• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOLERANSI OSMOTIK ERITROSIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TOLERANSI OSMOTIK ERITROSIT"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TOLERANSI OSMOTIK ERITROSIT TOLERANSI OSMOTIK ERITROSIT

LAPORAN LAPORAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Fisiologi Hewan dan Manusia Fisiologi Hewan dan Manusia yang dibimbing oleh Drs.

yang dibimbing oleh Drs. Soewolo, M.Pd dan Nuning ulandari, S.Si., M.SiSoewolo, M.Pd dan Nuning ulandari, S.Si., M.Si

!leh " !leh "

!##ering $% Kelom&ok ' !##ering $% Kelom&ok ' (

(.. HHaannii##a a FFiittrriia a ))aattrrii **((''++''((--((//((00 1

1.. HHeennrriikka a 22eemm&&oorrmmaassee **((''++''((--((//00 '.

'. 3a3aililil il HiHidadayyah ah *(*('+'+''(-(-((/1/100 

.. MMaayyaanng g PPuuss&&a a ))eennaa **((''++''((--((//''''00 4

4.. ))ii55kka a NNuur r 33aaiillii **((''++''((--((////00

--.. SSaasstty y 66ll77iioonniittaa **((''++''((--((//11//00 

.. 8u8ul#l#ininddirira a SeSe&&trtri i )u)uudude7e7ii *(*(''+'+'((-(-(//''(0(0

UNIVERSITAS NEGERI MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI

November 2014 November 2014

(2)

T!"#

Praktikum ini bertu9uan untuk mengetahui ke:e&atan ter9adinya hemolisis dan krenasi eritrosit &ada medium berbeda;beda dan mengetahui &ersentase hemolisis eritrosit &ada medium yang berbeda;beda.

D"$"r Teor%

3ingkungan luar sel adalah :airan, baik sel tunggal mau&un sel 9amak. Dengan lingkungan luar itulah sel mengadakan &ertukaran 5at atau bahan. <ahan yang dibutuhkan diambil dari lingkungan luarnya, dan sisa metabolisme 9uga dikeluarkan ke lingkungan luarnya. Pertukaran 5at da&at dilakukan melalui &roses #isika yaitu di#usi osmosis, atau melalui &roses biologis yaitu trans&ort akti# * Tim Dosen Fisiologi Hewan, 1+('0.

Darah meru&akan suatu 9aringan :air yang tersusun dari sel;sel darah yang  berada dalam suatu matrik :air yang biasa disebut &lasma darah. Sel;sel darah

terdiri dari sel darah merah *eritrosit 0, sel darah &utih &leukosit 0, dan ke&ing darah *trombosit 0. Darah manusia dan darah hewan lain terdiri atas suatu kom&onen :air, yaitu &lasma, dan berbagai bentuk unsur yang dibawa dalam &lasma, antara lain sel darah merah *eritrosit0, sel darah &utih *leukosit0 dan ke&ing;ke&ing darah. Plasma terdiri atas =+> air,  sam&ai /> &rotein yang da&at larut, (> elektrolit dan sisanya (;1> berbagai 5at makanan dan mineral yang lain. Pada 7ertebrata eritrositnya ada yang berinti dan berbentuk elli&soid. *?ille et al., (=/=0. <entuk  dan ukuran eritrosit tergantung &ada 9enis hewan. Pada mamalia eritrositnya tidak   berinti, umumnya berbentuk bulat bikonka#. @ritrosit &ada 7ertebrata lain  berbentuk lon9ong, bikon7ek dan berinti. Pada umumnya eritrosit yang tidak   berinti mem&unyai ukuran lebih ke:il dari&ada eritrosit yang berinti. Di antara

eritrosit 7ertebrata, eritrosit  Amphibi  memiliki ukuran yang &aling besar *Tim Pembina MK Fisiologi Hewan, 1+(10.

Se&erti sel;sel lain, eritrosit dibatasi oleh suatu membran yang bersi#at semi&ermeabel atau selekti# &ermeabel, artinya membran da&at ditembus oleh air  dan 5at terlarut tertentu, teta&i tidak da&at ditembus oleh 5at tertentu yang lain. Membran eritrosit umumnya mudah dilalui oleh ion;ion HA, !H;, NH

A, P!1;,

H$!'; dan oleh 5at;5at se&erti glukosa, asam amino, urea, dan asam urat.

(3)

#os#at organik dan 5at;5at lain se&erti hemoglobin dan &rotein &lasma *Tim Pembina MK Fisiologi Hewan, 1+(10.

3isis meru&akan istilah umum untuk &eristiwa menggelembung dan  &e:ahnya sel akibat masuknya air ke dalam sel. 3isis &ada eritrosit disebut hemolisis, yang berarti &eristiwa &e:ahnya eritrosit akibat masuknya air ke dalam eritrosit sehingga hemoglobin keluar dari dalam eritrosit menu9u ke :airan sekelilingnya. Hemolisis ini akan ter9adi a&abila eritrosit dimasukkan ke dalam medium yang hi&otonis terhada& isi sel eritrosit. Namun &erlu diketahui bahwa membran eritrosit *termasuk membran sel yang lain0 memiliki toleransi osmotik, artinya sam&ai batas konsentrasi medium tertentu sel belum mengalami lisis. Kadang;kadang &ada suatu konsentrasi larutan Na$l tertentu tidak semua eritrosit mengalami hemolisis. Hal ini menun9ukkan bahwa toleransi osmotis membran eritrosit berbeda;beda. Pada eritrosit tua membran selnya memiliki toleransi rendah *mudah &e:ah0, sedangkan membran eritrosit muda memiliki toleransi osmotik yang lebih besar *tidak mudah &e:ah0 *Subowo, (==10.

Sel eritrosit hewan Homoioterm isotonis terhada& larutan +,=> Na$l, oleh karena itu hemolisis akan ter9adi a&abila eritrosit hewan homoioterm dimasukkan ke dalam larutan Na$l dengan konsentrasi di bawah +,=> sedangkan untuk  eritrosit hewan &oikiloterm adalah larutan Na$l yang lebih rendah dari +,>.  Namun &erlu diketahui bahwa membran eritrosit *termasuk membran sel yang lain0 memiliki konsentrasi osmotik, artinya sam&ai batas konsentrasi medium tertentu sel belum mengalami lisis. Kadang;kadang &ada suatu konsentrasi larutan  Na$l tertentu tidak semua eritosit mengalami hemolisis. Hal ini menun9ukkan  bahwa toleransi osmotis membran eritrosit berbeda;beda. Pada eritrosit tua membran selnya memiliki toleransi rendah *mudah &e:ah0, sedangkan membran eritrosit muda memiliki toleransi osmotik yang lebih besar *tidak mudah &e:ah0. Peristiwa sebaliknya dari hemolisis adalah krenasi, yaitu &eristiwa mengkerutnya membran sel akibat keluarnya air dari dalam eritrosit. Krenasi da&at ter9adi a&abila eritrosit dimasukkan ke dalam medium hi&ertonis terhada& isi eritrosit, misalnya untuk eritrosit hewan Homoioterm adalah larutan Na$l yang lebih &ekat dari +,=>, sedangkan untuk hewan Poikiloterm adalah larutan Na$l yang lebih  &ekat dari +,> *Soewolo, 1+++0.

(4)

Keseimbangan osmotik meru&akan kekuatan yang besar untuk  memindahkan air agar da&at melintasi membran sel. <ila :airan interseluler dan ekstraseluler dalam keseimbangan osmotik, maka &erubahan yang relati# ke:il  &ada konsentrasi 5at terlarut im&ermeabel dalam :airan ekstraseluler da&at

menyebabkan &erubahan luar biasa dalam 7olume sel *Syai#uddin, 1++=0.

(. $airan isotonik. 2ika suatu sel diletakkan &ada suatu larutan dengan 5at terlarut im&ermeabel *tidak da&at dilewati0 maka sel tidak akan mengerut atau membengkak karena konsentrasi air dalam :airan intraseluler tidak  da&at masuk atau keluar dari sel sehingga terda&at keseimbangan antara :airan intraseluler dan ekstraseluler.

1. $airan hi&otonik. 2ika suatu sel diletakkan dalam larutan yang mem&unyai konsentrasi 5at terlarut im&ermeabel lebih rendah, air akan berdi#usi ke dalam sel menyebabkan sel membengkak karena mengen:erkan :airan intraseluler sam&ai kedua larutan mem&unyai osmolaritas yang sama.

'. $airan hi&ertonik. 2ika suatu sel diletakkan dalam larutan yang mem&unyai konsentrasi 5at terlarut im&ermeabel lebih tinggi, air akan mengalir keluar dari sel ke dalam :airan ekstraseluler. Pada keadaan ini sel akan mengerut sam&ai kedua konsentrasi men9adi sama *Syai#uddin, 1++=0.

Kerusakan membran eritrosit da&at disebabkan oleh antara lain  &enambahan larutan hi&otonis, hi&ertonis ke dalam darah, &enurunan tekanan  &ermukaan membran eritrosit, 5at%unsur kimia tertentu, &emanasan dan  &endinginan, ra&uh karena ketuaan dalam sirkulasi darah dan lain;lain. 6&abila medium di sekitar eritrosit men9adi hi&otonis *karena &enambahan larutan Na$l hi&otonis0 medium tersebut *&lasma dan larutan Na$l0 akan masuk ke dalam eritrosit melalui membran yang bersi#at semi&ermiabel dan menyebabkan sel eritrosit menggembung. <ila membran tidak kuat lagi menahan tekanan yang ada di dalam sel eritrosit itu sendiri, maka sel akan &e:ah, akibatnya hemoglobin akan  bebas ke dalam medium sekelilingnya. Sebaliknya bila eritrosit berada &ada

medium yang hi&ertonis, maka :airan eritrosit akan keluar menu9u ke medium luar eritrosit *&lasma0, akibatnya eritrosit akan keri&ut *krenasi0. Keri&ut ini da&at dikembalikan dengan :ara menambahkan :airan isotonis ke dalam medium luar  eritrosit *&lasma0 *Dietor, (==10.

(5)

Kera&uhan membran eritrosit di&engaruhi oleh umur eritrosit, semakin tua umur eritrosit maka membran selnya semakin ra&uh. Di dalam tubuh hewan, eritrosit tua dan muda saling ber:am&ur. !leh karena itu batas toleransi osmotik  membran eritrosit harus dibedakan men9adi batas atas toleransi dan batas bawah toleransi. <atas bawah toleransi ditun9ukkan oleh ke&ekatan suatu medium, dimana a&abila eritrosit dilarutkan dalam medium tersebut, sudah nam&ak eritrosit yang mengalami hemolisis. Sedangkan batas atas toleransi osmotik eritrosit menga:u ke&ada ke&ekatan suatu medium dimana bila eritrosit dilarutkan dalam medium tersebut akan mengalami hemolisis sem&urna, artinya semua eritrosit sudah mengalami hemolisis *Tim Pembina MK Fisiologi Hewan, 1+(10.

6&abila eritrosit mengalami hemolisis maka hemoglobin akan larut dalam mediumnya. 6kibat dari terlarutnya hemoglobin tersebut medium akan berwarna merah. Makin banyak eritrosit yang mengalami hemolisis, maka makin merah warna mediumnya. Dengan membandingkan warna mediumnya dengan larutan standar *eritrosit dalam air suling0 maka da&at ditentukan tingkat kera&uhan membran eritrosit *tingkat toleransi osmotik membran eritrosit0 *Soewolo, 1+++0. A'"( )"# B"*"# 6lat" • Mikrosko& :ahaya • Ka:a benda • Ka:a &enutu& • Mikro&i&et • Pi&et tetes

• Pa&an dan alat seksi • Belas &iala

<ahan"

• 3arutan garam #isiologis untuk 

katak *+,> Na$l0,

• 6Cuadest,

• <erbagai larutan garam da&ur 

dengan konsentrasi '>, 1>, (>, +>, +,=>, +,>, +,4>, +,'>, +,(>,

• 6ntikoagulan *he&arin atau

:am&uran kalium oksalat dengan amonium oksalat0

• Katak hi9au

+"r" Ker!"

(. Mengetahui Ke:e&atan Hemolisis dan Krenasi

M Mensingle  &it katak, kemudian membelahnya hingga nam&ak  9antung dan  &embuluh darah . Menusuk salah satu  &embuluh darah  besar sehingga darahnya keluar.

(6)

1. Menghitung Persentase Hemolisis

Menyia&kan ka:a benda, meneteskan larutan >  Na$l &ada ka:a benda kemudian melarutkan sedikit darah katak &ada larutan Na$l tersebut.

. Melakukan se&erti :ara ker9a nomor ' untuk larutan +,4> Na$l, +,'>  Na$l, +,(> Na$l dan aCuades, men:atat hasilnya dan membuat kesim&ulan.

Melakukan se&erti :ara ker9a nomor ' *untuk mengetahui krenasi0 dengan menggunakan larutan Na$l yang lebih  &ekat dari >. Men:atat

hasilnya.

Mensingle &ith katak, kemudian membedahnya hingga nam&ak 9antung dan &embuluh darah besar.

Menusuk salah satu &embuluh darah  besar sehingga darahnya keluar.

Menyia&kan (+ tabung reaksi dan mengisi &ada masing;masing tabung +,( ml sam&el darah, memberi nomor%label &ada tabung reaksi.

Mengamati di bawah mikrosko& dengan hati;hati ka&an telah nam&ak ter9adinya hemolisis, men:atat waktunya *dalam detik0.

(7)

D"("

(. Menghitung Ke:e&atan Hemolisis dan Krenasi Hemolisis

Menam&ung  1;4 ml sam&el darah dalam suatu tabung reaksi yang telah diberi anti koagulan.

6 6&abila su&ernatan berwarna merah, tan&a enda&an eritrosit sama sekali,  berarti &ada larutan Na$l ini ter9adi hemolisis sem&urna, maka ini meru&akan batas atas toleransi osmotis membran eritrosit.

Mengamati warna dan 7olume su&ernatan, serta enda&an eritrosit. Su&ernatan yang berwarna bening *tan&a warna merah0 dengan enda&an eritrosit &aling banyak berarti &ada larutan Na$l tersebut tidak ter9adi hemolisis sama sekali.

Mendiamkan darah dalam tabung reaksi sekitar (+ menit, setelah itu memusingkannya *sentri#use0 selama 4 menit dengan ke:e&atan '.+++ r&m. Menambahkan larutan Na$l dalam

darah sam&el &ada tabung reaksi tersebut"

tabung ( dengan 1 ml +,> Na$l, tabung 1 dengan 1 ml +,4> Na$l, tabung ' dengan 1 ml +,'> Na$l, tabung  dengan 1 ml +,(> Na$l dan tabung 4 dengan 1 ml aCuadest.

Mengamati &erubahan yang ter9adi dengan ketentuan" a&abila su&ernatan sudah ada yang berwarna merah dan enda&an eritrosit sudah berkurang,  berarti larutan Na$l ini sudah mulai ter9adi hemolisis, maka ini meru&akan  batas bawah toleransi osmotis membran

(8)

 No Perlakuan aktu Hemolisis

(. Darah A +,> Na$l E

1. Darah A +,4> Na$l 1 menit '= detik   '. Darah A +,'> Na$l ( menit 1= detik   . Darah A +,(> Na$l 4 detik  

4. Darah A 6Cuades 1 detik  

Krenasi

 No Perlakuan aktu Hemolisis

(. Darah A +,=> Na$l ' menit (4 detik   1. Darah A (> Na$l 1 menit ( detik   '. Darah A 1> Na$l 1 menit ' detik   . Darah A '> Na$l 4/ detik  

1. Menghitung Persentase Hemolisis

 No Perlakuan arna Su&ernatan 2umlah @nda&an (. Darah A +,> Na$l 2ernih <anyak *AAAA0 1. Darah A +,4> Na$l Merah *A0 <anyak *AAA0 '. Darah A +,'> Na$l Merah *AA0 Sedikit *AA0 . Darah A +,(> Na$l Merah agak tua *AA

A0

Sedikit *A0

4. Darah A 6Cuades Merah tua *AAAA0 Tidak ada enda&an A#"'%$%$ D"("

(. Menghitung ke:e&atan hemolisis dan krenasi

Pada &raktikum menghitung ke:e&atan hemolisis digunakan darah katak  yang belum ter:am&ur dengan anti koagulan. Darah katak diteteskan di setia& ka:a benda yang masing;masing ka:a benda tersebut telah ditetesi larutan Na$l dengan konsentrasi yang berbeda;beda yaitu +,>, +,4>, +,'>, +,(> dan aCuades. Ka:a benda dan satu tetes Na$l diletakkan di bawah mikrosko& dan mulai diteteskan darah dan dihitung waktu sam&ai darah mengalami hemolisis. Dari &er:obaan ini, data yang di&eroleh adalah &ada konsentrasi +,> Na$l, tidak  menun9ukan adanya darah yang lisis karena Na$l +,> termasuk keadaan isotonik dengan tubuh katak. Pada konsentrasi Na$l +,4> terda&at darah yang mengalami hemolisis &ada waktu 1 menit '= detik hal ini dikarenakan Na$l +,4> lebih en:er dari &ada +,> sehingga ter9adi &roses masuknya air ke eritrosit yang menyebabkan eritrosit menggembung dan kemudian akan mengalami hemolisis. Pada konsentrasi Na$l +,'> terda&at darah yang mengalami hemolisis &ada

(9)

waktu ( menit 1= detik hal ini dikarenakan Na$l +,'> lebih en:er dari &ada +,> sehingga ter9adi &roses masuknya air ke eritrosit yang menyebabkan eritrosit menggembung dan kemudian akan mengalami hemolisis.. Pada konsentrasi Na$l +,(> terda&at darah yang mengalami hemolisis &ada waktu 4 detik hal ini dikarenakan Na$l +,4> lebih en:er dari &ada +,> sehingga ter9adi &roses masuknya air ke eritrosit yang menyebabkan eritrosit menggembung dan kemudian akan mengalami hemolisis.. Dan &ada konsentrasi Na$l +> *aCuades0 terda&at darah yang mengalami hemolisis &ada waktu 1 detik hal ini dikarenakan  Na$l +,4> lebih en:er dari &ada +,> sehingga ter9adi &roses masuknya air ke eritrosit yang menyebabkan eritrosit menggembung dan kemudian akan mengalami hemolisis. Maka da&at ditarik kesim&ulan sementara bahwa semakin en:er larutan Na$l maka semakin :e&at &ula ter9adinya &roses hemolisis.

Pada &raktikum menghitung ke:e&atan krenasi digunakan darah katak  yang belum ter:am&ur dengan anti koagulan. Darah kakak diteteskan di setia& ka:a benda yang masing;masing ka:a benda tersebut telah ditetesi larutan Na$l dengan konsentrasi yang berbeda;beda yaitu +,=>, (>, 1> dan '>. Ka:a benda dan satu tetes Na$l diletakkan di bawah mikrosko& dan mulai diteteskan darah dan dihitung waktu sam&ai darah mengalami krenasi. Dari &er:obaan ini, data yang di&eroleh adalah &ada konsentrasi Na$l +,=>, menun9ukan adanya darah yang krenasi karena Na$l +,=> lebih &ekat dari Na$l +,> sehingga ter9adi  &roses keluarnya air dari eritrosit yang menyebabkan eritrosit mengkerut dan kemudian akan mengalami krenasi. Pada konsentrasi Na$l (> terda&at darah yang mengalami krenasi &ada waktu 1 menit ( detik hal ini dikarenakan Na$l (> lebih &ekat dari &ada +,> sehingga ter9adi &roses keluarnya air dari eritrosit yang menyebabkan eritrosit mengkerut dan kemudian akan mengalami krenasi. Pada konsentrasi Na$l 1> terda&at darah yang mengalami hemolisis &ada waktu 1 menit ' detik hal ini dikarenakan Na$l (> lebih &ekat dari &ada +,> Pada konsentrasi Na$l +,(> terda&at darah yang mengalami hemolisis &ada waktu 4 detik hal ini dikarenakan Na$l +,4> lebih en:er dari &ada +,> sehingga ter9adi  &roses keluarnya air dari eritrosit yang menyebabkan eritrosit mengkerut dan kemudian akan mengalami krenasi dan &ada konsentrasi Na$l '> terda&at darah yang mengalami krenasi &ada waktu 4/ detik hal ini dikarenakan Na$l '> lebih  &ekat dari &ada +,> sehingga ter9adi &roses keluarnya air dari eritrosit yang

(10)

menyebabkan eritrosit mengkerut dan kemudian akan mengalami krenasi. Maka da&at ditarik kesim&ulan sementara bahwa semakin &ekat larutan Na$l maka semakin :e&at &ula ter9adinya &roses krenasi.

2. Menghitung &ersentase hemolisis

Pada &er:obaan kali ini digunakan +,( ml sam&el darah katak yang telah diberi anti koagulan yang kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah diberi label. Tabung ( sam&el darah +,( ml ditambah dengan 1 ml +, Na$l, kemudian tabung 1 sam&el darah +,( ml ditambah dengan 1 ml +,4> Na$l, tabung 1 sam&el darah +,( ml ditambah dengan 1 ml +,'> Na$l, tabung sam&el darah +,( ml ditambah dengan 1 ml +,(> Na$l dan tabung 4 sam&el darah +,( ml ditambah dengan 1 ml +> Na$l *aCuades0. Kemudian kelima tabung tersebut didiamkan selama (+ menit kemudian di&usingkan selama 4 menit dengan ke:e&atan '+++ r&m.

Pada tabung ( warna su&ernatan 9ernih *tan&a warna merah0 dan 9umlah enda&annya banyak *AAAA0 hal ini menun9ukkan bahwa &ada larutan Na$l tersebut tidak ter9adi hemolisis sama sekali. Pada tabung 1 warna su&ernatan merah *A0 dan 9umlah enda&an banyak *AAA0 ta&i lebih berkurang hal ini menun9ukkan bahwa &ada larutan Na$l ini sudah mulai ter9adi hemolisis, maka ini meru&akan batas bawah toleransi osmotis membran eritrosit. Pada tabung ' warna su&ernatan merah *AA0 dan 9umlah enda&an sedikit *AA0 hal ini menun9ukkan bahwa &ada larutan Na$l ini ter9adi hemolisis. Pada tabung  warna su&ernatan merah agak tua *AAA0 dan 9umlah enda&an sedikit *A0 hal ini menun9ukkan bahwa &ada larutan Na$l ini ter9adi hemolisis. Pada tabung 4 warna su&ernatan merah tua *AAAA0 dan tidak memiliki enda&an sama sekali hal ini menun9ukkan bahwa &ada larutan Na$l ini ter9adi hemolisis sem&una, maka ini meru&akan batas atas toleransi osmotik membran eritrosit.

Pemb"*"$"#

(. Menghitung ke:e&atan hemolisis dan krenasi

Praktikum kali ini bertu9uan untuk mengetahui ke:e&atan ter9adinya hemolisis dan krenasi eritrosit &ada medium yang berbeda;beda, sehingga digunakan eritrosit  Amphibi karena eritrosist  Amphibi memiliki ukuran yang  &aling besar di antara eritrosit 7ertebrata yang lain. Proses masuknya larutan ke dalam eritrosit dikarenakan eritrosit dibatasi oleh suatu membran yang bersi#at

(11)

semi&ermeabel atau seleksti# &ermeabel, artinya membran da&at ditembus oleh air  dan 5at terlarut tertentu, teta&i tidak da&at ditembus oleh 5at tertentu yang lain. Membran eritrosit umumnya mudah dilalui oleh ion;ion HA, !H;, NH

A, P!1;,

H$!'; dan oleh 5at;5at se&erti glukosa, asam amino, urea, dan asam urat.

Sebaliknya membran eritrosit tidak mudah ditembus oleh NaA , K A, $a1A , Mg1A ,

#os#at organik dan 5at;5at lain se&erti hemoglobin dan &rotein &lasma *Tim Pembina MK Fisiologi Hewan ,1+(10.

3arutan yang digunakan dalam &raktikum kali ini adalah larutan Na$l yang mem&unyai konsentrasi yang berbeda;beda. <ila eritrosit dimasukkan ke dalam medium hi&otonis, maka air akan masuk ke dalam eritrosit dan aritrosit akan menggelembung. 6&abila batas toleransi osmotik membran eritrosit terlam&aui, maka eritrosit akan &e:ah, isi eritrosit *termasuk di dalamnya hemoglobin0 akan keluar, menyebabkan medium men9adi berwarna merah. Peristiwa &e:ahnya membran eritrosit dan dibebaskannya hemoglobin ke dalam medium disebut hemolisis. Sedangkan &eristiwa krenasi, yaitu &eristiwa mengkerutnya membran sel akibat dari keluarnya air dari dalam sel. Krenasi ter9adi a&abila eritrosit dimasukkan ke dalam :airan hi&ertonis dari isi sel *Tim Pembina MK Fisiologi Hewan, 1+(10.

Hasil &engamatan menun9ukkan tidak ter9adi hemolisis untuk darah yang diteteskan dalam larutan Na$l dengan konsentrasi >, hal ini dikarenakan larutan dengan konsentrasi +,> meru&akan larutan yang isotonis terhada& :airan di dalam eritrosit Amphibi, sehingga tidak ter9adi &eritiwa hemolisis mau&un krenasi. Medium dengan menambahkan darah ke dalam larutan Na$l dengan konsentrasi +,4> memerlukan waktu untuk hemolisis 1 menit '= detik. Darah yang diteteskan ke dalam larutan Na$l yang memiliki konsentrasi +,'> mem&unyai ke:e&atan hemolisis ( menit 1= detik. Pada darah yang diteteskan dalam Na$l dengan konsentrasi +,( > mem&unyai ke:e&atan hemolisis 4 detik. Sedangkan untuk  yang dituangkan ke dalam aCuades mem&unyai ke:e&atan hemolisis 1 detik. Da&at terlihat bahawa semakin tinggi konsentrasi larutan, semakin lama ter9adinya hemolisis. 3arutan dengan konsentrasi semakin rendah semakin bersi#at hi&otonik sehingga larutan di luar sel yang mem&unyai tekanan osmotik lebih ke:il dari&ada tekanan osmotik di dalam sel darah merah, akibatnya sel men9adi

(12)

mengembang atau &lasmolisis dan membran sel da&at &e:ah atau ter9adi hemolisis *ulangi, (=='0. Pe:ahnya membran sel ini dikarenakan sel sudah tidak da&at menahan isi di dalamnya.

Semakin tinggi konsentrasi larutan, semakin lama hemolisisnya. Hal ini ter9adi karena larutan semakin tidak hi&otonis terhada& isi sel, sehingga &roses untuk mengembangnya sel karena masuknya larutan Na$l ke dalam sel semakin lama. Ke:e&atan dari hemolisis ini 9uga bergantung dari tingkat hi&otonis dari larutan &ada medium. Pada medium dengan larutan aCuades diketahui memiliki ke:e&atan 1 detik untuk ter9adinya hemolisis. Hal ini sesuai dengan teori dimana aCuades memiliki konsentrasi lebih rendah dari&ada :airan di dalam eritrosit dan aCuades bersi#at hi&otonik. Sehingga mengakibatkan aCuades tersera& ke dalam eritrosit dan lama;lama da&at mengakibatkan eritrosit mengalami hemolisis.

Darah yang diteteskan &ada larutan Na$l dengan konsentrasi di atas +,> mem&unyai hasil yang berbeda dengan larutan Na$l yang konsentrasinya di  bawah +,>. Pada larutan dengan konsentrasi +,=> terlihat sel eritrosit mengkerut dengan :e&at, dengan waktu yang dibutuhkan hingga sel mengkerut adalah 1 menit (4 detik. Pada konsentrasi larutan (> waktu untuk sel eritrosit mengkerut adalah 1 menit ( detik, konsentrasi larutan Na$l 1> waktunya adalah ' detik. Sedangkan untuk Na$l dengan konsentrasi '> ke:e&atan sel eritrosit untuk  mengkerut adalah 4/ detik. Semakin tinggi konsentrasi larutan, semakin :e&at sel tersebut mengkerut. Peristiwa mengkerutnya membran sel akibat keluarnya air  dari isi sel disebut krenasi. Krenasi da&at ter9adi a&abila eritrosit dimasukkan ke dalam medium hi&ertonis terhada& isi eritrosit, misalnya untuk eritrosit hewan Homoioterm adalah larutan Na$l yang lebih &ekat dari +,=>, sedangkan untuk  hewan Poikiloterm adalah larutan Na$l yang lebih &ekat dari +,> *Soewolo, 1+++0. Semakin &ekat larutan yang berada &ada medium, mengakibatkan larutan tersebut bersi#at hi&ertonis terhada& :airan di dalam sel. 6kibatnya :airan di dalam sel akan keluar dengan :e&at dan menyebabkan sel eritrosit mengkerut. 1. Menghitung &ersentase hemolisis

Pada tabung ( yaitu darah yang ditambah dengan 1 ml +,> Na$l terlihat  bahwa su&ernatan 9ernih dan terda&at sangat banyak enda&an eritrosit, menun9ukkan bahwa tidak ter9adi hemolisis sama sekali. Hal ini ter9adi karena konsentrasi osmotik eritrosit katak *&oikiloterm0 sama dengan konsentrasi

(13)

osmotik larutan Na$l +,>. Konsentrasi air dalam :airan intraseluler tidak da&at masuk atau keluar dari sel sehingga terda&at keseimbangan antara :airan intraseluler dan ekstraseluler *Syai#uddin, 1++=0. Pada tabung 1 yaitu darah yang ditambah dengan 1 ml +,4> Na$l terlihat bahwa su&ernatan berwarna merah sedikit dan terda&at banyak enda&an eritrosit, menun9ukkan bahwa sudah mulai ter9adi hemolisis dan ini berarti bahwa larutan +,4> Na$l meru&akan batas bawah toleransi osmotis membran eritrosit. Hemolisis ini ter9adi karena larutan +,4>  Na$l berada di bawah tekanan osmotik katak *&oikiloterm0, maka sesuai dengan teori dari Tim Pembina MK Fisiologi Hewan *1+(10 yaitu bila eritrosit dimasukkan ke dalam medium hi&otonis, maka air akan masuk ke dalam eritrosit dan eritrosit akan menggelembung. 6&abila batas toleransi osmotik membran eritrosit terlam&aui, maka eritrosit akan &e:ah, isi eritrosit *termasuk di dalamnya hemoglobin0 akan keluar, menyebabkan medium men9adi berwarna merah. <atas  bawah toleransi ditun9ukkan oleh ke&ekatan suatu medium, dimana a&abila eritrosit dilarutkan dalam medium tersebut, sudah nam&ak eritrosit yang mengalami hemolisis. Pada eritrosit tua membran selnya memiliki toleransi rendah *mudah &e:ah0 sedangkan membran eritrosit muda memiliki toleransi osmotik yang lebih besar *tidak mudah &e:ah0. <egitu 9uga &ada tabung ' yaitu darah yang ditambah dengan 1 ml +,'> Na$l terlihat bahwa su&ernatan berwarna merah lebih &ekat dari tabung 1 teta&i hanya terda&at sedikit enda&an eritrosit.

Pada tabung  yaitu darah yang ditambah dengan 1 ml +,(> Na$l terlihat  bahwa su&ernatan berwarna merah &ekat dan terda&at sangat sedikit enda&an eritrosit, menun9ukkan bahwa hemolisis sudah mendekati sem&urna. Hal ini karena larutan +,(> Na$l berada di bawah tekanan osmotik katak *&oikiloterm0. Menurut Tim Pembina MK Fisiologi Hewan *1+(10, bila eritrosit dimasukkan ke dalam medium hi&otonis, maka air akan masuk ke dalam eritrosit dan eritrosit akan menggelembung. 6&abila batas toleransi osmotik membran eritrosit terlam&aui, maka eritrosit akan &e:ah, isi eritrosit *termasuk di dalamnya hemoglobin0 akan keluar, menyebabkan medium men9adi berwarna merah. Makin  banyak eritrosit yang mengalami hemolisis, maka makin merah warna

mediumnya.

Pada tabung 4 yaitu darah yang ditambah dengan 1 ml aCuades terlihat  bahwa su&ernatan merah sangat &ekat dan tidak ada enda&an eritrosit, hal ini

(14)

sesuai dengan teori dari Soewolo *1+++0 yang mengatakan bahwa &ada dasarnya semua eritrosit sudah mengalami hemolisis sem&urna &ada air suling. Hasil hemolisis sem&urna eritrosit dalam air suling biasa diangga& sebagai larutan standar untuk menentukan tingkat kera&uhan eritrosit. Hemolisis se&erti ini disebut hemolisis osmotik, yaitu hemolisis yang disebabkan oleh &erbedaan tekanan osmotik isi sel dengan mediumnya *:airan di sekitarnya0.

Kera&uhan membran eritrosit di&engaruhi oleh umur eritrosit, semakin tua umur eritrosit maka membran selnya semakin ra&uh. Di dalam tubuh hewan, eritrosit tua dan muda saling ber:am&ur. !leh karena itu batas toleransi osmotik  membran eritrosit harus dibedakan men9adi batas atas toleransi dan batas bawah toleransi. <atas bawah toleransi ditun9ukkan oleh ke&ekatan suatu medium, dimana a&abila eritrosit dilarutkan dalam medium tersebut, sudah nam&ak eritrosit yang mengalami hemolisis. Sedangkan batas atas toleransi osmotik eritrosit menga:u ke&ada ke&ekatan suatu medium dimana bila eritrosit dilarutkan dalam medium tersebut akan mengalami hemolisis sem&urna, artinya semua eritrosit sudah mengalami hemolisis *Tim Pembina MK Fisiologi Hewan, 1+(10.

Ke$%m,'"#

(. Semakin rendah konsentrasi larutan semakin :e&at ter9adinya hemolisis &ada eritrosit. Semakin tinggi konsentrasi larutan semakin :e&at &roses krenasi dari sel eritrosit. Pada konsentrasi Na$l +,> sel eritrosit tidak mengalami hemolisis atau krenasi, hal ini dikarenakan larutan Na$l dengan konsentrasi +, > isotonis dengan :airan di dalam sel.

1. <atas bawah toleransi osmotis membran eritrosit katak adalah larutan +,4>  Na$l, sedangkan batas atas toleransi osmotis membran eritrositnya adalah

larutan aCuades. D"-("r R!."#

Dietor, Delman H. (==1. Histologi Veterinner . 2akarta" U &ress.

Soewolo. 1+++.  Pengantar Fisiologi Hewan. 2akarta" De&artemen Pendidikan  Nasional.

Subowo. (==1. Histologi Umum. 2akarta <umi aksara.

Syai#uddin. 1++=.  Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. 2akarta" Salemba Medika.

Tim Dosen Fisiologi Hewan. 1+('. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan. 2ember" FKP Uni7ersitas 2ember.

(15)

Tim Pembina MK Fisiologi Hewan. 1+(1.  Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan. Malang" Uni7ersitas Negeri Malang.

?illee, $.6,.F. alker dan ).D. <arnes. (=//. General Zoology. .<. Saunders $om&any, Philadel&hia.

ulangi, Kartolo S. (=='. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. 2akarta" De&dikbud Direktorat 2enderal Pendidikan Tinggi

Referensi

Dokumen terkait

Untuk penetaper, kadar Pb dalam darah sampel didapatkan kadar Pb sebesar 0,066 mg&amp;- 0,386 mg/L dengan masa ke{a 3-10 tahun yang berarti berada dalam kategori normal, masa