• Tidak ada hasil yang ditemukan

BULETIN BMKG. Volume2No.9Edisi Agustus2020. Maladum Meteomaps. Informasi Meteorologi dan Klimatologi ISSN bmkg_sorong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BULETIN BMKG. Volume2No.9Edisi Agustus2020. Maladum Meteomaps. Informasi Meteorologi dan Klimatologi ISSN bmkg_sorong"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BULETIN

Maladum

Meteomaps

Informasi Meteorologi dan Klimatologi

Volume2No.9Edisi Agustus2020

ISSN2715-2936

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Stasiun Meteorologi Kelas I Domine Eduard Osok

Sorong - Papua Barat

bmkg_sorong

08114800075

Bmkg Sorong

(2)

i

K

ATA PENGNTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Masa Esa atas berkat dan karunia-Nya Buletin Meteorologi edisi September 2020 dari Stasiun Meteorologi Kelas I Domine Eduard Osok (DEO) Sorong ini dapat terealisasi dan di terbitkan yang merupakan salah satu media komunikasi dan informasi mengenai meteorologi dan klimatologi di wilayah Papua Barat.

Buletin bulan September tahun 2020 mengangkat tema hari perhubungan nasional yang bertepatan pada tanggal 17 September 2020, sejarah singkat terkait pada perhubungan nasional dimulai dari pelayanan publik sarana transportasi yang dulunya masih sangat sederhana seperti gerobak dan becak. Namun seiring perkembangan teknologi transportasi maka moda transportasi baik darat,laut, maupun udara maju semakin pesat dan pemerintah mengupayakan sebagai regulator bekerjasama dengan para stakeholder mengupayakan moda transportasi menjangkau ke semua wilayah pelosok Indonesia sehingga semuanya terakomodir dan tidak ada lagi daerah yang terisolir. Peran stasiun Meteorologi Sorong sebagai mitra instansi perhubungan dalam rangka pelayanan data dan informasi cuaca terkait transportasi. Dalam momentum tanggal 17 September 2020 yang lalu kami melakukan kerjasama dengan beberapa UPBU. Ada 5 UPBU (Ayawasi, Inanwatan, Kambuaya, Marinda, dan Teminabuan) yang menjadi konsen kami dalam menitipkan peralatan kami yaitu Automatic Weather Observation System (AWOS) yang dapat mengamati unsur meteorologi mulai dari suhu, tekanan udara, dan sebagainya yang diperlukan untuk menunjang terkait pelayanan dibidang penerbangan di wilayah tersebut. Kami berharap alat tesebut dapat digunakan dengan baik oleh pihak terkait dikarenakan sangat penting bagi moda transportasi di wilayah Papua Barat, khususnya di daerah Sorong Raya. Dengan Letter of Agreement yang telah disepakati bersama, harapan kami agar alat yang terpasang tersebut bisa terjaga dengan baik sehingga bisa beroperasi dengan maksimal.

Selain informasi cuaca yang konsen kami terkait transportasi udara, kami juga memberikan pelayanan informasi di darat dan laut, dimana jika dilihat dari geografisnya, kota Sorong dikelilingi oleh laut sehingga dengan ini kami selalu memberikan pelayanan informasi cuaca yang prima baik di udara, darat, dan laut kepada masyarakat. Lewat momentum kerjasama ini juga kita semakin meningkatkan kinerja kita sehingga saling bersinergi agar harapan kami mengurangi bahkan menghindari terjadinya resiko kecelakaan transportasi atau zero accident. Selain itu kami juga berupaya meningkatkan kualitas SDM dengan dilakukannya diklat online pengetahuan dasar terkait meteorologi dalam waktu dekat sehingga SDM di sekitar UPBU wilayah Papua Barat dapat lebih memahami terkait ilmu dasar meteorologi dan meningkatkan pelayanan sesuai isi dari kerjasama tersebut. Kami juga berharap agar komunikasi ke berbagai pihak terkait terjalin dengan baik sehingga semua yang kita rencanakan dan upayakan terwujud untuk tujuan keselamatan di bidang transportasi darat, udara, maupun laut. Maksud dan tujuan dari pada buletin bulan Sptember tahun 2020 ini adalah kami merekap aktivitas kegiatan pemantauan pengamatan cuaca terupdate yang dirangkum dalam buletin ini, di mana bisa bermanfaat bagi setiap orang yang membaca informasi ini dan dijadikan landasan untuk melangkah dalam aktivitas sehari-hari.

Dalam situasi kondisi pandemi Covid-19 yang sekarang masih terjadi dan dalam kondisi new normal, kami menghimbau agar tetap mengikuti protokol kesehatan yang disampaikan oleh pemerintah dan kita juga harus melaksanakan social distancing, baik dalam melakukan tupoksi maupun kegiatan sehari-hari serta tetap disiplin dalam menjaga kesehatan kita.

Kami menyampaikan permohonan maaf kepada pembaca untuk ketika dalam buletin ini ada yang kurang berkenan, kami mohon dimaafkan dan kami juga tetap menampung setiap kritik saran yang membangun untuk buletin ini agar semakin hari semakin baik dan bermanfaat bagi para pembaca terus-menerus dan bisa dimanfaatkan dalam kehidupan keseharian. kami juga ucapkan kepada tim buletin untuk tetap kompak serta bekerja dengan konsisten. Salam hormat dan terima kasih kami pada pembaca yang telah setia membaca buletin. Terima kasih.

Pelindung

Indar Adi Waluyo

Pemimpin Redaksi

ROMI MARSELL

SUHARYADI

Tim Redaksi

HARY SIAHAAN

HENDRO PRASETYO

IDA IRIYANTI, A.Md

MITRA D. HUTAURUK

M. ISRON WIDODO

HAMZAH ARIFIN

Design Cover & Editor

IMAM NURALIF

Alamat Redaksi

STASIUN

METEOROLOGI KELAS I

DEO SORONG

Bandara Domine

Eduard Osok Sorong

Telp/fax : (0951)327457

Whasapp : 08114800075

Telegram :

@BMKGPapuaBarat

Email :

stametsorong@gmail.com

(3)

ii

Daftar Isi

K ATA PENGNTAR ...i

REDAKSI ...i

Daftar Isi ... ii

Daftar Tabel ... iii

Daftar Gambar ... iii

Profil Parameter Cuaca ... 4

I.

Arah dan Kecepatan Angin ... 4

II.

Visibility (Jarak Pandang) ... 5

III.

Temperatur Udara ... 7

IV.

Tekanan Udara ... 8

V.

Curah Hujan ... 9

VI.

Kelembaban Udara ... 13

VII.

Analisa Gelombang dan Arus Laut di Perairan Papua Barat ... 15

VIII.

Verifikasi Prakiraan Cuaca ... 18

IX.

Penyinaran Matahari ... 19

X.

Prakiraan Hujan Bulan Oktober - Desember 2020 ... 20

I.

Prakiraan Hujan Bulan Oktober 2020 ... 20

II.

Prakiraan Hujan Bulan November 2020 ... 22

III.

Prakiraan Hujan Bulan Desember 2020 ... 24

Maladum News ... 27

(4)

iii

Daftar Tabel

Tabel 1 Prakiraan curah hujan bulan Oktober 2020 ... 21

Tabel 2 Prakiraan sifat hujan bulan Oktober 2020 ... 22

Tabel 3 Prakiraan curah hujan bulan November 2020... 23

Tabel 4 Prakiraan sifat hujan bulan November 2020 ... 24

Tabel 5 Prakiraan curah hujan bulan Desember 2020... 25

Tabel 6 Prakiraan sifat hujan bulan Desember 2020 ... 26

Daftar Gambar

Gambar 1 Profil Arah dan Kecepatan Angin Selama Bulan Agustus 2020 ...4

Gambar 2 Profil parameter arah dan kecepatan angin bulan Agustus selama tahun 2014-2018 ...5

Gambar 3 Rata – rata Visibility Harian Bulan Agustus 2020 ...5

Gambar 4 Visibility Bulan Agustus selama tahun 2014-2018 ...6

Gambar 5 Grafik suhu udara bulan Agustus 2020 ...7

Gambar 6 Grafik suhu udara bulan Agustus 2009 – 2019 ...8

Gambar 7 Grafik tekanan udara bulan Agustus 2020 ...8

Gambar 8 Grafik tekanan udara bulan Agustus 2009- 2019 ...9

Gambar 9 Skema proses terjadinya cuaca...9

Gamar 10 Peta Wilayah Sorong-Papua Barat ... 10

Gambar 11 Skema Angin darat-Angin Laut ... 10

Gambar 12 Peta pembagian Pola Hujan di Indonesia ... 11

Gambar 13 Grafik Curah Hujan Harian Bulan Agustus 2020 ... 12

Gambar 14 Grafik Curah Hujan Bulan Juli 2020 dan ACS Bulan Agustus 2010-2019... 12

Gambar 15 Grafik Kelembaban Udara Harian Bulan Agustus 2020 ... 14

Gambar 16 ACS Kelembaban Udara Bulan Agustus Periode 2010-2019 ... 15

Gambar 17 Peta Wilayah Perairan Papua Barat ... 16

Gambar 18 Rata-rata Tinggi Gelombang di Perairan Papua Barat Agustus 2020 16 Gambar 19 Rata-rata Kecepatan Arus di Perairan Papua Barat Agustus 2020 ... 17

Gambar 20 Arah Arus Terbanyak di Perairan Papua Barat Agustus 2020 ... 17

Gambar 21 Profil lama penyinaran matahari bulan Agustus 2020 ... 19

Gambar 22 Prakiraan curah hujan bulan Oktober 2020 Provinsi Papua Barat ... 20

Gambar 23 Prakiraan sifat hujan bulan Oktober 2020 Provinsi Papua Barat ... 21

Gambar 24 Prakiraan curah hujan bulan November 2020 Provinsi Papua Barat . 22 Gambar 25 Prakiraan sifat hujan bulan November 2020 Provinsi Papua Barat ... 23

Gambar 26 Prakiraan curah hujan bulan November 2020 Provinsi Papua Barat . 24 Gambar 27 Prakiraan sifat hujan bulanb Desember 2020 Provinsi Papua Barat .. 25

(5)

4

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

Profil Parameter Cuaca

I.

Arah dan Kecepatan Angin

Profil arah dan kecepatan angin pada bulan Agustus 2020 menunjukan bahwa pergerakan angin didominasi dari arah Timur Laut hingga Tenggara dengan kecepatan angin bervariasi mulai dari 1 hingga 11 knot. Angin calm (kecepatan 0 knot) tidak terlalu mendominasi di bulan Juli ini, yaitu berkisa 2.6%. Sedangkan kecepatan angin paling mendominasi berkisar antara 1 hingga 4 knot dengan persentase 44.0%, serta kecepatan angin 4 hingga 7 knot dengan persentase 29,3%.

Aerodrome Climatological Summary (ACS) arah dan kecepatan angin di bawah menunjukkan kondisi angin pada bulan Agustus selama 5 tahun (2014 – 2018) didominasi oleh kecepatan angin 4 hingga 7 knot dengan persentase sebesar 29.7%, dan kecepatan angin 1 hingga 4 knot dengan persentase 29.2%. Arah angin pada bulan Agustus selama 5 tahun ini dominan bertiup dari arah Timur hingga Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata selama 5 tahun (2014-2018) pada bulan Agustus, angin Timuran masih aktif memasuki wilayah Papua Barat khususnya wilayah Sorong. Informasi ini dapat menjadi referensi kegiatan take-off and landing pada bulan Agustus dan beberapa bulan kedepan. Adanya angin dari arah Timur yang sejajar terhadap arah runway dan dari arah Selatan yang

(6)

5

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

tegak lurus dengan arah runway, perlu menjadi perhatian untuk kegiatan take off dan landing di bandara DEO Sorong. Hal ini dikarenakan arah angin sejajar runway dapat menyebabkan potensi head wind dan tail wind sedangankan arah angin yang tergak lurus arah runway dapat menyebabkan cross-wind bagi kegiatan

take-off dan landing pesawat di sepanjang area runway bandara DEO Sorong.

II.

Visibility (Jarak Pandang)

Gambar 3Rata – rata Visibility Harian Bulan Agustus 2020 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0 9,0 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 0 1 2 3 4 5 6 7 8 V is ibi lity (K m ) Jam (WIT)

Profil Rata-Rata Visibility Harian

AGUSTUS 2020

Gambar 2 Profil parameter arah dan kecepatan angin bulan Agustus selama tahun 2014-2018

(7)

6

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

Profil rata-rata visibility (jarak pandang) di Bandara Domine Eduard Osok (DEO) pada bulan Agustus 2020 menunjukkan nilai rata- rata sebesar 6.9 km dan nilai maksimal visibility mencapai 9 km. Perbedaan nilai visibility selain dipengaruhi keadaan cuaca, juga dipengaruhi oleh perubahan siang dan malam. Visibility diatas 7 km rata-rata terjadi mulai pukul 07.00 WIT (22.00 UTC) sampai 16.00 WIT (07.00 UTC). Visibility minimum pada bulan Agustus mencapai 1000 meter, yaitu terjadi pada tanggal 10 Agustus 2020 saat terjadi hujan.

Berdasarkan data klimatologis 5 tahun dari tahun 2014 hingga 2018 menunjukan rata-rata visibility pada bulan Agustus adalah 6.7 km. Nilai Maksimum visibility terjadi pada setiap tahun yang mencapai 10 km, sedangkan nilai minimum visibility terjadi pada tahun 2014 yaitu mencapai 500 meter. Kondisi nilai visibility yang berkurang dapat terjadi disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya udara kabur (haze), kabut, halimun dan hujan (presipitasi). Kondisi visibility ini dapat mempengaruhi kegiatan penerbangan, khususnya bagi pesawat-pesawat konvensional yang sangat bergantung pada informasi jarak pandang khususnya untuk kebutuhan landing, sehingga informasi ini patut diperhatikan dengan seksama guna kelancaran dan keselamatan transportasi penerbangan.

0,5 2 1 1 1 6,3 7,1 6,6 6,2 7,0 10 10 10 9 10 0 2 4 6 8 10 12 2014 2015 2016 2017 2018 V is ibi lity (K m ) Tahun

Visibility Bulan AGUSTUS Periode 5 Tahun

TERENDAH RATA-RATA TERTINGGI

(8)

7

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

III. Temperatur Udara

Berdasarkan data hasil observasi di Stasiun Meteorologi Kelas I DEO Sorong profil rata-rata temperatur udara pada bulan Agustus 2020 menunjukkan nilai sebesar 26.4 0C sama dengan suhu rata-rata bulan Juli 2020 yang lalu.

Berdasarkan data pengamatan sinoptik, temperatur udara pada bulan Agustus memiliki kecenderungan stabil dan rata-rata mencapai temperatur lebih dari 26.4

0C mulai pukul 10.00 WIT dan mencapai maksimum pada siang hari pukul 13.00

– 15.00 WIT dan mencapai minimum pada pukul 03.00 -06.00 WIT.

Adapun nilai temperatur maksimum pada bulan Agustus 2020 mencapai 32.2 0C yang tercatat pada tanggal 09 Agustus 2020 pada pukul 13.00 WIT,

sedangkan nilai temperatur minimum mencapai 23.3 0C yang tercatat pada

tanggal 16 Agustus 2020 pada pukul 06.00 WIT. Profil temperatur udara bulan Agustus 2020 digambarkan oleh grafik berikut ini.

Gambar 5 Grafik suhu udara bulan Agustus 2020

Aerodrome Climatological Summary (ACS) temperatur udara bulan Agustus selama 10 tahun terakhir (2009 – 2019) menunjukkan nilai rata-rata temperatur sebesar 26.2 0C. Nilai maksimum temperatur udara terjadi pada tahun 2014

sebesar 31.8 0C, sedangkan temperatur udara minimum terjadi pada tahun 2019

dengan nilai 21.8 0 C. Berikut adalah grafik ACS pada bulan Agustus selama 10

(9)

8

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

Gambar 6 Grafik suhu udara bulan Agustus 2009 – 2019

IV.

Tekanan Udara

Berdasarkan data hasil observasi di Stasiun Meteorologi Kelas I DEO Sorong profil rata-rata tekanan udara pada bulan Agustus 2020 berbeda dengan tekanan udara pada bulan sebelumnya, dimana rata-rata hariannya lebih tinggi dengan tekanan udara rata-rata harian bulan Juli 2020

Tercatat tekanan udara rata-rata hariannya 1009.5 mb. Tekanan udara tertinggi 1013.5 mb terjadi pada tanggal 22 Agustus 2020 pada pukul 09.00 WIT sedangkan tekanan udara terendah 1004.7 mb terjadi pada tanggal 28 Agustus 2020 pukul 15.00 WIT.

Berikut profil tekanan udara bulan Agustus 2020 yang disajikan dengan grafik rata-rata, maksimum serta minimum:

Gambar 7 Grafik tekanan udara bulan Agustus 2020

Aerodrome Climatological Summary (ACS) parameter tekanan udara pada bulan Agustus dalam 10 tahun terakhir (2009 – 2019), menunjukkan rata-rata tekanan udara sebesar 1010.1 mb. Bervariasinya nilai tekanan ini dipengaruhi oleh temperatur udara di sekitarnya. Semakin tinggi temperatur udara, maka tekanan udara akan semakin rendah. Kondisi tekanan ini juga dipengaruhi dari gerak

(10)

9

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

semu matahari. Informasi dan data tekanan ini sangat dibutuhkan untuk kegiatan transportasi penerbangan utamanya takeoff and landing agar dapat mudah dan selamat, Berikut adalah grafik ACS tekanan udara selama 10 tahun terakhir.

Gambar 8 Grafik tekanan udara bulan Agustus 2009- 2019

V.

Curah Hujan

Pendahuluan

Cuaca merupakan kondisi fisis atmosfer pada suatu saat di suatu tempat tertentu. Dimana kondisi fisis ini dinyatakan dengan hasil pengukuran berbagai unsur-unsur cuaca, antara lain penyinaran matahari, suhu udara, tekanan udara, arah dan kecepatan angin, penguapan, kelembaban, awan dan curah hujan. Kejadian cuaca terjadi karena adanya interaksi antar unsur-unsur tersebut dalam batasan tempat dan waktu tertentu, sehingga kondisi cuaca antara satu tempat dan tempat lainnya tentu saja berbeda tergantung kondisi klimatologi (rata-rata kondisi cuaca dalam jangka waktu yang lama) dan topografi daerah tersebut. Adapun skala meteorologi yang ikut mempengaruhi kondisi cuaca di suatu wilayah tertentu, dimana skala meteorology tersebut terbagi menjadi 3 bagian antara lain :

(11)

10

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

 Skala mikro : skala terkecil pada gerak atmosfer, jaraknya < 1 km.

Contoh :proses di dalam awan, termasuk proses pembentukan partikel es di dalam awan.

 Skala Meso : skala untuk mempelajari fenomena atmosfer dengan skala jarak horizontal dan skala vertikal yang jaraknya sampai 20 km

Contoh :Tornado, puting beliung, angin laut, angin darat.

 Skala Sinoptik : umumnya daerah dinamis yang lebih luas yaitu jaraknya sampai 2000 km.

Contoh :Siklon tropis, Intertropical Convergence Zone (ITCZ ).

 Skala Global mempelajari fenomena cuaca yang berhubungan dengan transport panas mulai dari dari tropis sampai daerah kutup. Jaraknya sampai 5000 km.

Contoh :MJO, Dipole Mode, El Nino/La Nina.

Wilayah Sorong terdiri dari lereng, bukit–bukit dan sebagian adalah dataran rendah, sebelah timur dikelilingi hutan lebat yang merupakan hutan lindung dan hutan wisata. Wilayah kota ini umumnya merupakan daerah pesisir, sehingga kondisi cuacanya sangat dipengaruhi oleh faktor lokal yaitu interaksi yang kuat antara daratan dan lautan. Dapat dilihat dengan “curah hujan yang selalu ada sepanjang tahun dan kondisi cuacanya yang mudah berubah-ubah”.

Gambar 11 Skema Angin darat-Angin Laut

Gamar 10 Peta Wilayah Sorong-Papua

(12)

11

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

Adapun Wilayah Sorong dan sekitarnya memiliki pola hujan tipe lokal/anti monsunal dimana berdasarkan distribusi data rata-rata curah hujan bulanan, umumnya wilayah Indonesia dibagi menjadi 3 (tiga) pola hujan, yaitu : 1. Pola hujan monsun, yang wilayahnya memiliki perbedaan yang jelas antara

periode musim hujan dan periode musim, menyerupai huruf U dimana curah hujan tinggi pada bulan Januari, Pebruari dan makin lama makin turun dimana pada bulan Juli, Agustus hampir nol, kemudian meningkat lagi sampai bulan Desember.

2. Pola hujan equatorial, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan bimodial dengan dua puncak musim hujan maksimum dan hampir sepanjang tahun masuk dalam kreteria musim hujan. Pola ekuatorial dicirikan oleh tipe curah hujan dengan bentuk bimodial (dua puncak hujan) yang biasanya terjadi sekitar bulan Maret dan Desember.

3. Pola hujan loka/nti monsunl, yang wilayahnya memiliki distribusi hujan bulanan kebalikan dengan pola monsun. Pola lokal dicirikan oleh bentuk pola hujan unimodial (satu puncak hujan), tetapi bentuknya berlawanan dengan tipe hujan monsun.

Hasil dan Pembahasan

Berikut ulasan mengenai kondisi Curah Hujan dan Kelembaban Udara wilayah Sorong pada bulan AGUSTUS 2020 :

Profil curah hujan pada bulan AGUSTUS 2020 menunjukkan jumlah curah hujan serta hari hujan yang lebih tinggi dibanding kondisi normalnya. Jumlah curah hujan bulan AGUSTUS 2020 adalah 392 mm, jumlah ini lebih tinggi dari rata-rata curah hujan bulan AGUSTUS selama 10 tahun terakhir (2010-2019) yaitu 312 mm. Jumlah hari hujan yang terjadi pada bulan ini adalah 23 hari hujan. Distribusi

(13)

12

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

curah hujan bulan AGUSTUS 2020 dasarian I (10 hari pertama) adalah 165.6 mm dengan hari hujan sebanyak 6 hari, kemudian pada dasarian II jumlah curah hujan sebesar 145.2 mm dengan hari hujan sebanyak 8 hari hujan, sedangkan pada dasarian III jumlah curah hujan sebesar 80.7 mm dengan hari hujan sebanyak 9 hari hujan. Berikut adalah grafik curah hujan harian selama bulan AGUSTUS 2020 dan profil sebaran atau distribusi curah hujan bulan AGUSTUS selama 10 tahun terakhir dengan pembagian per dasarian (10 harian

).

Gambar 13 Grafik Curah Hujan Harian Bulan Agustus 2020

Gambar 14 Grafik Curah Hujan Bulan Juli 2020 dan ACS Bulan Agustus 2010-2019

(14)

13

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

Aerodrome Climatological Summary(ACS) curah hujan bulan AGUSTUS selama 10 tahun (2010 – 2019) menunjukkan rata-rata curah hujan adalah 312 mm. Total curah hujan tertinggi terjadi pada AGUSTUS 2010 sebesar 592 mm, yang mana terhitung curah hujan dasarian tertinggi pada bulan AGUSTUS tahun 2010 tersebut terjadi di dasarian II dengan nilai mencapai 334.8 mm. Sedangkan curah hujan terendah terjadi pada AGUSTUS 2015 dengan nilai curah hujan adalah 31 mm. Nilai curah hujan pada bulan AGUSTUS umumnya masuk kategori menengah hingga tinggi pada setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan karena letak wilayah kota Sorong umumnya merupakan daerah pesisir, sehingga kondisi cuacanya sangat dipengaruhi oleh faktor lokal yaitu interaksi yang kuat antara daratan dan lautan (bila faktor global dan sinoptik tidak ada yang mendominasi, misalnya elnino, lanina, mjo, siklon dll). Kondisi tersebut dapat dilihat dengan “curah hujan yang selalu ada sepanjang tahun dan kondisi cuacanya yang mudah berubah-ubah”. Hal tersebut menyebabkan di sebagian wilayah Papua Barat curah hujan yang terjadi akan bervariasi baik dari segi hari hujannya maupun intensitas jumlah curah hujannya. Pada bulan AGUSTUS dominan angin timuran (bertiup dari arah utara – timur dan timur – selatan) yang membawa massa udara basah dari Perairan bagian utara Papua dan bagian selatan Papua. Curah hujan pada bulan AGUSTUS tahun 2020 ini masuk kategori tinggi(lebih tinggi daripada

dengan normalnya), yaitu lebih tinggi dibanding jumlah curah hujan bulan

AGUSTUS dalam 10 tahun terakhir. Hal ini disebabkan pada bulan AGUSTUS 2020, kondisi cuaca di sebagian wilayah Papua Barat termasuk Sorong dipengaruhi oleh kondisi La Nina dan faktor lokal yang mendominasi, sehingga terjadinya peningkatan konveksi (pertumbuhan awan hujan) di wilayah Sorong dan sekitarnya.

VI. Kelembaban Udara

Profil kelembaban atau kebasahan udara dapat ditunjukkan dengan nilai kelembaban relatif. Semakin tinggi nilai kelembaban relatif, maka udara menjadi semakin basah karena uap air yang terkandung dalam udara tersebut semakin banyak, dan begitu juga saat kelembaban relatif bernilai kecil, artinya kondisi udara cukup kering karena uap air yang terkandung tidak banyak. Informasi profil kelembaban udara pada bulan AGUSTUS 2020 menunjukkan profil kelembaban

(15)

14

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

udara dengan nilai rata-rata 88 %. Rata-rata Kelembaban udara maksimum mencapai 93 % yang terjadi pada tanggal 10 dan 11 AGUSTUS 2020. Rata-rata kondisi udara yang sangat kering hingga mencapai kelembaban minimum sebesar 83 % terjadi pada tanggal 25. 26. Dan 27 AGUSTUS 2020. Berikut adalah grafik profil kelembaban udara bulan AGUSTUS 2020.

Gambar 15 Grafik Kelembaban Udara Harian Bulan Agustus 2020

Selanjutnya Aerodrome Climatological Summary (ACS) untuk parameter kelembaban udara selama 10 tahun terakhir (2010 – 2019) menunjukkan nilai rata-rata kelembaban udara sebesar 86.7 %. Nilai kelembaban udara menunjukkan seberapa banyak kandungan uap air yang ada dalam parsel udara di wilayah tersebut. Nilai rata-rata maksimum kelembaban udara bulan AGUSTUS terjadi pada tahun 2014 yaitu 90%, sedangkan nilai rata-rata minimum kelembaban udara mencapai 83 % di tahun 2015 dan 2016. Berikut adalah grafik ACS kelembaban udara bulan AGUSTUS selama 10 tahun terakhir.

(16)

15

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

Gambar 16 ACS Kelembaban Udara Bulan Agustus Periode 2010-2019

VII. Analisa Gelombang dan Arus Laut di Perairan Papua Barat

Pendahuluan

Papua Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan luas wilayah 99671.63 𝐾𝑚2 (Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat 2017), dimana sebagian penduduk di wilayah Papua Barat berprofesi sebagai nelayan dengan hasil tangkapan ikan mencapai 422 ton pada tahun 2017 (Kementerian Kelautan dan Perikanan 2017). Selain itu wilayah Perairan Papua Barat juga merupakan pintu masuk bagi berbagai macam kapal, baik kapal penumpang, kapal barang, kapal minyak, maupun kapal pariwisata ke wilayah Indonesia Timur. Oleh karena itu informasi gelombang dan arus dirasa sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan pengguna jasa pelayaran dalam kegiatan sehari-hari. Dalam tulisan ini penulis melakukan analisis gelombang dan arus di wilayah Papua Barat menggunakan metode stastistik sederhana dan deskriptif berdasarkan data model OFS BMKG yang diolah setiap harinya oleh Stasiun Meteorologi Domine Eduard Osok Sorong.

(17)

16

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

Gambar 18 Rata-rata Tinggi Gelombang di Perairan Papua Barat Agustus 2020

Hasil dan Pembahasan

1. Gelombang

Berdasarkan hasil pengolahan data, tinggi gelombang di wilayah Perairan Papua Barat berkisar antara 0.1 meter hingga 3.0 meter.

Tinggi gelombang maksimum terjadi pada tanggal 19 Agustus 2020 mencapai 3.0 meter, sedangkan tinggi gelombang minimum sepanjang bulan Agustus 2020 secara umum adalah 0.1 meter (Gambar 18).

(18)

17

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

Gambar 19 Rata-rata Kecepatan Arus di Perairan Papua Barat Agustus 2020

Gambar 20 Arah Arus Terbanyak di Perairan Papua Barat Agustus 2020

2. Arus

Data arus yang diperoleh merupakan data arus permukaan di wilayah Perairan Papua Barat. Berdasarkan hasil pengolahan, kecepatan arus di wilayah Perairan Papua Barat berkisar antara 0.1 knots hingga 3.5 knots. Kecepatan maksimum terjadi pada tanggal 24 Agustus 2020 mencapai 3.5 knots, sedangkan kecepatan arus minimum sepanjang bulan Agustus 2020 secara umum adalah 0.1 knots (Gambar 19). Arah arus terbanyak sepanjang bulan Agustus 2020 menuju arah tenggara – barat daya dengan persentase 33 % dan menuju arah barat daya – barat laut dengan persentase 27% (Gambar 20).

(19)

18

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

3. Kesimpulan

Kondisi Perairan Papua Barat sepanjang bulan Agustus 2020 cenderung tenang meskipun terdapat hari dengan tinggi gelombang mencapai 3.0 meter. Secara umum tinggi gelombang di Perairan Papua Barat pada bulan Agustus 2020 berkisar antara 0.1 meter hingga 3.0 meter. Sedangkan arah dan kecepatan arus di wilayah Perairan Papua Barat sepanjang bulan Agustus 2020 menuju ke arah tenggara hingga barat daya dengan kecepatan berkisar antara 0.1 knots hingga 3.5 knots.

VIII. Verifikasi Prakiraan Cuaca

Untuk meningkatkan kualitas produk BMKG dalam hal Prakiraan Cuaca Harian di tiap Unit Pelaksana Tugas (UPT), Balai Besar Wilayah MKG, maupun di BMKG Pusat maka perlu dilakukan evaluasi terhadap produk terkait. Evaluasi tersebut dilakukan dengan melakukan verifikasi atau membandingkan hasil prakiraan yang telah dilakukan dengan data pengamatan curah hujan yang terdapat di sekitar wilayah yang bersangkutan. Verifikasi dilakukan dengan metode yang seragam yang telah ditetapkan oleh BMKG sebagai metode standar untuk melakukan verifikasi, sehingga hasil verifikasi dari tiap pelaksana verifikasi dapat dijadikan acuan untuk mengetahui seberapa besar kualitas prakiraan BMKG secara Nasional.

Prakiraan cuaca yang dihasilkan Stasiun Meteorologi Klas I Deo – Sorong (meliputi 12 kabupaten di provinsi Papua Barat) pada Agustus 2020 memiliki nilai akurasi 0,86 artinya 86% prakiraan cuaca (hujan dan tidak hujan) benar. Dengan kata lain, nilai akurasi prakiraan pada bulan ini baik karena sudah memenuhi target BMKG secara nasional. Nilai bias periode ini mencapai nilai 1.16%, artinya prakirawan (forecaster) over estimate atau terlalu sering memprakirakan hujan padahal tidak terjadi hujan. Hal ini tentu dapat menjadi masukan bagi para prakirawan untuk dapat lebih sensitif terhadap perubahan cuaca yang terjadi. Berdasarkan hasil verifikasi diatas, maka dapat disimpulkan secara umum nilai parameter verifikasi pada bulan ini mengalami peningkatan.

(20)

19

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

IX. Penyinaran Matahari

Profil lama penyinaran matahari dihitung dengan menggunakan satuan jam pada pias penyinaran matahari. Pada bulan Agustus lama penyinaran matahari dihitung menggunakan pias lengkung pendek. Pias lengkung pendek berlaku mulai 16 April hingga 31 Agustus. Perbedaan penggunaan pias bergantung pada posis gerak semu harian matahari. Data rata – rata lama penyinaran matahari pada 2009 – 2019 sebesar 5,2 jam. Profil lama penyinaran matahari pada Juli tahun 2020 menunjukkan lama penyinaran matahari maksimum sebesar 9.4 jam pada 26 Agustus 2020. Lama penyinaran matahari minimum pada 29 Agustus 2020 sebesar 0.1 jam. Berikut profil lama penyinaran matahari pada Agustus 2020 yang ditampilkan dalam bentuk grafik.

(21)

20

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

X.

Prakiraan Hujan Bulan Oktober - Desember 2020

(Sumber : Buletin Stasiun Klimatologi Manokwari Selatan)

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa disertai pertimbangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer menggunakan data ECMWF di Provinsi Papua Barat, maka diperkirakan curah hujan bulan Oktober, November dan Desember 2020 di Provinsi Papua Barat sebagai berikut :

I.

Prakiraan Hujan Bulan Oktober 2020

(22)

21

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

Prakiraan curah hujan di wilayah Papua Barat pada bulan Oktober 2020 bervariasi dengan kriteria curah hujan Menengah (201 – 300 mm) hingga Sangat Tinggi (>500 mm).

Tabel 1 Prakiraan curah hujan bulan Oktober 2020

(23)

22

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

Prakiraan sifat hujan bulan Oktober 2020 Provinsi Papua Barat menunjukkan sifat hujan Bawah Normal hingga Atas Normal dengan deskripsi wilayah pada tabel berikut :

Tabel 2 Prakiraan sifat hujan bulan Oktober 2020

II.

Prakiraan Hujan Bulan November 2020

(24)

23

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

Prakiraan curah hujan di wilayah Papua Barat pada bulan November 2020 dengan kriteria curah hujan Menengah (201 – 300 mm) hingga Tinggi (301 - 500 mm).

Tabel 3 Prakiraan curah hujan bulan November 2020

(25)

24

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

Prakiraan sifat hujan bulan November 2020 Provinsi Papua Barat didominasi sifat hujan Atas Normal dengan deskripsi wilayah pada tabel berikut :

Tabel 4 Prakiraan sifat hujan bulan November 2020

III.

Prakiraan Hujan Bulan Desember 2020

Gambar 26 Prakiraan curah hujan bulan November 2020 Provinsi Papua Barat Prakiraan curah hujan di wilayah Papua Barat pada bulan Desember 2020 didominasi kriteria curah hujan Tinggi (300 - 500 mm).

(26)

25

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

Tabel 5 Prakiraan curah hujan bulan Desember 2020

(27)

26

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

Prakiraan sifat hujan bulan November 2020 Provinsi Papua Barat bervariasi mulai dari sifat hujan Bawah Normal sampai Atas Normal (AN) dengan deskripsi wilayah pada tabel berikut :

Tabel 6 Prakiraan sifat hujan bulan Desember 2020

Secara umum prakiraan curah hujan pada periode bulan Oktober, November dan Desember 2020 menunjukkan sebaran merata curah hujankategori Menengah (201 – 300 mm) hingga kategori Tinggi (301 - 500mm) di seluruh wilayah Provinsi Papua Barat. Sifat hujan pada periodetersebut pun diprakiraan akan dominan berada di Atas Normal. Oleh karena itu diharapkan masyarakat senantiasa waspada akan kejadian anginkencang, banjir, dan longsor bagi wilayah-wilayah yang rentan serta tetapmengikuti informas-informasi prakiraan cuaca harian dari BMKG.

(28)

27

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

Maladum News

BMKG GELAR RAPAT KOORDINASI NASIONAL

TAHUN 2020

Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyelenggarakan

Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2020, Rabu (12/8) dengan mengusung tema "BMKG Cepat, Tepat, Akurat, Rakyat Selamat Sejahtera dalam Adaptasi Kebiasaan Baru".

Pelaksanaan Rakornas pada tahun ini dilaksanakan dengan suasana yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan yang akan dilaksanakan hingga tanggal 14 Agustus nanti diselenggarakan secara virtual mengingat kondisi pandemi Covid 19 yang masih berlangsung.

Gambar. Pembukaan Rakornas 2020 oleh Kepala BMKG

Sekretaris Utama BMKG yang diwakili oleh Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menyampaikan laporan pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional 2020. Membuka laporan, Guswanto menyampaikan kepada peserta Rakornas agar tidak menurunkan semangat dalam mencapai tujuan pelaksanaan Rakornas meskipun berada dalam kondisi pandemi.

Selanjutnya, Guwanto menyampaikan pelaksanaan Rakornas 2020 akan diisi dengan beberapa pokok pembahasan antara lain Pembahasan SMART Organisasi BMKG, konsep Quality Management, dan sosialiasi mengenai komunikasi dunia digital serta penyalahgunaan wewenang dan perilaku dalam kelembagaan.

Menutup laporannya, Guswanto berharap agar seluruh peserta dapat berpartisipasi aktif selama kegiatan Rakornas berlangsung, sehingga tujuan dapat tercapai dan dapat menjadi titik tolak BMKG di masa depan. Selanjutnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memberikan arahan terkait penyelenggaraan Rakornas Tahun 2020 ini. Dwikorita menekankan agar semua pihak harus bekerja bersama,

(29)

28

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

bergotong-royong mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri,

berkepribadian, guna mewujudkan keselamatan dan kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia berdasarkan informasi BMKG yang cepat, tepat, luas jangkauannya, dan mudah dipahami.

"Jadi pesan yang ingin disampaikan adalah agar informasi yang kita keluarkan dapat langsung sampai ke user, tidak hanya sebatas lewat media sosial dan aplikasi saja, sehingga relasi bisa terjalin. Ini jadi impian BMKG baik di tingkat pusat maupun UPT di daerah sebagai garda terdepan BMKG," jelasnya.

Dwikorita menambahkan, saat ini informasi yang dikeluarkan oleh BMKG telah menjangkau seluruh lapisan, mulai dari petani, nelayan, hingga sampai ke Presiden. Bahkan menurut Dwikorita, analisis BMKG digunakan oleh Presiden sebagai rekomendasi dalam pengambilan kebijakan strategis nasional. "Oleh karena itu kita harus terus menjaga data-data dan informasi kita agar tetap tepat dan akurat. Baik secara kualitas maupun kuantitas. Jadi hasil observasi dan analisis anda semua ikut menentukan nasib negara ini. Inilah peran BMKG yang harus kita jaga," imbuhnya.

Saat ini, lanjut Dwikorita, tingkat kepercayaan publik terhadap informasi BMKG semakin besar. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah pengikut/follower media sosial BMKG yang meningkat sangat pesat dari tahun ke tahun. "Laporan yang saya terima, akun media sosial BMKG sangat tajam sekali lompatannya. Seperti Instagram lompatannya hampir 8 kali lipat dari tahun 2015. Artinya, kepercayaan publik sangat besar. Namun kita jangan bersuka ria, ini lebih menuntut tanggung jawab kita untuk benar-benar menjaga ketepatan dan akurasi informasi," lanjutnya.

Gambar. Peserta Rakornas BMKG Secara Virtual

Menutup arahan, Dwikorita berharap agar semua pihak bekerja keras mewujudkan target-target yang telah ditetapkan.

"Yang terpenting adalah bagaimana membangun kesadaran bahwa apa yang kita kerjakan itu dibutuhkan oleh masyarakat. Mari kita jaga core business kita, kita jawab kepercayaan publik tersebut dengan menunjukkan kinerja yang baik," pungkas Dwikorita.

(30)

29

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

PANEN BAWANG MERAH SEKOLAH LAPANG

IKLIM TETAP PRODUKTIF DI TENGAH PANDEMI

COVID-19

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan pengoperasian Sistem Peringatan Dini Tsunami BMKG bersamaan dengan peresmian Bandara Internasional Yogyakarta, Jum'at (28/8). Presiden menyampaikan bahwa Bandara Internasional Yogyakarta yang baru didesain memiliki daya tahan terhadap gempa hingga M=8,8 dan bisa menahan gelombang tsunami hingga ketinggian 12 meter dari permukaan laut (dpl).

"Kepala BMKG menyampaikan kepada saya, Ibu Dwikorita, juga bisa menahan gelombang tsunami hingga ketinggian 12 meter (dpl), Insya Allah ini sudah dirancang untuk kesana semuanya," ujar Presiden. Sistem peringatan dini tsunami telah siap beroperasi di Bandara Internasional Yogyakarta dan dioperasikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bekerja sama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DIY (BPBD - DIY) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo, serta pengelola Bandara Internasional Yogyakarta (PT. Angkasa Pura 1) dan PT. Airnav Indonesia.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan sistem ini terintegrasi dengan jaringan pemantauan gempa bumi di Pusat Gempa Bumi Nasional dan Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) di Kantor BMKG Pusat Jakarta, dan merupakan sistem percontohan pertama di Indonesia dan ASEAN untuk bandara di daerah rawan tsunami.

(31)

30

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

"Sistem peringatan dini tsunami ini diperkuat oleh Internet of Things (IoT) dan Artifial Intelligence (AI) untuk menghitung cepat sinyal-sinyal gelombang gempabumi yang terekam dari seismograf, agar diketahui posisi dan magnitudo gempabumi tektonik serta estimasi ketinggian gelombang dan waktu datang tsunami. Bandara Ini merupakan bandara satu-satunya di Indonesia saat ini yang dilengkapi dengan sistem peringatan dini tsunami, bahkan di ASEAN," jelas Dwikorita.

Gambar. Plakat Peresmian oleh Presiden RI

Dwikorita menambahkan, desain bangunan Bandara Internasional Yogyakarta disiapkan sebagai tempat evakuasi bagi pengunjung bandara apabila terjadi gempa dan tsunami, karena telah didesain dengan skenario terburuk untuk tahan terhadap gempabumi hingga kekuatan M = 8.8 dan tsunami dengan ketinggian gelombang 12 m dpl atau dengan genangan tsunami setinggi 10 m dari permukaan topografi. Tidak hanya itu, masyarakat sekitar pun dapat menggunakannya sebagai shelter evakuasi apabila tsunami terjadi.

Sistem peringatan dini tsunami Bandara Internasional Yogyakarta terkoneksi dengan jaringan sensor gempabumi, sebanyak 372 sensor yang terpasang di seluruh Indonesia. BMKG juga melengkapi alat monitoring gempabumi berupa Intensitymeter untuk mengetahui tingkat guncangan gempa, Accelerometer untuk mengukur percepatan gerakan tanah, Earthquake Early Warning System (EEWS) yg sedang disiapkan/diuji coba untuk mendeteksi dini gempabumi serta Warning Receiver System (WRS) New Generation, untuk menyampaikan notifikasi informasi gempa dan tsunami secara realtime, sehingga pihak bandara dapat memperoleh informasi kejadian gempabumi dalam waktu yang cepat, untuk segera merespon informasi gempa dan tsunami tersebut, khususnya yang berdampak di sekitar area Bandara YIA. Informasi dan notifikasi tersebut ditampilkan dalam display layar besar dan ditempatkan di dalam terminal bandara, serta di ruang pusat informasi dan tower pengontrol lalu-lintas penerbangan.

Sistem deteksi gempabumi dan tsunami di Bandara Internasional Yogyakarta dirancang agar dapat memberi peringatan cepat. Apabila sewaktu-waktu terjadi gempabumi maka dalam waktu 2 sampai kurang dari 5 menit dapat segera diketahui posisi pusat gempa, besarnya magnitudo gempa dan potensi tsunaminya. Dengan memperkirakan waktu datang gelombang tsunami antara 20 sampai 30 menit, maka "golden time" untuk evakuasi masih tersedia dalam waktu 15 sampai dengan 28 menit, utk segera menuju ke Terminal pada Lantai Mezanin dan Lantai 2 (di lantai teratas untuk Keberangkatan).

(32)

31

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

Artikel Sains

PENGARUH SUHU DAN TEKANAN UDARA TERHADAP

CURAH HUJAN BULANAN DI SORONG

Hary A. W. Siahaan

Stasiun Meteorologi Domine Eduard Osok Sorong, Papua Barat, *Email: haws021@gmail.com.com

ABSTRAK

Perubahan suhu dan tekanan udara sangat berpengaruh terhadap curah hujan hampir di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia. Semakin panas suhu udara dan rendah tekanan udara maka semakin besar penguapan yang terjadi sehingga uap air di atmosfer semakin banyak dan berpotensi meningkatkan curah hujan. Sehingga variabilitas curah hujan dapat dilihat dari nilai rata-rata suhu dan tekanan udara . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data curah hujan, suhu udara, dan tekanan udara di daerah Sorong bersama dengan analisis untuk mengamati nilai koefisien

penentuan (𝑅2).Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum curah hujan dan suhu

udara di Sorong berbanding terbalik dan memiliki hubungan yang cukup kuat, sedangkan curah hujan dan tekanan udara di Sorong berbanding lurus serta memiliki hubungan yang cukup kuat . Variabilitas hujan pada daerah penelitian memliki pengaruh dengan fluktuasi suhu dan tekanan baik pada bulan Juli yang memiliki curah hujan tertinggi maupun pada bulan Januari yang memiliki curah hujan terendah sepanjang tahun.

Kata kunci: curah hujan, suhu udara, tekanan udara.

ABSTRACT

Changes in temperature and air pressure have a profound effect on rainfall in almost all parts of the world including Indonesia. The hotter the air temperature and the lower the air pressure, the greater the evaporation that occurs so that the more moisture in the atmosphere and potentially increase rainfall. So the variability of rainfall can be seen from the average temperature and air pressure values. The method used in this study is to collect data on rainfall, air temperature, and air pressure in the Sorong area along with

analysis to observe the value of the determination coefficient (𝑅2). The results showed that

in general rainfall and air temperature in Sorong are inversely proportional and have a fairly strong relationship, while rainfall and air pressure in Sorong are directly proportional and have a fairly strong relationship. Rain variability in the research area affects temperature fluctuations and pressures both in July which has the highest rainfall and in January which has the lowest rainfall of the year.

(33)

32

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

1. Pendahuluan

Hujan berasal dari awan; awan berasal dari uap air yang mengembun di udara; uap air berasal penguapan akibat suhu dan tekanan udara. Dengan demikian peran suhu dan tekanan udara dalam memproduksi uap air menjadi sangat penting, dan mempunyai jarak dekat dalam rangkaian proses pembentukan hujan.

Angin sebagai variable atmosfer mempunyai kaitan lebih dekat dengan perubahan tekanan maupun perpindahan massa uap air. Meskipun demikian keterkaitan antar variabel atmosfer akan menimbulkan dinamika atmosfer yang dikenal dengan cuaca dan iklim. Perubahan tekanan dalam skala besar berkaitan dengan fluktuasi tekanan yang dikenal dengan Osilasi Selatan, yakni beda tekanan yang berfluktuasi antara Darwin (yang merepresentasikan sebelah barat)

dengan Tahiti (yang

merepresentasikan sebelah timur) [1]. Pengeluaran bahang sebagai proses perpindahan bahang dari laut ke atmosfer menimbulkan pendinginan permukaan yang besarnya sebanding dengan besarnya penguapan. Laju penguapan sebagai perpindahan bahang dari lautan ke atmosfer sebesar rata-rata 1m / tahun atau sekitar 2.7 mm / hari. Namun demikianmuap air didalam atmosfer tidak terus bertambah. Berdasarkan perhitungan (Oort 1971 dikutip Gill 1982) menyatakan bahwa jumlah uap air yang menjadi curah hujan di permukaan bumi setebal 23 mm; dengan demikian waktu tinggal (residence time) uap air di dalam atmosfer kira-kira sebesar 23 mm /2.7 mm per hari = 8 hari [2].

Uap air dalam atmosfer akibat proses penguapan tersebut yang menjadi modal dalam dinamika atmosfer dalam pembentukan awan dan hujan. Semakin besar laju penguapan di daerah tersebut maka semakin besar kandungan uap air yang tinggal di atmosfer daerah tersebut. Dengan adanya perpindahan massa udara (angin) maka terjadilah perpindahan uap air. Laju penguapan terbesar terjadi di lautan, semakin luas lautan maka semakin besar penguapannya, lautan luas yang paling dekat dengan wilayah Sorong adalah Samudera Pasifik. Proses penguapan terjadi karena pemanasan permukaan air, semakin tinggi pemanasan maka akan semakin besar proses penguapan, semakin tinggi pemanasan juga akan semakin meningkatkan suhu permukaan air. Sehingga proses penguapan air laut dapat dilihat dari suhu udara. Dengan demikian suhu udara sangat penting untuk melihat konvektivitas di suatu wilayah dan tingkat pertumbuhan awan dan hujan.

Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis suhu dan tekanan udara di wilayah Sorong dan melihat pengaruhnya terhadap curah hujan bulanan di Sorong.

2. Data dan Metode 2.1. Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data curah hujan bulanan selama 10 tahun terakhir yang didapatkan dari Stasiun Meteorologi DEO Sorong [3].

(34)

33

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

2. Data suhu udara selama 10 tahun

terakhir yang didapatkan dari Stasiun Meteorologi DEO Sorong [4].

3. Data tekanan udara selama 10 tahun terakhir yang didapatkan dari Stasiun Meteorologi DEO Sorong [5].

2.2. Metode

Metode yang di gunakan adalah metode pengumpulan data curah hujan, suhu udara, dan tekanan udara serta dianalisis secara regresi untuk melihat nilai koefisien determinasi (𝑅2). Untuk mengetahui hubungan antara suhu dan tekanan udara dengan variabilitas hujan di Sorong dilakukan analisis regresi untuk mencari nilai koefisien determinasi. Nilai koefisien determinasi adalah nilai hubungan relatif antara dua variabel yang langsung dapat diinterpretasikan pada tingkat persentase hubungan tersebut. Nilai koefisien determinasi akan menunjukkan besaran pengaruh suhu dan tekanan udara sebagai variabel tak bebas terhadap curah hujan di Sorong [6].

3. Hasil dan Pembahasan

Bulan-bulan Juni-Juli-Agustus (JJA) merupakan bulan-bulan dengan curah hujan tinggi di wilayah Sorong dengan curah hujan tertinggi pada bulan Juli. Sedangkan bulan-bulan Desember-Januari-Februari (DJF) merupakan bulan-bulan dengan curah hujan rendah di wilayah Sorong dengan curah hujan terendah pada bulan Januari.

Gambar 1. Curah Hujan Bulanan 2009-2019.

Gambar 2. Suhu Udara Bulanan 2009-2019.

Gambar 2 menunjukkan nilai rata-rata suhu udara bulanan di Sorong pada tahun 2009 – 2019 dengan nilai suhu udara tertinggi pada bulan Januari dan nilai suhu udara terendah pada bulan Juli.

Gambar 3. Tekanan Udara Bulanan 2009-2019.

Gambar 3 menunjukkan nilai rata-rata tekanan udara bulanan di Sorong pada tahun 2009 – 2019 dengan nilai tekanan udara tertinggi pada bulan Agustus dan nilai tekanan udara terendah pada bulan Desember.

(35)

34

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

Gambar 4. Grafik Perbandingan Curah

Hujan dan Suhu Udara.

Gambar 4 menunjukkan hubungan antara suhu udara dengan curah hujan perbulan sepanjang tahun 2009 - 2019. Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa pengaruh suhu udara pada besarnya curah hujan cukup signifikan terlihat bahwa semakin rendah suhu udara maka akan berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan dan sebaliknya semakin tinggi suhu udara akan berpengaruh terhadap pengurangan curah hujan. Pengaruh suhu udara terhadap curah hujan juga dapat dilihat dengan nilai koefisien determinasi (𝑅2) -0.65 yang

menjelaskan bahwa variabilitas hujan di daerah Sorong dan sekitarnya dipengaruhi secara terbalik oleh fluktuasi nilai suhu udara.

Gambar 5. Grafik Perbandingan Curah Hujan dan Tekanan Udara.

Gambar 5 menunjukkan hubungan antara tekanan udara dengan curah hujan perbulan sepanjang tahun 2009

- 2019. Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa pengaruh tekanan udara pada besarnya curah hujan cukup signifikan terlihat bahwa semakin tinggi tekanan udara maka akan berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan dan sebaliknya semakin tinggi tekanan udara akan berpengaruh terhadap pengurangan curah hujan. Pengaruh tekanan udara terhadap curah hujan juga dapat dilihat dengan nilai koefisien determinasi (𝑅2) 0.64 yang

menjelaskan bahwa variabilitas hujan di daerah Sorong dan sekitarnya dipengaruhi secara linier oleh fluktuasi nilai tekanan udara.

4. Kesimpulan

Didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Fluktuasi Nilai Suhu Udara pada daerah Sorong berbanding terbalik dan berpengaruh cukup kuat pada variabilitas curah hujan sepanjang tahun baik pada bulan Juli yang memiliki curah hujan tertinggi maupun pada bulan Januari yang memiliki curah hujan terendah.

2. Fluktuasi Nilai Tekanan Udara pada daerah Sorong berbanding lurus dan berpengaruh cukup kuat pada variabilitas curah hujan sepanjang tahun baik pada bulan Juli yang memiliki curah hujan tertinggi maupun pada bulan Januari yang memiliki curah hujan terendah.

Daftar Pustaka

[1] Prakoso, Dipa. (2018), Analisis Pengaruh Tekanan Udara, Kelembaban Udara Dan Suhu Udara Terhadap Tingkat Curah Hujan Di Kota Semarang, Thesis, Universitas Negeri Semarang.

[2] Fadholi, Ahmad., Uji Perubahan Rata-Rata Suhu Udara

(36)

35

Buletin Maladum Meteomaps Volume 2 No.9

Dan Curah Hujan Di Kota

Pangkalpinang,.

[3] Data Curah Hujan Bulanan selama 11 Tahun dari tahun 2009 hingga 2019, diperoleh tanggal 31 Agustus 2020).

[4] Data Suhu Udara Bulanan selama 11 Tahun dari tahun 2009 hingga 2019, diperoleh tanggal 31 Agustus 2020).

[5] Data Tekanan Udara Bulanan selama 11 Tahun dari tahun 2009 hingga 2019, diperoleh tanggal 31 Agustus 2020).

[6] Rahman, Abd. (2007), Jurnal umi Lestari, Vol. 7 No. 2, Austus 2007. hal. 123-129.

Gambar

Gambar 1 Profil Arah dan Kecepatan Angin Selama Bulan Agustus 2020
Gambar 2 Profil parameter arah dan kecepatan angin bulan Agustus selama  tahun 2014-2018
Gambar 4 Visibility Bulan Agustus selama tahun 2014-2018
Gambar 5 Grafik suhu udara bulan Agustus 2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 55% responden mempunyai gambaran yang baik tentang prosedur pemasangan intravenous line yang dilakukan oleh perawat kepada

Proses dimana menampilkan laporan berupa informasi baik untuk keperluan administrasi dan informasi untuk mahasiswa. mengenai daftar mahasiswa, daftar alumni, daftar

Mangul Jaya mempunyai keinginan dalam meningkatkan pelayanan terhadap kualitas produk yang dihasilkan sehingga buyer tidak akan merasa kecewa, maka pihak perusahaan

Penjamin emisi (Underwriter) merupakan perusahaan yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi.. 37 kepentingan emiten, dengan atau tanpa kewajiban

[r]

dan Lemparan Kedalam, serta Permainan Sepakbola. Permasalahan yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini adalah : 1) Berapa besar sumbangan kekuatan otot perut terhadap

Peneliti yang menggunakan metode soft computing baik fuzzy maupun neuro-fuzzy telah berhasil dalam memecahkan masalah unit commitment, seperti metode ANFIS dapat digunakan

Pada penelitian ini, peneliti tidak akan membahas mengenai data mining yang kompleks dan intelligent agent, dimana data mining ini dilakukan untuk mencari data dan merumuskan