• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP Konstruksi Bangunan_TUGAS Rpp Pondasi Kd.3.10

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RPP Konstruksi Bangunan_TUGAS Rpp Pondasi Kd.3.10"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SMK NEGERI 1 SUMEDANG SMK NEGERI 1 SUMEDANG

TEKNOLOGI DAN REKAYASA TEKNOLOGI DAN REKAYASA

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Jl. Mayor Abdurakhman No.209, Sumedang Jl. Mayor Abdurakhman No.209, Sumedang

Tlp.(0261)2

Tlp.(0261)202056 , 02056 , Fax:(0261) 202056,Fax:(0261) 202056, E-mail:

E-mail: smkn1smd@gmail.comsmkn1smd@gmail.com,, Website :

Website : www.smkn1sumedang.sch.idwww.smkn1sumedang.sch.id QSC 01096QSC 01096

lembaga Sertifikasi Sistem Mutu lembaga Sertifikasi Sistem Mutu LSSM-002-IDN LSSM-002-IDN

F.

F. KUR.7.5.1.aKUR.7.5.1.a-08 -08 Edisi/RevisEdisi/Revisi i : : A/0 A/0 Tgl. Tgl. Berlaku Berlaku : : 8 8 MEI MEI 2017 2017 Hal Hal 1 1 dari dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) (RPP)

Satuan

Satuan Pendidikan Pendidikan : : SMK SMK NEGERI NEGERI 1 1 SUMEDANGSUMEDANG Bidang

Bidang Keahlian Keahlian : : Teknologi Teknologi dan dan RekayasaRekayasa Program

Program Keahlian Keahlian : : TGB TGB (Teknik (Teknik Gambar Gambar Bangunan)Bangunan) Paket

Paket Keahlian Keahlian : : Gambar Gambar BangunanBangunan Kelas

Kelas / / Semester Semester : : XI-BXI-B Mata

Mata Pelajaran Pelajaran : : Konstruksi Konstruksi BangunanBangunan Topik

Topik : : Penggunaan Penggunaan Pondasi Pondasi Sesuai Sesuai SpesifikasiSpesifikasi Teknis Dan Kebutuhan

Teknis Dan Kebutuhan Alokasi

Alokasi Waktu Waktu : : 3 3 X X 45 45 menitmenit Pertemuan

Pertemuan : : 11

KKB

KKB : : 7575

A.

A. Kompetensi IntiKompetensi Inti KI 1

KI 1 : : Menghayati Menghayati dan dan mengamalkan mengamalkan ajaran ajaran agama agama yang yang dianutnyadianutnya KI 2

KI 2 : Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli: Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam  berinteraksi

 berinteraksi secara secara efektif efektif dengan dengan lingkungan lingkungan sosial sosial dan dan alam alam serta serta dalamdalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI

KI 3 3 : : Memahami, Memahami, menerapkan menerapkan dan dan menganalisis menganalisis pengetahuan pengetahuan faktual, faktual, konseptual, konseptual, dandan  prosedural

 prosedural berdasarkan rasa berdasarkan rasa ingin ingin tahunya tahunya tentang ilmu tentang ilmu pengetahuan, pengetahuan, teknologi, teknologi, seni,seni,  budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan  budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan  peradaban terkait

 peradaban terkait penyebab fenopenyebab fenomena dan mena dan kejadian dalam kejadian dalam bidang kbidang kerja yang erja yang spesifikspesifik untuk memecahkan masalah.

untuk memecahkan masalah. KI 4

KI 4 : : Mengolah, Mengolah, menalar, menalar, dan dan menyaji menyaji dalam ranah dalam ranah konkret konkret dan dan ranah ranah abstrak abstrak terkaitterkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

(2)

B.

B. KompeteKompetensi Dasar nsi Dasar dan Indikatordan Indikator 1.

1. Kompetensi DasarKompetensi Dasar 1.1

1.1 Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan danMemahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya . kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya . 1.2

1.2 Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai sumber energi di alam.Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai sumber energi di alam. 1.3

1.3 Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupanMengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.

sehari-hari. 2.1

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.

melakukan percobaan dan berdiskusi. 2.2

2.2 Menunjukan perilaku patut dan santun serta menghargai kerja individu maupunMenunjukan perilaku patut dan santun serta menghargai kerja individu maupun kelompok dalam aktivitas sehari-hari.

kelompok dalam aktivitas sehari-hari. 2.3

2.3 Menunjukan perilaku responsif dan pro-aktif serta bikajsana sebagai wujud kemampuanMenunjukan perilaku responsif dan pro-aktif serta bikajsana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

memecahkan masalah dan membuat keputusan.

2.

2. IndikatorIndikator Pengetahuan : Pengetahuan :

3.10.1

3.10.1 Siswa dapat Siswa dapat mengetahui definisi mengetahui definisi pondasi dpondasi dan fungsinyan fungsinya pada a pada bangunanbangunan 3.10.2

3.10.2 Siswa dapat Siswa dapat mengetahui jenis-jenis mengetahui jenis-jenis pondasi dan pondasi dan macam-macam pondasimacam-macam pondasi

3.10.3 Siswa dapat mengetahui penggunaan macam-macam pondasi berdasarkan daya 3.10.3 Siswa dapat mengetahui penggunaan macam-macam pondasi berdasarkan daya

dukung tanah dan kebutuhan dukung tanah dan kebutuhan 4.10.1

4.10.1 Siswa dapat menganalisis dan Siswa dapat menganalisis dan menalar macam-macam pondasi dan menalar macam-macam pondasi dan penggunaannyapenggunaannya  pada bangunan

 pada bangunan Keterampilan :

Keterampilan : 4.6.1

4.6.1 siswa siswa dapat dapat menggambar menggambar pondasi pondasi dengan dengan tepattepat Sikap:

Sikap: 2.1.1

2.1.1 Siswa Siswa memiliki memiliki sikap sikap rasa rasa ingin ingin tahu tahu yang yang besarbesar 2.1.2

2.1.2 Siswa Siswa memiliki memiliki sikap sikap objektif.objektif. 2.1.3

2.1.3 Siswa Siswa memiliki memiliki sikap sikap teliti.teliti. 2.2.1

2.2.1 Siswa dSiswa dapat mengapat menghargai huhargai hubungan bungan kerja antara kerja antara individu individu dan dan kelompok kelompok dalamdalam kegiatan belajar mengajar

kegiatan belajar mengajar

C.

C. Tujuan Tujuan PembelajPembelajaranaran 1.

(3)

2. Mengetahui jenis dan macam-macam pondasi

3. Memahami penggunaan pondasi berdasarkan daya dukung tanah 4. Menalar penggunaan pondasi berdasarkan daya dukung tanah 5. Menggambar pondasi pada gambar kerja

D. Materi Pembelajaran Pertemuan 1

1. Definisi dan Fungsi Pondasi

Pondasi merupakan bagian paling bawah dari suatu konstruksi bangunan. Fungsi  pondasi adalah meneruskan beban konstruksi ke lapisan tanah yang berada di bawah  pondasi dan tidak melampaui kekuatan tanah yang bersangkutan. Apabila kekuatan tanah dilampaui, maka penurunan yang berlebihan atau keruntuhan dari tanah akan terjadi, kedua hal tersebut akan menyebabkan kerusakkan konstruksi yang berada di atas pondasi.

2. Syarat Pondasi

Persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh pondasi antara lain: a. Terhadap tanah dasar:

o Pondasi harus mempunyai bentuk, ukuran dan struktur sedemikian rupa

sehingga tanah dasar mampu memikul gaya-gaya yang bekerja.

o Penurunan yang terjadi tidak boleh terlalu besar/tidak merata. o Bangunan tidak boleh bergeser atau mengguling.

 b. Terhadap struktur pondasi sendiri:

o Struktur pondasi harus cukup kuat sehingga tidak pecah akibat gaya yang

 bekerja. 3. Jenis-jenis Pondasi

Pemilihan jenis pondasi yang akan digunakan sebagai s truktur bawah dipengaruhi oleh  berbagai faktor antara lain kondisi tanah dasar, beban yang diterima pondasi, peraturan yang berlaku, biaya, kemudahan pelaksanaannya dan sebagainya. Berdasarkan elevasi kedalamannya, maka pondasi dibedakan menjadi pondasi dangkal ( shallow foundation) dan pondasi dalam (deep foundation) (Das, 1998).

a. Pondasi Dangkal (Shallow Foundation)

Pondasi dangkal adalah struktur konstruksi paling bawah yang berfungsi meneruskan (mendistribusikan) beban bangunan ke lapisan tanah keras yang berada relatif dekat dengan permukaan tanah. Pada awalnya, yang dikategorikan pondasi dangkal adalah pondasi yang memiliki kedalaman (Df) lebih kecil atau sama

(4)

dengan dimensi lebar pondasi (B). Namun dalam perkembangannya, pondasi masih dianggap dangkal meskipun kedalaman pondasi mencapai tiga (3) sampai empat (4) kali lebar pondasi (4B) (Budi, 2011).

Pondasi dangkal biasanya digunakan untuk bangunan yang beratnya relatif tidak  besar yang biasanya disebut pondasi langsung (spread footing) yaitu dengan

memperlebar bagian bawah dari kolom atau dinding bangunan, sehingga beban  bangunan disebarkan (spread) menjadi desakan yang lebih kecil daripada daya

dukung tanah yang diizinkan.

Pondasi dangkal menurut bentuk konstruksinya dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu:

1. Pondasi menerus (continous footing) 2. Pondasi telapak (individual footing)

(5)

4. Pondasi pelat (mat footing/raft footing)

1). Pondasi Telapak

Pondasi telapak ialah pelebaran alas kolom atau dinding dengan tujuan untuk meneruskan beban pada tanah suatu tekanan yang sesuai dengan sifat-sifat tanah yang bersangkutan. Pondasi telapak yang mendukung kolom tunggal disebut telapak kolom individual, telapak tersendiri atau telapak sebar. Pondasi telapak di bawah suatu dinding disebut telapak dinding atau telapak menerus. Apabila sebuah pondasi telapak mendukung beberapa kolom disebut telapak gabungan. Bentuk khusus dari telapak gabungan yang umumnya digunakan apabila salah satu kolomnya mendukung dinding luar disebut telapak kantilever.

(6)

2). Pondasi Cakar Ayam

Pondasi sistem cakar ayam terdiri dari pelat tipis yang didukung oleh pipa- pipa (cakar) yang tertanam di dalam tanah. Posisi pipa-pipa ini

menggantung pada bagian bawah pelat. Hubungan antara pipa-pipa dengan  pelat beton dibuat monolit. Kerjasama sistem yang terdiri dari pelat-cakar tanah ini, menciptakan pelat yang lebih kaku dan lebih tahan terhadap beban dan pengaruh penurunan tidak seragam. Pondasi system cakar ayam ditemukan oleh Prof. Dr. Ir. Sedijatmo pada tahun 1961.

Secara umum perkerasan cakar ayam terdiri dari pelat tipis beton bertulang tebal 10-17 cm yang diperkaku dengan pipa-pipa beton (cakar) berdiameter 120 cm, tebal 8 cm, dan panjang pipa 150-200 cm, yang tertanam pada lapisan subgrade, dengan jarak pipa-pipa berkisar 2,0- 2,5m. Di bawah pelat  beton, terdapat lapisan lean concrete setebal ± 10 cm (terbuat dari beton mutu rendah) dan lapisan sirtu setebal ± 30 cm yang berfungsi, terutama sebagai perkerasan sementara selama masa pelaksanaan dan agar  permukaan subgrade dapat rata sehingga pelat beton cakar ayam dapat

(7)

dibuat di atasnya. Pipa-pipa beton tersebut disebut cakar. Sistem cakar ayam telah banyak diaplikasikan pada berbagai macam bangunan, seperti pondasi menara transmisi tegangan tinggi, bangunan gedung bertingkat, power stasion, kolam renang, gudang dan hanggar, jembatan, menara bandara (runway, taxi way, dan apron), perkerasan jalan tol, dan lain-lain (Hardiyatmo, 2010).

3). Pondasi Batu Kali

Pondasi batu kali ini sering disebut juga pondasi menerus atau pondasi memanjang,

Bentuk pondasi ini secara gambar detail pondasi adalah trapesium, namun tak jarang kita temui dilapangan jenis pondasi batu kali ini berbentuk kotak,  pondasi ini selain menggunakan batu kali juga bisa menggunakan batu  pecah sebagai pengganti.

Fungsinya sendiri yaitu untuk menopang beban memanjang, baik itu untuk menopang beban dinding atau beban kolom yang tidak dapat secara

(8)

langsung di tahan oleh satu atau dua kolom, sehingga beban menjadi merata dengan adanya pondasi.

4). Pondasi Umpak

Jenis pondasi ini sangat cocok untuk area tanah yang keras karena pondasi ini tidak memerlukan kedalaman yang lebih untuk membuatnya, sampai sekarang pun pondasi ini masih banyak digunakan didaerah tertentu namun dengan bantuan ditopang oleh pondasi batu kali yang diletakakn tepat di  bawahnya.

(9)

5). Pondasi Rakit

Bila dikedalaman dangkal ditemui tanah yang lunak untuk diletakan  pondasi, maka solusinya bisa menggunakan pondasi rakit, selain itu  pondasi ini juga berguna untuk mendukung kolom-kolom yang  jaraknya terlalu berdekatan tidak mungkin untuk dipasangi telapak satu  persatu, solusi dijadikan satu kekuatan. pondasi rakit sejatinya adalah  plat beton bertulang.

6). Pondasi Roolag Bata

Rollag bata merupakan pondasi sederhana yang fungsinya bukan menyalurkan beban bangunan, melainkan untuk menyeimbangkan  posisi lantai agar tidak terjadi amblas pada ujung lantai. Pondasi ini  biasanya digunakan untuk membuat teras rumah, fungsinya hampir sama dengan sloof gantung namun rollag bata tidak sekuat sloof gantung dan tidak semahal sloof gantung.

(10)

7). Pondasi Batu Bata

Seperti halnya pondasi Batu Kali, pondasi batu bata memiliki fungsi sama. Namun yang membedakan keduanya hanyalah bahan yang digunakan serta kondisi alam di daerah sekitarnya. Dikarenakan  batu-bata merupakan bahan yang rentan terhadap air, maka  pemasangan harus lebih maksimal artinya bata yang dipasang harus

(11)

 b. Pondasi Dalam (Deep Foundation)

Pondasi dalam merupakan struktur bawah suatu konstruksi yang berfungsi untuk meneruskan beban konstruksi ke lapisan tanah keras yang berada jauh dari  permukaan tanah. Suatu pondasi dapat dikategorikan sebagai pondasi dalam apabila  perbandingan antara kedalaman dengan lebar pondasi lebih dari sepuluh (Df/B

10).

1. Pondasi sumuran.

Pondasi sumuran merupakan sebuah bentuk peralihan diantara pondasi dangkal dan pondasi tiang. Pondasi sumuran sangat tepat digunakan pada tanah kurang  baik dan lapisan tanah kerasnya tidak terlalu dalam, diantara kedalaman 3 – 5

meter. Diameter sumuran biasanya antara 0.80 - 1.00 m dan ada kemungkinan dalam satu bangunan diameternya berbeda-beda, ini dikarenakan masing-masi ng kolom berbeda bebannya.

2. Pondasi tiang pancang

Pondasi tiang pancang digunakan apabila tanah yang berada dibawah dasar  bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan atau tanah yang daya dukungnya mencukupi untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban yang bekerja berada pada lapisan yang sangat dalam dari permukaan tanah yaitu lebih dari 8 meter.

Fungsi dari pondasi tiang pancang adalah untuk meneruskan beban-beban dari konstruksi di atasnya (super struktur) ke lapisan tanah keras yang letaknya sangat dalam.

(12)

Dalam pelaksanaan pemancangan pada umumnya dipancangkan tegak lurus dalam tanah, tetapi ada juga dipancangkan miring (battle pile) untuk dapat menahan gaya-gaya horizontal yang bekerja, Hal seperti ini sering digunakan  pada konstruksi dermaga yang terjadi tekanan kesamping dari kapal dan perahu. Sudut kemiringan yang dapat dicapai oleh tiang tergantung dari alat yang dipergunakan serta disesuaikan pula dengan perencanaannya.

3. Pondasi bore pile

Pondasi bored pile fungsinya sama dengan pondasi dalam lainya yait s eperti  pondasi tiang pancang. Perbedaannya adalah pada cara pengerjaanya, yaitu  bored pile dimulai dengan melubangi tanah dahulu sampai kedalaman yang dibutuhkan, kemudian pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan dengan  pengecoran beton

(13)

Pertemuan 2

1. Definisi Tanah

Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral – mineral  padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut (Das, 1998).

Tanah adalah pondasi pendukung suatu bangunan, atau bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri seperti tanggul atau bendungan, atau terkadang sebagai sumber penyebab gaya luar  pada bangunan, seperti tembok/donding penahan tanah. Namun tidak semua tanah mampu mendukung konstruksi. Hanya tanah yang mempunyai stabilitas baik yang mampu mendukung konstruksi yang besar. Sedangkan tanah yang kurang baik harus distabilisasi terlebih dahulu sebelum dipergunakan sebagai pondasi pendukung.

2.Faktor penentu bentuk pondasi

Tipe bentuk pondasi yang paling cocok untuk suatu bangunan tergantung pada beberapa faktor; fungsi bangunan dan beban yang harus dipikul, kondisi permukaan serta biaya  pondasi dibanding dengan biaya bangunan. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan pondasi dangkal antara lain bahwa elevasi dasar pondasi harus di  bawah (Budi, 2011):

a)  batas beku tanah yang mungkin terjadi pada musim dingin (untuk Negara yang mempunyai 4 musim),

 b) zona yang berpotensi mengalami perubahan volume yang besar akibat perubahan kadar air di dalam tanah (tanah expansive),

c) lapisan tanah organik,

d) lapisan tanah gambut (peat),

e) material yang tidak dapat dikonsolidasi (sampah).

Jenis-jenis pondasi yang sesuai dengan keadaan tanah pondasi yang bersangkuta (Sosrodarsono dan Nakazawa, 1990), yaitu:

a. Bila tanah pendukung pondasi terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah  permukaan tanah, dalam hal ini pondasinya adalah pondasi telapak (spread foundation).  b. Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 10 meter di bawah

 permukaan tanah, dalam hal ini dipakai pondasi tiang atau pondasi tiang apung (floating  pile foundation) untuk memperbaiki tanah pondasi. Jika memakai tiang , maka tiang baja atau tiang beton yang dicor di tempat kurang ekonomis, karena tiang-tiang tersebut kurang panjang.

(14)

c. Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 20 meter di bawah  permukaan tanah, dalam hal ini tergantung dari penurunan (settlement) yang diizinkan. Apabila tidak boleh terjadi penurunan, biasanya digunakan pondasi tiang pancang (pile driven foundation). Tetapi bila batu besar (cobble stones) pada lapisan antara, pemakaian kaison lebih menguntungkan.

d. Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 30 meter di bawah  permukaan tanah, biasanya dipakai kaison terbuka, tiang baja atau tiang yang dicor di

tempat. Tetapi apabila tekanan atmosfer yang bekerja ternyata kurang dari 3 kg/cm2 digunakan juga kaison tekanan.

e. Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman lebih dari 40 meter di bawah  permukaan tanah, dalam hal ini yang paling baik adalah tiang baja dan tiang beton yang

dicor di tempat.

Langkah-langkah perancangan pondasi adalah sebagai berikut (Hardi yatmo, 2010): 1. Menentukan jumlah beban efektif yang akan ditransfer ke tanah di bawah pondasi. Untuk

 perancangan tulangan, perlu ditentukan besarnya beban mati dan beban hidup dan beban- beban tersebut harus dikalikan factor-faktor pengali tertentu menurut peraturan yang  berlaku.

2. Menentukan nilai kapasitas dukung ijin (qa). Luas dasar pondasi, secara pendekatan ditentukan dari membagi jumlah beban efektif dengan kapasitas dukung ijin (qa).

3. Didasarkan pada tekanan yang terjadi pada dasar pondasi, dapat dilakukan perancangan struktur dari pondasinya, yaitu dengan menghitung momen- momen lentur dan gaya-gaya geser yang terjadi pada pelat pondasi.

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Scientific Learning 

2. Model : Problem Based Leaarning

3. Metode : Ceramah, demontrasi (gambar,video dan menggambar langsung), dan Games (tebak gambar).

F. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar 1. Alat, Bahan dan Media

a. Proyektor

 b. Papan Tulis dan Spidol c. Laptop

(15)

2. Sumber Belajar

a. Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Banguna Kayu 1. Kanisius.  b. Frick, Heinz. Ir. 1980. Ilmu Konstruksi Banguna Kayu 2. Kanisius.

c. Frick, Heinz. Ir. 1980. Rumah Sederhana.. Kanisius.

d. Gunawan, Rudy. Ir. 1978. Pengantar Ilmu Bangunan. Kanisius. e. Gunawan, Rudy. Ir. 1978 Menggambar Bangunan Kayu. Kanisius.

f. Frick, Heinz. Ir dan Stiawan, Pujo 2002. Ilmu Konstruksi Perlengkapan dan Utilitas Bangunan . Penerbit Kanisius.

g. Edward T White, (Graphic Vocabulary for Architectural Presentation)

h. Dian Ariestadi.2008. Teknik Struktur Bangunan.Jilid1-3.BSE PSMK Depdikbud. G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan

Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan

1.Guru menyampaikan salam pembuka

2.Guru memeriksa kesiapan tempat pembelajaran

3.Guru mempersilahkan untuk membaca do’a sebelum

 belajar yang dipimpin oleh salah seorang siswa.

4.Guru menyapa dengan menanyakan kabar dan

 perkenalan diri

5.Guru melakukan presensi peserta didik

6.Guru menyiapkan media pembelajaran yaitu

memasang proyektor dan laptop.

7.Guru menyampaikan kompetensi dasar 8.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

9.Guru melakukan apersepsi untuk mereview materi

yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.

15 menit

Kegiatan Inti

1.Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik

mengenai pengertian pondasi

2.Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik

mengenai fungsi pondasi

3.Guru menjelaskan dan menyimpulkan hasil tanya jawab

mengenai pengertian pondasi dan fungsi pondasi

4.Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik

mengenai macam-macam pondasi dan penggunaannya

(16)

5.Guru menjelaskan dan menyimpulkan hasil tanya jawab

mengenai macam-macam pondasi dan penggunaannya

6.Guru memberikan gambaran berupa video mengenai

macam-macam pondasi dan penggunaannya

7.Guru melakukan tes dengan menampilkan gambar

contoh pondasi agar siswa dapat memahami macam-macam pondasi dan penggunaannya

8.Guru melakukan permainan kecil dengan ketentuan :  Siswa dikondisikan untuk berpasangan

 Masing-masing pasangan memilih amplop yang

telah disediakan

 Setiap pasangan menentukan siapa penggambar

dan siapa presenter

 Penggambar dan presenter di kelompokkan

terpisah

 Penggambar menggambarkan ciri atau bentuk

yang berkaitan dengan pilihan pondasi pada isi amplop yang telah dipilih pada secarik kertas

 Penggambar menyerahkan kertas kepada

 presenter untuk ditebak gambarnya

 Presenter mempresesntasikan gambar yang

telah dibuat temannya dengan menjelaskan nama pondasinya dan penggunaannya

9.Guru melakukan tes dengan menampilkan suatu

 bangunan, kemudian siswa menalar pondasi yang digunakan disertai alasannya

Penutup

1. Menyimpulkan mengenai materi pembelajaran yang

telah disampaikan.

2.Memberikan motivasi kepada peserta didik dengan

cara menyampaikan maksud peserta didik mempelajari materi penggunaan pondasi

3.Menjelaskan gambaran materi yang akan diberikan

dipertemuan selanjutnya.

4.Menutup kegiatan pembelajaran.

(17)

Pertemuan 2

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan

1. Guru menyampaikan salam pembuka

2. Guru memeriksa kesiapan tempat pembelajaran 3. Guru mempersilahkan untuk membaca do’a

sebelum belajar yang dipimpin oleh salah seorang siswa.

4. Guru menyapa dengan menanyakan kabar dan  perkenalan diri

5. Guru melakukan presensi peserta didik

6. Guru menyiapkan media pembelajaran yaitu memasang proyektor dan laptop.

7. Guru menyampaikan kompetensi dasar 8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

9. Guru melakukan apersepsi untuk mereview materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.

15 menit

Kegiatan Inti

1. Guru melakukan Tanya jawab mengenai definisi tanah

2. Guru menjelaskan kesimpulan jawaban siswa 3. Guru menjelaskan mengenai materi daya dukung

tanah

4. Guru memperbolehkan siswa bertanya langsung  jika ada materi yang tidak dimengerti pada saat  pematerian

5. Guru menampilkan video pondasi dilapangan 6. Guru melakukan tanya jawab dengan peserta

didik tentang material yang terdapat pada pondasi menerus batu belah dengan menampilkan contoh gambar

7. Guru menyimpulkan hasil tanya jawab dengan menjelaskan material pada pondasi menerus batu  belah

(18)

8. Guru memberikan demonstrasi menggambar  pondasi menerus batu belah pada papan tulis 9. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk

mencoba menggambarkan sendiri pondasi menerus batu belah seperti yang dicontohkan 10. Guru berkeliling memeriksa pekerjaan

masing-masing siswa

11. Guru memberikan sesi pertanyaan kepada siswa ketika guru mendatangi siswa tersebut untuk diperiksa hasil gambarnya

12. Guru menarik lalu memeriksa hasil gambar siswa 13. Guru mereview hasil gambar siswa

14. Guru memberikan waktu tanya jawab untuk siswa 15. Guru menjawab setiap pertanyaan siswa

Penutup

1. Menyimpulkan mengenai materi pembelajaran yang telah disampaikan.

2. Memberikan motivasi kepada peserta didik dengan cara menyampaikan maksud peserta didik mempelajari materi penggunaan pondasi 3. Menjelaskan gambaran materi yang akan

diberikan dipertemuan selanjutnya. 4. Menutup kegiatan pembelajaran.

15menit

H. Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian Sikap

Instrumen dan Rubrik Penilaian, Indikator Penilaian Sikap.

Indikator perkembangan sikap: religius, jujur, disiplin, mandiri, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab

a. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas

 b. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten

c. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten

d. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten

(19)

Kisi-kisi dan Soal, Opsi Jawaban, Instrumen dan Rubrik Penilaian

KD IPK INDIKATOR JENIS

SOAL SOAL 3.10 Menyimpulkan  penggunaan macam pondasi  berdasarkan daya dukung tanah dan kebutuhan Siswa dapat memahami definisi  pondasi, fungsi  pondasi, jenis- jenis pondasi dan  penggunaan  pondasi  berdasarkan daya dukung tanah dan kebutuhan 1. Siswa dapat mengetahui definisi  pondasi dan fungsinya  pada bangunan

Essay 1. Apa yang dimaksud dengan pondasi? Jelaskan fungsinya!

2. Siswa dapat

mengetahui jenis- jenis pondasi dan

macam-macam  pondasi

Essay 2. sebutkan jenis-jenis  pondasi dan

macam-macam pondasi sidalamnya! 3. Siswa dapat mengetahui  penggunaan macam-macam pondasi  berdasarkan daya dukung tanah dan kebutuhan

Essay 3. Sebutkan 3 jenis macam pondasi! Jelaskan  penggunaannya! 4.10 Menalar  penggunaan macam pondasi sesuai spesifikasi teknis dan kebutuhan Siswa menganalisis dan menalar  pondasi yang tepat pada suatu bangunan sesuai spesifikasi teknik dan kebutuhan 4. Siswa dapat menganalisis dan menalar macam-macam pondasi dan  penggunaannya pada  bangunan

5. Siswa dapat

menggambar pondasi menerus batu belah dengan tepat

essay 3. Analisis gambar  bangunan berikut! Sebutkan pondasi yang tepat dan  jelaskan alasannya! 4. Gambarlah pondasi

menerus batu belah dengan lengkap dan tepat!

(20)

Opsi Jawaban : 1.

Pedoman Penskoran

Tahapan Skor

Mampu menjelaskan pengertian pondasi dan funsinya secara jelas 20 Mampu menyebutkan jenis-jenis pondasi dan macam-macam pondasi

didalamnya

20

Mampu menjelaskan fungsi dari 3 macam pondasi 20

Mampu menganalisis dan menjelaskan pondasi yang tepat pada suatu bangunan 20 Mampu menggambarkan pondasi menerus batu belah dengan tepat 20

Total 100

5. Penilaian Keterampilan

Instrumen dan Rubrik Penilaian Eksperimen di Ruang kelas dengan sesi Tanya jawab dan games

Tahapan Skor

Setiap siswa yang bertanya dan menjawab sedikitnya 3 kali 20 Siswa yang menjawab dengan benar pada games tebak gambar 30

Siswa yang menggambarkan dengan tepat 50

Total Skor 100

Mengetahui, Guru Pamong,

Sumedang, Mei 2017

(21)

Arif Mulyawan, S.ST NIP.19600723 198803 1

004

Vivit Vitrotul Aeni NIM. 1406203 Mengetahui, Kepala Kompetensi Keahlian, Kusmana, S.Pd NIP. 19600508 198303 1 01

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol 95% kulit kelengkeng memiliki senyawa aktif tertentu yang toksik terhadap larva Artemia salina Leach, namun dengan

Sedangkan dalam penelitian ini yaitu meneliti tentang pengaruh kesadaran wajib pajak, pelayanan petugas pajak dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak

Terdapat 585 Rumah Tangga dengan rata-rata jiwa per Rumah Tangga 4 dan kelurahan Perum Bersatu merupakan Kelurahan yang memiliki kepadatan penduduk terbesar di

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disarakan beberapa hal, antara lain: (1) para guru sebaiknya mengembangkan inovasi pembelajaran berdasarkan kebutuhan siswa

Analisis debit sub DAS Tapung dilakukan menggunakan program SWAT, pada kondisi awal simulasi ini digunakan nilai parameter – parameter yang ditentukan oleh

Kompetensi dasar yang dibangun dari modul ini adalah bahwa peserta mampu menjelaskan konsep tentang fasilitasi dan pendampingan sosial serta sejumlah konsep terkait,

Sonuç olarak, A Grubu öğrencilerinin tek sayfalık sunumları sırasında araştırmacı tarafından elde edilen ve kayıt altına alınan bu veriler, öğretmen adaylarının her

Neoplasma yang pertumbuhannya lambat, gejala klinis, antara lain nyeri kepala, akan muncul perlahan-lahan, apalagi bila topis neoplasma di daerah otak yang tidak