• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSIDING SEMINAR NASIONAL"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

ii

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL

TEMA:

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK

MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT

EKONOMI ASEAN) 2015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

(3)

________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

iii EDITOR

Dr. M. Ikhsan, M.Pd. Dr. Rahmah Johar, M.Pd. Dra. Suryawati, M.Pd.

Cut Khairunnisak, S.Pd., M.Si.

PENATA LETAK

Dra. Bintang Zaura, M.Pd.

DESAIN COVER Iwannitona, S.Pd.

TEBAL BUKU 284 + x

PENERBIT

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah

Darussalam – Banda Aceh

Laman: http://matematika.fkip.unsyiah.ac.id/

© FKIP Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Syiah Kuala Cetakan Pertama

(4)

________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

iv

LAPORAN KETUA PANITIA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Tiada ucapan yang lebih pantas disampaikan kecuali puji dan syukur kepada Allah S.W.T, karena hanya atas ridha-Nya kegiatan “Seminar Nasional Pendidikan” sesuai dengan waktu yang direncanakan. Seminar ini akan menjadi kegiatan rutin dimasa yang akan datang (setiap tahun) di FKIP Unsyiah.

Seminar Nasional Pendidikan yang berlangsung di Auditoruim FKIP Unsyiah lantai 3 Darussalam Banda Aceh pada tanggal 14 November 2015, diselenggarakan dengan dana BOPT. Tema Seminar Nasional Pendidikan adalah “Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)”. Dalam acara seminar tersebut panitia menghadirkan 2 orang keynote speaker yaitu; (1) Dra. Ida Karnasih,M.Sc.Ed.Ph.D (Dosen Pendidikan Matematika Universitas Negeri Medan - Indonesia) dan (2) Dr. Cut Morina Zubainur, S.Pd., M.Pd. (Dosen Pendidikan Matematika Universitas Syiah Kuala - Indonesia)

Pada kesempatan yang baik ini, kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor Unsyiah, Dekan FKIP Unsyiah, tamu undangan, Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, dan seluruh peserta seminar, atas segala partisipasi dan bantuannya. Rasa bangga dan terimakasih juga kami sampaikan kepada seluruh anggota panitia yang telah bekerja keras, bahu membahu untuk menyukseskan acara ini. Akhirnya kami mengucapkan selamat mengikuti seluruh rangkaian seminar, semoga bermanfaat.

Penanggung Jawab Seminar Ketua Pelaksana

Ttd Ttd

(5)

________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

v

SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang paling utama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya kita dapat bertemu di forum "Seminar Nasional Pendidikan Matematika" dalam kondisi sehat jiwa dan raga. Tema seminar ini adalah “Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)”. Tema tersebut sangatlah urgen dan up to date saat ini dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di Provinsi Aceh dan umumnya di Indonesia.

Saya selaku Ketua Program Studi begitu gembira melihat antusias para panitia, dan para praktisi matematika, para alumni dan sarjanawan matematika dari berbagai instansi beserta partisipasi dari himpunan mahasiswa pendidikan matematika yang ikut ambil bagian dalam mensukseskan acara Seminar Nasional Pendidikan Matematika.

Penelitian dan pengembangan yang terkait dengan dunia pendidikan harus terus digalakkan dan dikomunikasikan kepada semua stakeholder. Karenanya, upaya mengundang keynotespeaker, baik dari tingkat lokal dan nasional pun kami tempuh untuk menyemarakkan Seminar Nasional ini.

Pada kesempatan ini saya juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada; Rektor Unsyiah yang telah memberikan arahan dan berkenan membuka seminar ini Bapak Dr. Djufri, M.Si. selaku Dekan FKIP Unsyiah, Ibu Dra. Ida Karnasih, M.Sc.Ed.Ph.D dan Ibu Dr. Cut Morina Zubainur, S.Pd., M.Pd. sebagai keynote speaker pada seminar ini. Saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada penyelenggara dan seluruh panitia yang terlibat dalam merancang kegiatan tersebut, atas upaya kreatif yang cukup mendasar sehingga pelaksanaannya cukup mengesankan. Kepada para Mahasiswa Pendidikan Matematika yang telah ikut hadir, yang nantinya menjadi pengalaman berharga dalam meneliti kehidupan terkait dalam pembelajaran matematika.

Demikianlah sambutan saya, mudah-mudahan Seminar Nasional Pendidikan Matematika ini berjalan dengan baik dan lancar serta memberikan pemikiran-pemikaran segar bagi upaya peningkatan mutu pendidikan di Aceh. Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Ketua Program Studi Matematika FKIP Unsyiah Ttd

(6)

________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

vi DAFTAR ISI

LAPORAN KETUA PANITIA ... SAMBUTAN KETUA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA ... DAFTAR ISI ... iv v vi HAL PEMBICARA UTAMA

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

Ida Karnasih

1 PEMANFAATAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENGHADAPI MEA

Cut Morina Zubainur, Dr. Rahmah Johar, M.Pd. 12

BIDANG PENDIDIKAN MATEMATIKA

AKTIVITAS SISWA PADA MATERI BARISAN DAN DERET

ARITMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS X SMK KESEHATAN ASSIFA SCHOOL BANDA ACEH

Annisa Suryamanda 20

INVESTIGASI POLA KONTINGENSI SCAFFOLDING GURU PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Anwar Ramli 27

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BARISAN DAN DERET SISWA KELAS X SMAN 10 FAJAR HARAPAN BANDA ACEH

Bainuddin Yani, R M Bambang S, Nurul Husna 41

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI INTEGRAL DENGAN MENGGUNAKAN GEOGEBRA DI KELAS XII SMA LAB SCHOOL UNSYIAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Bintang Zaura, Fahrul Annas 53

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN

MATH PROJECT IN DAILY LIFE (MPID LIFE) PADA SISWA KELAS X

MIA1 SMAN 1 MEUREUDU

Cut Laila Kulsum 62

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ PADA MATERI STATISTIKA DI KELAS VII SMP NEGERI 7 BANDA ACEH

(7)

________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

vii

PRESTASI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Ellianti, Khairul Umam, Rizki 82

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MATERI RELASI DAN FUNGSI BAGI SISWA KELAS X MAN MODEL BANDA ACEH

Erni Maidiyah, Bintang Zaura, Decy Pramita Sari Yusna 93

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PURBAKALA DAN PERKEMBANGAN: PARTISIPASI DAN RESPON MAHASISWA

M, Hasbi, RM Bambang, Usman 101

SIKAP SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

DISCOVERY LEARNING PADA MATERI LINGKARAN DI MTsN 2

LEUNG BATA BANDA ACEH

Indah Suryawati 107

RESPON SISWA TERHADAP PENGGUNAAN SOFTWARE AUTOGRAPH DENGAN GAME ANGRY BIRDS DALAM PEMBELAJARAN FUNGSI KUADRAT DI KELAS X SMA

Suhartati, Iwannitona 114

PENGGUNAAN SOFTWARE CABRI 3D PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMPN 6 BANDA ACEH

Johan Yunus, M. Ikhsan, Onas Rahman 122

PENGARUH TASK COMMITMENT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MAN DARUSSALAM ACEH BESAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Khairul Umam, Yuhasriati, Maghfirah 132

PENGEMBANGAN APLIKASI ZAKAT BERBASIS MATLAB

Mukhlis Hidayat, Lidya Marissa 140

VALIDITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM LINIER METODE GARIS SELIDIK BERBANTUAN SOFTWARE AUTOGRAPH

Mirna, Cut Morina Zubainur 146

MENIGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE INSIDE – OUTSIDE- CIRCLE PADA MATERI PEMBAGAIN PECAHAN DI SDN 1 LAMBHEU ACEH BESAR

Monawati, Sarah Ramadhayani 154

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MENGIKUT KONTEKS DI SEKOLAH MENENGAH TEKNOLOGI INDUSTRI BANDA ACEH

(8)

________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

viii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI KELILING LINGKARAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 DARUL HIKMAH

Radhiati

174

RESPON SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PROJECT BASED

LEARNING (PJBL) PADA MATERI STATISTIKA DI KELAS VII SMP

MEHODIST BANDA ACEH

Rahmi Maulina 183

HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SEGIEMPAT DI KELAS VII MTSN MODEL BANDA ACEH

Rizka, Tuti Zubaidah 191

KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL SBMPTN BIDANG MATEMATIKA OLEH SISWA KELAS XII DI SMA NEGERI 1 BANDA ACEH TAHUN 2015

RM Bambang S, Budiman, Srimawarni 206

AKTIFITAS SISWA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

LEARNING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI DI KELAS XI

SMAN 1 SABANG

Rosyi Kurniawati 214

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Salasi R, Suryawati, Kartika Sarah 222

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PISA UNTUK SISWA SMP

Somakim 231

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING (MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK) PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMP NEGERI 7 BANDA ACEH TAHUN AJARAN 2014/2015

Suhartati 242

KENDALA GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH TAHUN 2014

Suryawati, Erni Maidiyah, Risa Handayani 249

KONSEPSI: PEMAHAMAN MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA TENTANG LIMIT FUNGSI

(9)

________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

ix

SIKAP KERJASAMA PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

DISCOVERY LEARNING UNTUK MATERI OPERASI HITUNG ALJABAR

DI KELAS VIII MTS INSAN QURANI

Wahyu N 269

COMMUNICATION SKILL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

(10)

70

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

Penerapan Model Pembelajaran Team Quiz pada Materi Statistika di Kelas VII SMP Negeri 7 Banda Aceh

Eka Junita, S.Pd.1 , dan Dra. Tuti Zubaidah, M.Pd.2

1

Departemen Pasca Sarjana Matematika, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 2Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

Email: tutiz_mat@yahoo.com

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diberlakukan pada setiap sekolah, mulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi.Akan tetapi masih banyak peserta didik yang kurang menyukai pelajaran matematika, umumnya alasan peserta didik adalah karena pelajaran matematika terlalu serius dipahami dan guru-guru yang mengajar pelajaran matematika memiliki raut wajah yang kurang bersahabat.Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran team quiz. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran team quiz pada materi statistika dapat mencapai ketuntasan hasil belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 7 Banda Aceh? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa kelas VII dalam materi statistika setelah dilakukan pembelajaran team quiz pada SMP Negeri 7 Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan yang menjadi populasinya adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 7 Banda Aceh dan sampelnya adalah kelas VII6 yang berjumlah 30 siswa.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes akhir yang diberikan setelah pembelajaran berakhir.Teknik analsis data dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan perhitungan dengan taraf signifikan α = 0,05 di dapat hasil thitung˂ttabel yaitu 0,32<1,70. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran team quiz belum mencapai ketuntasan pada materi statistika di kelas VII SMP Negeri 7 Banda Aceh.

Kata Kunci: model pembelajaran team quiz, hasil belajar matematika Latar Belakang

Dalam proses pembelajaran, seorang guru selain dituntut untuk menguasai materi juga dituntut untuk memiliki ketrampilan, metode, strategi, dan teknik-teknik tertentu yang tepat dan efektif dalam menyampaikan materi terhadap peserta didik. Cara dan teknik yang digunakan guru akan berpengaruh terhadap suasana belajar, semangat dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran. Jika guru dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, maka peserta didik akan termotivasi dan berperan aktif dalam kelas serta memungkinkan peserta didik memperoleh hasil belajar yang baik sebagaimana yang diharapkan oleh guru.

(11)

71

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

Satatistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan dan penyusunan data, pengolahan data, dan penganalisisan data, serta penyajian data berdasarkan kumpulan dan analisis data yang dilakukan.Manfaat statistika dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting.Bahkan dalam rumah tangga juga kita sudah melakukan tahapan statistika, seperti belanja sesuatu dengan menghitung berapa biaya yang dibelanjakan dan sisa yang didapatkan dari hasil belanja tersebut.Terlepas dari itu semua, statistika bisa digunakan dalam berbagai industri dan perkantoran yang dasarnya melakukan perhitungan dan perencanaan.

Sementara itu, dalam bidang lainnya kita dapat menggunakannya seperti dalam bidang ekonomi dan manajemen perusahaan, ini dapat dilihat dari adanya penetapan standar kualitas dari perusahaan tersebut, adanya pengawasan terhadap produk yang diproduksi dan sebagainya.Dalam bidang akuntasi, statistika dapat dilihat dari adanya penyesuaian keuangan dalam penetapan harga dan perhitungan ongkos produksi. Begitu juga dengan bidang pemasaran yang kurang lebih sama dengan bidang akuntasi dalam penyesuaian harga. Kemudian dalam penelitian, penggunaan statistika sangat diperlukan dan memang pasti menggunakan metode statistika untuk merencanakan, menganalisis, dan memberikan kesimpulan dari hasil penelitian tersebut.

Dari manfaat statistika yang telah dijelaskan di atas, dapat diketahui bahwa statistika sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Jadi, wajar apabila statistika selalu menjadi suatu materi ajar yang akan dijumpai dalam setiap jenjang pendidikan, salah satunya adalah SMP. Oleh karena itu penulis tertarik mengambil materi statistika sebagai bahan ajar yang akan diteliti.

Dari hasil wawancara dengan salah satu guru SMP Negeri 7 Banda Aceh, diketahui bahwa peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami soal cerita, banyak materi matematika yang menggunakan soal cerita, salah satunya adalah materi statistika, siswa mengalami kesulitan dalam cara pengumpulan data dan cara pembuatan diagram lingkaran. Akan tetapi, karena diberlakukannya kurikulum 2013, ada beberapa materi yang mengalami perubahan.Misalnya statistika, materi ini biasanya diajarkan pada kelas IX SMP, tetapi tahun ini materi tersebut telah diajarakan pada kelas VII SMP.Oleh karena itu, guru harus pintar memilih model pembelajaran yang menyenangkan dan efektif saat pembelajaran berlangsung.

Pemilihan strategi pembelajaran juga akan mempengaruhi berlangsungnya proses belajar-mengajar. Di sini peneliti menggunakan model pembelajaran team quiz, pembelajaran team quiz ini merupakan pembelajaran aktif.

(12)

72

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

Dalam pembelajaran ini, siswa dituntut aktif dalam berfikir, membuat soal, dan aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran team quiz pada materi statistika di kelas VII SMP Negeri 7 Banda Aceh. Dan yang menjadi hipotesis penelitian adalah: “Hasil belajar melalui model pembelajaran team quiz pada dapat mencapai ketuntasan pada materi statistika di kelas VII SMP Negeri 7 Banda Aceh”.

Tinjauan Pustaka

Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar peserta didik maupun peserta didik dengan guru dalam proses pembelajaran tersebut. (Nurseto: 2009).

Team quiz merupakan salah satu tipe pembelajaran Active Learning yang berfungsi untuk menghidupkan suasana belajar, mengaktifkan peserta didik untuk bertanya maupun menjawab dan meningkatkan tanggung jawab belajar peserta didik terhadap materi yang diajarkan melalui cara yang menyenangkan dan tidakmembosankan. Model pembelajaran ini dikembangkan oleh Mel Silberman. Metode belajar aktif tipe team quiz akan membantu siswa dalam memahami materipelajaran. Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode belajar aktif tipe team quiz ini, siswa bersama-sama dengan timnya mempelajari materi dalamlembaran kerja, mendiskusikan materi, saling memberikan arahan, saling memberipertanyaan dan jawaban. Siswa tidak hanya sekedar mendengarkan informasi dariguru, akan tetapi juga melihat apa yang dijelaskan oleh guru dan melakukan uji cobasecara langsung, sehingga siswa tidak mudah lupa dan memahami materi tersebut.

Menurut Istarani (2004) untuk menerapkan model pembelajaran team quiz ini ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu:

1. Pilihalah topik yang dapat disampaikan dalam tiga bagian. 2. Bagilah peserta didik menjadi 3 kelompok yaitu A, B, dan C.

3. Sampaikan kepada peserta didik format penyampaian pembelajaran kemudian mulai penyampaian materi. Batasi penyampaian materi maksimal 10 menit.

4. Setelah penyampaian, minta kelompok A menyiapkan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan. Kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk melihat lagi catatan mereka.

(13)

73

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

5. Mintalah kepada kelompok A untuk memberi pertanyaan kepada kelompok B. Jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan, lempar pertanyaan tersebut kepada kelompok C.

6. Kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok C, jika kelompok C tidak dapat menjawab, lemparkan kepada kelompok B.

7. Jika tanya jawab selesai, lanjutkan pelajaran kedua dan tunjuk kelompok B untuk menjadi kelompok penanya. Lakukan seperti proses untuk kelompok A.

8. Setelah kelompok B selesai dengan pertanyaannya, lanjutkan penyampaian materi pelajaran ketiga dan tunjuk kelompok C sebagai kelompok penanya.

9. Akhiri pelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan sekiranya ada pemahaman peserta didik yang keliru.

Metode

Pengolahan data menggunakan uji-t pada tahap signifikan 5%. Adapun prosedur yang diperlukan sehubungan dengan pengujian uji-t adalah:

a. Mentabulasi data ke dalam daftar distribusi frekuensi

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama maka menurut Sudjana (2002: 47) terlebih dahulu ditentukan:

• Rentang, yaitu data terbesar – data terkecil

• Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n ...(i) • Panjang kelas interval (P) = ...(ii) b. Menentukan nilai rata-rata ( ̅), varians (S2).

Untuk data yang telah disusun dalam distribusi frekuensi, menurut Sudjana (2002: 70) nilai rata-rata ( ̅) dihitung dengan menggunakan rumus:

̅ =∑ ...(iii) Keterangan:

̅ = skor rata-rata peserta didik

fi= frekuensi kelas interval xi = nilai tengah kelas interval

Untuk mencari varians (s2), menurut Sudjana (2002: 95) dapat dihitung dengan rumus:

= ∑ ∑ ...(iv) Keterangan:

s2 = varians

n = banyaknya data

fi = frekuensi kelas interval data xi = nilai tengah kelas interval c. Uji Normalitas Sebaran Data

Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini berdistribusi normal/tidak, untuk menguji normalitas data

(14)

74

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

digunakan statistika chi-kuadrat seperti dikemukakan Sudjana (2002: 273) sebagai berikut:

= ∑ ...(vi) Keterangan:

x2 = statistika chi-kuadrat Oi = frekuensi pengamatan Ei = frekuensi yang diharapkan

Frekuensi pengujian chi-kuadrat menurut Sudjana (2002: 273) adalah tolak H0 jika x2hitung ≥ x2(1-α)(k-1) dengan α = 0,05 dan dk = k-1, dalam hal ini H0 diterima.

d. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah uji satu pihak kanan, dengan taraf signifikan α = 0,05 maka

Hipotesis yangakan diuji dalam penelitian ini adalah

H0: µ = 65 Hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran team quiz pada materi statistika belum mencapai ketuntasan belajar di kelas VII SMP Negeri 7 Banda Aceh.

H1: µ > 65 Hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran team quiz pada materi statistika sudah mencapai ketuntasan belajar di kelas VII SMP Negeri 7 Banda Aceh.

Untuk menguji hipotesis yang dirumuskan, menurut Sudjana (2002: 229) dapat dihitung dengan rumus:

= ̅ ! " √$ ...(viii) Keterangan: ̅ = nilai rata-rata S = simpangan baku n = banyak sampel data µ0 = 65

Uji yang dilakukan adalah uji pihak kanan, menurut Sudjana (2002: 229) “kriteria pengujian didapat dari daftar student-t dengan dk = (n-1) dan peluang (1-α). Jadi kita tolah H0 jika t ≥ t1-α dan terima H0 dalam hal lainnya”.

Hasil Penelitian

Pada penelitian ini, hasil penelitian dilakukan melalui tes akhir hasil belajar dan dilaksanakan setelah materi Statistika.

Adapun rincian nilai tes akhir siswa kelas eksperimen (VII6) adalah sebagai berikut:

(15)

75

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015 40 55 90 40 55 70 65 70 75 90 65 75 60 90 55 60 55 77 80 60 40 75 70 40 60 65 70 90 75 75

Setelah mengetahui perolehan nilai tes akhir siswa, tahap selanjutnya adalah menentukan ketuntasan hasil belajar siswa. Data yang dianalisis adalah tes akhir siswa. Data tes akhir siswa merupakan data yang menunjukkan keberhasilan siswa setelah mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan. Data tes akhir akan ditabulasikan dalam daftar distribusi frekuensi. Langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat tabel frekuensi adalah sebagai berikut:

• Rentang (R) = Nilai tertinggi – nilai terendah R = 90 – 40

= 50

• Banyak kelas interval (k) dengan n = 30 Banyak kelas = 1 + (3,3) Log 30

= 1 + (3,3) (1,48) = 1 + 4,88

= 5,88 (diambil k = 6) • Panjang kelas interval (P) =%

=506 = 8,33 ,-./0-1 2 = 9

Setelah diperoleh rentang, banyak kelas dan panjang kelas interval, maka dapat dibuat tabel distribusi frekuensinya sebagai berikut:

Tabel 4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Data Nilai Tes Akhir Siswa Nilai Tes Frekuensi (fi) Titik Tengah (xi) fi.xi xi2 fi.xi2 40-48 49-57 58-66 67-75 76-84 85-93 4 4 7 9 2 4 44 53 62 71 80 89 176 212 432 639 160 356 1936 2809 3844 5041 6400 7921 7744 11236 26908 45369 12800 31684 Jumlah 30 - 1975 - 135741

(Sumber: data hasil penelitian)

Dari tabel diatas diperoleh nilai rata-rata dan simpangan baku dari data tes sebagai beriku:

(16)

76

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

Diperoleh nilai rata-rata tes akhir adalah ̅ = 65,83. Simpangan bakunya adalah sebagai berikut:

7 ∑ 4 8 ∑ 4 7 7 8 1 309135741 8 1975 30929 4072230 8 3900625 870 171605 870 197,25 <197,25 14,04

Dari perhitungan di atas diperoleh simpangan baku tes akhir adalah s = 14,04. Setelah memperoleh nilai rata-rata dan simpangan baku, tahap selanjutnya adalah menentukan normalitas data.

Uji Normalitas Sebaran Data

Uji normalitas sebaran data bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dalam penelitian ini mengikuti distribusi normal atau tidak. Apabila data tersebut berdistribusi normal, maka data tersebut dapat diolah menggunakan rumus statistik uji-t.

Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh ̅ 65,83 dan s = 14,04, selanjutnya perlu ditentukan batas-batas kelas interval untuk menghitung luas bawah kurva normal bagi tiap kelas interval. Sebagai contoh dapat diperhatikan perhitungannya pada nilai 49 – 57 sebagai berikut: nilai 49 – 57 dibatasi oleh 48,5 dan 57,5, atau dalam angka standar Z dibatasi oleh -1,23 dan -0,59, nilai ini diperoleh dari =>? ̅.

Luas daerah -1,23 pada kurva normal adalah 0,3907 dan luas daerah -0,54 pada kurva normal adalah 0, 1808 (nilai ini dapat dilihat pada tabel Zscore dalam daftar F pada lampiran). Untuk luas tiap kelas interval dapat diperoleh dengan menggunakan luas daerah pada batas kelas atas dengan luas daerah batas kelas bawah. Untuk kelas interval kedua diperoleh 0,3665 – 0,1808 = 0,1857. Sehingga diperoleh frekuensi yang diharapkan (Ei) untuk kelas interval kedua 30 × 0,1857 = 5,571.

(17)

77

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

Tabel 4.2 uji normalitas sebaran data nilai siswa

Interval Batas Kelas (x) Z Untuk Batas Kelas (Zi) Luas Daerah Kurva Normal Luas Tiap Kelas Interval Frekuensi Diharapkan (Ei) Frekuensi Pengamatan (Oi) 40-48 49-57 58-66 67-75 76-84 85-93 39,5 48,5 57,5 66,5 75,5 84,5 93,5 -1,88 -1,23 -0,59 0,05 0,69 1,33 1,97 0,4699 0,3907 0,2224 0,0199 0,2549 0,4082 0,4756 0,0792 0,1683 0,2025 0,235 0,1533 0,0674 2,376 5,049 6,075 7,05 4,599 6,621 2,022 4 4 7 9 2 6 4 Jumlah 0,9057 27,171 30

(Sumber: data hasil penelitian) Keterangan:

Zi = Z untuk batas kelas = ̅

Luas daerah kurva normal dapat dilihat pada tabel Z-untuk batas kelas dalam daftar F pada lampiran

Ei = luas daerah tiap kelas interval x banyak data.

Maka nilai chi-kuadrat hitung adalah sebagai berikut:

= @ A − BB

= 4 − 2,3762,376 + 4 − 5,0495,049 + 7 − 6,0756,075 + 9 − 7,057,05

+ 6 − 6,6216,621

= 1,11 + 0,218 + 0,141 + 0,539 + 0,058 = 2,066

Dengan taraf signifikan D = 0,05 dan banyak k = 5, maka diperoleh derajat kebebasan (dk) untuk distribusi chi-kuadrat besarnya adalah dk = (k – 3) = 5 – 3 = 2, dari tabel chi-kuadrat diperoleh = E,FG = 5,99. Karena H I < yaitu 2,066< 5,99, maka dapat disimpulkan bahwa sebaran tes hasil akhir siswa dari kelas VII SMP Negeri 7 Banda Aceh mengikuti distribusi normal.

(18)

78

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

Untuk pengujian hipotesis pada penelitian ini, peneliti menggunakan statistik uji-t.Hipotesis statistik uji-t dengan menggunakan uji pihak kanan.

Adapun hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0: µ = 65 Hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran team quiz pada materi statistika belum mencapai ketuntasan belajar di kelas VII SMP Negeri 7 Banda Aceh.

H1: µ > 65 Hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran team quiz pada materi statistika sudah mencapai ketuntasan belajar di kelas VII SMP Negeri 7 Banda Aceh.

Dalam penelitian ini diambil µ0 = 65 yang merupakan nilai standar minimal untuk menyatakan bahwa siswa telah menguasai 65% dari materi yang telah diajarkan. Menurut Sudjana (2002: 229) tentang kriteria pengujian sesuai dengan aturan pihak kanan yaitu “tolah H0 jika t ≥ t1-α dan terima H0 dalam hal lain”. Pehitungan dengan menggunakan statistik uji-t adalah sebagai berikut: = ̅ − KE √ Dimana ̅ = 65,83, µ0 = 65, s = 14,04 dan n = 30 = 65,83 − 65L,EL √ME = 0,83L,EL G,LN = 0,832,56 = 0,32

Dengan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = (n – 1), diperoleh dk = (30 – 1) = 29. Dari daftar distribusi-t, diperoleh nilai dk = 29. Dari nilai tersebut diperoleh t(0,95)(29) = 1,70 sehingga diperoleh t(1-α) = 1,70. Karena thitung˂ttabel yaitu 0,32<1,70 dan sesuai dengan kriteria sudjana di atas maka hipotesis H0 diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, “Hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran team quiz pada materi statistika belum mencapai ketuntasan belajar di kelas VII SMP Negeri 7 Banda Aceh”.

Pembahasan

Setelah dilakukannya analisis data, diketahui bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran team quiz belum mencapai KKM (65).

(19)

79

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

Dalam penelitian ini, ada beberapa siswa yang mengalami kendala dalam mengoperasikan aljabar.Dan ada juga beberapa soal yang tingkat kesulitannya tinggi, sehingga banyak siswa yang tertahan disoal tersebut, mereka tidak menyelesaikan soal lainnya, tapi berusaha memecahkan soal tersebut.Sehinnga saat waktu yang diberikan habis, beberapa siswa tidak menjawab semua soal yang diberikan.

Saat proses pembelajaran berlangsung diperlukan banyak waktu, karena walaupun siswa telah dibagi dalam 3 kelompok, siswa memerlukan banyak waktu untuk memahami materi yang diajarkan. Pada saat LKS (Lembar Kerja Siswa) diberikan, siswa memerlukan kurang lebih 2 jam pertemuan untuk menyelesaikan LKS 1, LKS 2 dan LKS 3. Tiap kelompok memerlukan kurang lebih 1 jam pertemuan untuk membuat soal kuis, berikut adalah gambar hasil kerja siswa beserta teman-teman kelompoknya:

Soal kuis yang dibuat oleh salah satu kelompok merupakan soal yang tingkat kesulitannya mudah. Dan jawaban yang diberikan oleh kelompok lain cukup baik, akan tetapi lebih baik apabila mereka menulisakan tiap perhitungannya dengan lebih lengkap.

Walaupun dalam satu kelompok terdiri dari 9-10 orang siswa, mereka membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan LKS tersebut. Dan saat membuat soal untuk diberikan kepada kelompok yang lain, mereka juga menghabiskan banyak waktu, hal ini dikarenakan siswa tidak terbiasa membuat soal sendiri. Sebagian siswa akan melihat bagaimana soal-soal yang ada dibuku paket untuk dituliskan. Sehingga mereka akan tambah bingung dengan materi yang telah mereka dapatkan. Hal ini membawa dampak tidak baik pada siswa.

Dan banyak siswa yang kurang teliti dalam mengerjakan soal tes dan juga beberapa siswa yang cuma menjawab 1-2 soal saja. Berdasarkan observasi, permasalahan ini timbul akibat pengaruh dari kurang pahamnya siswa dengan materi yang telah diberikan dan karena musim libur yang mereka tunggu-tunggu sudah di depan mata, banyak siswa yang mengatakan “saya tidak belajar semalam buk”, sebelumnya penulis telah mengingatkan siswa bahwa akan ada tes di akhir pembelajaran. Tetapi sebagian siswa tidak mendengarkan perkataan penulis.Sehingga saat tes diberikan banyak siswa yang tidak mencapai KKM.Berikut adalah adalah gambar beberapa hasil tes akhir siswa.

Ada beberapa siswa yang kurang mampu bekerja sama dalam kelompok belajar taem quiz yang telah dibentuk, karena siswa tersebut tidak satu kelompok dengan teman-teman biasa mereka, dimana dalam hal ini dibutuhkan perhatian dari kalangan guru maupun siswa dalam memperbaiki

(20)

80

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

dan membangun komunikasi serta kerja sama yang baik dalam proses belajar-mengajar. Kurangnya komunikasi dan kerja sama yang kokoh, baik sesama siswa maupun antara siswa dan guru dapat mengurangi persentase pemahaman materi yang disampaikan dari guru terhadap siswa. Dengan demikian, ketuntasan belajar siswa menggunakan model pembelajaran team quiz belum tercapai.

Hasil belajar siswa yang belum memuaskan pada penelitian ini tidak hanya dipengaruhi oleh fase-fase dalam model pembelajaran team quiz, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti cara guru menyampaikan materi, dalam hal ini guru baru pertama sekali menggunakan model pembelajaran team quiz, guru masih bingung dalam mengajar dengan menggunakan kurikulum 2013, dan saat proses pembelajaran berlangsung siswa memilki semangat yang tinggi untuk belajar, akan tetapi saat ujian mendekat siswa banyak yang tidak peduli. Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah suasana kelas, pengaruh teman satu kelompok, metode yang digunakan, serta waktu yang digunakan saat penelitian. Setiap guru diharapkan menerapkan model pembelajaran yang tepat agar siswa mudah memahami materi yang disajikan oleh guru sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (dalam Diana 2012:40) bahwa “Penggunaan metode yang tepat oleh guru dalam proses belajar mengajar akan mempermudah siswa dalam menerima dan menyerap materi yang disampaikan”.

Penulis merasa memiliki kekurangan saat melakukan penelitian ini, seperti menjelaskan dengan baik langkah-langkah model yang akan digunakan kepada siswa, mempersiapkan para siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, dan sebagainya. Sebenarnya penulis telah banyak berlatih sebelum melakukan penelitian ini, tapi saat penelitian berlangsung ada saja yang tidak sesuai dengan telah direncanakan oleh penulis.Akan tetapi penulis telah melakukan yang terbaik agar penelitian ini dapata berjalan dengan sukses.

Daftar Pustaka

A.M., Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Boediono dan Koster, Wayan. 2001. Statistika dan Probabilitas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Banda Aceh.

(21)

81

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

Gulo, W., 2002.Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Ismail dkk. 2004. ModulKapita Selekta Pembelajaran Matematika. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Istarani. 2001. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Jayasaputra, Diana Krisanti dan Slamet Santosa.2008. Metodologi

Penelitian Biomedis; Edisi 2. Bandung: Danamartha Sejahtera Utama. (Online),(http://repository.maranatha.edu/1816/1/

Bab%2011_Statistik%20Dasar.pdf, diakses 7 Februari 2013).

Maisaroh dan Rostrieningsih. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi di SMK Negeri 1 Bogor. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, (Online),

Volume 8 Nomor2,

(http://journal.uny.ac.id/index.php/jep/article/viewFile/571/427, diakses 29 Januari 2014).

Mudyahardjo, Redja. 2001. Pengantar Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Muhtadi, Ali. Model Pembelajaran “Active Learning” dengan Metode Kelompok untuk Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran di

Perguruan Tinggi. (Online),

(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132280878/19.%20Model%20 Pembelajaran%20Aktif-Prosiding%20Seminar%20Internasional-PPs%20UPI%20Bandung.pdf, diakses 4 Februari 2014).

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana.

Nurseto, Tejo. 2009. Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Pendekatan Aktif Learning Dalam Pembelajaran Ekonomi Pada SMU Negeri di Yogyakarta. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, (Online), Volume 6

Nomor 2,

(http://journal.uny.ac.id/index.php/jep/article/viewFile/583/440, diakses 29 Januari 2014).

Permendikbud.2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.Nomor 70. (Online), ( http://bsnp- indonesia.org/id/wp-content/uploads/2013/06/08.-Permendikbud- Nomor-70-ttg-Kerangka-Dasar-dan-Struktur-Kurikulum-SMK-MAK-dan-Lampiran-Versi-05-06-13-Aries-edit-hukor.pdf, diakses 25 September 2014).

Pidarta, Made. 2009. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Silberman, Mel. 1996. Active Learning. Yogyakarta: Pustakan Insan

Madani.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Tim Guru Eduka. 2012 Bank Soal Matematika SMP Kelas 1, 2, & 3. Jakarta: Cmedia.

Gambar

Tabel 4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Data Nilai Tes Akhir Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang diungkapkan pada bab sebelumnya penentuan perlakuan yang lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar untuk ranah kognitif pada materi Suhu dan

Dengan pertimbangan tersebut, maka berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah pada pasal 14 dibentuk Dinas-Dinas sebagai

Keadilan Tuhan mengandung arti Tuhan tidak berbuat dan tidak memilih yang buruk, tidak  melalaikan kewajiban-kewajiban-Nya kepada manusia dan semua perbuatan Nya adalah

Yang dilakukan oleh instansi terkait dalam hal ini yang dimaksud dinas pendidikan, dinas kesehatan, maupun KPKTR yaitu hanya sebatas pada sosialisasi mengenai

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan model group investigation dengan media visual dilaksanakan dengan langkah-langkah: (a) pemaparan topik pembelajaran

Kendala-kendala yang terdapat dalam organisasi P3A adalah kualitas bendungan jaringan irigasi dan kualitas air irigasi yang kurang baik, masalah pembukuan, kurangnya wawasan

1) Siswa membaca beberapa teks yang mendeskripsikan tentang kegiatan, kejadiaan, tempat dan objek tertentu yang ada dalam kehidupan siswa di rumah, kelas,