• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sumatera Utara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sumatera Utara."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sumatera Utara.

Secara umum, Sumatera Utara terbagi menjadi tiga kawasan, yaitu kawasan Pantai Barat, kawasan Dataran Tinggi, dan kawasan Pantai Timur. Kawasan Pantai Timur umumnya lebih maju dibandingkan dengan Dataran Tinggi apalagi Daerah Pantai Barat.

Sejarah berdirinya Dinas Pendapatan Sumatera Utara bermula pada, urusan pengelolaan pendapatan daerah berada dalam kondisi biro keuangan pada sekertariat sebagai bagian pajak dan pendapatan. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 102/II/GSU tanggal 6 Maret 1973 tentang susunan organisasi dan tata cara kerja sekertariat daerah propinsi Sumatera Utara maka biro keuangan ditingkatkan menjadi “Direktorat Keuangan”.

Dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara tanggal 21 Maret 1975 Nomor 137/II/GSU, maka terhitung sejak 1 April 1975 Sub Direktorat Pendapatan Daerah ditngkatkan menjadi “Direktorat Pendapatan Daerah”.

Pada tanggal 1 September 1975 Nomor KUPD 3/12/43 tentang pembentukan Dinas Pendapatan Daerah tingkat II diseluruh Indonesia, maka dengan demikian Direktorat Pendapatan Daerah berubah menjadi “Dinas Pendapatan Daerah”.

(2)

Semula pembentukanya berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 143/II/GSU, yang kemudian ditetapkan dengan peraturan daerah propinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 1976, yang mulai diberlakukan 31 Maret 1976 setelah Otonomi Daerah.

Kemudiaan berdasarkan Surat Mentri Dalam Negeri Nomor 061/2743/S tanggal 22 Nopember 1999 tentang Pemerintah Daerah, maka terhitung sejak tanggal keluarnya surat tersebut, sebutan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I Sumatera Utara dirubah menjadi “Dinas Pendapatan Propinsi Sumatera Utara”. Cabang Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I Sumatera Utara dirubah menjadi “Cabang Dinas Pendapatan Propinsi Sumatera Utara”.

Mengingat luasnya wilayah pengelolaan pajak Provinsi Sumatera Utara, maka sejak dibentuk tanggal 1 September 1975 dalam rangka efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, secara bertahap dilakukan pembentukan/pengembangan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) atau yang sebelumnya disebut cabang dinas. Dalam perkembangannya, pada beberapa UPTD ini terdapat organisasi Sisitem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT). Sampai tahun 2009 di Sumatera Utara telah dibentuk sebanyak 32 unit UPTD yang sekaligus terkait dengan Kantor Bersama SAMSAT.

SAMSAT merupakan singkatan dari “Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap”, dibentuk pada tahun 1976 . Dalam operasionalisasi secara koordinatif dan intergratif dilakukan oleh tiga instansi yang mempunyai tugas dan fungsi yang

(3)

berbeda tetapi mempunyai objek dana yaitu kendaraan bermotor yang berdomisili daerah Provinsi Sumatera Utara dengan kode “BK”

Instansi yang terkait dalam kantor bersama SAMSAT yaitu :

1. Kepolisian Daerah Provinsi Sumatera Utara yaitu DITLANTAS POLDA; 2. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yaitu Dinas Pendapatan Provinsi;

3. Departemen Keuangan yaitu : PT. (Persero) Jasa Raharja Cabang Sumatera Utara.

Berdirinya Kantor Bersama SAMSAT Merupakan Tindak Lanjut Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri (Menhankam, Menteri Dalam Negeri) yang membentuk kerja sama dengan sistem baru yang disebut Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Online Under Room Operation) dengan tujuan sebagai berikut :

1. Sebagai usaha untuk lebih meningkatkan Pelayanan kepada masyarakat pemilik Kendaraan Bermotor yang berdomisili di Provinsi Sumatera Utara;

2. Meningkatkan Pendapatan Provinsi Sumatera Utara melalui penerimaan dari sektor PKB dan penerimaan dari sektor BBN-KB;

3. Meningkatkan pendapatan Provinsi Sumatera Utara melalui penerimaan Asuransi Kerugian Kecelakaan Jasa Raharja Cabang Utama Sumatera Utara yang merupakan Aparat Departemen Keuangan Provinsi Sumatera Utara;

4. Sebagai usaha menyeragamkan tindakan, ketertiban dan kelancaran pengadaan Administrasi Kendaraan Bermotor.

(4)

B. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara Agar dapat memberikan Pendelegasian Wewenang dan Tanggung jawab yang seimbang, maka perlu dibentuk Struktur Organisasi yang baik, sehingga tugas yang diberikan dapat dikerjakan secara efisien, sistematis dan terkoordinir.

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi Sumatera Utara No.102/II/GSU tanggal 6 Maret 1973 tentang susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pelaksanaan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Proinsi Sumatera Utara. Dalam melaksnakan tugasnya, Kepala Dinas Pendapatan Daerah, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Dinas Dan Kepala Cabang Wajib menerapkan prinsip Koordinasi, Integrasi, Singkronisasi, Dan Harmonisasi Kerja di lingkungan Dinas Pendapatan. Semua Pejabat Struktur Dinas wajib membangun, memelihara dan membina komunikasi vertical dan komunikasi horizontal serta koordinasi serta kerja sama dengan pihak yang terkait, baik dalam lingkungan Dinas Pendapatan Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.

Yang menjadi susunan organisasi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah :

1. Kepala Dinas 2. Wakil Kepala Dinas

3. Bagian Tata Usaha, Terdiri Dari : 3.1 Sub Bagian Kepegawaian

(5)

3.2 Sub Bagian Keuangan

3.3 Sub Bagian Umum Dan Perlengkapan 3.4 Sub Bagian Organisasi Dan Hukum 4. Sub Dinas Bina Program

4.1 Seksi Perencanaan 4.2 Seksi Penyuluhan 4.3 Seksi Monitoring

5. Sub Dinas Pajak Kendaraan Bermotor, Terdiri Dari : 5.1 Seksi Teknis Perpajakan

5.2 Seksi Sengketa Pajak Dan Keberatan 5.3 Seksi Pembukuan Dan Pelaporan

6. Sub Dinas Pajak Pengambilan Dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah/Air Permukaan Dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Terdiri Dari :

6.1 Seksi Teknis Perpajakan Lain-Lain 6.2 Seksi Sengketa Pajak Dan Keberatan 6.3 Seksi Pembukuan Dan Pelaporan

7. Sub Dinas Retribusi Dan Pendapatan Lain-Lain, Terdiri Dari : 7.1 Seksi Teknis Retribusi

7.2 Seksi Bagi Hasil Pajak Dan Bukan Pajak 7.3 Seksi Penerimaan Lain-Lain

7.4 Seksi Pembukuan Dan Pelaporan

(6)

8.1 Seksi Pengendalian Keuangan Dan Material 8.2 Seksi Pengendalian Aparat Pelaksana

8.3 Seksi Pembinaan Teknis Administrasi Pendapatan

9. Unit Pelaksana Teknis

No Unit Wilayah Kerja

1. UPTD Medan Utara Medan Barat, Medan Baru, Medan Helvetia, Medan Perjuangan, Medan Tembung, Medan Labuhan, Medan Belawan

2. UPTD Medan Selatan Medan Maimun, Medan Polonia, Medan Kota, Medan Amplas, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Deli Tua, Pancur Batu

3. UPTD Binjai Kota Binjai Dan Kabupaten Langkat

4. UPTD Pematang

Siantar

Kota Pematang Siantar Dan Kabupaten Simalungun

5. UPTD Kisaran Kabupaten Asahan Dan Kota Tanjung Balai

(7)

6. UPTD rantau perapat Kabupaten Labuhan Batu

7. UPTD Tebing Tinggi Kota Tebing Tinggi

8. UPTD padang

sidempuan

Kabupaten Tapanuli Selatan

9. UPTD Kabanjahe Kabupaten Karo

10. UPTD Sibolga Kota Sibolga Dan Tapanuli Tengah

11. UPTD Sidikalang Kabupaten Dairi

12. UPTD Gunung Sitoli Kabupaten Nias

13. UPTD balige Kabupaten Tapanuli Utara Dan Kabupaten Toba Samosir

14. UPTD Penyabungan Kabupaten Mandailing Natal

10. Kelompok Jabatan Fungsional

Struktur organisasi dapat diartikan sebagai serangkaian hubungan antar individu-individu dalam suatu kelompok. Struktur ini kemudian digambarkan dalam bagan organisasi atau diagram. Diagram ini akan memperlihatkan garis-garis besar hubungan antara fungsi-fungsi dalam organisasi, arus tanggung jawab dan wewenang. Dalam pengertian luas, dapat diartikan bahwa truktur organisasi itu tergantung pada

(8)

tugas-tugas yang dilaksanakan dan wewenang yang dipergunakan oleh individu-individu dari kelompok dalam mencapai tujuan yang telah dilaksanakan.

Kantor UPT SAMSAT Binjai menerapkan struktur lini dan staf. UPT SAMSAT Binjai dipimpin oleh seorang kepala UPT, dibantu oleh Sub Bagian Tata Usaha. Kepala UPT secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pendapatan Daerah.

UPT SAMSAT Binjai terdiri dari 5 seksi. Masing-masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi. Adapun seksi-seksi itu sebagai berikut terdiri dari :

1. Seksi ABT/APU 2. Seksi PKB/BBN-KB, 3. Seksi PLL

4. Seksi PKDA dan 5. Seksi Retribusi.

C. Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

Dinas Pendapatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah untuk mengoptimalkan sumber pemasukan dan sumber dana terhadap Pendapatan Daerah untuk keperluan pembiayaan Pemerintah Daerah maka Dinas Pendapatan mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian kewenangan Pemerintah Provinsi dan tugas tersebut adalah dekonsentrasi di bidang pendapatan.

(9)

Dalam melaksanakan kegiatannya Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara, mempunyai tugas dengan sebagai berikut :

1. Membantu segala kegiatan-kegiatan dan fungsi Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara yang berada dalam wilayah Kabupaten/Kota yang

bersangkutan

2. Memberi laporan kepada Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera

Utara dan tembusan disampaikan kepada Kas Daerah Provinsi Sumatera Utara 3. Memberikan data dan informasi serta saran-saran yang berhubungan dengan

upaya Peningkatan Pendapatan Daerah Provinsi Povinsi Sunatera Utara yang berada di dalam wilayah kerja yang bersangkutan;

4. Menyelesaikan Koordinasi dan kerja sama dengan Bupati/ Walikota serta instansi terkait lainnya dalam wilayah kerja yang bersangkutan.

Dalam menghasilkan tugas-tugas pokok tersebut, maka sesuai dengan struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara, antara lain telah ditentukan Tata Kerja serta tugas dilingkungan Dinas Pendapatan Daerah yang terdiri dari :

1. Kepala Dinas

Kepala dinas pendapatan daerah mempunyai tugas membantu gubernur dalam melaksanakan kewenangan otonomi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantu di bidang pendapatan.

(10)

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tata kerja dinas pendapatan daerah, kepala dinas dibantu oleh :

a. Wakil Kepala Dinas b. Kepala Bagian Tata Usaha c. Kepala Sub Dinas Bina Program

d. Kepala Sub Dinas Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Bermotor Dan Kendaraan Diatas Air

e. Kepala Sub Dinas Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah/APU dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

f. Kepala Sub Dinas Retribusi

g. Kepala Sub Dinas Pengendalian dan Pembinaan 2. Wakil Kepala Dinas

Wakil Kepala Dinas Pendapatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan kewenangan otonomi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantu dibidang pendapatan.

3. Kepala Bagian Tata Usaha

Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dibidang Kepegawaian, Keuangan, Umum dan Perlengkapan, Organisasi dan Hukum. 4. Kepala Sub Dinas Bina Program

Kepala Sub Dinas Bina Program mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang Perencanaan dan Pengembangan, Penyuluhan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.

(11)

5. Kepala Sub Dinas Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Diatas Air (PKB-KDA)

Kepala Sub Dinas Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Diatas Air (PKB-KDA) mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang teknis perpajakan penanganan sengketa keberatan, pembukuan, dan pelaporan pajak kendaraan bermotor dan kendaraan diatas air.

6. Kepala Sub Dinas Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah/Permukaan Umum (PPP-ABT/APU) dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (BB-KB)

Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang teknis

perpajakan, sengketa dan keberatan serta pembukuan dan Pelaporan Pajak Penagambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah/ Air Permukaan Umum dan Pajak Kendaraan Bermotor.

7. Kepala Sub Dinas Retribisi dan Pendapatan lain-lain

Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang teknis Retribusi, Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak (BHP-BP) dan pendapatan lain-lain, pembukuan dan pelaporan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Kepala Sub Dinas Retribusi dan pendapatan lain-lain di bantu oleh :

a. Kepala Seksi Teknis Retribusi

(12)

c. Kepala Seksi Penerimaan Lain-Lain d. Kepala Sekai Pembukuan dan Pembinaan 8. Kepala Sub Dinas Pengendalian dan Pembinaan

Mempunyai tugas membangtu Kepala Dinas dalam bidang pengendalian keuangan, material, pengendalian aparat pelaksanaan dan Pembina teknis administrasi pendapatan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Kepala Sub Dinas Pengendalian dan Pembina dibantu oleh :

a. Kepala Seksi Keuangan dan Material

b. Kepala Seksi Pengendalian Aparat Pelaksana c. Kepala Seksi Teknis Administrasi Perpajakan

D. Gambaran Pegawai UPT SAMSAT Binjai

Secara umum Gambaran dari pegawai Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara. Penulis hanya membatasi penelitian di UPTD Binjai yang dapat digambarkan sebagai berikut:

(13)

TABEL 2.1

Daftar pegawai SAMSAT UPT Binjai

NO NAMA N.I.P Golongan Jabatan

1 ERWIN TOGA PURBA, S.sos,M.SP

19681210 198910 1 001

IV/a KEPALA UPT

2 JOHNY RAJA PRANTONO,SE, MM

19661001 199603 1 002

IV/a KASUBBAG .TU

3 ADNAN SYAMSI, SE

19601120 199002 1 001

III/d KASI PKDA

4 Dra. SITI FAUZIAH 19671107 199302 2 001 III/d KASI PLL 5. UNTUNG SURAPATI 19641231 198511 1 002 III/b BENDAHARA PENERIMAAN 6 Ridwan Nasution 19690725 199009 1 001 III/b BENDAHARA PENGELUARA N 7 Hj. RUSMINI, S.Pd 19641102 198903 2 003 III/d KASI PKB

(14)

NASUTION 1 001 9 KHAIRUL SALEH, S.Sos 19750823 199602 1 004 III/c STAF 10 SUNARDI, ST 19790107 200901 1 001 III/a STAF 11 ISWANDI 19650708 200701 1 003 II/b STAF 12 SAPARUDDIN HARAHAP 19700623 200701 1 004 II/b STAF 13 YANWAR ULI SINAGA 19600116 198909 1 001 III/b STAF

14 Dra. SITI MAHANI 19630725 199308 2 001 III/d STAF 15 Hj. NURHAYATI, S.Sos 19650202 198612 2 001 III/d KASI RETRIBUSI 16 EDY SINAGA 19610528 200701 1 001 II/b STAF 17 IRWAN NASUTION 19700503 200701 1 006 II/a STAF

18 Dra. SRI GANEFI 19631112 199403 2 002

(15)

19 Hj. ITA YASMITA 19611120 198503 2 002 III/b STAF 20 ZUBAIDAH 19670822 199008 2 001 III/b STAF 21 BACHRINSYAH, SH 19570624 198403 1 004 III/d STAF 22 DEBORA KETAREN, SP 19770310 200901 2 001 III/a STAF 23 T.M. SYAIFUL 19561202 197809 1 001 III/c STAF 24 MANGATUR NAINGGOLAN 19590928 198103 1 004 III/b STAF 25 SAIPUL BAHRI 1920610 198303 1 006 III/b STAF 26 PUGUH IRVAN PAMULARSIH SUKMO UTOMO, SP 19740820 201001 1 010 III/a STAF 27 ARMANSYAH 19640830 199303 1 003 II/c STAF

(16)

2 003 29 ANDIKO FAHRIZAL TARIGAN 19821022 201001 1 002 II/a STAF 30 FENIA RISKA DANUYANTI 19810128 201001 2 002 II/a STAF

Sumber : Kantor SAMSAT UPT Binjai tahun 2011

Selain dari pegawai diatas, UPTD SAMSAT Binjai juga dibantu oleh pegawai honor dan tenaga out sourching yang bekerja setiap hari kerja di UPTD SAMSAT Binjai.

TABEL 2.3

Pegawai Honor Kantor Bersama SAMSAT UPT Binjai

No NAMA JABATAN

1 M. SAFRI GINTING TENAGA HONOR

2 RASYID sda

3 IRFANSYAH sda

4 EMMA SARY NASUTION sda

5 AHMAD EFFENDI NSAUTION sda

(17)

TABEL 2.4

Pegawai Out-Sourcing Kantor Bersama SAMSAT UPT Binjai :

No. NAMA

1 RATNA SARI GINTING 2 HENDRA PRABUDY 3 ERMINA SARI HARAHAP 4 CITRA ADITYA

5 HENNY NATALIA 6 M. ARIF WIDODO 7 PRATAMA PUTRA 8 DIAN EKA PUTRI 9 IMRON NAZLANI SRG 10 ROHIMAWATI RITONGA 11 ANDRIS F. TOMI LBN TOBING 12 SRI WAHYUNI

13 TIKA OKTALIA NASUTION 14 HASANUDDIN

15 FRANSISCO 16 IBNU FARIZ

17 FACHRUR ROZI POHAN 18 ARLES JUANDI SINAGA

(18)

19 EFFENDI SIMATUPANG 20 AFLUQFY HARAHAP

21 ARYANTI RIWAYATI YUSMAINI

Referensi

Dokumen terkait

lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai. 3) Pengaruh disiplin kerja terhadap motivasi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa disiplin kerja

Analisa Data Menggunakan Metode Simple Additive Weighting ( SAW ): Analisa data dalam penelitian ini menggunakan metode Simple Additive Weighting ( SAW ). Penelitian

Menjaga siswa kelas VIII E menyanyikan lagu Indonesia Raya kemudian di lanjtkan dengan tadarus 2..

pembelajaran di kelas, yang sangat membosankan oleh karena itu guru harus mengubah pengolahan kelas menjadi suatu pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membuat

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kemampuan guru dalam menyusun kisi-kisi penilaian pembelajaran PPKn sudah berjalan dengan baik, hal itu dapat dilihat

Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: (1) faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan devisa yang dibawa oleh wisman (inbound) dan pengeluaran devisa

Seiring dengan perkembangan zaman yang begitu cepat dan dinamika sektor kesehatan di dalam negeri yang semakin penuh tantangan, perusahaan sudah memompa potensinya untuk

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Hemastuti yaitu pada populasi yang digunakan yaitu perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa