BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMencit adalah hewan atau organisme yang sangat bermanfaat dalam dunia sains, utamanya yang berkecimpung dalam kegiatan laboratorium. Hal tersebut dapat terjadi karena mencit digunakan sebagai hewan uji dalam tiap eksperimen yang ditujukan pada manusia.Pertumbuhan seekor mencit maupun organisme lainnya tidak lepas dari adanya suatu proses pertemuan antara sperma dan ovum yang dikenal dengan proses fertilisasi. Dalam peristiwa ini melibatkan organisme yang berbeda dalam hal sex yaitu jantan dan betina.
Hal yang paling penting dalam proses fertilisasi adalah peristiwa prafertilisasi. Biasanya diawali dengan perkawinan dengan karakteristik yang sangat khas. Peristiwa ini lebih dikenal dengan proses estrus pada hewan mamalia. Oleh karena itu, praktikum mengenai fertilisasi ini penting untuk dilakukan.
B. Manfaat Praktikum
1. Dapat memahami dan memiliki keterampilan dalam mengawinkan mencit. 2. Memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai proses fertilisasi pada mamalia. C. Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat diperoleh dengan melaksanakannya praktikum ini, maka mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara mengawinkan mencit dan dapat mengerti proses fertilisasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tahap yang mengawali proses perkembangan hewan setelah gametogenesis adalah fertilisasi. Proses ini mempertemukan kedua macam gamet dan sekaligus mempertahankan jumlah kromosom anakan tetap diploid seperti induknya. Pada mamalia fertilisasi terjadi secara internal. Pertemuan kedua macam gamet terjadi di dalam saluran reproduksi betina). Setelah diketahui bahwa mencit betina berada pada tahap / masa estrus (Tim Pengajar, 2010).
Fertilisasi merupakan proses peleburan inti gamet jantan dan init gamet betina. Peleburan tersebut merupakan pencampuran karakteristik-karakteristik menurun. Sifat paternal dan maternal sehingga berkembang menjadi individu baru. Secara bertahap, fertilisasi dapat berlangsung dalam beberapa tahap, yaitu (1) penetrasi sperma ke dalam ovum, (2) penyelesaian periode pemasakan ovum, (3) peleburan proneleus gamet jantan dan betina dan (4) amfimiksis kromosom paternal dan maternal (Sugiyanto, 2000).
Fertilisasi pada berbagai jenis hewan dapat dibedakan berdasarkan tempat berlangsungnya, yaitu fertilisasi secara eksternal dan fertilisasi secara internal. Fertilisasi secara eksternal adalah fertilisasi yang berlangsung di luar tubuh induknya. Jenis fertilisasi ini banyak dijumpai pada hewan-hewan aquatik, antara lain berbagai jenis ikan, katak, dan sebagainya. Fertilisasi secara internal adalah fertilisasi yang berlangsung di dalam tubuh induknya. (Adnan, 2010).
Fertilisasi juga merupakan penyatuan dengan sperma, misalanya sel telur. Pada waktu sperma mendekati permukaan telur terjadilah reaksi akromosom. Pada sejumlah spesies terbentuklah satu atau lebih filamen akromosom yang menembus membrane vitelin. Bersamaan hal tersebut, enzim – enzim yang dikeluarkan oleh akromosom melarutkan membran sehingga terjadi jalan masuk. Jika zat dari akromosom itu mencapai membran plasma, maka permukaan telur menonjol keluar dan membentuk kerucut fertilisasi (Campbell, 2004).
Perkembangan manusia dimulai dari fertilisasi, suatu proses penyatuan posit Dan spermatozoon dengan menghasilkan organisme Baru yaitu zigot, berlangsung pada bagian lateral tuba uterina. Spermatozoa yang
diambil dari ejaculat dan diteteskan disekitar oosit di dalam tuba uterina tidak mempunyai kemampuan untuk mengadakan fertilisasi. Spermatozoa ini harus mengalami kapasitasi dan reaksi akrosom (Anonim, 2010).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan TempatHari/tanggal : Sabtu/ 4 Desember 2010 s.d Senin/ 27 Desember 2010
Waktu : Pukul 17.00 WITA
Tempat : Green House Jurusan Biologi FMIPA UNM B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Neraca e. Cawan petri
b. Rang f. Alat bedah
c. Baskom g. Papan bedah
d. Botol minuman mencit h. Kaca pembesar 2. Bahan
a. Mus musculus (mencit) jantan b. Mus musculus (mencit) betina c. Sekam
d. Makanan mencit e. Air
C. Prosedur Kerja
1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Membuat kandang dengan cara mengisi baskom dengan sekam, lalu memasukkan mencit jantan dan betina pada kandang.
3. Menutup kandang yang telah dibuat dengan rang, lalu mengisi botol bekas cuka dengan air sebagai minum untuk mencit dan memberinya makan setiap hari.
4. Memeriksa mencit betina pada keesokan harinya. Jika menemukan sumbat vagina maka dapat ditentukan sebagai hari ke-0.
5. Memisah mencit jantang dengan mencit betina yang telah hamil. Meletakkannya pada ruangan dengan pencahayaan 12 jam terang dan 12 jam gelap.
6. Pada hari ke 28 pengamatan, mematikan mencit betina, kemudian membedahnya. Mengamati embrio yang ada pada rahimnya dan menentukan umur embrionya.
7. Menghitung jumlah implantasi, jumlah fetus hidup, jumlah fetus mati, dan jumlah korpus luteumnya.
8. Pada mencit yang melahirkan alami, menghitung jumlah anakan yang dilahirkan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan1. Ovarium kontrol I, II, dan III
Kelompok I Kelompok II Kelompok III
2. Embrio 3 hari Keterangan: 1. Fetus kanan 2. Fetus kiri 3. Fetus mati 4. Fetus hidup
B. Table Berat Badan Mencit 1. Kelompok III
No. Hari/Tanggal Berat
Badan (g)
Keterangan 1 Sabtu / 04 Desember 2010 23.6 Belum Hamil
2 Minggu / 05 Desember 2010 26.1 Belum Hamil
3 Senin / 06 Desember 2010 28.6 Belum Hamil
4 Selasa / 07 Desember 2010 30 Belum Hamil
5 Rabu / 08 Desember 2010 31.5 Belum Hamil
6 Kamis / 09 Desember 2010 32.2 Belum Hamil
8 Sabtu / 11 Desember 2010 33.4 Belum Hamil
9 Minggu / 12 Desember 2010 - Melahikan 7 ekor (1mati)
10 Senin / 13 Desember 2010 - Anak mencit, mati sisa 5 ekor
11 Selasa / 14 Desember 2010 - 5 anak mencit bertambah besar
12 Rabu / 15 Desember 2010 - 5 anak mencit bertambah besar
13 Kamis / 16 Desember 2010 - 5 anak mencit bertambah besar
14 Jumat / 17 Desember 2010 - 5 anak mencit bertambah besar
15 Sabtu / 18 Desember 2010 - Pada anak mencit mulai tumbuh rambut
16 Minggu / 19 Desember 2010 - Pertambahan ukuran mencit
17 Senin / 20 Desember 2010 - Rambut halus mulai terlihat
18 Selasa / 21 Desember 2010 - 3 mencit tumbuh besar, 2 masih kecil
19 Rabu / 22 Desember 2010it - 1 mencit kecil mati, rambut mulai jelas
20 Kamis / 23 Desember 2010 - 3 mencit sehat, 1 sakit
21 Jumat / 24 Desember 2010 - 1 mencit sakit
22 Sabtu / 25 Desember 2010 - 3 mencit telah besar
23 Minggu / 26 Desember 2010 - 3 mencit telah besar dan bergerak aktif
24 Senin / 27 Desember 2010 - 2 mencit bergerak aktif, mata terbuka
C. Analisis Data
1. Jumlah fetus kanan : 5
2. Jumlah fetus kiri : 4
3. Jumlah embrio yang terarbsorbsi : 1
4. Jumlah korpus luteum : 9
5. Kehilangan gestasi : 3
6. Terimplantasi : 9
a. Presentase embrio yang tereabsorbsi (%) % 100
implantasi i direasorbs yang embrio % 11 , 11 % 100 9 1 b. Presentase fetus yang hidup (%)
% 9 , 88 % 100 9 8 % 100
implantasi hidup fetusc. Presentase implantasi (%) % 100
korpusluteum implantasi % 100 % 100 9 9 d. Presentase kematian pasca implantasi (%)
% 100
implantasi mati fetus diresorbsi yang embrio % 11 , 11 % 100 9 0 1 e. Presentase kehilangan gestasi (%)
% 100
luteum korpus implantasi luteum korpus % 0 % 100 9 9 9 f. Presentase fetus yang mati (%) % 100
implantas mati fetus % 11 , 11 % 100 9 1 g. Grafik berat badan
B. Pembahasan 0 5 10 15 20 25 30 35 40 H ar i k e-1 H ar i k e-2 H ar i k e-3 H ar i k e-4 H ar i k e-5 H ar i k e-6 H ar i k e-7 H ar i k e-8 H ar i k e-9 H ar i k e-10 H ar i k e-11 H ar i k e-12 H ar i k e-13 H ar i k e-14 H ar i k e-15 H ar i k e-16 H ar i k e-17 H ar i k e-18 H ar i k e-19 H ar i k e-20 H ar i k e-21 H ar i k e-22 H ar i k e-23 H ar i k e-24
BERAT BADAN MENCIT KELOMPOK III
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami peroleh setelah terjadi fertilisasi berlangsung proses implantasi dan selama proses implantasi kemungkinan bisa terjadi kehilangan gestasi. Embrio yang direbsorbsi ataupun kematian pasca implantasi. Setelah pembedahan dapat diketahui bahwa persentase angka embrio mencit fetus yang hidup mencapai adalah 88.9 % dan jumlah fetus embrio yang mati adalah 11.11 %. Sedangkan pada jumlah implantasi yang terjadi diperoleh hasil jumlah implantasi adalah 9 dengan dengan korpus luteum sebesar 9 jadi persentase dari implantasi yaitu 100 %. Pada fetus di uterus sebelah kanan adalah 5 dan di uterus sebelah kiri adalah 4, embrio yang mati adalah 1 karena tereabsorbsi.
Adapun jumlah dari korpus luteum adalah 9 sedangkan jumlah implantasi adalah 9 yakni 5 disebelah kanan dan 4 disebelah kiri. Persentase kehilangan gestasi (%) adalah 0 %. Selain itu pada pengamatan yang dilakukan pada saat menimbang berat badan mencit ditemukan bahwa berat badan mencit yang cenderung naik turun dapat mempengaruhi proses kehamilan. Naik turun berat badan tersebut dapat disebabkan karena faktor lingkungan, stress, pemberian makanan maupun timbangan yang telah digunakan itu rusak atau kesalahan alat.
Menurut teori fertilisasi Masuknya sperma ke dalam ovum. Setelah sperma masuk ovum itu jadi berhasil, tumbuh jadi individu baru. Itulah sebab disebut pembuahan. Ovum yang sudah dibuahi disebut juga zigot. Perkataan zigot berarti berpasangan atau berhubungan. Berasal dari peristiwa berpasangannya kedua belah kromosom gamet pihak jantan dan betina yang saling haplont, sehingga zigot yang terjadi dalam susunan diplont. Setelah terjadi pembuahan zigot pun mengalami petumbuhan embryologi.
BAB V
PENUTUP
A. KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan, maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Mencit betina akan melakukan perkawinan dengan mencit jantan apabila mencit betina dalam siklus reproduksi fase estrus.
b. Selama dalam masa kebuntingan berat badan mencit mengalami pertambahan ini didukung oleh beberapa faktor seperti makanan, suhu dan keadaan lingkungan.
B. Saran
1. Ketelitian praktikan dalam pengamatan perlu ditingkatkan.
2. Kerja sama antarpraktikan dan asisten pendamping untuk menunjang keberhasilan praktikum. 3. Kebeeradaan alat dan bahan sesui dengan kebutuhan praktikan perlu diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, 2010. Perkembangan Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Anonim. 2010. Fertilisasi. http://id.wordpress.com/tag.sistem-reproduksi. Diakses Tanggal 15 Januari 2011. Campbell, N. A; J. B. Reece dan L. G. Mitchell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta: Erlangga. Sugiyanto, J. 2000. Perkembangan Hewan. Yogyakarta: FMIPA UGM.
Tim Pengajar. 2010. Perkembangan Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM. HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Perkembangan Hewan dengan judul “Fertilisasi” yang disusun oleh :
Nama : Dewi Kusuma
NIM : 091404033
Kelas/Kelompok : A / III
Jurusan : Biologi
Telah diperiksa dan diteliti oleh Asisten dan Koordinator Asisten, maka dinyatakan diterima.
Makassar, Januari 2011
Koordinator Asisten
Nurul Maghfira S. Pd
Asisten
Andi Irma Suliyani, S.Pd
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
Drs. Adnan, M.S. NIP: 1965 02 01 1988 03 1 003