• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODERNISASI TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KOMUNIKASI MASAYARAKAT LINGKUNGAN SOSSOK KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG S K R I P S I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODERNISASI TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KOMUNIKASI MASAYARAKAT LINGKUNGAN SOSSOK KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG S K R I P S I"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

MODERNISASI TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KOMUNIKASI MASAYARAKAT LINGKUNGAN SOSSOK KECAMATAN ANGGERAJA

KABUPATEN ENREKANG

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan Sosiologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

RISMA 10538 3010 14

JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

(2)

MOTTO

Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar

dan shalatmu Sebagai penolongmu,

sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang

sabar” (Al-Baqarah: 153)

Hiduplah seperti tanah, terinjak tetapi selalu

memberikan kehidupan. Hiduplah seperti angin,

tak terlihat tapi selalu memberikan kesejukan.

Hiduplah seperti air hujan, selalu merasakan

sakitnya jatuh tetapi tidak pernah bosan untuk

mengulanginya.

(Risma)

Karya ini kupersembahkan dengan Tulus dan Ikhlas kepada :

Kedua Orang Tua Kandungku beserta seluruh keluarga

dan sahabat-sahabatku yang telah memberikan dukungan

hingga terselesaikannya skripsi ini

Terima kasih untuk semuanya.

(3)

ABSTRAK

Risma. 2018. Modernisasi Teknologi terhadap Komunikasi Masyarakat Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekamg. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sosiologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Nurdin dan Lukman Ismail

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui bentuk modernisasi teknologi informasi pada masyarakat di Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang dan (2) Untuk mengetahui bentuk modernisasi teknologi informasi pada masyarakat di Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif Deskriptif yang menggambarkan tentang bentuk teknologi informasi serta dampak yang ditimbulkannya. Teknik yang digunakan dalam mendapatkan informan yaitu secara Purposive Sampling dengan kriteria informan yaitu masyarakat laki-laki dan perempuan yang tegolong dalam kriteria dewasa dan remaja. Adapun pengumpulan datanya menggunakan tiga cara yaitu (1) Pengamatan langsung (Observasi), (2) Wawancara (Interview) dan (3) Dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Teknologi informasi terhadap komunikasi masyarakat dengan munculnya jejaring sosial seperti Facebook, Messenger, WhatsApp, dan Instagram yang dulunya hanya menggunakan surat menyurat untuk berkomunikasi jarak jauh sekarang dengan hadirnya aplikasi-aplikasi baru dapat memberikan kemudahan dalam proses komunikasi sehingga masyarakat sekarang hanya mengandalkan jejaring sosial untuk berkomunikasi. (2) Media sosial sangat berpengaruh terhadap kurangnya komunikasi antara masyarakat di lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja. Ketika masyarakat aktif menggunakan media sosial dan lupa akan orang disekitarnya. Namun, jika masyarakat dapat lebih mengetahui dampak positifnya tentu tidak akan terjadi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengantisipasi dampak negatif agar masyarakat lebih mendapatkan dampak positif, yakni dengan cara memberikan batasan-batasan penggunanya dan melihat kondisi waktu penggunaannya.

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu ‟alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Alhamdulillahi Rabbil „Alamin, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya yang tak kunjung habis, sehingga dengan rahmatnyalah penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu dalam rangka penyelesaian studi pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas MuhammadiyahMakassar, dengan judul “Modernisasi Teknologi Informasi terhadap Komunikasi Masyarakat Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang”.

Dengan segala kesungguhan dan keyakinan untuk terus melangkah, akhirnya sampai di titik akhir penyelesaian skripsi ini. Namun, berkat niat suci, keteguhan hati, serta uluran tangan berbagai pihak lewat dukungan, arahan, bimbingan, bantuan moril maupun materil dan motivasi serta doa yang tak henti-hentinya hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, sepantasnya penulis haturkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Roni dan Nasirah A, kedua orang tua kandungku yang memberikan dukungan, kasih sayang serta doa yang tulus dan ikhlas kepada penulis. Kakakku Isran, Jefri, serta adikku Hajrah dan wardiman. Semoga apa yang beliau berikan kepada penulis bernilai kebaikan dan dapat menjadi penerang kehidupan didunia dan akhirat.

(5)

Penulis menyampaikan terima kasih kepada: Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., M.M. sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib, M.Pd.,Ph.D, sebagai dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Drs. H. Nurdin, M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Sosiologi FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar. Kaharuddin, S.Pd. M.Pd. Ph.D, sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Sosiologi FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar. Selanjutnya Drs. H. Nurdin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I, dan Lukman Ismail, S.Pd,. M.Pd., Selaku Dosen Pembimbing II. Bapak dan ibu dosen Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bimmbingan, arahan, dan jasa-jasa yang tidak ternilai harganya kepada penulis. Terkhusus kepada narasumber atas segala informasi dan kerjasamanya yang baik selama penulis melaksanakan penelitian. Seluruh saudaraku yang selalu memberikan semangat dan dorongan untuk bisa menyelesaikan studi ini. Seluruh keluarga saya yang selalu memberikan motivasi untuk bisa menyelesaikan studi ini. Dan teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Sosiologi angkatan 2014 terkhusus kelas C yang telah bersama-sama berjuang keras dan penuh semangat dalam menjalani studi dalam suka dan duka. Kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan yang indah.

Hanya Allah Subuhana Ata‟ala yang dapat memberikan imbalan yang setimpal. Semoga aktivitas kita senantiasa bernilai ibadah di sisi-Nya. Sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, peulis menyadari bahwa skripsi ini

(6)

masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan karya ini. Semoga saran dan kritik tersebut menjadi motivasi kepada penulis untuk lebih tekun belakjar. Amin

Wassalamu „alaikum Warahmatullahi. Wabarakatuh

Makassar, Agustus 2018

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAHAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

SURAT PERJANJIAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 1 C. Tujuan Penelitian ... 8 D. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ... 11

A. KAJIAN PUSTAKA ... 11

1. Penelitian Yang Relevan ... 11

2. Moderenisasi Teknologi Informas ... ..12

(8)

4. Perubahan Budaya ... 15

5. Perubahan Sosial... 16

6. Bentuk Moderenisasi Teknologi Informasi Pada Masyarakat ... 21

7. Dampak Modernisasi Informasi Terhadap Komunikasi Masyarakat ... 24

8. Landasan Teori ... 28

a. Teori Modernisasi ... 28

b. Teori Komunikasi ... 31

B. KERANGKA PIKIR31 BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Jenis Penelitian ... 34

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

C. Informan Penelitian ... 34

D. Fokus Penelitian ... 35

E. Instrument Penelitian ... 36

F. Jenis dan Sumber Data Penelitian ... 36

G. Teknik Pengumpulan Data ... 37

H. Teknik Analisis Data ... 38

I. Teknik Keabsahan Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Sejarah Kabupaten Enrekang ... 42

B. Sejarah Singkat Kecamatan Anggeraja ... 49

C. Hasil Penelitian ... 58

(9)

BAB V VI SIMPULAN DAN SARAN ... 75

A. Simpulan ... 75

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77 LAMPIRAN

(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul

4.1 : Jumlah Penduduk Kecamatan Anggeraja ... 52

4.2 : Agama di Kecamatan Anggeraja ... 54

4.3 : Mata Pencaharian di Kecamatan Anggeraja ... 54

(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul

2.1. Kerangka Konsep ... 34 4.1. Peta Kabupaten Enrekang ... 45 4.2. Peta Kecamatan Anggeraja ... 51

(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Disadari atau tidak perubahan dalam masyarakat itu pasti terjadi, meskipun terkadang perubahan didalamnya tidak selamanya mencolok atau sangat berpengaruh terhadap kehidupan luas. Ada perubahan yang bersifat cepat dan mencakup aspek-aspek yang luas, ada pula yang berjalan sangat lambat. Perubahan tersebut akan terlihat dan dapat ditemukan oleh seseorang yang mau meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat dalam kurun waktu tertentu dan dibandingkan dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada masa lampau.

Perubahan pada masyarakat di dunia ini merupakan gejala yang normal, yang pengaruhnya menjalar dengan cepat ke bagian-bagian lain dari dunia, antara lain berkat adanya komunikasi moderen. Penemuan-penemuan baru di bidang teknologi, terjadinya revolusi, modernisasi dan seterusnya yang terjadi di suatu tempat, dengan cepat dapat diketahui oleh masyarakat lain yang letaknya jauh dari tempat tersebut.

Pandangan sebagian masyarakat mengenai masyarakat pedesaan yang masih primitif atau tertinggal itu adalah masyarakat yang statis, tidak maju, dan tidak berubah adalah pandangan yang kurang tepat. Pandangan tersebut muncul akibat pengamatan yang dilakukan hanya sepintas saja, kurang mendalam, dan kurang meneliti, karena tidak mungkin ada suatu masyarakat yang tidak mengalami perubahan, hanya saja mungkin perubahan yang berjalan relatif lambat atau mungkin

(13)

sangat lambat. Intinya bahwa tidak ada suatu masyarakat pun yang tidak mengalami perubahan.

Sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia memiliki akal dan pikiran, perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akal dan pikirannya untuk menyelesaikan setiap masalah yang di hadapinya. Dan saat ini, segala aspek kehidupan tersebut telah mampu berkembang dengan pesatnya, perkembangan tersebut beriringan pula dengan perkembangan masyarakat dari masyarakat yang tradisional menjadi masyarakat modern. Kemudian secara otomatis perkembangan tersebut menuntut masyarakat menuju kearah yang modern.

Penyebab utama yang paling terasa pada perubahan tersebut adalah pada aspek teknologi informasi, contoh paling sederhana adalah bila pada masyarakat yang masih tradisional dalam pencapaian informasi dari jarak jauh memerlukan waktu yang begitu lamanya, kemudian saat itu masih menggunakan cara pengiriman pesan sederhana yaitu surat-menyurat dan berkembang menjadi fleksibel kemudian sekarang sudah ada media sosial seperti facebook, Messenger, WhatsApp, dan Instagram yang lebih mempermudah masyarakat berkomunikasi terutama dikalangan para remaja.

Modernisasi pada bidang informasi, komunkasi,dan banyak ktia jumpai di sekitar kita. Interaksi antara satu orang dengan orang yang lain saat ini tidak harus dilakukan secara tatap muka karena banyak media yang dapat digunakan untuk berkomunikasi. Misalnya saja melalui internet dimana internet dapat digunakan oleh

(14)

masyarakat untuk berkomunukasi secara tidak langsung dan dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi chat yang dapat mempermudah masyarakat untuk berkomunikasi secara online seperti:whatsApp, Instagram, facebook, Messenger , dan sebagainya. Selain untuk berkomunikasi media-media itu juga dapat digunakan untuk mengakses informasi dengan cepat,mudah,dan efisien.

Saat ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi informasi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang dianut masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Kemajuan teknologi seperti media online yang dilengkapi dengan jaringan internet bukan hanya melanda masyarakat kota namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala informasi baik yang bersifat positif maupun negatif dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat.

Dampak positif misalnya, kemudahan dalam berkomunkasi lewat jejaring sosial yang dengan mudahnya mengakses informasi terbaru, media hiburan,mempermudah komunikasi dengan individu lainnya yang jauh, sebagai lokasi tempat bisnis jual beli, dan penciptaan lapangan kerja sedangkan dampak negatif misalnya, individu menjadi malas bersosialisasi, menjauhkan yang dekat, mengabaikan tugas dan juga pekerjaan, dan sikap individualistik. cara berkomunikasi yang dulu telah hilang seperti surat-menyurat, dan percakapan tatap muka menjadi semakin berkurang.

Teknologi informasi berkembang sangat pesat di segala aspek kehidupan. Dari yang sederhana, hingga yang modern. Di berbagai Negara maju dan

(15)

berkembang, hadir teknologi-teknologi baru yang dapat membantu kita dalam hal perkerjaan. Di masa sekarang, teknologi banyak mengubah dan mempengaruhi kehidupan masyarakat. Di kehidupan masyarakat, teknologi telah banyak membantu berbagai pekerjaan manusia. Tetapi teknologi juga bisa merusak lingkungan.

Teknologi komunikasi adalah suatu sistem yang dilakukan oleh masyarakat modern untuk saling berhubungan satu dengan yang lain untuk melakukan pertukaran pesan lewat panca indera. Teknologi komunikasi itu sendiri adalah jejaringan sosial seperti Facebook, Messenger, WhatsApp, dan Instagram.

Kemajuan teknologi informasi merupakan salah satu faktor yang paling penting bagi masyarakat. Teknologi memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam beberapa hal yang akan membuat orang percaya hubungan antara masyarakat dan teknologi informasi, yaitu masyarakat dapat bergantung dengan adanya teknologi. Masyarakat saat ini memiliki kehidupan dimana teknologi modern adalah hal yang mendominasi komunikasi masyarakat. Teknologi juga dapat memberikan bantuan dan telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat.

Perubahan teknologi telah mempengaruhi gaya berkomunikasi yaitu dengan adanya kemajuan dalam perkembangan teknologi informasi sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Perubahan perilaku masyarakat ini akan semakin jelas terlihat pada zaman sekarang dibandingkan dengan zaman dahulu. Masyarakat zaman dahulu dapat melakukan komunikasi dengan orang lain mungkin dengan cara mengirim surat untuk sekedar memberi kabar kepada orang lain yang jauh tempatnya. Berbeda dengan zaman dahulu, pada era modern dan di tengah gencar-gencarnya era

(16)

globalisasi, masyarakat semakin dimudahkan dalam melakukan komunikasi, bisa dengan sms, telepon, kirim email, chatting, dan lain sebagainya.

Perubahan mendasar akibat munculnya teknologi komunikasi dan informasi dalam kehidipan individu dan sosial manusia diabaikan. Di sisi lain, pola dan gaya hidup merupakan fenomena lain dan termasuk karakteristik dunia modern. Perilaku manusia dalam hal ini dipengaruhi oleh budaya dan media modern dan menunjukkan bahwa masyarakat lebih cenderung bergantung pada teknologi, perkembangan teknologi telah meningkatkan gaya hidup masyarakat. Manusia diciptakan untuk saling melengkapi, hal ini yang membuat manusia terdorong untuk dapat mempermudah cara berkomunikasi,

Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang juga telah dilanda oleh arus modernisasi yang menyebabkan perubahan-perubahan dalam struktur dan relasi sosial masyarakatnya. Dalam tahap awal struktur sosial telah terbentuk sebagai sarana pengatur tata hubungan antara individu dalam masyarakat. Masyarakat terus meneus mengalami perubahan internal maupun eksternal.

Disinilah struktur sosial akan bergerak dan berubah menuju perkembangan yang lebih baik. Struktur sosial ini berisi susunan kedudukan dan peran orang-orang dalam masyarakat baik dalam dimensi vertisal maupun dimensi horizontal, baik perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri ataupun yang menghilangkan apa yang sudah ada dan coba di pertahankan di masyarakat di Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang sendiri.

(17)

Menjadi keresahan bagi peneliti adalah makin berkurangnya kebersamaan dari semua anggota masyarakat lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja, dimana terlihat pada saat- saat tertentu, dimana masyarakat diharapkan dapat berkumpul untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, tetapi sebagian besar anggota masyarakat lebih mementingkan kepentingan pribadi mereka atau lebih memilih menggunakan alat- alat modern yang lebih bisa mengefisienkan waktu dan biaya.

Berdasarkan apa yang telah dijelaskan diatas bahwa teknologi informasi merupakan salah satu aspek yang turut mempengaruhi setiap aktivitas, tindakan, serta perilaku manusia. Alat komunikasi saat ini disesuaikan dengan kebutuhan manusia, sehingga mudah diakses. Sekarang ini telah banyak berubah dibandingkan sebelumnya, semua pekerjaan, kegiatan belajar mengajar, dan cara kita berkomunikasi telah menjadi sangat berbeda, sistem dan media sosial seperti Facebook, Messenger, WhatsApp, dan Instagram, telah mempercepat kita berkomunikasi dan saling bertukar informasi.

Rosana, Ellya (2011: 46-62). Modernisasi merupakan bagian dari perubahan sosial yang direncanakan. Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari modernisasi tergantung dari kebijakan penguasa, bidang mana yang akan dirubah melalui modernisasi tersebut. Masyarakat harus siap terhadap perubahan yang terjadi sebagai akibat dari modernisasi, karena dikehendaki atau tidak dikehendaki setiap masyarakat pasti akan mengalami perubahan, terutama sebagai dampak dari modernisasi yang berkembang tanpa batas.

(18)

Wursanto, (1991:76). Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain Djamarah, (2004, hal. 36). Dalam kehidupan sehari-hari sadar atau tidak komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia, setiap orang yang bermasyarakat sejak bangun tidur sampai tidur lagi secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi, sehingga komunikasi dapat berlangsung setiap saat, dimana saja,kapan saja, oleh siapa saja dan dengan siapa saja. Sebagai makhluk sosial manusia harus mampu mengadakan hubungan dengan lingkungan sekitarnya, guna mendorong bakat dan kepribadian seseorang .

Suryadi, S. (2015). Salah satu perubahan lingkungan yang sangat mempengaruhi dunia pendidikan adalah hadirnya teknologi informasi (TI). Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada aktifitas manusia pada saat ini memang begitu besar, Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan diama memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur opersai dan manajemen organisasi, pendidikan, transportasi, kesehatan dan penelitian. Peningkatan

Suwarsono, (2013: 23). Modernisasi yang juga sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern.Menurut Soerjono Soekanto modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning, modernisasi

(19)

berkembang dengan cepat sampai masuk ke pelosok-pelosok desa dan tidak ada yang mampu menghindar dari arus modernisasi.

Berdasarkan jurnal diatas maka peneliti menyimpulkan modernisasi telah mengubah pola pikir dan perilaku individu terutama dalam berinteraksi, Dari fenomena tersebut terlihat jelas perubahan gaya hidup di Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja, perubahan ini memang merupakan imbas langsung dari kemajuan zaman dan modernisasi yang sangat cepat sehingga juga melanda masyarakat Lingkungan Sossok di berbagai bidang kehidupan. Alasan saya memilih judul ini adalah dibalik gemerlapnya kemajuan komunikasi hal ini juga membuat antar individu sudah jarang untuk berkomunikasi langsung secara tatap muka, hal ini tentunya memperburuk interaksi sosial dalam masyarakat. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti “Modernisasi Teknologi Informasi Terhadap Komunikasi Masyarakat Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan diatas, maka rumusan masalahnya adalah:

1. Bagaimana bentuk modernisasi teknologi informasi pada masyarakat di Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang?

(20)

2. Bagaimana dampak modernisasi teknologi informasi terhadap komunikasi masyarakat di Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab semua permasalahan yang telah dirumuskan, adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bentuk modernisasi teknologi informasi pada masyarakat di Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.

2. Untuk mengetahui dampak modernisasi teknologi informasi terhadap komunikasi masyarakat di Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat secara teoritis maupun praktis kepada pihak-pihak yang terkait sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran ilmiah bagi pengembangan keilmuan, khususnya ilmu sosiologi dalam menganalisa bentuk modernisasi teknologi informasi dan dampak modernisasi teknologi informasi terhadap komunikasi masyarakat.

2. Manfaat praktis

Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti mengenai bentuk modernisasi teknologi informasi dan dampak modernisasi

(21)

teknologi informasi terhadap komunikasi bagi kehidupan masyarakat. Penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi literatur serta acuan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya terkait modernisasi teknologi komunikasi.

(22)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka

1. Penelitian Relevan

Penelitian ini mengenai modernisasi teknologi, berdasarkan eksplorasi peneliti, ditemukan beberapa tulisan yang berkaitan dengan penelitian ini .

Rosana, Ellya (2011: 46-62). Modernisasi merupakan bagian dari perubahan sosial yang direncanakan. Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari modernisasi tergantung dari kebijakan penguasa, bidang mana yang akan dirubah melalui modernisasi tersebut. Masyarakat harus siap terhadap perubahan yang terjadi sebagai akibat dari modernisasi, karena dikehendaki atau tidak dikehendaki setiap masyarakat pasti akan mengalami perubahan, terutama sebagai dampak dari modernisasi yang berkembang tanpa batas.

Wursanto, (1991:76). Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain Djamarah, (2004, hal. 36). Dalam kehidupan sehari-hari sadar atau tidak komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia, setiap orang yang bermasyarakat sejak bangun tidur sampai tidur lagi secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi, sehingga komunikasi dapat berlangsung setiap saat, dimana saja,kapan saja, oleh siapa saja dan dengan siapa saja. Sebagai makhluk sosial manusia harus mampu mengadakan hubungan dengan lingkungan sekitarnya, guna mendorong bakat dan kepribadian seseorang.

(23)

Suwarsono, (2013: 23) Modernisasi yang juga sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern. Menurut Soerjono Soekanto modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning, modernisasi berkembang dengan cepat sampai masuk ke pelosok-pelosok desa dan tidak ada yang mampu menghindar dari arus modernisasi.

2. Modernisasi Teknologi Informasi

Modernisasi adalah perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern.

Pengertian modernisasi menurut para ahli adalah sebagai berikut :

a. Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis.

b. Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning.

Teknologi merupakan kata dalam Bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa Inggris, yaitu „technology‟. Saat ini penggunaan kata teknologi umum digunakan untuk segala sesuatu yang memiliki sifat teknis dapat

(24)

mempermudah pekerjaan manusia dan tentu saja teknologi merupakan salah satu hasil kebudayaan yang sengaja ataupun tidak sengaja dibuat oleh manusia.

Sebelum itu, teknologi juga diyakini berasal dari bahasa Yunani, yaitu Technologia yang berasal dari kata techne yang berarti wacana seni.

Hal ini pun kemudian memunculkan berbagai macam definisi dan juga berpendapat dari para ahli mengenai pengertian dan juga definisi dari teknologi.

Berikut ini adalah pendapat dari beberapa ahli mengenai teknologi: a. Poerbahawadja Harahap

Menjelaskan bahwa penggunaan kata teknologi pada dasarnya mengacu pada sebuah ilmu pengetahuan yang menyelidiki tentang cara kerja di dalam bidang teknik, serta mengacu pula pada ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik atau industry tertentu. Definisi ini tentu saja sangat mengacu pada definisi praktis dari teknologi, yang banyak ditemukan pada pabrik-pabrik dan juga industry tertentu. b. Naisbit (2002)

Naisbit (2002) mengutip pengertian dari teknologi dari Random House Dictionary, yang mengatakan bahwa teknologi merupakan sebuah benda dan juga objek, serta bahan dan juga wujud yang berbeda dibandingkan dengan manusia biasa.

c. Miarso (2007)

Pendapat lainnya mengenai pengertian teknologi diungkapkan oleh Miarso (2007) yang mengungkapkan bahwa teknologi merupakan suatu bentuk proses yang meningkatkan nilai tambah. Proses yang berjalan tersebut dapat menggunakan atau

(25)

menghasilkan produk tertentu, dimana produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada. Lebih lanjut disebutkan pula bahwa teknologi merupakan suatu bagian dari sebuah integral yang terdapat di dalam suatu sistem tertentu.

Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa modernisasi teknologi adalah sebuah perubahan-perubahan masyarakat yang berjalan dari keadaan masyarakat tradisional atau pra modern menuju ke masyarakat yang modern.

3. Pola Komunikasi

Pengertian pola komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan cara yang tepat. Sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Dimensi pola komunikasi terdiri dari dua macam, yaitu pola komunikasi yang berorientasi pada konsep dan pola komunikasi yang berorientasi pada sosial yang mempunyai hubungan yang berlainan.

Pola menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai bentuk (struktur ) yang tetap. Komunikasi menurut Everret M. Rogers yaitu Proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Pola komunikasi menurut Syaiful Bahri Djamarah mengatakan bahwa pola komunikasi dapat dipahami sebagai pola hubungan antara dua orang atau lebih dalam pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Pola Komunikasi adalah proses atau pola hubungan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih guna menyampaikan pesan sesuai dengan yang diinginkan. John Dewey lebih

(26)

menekankan pengalaman bersama sebagai suatu unsur dalam berkomunikasi. Menurutnya, sebagaimana dikutip oleh Dale Swito (1989), “komunikasi adalah suatu proses saling berbagi bersama pengalaman sampai menjadi milik bersama. Komunikasi mengubah disposisi dari kedua pihak yang ikut di dalamnya”. Ini berarti bahwa proses komunikasi terjadi karen adanya saling berbagi pengalaman di antara kedua pihak dan menjadikannya sebagai milik bersama.

Dari beberapa pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa pola komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dan informasi, baik verbal maupun nonverbal dari seseorang kepada orang lain, sehingga terjadi saling pengertian mengenai suatu pesan atau informasi yang diiringi dengan perubahan sikap dan tingkah laku komunikan.

4. Perubahan Budaya

Melihat budaya dahulu, berkomunikasi tatap muka merupakan hal yang terjadi setiap harinya. Karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan saru sama lain. Tidak mungkin seorang manusia tidak berinteraksi dengan orang lain sama sekali. Masyarakat tidak bergantung pada teknologi informasi komunikasi seperti media online. Budaya silahturahmi masih terasa saat itu, yang menjalin hubungan akrab anatar satu dengan yang lainnya. Media sosial yang banyak diakses adalah situs pertemanan, mereka bisa menghabiskan menghabiskan berjam-jam. Aplikasi yang diberikan cukup beragam seperti Facebook, Messenger, WhatsApp, dan Instagram dan banyak fitur yang diberikan seperti game, videocall, chatting, dan berbagi foto dan video, update status. Hal ini bisa dikatakan bahwa ketergantunagan masyarakat

(27)

terhadap media online sudah mewabah di Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.

Selain itu perubahan budaya pada pengguna media online banyak terjadi. Komunikasi secara langsung menjadi jarang terjadi. Perubahan tata bahasa di media online membawa pada kehidupan sehari-hari. Berlama-lama mengakses situs media online dapat “kecanduan” yang memberikan beberapa dampak seperti menghabiskan waktu dengan percuma, melupakan kehidupan nyata, atau melupakan teman-teman di sekitarnya. Sedikit demi sedikit komunikasi tatap muka jarang terjadi, dan kemahiran berbicara langsung bisa saja berkurang.

Teknologi informasi yang dibuat manusia seharusnya memudahkan pekerjaan manusia itu sendiri, bukan menyusahkan. Masyarakat yang bergantung pada media online sebagai alat komunikasi seharusnya lebih mementingkan komunikasi tatap muka atau secara langsung. Memang media online sudah melekat di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka sulit membayangkan hidup tanpa media online seperti Facebook, Messenger, WhatsApp, dan Instagram.

5. Perubahan Sosial

a. Pengertian Perubahan Sosial

Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial. Lebih tepatnya, terdapat perbedaan antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu berlainan. Martono, (2011 : 2) Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem

(28)

sosialnya,termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Menurut Hawley (1978: 787), Perubahan sosial adalah setiap perubahan yang tak terulang dari sistem sosial sebagai satu kesatuan. Adakalanya perubahan hanya terjadi sebagian, terbatas ruang lingkupnya, tanpa menimbulkan akibat besar terhadap unsur lain dari sistem. Sistem sebagai keseluruhan tetap utuh, tak terjadi perubahan menyeluruh atas unsur- unsurnya meski di dalamnya terjadi perubahan sedikit demi sedikit.

Kehidupan manusia senantiasa menunjukkan adanya perubahan sosial. Oleh karena itu tidak mengherankan bila para filosofi mengatakan bahwa tidak ada yang tetap dalah kehidupan ini, kecuali perubahan. Perubahan adalah kenyataan sosial yang masih tetap ada dari dulu sampai sekarang. Hidup dan kehidupan manusia senantiasa berada dalam alur atau aliran perubahan social

Syarbaini, (2009: 135). Perubahan sosial ialah faktor dinamika manusianya yang kreatif. Anggota masyarakat harus bersikap terbuka bahkan ia secara kreatif menciptakan kondisi perubahan, terutama di bidang ekonomi dan dan pola hidup sehari-hari, perubahan sosial bersifat berantai melibatkan segala aspek kehidupan dan kadang diselingi gejolak konflik berupa proses perubahannya.

Menurut Soemardjan dan Soekanto (2012: 263) Perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat. Yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok di dalam masyarakat. Tekanan pada definisi terletak pada

(29)

lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai himpunan pokok manusia, yang kemudian memengaruhi segi-segi struktur masyarakat lain.

b. Faktor yang Mempengaruhi Perubahan 1. Faktor-Faktor Pendorong Perubahan Sosial a. Kontak dengan kebudayaan lain

Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah diffusion. Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu kepada individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dengan proses tersebut, manusia mampu menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. Dengan terjadinya difusi, suatu penemuan baru yang telah diterima oleh masyarakat dapat diteruskan dan disebarkan pada masyarakat luas sampai umat manusia didunia dapat menikmati kegunaannya.

b. Sistem pendidikan formal yang maju

Pendidikan mengajarkan aneka macam kemampuan kepada individu. Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru dan juga bagaimana cara berfikir secara ilmiah. Pendidikan mengajarkan manusia untuk dapat berfikir secara objektif, yang akan memberikan kemampuan untuk menilai apakah kebudayaan masyarakat akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan zaman atau tidak.

(30)

c. Sikap menghargai hasil karya orang lain

Penghargaan terhadap hasil karya seseorang akan mendorong seseorang untuk berkarya lebih baik lagi, sehingga masyarakat akan semakin terpacu untuk menghasilkan karya-karya lain.

c. Toleransi terhadap perbuatan yang menyimpang

Penyimpangan sosial sejauh tidak melanggar atau merupakan tindak pidana, dapat merupakan cikal bakal terjadinya perubahan sosial budaya. Untuk itu, toleransi dapat diberikan agar semakin tercipta hal-hal baru yang kreatif.

d. Sistem terbuka lapisan masyarakat (open stratification)

Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal yang luas atau berarti memberikan kesempatan kepada para individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri.

e. Penduduk yang heterogen

Pada masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang mempunyai latar belakang kebudayaan ras ideologi yang berbeda dan seterusnya, mudah terjadinya pertentangan-pertentangan yang mengundang kegoncangan-kegoncangan. f. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu

Ketidakpuasan yang tidak berlangsung terlalu lama dalam sebuah masyarakat berkemungkinan besar akan mendatangkan revolusi.

(31)

e. Orientasi ke masa depan

Pemikiran yang selalu berorientasi ke masa depan akan membuat masyarakat selalu berfikir maju dan mendorong terciptanya penemuan-penemuan baru yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan zaman.

2. Faktor penghambat perubahan sosial

a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain

Kehidupan terasing menyebabkan sebuah masyarakat tidak mengetahui perkembangan apa yang terjadi pada masyarakat lain yang mungkin akan dapat memperkaya kebudayaan sendiri.

b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat

Hal ini mungkin disebabkan hidup masyarakat tersebut terasing dan tertutup atau mungkin karena lama dijajah oleh masyaarat lain.

c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional

Suatu sikap yang mengagug-agungkan tradisi dan masa lampau serta anggapan bahwa tradisi secara mutlak tak dapat diubah menghambat jalannya proses perubahan sosial.

d. Adanya kepentingan yang telah tertanam dengan kuat

Organisasi sosial yang mengenal sistem strata akan menghambat terjadinya perubahan. Golongan masyarakat yang mempunyai kedudukan lebih tinggi tentunya akan mempertahankan statusnya tersebut.

(32)

e. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan

Integrasi kebudayaan sering kali berjalan tidak sempura, kondisi seperti dikhawatirkan akan menggoyahkan pola kehidupan atau kebudayaan yang telah ada. Beberapa golongan masyarakat telah berupaya menghindari resiko ini dan tetap mempertahankan diri pada pola kehidupan atau kebudayaan yang telah ada.

f. Prasangka terhadap hal-hal baru atau sikap tertutup

Sikap yang demikian banyak dijumpai dalam masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa lain, misalnya oleh bangsa Barat. Mereka mengcurigai semua hal yang berasal dari barat karena tidak pernah bisa melupakan pengalaman-pegalaman pahit selama penjajahan, sehingga mereka cenderung menutup diri dari pengaruh-pengaruh asing.

g. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis

Setiap usaha perubahan pada unsur-unsur kebudayaan rohaniah biasanya diartikan sebagai usaha yang berlawanan dengan ideologi masyarakat yang sudah menjadi dasar integrasi masyarakat tersebut.

6. Bentuk Modernisasi Teknologi Informasi Pada Masyarakat

Berbicara tentang teknologi tidak akan ada habisnya, karena berbagai kemajuan demi kemajuan terus dikembangkan untuk mempermudah kinerja manusia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu teknologi yang mengalami perkembangan sangat pesat dan dapat diterima sangat baik dalam kehidupan manusia adalah internet. Setelah adanya koneksi internet manusia menjadi dimudahkan dalam mengakses dalam berbagai informasi yang terjadi pada saat ini dari belahan dunia mana pun.

(33)

Jumlah pengguna internet terus menerus berkembang dengan lahirnya teknologi komputer berbasis terbaru yang sangat canggih dan juga keberadaan smartphone yang membuat orang terhung selama 24 jam non stop. Tak hanya itu saja keberadaan teknologi internet juga mampu dimanfaatkan sebagai orang berbisnis secara online.

Bentuk media komunikasi yang digunakan oleh masyarakat yaitu: a) WhatsApp

WhatsApp adalah aplikasi pengirim pesan yang memungkinkan kita bertukar pesan tanpa biaya, karena WhatsApp menggunakan data internet yang sama dengan aplikasi yang lain, whatsApp difungsikan dengan menggunakan jaringan internet sehingga pengguna whatsApp dapat melakukan aktivitas seperti mengirim pesan teks, mengirim gambar, video, dan pesan suara. WhatsApp diklaim sebagai aplikasi pengirim pesan terlaris saat ini. Masyarakat kecamatan anggeraja kebanyakan masyarakatnya menggunakan aplikasi ini untuk berkomunikasi mulai dari anak kecil remaja, sampai orang dewasa yang sudah merasakan dari perkembangan teknologi informasi saat ini yang semakin canggih.

b) Facebook

Facebook merupakan salah satu media sosial yang digemari banyak kalangan mulai dari anak kecil, remaja, dewasa, sampai orang tua. Aplikasi ini memang diperuntukan untuk mencari teman sebanyak-banyaknya dalam bentuk komunikasi digital karena kapasitasnya tidak terbatas. Masyarakat kecamatan anggeraja sudah lama menggunakan fecebook sejak aplikasi ini dibuka dikalangan masyarakat umum,

(34)

kebanyakan masyarakat kecamatan anggeraja dominan yang menggunakan orang dewasa terutama remaja

Hebatnya aplikasi ini mampu menampung pengguna facebook yang sangat banyak. Facebook juga menyediakan kolom komentar, chatting, ungguh foto dan video, menulis status, menandai tempat, membuat forum. Facebook digemari karena lebih mudah digunakan untuk komunikasi digital dibandingkan dengan media sosial lainnya.

c) Messeger

Messenger merupakan salah media online yang cukup digemari oleh kalangan masyarakat Kecamatan Anggeraja, messenger sendiri adalah suatu aplikasi untuk mengirim pesan layakny sms namun memerlukn jasa internet. Awalnnya kemunculan sebagai komunikasi digital messenger menduduki peringkat lebih tinggi dibandingkan dengan media online lainnya. Namun seiring dengan berkembangnya teknolgi informasi, messenger mulai mengalami penurunan peminat.

d) Instagram

WhatsApp adalah aplikasi pengirim pesan yang memungkinkan kita bertukar pesan tanpa biaya, karena WhatsApp menggunakan data internet yang sama dengan aplikasi yang lain, whatsApp difungsikan dengan menggunakan jaringan internet sehingga pengguna whatsApp dapat melakukan aktivitas seperti mengirim pesan teks, mengirim gambar, video, dan pesan suara. WhatsApp diklaim sebagai aplikasi pengirim pesan terlaris saat ini. Masyarakat kecamatan anggeraja kebanyakan

(35)

masyarakatnya menggunakan aplikasi ini untuk berkomunikasi mulai dari anak kecil remaja, sampai orang dewasa yang sudah merasakan dari perkembangan teknologi informasi saat ini yang semakin canggih.

7. Dampak Modernisasi Teknologi Informasi Terhadap Komunikasi Masyarakat

Saat ini, teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu jenis dari bentuk teknologi yang berkembang dengan sangat pesat. Melalui fitur andalannya yaitu internet, saat ini teknologi komunikasi dan informasi seperti merupakan salah satu jenis teknologi yang menduduki peringkat teratas, baik dari sisi positif, negatif, hingga penggunaannya.

Memang sebagai sebuah teknologi yang berkembang pesat, pastilah teknologi informasi dan komunikasi memiliki beberapa kelebihan dan juga kelemahan. Ada yang disadari, dan ada juga yang mungkin tidak disadari, karena sudah menjadi bagian dari kepribadian individu tertentu. Berikut ini adalah dampak positif dan juga dampak negative yang bisa dirasakan di dalam kehidupan sehari-hari.

1. Dampak positif

a. Mempermudah akses terhadap informasi terbaru

Merupakan salah satu efek domino dari bertambah cepatnya arus informasi. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat pesat, maka siapapun akan bisa memperoleh informasi dengan mudah. Akses terhadap informasi ini bisa dilakukan kapanpun, dimanapun, dan dari siapapun itu. Hal ini akan membantu individu dalam meningkatkan informasi dan pengetahuan yang

(36)

dimilikinya, meski terkadang realibilitas dan validitas dari informasi tersebut dipertanyakan.

Hal ini menjadi penanda bahwa penggunaan internet untuk berkomunikasi menjadi salah satu pilihan yang sangat diminati. Karena dapat terhubung ke setiap orang dai belahan dunia manapun. Disinilah peranan manfaat jaringan komputer sebagai salah satu sumber penggunaan internet menjadi lebih optimal.

b. Media sosial

Media sossial juga merupakan dampak positif lainnya dari perkembangan teknologi informasi dan kommunikasi. Media sosial dapat memberikan banyak sekali manfaat, salah satunya adalah dapat mempertumakan individu dengan orang baru, dan menambah relasi antar individu. Sebagai contoh, salah satunya adalah facebook. Situs yang cukup besar ini menjadi salah satu media sosial yang paling banyak orang gunakan. Tidak hanya untuk menambah jaringan pertemanan di dunia maya, facebook juga menjadi sarana promosi dalam bisnis. Manfaat facebook bagi user sangatlah berguna, terlebih untuk menjalankan bisnis, baik itu bisnis kecil maupun bisnis besar.

c. Media hiburan

Pemanfaatan dari teknologi informasi dan juga komunikasi berikutnya adalah dalam hal hiburan. Teknologi informasi dan juga komunikasi saat ini mendukung media hiburan yang sangat banyak ragamnya bagi setiap orang. Contoh saja dari media hiburan berupa games, music, dan juga ideo, banyak orang yang bisa hilang

(37)

dan juga lepas dai stress karena hiburan yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini.

Fungsi teknologi dan informasi dan komunikasi juga dapat menjadi salah satu pilihan hiburan yang cukup simple bagi beberapa orang. Tidak hanya sebagai media informasi, penggunaan internet dapat menjadi salah satu hal pereganggan pipkiran, contohnya dengan menonton video yang banyak tersebar di internet. Akan tetapi perlu di noted bahwa ajang hiburan ini sebagai hal positif untuk menghilangkan suntuk semata bukan untuk mengakses konten negatif yang membawa dampak buruk bagi user.

d. Mempermudah komunikasi dengan individu lainnya yang jauh

Komunikasi merupakan salah satu hal yang paling utama yang harus dijalin oleh manusia, sebagai makhluk sosial. Dengan adanya teknologi informasi dan juga komunikasi, maka saat ini untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain menjadi jauh lebih mudah. Apabila pada jaman dulu kita harus menunggu berhari-hari menggunakan pos, maka saat ini, dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, kita bisa mengirim pesan dalam waktu hitungan detik, dengan cepat dan juga mudah. Ini menjadi salah satu faktor pendorong penyebab teknologi komputer berkembang cepat. Chatting menjadi hal yang favorit bagi sebagian orang, terlebih saat ini penggunaan smartphone semakin meningkat di semua kalangan.

e. Memiliki banyak dampak positif dalam dunia pendidikan

Dampak lainnya yang paling terasa dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah dalam bidang pendidikan. Materi pelajaran dan segala hal yang

(38)

berhubungan dengan pendidikan akan menjadi lebih mudah untuk diakses dan diperoleh. Sehingga hal ini pun akan membantu meningkatkan efektivitas dan juga efisiensi dari kebutuhan pendidikan itu sendiri bagi tiap individu di dalam kehidupan sehari-hari. Inilah manfaat mempelajari ilmu komputer yang dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan tugas sekolah maupun tugas kuliah. Peranan teknologi memang tak dipungkiri juga turut andil dalam perkembangan dunia pendidikan yang lebih luas, dan lebih maju untuk kedepannya.

f. Sebagai lokasi untuk bisnis jual beli

Saat ini, muncul banyak lapangan pekerjaan baru yang dihasilkan berkat adanya perkembangan teknologi informasi dan juga komunikasi, yaitu online shop dan juga bisnis online. Hal ini menggeser kedigdayaan penjualan barang melalu toko fisik, karena dianggap lebih murah, praktis dan juga lebih efisien dari segi pemasaran produknya.

Dengan adanya toko online ini, maka semakin banyak meningkatkan lapangan pekerjaan, dimana orang yang tadinya tidak memiliki pekerjaan akhirnya bisa memiliki pekerjaan dengan berjualan online. Disinilah fungsi sistem informasi dibutuhkan, juga bisa menggunakan media komunikasi online sebagai sarana mempromosikan bisnis.

2. Dampak negatif

Meskipun memiliki banyak dampak positif, akan tetapi ternyata teknologi informasi dan komunikasi memiliki beberapa dampak negatif yang cukup

(39)

mengganggu kehidupan sehari-hari. Kebanyakan dampak tersebut disebabkan karena penyalahgunaan dari teknologi informasi dan komunikasi, ataupun disebabkan karena kurangnya pemahaman user akan etika dan juga cara untuk menggunakan teknologi informasi dan juga komunkasi dengan baik dan juga benar. Berikut ini adalah beberapa dampak negatif dari teknologi informasi dan juga komunikasi:

1. Individu menjadi malas untuk bersosialisasi secara fisik 2. Menjauhkan yang dekat

3. Menurunnya prestasi belajar dan juga kemampuan bekerja seseorang

4. Sikap Individualistik, masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat masyarakat tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya, kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial. 8. Landasan teori

a. Teori Modernisasi

(Martono, 2011 : 56). Teori modernisasi lahir pada abad ke-20, 26 tahun 1950-an, sebagai reaksi atas terjadinya pertentangan dua ideologi yang berkembang pada saat itu. Teori modernisasi banyak menerima warisan pemikiran dari teori klasik seperti teori evolusi.

Arti kata modernisasi dengan kata dasar “modern” berasal dari Bahasa Latin “modernus” yang dibentuk dari kata modo dan ernus. Modo berarti cara dan ernus menunjuk pada adanya periode waktu masa kini. Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang modern. Martono, (2011 : 80).

(40)

Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu perubahan kearah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Secera sederhana dapat dikatakan bahwa modernisasi adalah proses perubahan dari cara-cara baru yang lebih maju, di mana dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat . Abdulsyaini, (2012: 176-177).

Suwarsono dan So dalam Martono, (2011 : 57) menurut teori evolusi, perubahan sosial pada dasarnya merupakan gerakan searah, linear, progresif, dan perlahan- lahan (evolutif) yang membawa masyarakat berubah dari tahapan primitif ke tahapan yang lebih maju dan membuat berbagai masyarakat memiliki bentuk dan struktur serupa.

Untuk itu, berdasarkan teori evolusi tersebut, maka teori modernisasi ini memiliki beberapa asumsi teoritis dan metodologis. Beberapa asumsi tersebut adalah :pertama, modernisasi dianggap sebagai proses bertahap. Kedua, modernisasi merupakan proses homogenisasi; maksudnya adalah melalui modernisasi akan terbentuk berbagai masyarakat dengan karakter serta struktur serupa. Ketiga, modernisasi kadang kala mewujud dalam bentuk lahirnya sebagai proses Eropanisasi atau Amerikanisasi atau yang lebih dikenal dengan istilah westernisasi. Keempat, modernisasi merupakan proses yang tidak bergerak mundur. Kelima, modernisasi merupakan perubahan yang progresif. Keenam, modernisasi memerlukan waktu yang panjang.

Modernisasi adalah sebuah proses perubahan yang bersifat evolusioner, bukan revolusioner. Ketujuh, modernisasi merupakan proses sistemik. Modernisasi

(41)

melibatkan perubahan pada hampir segala aspek tingkah laku sosial, termasuk di dalamnya adalah proses industrialisasi, urbanisasi, diferensiasi, sekularisasi, sentralisasi, dan sebagainya. Kedelapan, modernisasi diartikan sebagai proses transformasi. Untuk mencapai status modern, struktur dan nilai- nilai tradisional secara total harus diganti dengan seperangkat struktur dan nilai- nilai modern. Kesembilan, modernisasi melibatkan proses yang terus- menerus. Martono, (2011: 56).

Bungin, (2011 :188). Bisa jadi, perubahan sosial tidak akan begitu cepat terjadi apabila manusia belum menemukan media komunikasi. Saat ini media komunikasi telah berkembang seirama dengan cepatnya perubahan tersebut, sehingga lebih mempercepat lagi perubahan tersebut. Media komunikasi seperti televisi yang digunakan untuk iklan produk industri akan memudahkan proses industrialisasi menuju perubahan (modernisasi).

Sztompka, (2011 : 91). Selain menguntungkan, modernisasi juga merusak, dan ada kalanya kerusakan itu sangat tragis. Ada berbagai tokoh yang mengkritik modernitas, salah satunya ialah Karl Marx dalam Sztompka, (2011 : 91) dengan mengemukakan konsep alienasi. Marx mengatakan bahwa sifat manusia adalah bebas dan suka bergaul. Tetapi, manusia membuang ciri kemanusiaannya ini ketika kondisi historis tidak memberikan peluang untuk melaksanakannya.

Lenyapnya ciri kemanusiaan ini disebabkan oleh semua masyarakat berkelas, terutama oleh kapitalisme modern yang mengubah mayoritas manusia menjadi tergantung, ditindas, dan dijadikan sebagai bagian mesin ekonomi. Tanpa bisa

(42)

mengendalikan tenaga kerjanya sendiri dan hasil produksinya, buruh menjadi terasing, dilepaskan dari pekerjaannya, dari kelompoknya, dan terakhir dari dirinya sendiri.

b. Teori Komunikasi

1. Teori ketergantungan (Dependency Theory)

Teori ketergantungan terhadap media mula-mula diutarakan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin Defleur. Seperti teori uses and gratifications, pendekatan ini juga menolak asumsi kausal dari awal hipotesis penguatan . Untuk mengatasi kelemahan ini, pengarang ini mengambil suatu pendekatan sistem yang lebih jauh. Di dalam model mereka mengusulkan suatu relasi yang bersifat integral antara pendengar, media. dan sistem sosial yang lebih besar. Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh teori uses and gratifications, teori ini memprediksikan bahwa masyarakat tergantung kepada informasi yang berasal dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi media online.

Namun perlu digaris bawahi bahwa masyarakat tidak memiliki ketergantungan yang sama terhadap semua media Sumber ketergantungan yang kedua adalah kondisi sosial. Model ini menunjukkan sistem media dan institusi sosial itu saling berhubungan dengan masyarakat dalam menciptakan kebutuhan dan minat. Pada gilirannya hal ini akan mempengaruhi khalayak untuk memilih berbagai media, sehingga bukan sumber media massa yang menciptakan ketergantungan, melainkan kondisi sosial.

(43)

2. Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa

Teori ini dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeachdan Melvin L. DeFluer (1976), yang memfokuskan pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadinya suatu efek media massa. Teori ini berangkat dari sifat masyarakat modern, diamana media massa diangap sebagai sistem informasi yang memiliki peran penting dalam proses memelihara, perubahan, dan konflik pada tataran masyarakat,kelompok, dan individu dalam aktivitas sosial. Secara ringkas kajian terhadap efek tersebut dapat dirumuskan dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Kognitif, menciptakan atau menghilangkan ambiguitas, pembentukan sikap,

agenda-setting, perluasan sistem keyakinan masyarakat, penegasan/ penjelasan nilai-nilai.

2. Afektif, menciptakan ketakutan atau kecemasan, dan meningkatkan atau menurunkan dukungan moral.

3. Behavioral, mengaktifkan atau menggerakkan atau meredakan, pembentukan isu tertentu atau penyelesaiannya, menjangkau atau menyediakan strategi untuk suatu aktivitas serta menyebabkan perilaku dermawan.

9. Kerangka Pikir

Perkembangan teknologi yang semakin pesat mempengaruhi gaya kehidupan yang semakin mencolok. Itu dikarenakan perkembangan teknologi mempengaruhi model berkomunikasi massa untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari. Internet mungkin dianggap sebagai sesuatu yang "wah" dan rumit bagi orang awam, namun sekarang bisa Anda lihat sendiri , internet telah menjadi sesuatu yang

(44)

umum bagi banyak orang. Atau mungkin Anda termasuk salah satu diantaranya yang mempunyai hampir semua akun di jejaring sosial, dan berinteraksi secara intensif dengan individu lain secara maya. Adapun bentuk modernisasi teknologi pada masyarakat yaitu: mdia online seperti: whattApp, facebook, massaage, dan instagram. Jika melihat penjelasan diatas dengan perkembangan teknologi sekarang yang semakin canggih, dapat dikatakan memberikan dampak buruk bagi informasi yang tidak benar dan tidak jelas sumbernya..

Adapaun dampak yang ditimbulkan adanya perkembangan modernisasi teknologi informasi terhadap komunikasi masyarakat.

Dampak positif meliputi:

a. Mempermudah akses terhadap informasi terbaru b. Media hiburan

c. Mempermudah komunikasi dengan individu lainnya yang jauh d. Sebagai lokasi untuk bisnis jual beli

Dampak negative

a. Individu menjadi malas untuk bersosialisasi secara fisik b. Menjauhkan yang dekat

c. Mengabaikan tugas dan juga pekerjaan d. Sikap Individualistik

(45)

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Mordenisasi

Modernisasi Teknologi Komunikasi

Dampak yang ditimbulakan: 1. Dampak positif 2. Dampak negatif Bentuk modernisasi

teknologi informasi pada masyarakat

Pola komunikasi masyarakat

(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Menjelaskan bahwa metode kualitatif menunjuk pada prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yakni apa yang dilakukan secara fundamental dan dituturkan informan, baik lisan maupun tulisan. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini bertujuan mengamati keadaan di Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang dimana modernisasi teknologi informasi membawa dampak pada masyarakat, dimana suatu kenyataan yang ada di lapangan yang dikemukakan oleh informan secara terperinci mengenai modernisasi teknologi informasi terhadap komunikasi masyarakat di Lingkungan Sossok Kabupaten Enrekang.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian terletak di Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan tempat bermukim masyarakat, Pemilihan lokasi ini dilakukan secara purposive (sengaja), penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana bentuk modernisasi teknologi informassi, dan dampaknya modernisasi terhadap komunikasi bagi masyarakat.

(47)

C. Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini adalah sebagian masyarakat dalam satu desa. Teknik pengambilan informasi yang digunakan adalah purposive sampling yaitu dengan mengambil subjek penelitian yang memenuhi kriteria tersebut dibuat oleh peneliti senddiri (norwood, 2000). Teknik penentuan informan dengan purposive sampling ini di pilih karena teknik ini memilih informan dengan berbagai kriteria tertentu menurut kebutuhan peneliti, sehingga dianggap layak untuk dijadikan sumber informasi penelitian.

Adapun yang menjadi sasaran atau informan dalam penelitian ini adalah masyarakat Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang yang merasakan adanya dampak dari modernisasi dengan kriteria yaitu: Anggota masyarakat laki-laki dan perempuan yang tegolong dalam kriteria dewasa dan remaja dengan alasan bahwa usia tersebut lebih sering berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya serta usia tersebut mempunyai pemikiran yang matang dalam mengkaji kembali dirinya dan lingkungan (Widyatuti, 1999) dan masyarakat yang bersedia untuk diwawancarai.

Jumlah informan yang diambil tergantung dari jumlah replikasi kasus yang diinginkan dengan tujuan untuk menggali informasi dan memiliki kekhususan yang ada yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul (Moleong, 2000).

Pada penelitian ini jumlah informan yang diambil sebanyak 6 0rang sesuai dengan kecukupan informasi yang diperoleh. Adapun informan yang dipilih 6 orang karena peneliti mempertimbangkan keterbatasan waktu dan biaya.

(48)

D. Fokus penelitian

Penelitian kualitatif tidak dimulai dari sesuatu yang kosong, tetapi dilakukan berdasarkan persepsi seseorang terhadap adanya suatu masalah. Masalah dalam penelitian kualitatif dinamakan fokus. Pada dasarnya, penentuan masalah bergantung pada paradigma yang dianut oleh seorang peneliti, yaitu apakah ia sebagai peneliti, evaluator, atau peneliti kebijakan. Sugiyono menjelaskan bahwa untuk mempertajam penelitian, peneliti kualitatif menetapkan fokus penelitian, yang merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dengan situasi sosial. Penentuan fokus penelitian didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial di lapangan, maka yang menjadi fokus penelitian ini adalah terkait tentang, Modernisasi Teknologi Informasi Terhadap Komunikasi Masyarakat di Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.

E. Instrumen penelitian

Salah satu teknik dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan wawancara dan dokumentasi, yaitu melakukan dialog secara langsung (tatap muka) antara pewawancara dengan yang diwawancarai. Oleh karena itu, alat yang digunakan saat pengumpulan data diantaranya: pedoman wawancara, dokunentasi, hp, kamera dan catatan lapangan. Instrument yang digunakan adalah instrument observasi adalah catatan dan lembar observasi sedangkan instrument wawancara adalah buku catatan atau notebook, tape recorder (perekam) atau handPhone), dan kamera serta pedoman.

(49)

F. Jenis Dan Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data ada dua yakni :

a. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan melalui pengamatan langsung pada objek. Dengan melakukan wawancara secara langsung dan mendalam, objek yang di maksud adalah informan yang dipilh atau ditentukan oleh peneliti dengan menggunakan teknik purposive sumpling. Dalam hal ini, tentu yang dimaksudkan adalah masyarakat di Lingkungan Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari laporan- laporan instansi yang terkait dalam penelitian ini. Sumber ini dapat berupa buku, data- data statistik yang sesuai dengan masalah penelitian ini

G. Teknik pengumpulan data

Untuk mengetahui data atau keterangan yang berkaitan dengan penelitian ini, maka ditempuh dengan cara :

1. Pengamatan langsung (observasi), dalam hal ini dimaksud untuk mengetahui subjektivitas dari kehidupan masyarakat terhadap teknologi komunikasi di Lingkungan Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang yang terjadi secara langsung.

2. Wawancara (interview), pada tahap ini peneliti melakukan wawancara mendalam kepada informan mengenai nama, umur, tahun mereka mulai mengenal modernisasi teknologi komunikasi, kemudian alasan mereka bergantung pada

(50)

alat teknologi komunikasi serta pendapat mereka mengenai dampak modernisasi.

Selain itu, peneliti juga menggunakan tape recorder untuk merekam percakapan, sehingga data yang diperoleh nantinya lebih jelas lagi.

3. Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data visualisasi masyarakat di di Lingkungan Sossok Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.

H. Teknik Analisis Data

Menurut Nasir dalam Riduwan, (2009:72) menjelaskan bahwa, teknik pengumpulan data merupakan alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian.

Teknik analisis data disini adalah seluruh data yang diperoleh di lapangan akan diolah, ditabulasi dan dianalisis secara kualitatif. Bagian ini merupakan upaya untuk mencari dan menata secara sistematis catatan hasil waw ancara, observasi dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang di teliti dan menyajikan temuan bagi orang lain.

Menurut Sugiono, (2012:337) mengemukakan bahwa, pada tahap ini penelitian melakukan analisis terhadap hasil wawancara di lapangan dengan menggunakan pendekatan model Miles dan Huberman, dengan langkah sebagai berikut:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya terkait masalah yang akan diteliti.

(51)

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data. Penyajian data, dimana peneliti mendeskripsikan informasi untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan.

3. Conclusion Drawing/Verivication

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif ini adalah penarikan kesimpulan dan verivikasi. Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verivikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya dari lapangan.

I. Teknik Keabsahan Data

Peneliti melakukan uji keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi tidak hanya digunakan untuk pengumpulan data tetapi juga digunakan untuk mengecek kredibilitas data. Sesuai yang dikatakan Sugiyono (2013:241) peneliti mengumpulkan data sekaligus mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber. Teknik dapat berupa triangulasi sumber berarti mendapatkan data dari sumber berbeda-beda dengan teknik yang sama, atau triangulasi teknik yang berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan sumber yang sama.

Untuk memperkuat keabsahan data, maka peneliti melakukan usaga-usaha yaitu dengan melakukan teknik-teknik sebagai berikut:

a. Perpanjangan pengamatan

Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data atau menambah (memperpanjang) waktu untuk

(52)

observasi. Wawancara yang awalnya hanya satu minggu, maka akan ditambah waktu satu minggu lagi dan jika dalam penelitian ini, data yang diperoleh tidak sesuai dan belum cocok maka dari itu dilakukan perpanjangan pengamatan untuk mengecek keabsahan data. Bila setelah diteliti kembali ke lapangan data sudah benar berarti kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.

b. Meningkatkan ketekunan

Untuk meningkatkan ketekunan, peneliti bisa melakukan dengan sering menguji data dengan teknik pengumpulan data yaitu pada saat pengumpulan data dengan teknik observasi dan wawancara, maka peneliti lebih rajin mencatat hal-hal yang detail dan tidak menunda-nunda dalam merekam data kembali, juga tidak menganggap mudah/enteng data dan informasi.

c. Trianggulasi

Tringgulasi merupakan teknik yang digunakan untuk menguji kepercayaan data (memeriksa keabsahan data atau verifikasi data) atau istilah lain dikenal dengan trustworthhinnes, yang digunakan untuk keperluan mengadakan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang telah dikumpulkan. dalam menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik Trianggulasi yaitu:

1. Trianggulasi sumber

Untuk menguji kredibilitas data yang di lakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, maksudnya bahwa apabila data yang diterima dari satu sumber meragukan, maka harus mengecek kembali ke sumber lain, tetapi sumber daya tersebut harus setara sederajatnya, kemudian peneliti

(53)

menganalisis data tersebut sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dan dimintakan kesempatan dengan sumber adalah untuk meguji sumber data tersebut.

2. Trianggulasi teknik

Untuk menguji krebilitas data yang di lakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan tehnik yang berbeda,yaitu yang awalnya menggunakan tehnik observasi, maka dilakukan lagi tehnik pengumpulan data dengan tehnik wawancara kepada sumber data yang sama dan juga melakukan teknik dokumentasi.

3. Trianggulasi waktu

Untuk melakukan pengecekan data dengan cara wawancara dalam waktu dan situasi yang berbeda. Seperti, yang awalnya melakukan pengumpulan data pada waktu pagi hari, sore hari dan data yang didapat, tetapi mungkin saja pada waktu pagi hari tersebut kurang tepat karena mungkin informasi dalam keadaan sibuk.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Mordenisasi
Gambar 4.1. Peta Kabupaten Enrekang
Gambar 4.2. Peta Kecamatan Anggeraja
Tabel 4.2. Keadaan Penduduk Kecamatan Anggeraja berdasarkan Agama
+3

Referensi

Dokumen terkait

Luaran dari penelitian ini adalah karya ilmiah yang dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan limbah sabut kelapa (coconut fiber) sebagai adsorben dan aplikasinya

Sukodono Sukodono Lumajang... Cholid

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 35 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran

Selanjutnya terhadap kontradiktif tersebut menurut pengamatan penulis dengan di keluarkan pentepan pengadilan sudah tentu berarti orang tersebut merupakan masyarakat

Hasil pengolahan data mengenai seberapa besar peranan promosi penjualan (kupon) mendapatkan hasil 1.771 atau setara dengan 70,84%, hal ini berarti pelanggan CFC merasa setuju

proses belajar mengajar, yang meliputi cara memgelola kelas, membuka pelajaran, cara memberikan materi pelajaran, menutup pelajaran serta hal-hal lain yang dapat

Dari uraian pendapat beberapa tokoh di atas, dapat dikatakan bahwa emotion focused coping adalah bentuk koping yang digunakan individu dalam menghadapi situasi

model, semakin baik pula hasil dari proses dari substraksi background. 4) Ukuran neigbour yang semakin besar pada proses deteksi bayangan akan menghasilkan area