SMK NEGERI 1 SUMEDANG SMK NEGERI 1 SUMEDANG
TEKNOLOGI DAN REKAYASA TEKNOLOGI DAN REKAYASA
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Jl. Mayor Abdurakhman No.209, Sumedang Jl. Mayor Abdurakhman No.209, Sumedang
Tlp.(0261)2
Tlp.(0261)202056 , 02056 , Fax:(0261) 202056,Fax:(0261) 202056, E-mail:
E-mail: smkn1smd@gmail.comsmkn1smd@gmail.com,, Website :
Website : www.smkn1sumedang.sch.idwww.smkn1sumedang.sch.id QSC 01096QSC 01096
lembaga Sertifikasi Sistem Mutu lembaga Sertifikasi Sistem Mutu LSSM-002-IDN LSSM-002-IDN
F.
F. KUR.7.5.1.aKUR.7.5.1.a-08 -08 Edisi/RevisEdisi/Revisi i : : A/0 A/0 Tgl. Tgl. Berlaku Berlaku : : 8 8 MEI MEI 2017 2017 Hal Hal 1 1 dari dari 11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) (RPP)
Satuan
Satuan Pendidikan Pendidikan : : SMK SMK NEGERI NEGERI 1 1 SUMEDANGSUMEDANG Bidang
Bidang Keahlian Keahlian : : Teknologi Teknologi dan dan RekayasaRekayasa Program
Program Keahlian Keahlian : : TGB TGB (Teknik (Teknik Gambar Gambar Bangunan)Bangunan) Paket
Paket Keahlian Keahlian : : Gambar Gambar BangunanBangunan Kelas
Kelas / / Semester Semester : : XI-BXI-B Mata
Mata Pelajaran Pelajaran : : Konstruksi Konstruksi BangunanBangunan Topik
Topik : : Penggunaan Penggunaan Pondasi Pondasi Sesuai Sesuai SpesifikasiSpesifikasi Teknis Dan Kebutuhan
Teknis Dan Kebutuhan Alokasi
Alokasi Waktu Waktu : : 3 3 X X 45 45 menitmenit Pertemuan
Pertemuan : : 11
KKB
KKB : : 7575
A.
A. Kompetensi IntiKompetensi Inti KI 1
KI 1 : : Menghayati Menghayati dan dan mengamalkan mengamalkan ajaran ajaran agama agama yang yang dianutnyadianutnya KI 2
KI 2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli: Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
berinteraksi secara secara efektif efektif dengan dengan lingkungan lingkungan sosial sosial dan dan alam alam serta serta dalamdalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI
KI 3 3 : : Memahami, Memahami, menerapkan menerapkan dan dan menganalisis menganalisis pengetahuan pengetahuan faktual, faktual, konseptual, konseptual, dandan prosedural
prosedural berdasarkan rasa berdasarkan rasa ingin ingin tahunya tahunya tentang ilmu tentang ilmu pengetahuan, pengetahuan, teknologi, teknologi, seni,seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
peradaban terkait penyebab fenopenyebab fenomena dan mena dan kejadian dalam kejadian dalam bidang kbidang kerja yang erja yang spesifikspesifik untuk memecahkan masalah.
untuk memecahkan masalah. KI 4
KI 4 : : Mengolah, Mengolah, menalar, menalar, dan dan menyaji menyaji dalam ranah dalam ranah konkret konkret dan dan ranah ranah abstrak abstrak terkaitterkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
B.
B. KompeteKompetensi Dasar nsi Dasar dan Indikatordan Indikator 1.
1. Kompetensi DasarKompetensi Dasar 1.1
1.1 Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan danMemahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya . kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya . 1.2
1.2 Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai sumber energi di alam.Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai sumber energi di alam. 1.3
1.3 Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupanMengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
sehari-hari. 2.1
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
melakukan percobaan dan berdiskusi. 2.2
2.2 Menunjukan perilaku patut dan santun serta menghargai kerja individu maupunMenunjukan perilaku patut dan santun serta menghargai kerja individu maupun kelompok dalam aktivitas sehari-hari.
kelompok dalam aktivitas sehari-hari. 2.3
2.3 Menunjukan perilaku responsif dan pro-aktif serta bikajsana sebagai wujud kemampuanMenunjukan perilaku responsif dan pro-aktif serta bikajsana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
2.
2. IndikatorIndikator Pengetahuan : Pengetahuan :
3.10.1
3.10.1 Siswa dapat Siswa dapat mengetahui definisi mengetahui definisi pondasi dpondasi dan fungsinyan fungsinya pada a pada bangunanbangunan 3.10.2
3.10.2 Siswa dapat Siswa dapat mengetahui jenis-jenis mengetahui jenis-jenis pondasi dan pondasi dan macam-macam pondasimacam-macam pondasi
3.10.3 Siswa dapat mengetahui penggunaan macam-macam pondasi berdasarkan daya 3.10.3 Siswa dapat mengetahui penggunaan macam-macam pondasi berdasarkan daya
dukung tanah dan kebutuhan dukung tanah dan kebutuhan 4.10.1
4.10.1 Siswa dapat menganalisis dan Siswa dapat menganalisis dan menalar macam-macam pondasi dan menalar macam-macam pondasi dan penggunaannyapenggunaannya pada bangunan
pada bangunan Keterampilan :
Keterampilan : 4.6.1
4.6.1 siswa siswa dapat dapat menggambar menggambar pondasi pondasi dengan dengan tepattepat Sikap:
Sikap: 2.1.1
2.1.1 Siswa Siswa memiliki memiliki sikap sikap rasa rasa ingin ingin tahu tahu yang yang besarbesar 2.1.2
2.1.2 Siswa Siswa memiliki memiliki sikap sikap objektif.objektif. 2.1.3
2.1.3 Siswa Siswa memiliki memiliki sikap sikap teliti.teliti. 2.2.1
2.2.1 Siswa dSiswa dapat mengapat menghargai huhargai hubungan bungan kerja antara kerja antara individu individu dan dan kelompok kelompok dalamdalam kegiatan belajar mengajar
kegiatan belajar mengajar
C.
C. Tujuan Tujuan PembelajPembelajaranaran 1.
2. Mengetahui jenis dan macam-macam pondasi
3. Memahami penggunaan pondasi berdasarkan daya dukung tanah 4. Menalar penggunaan pondasi berdasarkan daya dukung tanah 5. Menggambar pondasi pada gambar kerja
D. Materi Pembelajaran Pertemuan 1
1. Definisi dan Fungsi Pondasi
Pondasi merupakan bagian paling bawah dari suatu konstruksi bangunan. Fungsi pondasi adalah meneruskan beban konstruksi ke lapisan tanah yang berada di bawah pondasi dan tidak melampaui kekuatan tanah yang bersangkutan. Apabila kekuatan tanah dilampaui, maka penurunan yang berlebihan atau keruntuhan dari tanah akan terjadi, kedua hal tersebut akan menyebabkan kerusakkan konstruksi yang berada di atas pondasi.
2. Syarat Pondasi
Persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh pondasi antara lain: a. Terhadap tanah dasar:
o Pondasi harus mempunyai bentuk, ukuran dan struktur sedemikian rupa
sehingga tanah dasar mampu memikul gaya-gaya yang bekerja.
o Penurunan yang terjadi tidak boleh terlalu besar/tidak merata. o Bangunan tidak boleh bergeser atau mengguling.
b. Terhadap struktur pondasi sendiri:
o Struktur pondasi harus cukup kuat sehingga tidak pecah akibat gaya yang
bekerja. 3. Jenis-jenis Pondasi
Pemilihan jenis pondasi yang akan digunakan sebagai s truktur bawah dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain kondisi tanah dasar, beban yang diterima pondasi, peraturan yang berlaku, biaya, kemudahan pelaksanaannya dan sebagainya. Berdasarkan elevasi kedalamannya, maka pondasi dibedakan menjadi pondasi dangkal ( shallow foundation) dan pondasi dalam (deep foundation) (Das, 1998).
a. Pondasi Dangkal (Shallow Foundation)
Pondasi dangkal adalah struktur konstruksi paling bawah yang berfungsi meneruskan (mendistribusikan) beban bangunan ke lapisan tanah keras yang berada relatif dekat dengan permukaan tanah. Pada awalnya, yang dikategorikan pondasi dangkal adalah pondasi yang memiliki kedalaman (Df) lebih kecil atau sama
dengan dimensi lebar pondasi (B). Namun dalam perkembangannya, pondasi masih dianggap dangkal meskipun kedalaman pondasi mencapai tiga (3) sampai empat (4) kali lebar pondasi (4B) (Budi, 2011).
Pondasi dangkal biasanya digunakan untuk bangunan yang beratnya relatif tidak besar yang biasanya disebut pondasi langsung (spread footing) yaitu dengan
memperlebar bagian bawah dari kolom atau dinding bangunan, sehingga beban bangunan disebarkan (spread) menjadi desakan yang lebih kecil daripada daya
dukung tanah yang diizinkan.
Pondasi dangkal menurut bentuk konstruksinya dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu:
1. Pondasi menerus (continous footing) 2. Pondasi telapak (individual footing)
4. Pondasi pelat (mat footing/raft footing)
1). Pondasi Telapak
Pondasi telapak ialah pelebaran alas kolom atau dinding dengan tujuan untuk meneruskan beban pada tanah suatu tekanan yang sesuai dengan sifat-sifat tanah yang bersangkutan. Pondasi telapak yang mendukung kolom tunggal disebut telapak kolom individual, telapak tersendiri atau telapak sebar. Pondasi telapak di bawah suatu dinding disebut telapak dinding atau telapak menerus. Apabila sebuah pondasi telapak mendukung beberapa kolom disebut telapak gabungan. Bentuk khusus dari telapak gabungan yang umumnya digunakan apabila salah satu kolomnya mendukung dinding luar disebut telapak kantilever.
2). Pondasi Cakar Ayam
Pondasi sistem cakar ayam terdiri dari pelat tipis yang didukung oleh pipa- pipa (cakar) yang tertanam di dalam tanah. Posisi pipa-pipa ini
menggantung pada bagian bawah pelat. Hubungan antara pipa-pipa dengan pelat beton dibuat monolit. Kerjasama sistem yang terdiri dari pelat-cakar tanah ini, menciptakan pelat yang lebih kaku dan lebih tahan terhadap beban dan pengaruh penurunan tidak seragam. Pondasi system cakar ayam ditemukan oleh Prof. Dr. Ir. Sedijatmo pada tahun 1961.
Secara umum perkerasan cakar ayam terdiri dari pelat tipis beton bertulang tebal 10-17 cm yang diperkaku dengan pipa-pipa beton (cakar) berdiameter 120 cm, tebal 8 cm, dan panjang pipa 150-200 cm, yang tertanam pada lapisan subgrade, dengan jarak pipa-pipa berkisar 2,0- 2,5m. Di bawah pelat beton, terdapat lapisan lean concrete setebal ± 10 cm (terbuat dari beton mutu rendah) dan lapisan sirtu setebal ± 30 cm yang berfungsi, terutama sebagai perkerasan sementara selama masa pelaksanaan dan agar permukaan subgrade dapat rata sehingga pelat beton cakar ayam dapat
dibuat di atasnya. Pipa-pipa beton tersebut disebut cakar. Sistem cakar ayam telah banyak diaplikasikan pada berbagai macam bangunan, seperti pondasi menara transmisi tegangan tinggi, bangunan gedung bertingkat, power stasion, kolam renang, gudang dan hanggar, jembatan, menara bandara (runway, taxi way, dan apron), perkerasan jalan tol, dan lain-lain (Hardiyatmo, 2010).
3). Pondasi Batu Kali
Pondasi batu kali ini sering disebut juga pondasi menerus atau pondasi memanjang,
Bentuk pondasi ini secara gambar detail pondasi adalah trapesium, namun tak jarang kita temui dilapangan jenis pondasi batu kali ini berbentuk kotak, pondasi ini selain menggunakan batu kali juga bisa menggunakan batu pecah sebagai pengganti.
Fungsinya sendiri yaitu untuk menopang beban memanjang, baik itu untuk menopang beban dinding atau beban kolom yang tidak dapat secara
langsung di tahan oleh satu atau dua kolom, sehingga beban menjadi merata dengan adanya pondasi.
4). Pondasi Umpak
Jenis pondasi ini sangat cocok untuk area tanah yang keras karena pondasi ini tidak memerlukan kedalaman yang lebih untuk membuatnya, sampai sekarang pun pondasi ini masih banyak digunakan didaerah tertentu namun dengan bantuan ditopang oleh pondasi batu kali yang diletakakn tepat di bawahnya.
5). Pondasi Rakit
Bila dikedalaman dangkal ditemui tanah yang lunak untuk diletakan pondasi, maka solusinya bisa menggunakan pondasi rakit, selain itu pondasi ini juga berguna untuk mendukung kolom-kolom yang jaraknya terlalu berdekatan tidak mungkin untuk dipasangi telapak satu persatu, solusi dijadikan satu kekuatan. pondasi rakit sejatinya adalah plat beton bertulang.
6). Pondasi Roolag Bata
Rollag bata merupakan pondasi sederhana yang fungsinya bukan menyalurkan beban bangunan, melainkan untuk menyeimbangkan posisi lantai agar tidak terjadi amblas pada ujung lantai. Pondasi ini biasanya digunakan untuk membuat teras rumah, fungsinya hampir sama dengan sloof gantung namun rollag bata tidak sekuat sloof gantung dan tidak semahal sloof gantung.
7). Pondasi Batu Bata
Seperti halnya pondasi Batu Kali, pondasi batu bata memiliki fungsi sama. Namun yang membedakan keduanya hanyalah bahan yang digunakan serta kondisi alam di daerah sekitarnya. Dikarenakan batu-bata merupakan bahan yang rentan terhadap air, maka pemasangan harus lebih maksimal artinya bata yang dipasang harus
b. Pondasi Dalam (Deep Foundation)
Pondasi dalam merupakan struktur bawah suatu konstruksi yang berfungsi untuk meneruskan beban konstruksi ke lapisan tanah keras yang berada jauh dari permukaan tanah. Suatu pondasi dapat dikategorikan sebagai pondasi dalam apabila perbandingan antara kedalaman dengan lebar pondasi lebih dari sepuluh (Df/B
10).
1. Pondasi sumuran.
Pondasi sumuran merupakan sebuah bentuk peralihan diantara pondasi dangkal dan pondasi tiang. Pondasi sumuran sangat tepat digunakan pada tanah kurang baik dan lapisan tanah kerasnya tidak terlalu dalam, diantara kedalaman 3 – 5
meter. Diameter sumuran biasanya antara 0.80 - 1.00 m dan ada kemungkinan dalam satu bangunan diameternya berbeda-beda, ini dikarenakan masing-masi ng kolom berbeda bebannya.
2. Pondasi tiang pancang
Pondasi tiang pancang digunakan apabila tanah yang berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan atau tanah yang daya dukungnya mencukupi untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban yang bekerja berada pada lapisan yang sangat dalam dari permukaan tanah yaitu lebih dari 8 meter.
Fungsi dari pondasi tiang pancang adalah untuk meneruskan beban-beban dari konstruksi di atasnya (super struktur) ke lapisan tanah keras yang letaknya sangat dalam.
Dalam pelaksanaan pemancangan pada umumnya dipancangkan tegak lurus dalam tanah, tetapi ada juga dipancangkan miring (battle pile) untuk dapat menahan gaya-gaya horizontal yang bekerja, Hal seperti ini sering digunakan pada konstruksi dermaga yang terjadi tekanan kesamping dari kapal dan perahu. Sudut kemiringan yang dapat dicapai oleh tiang tergantung dari alat yang dipergunakan serta disesuaikan pula dengan perencanaannya.
3. Pondasi bore pile
Pondasi bored pile fungsinya sama dengan pondasi dalam lainya yait s eperti pondasi tiang pancang. Perbedaannya adalah pada cara pengerjaanya, yaitu bored pile dimulai dengan melubangi tanah dahulu sampai kedalaman yang dibutuhkan, kemudian pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan dengan pengecoran beton
Pertemuan 2
1. Definisi Tanah
Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral – mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut (Das, 1998).
Tanah adalah pondasi pendukung suatu bangunan, atau bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri seperti tanggul atau bendungan, atau terkadang sebagai sumber penyebab gaya luar pada bangunan, seperti tembok/donding penahan tanah. Namun tidak semua tanah mampu mendukung konstruksi. Hanya tanah yang mempunyai stabilitas baik yang mampu mendukung konstruksi yang besar. Sedangkan tanah yang kurang baik harus distabilisasi terlebih dahulu sebelum dipergunakan sebagai pondasi pendukung.
2.Faktor penentu bentuk pondasi
Tipe bentuk pondasi yang paling cocok untuk suatu bangunan tergantung pada beberapa faktor; fungsi bangunan dan beban yang harus dipikul, kondisi permukaan serta biaya pondasi dibanding dengan biaya bangunan. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan pondasi dangkal antara lain bahwa elevasi dasar pondasi harus di bawah (Budi, 2011):
a) batas beku tanah yang mungkin terjadi pada musim dingin (untuk Negara yang mempunyai 4 musim),
b) zona yang berpotensi mengalami perubahan volume yang besar akibat perubahan kadar air di dalam tanah (tanah expansive),
c) lapisan tanah organik,
d) lapisan tanah gambut (peat),
e) material yang tidak dapat dikonsolidasi (sampah).
Jenis-jenis pondasi yang sesuai dengan keadaan tanah pondasi yang bersangkuta (Sosrodarsono dan Nakazawa, 1990), yaitu:
a. Bila tanah pendukung pondasi terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah permukaan tanah, dalam hal ini pondasinya adalah pondasi telapak (spread foundation). b. Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 10 meter di bawah
permukaan tanah, dalam hal ini dipakai pondasi tiang atau pondasi tiang apung (floating pile foundation) untuk memperbaiki tanah pondasi. Jika memakai tiang , maka tiang baja atau tiang beton yang dicor di tempat kurang ekonomis, karena tiang-tiang tersebut kurang panjang.
c. Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 20 meter di bawah permukaan tanah, dalam hal ini tergantung dari penurunan (settlement) yang diizinkan. Apabila tidak boleh terjadi penurunan, biasanya digunakan pondasi tiang pancang (pile driven foundation). Tetapi bila batu besar (cobble stones) pada lapisan antara, pemakaian kaison lebih menguntungkan.
d. Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 30 meter di bawah permukaan tanah, biasanya dipakai kaison terbuka, tiang baja atau tiang yang dicor di
tempat. Tetapi apabila tekanan atmosfer yang bekerja ternyata kurang dari 3 kg/cm2 digunakan juga kaison tekanan.
e. Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman lebih dari 40 meter di bawah permukaan tanah, dalam hal ini yang paling baik adalah tiang baja dan tiang beton yang
dicor di tempat.
Langkah-langkah perancangan pondasi adalah sebagai berikut (Hardi yatmo, 2010): 1. Menentukan jumlah beban efektif yang akan ditransfer ke tanah di bawah pondasi. Untuk
perancangan tulangan, perlu ditentukan besarnya beban mati dan beban hidup dan beban- beban tersebut harus dikalikan factor-faktor pengali tertentu menurut peraturan yang berlaku.
2. Menentukan nilai kapasitas dukung ijin (qa). Luas dasar pondasi, secara pendekatan ditentukan dari membagi jumlah beban efektif dengan kapasitas dukung ijin (qa).
3. Didasarkan pada tekanan yang terjadi pada dasar pondasi, dapat dilakukan perancangan struktur dari pondasinya, yaitu dengan menghitung momen- momen lentur dan gaya-gaya geser yang terjadi pada pelat pondasi.
E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model : Problem Based Leaarning
3. Metode : Ceramah, demontrasi (gambar,video dan menggambar langsung), dan Games (tebak gambar).
F. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar 1. Alat, Bahan dan Media
a. Proyektor
b. Papan Tulis dan Spidol c. Laptop
2. Sumber Belajar
a. Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Banguna Kayu 1. Kanisius. b. Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Banguna Kayu 2. Kanisius.
c. Frick, Heinz. Ir. 1980. Rumah Sederhana.. Kanisius.
d. Gunawan, Rudy. Ir. 1978. Pengantar Ilmu Bangunan. Kanisius. e. Gunawan, Rudy. Ir. 1978 Menggambar Bangunan Kayu. Kanisius.
f. Frick, Heinz. Ir dan Stiawan, Pujo 2002. Ilmu Konstruksi Perlengkapan dan Utilitas Bangunan . Penerbit Kanisius.
g. Edward T White, (Graphic Vocabulary for Architectural Presentation)
h. Dian Ariestadi.2008. Teknik Struktur Bangunan.Jilid1-3.BSE PSMK Depdikbud. G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1.Guru menyampaikan salam pembuka
2.Guru memeriksa kesiapan tempat pembelajaran
3.Guru mempersilahkan untuk membaca do’a sebelum
belajar yang dipimpin oleh salah seorang siswa.
4.Guru menyapa dengan menanyakan kabar dan
perkenalan diri
5.Guru melakukan presensi peserta didik
6.Guru menyiapkan media pembelajaran yaitu
memasang proyektor dan laptop.
7.Guru menyampaikan kompetensi dasar 8.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
9.Guru melakukan apersepsi untuk mereview materi
yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.
15 menit
Kegiatan Inti
1.Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik
mengenai pengertian pondasi
2.Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik
mengenai fungsi pondasi
3.Guru menjelaskan dan menyimpulkan hasil tanya jawab
mengenai pengertian pondasi dan fungsi pondasi
4.Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik
mengenai macam-macam pondasi dan penggunaannya
5.Guru menjelaskan dan menyimpulkan hasil tanya jawab
mengenai macam-macam pondasi dan penggunaannya
6.Guru memberikan gambaran berupa video mengenai
macam-macam pondasi dan penggunaannya
7.Guru melakukan tes dengan menampilkan gambar
contoh pondasi agar siswa dapat memahami macam-macam pondasi dan penggunaannya
8.Guru melakukan permainan kecil dengan ketentuan : Siswa dikondisikan untuk berpasangan
Masing-masing pasangan memilih amplop yang
telah disediakan
Setiap pasangan menentukan siapa penggambar
dan siapa presenter
Penggambar dan presenter di kelompokkan
terpisah
Penggambar menggambarkan ciri atau bentuk
yang berkaitan dengan pilihan pondasi pada isi amplop yang telah dipilih pada secarik kertas
Penggambar menyerahkan kertas kepada
presenter untuk ditebak gambarnya
Presenter mempresesntasikan gambar yang
telah dibuat temannya dengan menjelaskan nama pondasinya dan penggunaannya
9.Guru melakukan tes dengan menampilkan suatu
bangunan, kemudian siswa menalar pondasi yang digunakan disertai alasannya
Penutup
1. Menyimpulkan mengenai materi pembelajaran yang
telah disampaikan.
2.Memberikan motivasi kepada peserta didik dengan
cara menyampaikan maksud peserta didik mempelajari materi penggunaan pondasi
3.Menjelaskan gambaran materi yang akan diberikan
dipertemuan selanjutnya.
4.Menutup kegiatan pembelajaran.
Pertemuan 2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan
1. Guru menyampaikan salam pembuka
2. Guru memeriksa kesiapan tempat pembelajaran 3. Guru mempersilahkan untuk membaca do’a
sebelum belajar yang dipimpin oleh salah seorang siswa.
4. Guru menyapa dengan menanyakan kabar dan perkenalan diri
5. Guru melakukan presensi peserta didik
6. Guru menyiapkan media pembelajaran yaitu memasang proyektor dan laptop.
7. Guru menyampaikan kompetensi dasar 8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
9. Guru melakukan apersepsi untuk mereview materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.
15 menit
Kegiatan Inti
1. Guru melakukan Tanya jawab mengenai definisi tanah
2. Guru menjelaskan kesimpulan jawaban siswa 3. Guru menjelaskan mengenai materi daya dukung
tanah
4. Guru memperbolehkan siswa bertanya langsung jika ada materi yang tidak dimengerti pada saat pematerian
5. Guru menampilkan video pondasi dilapangan 6. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta
didik tentang material yang terdapat pada pondasi menerus batu belah dengan menampilkan contoh gambar
7. Guru menyimpulkan hasil tanya jawab dengan menjelaskan material pada pondasi menerus batu belah
8. Guru memberikan demonstrasi menggambar pondasi menerus batu belah pada papan tulis 9. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk
mencoba menggambarkan sendiri pondasi menerus batu belah seperti yang dicontohkan 10. Guru berkeliling memeriksa pekerjaan
masing-masing siswa
11. Guru memberikan sesi pertanyaan kepada siswa ketika guru mendatangi siswa tersebut untuk diperiksa hasil gambarnya
12. Guru menarik lalu memeriksa hasil gambar siswa 13. Guru mereview hasil gambar siswa
14. Guru memberikan waktu tanya jawab untuk siswa 15. Guru menjawab setiap pertanyaan siswa
Penutup
1. Menyimpulkan mengenai materi pembelajaran yang telah disampaikan.
2. Memberikan motivasi kepada peserta didik dengan cara menyampaikan maksud peserta didik mempelajari materi penggunaan pondasi 3. Menjelaskan gambaran materi yang akan
diberikan dipertemuan selanjutnya. 4. Menutup kegiatan pembelajaran.
15menit
H. Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian Sikap
Instrumen dan Rubrik Penilaian, Indikator Penilaian Sikap.
Indikator perkembangan sikap: religius, jujur, disiplin, mandiri, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab
a. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
b. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
c. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
d. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Kisi-kisi dan Soal, Opsi Jawaban, Instrumen dan Rubrik Penilaian
KD IPK INDIKATOR JENIS
SOAL SOAL 3.10 Menyimpulkan penggunaan macam pondasi berdasarkan daya dukung tanah dan kebutuhan Siswa dapat memahami definisi pondasi, fungsi pondasi, jenis- jenis pondasi dan penggunaan pondasi berdasarkan daya dukung tanah dan kebutuhan 1. Siswa dapat mengetahui definisi pondasi dan fungsinya pada bangunan
Essay 1. Apa yang dimaksud dengan pondasi? Jelaskan fungsinya!
2. Siswa dapat
mengetahui jenis- jenis pondasi dan
macam-macam pondasi
Essay 2. sebutkan jenis-jenis pondasi dan
macam-macam pondasi sidalamnya! 3. Siswa dapat mengetahui penggunaan macam-macam pondasi berdasarkan daya dukung tanah dan kebutuhan
Essay 3. Sebutkan 3 jenis macam pondasi! Jelaskan penggunaannya! 4.10 Menalar penggunaan macam pondasi sesuai spesifikasi teknis dan kebutuhan Siswa menganalisis dan menalar pondasi yang tepat pada suatu bangunan sesuai spesifikasi teknik dan kebutuhan 4. Siswa dapat menganalisis dan menalar macam-macam pondasi dan penggunaannya pada bangunan
5. Siswa dapat
menggambar pondasi menerus batu belah dengan tepat
essay 3. Analisis gambar bangunan berikut! Sebutkan pondasi yang tepat dan jelaskan alasannya! 4. Gambarlah pondasi
menerus batu belah dengan lengkap dan tepat!
Opsi Jawaban : 1.
Pedoman Penskoran
Tahapan Skor
Mampu menjelaskan pengertian pondasi dan funsinya secara jelas 20 Mampu menyebutkan jenis-jenis pondasi dan macam-macam pondasi
didalamnya
20
Mampu menjelaskan fungsi dari 3 macam pondasi 20
Mampu menganalisis dan menjelaskan pondasi yang tepat pada suatu bangunan 20 Mampu menggambarkan pondasi menerus batu belah dengan tepat 20
Total 100
5. Penilaian Keterampilan
Instrumen dan Rubrik Penilaian Eksperimen di Ruang kelas dengan sesi Tanya jawab dan games
Tahapan Skor
Setiap siswa yang bertanya dan menjawab sedikitnya 3 kali 20 Siswa yang menjawab dengan benar pada games tebak gambar 30
Siswa yang menggambarkan dengan tepat 50
Total Skor 100
Mengetahui, Guru Pamong,
Sumedang, Mei 2017
Arif Mulyawan, S.ST NIP.19600723 198803 1
004
Vivit Vitrotul Aeni NIM. 1406203 Mengetahui, Kepala Kompetensi Keahlian, Kusmana, S.Pd NIP. 19600508 198303 1 01