• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Universitas Paramadina Program Studi Hubungan Internasional 6 Juli, Nama Lengkap/ NIM : Indah Retnoningsih/ Judul Karya Ilmiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Universitas Paramadina Program Studi Hubungan Internasional 6 Juli, Nama Lengkap/ NIM : Indah Retnoningsih/ Judul Karya Ilmiah"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1 ABSTRAK

Universitas Paramadina Program Studi Hubungan Internasional 6 Juli, 2015

Nama Lengkap/ NIM : Indah Retnoningsih/206000180 Judul Karya Ilmiah

Peranan Office for Coordination Humanitarian Assistence (OCHA) Melalui Flash Appeal For Haiti Dalam Menanggulangi Kondisi Darurat Pasca Gempa Bumi di Haiti ( Januari – Februari 2010 )

Jumlah halaman naskah : 3 (buku), 7 (website), 1 (artikel online0, 4 (dokumen).

OCHA roles throught Flash Appeal for Haiti as main actor in humanitarian rescue operation for Haiti Earthquake which executed organization function for rescue and evaluated earthquake victims, coordinating between humanitarian agency and leader from cluster humanitarian.

OCHA as United Nations humanitarian agency will be responsible to result response emergencies Flash Appeal for Haiti which is held from January until February 2010. This proves that International organization have important roles in completion low politic issues which related to environmental and humanitarian aid.

The role of which is executed by OCHA reflect that not only state actor which may affect the scope of globalization, however non state actor be able as main actor in influencing non traditional issues with invited another institutions within problem completion process

Keywords : Earthquake of Haiti, OCHA, Flash Appeal for Haiti.

(2)

2 I. Pendahuluan

Isu lingkungan merupakan isu baru dalam konteks kajian hubungan internasional. isu lingkungan, merupakan isu yang memiliki permasalahan kompleks yang sangat kuat. Karena dalam isu lingkungan, terdapat beberapa aspek penting yang terlibat didalamnya, seperti aspek ekonomi, politik, sosial dan budaya dan para peneliti lingkungan hidup. 1 pada akhirnya, isu lingkungan mengarah pada bentuk “Environmental Security,” karena para penempuh kajian hubungan internasional menganggap ancaman pada lingkungan hidup meimbulkan dampak yang serius, yang dapat mempengaruhi keamanan nasional dan internasional.2

Salah satu bentuk isu lingkungan hidup, yang tidak pernah diharapkan kedatangannya bencana alam. Bencana alam merupakan suatu bentuk fenomena dari alam yang kehadirannya tidak pernah dapat diprediksi kapan hal tersebut akan terjadi. Bencana alam merupakan suatu bentuk ancaman yang membuat kerusakan dan kerugian secara materil dan trauma psikologis bagi yang terkena dampak kejadian dari fenoma alam tersebut.3 Bencana alam merupakan kajian isu lingkungan hidup yang dapat dianalisa dari konsep national power. Karena bencana alam memiliki keterkaitan dengan kekayaan dan sumber daya yang dimiliki oleh suatu negara. Pengertian ini dimasukdkan kepada bagian Elemen Power yang tidak nyata ( intangible ). Bencana alam tergolong power yang tidak nyata dikarenakan kekuatan dari fenomena bencana alam, tidak dapat diprediksi kapan kejadiannya akan terjadi. Dan bencana alam dapat menyebabkan kehancuran dan kerusakan keadaan apabila terjadi di suatu negara.4

Bencana alam menjadi suatu bentuk ancaman, dikarenakan bencana alam memiliki dampak fisik, yang dapat membahayakan kehidupan umat manusia. Kriteria bencana alam, mengacu pada semua unsur atmosfir, hdrologi dan geologi. Akibat dari frekuensi, tingkat keparahan serta tempat lokasi terjadinya bencana alam, hal tersebut dapat mempengaruhi pandangan pemikiran umat manusia, tempat tinggal , serta kerugian yang akan mereka dapati, apabila bencana alam menimpa kehidupan mereka. Bencana alam belum bisa dikategorikan sebagai fenomena alam. Karena fenomena alam, merupakan gejala dari alam yang tidak

1 Rizki Damayanti, (2010). Pengantar Hubungan Internasional, Greentea, Jakarta, 85. 2 Anak Agung, Banyu Perwita, (2005). Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 130.

3 Hazards & Disasters, diunduh dari http://www.eoearth.org/topics/view/51cbfc79f702fc2ba8129ec5/ diakses 15 Februari 2014 pukul 23.00 WIB.

(3)

3 menimbulkan ancaman bahaya. Akan tetapi, fenomena alam yang terjadi daerah pemukiman penduduk, dapat menimbulkan ancaman bagi penduduk setempat, yang tinggal di daerah tersebut. Karena sebuah peristiwa besar, yang dapat mengancam kehidupan keselamatan hidup manusia, serta menimbulkan dampak kerugian materil dan psikologi bagi yang terkena dampaknya secara langsung, dari peristiwa besar tersebut, merupakan arti pengertian dari bencana alam.5

Dari semua jenis klasifikasi bencana alam yang pernah terjadi di muka bumi ini, hanya gempa bumi yang merupakan bencana alam yang paling sering terjadi beberapa kurun waktu setiap tahunnya, di berbagai belahan negara di dunia. Gempa bumi merupakan peristiwa geologi di dalam bumi yang memiliki getaran paling kuat. Ketika getaran tersebut sampai ke atas permukaan bumi, maka getaran tersebut memuat kerusakan pada benda – benda buatan manusia dan alam. Serta terkadang, gempa bumi juga dapat menimbulkan korban jiwa, bagi yang terkena dampak langusng dari goncangannya tersebut.6

Kekuatan gempa dapat diukur dengan alat yang bernama seismograf. Ketika gempa terjadi, perangkat ini mengubah energi gelombang menjadi sebuah unit standar pengukuran seperti skala richter. Gerak gempa disebabkan oleh pelepasan energi potensial cepat, yang disimpan ke dalam gerakan energi kinetik. Kebanyakan gempa bumi dihasilkan secara bersamaan, yang berasal dari zona batas lempeng tektonik, atau di sepanjang pegunungan tengah samudera. Gempa bumi yang terjadi pada pagi petang dan sore hari, dapat menimbulkan efek kehancuran yang lebih besar, dikarenakan pada waktu tersebut orang – orang sedang mengadakan aktifitas untuk bekerja. Bahaya yang dihasilkan dapat berupa kehancuran bangunan infrastruktur, kebakaran, tsunami, kematian serta menghancurkan tempat tinggal rumah penduduk.

Pada tanggal 12 Januari 2010 pukul 16.53 waktu setempat, piringan kerak bumi dari pulau Karibia bergerak sehubungan dengan adanya terjadi gempa bumi besar berkekuatan 7,0 pada skala richter melanda Republik Haiti yang terletak di Kepulauan Hindia Barat.7 Menurut perkiraan resmi, 316.000 orang dinyatakan tewas, dan 300.000 ribu orang terluka, serta 1,3 juta orang menjadi pengungsi.8

5 What are natural hazard ? diunduh dari http://www.oas.org/osde/publications/Unit/oea54e/ch05.htm, diakses 7 Desember 2014, Pkl 13.00 WIB.

6 Earthquake diunduh dari http://www.encyclopedia.com/topic/earthquake.aspx, diakeses 10 Desember 2014, Pkl 15.00 WIB

7 Haiti Earthquake diunduh dari http://www.eoearth.org/view/article/153237/, diakses 9 Agustus 2014 pukul 13.00 WIB.

(4)

4 Tabel I.I

Bencana Alam Gempa Bumi Di Berbagai Negara Di Dunia

Tahun Lokasi Jumlah Korban Magnitude

2002 Hindu Kush, Afghanistan

35.9N 69.2E 1000 orang tewas 6,1 ritcher 2003 Iran Tenggara, 28.99N

58.31E

31000 orang tewas 6.6 ritcher

2003 Algeria Utara, 36.90N 3.71E

2266 orang tewas 6,8 ritcher

2006 Indonesia, -7.961 110.446 5749 orang tewas 6,3 ritcher 2010 Cina Utara, Qinghai

33.165 96.548

2200 orang tewas 6,9 ritcher

2010 Haiti, 18.443 -72.571. 316000 orang tewas 7,0 ritcher

Sumber : Earthquakes with 1,000 or More Deaths since 1900, USGS Science For A Changing World9

Berdasarkan pernyataan tabel I.I, bencana alam gempa bumi yang paling banyak memakan korban jiwa adalah gempa bumi yang terjadi di Haiti, pada tahun 2010. Gempa bumi Haiti, menimbulkan korban jiwa dengan angka kematian tertinggi hingga 316000 ribu jiwa. 10

Titik pusat gempa ini, berada di permukaan bumi dengan kedalaman 10 km, dengan pusat gempa yang terletak sekitar 17 km dari selatan Leogane, tepatnya pada bagian barat ibukota Port au Prince, di Kabupaten Ouest. Efek gempa ini dirasakan hingga ke wilayah kabupaten Ouest, Sud-Est, dan Nippes, Port au Prince, daerah metropolitan, termasuk komune Port au Prince, Carrefour, Petionville, Delmas Tabarre, Cité Soleil, dan Kenscoff, yang semua daerah ini merupakan daerah yang mengalami kerusakan yang sangat parah. Sedangkan 80% dari kota Leogane dinyatakan hancur.11

9Earthquakes with 1,000 or More Deaths since 1900 diunduh dari http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/world/world_deaths.php, dakses 5 Desember 2014 pkl 00.00 WIB.

10 Ibid.

11 Haiti Earthquake PDNA diunduh dari

http://www.gafspfund.org/sites/gafspfund.org/files/Documents/Haiti_PDNA.pdf , diakses 3 Maret 2015, pkl 09.30 WIB.

(5)

5 Gempa bumi ini menimbulkan dampak yang signifikan terhadap masyarakat Haiti. Karena negara ini ditandai dengan kemiskinan yang tinggi, sebelum terjadinya gempa. Sekitar 67% masyarakat Haiti hidup dengan kurang dari US$ 2/ hari. Dan sekitar 1,5 juta orang yang mewakili 15% populasi Haiti telah terpengaruh oleh kemiskinan sebelum terjadinya gempa. Setelah terjadinya gempa, banyak korban yang berjatuhan dan kehilangan nyawa yang berjumlah 220.000 orang. Serta 300.000 ribu orang mengalami luka. Tidak hanya luka-luka, ribuan orang membutuhkan dukungan psikologis atau pengawasan psikososial.

Selain itu, sekitar 1,3 juta orang tinggal di tempa penampungan sementara di daerah metropolitan Port au prince. Dan lebih dari 500.00 orang telah meninggalkan daerah bencana untuk mencari perlindungan ke wilayah aman di Haiti. Pada akhirnya menimbulkan dampak kesulitan dalam mendapatkan akses makanan dan pelayanan dasar yang sudah ada. Karena gempa ini, meluluhlantahkan pusat ekonomi Haiti beserta administrasi pemerintahannya. Sehingga menimbulkan dampak akut terhadap kapasitas kelembagaan manusia di sektor publik dan swasta, setya mitra keuangan internasional yang secara teknis dari bagian non pemerintah tertentu, seperti organisasi non pemenrintah (NGO).12

Di lain hal, total nilai kerusakan dan kerugian yang disebabkan oleh gempa ini, diperkirakan mencapai nila US$ 7,804 miliar dolar, hal ini sedikit lebih setara dengan PDB Haiti tahun 2009. Menurut metode damage, loss, and needs assessment, dalam 35 tahun periode gempa bumi internasional, untuk pertama kalinya gempa bumi Haiti memiliki kerusakan dan kerugian yang lebih tinggi daripada pendapatan ekonomi negaranya. Selain itu, sebagian besar kerusakan dan kerugian 70% diderita oleh sektor swasta, sebesar US$, 5,722.000.000, sedangkan untuk kerugian sektor publik, diperkirakan mencapai 30%, dengan kisaran US$ 20,810.0000.13

Sedangkan untuk aset infrastruktur yang hancur akibat gempa, terdiri dari unit perumahan, sekolah, bangunan rumah sakit, jalan, jembatan, bandara dan pelabuhan, yang diperkirakan mencapai kisaran 50% dari total bencana, dengan total kerugian sebesar US$ 4,302 miliar.

12 Ibid., 5

(6)

6 Tabel 1.2

Kerusakan dan Kehilangan Di Sektor Swasta dan Umum

Kategori Kerusakan US$ ( Juta ) Kehilangan US$ (Juta)

Umum Swasta Total Umum Swasta Total

Pengelolaan Linkungan dan Resiko Bencana

3 0 3 321,4 175 496,4

Sektor Sosial 153.8 522.4 676.4 197.8 500.6 698.3

Infrastruktur 621.9 2538.6 3160.5 868.7 520.6 1389.3

Sektor Produksi 3.1 394.0 397.1 0 933.3 933.3

Jumlah 781.8 3455.0 4237.0 1387.9 2129.4 3517.3

Sumber : Table A: Summary of Damage and Loss (US$ (million), Updated: March 8, 2010

Berdasarkan tabel I.2 dapat dilihat, jika kerusakan infrastruktur di level paling tinggi, dengan jumlah kerusakan di bidang umum, sebesar 621,9 Juta dolar, dan bagian swasta sebesar 2538,6 juta dolar. Maka total kerusakan di bidang infrastruktur sebesar 3160,5 juta dolar. Sedangkan di bagian kehilangan infrastruktur umum, berkisar sekitar 868,7 juta dolar untuk bagian umum di kategori kehilangan, sedangkan untuk sektor swasta berada di kisaran 520,6 juta dolar Amerika Serikat. Maka jumlah keseluruhan dari kerusakan dan kehilangan di bidang infrastruktur berkisar 1389,3 juta dolar Amerika.14

Sedangkan kerugian di bidang ekonomi sangat variasi dari berbagai bidang. Seperti kerugian produksi, pengurangan pendapatan, kehilangan pekerjaan serta upah, kenaikkan biaya produksi serta lainnya, yang diperkirakan mencapai 45% selama bencana dengan total angka US$ 356,100.0000. Sektor perumahan, merupakan sektor yang paling terasa terkena dampak gempa ini, kisaran kerusakan mencapai 40%, dengan total US$ 2,300 miliar. Kerugian tersebut sudah termasuk kedalam nilai berbagai jenisa dan standart perumahan yang hancur, yang sebahagian merupakan barang-barang dari rumah tangga. Lebih lanjut, kerugian perumahan diperkirakan mencapai kisaran US$ 739.000.000, yang sudah termasuk kedalam biaya tempat penampungan sementara, biaya pembongkaran, serta nilai kerugian sewa rumah.

Sektor lainnya yang penting terkena dampak yang signifikan yakni perdagangan, kerugian dan kerusakan di tafsir sebesar 8% dengan jumlah US$ 639 juta. Sedangkan bagian

14 Geo Haiti 2010, Table A Damage and Losses diunduh dari

(7)

7 transportasi dan admistrasi publik bangunan mencapai kisaran kerugian hingga 595 juta dolar Amerika Serikat. Sektor pendidikan dan kesehatan mengalami kerugian total 6% di bidangnya, dengan jumlah kebutugan rekonstruksi yang mencapai nilai angka US$ 11,500.000.000 selama 3 tahun perbaikan, dengan pembagian rekonstruksi 52% untuk sektor sosial dan 15% untuk infrastruktur perumahan dan 11 % untuk lingkungan serta risiko dan manajemen bencana. Untuk sisanya antara sektor produksi, pemerintahan, dan serta aspek sektoral lalu lintas.15

Setelah terjadinya gempa bumi, upaya penanggulangan dilakukan oleh pemerintah Haiti, organisasi Internasional serta NGO lokal atau internasional. Pada pertengahan bulan februari 2010, sebanyak 160 penerbangan misi kemanusiaan berupaya mengirimkan bantuan kemanusiaan, melalui jalur udara. Dan penerbangan dilakukan dengan rute 75 kali perhari. Dilain hal, pasukan militer Amerika Serikat melakukan upaya perbaikkan fasilitas di pelabuhan laut. Setelah upaya perbaikkan berjalan kondusif, pelabuhan laut Port au Prince yang tadinya mengalami kerusakan berat, dapat berfungsi kembali dan mampu menangani 350 kontainer/hari. Hal ini diharapkan, agar mampu mengelola 1.500 bantuan barang kontainer setelah hal tersebut sepenuhnya telah diperbaiki.16

Pengalihan lapangan udara dan sebagian pelabuhan laut yang dialihkan ke Republik Dominika, diyakini mampu mengurangi beban fasilitas bantuan kemanusian di Haiti, yang dilewati pada awalnya melalui jalur darat. Dilain hal, pejabat pemerintahan Haiti masih dapat berfungsi dalam kondisi darurat. Walaupun infrastruktur pemerintahan hancur akibat gempa, akan tetapi kondisi presiden Preval tetap aman. Pada awalnya, presiden Preval tidak dapat berkomunikasi dengan para kabinet, tapi pada akhirnya, dirinya dapat beroperasi kembali melalui ruangan kecil di markas kepolisan Haiti.17

Selain itu gempa bumi juga menyebabkan beberapa pejabat dan anggota PBB tewas akibat dari dampak gempa tersebut. Dan pada akhirnya, sekretaris jendral PBB, Ban Ki Moon, mengirim asisten sekjen PBB, Edmond Muller ke Haiti pada tanggal 13 Januari 2010, untuk mengarahkan upaya tanggapan kemanusiaan PBB secara langsung. Edmond yang merupakan mantan khusus Sekretaris Jendral perwakilan PBB untuk MINUSTAH, menyatakan bahwa kerusakan yang di alami Haiti, akan dibantu oleh lima puluh negara maju, yang telah ditunjuk

15Ibid.

16 Haiti Earthquake : Crisis and Rensponse diunduh dari

http://fpc.state.gov/documents/organization/139280 diakses 22 Desember 2014 pkl 12.00 WIB

(8)

8 oleh PBB. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk membantu Haiti untuk keluar dari resiko yang dihadapi seperti di negara lain, yang gagal keluar dari kemiskinan. Maka dari itu, diperlukan perhatian tingkat tinggi dari komunitas internasional mengenai hal ini. Setelah hal itu terjadi, pada akhirnya pemerintah Haiti dan komunitas donor internasional mengadakan pertemuan dan konferensi, untuk mulai merencanakan strategi jangka panjang untuk perbaikkan Haiti. Sebuah konferensi global dijadwalkan akan diadakan pada akhir maret 2010, dimana para pendonor internasional diharapkan mau berkomitmen satu dekade untuk upaya bantuan di Haiti.18

Hal ini ditanggapi IDB (Inter American Development Bank), menyatakan bahwa kordinasi apapun yang telah direncanakan, diupayakan sebagai kunci donor bagi Haiti, untuk upaya rekonstruksi kerusakan akibat gempa bumi. Selanjutnya laporan lebih jauh menurut IDB, bahwa ada model perbedaan dalam bentuk koordinasi. Akan tetapi hal tersebut tetap terkoordinasi dengan lembaga pemerintah Haiti yang tunggal. Namun dengan upaya kekuatan donor yang tetap, akan mencapai koordinasi lahan secara nyata bagi manfaat secara fisik kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintah Haiti, dan pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip serta ketentuan yang telah berlaku (akuntabilitas).19

Dilain hal, tim kemanusian dari negara lain melakukan upaya penyelamatan dimulai semenjak 1 Februari 2010. Dan akan melakukan pertemuan dua kali seminggu untuk evaluasi, dengan setidaknya satu kali dalam pertemuan tersebut, diketuai oleh wakil pemerintah dari presiden Haiti. Dalam konsultasi dengan MINUSTAH dan Pasukan militer internasional, OCHA telah mengembangkan Joint Operations Tasking Centre (JOTC) yang mulai beroperasi pada tanggal 26 Januari 2010, yang akan fokus pada koordinasi logistik sipil hingga militer. Tim OCHA Sipil Militer Koordinasi CMCoord ( Humanitarian Civil Militiary Coordination ), diselenggarakan pada tanggal 31 Januari 2010, dan membawa poin sipil militer bersama, dengan kontak dari pihak organisasi kemanusiaan, MINUSTAH, dan Pasukan militer internasional.20

Sebuah Manajemen satuan tugas perencanaan pembersihan sisa-sisa bangunan yang hancur, telah ditetapkan dan akan bertemu pada 23 Februari 2010. Sektor bantuan kemanusiaan biasanya dibentuk selama krisis kemanusiaan, dengan tujuan mengaktifkan fungsi organisasi PBB, supaya dapat mengkoordinasikan para mitranya, memprioritaskan

18 Ibid 19 Ibid.,8 20 Ibid.

(9)

9 sumber daya yang ada, serta dapat memfasilitasi perencanaan. Di Haiti, sektor bantuan telah disusun dalam dua belas kelompok yang dipimpin oleh berbagai lembaga internasional. diantaranya :

I. Pertanian (Food and Agriculture Organization, FAO).

II. Penampungan koordinasi dan manajemen penampungan (Organisasi Internasional untuk Migrasi, IOM).

III. Pemulihan tahap awal (Program Pembangunan PBB, UNDP). IV. Pendidikan ( Dana PBB untuk anak, UNICEF).

V. Penampungan darurat dan non produk pangan (Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, IFRC ).

VI. Telekomunikasi darurat (Program Pangan Dunia, WFP). VII. Makanan (Program Pangan Dunia, WFP).

VIII. Kesehatan (Organisasi Kesehatan Dunia, WHO)

IX. Medis dan obat – obatan ( Pan American Health Organisasi, PAHO). X. Logistik (WFP).

XI. Nutrisi (UNICEF).

XII. Perlindungan (Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia, OHCHR), dengan Wilayah Port-au-Prince.21

Penjelasan organisasi PBB di paragraf atas, telah menguraikan bagaiman peran masing-masaing badan PBB mengupayakan penanggulang gempa sedini mungkin. Badan PBB ini, masing-masing memimpin upaya penyelamatan kemanusia di bidang masing-masing sesuai fungsi organisasinya. Setelah semua organisasi internasional bergerak dengan cepat, tim UNDAC dalam waktu 24 jam pasca gempa, melakukan operasi lapangan, dengan United Nations Office for Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), yang mana khusus OCHA memimpin agensi kemanusiaan bersama dengan pemerintah Haiti, dalam pendirian donor, militer serta penyelamatan warga Haiti. OCHA berkoordinasi dengan para tim penyelamat untuk mencari bantuan. Perintah OCHA dalam koordinasi, memprioritaskan aktivitas bantuan darurat kemanusiaan. Karena berdasarkan mandat dari PBB, dalam kondisi darurat, lembaga kemanusiaan PBB berkewajiban mendirikan kelompok dan wakilnya

(10)

10 untuk memimpin tanggung jawab yang spesifik, khusus ditugaskan untuk para anggotanya, yang berupaya maksimum, segera memberikan bantuang tanggap darurat untuk para korban yang selamat.22

I.2 Pembahasan

OCHA merupakan bagian dari sekretariat PBB, yang bertanggung jawab untuk menyatukan para aktor kemanusiaan, yang bertujuan memastikan respon untuk saling berhubungan (koheran) dalam keadaan darurat. 23Selain itu, OCHA juga memastikan terdapat kerangka kerja pada masing-masing aktor, yang dapat memberikan kontribusi pada upaya tanggapan kemanusiaan.24

A. Sejarah Terbentuknya OCHA

Pada bulan Desember tahun 1991, Majelis umum PBB mengadopsi resolusi 46/182, resolusi ini dirancang untuk memperkuat respon PBB, dalam keadaan darurat yang kompleks serta bencana alam. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan keefektifan operasi kemanusiaan di tempat kejadian berlangsung (lapangan).25

Selain itu, resolusi ini juga bertujuan untuk menciptakan posisi tingkat tinggi, pada pihak kordinator bantuan darurat, Emergency Relief Coordinator (ERC). Dan kegunaan baru ini akan menggabungkan ke dalam titik fokus fungsi, yang dilakukan oleh wakil-wakil sekretariat jendral PBB dalam keadaan yang darurat dan kompleks. Dan pada bagian fungsi PBB untuk bencana alam, akan ditangani oleh Organisasi Penanggulangan Bencana PBB.26

Setelah resolusi selesai diadopsi, segera pihak sekretaris jendral PBB membentuk departemen urusan kemanusian, Department of Humanitarian Affairs (DHA). Setelah itu status DHA ditugaskan oleh wakil sekretaris jendral ERC, berada di bagian urusan kemanusiaan, yang memiliki kantor di New York dan Jenewa sebagai bentuk dukungan resmi dari kelembagaan. Dilain hal, pengajuan resolusi 46/182 juga membetuk kedudukan

22Glenn Hastedt, Donna L Lybeck, Vaughn P Shannon, (2014), Cases In International Relations Pathways to Conflict and Cooperation, SAGE Publications LTD, London, United Kingdom h.220 23 Who We Are diunduh dari http://www.unocha.org/about-us/who-we-are, diakses 28 Januari 2015, pkl 14.00 WIB.

24 Ibid.

25 History of OCHA diundah dari http://www.unocha.org/about-us/who-we-are/history, diakses 29 Januari 2015, pkl 18.00 WIB.

(11)

11 komite antar lembaga, Inter Agency Standing Committee (IASC). Proses ini memperkuat (konsolidasi) pihak Central Emergency Fund Revolving sebagai mekanisme kunci koordinasi dan pelaksanaan dari ERC.27

Dan pada tahun 1998, sekretaris jendral PBB mereformasi sebagian program kemanusiaan, dan setelah itu bagian DHA direorganiasai menjadi kantor koordinasi urusan kemanusiaan (OCHA). Mandatnya diperluas untuk mencakup koordinasi respon kemanusiaan, serta pengembangan dan kebijakan pembelaan (advokasi) kemanusiaan.28

B.Fungsi dan Misi dari OCHA

OCHA melakukan fungsi koordinasi yang utama melalui pihak IASC (Inter Agency Standing Committee), yang diketuai oleh bagian ERC (Emergency Relief Coordinator). Pihak yang mencakup dalam hal ini adalah, semua mitra kemanusiaan dari badan-badan PBB, serta dana dan program untuk gerakan Palang Merah dan LSM. Pihak IASC hanya memastikan pengambilan keputusan antar lembaga, untuk menanggapi keadaan yang kompleks serta darurat. Respon ini meliputi penilaian terhadap kebutuhan memperkuat permohonan, pada pengaturan koordinasi di lapangan dan pengembangan kebijakan kemanusiaan.29

Sedangkan misi dari OCHA adalah, memobilisasi dan mengkoordinasikan aksi kemanusiaan yang dalam dan efektif, serta kerjasama mendasar dengan para aktor nasional dan internasional dalam rangka untuk meringankan penderitaan manusia dalam bencana dan keadaan darurat. Selain itu misi OCHA juga mendukung hak-hak bagi orang yang membutuhkan pertolongan, mempromoskian dan kesiapan dan pencegahan terhadap bencana, serta memfasilitasi solusi yang berkelanjutan untuk bantuan kemanusiaan.30

C.Flash Appeal For Haiti (Januari – Februari 2010 )

Flash Appeal merupakan strategi untuk menyusun rencana respon kemanusiaan, yang terkoordinasi dengan jangka waktu tiga hingga enam bulan pertama pasca kondisi darurat. Durasi dari jangka waktu Flash Appeal, umumnya tergantung oleh persyaratan dan penghimpunan dana, dalam strategi respon penanggulangan secara menyeluruh. Dalam konteks ini, semua proyek yang dilaksanakan Flash Appeal, tidak harus bertahan sesuai jangka waktu yang ditentukan, melainkan bertahan hingga kondisi penanggulangan mulai

27 Ibid.

28 Ibid.,History of OCHA 29 Ibid.

(12)

12 membaik. Maka untuk anggaran dana dihitung sesuai waktu yang ditentukan untuk maksimum, dan apabila lebih, akan diadakan kalkulasi pengulangan hitungan, untuk tambahan pendanaan. Perihal lain, mengenai strategi penanggulangan Flash Appeal, yakni dilaksanakan secara umum oleh Humanitarian Coordination PBB, dengan pengadaan pertemuaan diskusi, beserta pihak utama yang bertanggung jawab dalam proses Flash Appeal, menggunakan kurun waktu dua hari, pasca terjadinya bencana besar, atau dalam hal menanggapi krisis yang sedang berlangsung, dalam kondisi pemulihan yang lambat.

Flash Appeal berisi analisis konteks dan kebutuhan kemanusiaan, dengan memprioritaskan kebutuhan secara spesifik, serta penilaian apa yang tersedia, bagi pemberian bantuan kemanusiaan. Selain itu Flash Appeal memiliki bukti lain, berupa “laporan resmi, pemantuan jarak jauh, informasi latar belakang, serta kesimpulan, berupa rencana tanggap pada level strategis umum, serta rencana sektor, yang termasuk dalam proyek tertentu yang diusulkan, dan berisi informasi peran serta tanggung jawab dari aktor kemanusiaan yang berkontribusi.”

Flash Appeal secara resmi diatur dalam “Resolusi Majelis Umum PBB 46/182, yang berisi penguatan koordinasi bantuan darurat kemanusiaan dari PBB, menyatakan bahwa untuk keadaan darurat yang memerlukan respon yang terkoordinasi, maka sekjen PBB harus memastikan bahwa konsolidasi (memperkuat) Appeals, yang meliputi semua pihak dari sistem organisasi, mempersiapkan konsultasi dengan pihak negara yang terkena dampak. Proses ini dikeluarkan dalam waktu yang sangat singkat dengan kondisi apapun, yang tidak lebih dari satu minggu. Dilain hal, jika kondisi darurat berkepanjangan Flash Appeal awal yang diluncurkan, harus diperbaharui dan dijabarkan dalam waktu 4 minggu, sebagai bentuk laporan informasi baru yang tersedia.31

Maka dari itu, beberapa aktor kemanusiaan yang tergabung dalam strategi Flash Appeal yakni :

i. Humanitarian Coordination (HC) atau Resident Coordinator (RC) yang mendapat dukungan dari OCHA, bertugas untuk bertanggung jawab untuk produksi konten secara keseluruhan dari kualitas dokumen. Dalam mengkoordinasikan proses RC/HC, dalam konsultasi dengan Koordinator Bantuan Darurat (ERC) beserta mitra Lain di Humanitarian Coordination Team (HCT), berfungsi mengatur ruang lingkup serta

31 Revised Guildelines For Flash Appeals [database online] [dikutip 22 Juni 2010] diunduh dari https://docs.unocha.org/sites/dms/CAP/FA_guidelines_October_2010_v02.pdf.

(13)

13 ukuran stardartlisasi dari strategi Appeals. Apabila dalam koordinasi awal terjadi pembatalan kesepakatan yang berhubung dengan peraturan respon internasional, hal ini akan membantu dalam menghindari harapam yang tidak realistis dari anggota lembaga dan atau sektor kelompok, serta mengurangi kebingungan dalam hal penundaan tahap koordinasi.

ii. Pemimpin sektor kelompok memiliki peran penting dalam parameter Appeals, yang ditetapkan oleh RC/HC beserta HCT, yang membawa semua organisasi bekerja secara signifikan di masing-masing sektor bertanggung jawab ke dalam kelompok kerja, yang memimpin dan mengkoordinasikan pengembangan respon berencana dan memimpin pemeriksaan proyek dalam area aktivitas mereka.

iii. Respon cepat Appeals, disiapkan dalam konsultasi yang dilakukan dengan aktor-aktor kunci kemanusiaan, yang didalamnya termasuk pejabat pemerintah, donor, badan-badan PBB, LSM, Komite Internasional Palang Merah (ICRC), Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit (IFRC), Palang Merah Nasional/Bulan Sabit Merah dan aktor lainnya yang relevan.32

Pada tanggal 15 Januari 2010, di bawah proses konsolidasi Appeals PBB, Humanitarian Country Team PBB (HCT) di Haiti, mengeluarkan “Flash Appeal” untuk bantuan keuangan darurat bagi Haiti, sebesar US$ 575.000.000. Dana awal ini akan mendukung di sektor bantuan makanan darurat, kesehatan, air, sanitasi, pendidikan darurat beserta kebutuhan penting lainnya. Tidak hanya itu, perihal ini juga akan fokus pada upaya “pemulihan awal,” yang biasanya dilakukan pada awal 6 bulan pertama, setelah bencana terjadi. Meskipun hal ini telah dilakukan, akan tetapi waktu tetap pencairan dana untuk bantuan darurat, tergantung pada hasil penilain mendalam, mengenai kebutuhan yang harus segera dipenuhi, pasca bencana gempa bumi.

Selain bantuan bilateral, pendanaan juga telah diberikan kepada LSM yang beroperasi di luar dari mandat PBB. Dan bantuan dana tanggap darurat (CERF) untuk upaya “pemulihan awal” di Haiti, yang memiliki dana tanggap darurat lebih dari US$ 76.000.000, berdasarkan janji yang terikat, dan sebanyak US$ 63.000.000 telah diterima untuk negara Haiti. Dana ini telah dialokasikan oleh kelompok kemanusian PBB, LSM serta organiasi. Dana CERF PBB,

(14)

14 awalnya dibuat dengan penyediaan sebanyak US$ 10.000.000, akan tetapi jumlah dana ini meningkat, selajutnya menjadi US$ 25.000.0000.33

Sekedar informasi jika CERF merupakan dana yang sudah siap dan dikucurkan kapan saja, yang didirikan oleh Majelis Umum PBB, untuk memungkinkan pendanaan secara tepat waktu, serta dapat diandalkan dan bantuan secara kemanusiaan yang adil terhadap orang-orang yang terkena bencana alam dan jenis bantuan darurat lainnya. Hanya organisasi PBB dan organiasai internasional untuk migrasi (IOM) dapat mengakses elemen hiibah CERF, pinjaman, beserta mandat dari sekejn PBB. CERF merupakan bentuk mekanisme pendanaan, berdasarkan dari penyatuan sumber daya dari para jenis donor untuk respon kemanusiaan, perihal yang spesifik dari rencana strategis Flash Appeal, beserta daftar proyek dari dana CERF dan donor bilateral.34

D.Peranan OCHA Untuk Menanggulangi Kondisi Darurat Pasca Gempa Bumi ( Januari – Februari 2010 )

Pasca bencana gempa bumi, OCHA mengerahkan penyebaran anggota staf lapangannya, untuk upaya cepat bantuan kemanusiaan, bagi para korban yang terkena dampak gempa bumi di wilayah Haiti. Respon ini berjalan cepat, maka pada akhir minggu kedua pasca gempa, OCHA berhasil mengumpulkan personil lapangannya berjumlah 60 orang yang berada di Haiti, untuk “bergabung” melakukan upaya penyelamatan darurat untuk korban, beserta sumber daya yang selamat dari gempa bumi di Haiti.

Selain itu, dampak gempa bumi, telah memberikan dampak kelumpuhan operasional bagi sistem pemerintahan Haiti, segera pada akhirnya kantor pusat resmi OCHA di Haiti, mengambil alih respon kemanusiaan di Haiti, melalui penugasan yang diberikan langsung dari instruksi kantor pusat PBB OCHA di Haiti dan Jenewa. Dalam dua kurun perbedaan waktu dari pengawasan pusat OCHA di pusat PBB, OCHA di Haiti hampir sepanjang waktu memantau dan memimpin cepat, serta bertanggung jawab atas perkembangan respon kemanusiaan di Haiti.35

33 Haiti Earthquake : Crisis and Response,16 34 Revised Guildelines For Flash Appeals, 7

35 Evaluation of OCHA Response to the Haiti Earthquak [database online Januari report-2011]

[diakses pada 22 Mei 2015] diunduh dari

https://docs.unocha.org/sites/dms/Documents/Evaluation%20of%20OCHA%20Response%20to%20th e%20Haiti%20Earthquake.pdf.

(15)

15 Walaupun kenyataanya, infrastruktur kantor OCHA di Haiti, mengalami kerusakan akibat terpengaruh gempa, akan tetapi sistem operasional OCHA di Haiti, tetap memberikan kontribusi dengan cepat, bagi upaya penanggulangan bantuan kemanusiaan di Haiti. Bukan hanya OCHA yang berkontribusi, akan tetapi UNDAC (United Nations Disaster Assessment and Coordination) berkontribusi lebih awal, setelah 24 jam gempa bumi berakhir. Lalu setelah itu, OCHA mengembangkan lebih lanjut, penanganan kapasitas lonjakan bantuan kemanusiaan secara signifikan dan tepat waktu.

Dalam koordinasi bantuan darurat kemanusiaan ini, terdapat lima jenis kunci utama sektor bantuan kemansuiaan yang segera harus didistribusikan bagi korban gempa bumi yang selamat, yakni makanan, penyediaan layanan air bersih, pembuatan sanitasi yang baik, kesehatan, penyediaan kakus, serta logistik. Lima sektor ini didistribusikan pada dua hari pasca gempa. OCHA bersama UNDAC melakukan peranan dan tanggung jawab koordinasi upaya bantuan kemanusiaan secara jelas dan kompak. Selain itu, dua organisasi ini selanjutnya, saling bertukar informasi dan melakukan perluasan komunikasi dengan banyak jaringan organisasi kemanusiaan lainnya.

Maka untuk hasil koordinasi dari kedua organisasi kemanusiaan ini, berhasil melakukan tanggap darurat selama jangka waktu 8 minggu pertama. Dalam hal ini upaya respon darurat bantuan kemanusiaan yang berhasil, meliputi laporan untuk program darurat Haiti Revised Humanitarian Appeals Key Parameters, yakni :

i. Faktor Dana : kecepatan bobot pencairan dana, bagi respon penanggulangan darurat kemanusiaan di Haiti, menjadi faktor utama keberhasilan koordinasi darurat ini. pasca gempa berakhir, CERF mengucurkan dana sebesar US$ 10.000.000, bagi bantuan darurat kemanusiaan di Haiti.

ii. Startegi Flash Appeal : anggota OCHA di lapangan, denga cepat melakukan Flash Appeal dilaksanakan dalam kurun waktu 3 hari pasca gempa. Hal ini berasal dari instruksi kantor pusat OCHA di Haiti. Hal ini menimbulkan efek pemberian dana oleh pendonor. Bantuan dana dalam Flash Appeal ini berasal dari pihak swasta dan bilateral serta pendanaan lainnya, seperti dari dana kampanye Palang Merah Amerika Serikat, serta dana lokal dari warga Amerika Serikat dan intenasional.

iii. Mekanisme bantuan kemanusiaan Haiti : mekanisme ini berasal dari Respond Bantuan Dana Darurat (ERRF), yang merupakan mekanisme dari badan pengumpul dana yang membantu organisasi PBB dan LSM lokal Haiti dan NGO kemanusiaan di Haiti, agar

(16)

16 dapat segera melaksanakan operasional bantuan kemanusiaan di Haiti, yang dinamakan dengan Inter Agency Real Time Evaluation (IA RTE ).36

iv. Kontribusi dari tim penyelamatan internasional (USAR) : pasca gempa bumi tim USAR datang ke Haiti dan berkoordinasi dengan penasehat SAR internasional, yakni “International Search and Rescue Advisory Group (INSARAG),” untuk upaya bantuan kemanusiaan dengan koordinasi OCHA dan UNDAC. Sebanyak 26 tim USAR, telah menyelamatkan korban gempa sebanyak 134 orang di Ibukota Haiti, Port au Prince. Penyelamatan ini tercatat sebagai penyelamatan korban hidup bencana terbanyak, yang pernah ditangani oleh tim USAR.

v. Kontribusi operasional Tim UNDAC : berjumlah 18 anggota dan semua anggota ini dikerahkan tepat setelah bencana gempa usai di tanggal 12 Januari 2010. Tim ini merupakan tim pertama, yang tiba 24 jam pasca gempa bumi. Dengan kondisi yang membahayakan ini, tim UNDAC membetuk pusat koordinasi dan operasi setempat bersama On Site Operations Coordination Centre (OSOCC), yang berada di pangkalan logistik militer MINUSTAH di wilayah Port au Prince. Upaya ini mendapatkan dukungan langsung dari mekanisme perlindungan sipil Eropa “European Union Monitoring and Information Centre (EU MIC),” Staf OCHA di Haiti serta bagian teknis yang dikelola oleh Telecoms and Frontieres (TSF) dan International Hydrological Programme (IHP) beserta Tim Action Support dari Amerika Serikat. vi. Durasi Bantuan Tanggap Darurat Kemansiaan : OCHA dalam hal ini, telah beroperasi

dari tanggal 12 Januari hingga 12 Maret 2010, untuk tahap pemulihan awal, dalam kondisi tanggap darurat kemanusiaan. Total personil OCHA yang disebar dalam operasional ini berjumlah 87 orang, yang merupakan bagian dari personil koordinasi kemanusiaan. Personil OCHA dibentuk melalui mekanisme yang menangani respon dari OCHA, dan penyebaran personil dikelola dari OCHA Haiti, Republik Dominika, Miami dan Washington. Khusus untuk Miami dan Washington, digunakan sebagai penghubung informasi dengan otoritas pemerintah Amerika Serikat. Operasional ini telah dimasukkan kedalam laporan Inter Agency Real Time Evalution (IARTE), dalam proses penanganan respon kemanusiaan di Haiti.37

vii. Fungsi OCHA di Sektor Keamanan : dalam sektor ini, tugas OCHA sebagai perantara, untuk pembaharuan tugas antar lembaga dalam melindungi mekanisme penyalagunaan eksploitasi seksual kelamin terhadap korban gempa. Maka segera OCHA menangani

36 Ibid, 9. 37 Ibid, 21.

(17)

17 “proyek siaga,” yang dinamakan Gender Stanby Capacity (GenCap), serta Communications For Disaster Affected Populations (CDAC), sebagai bentuk inisiatif agar dapat berkomunikasi langsung dengan masyarakat Haiti yang menjadi korban gempa.

viii. Dampak Penanggulang Darurat oleh OCHA : Dengan pemaparan yang dijelaskan di atas, memungkinkan OCHA untuk “manfasilitasi dan mendukung mobilisasi kemanusiaan dengan skala besar.” Maka efek yang dihasilkan adalah membuat masyarakat internasional, untuk mengirimkan donor bantuan untuk menanggulangi masa kirisi di Haiti selama 6 bulan kedepan. Upaya ini berjalan dengan baik, sebanyak empat juta orang diberi bantuan pangan, dan 1,2 juta untuk penanggulangan penyediaan air bersih untuk harian, 1,5 juta lainnya menerima tempa penampungan darurat sementara. Dan 2,1 juta rumah tangga di Haiti, menermia produk non makanan (NFls) dalam bentuk kakus bagi tempat pembuangan jamban para pengungsi Haiti. sebanyak 11.000 kakus setelah dipasang, langsung dipergunakan oleh anak-anak, serta Ibu hamil dan menyusui. Selain itu, Ibu hamil dan menyusui dan ank-anak menerima tambahan makanan, yang kesemua ini merupakan implementasi dari koordinasi bantuan darurat kemanusiaan OCHA dengan organisasi kemanusiaan lainnya. Perihal ini tertuang dalam laporan 6 bulan dari Inter Agency Standing Comitte (IASC).38

I.3 Kesimpulan

Gempa bumi yang terjadi pada tanggal 12 Januari 2010 di Haiti, merupakan salah satu bentuk bencana alam yang masuk ke dalam ranah lingkup Human Security. Dikarenakan bencana gempa bumi, merupakan bentuk ancaman dari alam, yang mengancaam kelangsungan hidup umat manusia. Seperti kasus gempa bumi di Haiti tahun 2010, gempa bumi berkekuatan 7,0 skala ritcher telah menghancurkan ibukota Haiti, Port au Prince, serta beberapa ibukota Haiti lainnya, Leogane, Jacmel, Careffour, serta beberapa ibukota yang berada di wilayah selatan dan barat Port au Prince.

Gempa bumi ini menimbulkan dampak korban jiwa, luka-luka, cacat dengan kisaran jumlah keseluruhan yang mencapai 500.000 jiwa lebih, dengan skala nasional populasi Haiti 2010. Selain itu, gempa bumi di Haiti telah merusak dan menghancurkan infrastruktur bangunan, fasilitas umum, telekomunikasi, serta mengakbatkan beberapa pejabat dari PBB ikut menjadi korban yang tewas, akibat gempa bumi ini.

38 Ibid.

(18)

18 Dengan kondisi Haiti yang darurat dan kritis ini, pada akhirnya menimbulkan operasi tanggap darurat kemanusiaan bagi para aktor kemanusiaan, untuk segera menyelamatkan korban gempa yang selamat, serta melakukan upaya penanggulangan dampak gempa sedini mungkin.

Operasi kemanusiaan ini terdiri dari para lembaga kemanusiaan, seperti UNDAC, MINUSTAH, tim SAR internasional, INSARAG, USAR di bagian koordinasi tanggap darurat, dan lembaga PBB lainnya, yang ikut membantu menanggulangi dampak awal gempa bumi di Haiti di berbagai sektor.

Dalam penanggulangan kondisi darurat di Haiti, OCHA memiliki peranan penting sebagai organisasi kemansuiaan yang bertugas mengkoordinasikan antar lembaga, memimpin operasi kemansuiaan, pengumpulan donor, serta upaya penyelamatan korban dengan bantuan pasukan militer kemansusiaan PBB di Haiti (MINUSTAH). Peranan OCHA sangat penting, dibandingkan organisasi lainnya dikarenakan OCHA merupakan aktor utama yang bertanggung jawab atas berjalannya program penanggulangan bencana gempa bumi di Haiti, serta memegang peranan penting, akan keberhasilan program kemanusiaan yang sedang dijalankan untuk pemulihan dampak gempa awal, di berbagai sektor, seperti kesehatan, makanan, sanitasi, dan camp.

Untuk melancarkan peranannya, OCHA mengadakan Flash Appeal For Haiti, dengan tujuan untuk membuat program jangka pendek selama 3 hingga 6 bulan kedepan pasca gempa. Akan tetapi program ini, tidak dipatok selesai ,sesuai jangka yang dicanangkan di awal, melainkan tergantung seberapa lama pemulihan yang dilakukan oleh OCHA dan mitranya, dalam menyelesaikan proses program tersebut dengan keberhasilan yang memuaskan. Maka dari itu, untuk kelancaran program ini, upaya donor harus dilakukan. Dengan tujuan untuk pembiayaan pemulihan awal dampak gempa, dengan kondisi darurat pasca gempa di Haiti benar-benar berakhir. Tepatnya tanggal 15 Januari, donor untuk Flash Appeal diluncurkan. Donor ini berasal dari HCT OCHA di Haiti dengan jumlah kisaran yang mencapai US$ 575.000.000. Dan dana awal ini, akan mengadakan pemulihan di sektor bantuan makanan darurat, kesehatan, air, sanitasi, pendidikan darurat beserta kebutuhan penting lainnya.

Setelah program Flash Appeal berjalan selama 8 minggu, program ini memberikan keberhasilan pertama untuk upaya penanggulangan korban serta dampak awal gempa di berbagai sektor penting di Haiti. Program ini didukung penuh oleh pemerintah Haiti serta, organisasi bantuan darurat kemanusiaan lainnya, seperti USAR, tim SAR, UNDAC,

(19)

19 MINUSTAH, dan INSARAG. Yang melakukan respon kemanusiaan dalam kondisi darurat setelah 24 jam lebih dulu OCHA dan koordinasinya dengan UNDAC, melakukan upaya penyelamatan bagi para korban yang selamat. Dan untuk di sektor lainnya, terdapat beberapa lembaga PBB yang ikut membantu OCHA dalam pemulihan kondisi darurat. Yakni UNICEF untuk pendidikan, WHO untuk kesehatan, makanan oleh FAO dan WFP, serta mitra utama OCHA lainnya yang terdiri dari NGO dan organisasi kemanusiaan lainnya.

Keberhasilan OCHA ini merupakan keberhasilan yang layak mendapat apresiasi dari masyarakat internasional. Dengan dukungan Flash Appeal, beban kondisi Haiti pasca gempa sedikit berkurang, karena Flash Appeal ini merupakan Flash Appeal terbaik sepanjang tahun 2010. Tidak menghenrankan jika, operasi kemansuiaan yang dipimpin oleh OCHA akhirnya berhasil dalam mengatasi kondisi darurat di Haiti yang carut marut akibat dampak gempa. Perihal ini layak dijadikan contoh bagi aktor kemanusiaan lainnya, bahwa kerjasama tim yang solid serta perencanaan yang matang, untuk proses berjalannya program kerja ,merupakan hal utama dari keberhasilan suatu program. Untuk itu Flash Appeal for Haiti dapat dijadikan contoh nyata dari keberhasilan peranan organisasi internasional, dalam merealisasikan fungsinya dengan nyata, dan membuktikan tidak hanya aktor negara yang selama ini dianggap berperan penting untuk memecahkan suatu permasalahan, melainkan aktor kemanusiaan lainnya, seperti organisasi, NGO dapat memainkan peran penting, untuk penyelesaain suatu masalah yang tejadi di era globalisasi saat ini.

(20)

20 Daftar Pustaka

Buku

Rizki Damayanti, SIP, MA, (2010). Pengantar Hubungan Internasional, Greentea, Jakarta,85.

DR.Anak Agung, Banyu Perwita, (2005). Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 130

Glenn Hastedt, Donna L Lybeck, Vaughn P Shannon, (2014), Cases In International Relations Pathways to Conflict and Cooperation, SAGE Publications LTD, London, United Kingdom, 220

Website

Hazards & Disasters (database online) dikutip 15 Februari 2014; diunduh dari

http://www.eoearth.org/topics/view/51cbfc79f702fc2ba8129ec5/.

What are natural hazard ? (database online) dikutip 7 Desember 2014; diunduh dari

http://www.oas.org/osde/publications/Unit/oea54e/ch05.htm.

Earthquake (database online) dikutip 10 Desember 2014; diunduh dari

http://www.encyclopedia.com/topic/earthquake.aspx.

Who We Are (database onlie) dikutip 28 Januari 2015; diunduh dari

http://www.unocha.org/about-us/who-we-are.

History of OCHA (database online) dikutip 29 Januari 2015; diunduh dari

http://www.unocha.org/about-us/who-we-are/history.

Earthquakes with 1,000 or More Deaths since 1900 (database online) dikutip 5 Desember 2014; diunduh dari http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/world/world_deaths.php.

UNEP. (2010) Geo Haiti 2010, Table A Damage and Losses (database online) dikutip 7 Juni 2015; diunduh dari http://www.pnuma.org/deat1/pdf/GEO_Haiti2010_IN(web).pdf,.

(21)

21 Peter.Saundry. (2012) Haiti Earthquake [online] http://www.eoearth.org/view/article/153237/, diakses (9 Agustus 2014)

Dokumen Online

United Nations. (2010) Revised Guildelines For Flash Appeals (online)

https://docs.unocha.org/sites/dms/CAP/FA_guidelines_October_2010_v02.pdf, diakses (22 Juni 2010)

PDNA. (2010) Haiti Earthquake PDNA (online)

http://www.gafspfund.org/sites/gafspfund.org/files/Documents/Haiti_PDNA.pdf, (diakses 3 Maret 2015)

Rhoda. Margossesn, Maureen. Taft. Morales (2010) Haiti Earthquake : Crisis and Rensponse (online) http://fpc.state.gov/documents/organization/139280 diakses (22 Desember 2014)

Evaluation of OCHA Response to the Haiti Earthquak (online) Januari report-2011

https://docs.unocha.org/sites/dms/Documents/Evaluation%20of%20OCHA%20Response%20 to%20the%20Haiti%20Earthquake.pdf, diakses 22 Mei 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam konteks pemikiran ke-Islam-an dan ke-Indonesia-an, atau wawasan ke- Islam-an dan wawasan kebangsaan, HMI yang bersumber dari rumusan tujuan HMI yang pertama dan kedua,

Dalam modul ini akan dipelajari tentang momen gaya, momen kopel, koordinat titik tangkap gaya resultan, momen inersia, momentum anguler sebagai dasar untuk mempelajari

Pewarnaan pada peta merepresentasikan banyak tindak kejahatan yang terjadi, dengan demikian, akan terlihat secara objektif seberapa rawan daerah kota Bogor seperti dapat dilihat

Penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai.. Penilaian Autentik

Sehubungan dengan kesimpulan hasil penelitian ini, maka implikasi dalam hasil penelitian ini bahwa ada hubungan yang positif signifikan antara pergaulan teman sebaya

Untuk karyawan di Satkes Denma Mabes TNI yang sudah dilakukan penilaian prestasi kerja pada tahun 2014 dan dilaksanakan pengusulan ke pimpinan dari 7 orang

Sedangkan bagi guru, motivasi diperlukan untuk: (1) membangkitkan, mengangkat dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil, (2) mengetahui dan

Sebagai konsekuensi dari adanya ketentuan bahwa hakim yang memeriksa perkara dalam sidang dengan menggunakan sistem small claim procedure adalah hakim tunggal,