1
1.1. Latar Belakang Penelitian
Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia dan dengan kita berkomunikasi maka kita menyatakan diri dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berfikir dan berkomunikasi penting untuk membangun konsep perilaku seperti apa yang kita inginkan. Dengan berkomunikasi kita dapat menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan kita, untuk memberi makan dan pakaian kepada diri sendiri, memuaskan kepenasaran kita akan lingkungan dan menikmati hidup serta untuk menciptakan dan memupuk hubungan denganorang lain. Komunuikasi juga mempunyai fungsi isi yang melibatkan pertukaran informasi yang kita perlukan untuk menyelesaikan tugas dan fungsi hubungan yang melibatkan pertukaran informasi mengenai bagaimana hubungan kita dengan orang lain.1
Satuan Kesehatan Detasemen Markas Besar TNI ini sesuai dengan Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur Detasemen Markas Markas Tentara Nasional Indonesia (Denma Mabes TNI ) mempunyai jumlah personel sebanyak 115 orang, dimana 10 Orang melaksanakan perbantuan di luar Satkes yaitu di Poliklinik Poliklinik yang tersebar di beberapa Satuan Kerja Mabes TNI, dan yang aktif di Satkes Sendiri sejumlah 105 orang yang tersebar di beberapa
bagian mulai dari staf Pribadi Komandan Satkes, Bagian Tata Usaha, Bagian urusan Operasi, Bagian Gudang Bekal Kesehatan, Bagian Poliklinik serta bagian Unit Khusus, Dalam Organisasi Satkes ini terdapat Atasan dan Bawahan yang selalu melakukan komunikasi baik itu komunikasi kebawah, komunikasi keatas, komunikasi horizontal maupun komunikasi lintas saluran, Tetapi yang sering ditemui di Satkes Denma Mabes TNI adalah sering terjadinya salah koordinasi diantara beberapa personel yang mengakibatkan kesalah pahaman dan berakibat kurang baik terhadap Kinerja Personel yang ada di Satkes Denma Mabes TNI. Walaupun Pimpinan tertinggi Satkes ini dalam hal ini adalah Komandan Satuan Kesehatan selalu menekankan pentingnya kekompakan yang harus tetap dijaga diantara sesama personel sehingga tidak terjadi kendala didalam penyelesaian tugas pokok dari masing masing personel tersebut.2
Dansatkes seringkali menyampaikan informasi pada saat pelaksanaan apel baik apel pagi maupun apel siang yang diikuti setiap harinya oleh seluruh personel Satkes Denma Mabes TNI adalah tentang kewajiban mengikuti apel yang harus dilaksanakan oleh seluruh personel Satkes Denma Mabes TNI, apabila kewajiban apel tidak dilaksanakan maka akan berakibat kurang baik bagi kinerja seluruh personel.
Dansatkes juga sering mengingatkan secara langsung kepada anggota maupun melalui Kepala Urusan/Kaur tentang kedisiplinan, karena apabila personel Satkes Denma Mabes TNI tidak menanamkan jiwa disiplin dalam dirinya maka bagaimana kinerja personel tersebut dapat maksimal dan ini dapat 2Keputusan Panglima TNI Nomor KEP/15/II/2005 Tanggal 14 Maret 2005
dilihat dari kehadiran pada saat apel pagi dan apel siang. Pada saat apel tersebut ada beberapa anggota yang tidak hadir serta mempunyai berbagai macam alasan bahkan pada saat pelaksanaan apel disaat anggota sedang melaksanakan apel masih terdapat beberapa anggota yang mencari kesempatan untuk tidak melaksanakan apel pagi dengan berpura pura sibuk di ruangannya.
Selain penanaman sikap disiplin yang diwujudkan dalam pelaksanaan apel pagi dan apel siang, Didalam pelaksanaan kerja sehari seharipun setiap karyawan dituntut untuk melaksanakan tugasnya dengan menggunakan kemampuannya secara optimal karena hal ini berkaitan dengan penilaian yang dilakukan oleh pimpinan dalam hal ini pejabat penilai adalah Dansatkes Denma Mabes TNI dimana hasil penilaian ini akan berkaitan dengan prestasi kerja yang dicapai oleh karyawan yang akan menentukan apakah karyawan tersebut memenuhi kriteria untuk bisa diberikan jabatan yang lebih tinggi dari jabatan semula atau jabatan yang saat ini dipegangnya. Dalam menyelenggarakan tugas diperlukan PNS yang profesional, bertanggungjawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititik-beratkan pada sistem prestasi kerja dan untuk menjamin obyektivitas dalam mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan pangkat diadakan penilaian prestasi kerja.
Penilaian Prestasi Kerja PNS adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan perilaku kerja PNS. Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin obyektivitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem
prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. Adapun Manfaatnya dapat digunakan dalam menetapkan pengembangan karier/promosi , untuk menetapkan training, untuk menentukan standar penggajian/tunjangan, untuk menentukan mutasi/perpindahan pegawai, meningkatkan produktivitas dan tanggungjawab pegawai, meningkatkan motivasi pegawai, mengukur keberhasilan kepemimpinan seseorang. Prinsip Penilaiannya adalah Obyektif, terukur, akuntabel, partisipatif, transparan dan aspek Perilaku Kerja meliputi orientasi pelayanan, integritas, komitmen disiplin, kerjasama, kepemimpinan. Nilai capaian SKP dinyatakan dengan angka dan sebutan 91–ke atas (Sangat baik), 76–90 ( Baik), 61 –75 (Cukup), 51–60(Kurang), 50–ke bawah (Buruk).3
Untuk karyawan di Satkes Denma Mabes TNI yang sudah dilakukan penilaian prestasi kerja pada tahun 2014 dan dilaksanakan pengusulan ke pimpinan dari 7 orang yang memenuhi nilai capaian SKP 76-90 (Baik) sehingga 7 orang karyawan tersebut dapat menduduki jabatan/pangkat yang lebih tinggi dari jabatan/pangkat semula, tetapi ada sedikit hal hal kurang tepat yang dirasakan oleh Karyawan Satkes Denma Mabes TNI dimana untuk pemberian Reward kepada karyawan baik yang mempunyai prestasi / nilai capaian Sasaran Kerja Pegawai yang nilainya berbeda beda, untuk pemberian Rewardnya pun disamakan dan hal inilah yang membuat Kinerja Karyawan Satkes Denma Mabes TNI ini kurang maksimal, karena mereka berfikir berprestasi dengan tidak berprestasi hasil/Reward yang diberikan akan sama saja.
Dalam organisasi Satkes Denma Mabes TNI ini, tentunya Dansatkes berharap apa yang telah disampaikan mengenai Sasaran Kerja Pegawai dan penekanan mengenai penerapan sikap disiplin dan baik secara formal maupun informal dapat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh karyawan sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan tersebut.
Oleh Karena itu Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat persuasive, edukatif dan informative. Sebab tanpa komunikasi maka tidak adanya proses interaksi, saling tukar ilmu pengetahuan, pengalaman, pendidikan, persuasi, informasi dan lain sebagainya. Proses penyampaian informasi/pesan tersebut pada umumya berlangsung dengan melalui suatu media komunikasi, khususnya bahasa percakapan yang mengandung makna yang dapat dimengerti atau dalam lambang yang sama. Pengertian pemakaian bahasa dapat bersifat kongkret atau abstrak.
Pada komunikasi langsung( tatap muka ) baik antara individu dengan individu atau individu dengan kelompok atau kelompok dengan masyarakat, maka pengaruh hubungan individu ( interpersonal ) termasuk didalamnya pemahaman komunikasi ini. Namun demikian individu yang memperngaruhi proses komunikasi tidak terlepas dari pengaruh media massa terhadapnya. Walaupun komunikasi individu tak terlepas dari pengaruh kelompok, namun konsep komunikasi ini hanya melihat apa konten dari komunikasi yang dibangun oleh individu masing-masing. Hal ini berbeda dengan konsep komunikasi kelompok dimana kontennya dipengaruhi oleh motivasi bersama
dalam kelompok, tujuan tujuan yang ingin dicapai, persepsi bersama, kesan-kesan yang tumbuh dalam kelompok, model kepemimpinan yang dibangun serta pengaruh-pengaruh eksternal yang dialami kelompok akan saling mempengaruhi masing-masing anggota kelompok, termasuk juga terhadap kelompok itu secara keseluruhan dan sampai pada orang lain, tingkat tertentu seluruh individu dalam kelompok dan kelompok itu akan saling mengontrol atau mengendalikan satu dan lainnya. Persyaratan yang harus ada dalam komunikasi tatap muka adalah antara komunuikator dengan komunikannya harus langsung bertemu dan prosesnya dipengaruhi oleh emosi, perasaan diantara kedua pihak.
Persyaratan ‘harus saling bertemu’ dalam komunikasi itu karena masing-masing pihak dapat memperoleh umpan balik dari proses komunikasi yang sedang terjadi. Pengaruh komunuikator bisa sangat besar terhadap komunikannya dan sebaliknya. Makin tinggi tingkat kepercayaannya maka makin tinggi pengaruh komunikator lainnya.4
Berdasarkan uraian diatas maka saya sebagai peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pola KomunikasiPimpinan dan Karyawan untuk meningkatkan Kinerja Karyawan di Satuan Kesehatan Denma Mabes TNI Periode Mei 2015 s.d.Oktober 2015“
1.2. Fokus penelitian
Berdasarkan Latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka penulis membuat fokus penelitian sebagai berikut :
a. Pola komunikasi pimpinan dan karyawan sehingga bisa meningkatkan kinerja karyawan Satkes Denma Mabes TNI
b. Faktor yang bisa menyebabkan peningkatan Kinerja Karyawan Satkes Denma Mabes TNI.
1.3. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan pada bagian pendahuluan,
maka dapat ditarik identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana
Pola Komunikasi Pimpinan pada Satuan Kesehatan Detasemen Markas Mabes
TNI”
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui pola komunikasi pimpinan dan karyawan sehingga bisa meningkatkan kinerja karyawan Satkes Denma Mabes TNI.
b. Untuk mengetahui faktor apa saja yang bisa menyebabkan peningkatan kinerja karyawan Satkes Denma Mabes TNI.
1.5. Manfaat penelitian
1.5.1 Manfaat teoritis/akademis
a.. Bagi civitas akademika sebagai tambahan pengetahuan mengenai pola komunikasi yang diterapkan antara pimpinan dan karyawan di Satkes Denma Mabes TNI
b. Bagi penulis sebagai tambahan pengetahuan tentang faktor-faktor yang bisa meningkatkan kinerja karyawan Satkes Denma Mabes TNI.
1.5.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti untuk membuat karya ilmiah lainnya, dan untuk menambah wawasan tentang pola komunikasi kepemimpinan organisasi
1.5.3 Manfaat Sosial
Dengan penelitian ini diharapkan menghasilkan solusi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam merencanakan pola komunikasi yang diterapkan oleh pimpinan kepada karyawannya di Satkes Denma Mabes TNI sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawannya.