• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Pemberian Obat Parenteral

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teknik Pemberian Obat Parenteral"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

TEKNIK PEMBERIAN OBAT PARENTERAL

TEKNIK PEMBERIAN OBAT PARENTERAL

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok bidang studi Keterampilan Dasar  Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok bidang studi Keterampilan Dasar 

Praktik Kebidanan Praktik Kebidanan Pembimbing Mata Kuliah: Pembimbing Mata Kuliah:  Neneng W

 Neneng Widaningsih, SSTidaningsih, SST.,M.Keb..,M.Keb.

Disusun Oleh : Disusun Oleh : Kelompok 2 Kelompok 2 

ll!!a a ""dd##nni i ""nnddaallllaahh PP$$%%&&22''$$$$(())&&(( 

ss!!a a MMuussttiikkaa PP$$%%&&22''$$$$(())$$$$  Nirmala W

 Nirmala Wah!utrianiah!utriani P$%&2'$P$%&2'$$()&)$()&)  Nu*a T

 Nu*a Tiraniirani P$%&2'$P$%&2'$$()'2$()'2 +

+aanni i pprriilliiaa PP$$%%&&22''$$$$(())'' S

Saa**iittrri i MMaarr!!aannaa PP$$%%&&22''$$$$(())))$$ S

Seekkaar r KKiinnaassiihh PP$$%%&&22''$$$$(())-- /

(2)

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN BANDUNG

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN BANDUNG

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

(3)

KATA PENGANTAR 

Segala pu1i dan s!ukur kami pan1atkan kehadirat llah SWT !ang telah memberikan rahmat serta karuniaN!a. Sehingga penulis dapat men!elesaikan makalah !ang ber1udul 3Teknik  Pemberian Obat Parenteral4.

Tu1uan makalah ini disusun adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Dasar Kebidanan. 5uga untuk mengetahui halhal berkaitan dengan anestesi pemberian obat  parenteral.

Pen!usunan makalah ini tidaklah mungkin terselesaikan tanpa adan!a bantuan dari semua  pihak. Pada kesempatan ini kami mengu6apkan rasa terimakasih kepada:

$. llah SWT !ang telah membantu kami men!elesaikan tugas ini.

2. "bu Neneng Widaningsih, S.ST.,M.Keb. selaku dosen Keterampilan Dasar Kebidanan. &. Temanteman kelas " , khususn!a kelompok 2 !ang telah membantu men!elesaikan

tugas ini.

'. Orang tua !ang telah memberikan kami dorongan semangat.

Penulis men!adari bah7a makalah ini 1auh dari kata sempurna, untuk itu kami memohon kritik dan sarann!a agar makalah ini mendekati kata sempurna. Sehingga pada akhirn!a apa !ang kami harapkan dapat tersampaikan dengan baik.

Penulis berharap, semoga makalah ini dapat berman*aat bagi pemba6a. amiin

(4)

  Penulis

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN $.$ 0atar 8elakang...$ $.2 +umusan Masalah...$ $.& Tu1uan...2 $.' Man*aat...2 BAB II PEMBAHASAN 2.$ "ntrakutan...& a. Pengertian, Tu1uan, dan 0okasi Penusukan...&  b. Prosedur Ker1a... ...' 2.2 Subkutan...( a. Pengertian, Tu1uan, dan 0okasi Penusukan...(  b. Prosedur Ker1a... ...% 2.& "ntra9ena... a. Pengertian, Tu1uan, dan 0okasi Penusukan...  b. Prosedur Ker1a... ...$) 2.' "ntramuskular...$2 a. Pengertian, Tu1uan, dan 0okasi Penusukan...$2  b. Prosedur Ker1a... ...$' BAB III PENUTUP

&.$ Kesimpulan...$( &.2 Saran...$( DAFTAR PUSTAKA...$%

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sediaan parenteral merupakan sediaan steril. Sediaan ini diberikan melalui  beberapa rute pemberian, !aitu "ntra ena ;"<, "ntra Muskular ;"M<, Sub6utaneus ;S=<, dan "ntra =utaneus ;"=<. Obat !ang diberikan se6ara parenteral akan di absorbsi lebih  ban!ak dan bereaksi lebih 6epat dibandingkan dengan obat !ang diberikan se6ara topi6al

atau oral. Salah satu tugas terpenting seorang bidan adalah memberi obat !ang aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien !ang memiliki masalah. Obat beker1a menghasilkan e*ek terapeutik !ang berman*aat. Walaupun obat menguntungkan klien dalam ban!ak hal, beberapa obat dapat menimbulkan e*ek samping !ang serius atau berpotensi menimbulkan e*ek !ang  berbaha!a bila kita memberikan obat tersebut tidak sesuai dengan an1uran !ang

sebenarn!a.

Perlu 1uga diketahui bah7a pemberian obat parenteral dapat men!ebabkan resiko in*eksi. +esiko in*eksi dapat ter1adi bila bidan tidak memperhatikan dan melakukan tekhnik aseptik dan antiseptik pada saat pemberian obat. Selain itu 1uga 1ika bidan melakukan kesalahan dalam memberikan obat dengan 6ara in1eksi, bisa berakibat *atal, sehingga bidan dituntun harus selalu berhatihati. Oleh karena itu, pada makalah ini akan di bahas salah satu rute pemberian obat, !aitu rute pemberian obat se6ara parenteral, memberikan obat pada pasien dengan mengin1eksin!a ke dalam tubuh.

1.2 Ruu!an Ma!ala"

$. 8agaimana 6ara pemberian obat melalui "ntra 6utan> 2. 8agaimana 6ara pemberian obat melalui Sub 6utan> &. 8agaimana 6ara pemberian obat melalui "ntra mus6ular> '. 8agaimana 6ara pemberian obat melalui "ntra 9ena>

(6)

1.# Tu$uan

$. Mengetahui 6ara pemberian obat melalui "ntra 6utan. 2. Mengetahui 6ara pemberian obat melalui Sub 6utan. &. Mengetahui 6ara pemberian obat melalui "ntra mus6ular. '. Mengetahui 6ara pemberian obat melalui "ntra 9ena.

1.% Man&aat

$. Sebagai bahan a1ar bagi pemba6a khusun!a mahasis7a. 2. Sebagai bahan a6uan menambah 7a7asan.

(7)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 INTRAKUTAN

a. Pengert'an( Tu$uan( )an L*ka!' Penu!ukan

"n1eksi intrakutan adalah pemberian obat ke dalam 1aringan kulit tepat di ba7ah epidermis atau dermis !ang se6ara umum dilakukan pada daerah lengan, tangan bagisan 9entral dan dilakukan sebagai tes reaksi alergi terhadap 1enis obat !ang akan digunakan ;?li!ah, 2))<.

5arum !ang digunakan untuk men!untik biasan!a 1arum berukuran ke6il, nomor  2(2% @,&ABB-ABB, spuit $ml, 1umlah larutan !ang digunakanpun tidak lebih dari  beberapa ml. saat pen!untikkan, 1arum ditusukkan dekat sekali dipermukaan kulit dengan  posisi lubang 1arum menghadap ke atas dan membuat sudut antara $)C$-C dengan  permukaan kulit.

Obat !ang diin1eksikan membentuk sebuah gunungan ;ben1olan< pada kulit. Keunggulan pen!untikkan intrakutan antara lain reaksi tubuh terhadap obat !ang diin1eksikan mudah dilihat dengan 6epat dan tingkat reaksin!a 1uga dapat diketahui.

Tu1uan prosedur "n1eksi "ntrakutan ;"=<:

a. Melaksanakan u1i 6oba obat tertentu ;skin test, peni6illin<

 b. Memberikan obat tertentu !ang pemberiann!a han!a dapat dilakukan dengan 6ara suntikan intrakutan

6. Membantu menegakkan diagnose terhadap pen!akit tertentu ;tuber6ulin test< =ontoh obat !ang diberikan menggunakan "=:

(8)

2. ),$ TS atau DS  ), Na=l untuk menetralisir endotoksin dari kuman tetanus atau di*teri.

&. drenalin $E.

'. ),$ ml 9aksin sel diploid manusia ;pasteur marieF< untuk 9aksin rabies.

-. Gkstrak allergen.

(. =e*otaFime $g: larutkan $ 9ial =e*otaFime dengan - 66 aHuabidestAotsu 7l, setelah itu ambil seban!ak ),$ 66 menggunakan spuit $ 66, tambahkan aHuabidestAotsu 7l seban!ak ), 66. Obat siap dilakukan skin test.

%. =e*triaFone $g: larutkan $ 9ial =e*otaFime dengan $) 66 aHuabidestAotsu 7l ;lihat di brosur setiap antibiotik beda penambahan aHuadesn!a<, setelah itu ambil seban!ak ),$ 66 menggunakan spuit $ 66, tambahkan aHuabidestAotsu 7l seban!ak  ), 66. Obat siap dilakukan skin test.

0okasi pen!untikan intrakutan diantaran!a :

a. 0engan atas: & 1ari diba7ah sendi bahu, biasan!a digunakan untuk men!untikan 8=@.

 b. 0engan ba7ah: bagian depan $A& dari lekukan siku, dikulit !ang sehat 1auh dari  pembuluh darah Digunakan untuk skin test dan tes MantouF.

"ndikasi dan kontra "ndikasi "n1eksi "ntrakutan :

  "ndikasi "n1eksi "ntrakutan adalah pada klien !ang akan dilakukan skin test misaln!a tes pada tuber6ulin atau tes terhadap reaksi alergi obat tertentu. Tidak ada kontra indikasi pada in1eksi intrakutan.

+. Pr*!e)ur Pelak!anaan In$ek!' Intrakutan

(9)

$. 8aki !ang bersih

2. Spuit dan 1arum dengan ukuran !ang sesuai ;1arum 2(2% @,&ABB-ABB, spuit $ ml<

&. Obat !ang diperlukan

'. Kapas DTT atau al6ohol dalam tempatn!a -. Kasa atau bola kapas

(. Sarung tangan

%. Wadah sampah ta1am . 8engkok 

. Wadah sampah kering atau basah $). 0arutan klorin dalam tempatn!a $$. 8uku 6atatan obat

8. Prosedur Ker1a

$. =u6i tangan

2. Mempersiapkan alat

&. Mengidenti*ikasi pasien

'. Memperkenalkan diri

-. Men1elaskan prosedur pada pasien

(10)

%. Menentukan lokasi pen!untikan !ang tepat atau bagian dalam lengan ba7ah

. Memakai sarung tangan

. Men!iapkan obat !ang diperlukan sesuai prosedur. 5ika obat dalam bentuk tes alergi, ambil obat ),- ml ditambah ),- ml aHuades ;lakukan sesuai prosedur men6ampur dua 1enis obat dalam $ spuit<

$). Membersihkan lokasi pen!untikan dengan kapas DTT se6ara memutar dari dalam keluar. 5ika menggunakan kapas al6ohol, tunggu sampai mengering sebelum  1arum suntik diinsersikan

$$. Membuka tutup 1arum se6ara lurus, 1angan dengan memutar 

$2. Meregangkan kulit pada daerah !ang akan disuntik dengan tangan !ang non dominan

$&. Menusukkan 1arum dengan sudut $)C$-C dengan be9el menghadap ke atas tepat di ba7ah kuliat dengan tangan dominan

$'. Men!untikan obat dengan perlahan dan mantap. Sebuah gelemung putih harus terbentuk 

$-. Men6abut 1arum dengan 6epat dengan sudut !ang sama pada saat insersi

$(. Menghindari atau tidak boleh melakukan masase atau menekan daerah suntikan. Tidak boleh diperban

(11)

$%. Membuang alat suntik dan 1arum ke 7adah sampah ta1am, 1angan menutup kembali 1arum suntik 

$. Membuka sarung tangan

$. Men6u6i tangan

2). Memberikan pendidikan atau in*ormasi !ang tepat tentang pera7atan daerah  bekas suntikan dan memberitahu pasien untuk menunggu 2)&) menit

2$. Melakukan obser9asi pas6a in1eksi

22. Mendokumentasikan prosedur pada status pasien dan 6atatan !ang sesuai

2.2 SUBKUTAN

a. Pengert'an( Tu$uan( )an L*ka!' Penu!ukan

Pemberian obat subkutan adalah pemberian obat melalui suntikan keba7ah kulit !ang dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau $A& bagian dari bahu,  paha sebelah luar, daerah dada, dan daerah sekitar umbilikus ;abdomen<. Pemberian obat melalui subkutan ini pada umumn!a dilakukan dalam program pemberian insulin !ang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah. ;Iida!at, 2))<. "n1eksi subkutan memiliki e*ek sistemik.

0okasi in1eksi subkutan diantaran!a : $. lengan atas sebelah luar  2. paha sebelah luar 

&. daerah dada, dan

'. daerah sekitar umbilikus ;abdomen<

Tu1uan in1eksi subkutan adalahagar obat dapat men!ebar dan diserap se6ara perlahan lahan. Teknik pemberian in1eksi subkutan !aitu dengan men!untikan 1arum '- dera1at dari  permukaan kulit. "ndikasi dan kontra indikasin!a !aitu :

(12)

$. Indikasi : bisa dilakakukan pada pasien yang tidak sadar, tidak mau bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, tidak alergi. Lokasinya yang ideal adalah lengan bawah dalam dan pungguang bagian atas.

2. Kontra Indikasi : luka, berbulu, alergi, infeksi kulit

 Prinsip pemberian obat parenteral (intrakutan, subkutan, intravena, intramuscular) berdasarkan perbedaan sudut saat menyuntikan

+. Pr*!e)ur Pe+er'an O+at Su+kutan

5arum !ang digunakan untuk in1eksi subkutan adalah 5arum ukuran 2-gauge , -A in6i. lat dan 8ahan :

$. Da*tar buku obatA6atatan, 5ad7al pemberian obat. 2. Obat dalam tempatn!a.

&. Spuit insulin.

(13)

-. =airan pelarut. (. 8ak in1eksi. %. 8engkok.

. Perlak dan alasn!a. Prodesur Ker1a:

$. =u6i tangan.

2. 5elaskan prosedur !ang akan dilakukan.

&. 8ebaskan daerah !ang akan dilakukan suntikan atau bebaskan suntikan dari  pakaian. pabila menggunakan ba1u maka buka atai lipat keatas.

'. mbil obat dalam tempatn!a sesuai dengan dosis !ang akan diberikan, setelah itu tempatkan pada bak i1eksi.

-. Desin*eksi dengan kapas alkohol

(. Tegangkan dengan tangan kiri ; daerah !ang akan dilakukan suntikan subkutan<. %. 0akukan penusukan dengan lubang menghadap keatas dengan sudut '- dera1at

 pada permukaan kulit.

. 0akukan aspirasi, bila tidak darah semprotkan obat perlahanlahan hingga habis. . Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol. Masukkan spuit !ang telah terpakai

kedalam bengkok.

$). =atat reaksi pemberian, tangggal, 7aktu pemberian , dan 1enisAdosis obat. $$. =u6i tangan.

2.# INTRA,ENA

a. Pengert'an( Tu$uan( )an L*ka!'

8eberapa 1enis obat dapat dipakaikan se6ara intra9ena , dengan memasukan langsung ke pembuluh darah . Dalam bahasa inggris , teknik ini sering disebut 3push4

(14)

;dorong<. =ara dorong memungkinkan pen!erapan obat dengan segera dan sering digunakkan dalam situasi darurat.

Pada pokokn!a ada dua 6ara memasukan obat se6ara intra9ena :

$. Se6ara tidak langsung. Merupakan 6ara pemberian obat dengan menambahkan A memasukan obat ke dalam media ;7adahAselang<.

2. dapun 6ara memasukan obat langsung keperedaran darah adalah memasukan melalui area suntik pada 9ena se6ara langsung. 0okasi 9enan!a ada 9ena mediana 6ubiti A 6ephalika ;lengan<, 9ena saphenosus ;tungkai<, 9ena 1ugularis ;leher<, 9ena temporalisA*rontalis ;kepala<. !ang  bertu1uan agar reaksi 6epat dan langsung masuk pada pembuluh darah. Kekurangan dari in1eksi intra9ena ini diantaran!a dapat men!ebabkan emboli, in*eksi karena 1arum tidak steril, hematoma, alergi, obat tidak dapat ditarik kembali, dan membutuhkan keahlian khusus.

Contoh memasukan obat secara intravena +. Pr*!e)ur Pe+er'an O+at Intra-ena

(15)

lat dan bahan :

$. Spuit dan 1arum sesuai dengan ukuran 2. Obat dala tepatn!a

&. Selang intra9ena '. Kapas al6ohol Prosedur ker1a : $. =u6i tangan

2. 5elaskan prosedur !ang akan dilakukan

&. Periksa identitas pasien dan ambil obat kemudian masukan ke dalam spuit '. =ari tmpat pen!unikan obat pada daerah selang intra9ena

-. 0akukan disin*eksi dengan kasapas al6ohol dan stop aliran

(. 0akukan pen!untikan dengan memasukn 1arum spuit hingga menembus bagian tengah dan masukan obat perlahan lahan kedalam selang intra9ena

%. Setelah selesai tarik spuit

. Periksa ke6epatan in*use dan obser9asi reaksi obat . =u6i tangan

$). =atat obat !ang telah diberikan dan dosisn!a

2. Pe+er'an *+at 'ntra-ena t')ak lang!ung -'a /a)a"0

Merupakan 6ara memberikan obat dengan menambahkan atau memasukan obat kedalam 7adah 6airan intra9ena !ang bertu1uan untuk meminimalkan e*ek samping dan mempertahankan kadar terspeutik dalam darah

(16)

$. Spuit dan 1arum sesuai dengn ukuran 2. Obat dalam tempatn!a

&. Wadah 6airan ;kantongAbotol< '. Kapas al6ohol

Prosedur ker1a : $. =u6i tangan

2. 5elaskan prosedur !ang akan dilakukan

&. Periksa identitas pasien dan ambil obat kemudian masukan ke dalam spuit '. =ari tempat pen!untikan obat pada daerah kantong

-. 0akukan disin*eksi dengan kapas al6ohol dan stop aliran

(. 0akukan pen!untikam dengan memasukan 1arum spuit menembus bagian tengah dan masukkan obat perlahan lahan ke dalam kantongA7adah 6airan

%. Setelah selesai tarik spuit dan 6ampur larutan dengan membalikkan kantong 6airan dengan perlahan lahan dari satu u1ung ke u1ung lain

#. Pe+er'an *+at 'ntra-ena lang!ung

=ara memberikan obat melalui 9ena se6ara langsung , diantaran!a 9ena mediana 6ubitiA6ephalika ;lengan< , 9ena saphenous ;tungkai< , 9ena 1uguralis ;leher< , 9ena *rontalisAtemporalis ;kepala< , !ang bertu1uan agar reaksi 6epat dan langsung masuk pada pembuluh darah.

lat dan bahan :

$. Da*tar buku obat A6atatan , 1ad7al pemberian obat 2. Obat dalam tempatn!a

(17)

&. Spuit sesuai dengan 1enis ukurann!a '. Kapas al6ohol dalam tempatn!a -. =airan pelarut

(. 8ak instrument %. 8engkok

. Perlak dan alasn!a

. Karet pembendung ;tourniHuet<  Prosedur ker1a :

$. =u6i tangan

2. 5elaskan prosedur !ang akan dilakukan

&. 8ebaskan daerah !ang disuntik dengan 6ara membebaskan daerah !ang akan dilakukan pen!untikan dari pakaian dan apabila tertutup buka atau keataskan

'. mbil obat dalam tempatn!a dengnan spuit sesuai dengan sosis !ang akan diberikan . pabla obat berada dalam bentuk sediaan bubuk , maka larutkan dengan pelarut ;aHuades steril<

-. Pasang perlak atau pengalas diba7ah 9ena !ang akan dilakukan pen!untikan (. Kemudian tempatkan obat !ang telah diambil pada bak in1eksi

%. Desin*eksi dengan kapas al6ohol

. 0akukan pengikatan dengan tourniHuet pada bagian atas daerah !ang akan dilakukan pemberian obat atau tegangkan dengan tangan A minta bantuan atau membendung diatas 9ena !ang akan dilakukan pen!untikan

(18)

$). 0akukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan memasukkan ke  pembuluh darah

$$. 0akukan aspirasi bila sudah ada darah lepaskan karet pembendung ;torniHuet< lalu semprotkan obat hingga habis

$2. Setelah selesai ambl spuit dengan menarik dan lakukan penekanan pada daerah  penusukan dengan kapas al6ohol , dan spuit !ang telah digunakan letakkan ke

dalam bengkok

$&. =atat reaksi pemberian , tanggal , 7aktu , dosis pemberian obat $'. =u6i tangan

2.% INTRAMUSKULAR 

a. Pegert'an( Tu$uan( )an L*ka!' Penu!ukan

Menurut Iida!at ;2)), $'%<, Pemberian obat intramus6ular adalah 6ara  pemberian obat dengan memamsukan obat kedalam 1aringan otot. Tu1uan pemberian obat dengan 6ara ini adalah agar absorbsi obat lebih 6epat. Pemberian dengan 6ara intramus6ular memberikan e*ek sistemik pada tubuh.

Menurut 7ol* ;$',($(2-<, rute intramuskulat sering 1uga digunakan untuk  obat !ang menimbulkan gangguan karena sedikit sekali u1ung s!ara* dalam 1aringan otot !ang tebal.pen!erapan berlangsung seperti pada pemakaian subkutan. Tetapi prosesn!a lebih 6epat karena 1aringan otot mengandung pembuluh darah !ang lebih ban!ak.

Pan1ang 1arum !ang diperlukan untuk men6apai 1aringan tersebut ber9ariasi dari orang ke orang. 5arum !ang paling ban!ak digunakan untuk in1eksi intramus6ular adalah ukuran 22.pan1ang $$A2 in6i.

dapun lokasi !ang digunakan untuk in1eksi intramus6ular !aitu : $. rea dorsogluteal ;pinggul bagian belakang<

(19)

2. rea 9entro gluteal. 0okasi ini lebih disukai daripada area dorso gluteal untuk  men!untik pasien anak. Karena tidak terdapat pembuluh darah atau tali s!ara*   besar, lemak lebih sedikit area lebih bersih karena 1arang terkontaminasi dan  pasien dapat berbaring terlentang ketika diin1eksi.

&. Otot 9astus lateralis ;otot paha<. Otot ini makin sering direkomendasikan untuk  lokasi in1eksi.ia merupakan otot !ang tebal dan sedikit sekali atau goleh dikata tidak ada reaksi !ang serius.

'. Otot deltoid dan posterior trisep ;bahu dan lengan atas. Otot ini 1arang digunakan untuk keperluan in1eksi karena ban!ak pasien !ang merasa lebih letih

-. Otot rektus *emoris ;otot lurus paha <. Otot ini han!a digunakan untuk in1eksi kalau tak dapat dilakukan ditempat lain karena ban!ak pasien !ang merasa sakit  1ika diin1eksi di daerah tersebut.

 Lokasi penusukan intramuskular  +. Pr*!e)ur Pe+er'an O+at Intrau!kular

lat dan bahan :

$. Da*tar buku obat atau 6atatan, 1ad7al pemberian obat 2. Obat dalam tempatn!a

(20)

&. Spuit dan 1arum sesuai ukuran '. Kapas al6ohol dalam tempatn!aB $. =airan terlarut

2. 8ak in1eksi &. 8engkok 

Prosedur ker1a : $. =u6i tangan

2. 5elaskan prosedur !ang akan dilakukan

&. mbil obat kemudian masukan kedalam spuit sesuai dengan dosis, setelah itu letakan pada bak in1eksi

'. Periksa tempat !ang akan dilakukan pen!untikan

-. Desin*eksi dengan kapas al6ohol tempat !ang akan dilakukan pen!untikan (. 0akukan pen!untikan

 Pada daerah paha ;an1urkan pasien untuk berbaring terlentang, dengan lutut

sedikit *leksi<

 Pada 9entro gluteal an1urkan pasien untuk miring, tengkurap atau terlentang

dengan lutut dan punggul pada sisi !ang akan dilakukan pen!untikan dalam keadaan *leksi.

 Pada daerah dorso gluteal, an1urkan pasien untuk tengkurap dengan lutut

diputar ke arah dalam atau miring dengan lutut bagian atas dan pinggul *leksi dan diletakan di depan tungkai ba7ah.

 Pada daerah deltoid ;lengan atas<, an1urkan pasien untuk dududk atau

(21)

%. melakukan penusukan dengan posisi 1arum tetap lurus

. Setelah 1arum masuk, lakukan aspirasi spuit. 8ila tidak ada darah semprotkan obat se6ara perlahan hingga habis.

. Setelah selesai ambil spuit dengan menarik spuit dan tekan daerah pen!untikan dengan kapas al6ohol. Kemudian letakan spuit !ang telah digunakan pada  bengkok 

$). =atat reaksi 1umlah dosis dan 7aktu pemberian $$. =u6i tangan

BAB III

PENUTUP

#.1 Ke!'ulan

Obat dapat diberikan dengan berbagai 6ara disesuaikan dengan kondisi pasien, diantaran!a : sub kutan, intra kutan, intra mus6ular, dan intra 9ena. Perbedaan dari setiap

(22)

teknit tersebut adalah dari lokasi penusukan dan prinsip penusukan. Subkutan merupakan memasukan obat ke dalam lapisan subkutan. "ntrakutan merupakan in1eksi obat ke dalam lapisan dermis. "ntramus6ular merupakan in1eksi obat ke dalam otot. "ntra9ena merupakan in1eksi obat ke dalam 9ena. Dalam pemberian obat ada halhal !ang perlu diperhatikan, !aitu indikasi dan kontra indikasi pemberian obat. Sebab ada 1enis1enis obat tertentu !ang tidak bereaksi 1ika diberikan dengan 6ara !ang salah.

#.2 Saran

Setiap obat merupakan ra6un !ang !ang dapat memberikan e*ek samping !ang tidak baik 1ika kita salah menggunakann!a. Ial ini tentun!a dapat menimbulkan kerugian  bahkan akibatn!a bisa *atal. Oleh karena itu, kita sebagai bidan, harus melaksanakan tugas kita dengan sebaikbaikn!a tanpa menimbulkan masalahmasalah !ang dapat merugikan diri kita sendiri maupun orang lain.

(23)

Dama!anti, "ka Putri.,dkk. ;2)$-<.  Panduan lengkap keterampilan dasar kebidanan II . /og!akarta : Deepublish

Iida!at, . ;2))<. Pengantar kebutuhan dasar manusia. 5akarta : Salemba Medika Kee, 5o!6e.0. ;$(<. Farmakologi : pendekatan proses keperawatan. 5akarta : G@= Prihar1o, +. ;$-<. eknik pemberian obat bagi perawat . 5akarta : G@=

?li!ah, M. ;2))<. Praktikum keterampilan dasar praktik klinik aplikasi dasar!dasar praktik kebidanan" 5akarta: Salemba Medika

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa frekuensi pemberian nutrisi dengan parameter suhu air dan pH air yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap bobot basah

Kegunaan praktis penelitian ini adalah untuk menumbuhkan pemahaman terhadap salah satu model kurikulum pendidikan Agama Islam yang diterapkan di homeschooling, sekaligus dapat

Pada evaluasi tahap akhir, evaluasi dilakukan pada hasil perbaikan situs web BITS dengan total temuan permasalahan sebanyak 15 temuan dan permasalahan paling

Konsep Case-Based Reasoning (CBR) merupakan konsep berbasis penalaran dan berbasis pengetahuan, dimana masalah yang ada akan diselesaikan, dicocokan dengan menggunakan

Produksi yang dihasilkan dari usaha budidaya ikan nila dan usahatani padi jika dikalikan dengan harga jual akan menghasilkan penerimaan usahatani, dan selisih antara

Partikular sa Pilipinas ay nagbebenta rin sila ng Chicken McDo, Burger McDo at McSpaghetti na orihinal nilang resipe na ginamitan ng lutong Pilipino para maging angkop sa panlasa

Pogram Pemerintah Kota Surakarta yang baru adalah dengan berinisiatif mengadakan Tradisi Tebar Mino, yaitu tradisi menebar ribuah benih ikan, melepaskan ratusan ekor burung, dan

Perubahan sosial politik yang ditawarkan bagi kalangan kelas menengah terinspirasi Timur Tengah adalah purifikasi ajaran Islam yang kemudian mengkristal menjadi dua hal,