• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN NIAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN NIAS"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Abstract

The object of this research is the Nias Regency Population and Civil Registration Office, retrieving data carried out by descriptive method, namely by reflecting a phenomenon where the results obtained from the data and also the documentation related to the grant were received. The results of this study indicate that Payroll Accounting at the Nias Regency Population and Civil Registration Service is good and based on Government Regulation (PP), Decree (SK) and Nias Regent Regulation Number 3 of 2015 concerning the Nias Regency Regional Revenue and Expenditure Budget imposed by the Overall at the SKPD of the Nias Regency government

Keywords: Payroll Accounting.

Abstrak

Objek penelitian ini adalah Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias, pengambilan data dilakukan dengan metode deskriptif yaitu dengan menggambarkan keadaan suatu fenomena dimana hasil yang diperoleh dari data-data serta dokumentasi instansi terkait dengan gaji. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Akuntansi Penggajian pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias sudah baik dan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP), Surat Keputusan (SK) serta Peraturan Bupati Nias Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Nias yang diberlakukan secara keseluruhan di SKPD pemerintah Kabupaten Nias.

Kata Kunci : Akuntansi Penggajian.

JAM PEMBNAS

JURNAL AKUNTANSI DAN MANAJEMEN PEMBNAS

http://ejournal.stiepembnas.ac.id

ISSN XXX

AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

KABUPATEN NIAS

AFERIAMAN TELAUMBANUA

e-mail : aferiaman.tel@gmail.com

(2)

2

2018 STIE Pembangunan Nasional

PENDAHULUAN

Era reformasi dan dampak persaingan globalisasi mendorong percepatan perubahan

perbaikan kinerja aparatur pemerintah.

Aparatur pemerintah dituntut bekerja lebih profesional, bermoral, bersih dan beretika dalam mendukung reformasi birokrasi dan menunjang

kelancaran tugas pemerintah dan

pembangunan. Pemerintah setiap tahun

meningkatkan anggaran gaji pegawai dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan profesionalisme Pegawai Negeri Sipil agar dapat menjalankan tugas pelayanan yang lebih responsif, tepat waktu dan berkualitas. Hal ini dilakukan untuk perbaikan

kualitas hidup dan terciptanya sistem

kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil yang dapat mendorong motivasi kerja.

Fenomena penggajian tentu saja kerap menjadi sorotan dan perhatian, baik diantara masyarakat luas, maupun di media cetak atau elektronik, karena besaran gaji yang diberikan dirasakan kurang memenuhi unsur kehidupan layak. Gaji pegawai negeri sipil kurang kompetitif dan tidak memenuhi unsur equity. Kondisi tersebut memberikan efek kurang memotivasi pegawai untuk bekerja secara kompetitif karena variabel penggajian hanya mempertimbangkan masa kerja/ruang, selain itu tunjangan (jabatan struktural) lebih besar dari gaji pokok sehingga ketika seorang pegawai

pensiun, maka akan terjadi penurunan

penghasilan yang sangat signifikan karena besaran pensiun didasarkan pada gaji pokok.

Undang-undang No.43 tahun 1999

tentang Hak dan Kewajiban Pegawai Negeri Sipil pasal 7 :

1) Setiap pegawai negeri berhak memperoleh

gaji yang adil dan layak sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggungjawabnya; 2) Gaji yang diterima pegawai negeri harus

mampu memacu produktifitas dan

menjamin kesejahteraannya;

3) Gaji pegawai negeri yang adil dan layak sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Maka berdasarkan uraian di atas maka sistem penggajian didasarkan pada beban kerja.

Gaji seorang aparatur pemerintah akan

diberikan berdasarkan tanggung jawab dan risiko kerja serta mampu menjamin kehidupan layak bagi seorang pegawai pemerintah, dan mampu bekerja secara produktifitas dalam menjalankan tugas pemerintah yang menjadi agen pembangunan dalam melayani masyarakat sesuai dengan tupoksi masing-masing pegawai.

Pembayaran gaji merupakan faktor

pendukung utama dalam peningkatan motivasi

kerja pegawai, karena dengan adanya

pemberian gaji yang sesuai ketentuan,

dibayarkan tepat waktu dan dalam jumlah yang benar sesuai dengan ketentuan, maka semangat kerja pegawai akan meningkat karena adanya

(3)

3 kepercayaan bahwa hak – hak pegawai terpenuhi, sehingga mereka merasa tenang dan dapat berkonsentrasi untuk bekerja sebaik mungkin.

Penggajian yang baik juga sangat

dibutuhkan oleh setiap organisasi

pemerintahan. Penggajian merupakan masalah yang penting, sehingga kantor pemerintah harus menyusun suatu aturan tentang penerapan penggajian yang baik dan benar sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dengan demikian hal ini diharapkan bisa mengurangi resiko kecurangan atau penyelewengan.

Sebagaimana dimaklumi bersama bahwa masalah penggajian Pegawai negeri merupakan hal yang sangat sensitif dan mempunyai

dampak politis yang sangat luas bagi

penyelenggaraan pemerintah. Oleh karena itu masalah penggajian memerlukan penanganan yang baik, tertib, dan teratur pada setiap bagian yang terkait, baik dalam bagian kepegawaian sebagai sumber data maupun bagian keuangan di lingkungan kerja yang bersangkutan. Kesalahan dalam melakukan pembayaran gaji pegawai dapat berakibat tuntutan ganti rugi atau perdata oleh pihak – pihak yang dirugikan dalam keadaan tersebut. Untuk itu perlu diadakan suatu penanganan yang dapat dijadikan kontrol bagi sistem penggajian

pegawai. Salah satunya yaitu dengan

dilakukannya pengendalian intern yang baik, sehingga kemungkinan – kemungkinan buruk

yang bisa terjadi seperti terjadinya kesalahan, kecurangan, dan penipuan serta penggelapan yang dilakukan pegawai dapat diminimalkan.

Dalam kantor pemerintah pelaporan keuangan gaji Pegawai negeri sipil (PNS) harus disusun secara akuntabel dan transpran mulai dari pengajuan gaji, penarikan gaji sampai pada pembayaran gaji kepada setiap masing-masing pegawai, mencatat transaksi tersebut dalam

jurnal, serta mengumpulkan bukti-bukti

transaksi yang sah. Hal ini nantinya berguna

sebagai informasi kepada pihak yang

membutuhkan secara khusus kepada tim audit yang akan memeriksa laporan keuangan satuan kerja (Satker) Pemerintah.

Berdasarkan peraturan pemerintah (PP) No.58 tahun 2005 tentang sistem akuntansi pemerintah daerah bahwa seorang bendahara

bidang gaji mempunyai keahlian serta

kemampuan yang memadai dalam mencatat akuntansi gaji ini untuk menyiapkan laporan keuangan yang andal dan dipercaya serta dapat

diakui kebenarannya. Laporan keuangan

diaudit oleh audit internal maupun eksternal. Akuntansi penggajian bertujuan untuk

mencatat, menggolongkan, menganalisis,

mengikhtisarkan, dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan yang disertai dengan bukti transaksi-transaksi yang sah seperti slip penarikan gaji, serta pembayaran gaji yang kemudian dicatat dalam jurnal, sampai pada

(4)

4

2018 STIE Pembangunan Nasional

pelaporan keuangan, baik itu laporan keuangan mingguan, bulanan, triwulan, dan tahunan.

Kantor Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Nias berlokasi di jalan Gomo No. 31 Saombo Gunungsitoli merupakan kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawah pimpinan Bupati Nias. Maka penulis mencoba meneliti bagaiman proses pelaksanaan akuntansi penggajian ini yang diterapkan dalam mempersiapkan laporan keuangan gaji kepada pihak pengguna laporan keuangan tersebut dengan judul “AKUNTANSI

PENGGAJIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN NIAS” . Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana akuntansi penggajian pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias.

STUDI PUSTAKA

Sistem Akuntansi Penggajian

Sistem akuntansi penggajian dan

pengupahan adalah sistem penggajian dan

pengupahan dirancang untuk menangani

transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya.

Sistem penggajian dapat digolongkan dalam 3 (tiga) sistem, yaitu :

a. Sistem Skala Tunggal adalah sistem

penggajian yang memberikan gaji yang sama kepada pegawai yang berpangkat sama dan

tidak kurang memperhatikan sifat pekerjaan yang dilakukan dan beratnya tanggungjawab pekerjaannya.

b. Sistem Skala Ganda adalah sistem penggajian yang menentukan besarnya gaji bukan saja didasarkan pada pangkat, tetapi juga didasarkan pada sifat pekerjaan yang dilakukan, prestasi kerja yang dicapai dan beratnya tanggungjawab pekerjaannya. c. Sistem Skala Gabungan adalah sistem

dimana gaji pokok ditentukan sama bagi pegawai negeri yang berpangkat sama, disamping itu diberikan tunjangan kepada

pegawai negeri yang memikul

tanggungjawab yang lebih berat, prestasi yang tinggi atau melakukan pekerjaan

tertentu yang sifatnya memerlukan

pemusatan perhatian dan pengerahan tenaga secara terus menerus.

Unsur-unsur yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian yaitu :

1. Fungsi yang terkait

Dalam sistem penggajian melibatkan

beberapa fungsi dalam

perusahaan/instansiagar transaksi-transaksi tidak terpusat pada satu bagian. Fungsi-fungsi yang terlibat satu dengan yang lain saling berhubungan, Menurut Mulyadi (2001) yaitu :

a. Fungsi kepegawaian

Fungsi ini bertanggung jawab

(5)

5

memutuskan penempatan karyawan

baru, membuat surat keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan standar

gaji, mutasi karyawan, dan

pemberhentian karyawan. b. Fungsi pencatat waktu

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua pegawai instansi pemerintah.

c. Fungsi pembuat daftar gaji

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji kepada karyawan. d. Fungsi akuntansi

Bertanggung jawab untuk

mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan (misalnya utang gaji, utang pajak, utang dana pensiun). Fungsi

akuntansi yang menangani sistem

penggajian dana pengupahan berada di tangan : (1) bagian utang, yaitu bagian

yang bertanggung jawab untuk

memproses pembayaran gaji dan upah

seperti yang tercantum dalam daftar gaji dan upah, (2) bagian kartu biaya, yaitu bagian yang bertanggung jawab untuk mencatat pokok produk dan kartu biaya berdasarkan rekap daftar gaji dan upah dan kartu kerja, (3) bagian jurnal, yaitu bagian yang bertanggung jawab untuk mencatat biaya gaji dan upah dalam jurnal umum.

e. Fungsi keuangan

Fungsi ini bertangggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank.

Uang tunai tersebut kemudian

dimasukkan kedalam amplop gaji setiap karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak.

2. Dokumen yang digunakan

Menurut Anatasia,dkk dalam

bukunya Sistem informasi akuntansi (2010:182) bahwa dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian adalah : a. Kartu waktu berguna untuk merekam

presensi setiap hari, jam berapa karyawan hadir di kantor dan jam berapa pulang dari kantor.

b. Daftar gaji yang memuat seluruh gaji karyawan, daftar gaji ini berguna untuk

mengetahui gaji setiap karyawan,

termasuk potongan dan pajak

(6)

6

2018 STIE Pembangunan Nasional

gaji berguna untuk mengetahui total kas yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar gaji karyawan/pegawai.

c. Slip gaji berguna memuat rincian

komponen gaji. Slip gaji ini diberikan kepada pegawai/karyawan agar dapat mengetahui bagaiman mereka digaji. Informasi detail ini juga berguna apabila ada karyawan yang salah digaji.

d. Daftar transfer berfungsi sebagai surat perintah ke bank untuk mentransfer sejumlah tertentu ke setiap karyawan yang akan menerima gaji.

3. Catatan akuntansi yang digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji menurut Sadeli dan Siswanto (2004:97) adalah :

a. Jurnal umum

Dalam pencatatan gaji ini jurnal

umum digunakan untuk mencatat

distribusi biaya tenaga kerja kedalam setiap departemen dalam perusahaan. b. Kartu penghasilan karyawan

Catatan ini digunakan untuk

mencatat penghasilan dan berbagai

potongan yang diterima oleh setiap

karyawan. Informasi ini digunakan

sebagai dasar perhitungan PPh pasal 21

yang menjadi beban karyawan.

Disamping itu kartu pengendalian

karyawan ini digunakan sebagai tanda

terima gaji karyawan dengan ditanda tangani kartu tersebut oleh karyawan. c. Kartu biaya yang berfungsi sebagai untuk

mencatat biaya tenaga kerja langsung nonproduksi setiap departemen dalam perusahaan.

4. Jurnal Penggajian

Jurnal untuk mencatat biaya gaji dibuat sebagai berikut :

a. Berdasarkan bukti dokumen kas keluar dicatat oleh bagian keuangan yang menangani jurnal yaitu :

Beban Gaji Rp. xxx Kas Rp. xxx

b. Berdasarkan kas keluar ketika

dibayarkan gaji

Kas Rp. xxx

Beban Gaji Rp. Xxx

METODE PENELITIAN

Jadi penulis menggunakan jenis

penelitian kualitatif deskriptif yang merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomana yang terjadi saat ini atau yang sudah lalu. Populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Gaji Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nias sedangkan sampel adalah daftar gaji dan slip gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kantor

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

(7)

7 HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Akuntansi Penggajian

Sistem akuntansi penggajian yang digunakan pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias adalah sistem skala gabungan dimana skala gabungan adalah sistem dimana gaji pokok ditentukan sama bagi pegawai yang berpangkat sama, disamping itu juga diberikan tunjangan kepada pegawai negeri yang memikul tanggungjawab yang lebih berat, prestasi yang tinggi atau melakukan pekerjaan tertentu.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di tempat penelitian maka sistem skala gabungan ditunjukkan untuk memberikan rasa keadilan pada setiap pegawai, dimana setiap pegawai menerima gaji pokoknya berdasarkan pangkat dan golongan yang ditekuninya serta mampu memacu sportifitas kerja yang professional dan handal.

Laporan Yang Dihasilkan

Laporan yang dihasilkan dalam

akuntansi penggajian pada kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias adalah sebagai berikut :

a. Laporan daftar gaji

Laporan ini dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji serta surat-surat keputusan mengenai perubahan data pegawai.

b. Laporan bukti gaji pegawai

Laporan ini digunakan untuk bukti pembayaran yang dikeluarkan oleh fungsi keuangan yaitu Dinas pengelola keuangan dan asset daerah (DPKAD) Kabupaten Niasatas dasar gaji yang telah diterima. Analisa Hasil Penelitian

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias merupakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di bawah pimpinan

Bupati Nias dalam menjalankan roda

pemerintah yang mempunyai visi untuk melayani masyarakat dalam mengelurkan dokumen kependudukan yang akurat dan dapat

dipercaya. Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Nias dalam

menjalankan tupoksinya berpedoman pada peraturan pemerintah (PP), surat keputusan (SK), dan Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan

(8)

8

2018 STIE Pembangunan Nasional

Belanja Daerah Kabupaten Nias serta Peraturan dan Surat Keputusan (SK) lainnya yang behubungan dengan penggajian Pegawai Negeri Sipil.

Gaji pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias dibayarkan secara bulanan, gaji hanya diberikan kepada pegawai yang sah yang diangkat berdasarkan

surat pengangkatan dan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias menggunakan dokumen dalam akuntansi penggajian yang terdiri dari kartu absensi (daftar hadir), daftar gaji, rekap daftar gaji, buku rekening gaji, buku kas umum serta buku kas keluar. Dokumen yang digunakan di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias hampir sama dengan teori yang penulis paparkan dalam landasan teori namun pada landasan teori tersebut terdapat dokumen yang digunakan yaitu amplop gaji akan tetapi dalam penelitian penulis amplop gaji tidak lagi digunakan

berhubung dengan adanya buku rekening gaji pegawai masing-masing.

Fungsi yang terkait dalam pelaksanaan akuntansi penggajian di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias hampir sama dengan teori yang penulis paparkan. Dalam teori fungsi yang terkait yaitu bagian fungsi keuangan, fungsi kepegawaian, fungsi pembuat daftar gaji, fungsi pencatat waktu, fungsi akuntansi, fungsi keuangan, di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias fungsi daftar gaji dan fungsi akuntansi ditangani oleh Subbagian Keuangan, Fungsi pencatat waktu (daftar hadir) ditangani oleh Subbagian Umum dan Kepegawaian.

Dengan adanya perangkapan fungsi atau subbagian maka tidak melibatkan banyak fungsi atau bagian dalam penanganan gaji pegawai negeri sipil serta dapat bekerja sesuai dengan bidang dan tugasnya masing-masing serta dapat dipertanggungjawabkan.

Catatan Akuntansi yang digunakan dalam penggajian PNS di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

(9)

9 Nias adalah tanda terima gaji, buku kas umum, buku kas pembantu, dan buku rekening gaji pegawai. Catatan akuntansi ini sedikit berbeda dengan yang penulis paparkan pada landasan

teori karena Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Nias berpedoman pada Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Nias dimana telah diatur dalam peraturan tersebut serta format catatan akuntansi yang dibuat oleh setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nias yaitu dengan menggunakan buku kas umum (BKU).

Subbagian Keuangan memverifikasi daftar gaji yang diajukan pada DPKAD Kabupaten Nias untuk mendapatkan Surat Perintah Membayar (SPM) dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), setelah SPM dan SP2D telah dikelurkan oleh DPKAD kemudian bank yang dihunjuk mengirimkan dana gaji tersbut ke masing-masing rekening pegawai. Pihak bank mengeluarkan dokumen berupa rekap daftar gaji dan daftar rincian gaji untuk

dijadikan sebagai dokumen

pertanggungjawaban serta menyiapkan laporan gaji PNS.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tentang

akuntansi penggajian PNS pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa :

1. Akuntansi penggajian pada kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias sudah cukup baik, pembayaran gaji dibayarkan rutin setiap bulan kepada seluruh pegawai. Gaji bersih pegawai diperoleh dari gaji pokok ditambah tunjangan-tunjangan dan dikurangi dengan potongan dan iuran pegawai negeri sipil.

2. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias menggunakan kartu absensi (daftar hadir) untuk mencatat kehadiran pegawai dimana daftar hadirnya ditanda tangani masuk pagi dan sore hari.

3. Kegiatan akuntansi di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(10)

10

2018 STIE Pembangunan Nasional

Kabupaten Nias melibatkan unsur-unsur penting yaitu dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian, catatan akuntansi yang digunakan dalam penggajian sehingga akuntansi penggajian yang diterapkan sudah cukup baik.

4.

Dalam pelaksanaan penggajian di

kantor Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Nias

berpedoman pada Peraturan Bupati Nias Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Nias serta Peraturan dan Surat Keputusan (SK) lainnya yang behubungan dengan penggajian Pegawai Negeri Sipil.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan penulis, akuntansi penggajian pegawai negeri sipil di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias berpedoman pada Peraturan Bupati Nias Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Nias sudah cukup baik namun

disarankan pencatatan jurnal pengagajian

dipisah dari Buku kas umum (BKU) agar

pencatatannya jelas dan dapat

dipertanggungjawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

Afiah, Nur Nunuy, 2008, Akuntansi Pemerintahan

Implementasi Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah, Jakarta: Kencana.

Anastasia, dkk, 2010, Sistem Informasi Akuntansi

Perancangan, Proses dan Penerapan,

Yogyakarta: Andri.

Margono, S, (2007), Metodologi Penelitian

Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyadi, 2008, Sistem Akuntansi, UGM

Yogyakarta: Salemba Empat.

Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah No.58 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

Peraturan pemerintah Republik Indonesia No.

71 tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintah.

Peraturan Peraturan Bupati Nias Nomor 3

Tahun 2015 tentang Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Nias.

Undang-undang No. 43 tahun 1999 tentang Hak dan Kewajiban Pegawai Negeri Sipil. Umar, Husein, (1997), Riset Akuntansi, Jakarta:

Referensi

Dokumen terkait

Ranwal Rencana Kerja (Renja) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magetan merupakan dokumen perencanaan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

siswa dalam mengungkapkan pemahaman siswa terhadap cerita yang dibaca. Pada siklus II dan III kegiatan setelah membaca tidak hanya mengisi story map namun ditambahkan

Serial Taiga Drama terbaru adalah Tenchijin, yang bercerita seputar Naoe Kanetsugu seorang samurai yang hidup pada abad ke-16 di provinsi Echigo yang dididik bahwa dalam

[r]

Penaksir yang dibahas merupakan kombinasi penaksir rasio dan penaksir regresi pada sampling acak sederhana menggunakan median dan koefisien skewness, yang merupakan review

Penggunaan istilah ke-enam skema penelitian tersebut mengacu pada standar penelitian Ditjen Dikti dengan mengikuti berbagai kriteria yang telah ditetapkan Ditjen Dikti serta

Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,

Adapun penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif dimana penulis memaparkan tentang Peranan pengadilan Perikanan Medan dalam