LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE
“Crenated Tongue/ Scalloped Tongue”
A. Identitas Pasien
Nama : Dwi Surista Verawati, S.KG
TTL : Gumawang, 15 Februari 1991
Suku : Melayu
Jenis Kelamin : Wanita
Status Pernikahan : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat : Griya Demang Mas Blok D no1 Kel.Lorok Pakjo, Kec.Ilir Barat I Palembang
Pendidikan Terakhir : S-1
Pekerjaan : Mahasiswi
B. Anamnesis Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan terdapat garis hitam pada gigi kanan dan kiri belakang atasnya. Pasien menyadarinya sejak kurang lebih 2 bulan lalu karena diberitahu dokter gigi yang memeriksanya. Pasien tidak merasa gigi tersebut sakit. Pasien ingin giginya dirawat.
Keluhan Tambahan
Pasien mengeluh terdapat lekukan-lekukan di sisi kanan dan kiri lidahnya, pasien menyadarinya sejak kurang lebih 2 bulan yang lalu saat berkaca melihat kondisi mulutnya, pasien tidak mengeluh sakit, tetapi khawatir terhadap hal tersebut.
Riwayat perawatan gigi
Pasien pernah ditambal oleh dokter gigi sekitar 2 bulan lalu di gigi belakang kanan atas dan bawah.
Kebiasaan buruk
Tidak ada
Riwayat penyakit sistemik
Pasien menyangkal pernah mengidap penyakit sistemik
Riwayat Sosial
Pasien adalah mahasiswi kedokteran gigi Unsri, memiliki pengetahuan yang baik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
C. Pemeriksaan Ekstra Oral Wajah : Simetri Bibir : Sehat
KGB : Kanan tidak teraba, tidak sakit Kiri tidak teraba, tidak sakit
D. Pemeriksaan Intra Oral
Debris : Tidak ada
Plak : Tidak ada
Kalkulus : Tidak ada
Perdarahan Papila Interdental : Tidak ada
Gingiva : Sehat
Mukosa : Sehat
Palatum : Sehat
Lidah : Terdapat lekukan-lekukan di sepanjang lateral lidah kanan dan kiri, lekukan tersebut berbentuk seperti kulit kerang, lebarnya kurang lebih mengikuti lebar kontur gigi, konsistensinya kenyal sama seperti konsistensi jaringan lidah sekelilingnya. warnanya sama dengan warna lidah di sekelilingnya, pasien tidak merasakan sakit saat dipalpasi. Dorsum lidah sedikit lebih tinggi dari permukaan oklusal gigi2 rahang bawah posterio dan sedikit menutupi cusp lingual gigi posterior bawah saat lidah beristirahat.
Dasar Mulut : Sehat
Kelainan gigi geligi : Tidak ada
OHI-S : 0 (DI : 0 ; CI : 0)
E. Pemeriksaan Gigi Geligi dan Jaringan Penyangga 1. Tumpatan resin komposit pada gigi 17, 46, dan 47
2. Impaksi gigi 38
3. Lesi karies D3 gigi 16 dan 26
F. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
G. Diagnosa Sementara Oral Medicine
Diagnosa sementara : Crenated Tongue/ Scalloped Tongue
H. Tinjauan Pustaka
Scalloped tongue adalah keadaan yang umum, ditandai oleh lekukan-lekukan pada tepi lateral lidah. Keadaan tersebut biasanya bilateral tetapi dapat unilateral atau terisolasi pada daerah dimana lidah berkontak erat dengan gigi-geligi.1 penampakan umum scalloped tongue adalah berupa lekukan pada lateral atau anterior lidah yang bersesuaian dengan lekukan-lekukan gigi, lekukan tersebut berbentuk seperti kerang dan berwarna sama dengan jaringan lidah normal atau dapat juga berwarna kemerahan dengan batas garis putih pada kasus kontak yang terlalu erat dengan gigi geligi.1,2
Scalloped tongue dapat terbentuk dikarenakan oleh satu atau lebih penyebab sebagai berikut:
1. Makroglossia
Adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan lidah yang membesar secara abnormal. Makroglossia dapat disebabkan oleh hipertrofi otot-otot lidah seperti pada kasus sindrom Bechwit-Wiedemann, kista, dan tumor jinak pada
lidah.1,3 Scalloped tongue dapat terjadi karena lidah yg mengalami makroglossia berdesakan dengan gigi geligi di lateral maupun anteriornya. Tekanan lidah terhadap gigi dalam waktu lama akan membuat teraan gigi pada lidah sebagaimana gambaran scalloped tongue.
2. Kebiasaan menjulurkan atau menghisap lidah1
Kebiasaan menjulurkan atau menghisap lidah akan membuat lidah penderitanya sangat sering berkontak rapat dan saling menekan dengan gigi-geligi. Dalam jangka waktu lama, tekanan tersebut data menyebabkan terbentuknya lekukan-lekukan scalloped tongue.
3. Kelainan sistemik seperti akromegali
Akromegali adalah suatu kelainan pertumbuhan yang dikarenakan berlebihnya produksi growth hormone, sehingga menyebabkan pertumbuhan tulang dan badan menjadi lebih besar dari normal.4 Pasien dengan akromegali biasanya mengalami pembesaran lidah sehingga menyebabkan lidah terus menerus berkontak dengan gigi. Kondisi ini menjadi sebab terbentuknya scalloped tongue.
Scalloped tongue bukanlah suatu kelainan yang dianggap berbahaya dan membutuhkan perawatan khusus. Bila scalloped tongue terjadi karena faktor kebiasaan menjulurkan atau menghisap lidah, maka pemasangan alat intra oral untuk menghilangkan kebiasaan tersebut dapat menjadi pilihan perawatan.1
I. Pembahasan Kasus dan Penegakan Diagnosa
Pada kasus ini, penegakan diagnosa dilakukan dengan pemeriksaan subjektif dan objektif. Pada pemeriksaan subjektif, pasien tidak menyadari bahwa terdapat lekukan-lekukan seperti bentuk kerang pada sisi kanan dan kiri lidahnya, pasien datang bukan karena lekukan pada lidahnya, tetapi karena keluhan terdapat garis hitam pada gigi kanan dan kiri belakang bawahnya. Pasien menyadarinya sejak 2 bulan lalu karena diberitahu dokter gigi yang memeriksanya. Pasien tidak merasa gigi tersebut sakit, dan ingin giginya dirawat.
Pada pemeriksaan objektif, ditemukan lekukan-lekukan di sepanjang lateral lidah kanan dan kiri, lekukan tersebut berbentuk seperti kulit kerang, lebarnya mengikuti kontur gigi, konsistensinya kenyal sama seperti konsistensi jaringan lidah sekelilingnya. warnanya sama dengan warna lidah di sekelilingnya, pasien tidak merasakan sakit saat dipalpasi. Dorsum lidah sedikit lebih tinggi dari permukaan oklusal rahang bawah dan sedikit menutupi cusp lingual gigi posterior bawah saat lidah beristirahat.
Dari pemeriksaan subjektif dan objektif, dapat ditegakkan diagnosa kasus ini adalah Crenated/Scalloped tongue et causa macroglossia. Scalloped tongue et causa macroglossia tidak memerlukan perawatan, hanya dipastikan saat kontrol, apakah terdapat perubahan bentuk, ukuran, warna, dan konsistensi dari lekukan-lekukan di sisi lidah tersebut ataukah tetap seperti semula.
J. Rencana Perawatan
Fase I (Etiotropi) Kontrol plak, DHE
Fase II (Bedah) Tidak dilakukan
Fase III (Konservatif)
Dilakukan Penumpatan GIC pada gigi 26
Fase IV (Maintenance & Rehabilitatif) Kontrol plak, DHE
K. Hasil Perawatan
Pasien datang pada tanggal 16 Agustus 2014, dilakukan penumpatan gigi 26 menggunakan GIC dan diberikan penjelasan tentang kasus scalloped tongue yang merupakan variasi normal, dan dilakukan DHE dan instruksi kontrol plak kepada pasien,. Pasien diminta untuk datang kontrol 1 pekan dan 2 pekan kemudian untuk melihat apakah terjadi perubahan bentuk, ukuran, warna, dan konsistensi dari lekukan-lekukan di sisi lidah tersebut ataukah tetap seperti semula.
Pasien datang untuk kontrol 1 pada tanggal 23 Agustus 2014, tidak ada keluhan sama sekali dari pasien, tidak terdapat keluhan sakit maupun bengkak. Pada pemeriksaan objektif, tidak terdapat perubahan pada bentuk, ukuran, warna, dan konsistensi lesi.
Pasien diberi DHE dan instruksi kontrol plak. Pasien diminta datang 1 pekan lagi untuk kontrol kedua
Pasien datang untuk kontrol 2 pada tanggal 30 Agustus 2014, Tidak ada keluhan sama sekali dari pasien, tidak ada keluhan sakit maupun bengkak. Pada pemeriksaan objektif, tidak terdapat perubahan pada bentuk, ukuran, warna, dan konsistensi lesi. Pasien diberi DHE dan instruksi kontrol plak. Perawatan dinyatakan selesai.
Kunjungan I Kontrol I
L. Kesimpulan
Scalloped tongue adalah keadaan yang umum, ditandai oleh lekukan-lekukan pada tepi lateral lidah. Keadaan tersebut biasanya bilateral tetapi dapat unilateral atau terisolasi pada daerah dimana lidah berkontak erat dengan gigi-geligi.1 penampakan umum scalloped tongue adalah berupa lekukan pada lateral atau anterior lidah yang bersesuaian dengan lekukan-lekukan gigi, lekukan tersebut berbentuk seperti kerang dan berwarna sama dengan jaringan lidah normal atau dapat juga berwarna kemerahan dengan batas garis putih pada kasus kontak yang terlalu erat dengan gigi geligi.1,2
Pada kasus ini, diagnosa scalloped tongue et causa makroglossia ditegakkan melalui pemeriksaan subjektif dan objektif. Scalloped tongue tidak memerlukan perawatan, hanya dilakukan pengamatan untuk meyakinkan bahwa diagnosa tersebut adalah benar.
M. Daftar Pustaka
1. Langlais, Robert P., dkk, 1998. Atlas Berwarna: Kelainan Rongga Mulut yang Lazim.
Jakarta: Hipokrates. Pages 44-45
2. Tyldesley WR, Field A, Longman L, 2003. Tyldesley's Oral medicine 5th edition. Oxford:
Oxford University Press.
3. Prada, Carlos E., dkk, 2012. Genetic Causes of Macroglossia: Diagnostic Approach. Pediatrics Journal 2012;129;e431.
4. US Department of Health and Human Services, 2008. Acromegaly: National Endocrine and Metabolic Disease Information Service. NIH Publication no. 08-3924