SERVISITIS SERVISITIS
1. DEFINISI 1. DEFINISI
Servisitis adalah peradangan dari selaput lendir dari kanalis servikalis. karena epitel Servisitis adalah peradangan dari selaput lendir dari kanalis servikalis. karena epitel selaput lendir kanalis servikalis hanya terdiri dari satu lapisan sel selindris sehingga lebih selaput lendir kanalis servikalis hanya terdiri dari satu lapisan sel selindris sehingga lebih mudah terinfeksi disbanding selaput lendir vagina. (
mudah terinfeksi disbanding selaput lendir vagina. ( gynekologi . FK UNPAD, 1998 ). gynekologi . FK UNPAD, 1998 ). JugaJuga merupakan :
merupakan : a.
a. InfInfekseksi ni non on spespesifsifik ik dardari si serverviksiks
b.
b.
Erosi ringan ( permukaan licin ), erosi kapiler ( permukaan kasar ), erosi folikuler Erosi ringan ( permukaan licin ), erosi kapiler ( permukaan kasar ), erosi folikuler ( kistik )( kistik ) c.
c. BiaBiasansanya terya terjadi pjadi pada sada serverviks biks bagiaagian posn posterterior ior 2. ETIOLOGI
2. ETIOLOGI
Servisitis disebabkan oleh kuman-kuman seperti : trikomonas vaginalis, kandida dan Servisitis disebabkan oleh kuman-kuman seperti : trikomonas vaginalis, kandida dan mikoplasma atau mikroorganisme aerob dan anaerob endogen vagina seperti streptococcus, mikoplasma atau mikroorganisme aerob dan anaerob endogen vagina seperti streptococcus, enterococus, e.coli, dan stapilococus . kuman-kuman ini menyebabkan deskuamasi pada enterococus, e.coli, dan stapilococus . kuman-kuman ini menyebabkan deskuamasi pada epitelepitel gepeng dan perubahan inflamasi kromik dalam jaringan
gepeng dan perubahan inflamasi kromik dalam jaringan serviks yang mengalami trauma.serviks yang mengalami trauma. Dapat juga disebabkan oleh robekan serviks terutama yang menyebabkan ectropion, Dapat juga disebabkan oleh robekan serviks terutama yang menyebabkan ectropion, alat-alat atau alat kontrasepsi, tindakan intrauterine seprti dilatasi, dan lain-lain.
alat-alat atau alat kontrasepsi, tindakan intrauterine seprti dilatasi, dan lain-lain. 3. GEJALA KLINIS
3. GEJALA KLINIS a.
a. Flour Flour hebathebat, bia, biasanya sanya kentakental atau l atau purulpurulent dent dan bian biasanyasanya bea berbaurbau b.
b. SerSering meniing menimbumbulkan erulkan erusio ( sio ( eryerythrthroploplaki ) aki ) padpada a porportio yang tamtio yang tampak sepepak seperti daerrti daerahah merah menyala.
merah menyala.
c.
c.
Pada pemeriksaan inspekulo kadang-kadang dapat dilihat flour yang purulent keluar Pada pemeriksaan inspekulo kadang-kadang dapat dilihat flour yang purulent keluar dari kanalis servikalis. Kalau portio normal tidak ada ectropion, maka harus diingat dari kanalis servikalis. Kalau portio normal tidak ada ectropion, maka harus diingat kemungkinan gonorhoekemungkinan gonorhoe d.
e. Pada servisitis kroniks kadang dapat dilihat bintik putih dalam daerah selaput lendir yang merah karena infeksi. Bintik-bintik ini disebabkan oleh ovulonobothi dan akibat retensi kelenjer-kelenjer serviks karena saluran keluarnya tertutup oleh pengisutan dari luka serviks atau karena peradangan.
f. Gejala-gejala non spesifik seperti dispareuni, nyeri punggung, dan gangguan kemih g. Perdarahan saat melakukan hubungan seks
4. KLASIFIKASI a) Servisitis Akuta
Infeksi yang diawali di endoserviks dan ditemukan pada gonorroe, infeksi postabortum, postpartum, yang disebakan oleh streptococcus, sthapilococus, dan lain-lain. Dalam hal ini streptococcus merah dan membengkak dan mengeluarkan cairan mukopurulent, akan tetapi gejala-gejala pada serviks biasanya tidak seberapa tampak ditengah-tengah gejala lain dari infeksi yang bersangkutan.
Pengobatan diberikan dalam rangka pengobatan infeksi tersebut. Penyakitnya dapat sembuh tanpa bekas atau dapat menjadi kronika.
b) Servisitis Kronika
Penyakit ini dijumpai pada sebagisn wanita yang pernah melahirkan. Luka-luka kecil atau besar pada servik karena partus atau abortus memudahkan masuknya kuman-kuman kedalam endoserviks serta keleenjer-kelenjernya sehingga menyebabkan infeksi menahun.
Beberapa gambaran patologis dapat ditemukan :
1)
Serviks kelihatan normal , hanya pada pemeriksaan mikroskopis ditemukan infiltrasi leukosit dalam stroma endoserviks. Servicitis ini menimbulkan gejala, kecuali pengeluaran secret yang agak putih-kuning.2) Di sini ada portio uteri disekitar ostium uteri eksternum, tampak daerah kemerah-merahan yang tidak dipisahkan secara jelas dari epitel porsio disekitarnya, secret yang dikeluarkan terdiri atas mucus bercampur nanah.
3)
Sobeknya pada serviks uteri disini lebih luas dan mukosa endoserviks lebih kelihatan dari luar (ekstropion). Mukosa dalam keadaan demikian mudah terkena infeksi dari vagina. Karena radang menahun, serviks bisa menjadi hipertropis dan mengeras, secret mukopurulent bertambahbanyak.5. DIAGNOSA BANDING • Karsinoma • Lesi tuberculosis • Herpes progenitalis • 6. PEMERIKSAAN KHUSUS:
1) Pemeriksaan dengan speculum
2) Sediaan hapus untuk biakan dan tes kepekaan 3) Pap smear
5) Biopsy
7. PENATALAKSANAAN
Antibiotika terutama kalau dapat ditemukan gonococcus dalam secret
Kalau cervicitis tidak spesifik dapat diobati dengan rendaman dalam AgNO3 10 % dan irigasi.
Cervicis yang tak mau sembuh ditolong operatif dengan melakukan konisasi, kalau sebabnya ekstropion dapat dilakukan lastik atau amputasi.
Erosion dapat disembuhkan dengan obat keras seperti, AgNO3 10 % atau Albothyl yang menyebabkan nekrose epitel silindris dengan harapan bahwa kemudian diganti dengan epitel gepeng berlapis banyak
Servisitis kronika pengobatannya lebih baik dilakukan dengan jalan kauterisasi-radial dengan termokauter atau dengan krioterapi.
8. PROGNOSIS:
Biasanya baik
DAFTAR PUSTAKA
David, Ovedoff. 1995. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Bina Pura Aksara
Taber, Benzion. 1995. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Gynekologi. Jakarta : EGC Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan. Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Prawirohardjo. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sastrawinata, sulaiman. 1981. Ginekologi. Bandung : El star offset
Robin, Cotran, Humar. 1999. Buku Saku Robbins, Dasar Patologi Penyakit. Jakarta : EGC http://www.askep-askeb-kita.blogspot.com/
Herpes
Pengertianherpes adalah infeksi akut pada genetalia dengan gejala khas berupa vesikel. Etiologi
Disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe II. Cara penularan melalui hubungan kelamin, tanpa melalui hubungan kelamin seperti : melalui alat-alat tidur, pakaian, handuk,dll atau sewaktu proses persalinan/partus pervaginam pada ibu hamil dengan infeksi herpes pada alat kelaminluar.
Perbedaan HSV tipe I dengan tipe II
HSV tipe I HSV tipe II
Predileksi
Kulit dan mukosa di luar Kulit dan mukosa daerah genetalia dan perianal
Kultur pada chorioallatoic membran (CAM) dari telur ayam
Membentuk bercak kecil Membentuk pock besar dan tebal
Serologi Antibodi terhadap HSV
tipe I
Antibodi terhadap HSV tipe II
Sifat lain Tidak bersifat onkogeni Bersifat onkogeni Epidemiologi
Herpes simpleks virus tipe II ditemukan pada wanita pelacur 10x lebih tinggi
daripada wanitanormal. Sedangkan HSV tipe I sering dijumpai pada kelompok dengan sosioekonomi rendah.
Patogenesis
Infeksi herpes genitalis dapat sebagai infeksi primer maupun sebagai infeksi rekuren.
• Infeksi primer – Infeksi primer terjadi bila virus dari luar masuk ke
dalam tubuh penderita, DNA dari tubuh penderita melakukan penggabungan dan mengadakan multiplikasi. Pada saat itu,tubuh hospes belum memiliki antibodi yang spesifik hingga menimbulkan lesi lebih luas. Selanjutnya virus menjalar melalui serabut syaraf sensorik menuju ganglion sakralis (syaraf regional) dan berdiam disana.
• Infeksi rekuren – Infeksi rekuren terjadi pada suatu waktu bila
ada faktor tertentu (trigger factor)sehingga virus mengalami reaktivitas dan multiplikasi kembali.
Gambaran Klinis (Tanda dan Gejala)
• Timbul erupsi bintik kemerahan, disertai rasa panas dan gatal pada kulit region
genitalis.
• Terkadang disertai demam, seperti influenza, setelah 2-3 hari bintik kemerahan
berubah menjadi vesikel disertai nyeri.
• 5-7 hari, vesikel pecah dan keluar cairan jernih sehingga timbul keropeng. • Kadang dapat kambuh lagi.
Komplikasi
• Gangguan mobilitas, vaginitis, urethritis, sistitis dan fisura ani herpetika terjadi bila
mengenai region genetalia.
• Abortus
• Anomali kongenital
• Infeksi pada neonatus (konjungtifitis/ keratis, ensefalitis, vesikulitis kutis, ikterus, dan
anomali konvulsi). Penanganan
• Lakukan pemeriksaan serologi (STS).
• Atasi nyeri dan demam dengan parasetamol 3 x 500 mg.
• Bersihkan lesi dengan larutan antiseptic dan kompres dengan air hangat. • Keringkan dan oleskan acyclovir 5% topikal setelah nyeri berkurang. • Berikan acyclovir tablet 200 mg tiap 4 jam.
• Rawat inap bila terjadi demam tinggi, nyeri hebat, retensi urin, konvulsi, neurosis,
reaksi neurologik lokal, ketuban pecah dini maupun partus prematurus.
• Berikan pengobatan pada pasangan berupa acyclovir oral selama 7 hari. • Bila terpaksa partus pervaginam, hindari transmisi ke bayi atau penolong.
Gonorhea
Pengertian,adalah penyakit kelamin yang bisa terjadi pada pria maupun wanita.Disebut juga penyakit kencing nanah atau GO.
Penyebab
Penyebabnya adalah kuman Neisseria Gonorrhoea, disebut juga gonokokus, berbentuk diplokokus.
Kuman ini menyerang selaput lendir dari :
• Vagina, saluran kencing dan daerah rahim/ leher rahim. • Saluran tuba fallopi.
• Anus dan rektum. • Kelopak mata. • Tenggorokan.
Tanda Dan Gejala
Penularan melalui oral, anal dan vaginal seks. Hampir 90% penderita GO tidak
memperlihatkan keluhan dan gejala. Tanda pada penderita GO baik lelaki dan perempuan, bisa tanpa keluhan dangejala.
Lelaki
• Keluar cairan putih kekuning-kuningan melalui penis. • Terasa panas dan nyeri pada waktu kencing.
• Sering buang air kecil.
• Terjadi pembengkakan pada pelir (testis).
Perempuan
• Pengeluaran cairan vagina tidak seperti biasa. • Panas dan nyeri saat kencing.
• Keluhan dan gejala terkadang belum tampak meskipun sudah menular ke saluran tuba
fallopi.
Bila gejala sudah meluas ke arah PID ( Pelvic Inflamatory Disease) maka sering timbul :
• Nyeri perut bagian bawah. • Nyeri pinggang bagian bawah. • Nyeri sewaktu hubungan seksual.
• Perdarahan melalui vagina diantara waktu siklus haid. • Mual-mual.
Bila GO tidak diobati maka ± 1% dari lelaki dan wanita, akan terjadi DGI atau Dessiminated Gonorrhoe Infection. Tanda dan gejalanya berupa demam, bercak di kulit,
persendian bengkak dan nyeri, peradangan pada dinding rongga jantung, peradangan selaput pembungkus otak serta meningitis.
Komplikasi
Komplikasi dapat timbul pada bayi, lelaki maupun perempuan dewasa.
1. Lelaki – prostatitis (radang kelenjar prostat), adanya jaringan parut pada saluran kencing (urethra), mandul/ infertil, peradangan epididimis,
2. Perempuan – PID, infertil, gangguan menstruasi kronis, peradangan selaput lendir rahimsetelah melahirkan ( post partum endometriosis), abortus, cistitis (peradangan kandung kencing), peradangan disertai pus.
Pencegahan
• Menghindari seks bebas (free sex). • Monogami.
• Penggunaan kondom saat vaginal, oral maupun anal seks.
Penanganan
1. Pada masa kehamilan, berikan antibiotika seperti : a) Ampisilin 2 gram IV dosis awal, lanjutkan dengan 3 x 1 gram per oral selama 7 hari. b) Ampisilin + Sulbaktan 2,25 gram oral dosis tunggal. c) Spektinomisin 2 gram IM dosis tunggal. d) Seftriakson 500 mg IM dosis tunggal.
2. Masa nifas, berikan antibiotika seperti : a) Xiprofloksasin 1 gram dosis tunggal. b) Trimethroprim + Sulfamethoksazol (160 mg + 800 mg) 5 kaplet dosis tunggal.
3. Oftalmia neonatorum (konjungtivitis) : a) Garamisin tetes mata 3 x 2 tetes. b) Antibiotika – Ampisilin 50 mg/ kgBB IM selama 7 hari; Amoksisilin + asam klamtanat 50 mg/ kgBB IM selama 7 hari; Seftriakson 50 mg/ kgBB IM dosis tunggal.
4. Lakukan konseling tentang metode barier dalam melakukan hubungan seksual. 5. Berikan pengobatan yang sama pada pasangannya.
6. Buat jadual kunjungan ulang dan pastikan pasangan & pasien akan menyelesaikan pengobatanhingga tuntas.
Sifilis Pengertian
Adalah penyakit yang disebabkan oleh Treponema Pallidum, bersifat kronik dan sistematik. Nama lain adalah Lues venereal atau raja singa.
Penyebab
Penyebabnya adalah Treponema Pallidum, termasuk ordo Spirochaecrales, familia
Spirochaetaceae dan genus Treponema. Bentuk spiral teratur, panjang 6-15 µm, lebar 0,15 µm, terdiri atas 8-24 lekukan. Pembiakan secara pembelahan melintang, pada
stadium aktif terjadi setiap 30 jam. Klasifikasi
Sifilis terbagi menjadi sifilis congenital dan sifilis akuista.
1. Sifilis Kongenital, terbagi atas : a) Dini (sebelum 2 tahun); b) Lanjut (sesudah 2 tahun); Stigmata
2. Sifilis Akuista, terbagi : a) Klinik; b) Epidemiologik
Menurut caranya sifilis dibagi menjadi tiga stadium yaitu : Stadium I (SI); S tadium II (SII); Stadium III (SIII)
Secara epidemiologik, WHO membagi menjadi :
• Stadium dini menular ( dalam waktu 2 tahun sejak infeksi), terdiri dari SI, SII,
stadium rekuren dan stadium laten dini.
• Stadium lanjut tak menular (setelah 2 tahun sejak infeksi), terdiri atas stadium laten
lanjut dan SIII. Komplikasi
• Pada kehamilan: a) Kurang dari 16 minggu : kematian janin (sifilis fetalis). b)
Stadium lanjut : prematur , gangguan pertumbuhan intra uterin, cacat berat (pnemonia, sirosis hepatika, splenomegali, pankreas kongenital, kelainan kulit dan
osteokondritis). Tanda dan gejala
• Lesi (berupa ulkus, soliter, dasar bersih, batas halus, bentuk bulat/longitudinal). • Tanpa nyeri tekan.
Penanganan
1. Menerapkan prinsip pencegahan infeksi pada persalinan.
3. Pemberian antibiotika, misal : Benzalin pensilin 4,8 juta unit IM setiap minggu dengan 4x pemberian; Dofsisiklin 200 mg oral dosis awal, dilanjutkan 2×100 mg oral hingga 20 hari;
Sefriakson 500 mg IM selama 10 hari.
4. Sebelum pemberian terapi pada bayi dengan dugaan/ terbukti menderita sifilis kongenital, maka dilakukan pemeriksaan cairan serebrospinalis dan uji serologik tiap bulan sampai negatif. Berikan antibiotik : Benzalin pensilin 200.000 IU/ kgBB per minggu hingga 4x pemberian; Sefriakson 50 mg/ kg BB dosis tunggal (per hari 10 hari).
5. Lakukan konseling preventif, pengobatan tuntas dan asuhan mandiri. 6. Memastikan pengobatan lengkap dan kontrol terjadwal.
7. Pantau lesi kronik atau gejala neurologik yang menyertai. Chlamydia
Pengertian
Adalah infeksi yang disebabkan oleh kuman Chlamydia trachomatis dan dapat diobati. Penyebab
Kuman Chlamydia trachomatis. Penularan
Kuman ini menyerang sel pada selaput lendir : a) Uretra, vagina, serviks dan endometrium. b) Saluran tuba fallopi. c) Anus dan rektum. d) Kelopak mata. e) Tenggorokan (insiden jarang). Chlamydia paling sering menyerang pada usia muda dan remaja. Penularannya dapat
melalui :hubungan seksual secara oral, anal maupun oral seks; hubungan seksual dengan tangan, sehinggacairan mani terpercik ke mata; dari ibu ke bayi sewaktu proses persalinan. Tanda dan gejala
Sekitar 75 % perempuan dan 50% laki-laki yang tertular Chalmydia tidak menunjukkan tanda dan gejala. Keluhan dan gejala biasanya timbul sekitar 3 minggu setelah tertular kuman
chlamydia.
Adapun tanda dan gejalanya adalah :
1. Menderita proktitis (radang rektum), urethritis (radang saluran kencing) dan konjungtivitis (radang selaput putih mata).
3. Bila sudah menyebar ke tuba fallopi, akan timbul : nyeri perut bagian bawah; nyeri sewaktucoitus; timbul perdarahan pervaginam diantara siklus
haid; demam dan mual-mual
4. Pada pria : keluar cairan kuning seperti pus dari penis; nyeri dan rasa terbakar sewaktu kencing; nyeri dan bengkak pada testis
Komplikasi
Perempuan Laki-laki Bayi baru lahir
1. PID 2. Infertil
3. Radang kandung kencing (cyctitis)
4.
Radang serviks (servisitis)1. Prostitis
2. Timbul jaringan parut pada urethra 3. Infertil 4. Epididimis 1. Kebutaan 2. Pneumoni (radang paru)
3.
Kematian Pencegahan1) Hindari seks bebas; 2) Monogami; 3) Gunakan kondom saat hubungan seks baik dengan oral, anal maupun vaginal seks.
Penanganan
1. Doksisiklin per oral 2x sehari selama 7 hari.
2. Asitromisin dengan pemberian dosis tunggal (kontraindikasi untuk ibu hamil, gunakan eritromisin, amoksilin, azitromisin).
3. Lakukan follow-up pada penderita dengan : a) Apakah obat yang diberikan sudah diminum sesuai anjuran. b) Pasangan seksual juga harus diperiksa dan diobati. c) Jangan melakukan hubungan seks, bila pengobatan belum selesai. d) Lakukan periksa ulang 3-4 bulan setelah selesai pengobatan.
Referensi
Adobe Reader- [HIV-AIDSbooklet_part3.pdf].
Adobe Reader- [SSH-6135-IND.pdf]. Chlamydia Dan Gonorea. Harahap, M, 1984. Penyakit Menular Seksual . Gramedia, Jakarta.
Manuaba, IBG, 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.Arcan. Jakarta. Rabe, Thomas, 2002. Buku Saku Ilmu Kandungan, Hipokrates, Jakarta.
Neonatal.Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.
Yatim, Faisal (2005). Penyakit Kandungan. Myoma, Kanker Rahim/ Leher Rahim Dan Indung Telur , Kista, Serta Gangguan Lainnya.Jakarta.
Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkanmelalui hubungan seks. Penyakit menular seksual akan lebih beresiko bilamelakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melaluivagina, oral maupun anal. PMS dapat menyebabkan
infeksi alat reproduksiyang harus dianggap serius.
Bila tidak diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar danmenyebabkan penderitaan, sakit berkepanjangan, kemandulan dan bahkankematian. Wanitalebih beresiko untuk terkena PMS lebih besar daripadalaki-laki sebab mempunyai alat reproduksi yang lebih rentan. Dan seringkaliberakibat lebih parah karena gejala awal tidak segera dikenali, sedangkanpenyakit melanjut ke tahap lebih parah.
Oleh karena letak dan bentuk kelaminnya yang agak menonjol, gejalaPMS pada laki-laki lebih mudah dikenali, dilihat, dan dirasakan. Sedangkanpada perempuan sebagian besar gejala yang timbul
hampir tak dapat dirasakan.
Gejala-gejala umum PMS pada laki-laki adalah :
•Bintik-bintik berisi cairan, borok, atau lecet pada daerah sekitar kelamin.
•Luka tidak sakit, keras dan berwarna merah pada sekitar daerah kelamin.
•Adanya kutil yang tumbuh seperti jengger ayam.
•Rasa gatal yang sangat hebat di sekitar kelamin. •Sakit luar biasa saat kencing.
•Kencing nanah/darah dengan bau busuk.
•Bengkak panas nyeri pada pangkal paha yang akhirnya menjadi borok. •Kehilangan berat badan secara drastis, diare berkepanjangan, dan berkeringat saat malam.
•Rasa sakit atau nyeri saat kencing atau saat berhubungan seksual. •Rasa nyeri pada perut bagian bawah.
•Keluarnya lendir pada vagina.
•Keputihan berwarna putih susu, bergumpal, dan disertai rasa gatal pada kelamin. •Keputihan berbusa dan berbau busuk.
•Bercak-bercak darah setelah berhubungan seks.
Ada banyak jenis PMS yang telah ditemukan. Dan diantaranya yang paling sering ditemui dan berbahaya adalah :
1.Gonorea (GO)
Disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Ada masa tenggang(masa inkubasi) selama 2 -10 hari setelah kuman masuk ke dalam tubuhmelalui hubungan seks. Tanda-tanda penyakitnya adalah nyeri, merah,bengkak dan bernanah. Gejala pada laki-lakiadalah rasa sakit pada saat kencing, keluarnyananah kental kuning kehijauan, ujung penistampak merah dan agak bengkak. Padaperempuan, 60% kasus tidak menunjukkan gejala.Namun ada juga rasa sakit pada saat kencing danterdapat keputihan kental berwarna kekuningan.
Akibat penyakit GO, pada laki-laki danperempuan, seringkali berupa kemandulan. Pada perempuan bisa juga terjadiradang panggul, dan dapat diturunkan kepada bayi yang baru lahir berupainfeksi pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan.
2.Herpes Genital
Penyakit yang disebabkan oleh virus Herpes simplex dengan masatenggang 4 - 7 hari sesudah virus masuk ke dalam tubuh melalui hubunganseks. Gejala yang ditimbulkan adalah :
•Bintil-bintil berair seperti anggur di sekitar kelamin.
•Pecah, lalu menyebabkan luka kering mengerak lalu hilang. •Terulang lagi sampai seumur hidup.
Pada perempuan, seringkali menjadi kanker mulut rahim beberapatahun kemudian. Penyakit ini belum ada obat yang benar-benar mujarab,tetapi pengobatan anti virus bisa mengurangi rasa sakit dan lamanya episodepenyakit.
Kuman penyebabnya disebut Treponema pallidum. Masa tanpa gejala berlangsung 3-4 minggu, kadang-kadang sampai 13 minggu. Kemudian timbul benjolan di sekitar alat kelamin. Kadang-kadang disertai pusing-pusingdan nyeri tulang seperti flu, yangakan hilang sendiri tanpa diobati.Ada bercak kemerahan padatubuh sekitar 6-12 minggu setelahhubungan seks. Gejala ini akanhilang dengan sendirinya danseringkali penderita tidak memperhatikan hal ini. Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa-apa, atau disebut masa laten. Setelah 5-10 tahunpenyakit sifilis akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah danjantung. Pada perempuan hamil sifilis dapat ditularkan kepada bayi yangdikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa danketerbelakangan mental.
4.Klamidia
Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Masa tanpagejala ber-langsung 7 - 21 hari. Gejalanya adalah timbul peradangan padaalat reproduksi laki-laki dan perempuan.
Pada perempuan, gejalanya bisa berupa :
• Keluarnya cairan dari alat kelamin atau sering disebut keputihan encer berwarna kuning kecoklatan.
•Rasa nyeri di rongga pinggul.
•Pendarahan setelah hubungan seksual.
Sedangkan pada laki-laki, gejalanya bisa berupa : •Keluar cairan bening dari saluran kencing.
•Rasa nyeri saat kencing.
•Infeksi lebih lanjut dapat menyebabkan banyak cairan keluar danbercampur nanah.
Tidak jarang pula, gejala tidak muncul sama sekali, padahal prosesinfeksi sedang berlangsung. Oleh karena itu penderita tidak sadar sedangmenjadi pembawa PMS dan
menularkannya kepada pasangannya melaluihubungan seksual.
Akibat terkena Klamidia pada perempuan adalah cacatnya salurantelur dan kemandulan, radang saluran kencing, robeknya saluran ketubansehingga terjadi kelahiran bayi sebelum waktunya (prematur). Sementarapada laki-laki akibatnya adalah rusaknya saluran air mani
dan mengakibatkankemandulan, serta radang saluran kencing. Pada bayi, 60% - 70% terkenapenyakit mata atau saluran pernafasan (pneumonia).
5.Trikomoniasis Vaginalis
Trikomoniasis adalah PMS yang disebabkan oleh parasitTrichomonas vaginalis. Gejala dan tanda-tandanya adalah:
•Keluar cairan vagina berwarna encer dan baunya busuk.
•Vulva agak bengkak, gatal, dan tidak nyaman. •Nyeri saat kencing.
6.Kandidadis Vagina
Kandidiasis vagina merupakan keputihan yang disebabkan oleh jamur Candidas albicans. Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di kulit maupun di dalam liangkemaluan perempuan. Tetapi pada keadaan tertentu, jamur ini meluas danberreplikasi secara tak terkendali sedemikian rupa sehingga mengakibatkaninfeksi dan terjadi keputihan. Gejalanya berupa keputihan berwarna putih seperti susu, bergumpal, disertai rasa gatal panas dan kemerahan pada kelamin dan di sekitarnya. Penyakit ini tidak selalu tergolong PMS, tetapi pasangan
seksual dariperempuan yang terinfeksi jamur ini dapat mengeluh gatal dengan gejalabintik- bintik kemerahan di kulit kelamin.
7.Kutil Kelamin
Penyebabnya adalah human papilloma virus (HPV) dengan gejala yang khas yaitu terdapat satu atau beberapa kutil di sekitar kemaluan. Pada perempuan, dapat mengenai kulit di daerah kelamin sampaidubur, selaput lendir bagian dalam liang kemaluan sampai leher rahim. Bilaperempuan hamil, kutil dapat tumbuh sampai besar sekali. Kutil kelaminkadang-kadang bisa mengakibatkan kanker leher rahim atau kanker kulit disekitar kelamin.
Pada laki-laki mengenai alat kelamin dan saluran kencing bagiandalam. Kadang-kadang kutil tidak terlihat sehingga tidak disadari. Biasanyalaki-laki baru menyadari setelah ia menulari pasangannya. Sampai sekarang belum ada obat yang dapat secara tuntasmenyembuhkan kutil