-KWK.KPU

Petugas : PPS dibantu PPDP

Waktu Pengumuman : 3 (tiga) hari sejak penetapan

Selama masa 3 (tiga) hari pengumuman DPT tersebut, apabila terdapat pemilih yang terdaftar di DPS tetapi ternyata tidak tercantum dalam DPT, PPS segera memperbaiki dengan

(39)

Modul Pemutakhiran Data Pemutak hir an Da ta P emilih

27

memasukkan nama pemilih tersebut dalam DPT, dengan ketentuan pemilhi tersebut masih memenuhi syarat sebagai pemilih.

PPS menyusun salinan DPT 4 (empat) rangkap, dengan ketentuan :

a. satu rangkap salinan DPT disampaikan kepada KPU Kabupaten/Kota melalui PPK sebagai bahan pembuatan kartu pemilih. Selain salinan DPT, Salinan DPS dan Daftar Pemilih Tambahan, juga disampaikan kepada KPU Kabupaten/Kota melalui PPK.

Dalam hal untuk keperluan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur, KPU Kabupaten/Kota meneruskan salinan DPT kepada KPU Provinsi.

b. Satu rangkap salinan DPT disampaikan kepada KPU Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada perangkat daerah yang mengurusi tugas bidang kependudukan dan catatan sipil setempat sebagai bahan pemutakhiran data penduduk.

c. Dua rangkap untuk PPS, yaitu :

- Satu rangkap disimpan sebagai arsip

- satu rangkap sebagai bahan penyusunan salinan DPT untuk tiap TPS dalam wilayah kerja PPS.

Untuk keperluan pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS, PPS menyampaikan salinan DPT untuk tiap TPS kepada KPPS, dengan ketentuan :

a. untuk pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS sebanyak 2 (dua) rangkap, masing-masing untuk anggota KPPS ke-2 dan ditempel di TPS.

b. Untuk disampaikan kepada Saksi tiap pasangan calon peserta Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah masing-masing sebanyak 1 (satu) rangkap.

c. Untuk disampaikan kepada Pengawas Pemilu Lapangan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebanyak 1 (satu) rangkap.

Penyerahan DPT untuk tiap TPS tersebut dilakukan paling lama 5 (lima) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara sudah diterima oleh KPPS.

H

Rekapitulasi DPT di Tingkat Kecamatan

Setelah menerima salinan DPT dari PPS, PPK membuat rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar untuk PPS di wilayah kerja PPK. Rekapitulasi dilakukan dalam rapat pleno yang dihadiri oleh PPS, Panwas Kecamatan, dan tim kampanye pasangan calon. Hasil rapat pleno PPK dituangkan dalam bentuk Berita Acara Rapat Pleno PPK.

Bahan : Salinan DPT dari PPS

Petugas : PPK

(40)

28

Panwas Kecamatan dan tim kampanye pasangan calon dapat memberi masukan (dengan disertai bukti-bukti otentik) bila terdapat kekeliruan dalam rekapitulasi. Apabila terbukti data yang ditunjukkan benar, PPK wajib menindaklanjuti masukan tersebut.

PPK menyampaikan kepada KPU Kabupaten/Kota masing-masing :

Satu rangkap rekapitulasi DPT per kelurahan/desa atau sebutan lainnya di wilayah kerja PPK Satu rangkap DPT yang diterima dari PPS dalam wilayah kerja PPK

I

Rekapitulasi DPT di Tingkat Kabupaten/Kota

Setelah menerima salinan DPT dari PPS melalui PPK dan rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar dari PPK di wilayahnya, KPU Kabupaten/Kota membuat rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar. Rekapitulasi dilakukan dalam rapat pleno yang dihadiri oleh PPK, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan tim kampanye pasangan calon. Hasil rapat pleno KPU Kabupaten/Kota dituangkan dalam bentuk Berita Acara Rapat Pleno KPU Kabupaten/Kota.

Bahan : Salinan DPT dari PPK, dan Rekapitulasi jumlah pemilih di PPK

Petugas : KPU Kabupaten/Kota

Formulir : Model A6-KWK.KPU (dibuat 4 (empat) rangkap)

PPK, Panwaslu Kabupaten/Kota dan tim kampanye pasangan calon dapat memberi masukan (dengan disertai data otentik dan bukti tertulis berupa : nama pemilih, tanggal lahir pemilih, dan lokasi TPS) bila terdapat kekeliruan dalam rekapitulasi. Apabila terbukti data yang ditunjukan benar, KPU Kabupaten/Kota wajib menindaklanjuti masukan tersebut.

Dalam hal Pemilu Bupati dan Wakil Bupati, atau Pemilu Walikota dan Wakil Walikota, KPU Kabupaten/Kota menyusun dan menetapkan rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar kecamatan yang terinci untuk tiap desa/ kelurahan atau sebutan nama lainnya dalam wilayah kabupaten/kota dengan menggunakan formulir Model A6-KWK.KPU paling lama 45 (empat puluh lima) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara.

KPU Kabupaten/Kota menyampaikan rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar kepada : a. Satu rangkap untuk Pemerintah daerah

b. Satu rangkap untuk KPU Provinsi

c. Satu rangkap untuk Panwaslu Kabupaten/Kota d. Satu rangkap dalam bentuk softcopy untuk KPU

(41)

Modul Pemutakhiran Data Pemutak hir an Da ta P emilih

29

J

Rekapitulasi DPT di Tingkat Provinsi

Setelah menerima salinan rekapitulasi pemilih terdaftar dan salinan DPT dari KPU Kabupaten/ Kota, KPU Provinsi mengadakan rapat pleno terbuka untuk menyusun dan menetapkan rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar. Rekapitulasi dilakukan dalam rapat pleno yang dihadiri oleh KPU Kabupaten/Kota, Panwaslu Provinsi dan tim kampanye pasangan calon. Hasil rapat pleno KPU Kabupaten/Kota dituangkan dalam bentuk Berita Acara Rapat Pleno PPK.

Bahan : Salinan DPT, dan Rekapitulasi jumlah pemilih di KPU Kabupaten/ Kota

Petugas : KPU Provinsi

KPU Kabupaten/Kota, Panwaslu Provinsi dan tim kampanye pasangan calon dapat memberi masukan (dengan disertai data otentik dan bukti tertulis berupa : nama pemilih, tanggal lahir pemilih, dan lokasi TPS) bila terdapat kekeliruan dalam rekapitulasi. Apabila terbukti data yang ditunjukan benar, KPU Kabupaten/Kota wajib menindaklanjuti masukan tersebut.

Dalam hal Gubernur dan Wakil Gubernur, KPU Provinsi menyusun dan menetapkan rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar tiap kabupaten/kota yang terinci untuk tiap kecamatan dan desa/kelurahan atau sebutan nama lainnya dalam wilayah provinsi dengan menggunakan formulir Model A7-KWK.KPU paling lama 45 (empat puluh lima) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara.

KPU Kabupaten/Kota menyampaikan rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar kepada : a. 1 (satu) rangkap untuk Pemerintah daerah

b. 1 (satu) rangkap untuk Panwaslu Provinsi

c. 1 (satu) rangkap dalam bentuk softcopy untuk KPU

Dalam hal terjadi perubahan pada jadwal penyelenggaraan Pemilukada (mundur), tahapan pemutakhiran data pemilih diperpanjang sampai dengan jadwal tahapan selanjutnya.

(42)

30

K

Pengadaan dan Distribusi Logistik Pemilu

Hasil rekapitulasi jumlah pemilih terdaftar, digunakan sebagai acuan untuk penyusunan kebutuhan surat suara, formulir- formulir, dan alat perlengkapan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Pengadaan formulir pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih pemilukada dilaksanakan oleh KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota.

L

Kartu Pemilih

Kartu pemilh merupakan kartu tanda pemilih yang digunakan oleh pemilih yang namanya tercantum dalam DPT, untuk memberikan suara pada hari dan tanggal pemungutan suara. Kartu pemilh memuat data pemilih : nomor pemilih, nama lengkap pemilih, tempat/tanggal lahir, jenis kelamin, dan alamat pemilih. Kartu pemilih diisi oleh KPU Kabupaten/Kota berdasarkan data pemilih dalam DPT.

Pengadaan kartu pemilih dilaksanakan oleh KPU Provinsi untuk Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur atau oleh KPU Kabupaten/kota untuk Pemilu Bupati dan Wakil Bupati atau Pemilu Walikota dan Wakil Walikota berdasarkan format dan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2008.

(43)

Modul Pemutakhiran Data Pemutak hir an Da ta P emilih

31

Selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum pemungutan suara, PPS (atau KPPS bersamaan dengan undangan pemilih) dibantu oleh Ketua RT/RW mendatangi tempat kediaman pemilih untuk menyerahkan Kartu pemilih kepada pemilih.

Bila Pemilukada Provinsi diadakan bersamaan dengan Pemilukada Kabupaten/Kota, dapat menggunakan satu kartu tanda pemilih.

Dalam hal Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur , kartu pemilih yang digunakan untuk Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dapat digunakan untuk Pemilu Bupati dan Wakil Bupati atau Pemilu Walikota dan Wakil Walikota.

Dalam hal adanya penambahan jumlah pemilih di kabupaten/kota KPU provinsi dan KPU Kabupaten/Kota membuat kartu pemilih kabupaten/kota sesuai dengan penambahan jumlah pemilih.

M

Pemutakhiran Pemilih Terdaftar

a. KPU Provinsi/KIP Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota/KIP Kabupaten/Kota yang telah melaksanakan pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih sebelum Peraturan ini berlaku, dinyatakan sah dan berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan; b. KPU Provinsi/KIP Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota/KIP Kabupaten/Kota yang sedang

melaksanakan proses pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih sampai dengan pengesahan Daftar Pemilih Sementara, setelah Peraturan ini berlaku, tetap menggunakan Peraturan KPU Nomor 67 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;

c. KPU Provinsi/KIP Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota/KIP Kabupaten/Kota yang sedang melaksanakan proses pengadaan yang bersangkutan dengan pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih, apabila telah menetapkan pemenang dalam proses pengadaan tersebut, tetap menggunakan Peraturan KPU Nomor 67 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Untuk keperluan pemeliharaan DPT, dalam jangka waktu 7 hari sebelum pemungutan suara PPS tidak dapat mengubah DPT, kecuali bila terdapat pemilih yang meninggal dunia. Pemutakhiran tersebut dilakukan dengan membubuhkan “meninggal dunia” pada kolom keterangannya.

Selain pemilih yang meninggal dunia, DPT dapat dilakukan perubahan apabila berdasarkan laporan pemilih atau anggota keluarganya kepada PPS terdapat pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih atau DPS tetapi tidak terdapat dalam DPT. PPS wajib melakukan pengecekan terhadap DPS, apabila ternyata nama pemilih tersebut terdaftar dalam daftar pemilih atau DPS, nama pemilih tersebut dimasukkan ke dalam DPT.

(44)

32

Kunci keberhasilan dalam pemutakhiran data pemilih adalah koordinasi petugas Pemutakhiran Data Pemilih, sosialisasi pemilu, dan keterlibatan seluruh pihak yang berkepentingan dalam pelaksananaan tahapan pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih.

Koordinasi seluruh petugas yang terlibat dalam Pemutakhiran Data Pemilih, mulai dari KPU Provinsi, Pemerintah Daerah Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, PPK, Kecamatan, PPS, Kepala Desa/ Lurah, PPDP, sampai RT/RW harus terjalin dengan baik sehingga proses pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih dapat dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, dan hasilnya akurat. Koordinasi seluruh petugas yang terlibat dalam Pemutakhiran Data Pemilih dapat dioptimalkan melalui adanya bimbingan teknis. Bimbingan teknis Pemutakhiran Data Pemilih dilaksanakan oleh KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota kepada PPK dan PPS, kemudian PPK dan PPS melakukan pengarahan kepada PPDP

Sosialisasi Pemilu sangat diperlukan untuk mendorong masyarakat, serta peserta pemilu lebih memperhatikan adanya penyelenggaraan pemilu dan lebih aktif untuk berpartisipasi misalnya dalam memeriksa apakah namanya sudah tercatat dalam Daftar pemilih. Keterlibatan media untuk mendukung sosialisasi sangat penting, radio lokal atau koran lokal dapat membantu penyelenggara pemilu untuk menyebarluaskan informasi pemilu dan himbauan kepada masyarakat.

Keterlibatan seluruh pihak yang berkepentingan antara lain partai politik, organisasi kemasyarakatan, RT/RW, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih yang terwujud dengan adanya masukan dan tanggapan terhadap daftar pemilih sangat membantu PPS dan PPDP untuk mengusahakan daftar pemilih yang akurat.

Dengan adanya koordinasi petugas pemutahiran yang baik, sosialisasi yang luas, serta masukan dari masyarakat dan partai politik, serta seluruh pihak yang berkepentingan dalam pemutakhiran data pemilih dan daftar pemilih, dharapkan kinerja PPS, dan PPDP dapat maksimal, dan dapat menghasilkan Daftar pemilih yang akurat.

DPS dan/atau dapat diserahkan kepada pasangan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, serta dipublikasikan melalui website.

DPT yang telah ditetapkan dan/atau disahkan (ditandatangani) oleh PPS dan dibubuhi cap PPS dapat diadakan perubahan dan/atau perbaikan hanya 1 (satu) kali, dengan ketentuan perbaikan tersebut dilakukan

1. dalam Rapat Pleno KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota yang bersangkutan berdasarkan bukti tertulis yang memuat tentang nama, alamat, pekerjaan, tempat dan tanggal lahir, serta identitas lain pemilih dan disampaikan secara tertulis oleh tim kampanye pasangan calon yang direkomendasi oleh Panwaslu Provinsi atau Panwaslu Kabupaten/Kota;

2. secara teknis yuridis tidak mengganggu proses pengadaan dan pendistribusian surat suara, formulir-formulir, dan alat kelengkapan pemungutan dan penghitungan suara.

(45)

33

BAB IV

Penutup

No Model Uraian

1. Model A - KWK.KPU Data Pemilih Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

2. Model A1 - KWK.KPU Daftar Pemilih Sementara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

3. Model A2 - KWK.KPU Daftar Pemilih Tambahan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

4. Model A3 - KWK.KPU Daftar Pemilih Tetap Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

5. Model A3.1 - KWK.KPU Formulir Perbaikan Daftar Pemilih Sementara. 6. Model A3.2 - KWK.KPU Formulir Data Pemilih Tambahan.

7. Model A3.3 - KWK.KPU Formulir Tanda Bukti Telah Didaftar Sebagai Pemilih Tambahan. 8. Model A4 - KWK.KPU Salinan Daftar Pemilih Tetap Untuk TPS Pemilihan Umum Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

9. Model A5 - KWK.KPU Rekapitulasi Jumlah Pemilih Terdaftar Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah oleh Panitia Pemilihan Kecama-tan.

10. Model A6 - KWK.KPU Rekapitulasi Jumlah Pemilih Terdaftar Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah oleh KPU Kabupaten/Kota. 11. Model A7 - KWK.KPU Rekapitulasi Jumlah Pemilih Terdaftar Pemilihan Umum Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah oleh KPU Provinsi.

12. Model A8 – KWK.KPU Surat Keterangan untuk Memberikan Suara di TPS Lain dalam Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepaal Daerah.

Jenis Formulir Pendaftaran Pemilih

(46)

34

: ……….. KAB/KOTA 1) : ………… : ……….. PROVINSI : ………… : ……….. Halaman : ………… JENIS DATA PEMILIH

PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

TPS DESA/KELURAHAN 1) KECAMATAN STATUS M O D EL A -KW K -KP U CONTOH M O D EL A -KW K. KP U Lk Pr 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JENIS KELAMIN

ALAMAT/ TEMPAT TINGGAL

KETERANGAN 2)

NAMA PEMILIH

TEMPAT DAN TANGGAL

LAHIR UMUR/ USIA STATUS PERKAWINAN (B/S/P) NOMOR PEMILIH NO. URUT

(47)

Modul Pemutakhiran Data Penutup

35

: ……….. KAB/KOTA 1) : ………… : ……….. PROVINSI : ………… : ……….. Halaman : ………… Lk Pr 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JENIS KELAMIN

KECAMATAN NO. URUT

NOMOR PEMILIH

NAMA PEMILIH

ALAMAT/ TEMPAT TINGGAL

KETERANGAN 2)

TEMPAT DAN TANGGAL

LAHIR UMUR/ USIA STATUS PERKAWINAN (B/S/P) TPS DESA/KELURAHAN 1) M O D EL A -KW K. KP U Catatan :

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal ……… PANITIA PEMUNGUTAN SUARA

Status Perkawinan B = Belum nikah

Nama

Tanda tangan

S = Sudah nikah P = Pernah nikah

1. Ketua ……….. ……… ……….., ………. P Pernah nikah 1. Ketua ……….. ……… Jenis Kelamin : 2. Anggota ……….. ……… Lk = Laki-laki Pr = Perempuan 3. Anggota ……….. ………

(48)

36

: ……….. KAB/KOTA 1) : ………… : ……….. PROVINSI : ………… : ……….. Halaman : …………

DAFTAR PEMILIH SEMENTARA

PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

TPS DESA/KELURAHAN 1) KECAMATAN STATUS JENIS M O D EL A 1 -KW K. KP U CONTOH Lk Pr 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KETERANGAN 2) NAMA PEMILIH

TEMPAT DAN TANGGAL

LAHIR UMUR/ USIA STATUS PERKAWINAN (B/S/P) JENIS KELAMIN

ALAMAT/ TEMPAT TINGGAL

NOMOR PEMILIH

(49)

Modul Pemutakhiran Data Penutup

37

: ……….. KAB/KOTA 1) : ………… : ……….. PROVINSI : ………… : ……….. Halaman : ………… Lk Pr 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

KECAMATAN NO. URUT

NOMOR PEMILIH

NAMA PEMILIH

TPS DESA/KELURAHAN 1)

ALAMAT/ TEMPAT TINGGAL

KETERANGAN 2)

TEMPAT DAN TANGGAL

LAHIR UMUR/ USIA STATUS PERKAWINAN (B/S/P) JENIS KELAMIN M O D EL A 1 -KW K. KP U Catatan :

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal ……… PANITIA PEMUNGUTAN SUARA

Status Perkawinan B = Belum nikah

Nama

Tanda tangan

S = Sudah nikah P = Pernah nikah

1. Ketua ……….. ……… ……….., ………. Jenis Kelamin : 2. Anggota ……….. ……… Lk = Laki-laki Pr = Perempuan 3. Anggota ……….. ………

(50)

38

: ……….. KAB/KOTA 1) : ………… : ……….. PROVINSI : ………… : ……….. Halaman : ………… JENIS

DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN

PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

TPS DESA/KELURAHAN 1) KECAMATAN STATUS M O D EL A 2 -K W K .K P U CONTOH Lk Pr 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JENIS KELAMIN

ALAMAT/ TEMPAT TINGGAL

KETERANGAN 2)

NAMA PEMILIH

TEMPAT DAN TANGGAL

LAHIR UMUR/ USIA STATUS PERKAWINAN (B/S/P) NOMOR PEMILIH NO. URUT

(51)

Modul Pemutakhiran Data Penutup

39

: ……….. KAB/KOTA 1) : ………… : ……….. PROVINSI : ………… : ……….. Halaman : ………… Lk Pr 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JENIS KELAMIN

KECAMATAN NO. URUT

NOMOR PEMILIH

NAMA PEMILIH

ALAMAT/ TEMPAT TINGGAL

KETERANGAN 2)

TEMPAT DAN TANGGAL

LAHIR UMUR/ USIA STATUS PERKAWINAN (B/S/P) TPS DESA/KELURAHAN 1) M O D EL A 2 -K W K .K P U Catatan :

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal ……… PANITIA PEMUNGUTAN SUARA

Status Perkawinan B = Belum nikah

Nama

Tanda tangan

S = Sudah nikah P = Pernah nikah

1. Ketua ……….. ……… ……….., ………. Jenis Kelamin : 2. Anggota ……….. ……… Lk = Laki-laki Pr = Perempuan 3. Anggota ……….. ………

(52)

40

: ……….. KAB/KOTA 1) : ………… : ……….. PROVINSI : ………… : ……….. Halaman : …………

DAFTAR PEMILIH TETAP

PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

TPS DESA/KELURAHAN 1) KECAMATAN STATUS JENIS M O D EL A 3 -K W K .K P U CONTOH Lk Pr 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KETERANGAN 2) NAMA PEMILIH

TEMPAT DAN TANGGAL

LAHIR UMUR/ USIA STATUS PERKAWINAN (B/S/P) JENIS KELAMIN

ALAMAT/ TEMPAT TINGGAL

NOMOR PEMILIH

Referensi

Dokumen terkait

Apabila dari dalam diri siswa tersebut sudah memiliki motivasi belajar yang tinggi, mereka mampu menimbulkan gairah untuk mempelajari materi pelajaran akuntansi dan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir

penelitian ini mutan yang terpilih dari dosis 20 Gy dapat menjadi kandidat galur baru yang unggul dari segi kandungan senyawa kimia karena memiliki kandungan DDMP dan

Dan fasilitas menjadi salah satu faktor yang berpengaruh didalam Perpustakaan sendiri karena dengan fasilitas yang bagus dan nyaman akan menigkatkan konsentrasi dan

1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mojokerto tahun 2015 ini disusun sebagai laporan pertanggung jawaban yang untuk ke depannya

Judul ditulis tegak ( reguler ) dengan huruf kapital hamya pada awal kalimat, bila judul gambar lebih dari satu baris, maka jarak antara baris dalam judul gambar diketik satu

Secara morfologi enembelas kultivar pisang tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok genom yaitu pertama genom AA, yaitu (pisang lidi, somanih, sominyak ,

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan modul skala likert sebagai alat ukur untuk angket iklim organisasi dan kinerja karyawan.. Pada skala likert