Abstract
The object of this research is the Nias Regency Population and Civil Registration Office, retrieving data carried out by descriptive method, namely by reflecting a phenomenon where the results obtained from the data and also the documentation related to the grant were received. The results of this study indicate that Payroll Accounting at the Nias Regency Population and Civil Registration Service is good and based on Government Regulation (PP), Decree (SK) and Nias Regent Regulation Number 3 of 2015 concerning the Nias Regency Regional Revenue and Expenditure Budget imposed by the Overall at the SKPD of the Nias Regency government
Keywords: Payroll Accounting.
Abstrak
Objek penelitian ini adalah Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias, pengambilan data dilakukan dengan metode deskriptif yaitu dengan menggambarkan keadaan suatu fenomena dimana hasil yang diperoleh dari data-data serta dokumentasi instansi terkait dengan gaji. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Akuntansi Penggajian pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias sudah baik dan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP), Surat Keputusan (SK) serta Peraturan Bupati Nias Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Nias yang diberlakukan secara keseluruhan di SKPD pemerintah Kabupaten Nias.
Kata Kunci : Akuntansi Penggajian.
JAM PEMBNAS
JURNAL AKUNTANSI DAN MANAJEMEN PEMBNAShttp://ejournal.stiepembnas.ac.id
ISSN XXX
AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN NIAS
AFERIAMAN TELAUMBANUA
e-mail : aferiaman.tel@gmail.com
2
2018 STIE Pembangunan Nasional
PENDAHULUAN
Era reformasi dan dampak persaingan globalisasi mendorong percepatan perubahan
perbaikan kinerja aparatur pemerintah.
Aparatur pemerintah dituntut bekerja lebih profesional, bermoral, bersih dan beretika dalam mendukung reformasi birokrasi dan menunjang
kelancaran tugas pemerintah dan
pembangunan. Pemerintah setiap tahun
meningkatkan anggaran gaji pegawai dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan profesionalisme Pegawai Negeri Sipil agar dapat menjalankan tugas pelayanan yang lebih responsif, tepat waktu dan berkualitas. Hal ini dilakukan untuk perbaikan
kualitas hidup dan terciptanya sistem
kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil yang dapat mendorong motivasi kerja.
Fenomena penggajian tentu saja kerap menjadi sorotan dan perhatian, baik diantara masyarakat luas, maupun di media cetak atau elektronik, karena besaran gaji yang diberikan dirasakan kurang memenuhi unsur kehidupan layak. Gaji pegawai negeri sipil kurang kompetitif dan tidak memenuhi unsur equity. Kondisi tersebut memberikan efek kurang memotivasi pegawai untuk bekerja secara kompetitif karena variabel penggajian hanya mempertimbangkan masa kerja/ruang, selain itu tunjangan (jabatan struktural) lebih besar dari gaji pokok sehingga ketika seorang pegawai
pensiun, maka akan terjadi penurunan
penghasilan yang sangat signifikan karena besaran pensiun didasarkan pada gaji pokok.
Undang-undang No.43 tahun 1999
tentang Hak dan Kewajiban Pegawai Negeri Sipil pasal 7 :
1) Setiap pegawai negeri berhak memperoleh
gaji yang adil dan layak sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggungjawabnya; 2) Gaji yang diterima pegawai negeri harus
mampu memacu produktifitas dan
menjamin kesejahteraannya;
3) Gaji pegawai negeri yang adil dan layak sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Maka berdasarkan uraian di atas maka sistem penggajian didasarkan pada beban kerja.
Gaji seorang aparatur pemerintah akan
diberikan berdasarkan tanggung jawab dan risiko kerja serta mampu menjamin kehidupan layak bagi seorang pegawai pemerintah, dan mampu bekerja secara produktifitas dalam menjalankan tugas pemerintah yang menjadi agen pembangunan dalam melayani masyarakat sesuai dengan tupoksi masing-masing pegawai.
Pembayaran gaji merupakan faktor
pendukung utama dalam peningkatan motivasi
kerja pegawai, karena dengan adanya
pemberian gaji yang sesuai ketentuan,
dibayarkan tepat waktu dan dalam jumlah yang benar sesuai dengan ketentuan, maka semangat kerja pegawai akan meningkat karena adanya
3 kepercayaan bahwa hak – hak pegawai terpenuhi, sehingga mereka merasa tenang dan dapat berkonsentrasi untuk bekerja sebaik mungkin.
Penggajian yang baik juga sangat
dibutuhkan oleh setiap organisasi
pemerintahan. Penggajian merupakan masalah yang penting, sehingga kantor pemerintah harus menyusun suatu aturan tentang penerapan penggajian yang baik dan benar sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dengan demikian hal ini diharapkan bisa mengurangi resiko kecurangan atau penyelewengan.
Sebagaimana dimaklumi bersama bahwa masalah penggajian Pegawai negeri merupakan hal yang sangat sensitif dan mempunyai
dampak politis yang sangat luas bagi
penyelenggaraan pemerintah. Oleh karena itu masalah penggajian memerlukan penanganan yang baik, tertib, dan teratur pada setiap bagian yang terkait, baik dalam bagian kepegawaian sebagai sumber data maupun bagian keuangan di lingkungan kerja yang bersangkutan. Kesalahan dalam melakukan pembayaran gaji pegawai dapat berakibat tuntutan ganti rugi atau perdata oleh pihak – pihak yang dirugikan dalam keadaan tersebut. Untuk itu perlu diadakan suatu penanganan yang dapat dijadikan kontrol bagi sistem penggajian
pegawai. Salah satunya yaitu dengan
dilakukannya pengendalian intern yang baik, sehingga kemungkinan – kemungkinan buruk
yang bisa terjadi seperti terjadinya kesalahan, kecurangan, dan penipuan serta penggelapan yang dilakukan pegawai dapat diminimalkan.
Dalam kantor pemerintah pelaporan keuangan gaji Pegawai negeri sipil (PNS) harus disusun secara akuntabel dan transpran mulai dari pengajuan gaji, penarikan gaji sampai pada pembayaran gaji kepada setiap masing-masing pegawai, mencatat transaksi tersebut dalam
jurnal, serta mengumpulkan bukti-bukti
transaksi yang sah. Hal ini nantinya berguna
sebagai informasi kepada pihak yang
membutuhkan secara khusus kepada tim audit yang akan memeriksa laporan keuangan satuan kerja (Satker) Pemerintah.
Berdasarkan peraturan pemerintah (PP) No.58 tahun 2005 tentang sistem akuntansi pemerintah daerah bahwa seorang bendahara
bidang gaji mempunyai keahlian serta
kemampuan yang memadai dalam mencatat akuntansi gaji ini untuk menyiapkan laporan keuangan yang andal dan dipercaya serta dapat
diakui kebenarannya. Laporan keuangan
diaudit oleh audit internal maupun eksternal. Akuntansi penggajian bertujuan untuk
mencatat, menggolongkan, menganalisis,
mengikhtisarkan, dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan yang disertai dengan bukti transaksi-transaksi yang sah seperti slip penarikan gaji, serta pembayaran gaji yang kemudian dicatat dalam jurnal, sampai pada
4
2018 STIE Pembangunan Nasional
pelaporan keuangan, baik itu laporan keuangan mingguan, bulanan, triwulan, dan tahunan.
Kantor Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Nias berlokasi di jalan Gomo No. 31 Saombo Gunungsitoli merupakan kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawah pimpinan Bupati Nias. Maka penulis mencoba meneliti bagaiman proses pelaksanaan akuntansi penggajian ini yang diterapkan dalam mempersiapkan laporan keuangan gaji kepada pihak pengguna laporan keuangan tersebut dengan judul “AKUNTANSI
PENGGAJIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN NIAS” . Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana akuntansi penggajian pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias.
STUDI PUSTAKA
Sistem Akuntansi Penggajian
Sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan adalah sistem penggajian dan
pengupahan dirancang untuk menangani
transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya.
Sistem penggajian dapat digolongkan dalam 3 (tiga) sistem, yaitu :
a. Sistem Skala Tunggal adalah sistem
penggajian yang memberikan gaji yang sama kepada pegawai yang berpangkat sama dan
tidak kurang memperhatikan sifat pekerjaan yang dilakukan dan beratnya tanggungjawab pekerjaannya.
b. Sistem Skala Ganda adalah sistem penggajian yang menentukan besarnya gaji bukan saja didasarkan pada pangkat, tetapi juga didasarkan pada sifat pekerjaan yang dilakukan, prestasi kerja yang dicapai dan beratnya tanggungjawab pekerjaannya. c. Sistem Skala Gabungan adalah sistem
dimana gaji pokok ditentukan sama bagi pegawai negeri yang berpangkat sama, disamping itu diberikan tunjangan kepada
pegawai negeri yang memikul
tanggungjawab yang lebih berat, prestasi yang tinggi atau melakukan pekerjaan
tertentu yang sifatnya memerlukan
pemusatan perhatian dan pengerahan tenaga secara terus menerus.
Unsur-unsur yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian yaitu :
1. Fungsi yang terkait
Dalam sistem penggajian melibatkan
beberapa fungsi dalam
perusahaan/instansiagar transaksi-transaksi tidak terpusat pada satu bagian. Fungsi-fungsi yang terlibat satu dengan yang lain saling berhubungan, Menurut Mulyadi (2001) yaitu :
a. Fungsi kepegawaian
Fungsi ini bertanggung jawab
5
memutuskan penempatan karyawan
baru, membuat surat keputusan tarif gaji karyawan, kenaikan pangkat dan standar
gaji, mutasi karyawan, dan
pemberhentian karyawan. b. Fungsi pencatat waktu
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua pegawai instansi pemerintah.
c. Fungsi pembuat daftar gaji
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji. Daftar gaji diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji kepada karyawan. d. Fungsi akuntansi
Bertanggung jawab untuk
mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji karyawan (misalnya utang gaji, utang pajak, utang dana pensiun). Fungsi
akuntansi yang menangani sistem
penggajian dana pengupahan berada di tangan : (1) bagian utang, yaitu bagian
yang bertanggung jawab untuk
memproses pembayaran gaji dan upah
seperti yang tercantum dalam daftar gaji dan upah, (2) bagian kartu biaya, yaitu bagian yang bertanggung jawab untuk mencatat pokok produk dan kartu biaya berdasarkan rekap daftar gaji dan upah dan kartu kerja, (3) bagian jurnal, yaitu bagian yang bertanggung jawab untuk mencatat biaya gaji dan upah dalam jurnal umum.
e. Fungsi keuangan
Fungsi ini bertangggung jawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan menguangkan cek tersebut ke bank.
Uang tunai tersebut kemudian
dimasukkan kedalam amplop gaji setiap karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak.
2. Dokumen yang digunakan
Menurut Anatasia,dkk dalam
bukunya Sistem informasi akuntansi (2010:182) bahwa dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian adalah : a. Kartu waktu berguna untuk merekam
presensi setiap hari, jam berapa karyawan hadir di kantor dan jam berapa pulang dari kantor.
b. Daftar gaji yang memuat seluruh gaji karyawan, daftar gaji ini berguna untuk
mengetahui gaji setiap karyawan,
termasuk potongan dan pajak
6
2018 STIE Pembangunan Nasional
gaji berguna untuk mengetahui total kas yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar gaji karyawan/pegawai.
c. Slip gaji berguna memuat rincian
komponen gaji. Slip gaji ini diberikan kepada pegawai/karyawan agar dapat mengetahui bagaiman mereka digaji. Informasi detail ini juga berguna apabila ada karyawan yang salah digaji.
d. Daftar transfer berfungsi sebagai surat perintah ke bank untuk mentransfer sejumlah tertentu ke setiap karyawan yang akan menerima gaji.
3. Catatan akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji menurut Sadeli dan Siswanto (2004:97) adalah :
a. Jurnal umum
Dalam pencatatan gaji ini jurnal
umum digunakan untuk mencatat
distribusi biaya tenaga kerja kedalam setiap departemen dalam perusahaan. b. Kartu penghasilan karyawan
Catatan ini digunakan untuk
mencatat penghasilan dan berbagai
potongan yang diterima oleh setiap
karyawan. Informasi ini digunakan
sebagai dasar perhitungan PPh pasal 21
yang menjadi beban karyawan.
Disamping itu kartu pengendalian
karyawan ini digunakan sebagai tanda
terima gaji karyawan dengan ditanda tangani kartu tersebut oleh karyawan. c. Kartu biaya yang berfungsi sebagai untuk
mencatat biaya tenaga kerja langsung nonproduksi setiap departemen dalam perusahaan.
4. Jurnal Penggajian
Jurnal untuk mencatat biaya gaji dibuat sebagai berikut :
a. Berdasarkan bukti dokumen kas keluar dicatat oleh bagian keuangan yang menangani jurnal yaitu :
Beban Gaji Rp. xxx Kas Rp. xxx
b. Berdasarkan kas keluar ketika
dibayarkan gaji
Kas Rp. xxx
Beban Gaji Rp. Xxx
METODE PENELITIAN
Jadi penulis menggunakan jenis
penelitian kualitatif deskriptif yang merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan atau menjelaskan fenomana yang terjadi saat ini atau yang sudah lalu. Populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Gaji Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nias sedangkan sampel adalah daftar gaji dan slip gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kantor
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
7 HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistem Akuntansi Penggajian
Sistem akuntansi penggajian yang digunakan pada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias adalah sistem skala gabungan dimana skala gabungan adalah sistem dimana gaji pokok ditentukan sama bagi pegawai yang berpangkat sama, disamping itu juga diberikan tunjangan kepada pegawai negeri yang memikul tanggungjawab yang lebih berat, prestasi yang tinggi atau melakukan pekerjaan tertentu.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di tempat penelitian maka sistem skala gabungan ditunjukkan untuk memberikan rasa keadilan pada setiap pegawai, dimana setiap pegawai menerima gaji pokoknya berdasarkan pangkat dan golongan yang ditekuninya serta mampu memacu sportifitas kerja yang professional dan handal.
Laporan Yang Dihasilkan
Laporan yang dihasilkan dalam
akuntansi penggajian pada kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias adalah sebagai berikut :
a. Laporan daftar gaji
Laporan ini dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji serta surat-surat keputusan mengenai perubahan data pegawai.
b. Laporan bukti gaji pegawai
Laporan ini digunakan untuk bukti pembayaran yang dikeluarkan oleh fungsi keuangan yaitu Dinas pengelola keuangan dan asset daerah (DPKAD) Kabupaten Niasatas dasar gaji yang telah diterima. Analisa Hasil Penelitian
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias merupakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di bawah pimpinan
Bupati Nias dalam menjalankan roda
pemerintah yang mempunyai visi untuk melayani masyarakat dalam mengelurkan dokumen kependudukan yang akurat dan dapat
dipercaya. Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Nias dalam
menjalankan tupoksinya berpedoman pada peraturan pemerintah (PP), surat keputusan (SK), dan Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan
8
2018 STIE Pembangunan Nasional
Belanja Daerah Kabupaten Nias serta Peraturan dan Surat Keputusan (SK) lainnya yang behubungan dengan penggajian Pegawai Negeri Sipil.
Gaji pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias dibayarkan secara bulanan, gaji hanya diberikan kepada pegawai yang sah yang diangkat berdasarkan
surat pengangkatan dan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias menggunakan dokumen dalam akuntansi penggajian yang terdiri dari kartu absensi (daftar hadir), daftar gaji, rekap daftar gaji, buku rekening gaji, buku kas umum serta buku kas keluar. Dokumen yang digunakan di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias hampir sama dengan teori yang penulis paparkan dalam landasan teori namun pada landasan teori tersebut terdapat dokumen yang digunakan yaitu amplop gaji akan tetapi dalam penelitian penulis amplop gaji tidak lagi digunakan
berhubung dengan adanya buku rekening gaji pegawai masing-masing.
Fungsi yang terkait dalam pelaksanaan akuntansi penggajian di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias hampir sama dengan teori yang penulis paparkan. Dalam teori fungsi yang terkait yaitu bagian fungsi keuangan, fungsi kepegawaian, fungsi pembuat daftar gaji, fungsi pencatat waktu, fungsi akuntansi, fungsi keuangan, di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias fungsi daftar gaji dan fungsi akuntansi ditangani oleh Subbagian Keuangan, Fungsi pencatat waktu (daftar hadir) ditangani oleh Subbagian Umum dan Kepegawaian.
Dengan adanya perangkapan fungsi atau subbagian maka tidak melibatkan banyak fungsi atau bagian dalam penanganan gaji pegawai negeri sipil serta dapat bekerja sesuai dengan bidang dan tugasnya masing-masing serta dapat dipertanggungjawabkan.
Catatan Akuntansi yang digunakan dalam penggajian PNS di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
9 Nias adalah tanda terima gaji, buku kas umum, buku kas pembantu, dan buku rekening gaji pegawai. Catatan akuntansi ini sedikit berbeda dengan yang penulis paparkan pada landasan
teori karena Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Nias berpedoman pada Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Nias dimana telah diatur dalam peraturan tersebut serta format catatan akuntansi yang dibuat oleh setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nias yaitu dengan menggunakan buku kas umum (BKU).
Subbagian Keuangan memverifikasi daftar gaji yang diajukan pada DPKAD Kabupaten Nias untuk mendapatkan Surat Perintah Membayar (SPM) dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), setelah SPM dan SP2D telah dikelurkan oleh DPKAD kemudian bank yang dihunjuk mengirimkan dana gaji tersbut ke masing-masing rekening pegawai. Pihak bank mengeluarkan dokumen berupa rekap daftar gaji dan daftar rincian gaji untuk
dijadikan sebagai dokumen
pertanggungjawaban serta menyiapkan laporan gaji PNS.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang
akuntansi penggajian PNS pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa :
1. Akuntansi penggajian pada kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias sudah cukup baik, pembayaran gaji dibayarkan rutin setiap bulan kepada seluruh pegawai. Gaji bersih pegawai diperoleh dari gaji pokok ditambah tunjangan-tunjangan dan dikurangi dengan potongan dan iuran pegawai negeri sipil.
2. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias menggunakan kartu absensi (daftar hadir) untuk mencatat kehadiran pegawai dimana daftar hadirnya ditanda tangani masuk pagi dan sore hari.
3. Kegiatan akuntansi di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
10
2018 STIE Pembangunan Nasional
Kabupaten Nias melibatkan unsur-unsur penting yaitu dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian, catatan akuntansi yang digunakan dalam penggajian sehingga akuntansi penggajian yang diterapkan sudah cukup baik.
4.
Dalam pelaksanaan penggajian dikantor Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Nias
berpedoman pada Peraturan Bupati Nias Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Nias serta Peraturan dan Surat Keputusan (SK) lainnya yang behubungan dengan penggajian Pegawai Negeri Sipil.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan penulis, akuntansi penggajian pegawai negeri sipil di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Nias berpedoman pada Peraturan Bupati Nias Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Nias sudah cukup baik namun
disarankan pencatatan jurnal pengagajian
dipisah dari Buku kas umum (BKU) agar
pencatatannya jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Afiah, Nur Nunuy, 2008, Akuntansi Pemerintahan
Implementasi Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah, Jakarta: Kencana.
Anastasia, dkk, 2010, Sistem Informasi Akuntansi
Perancangan, Proses dan Penerapan,
Yogyakarta: Andri.
Margono, S, (2007), Metodologi Penelitian
Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Mulyadi, 2008, Sistem Akuntansi, UGM
Yogyakarta: Salemba Empat.
Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Pemerintah No.58 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.
Peraturan pemerintah Republik Indonesia No.
71 tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah.
Peraturan Peraturan Bupati Nias Nomor 3
Tahun 2015 tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Nias.
Undang-undang No. 43 tahun 1999 tentang Hak dan Kewajiban Pegawai Negeri Sipil. Umar, Husein, (1997), Riset Akuntansi, Jakarta: