• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Ranah Kognitif TAKSONOMI BLOOM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "A. Ranah Kognitif TAKSONOMI BLOOM"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TAKSONOMI BLOOM

A. Ranah Kognitif

1. Pengetahuan(C1), didefinisikan sebagai ingatan terhadap hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya. Kemampuan ini merupakan kemampuan awal meliputi kemampuan mengetahui sekaligus menyampaikan ingatannya bila diperlukan. Hal ini termasuk mengingat bahan-bahan, benda, fakta, gejala dan teori. Hasil belajar dari pengetahuan merupakan tingkatan rendah.

Contoh kata kerja :

meniru, menyebutkan, menghafal, mengulang, mengenali, menamakan atau memberi label, mendaftar, mengurutkan, menyadari, menyusun, mengaitkan, dan mereproduksi.

2. pemahaman(C2), didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami materi/bahan. Proses pemahaman terjadi kerena adanya kemampuan menjabarkan suatu materi/bahan ke materi/bahan lain. Seseorang yang mampu memahami sesuatu antara lain dapat menjelaskan narasi (pernyataan kosakata) ked lam angka, dapat menafsirkan sesuatu melalui pernyataan dengan kalimat sendiri atau dengan rangkuman. Pemahaman juga dapat ditunjukkan dengan kemampuan memperkirakan kecenderungan, kemampuan meramalkan akibat-akibat dari berbagai penyebab suatu gejala. Hasil belajar dari pemahaman lebih maju dari ingatan sederhana, hafalan, atau pengetahuan tingkat rendah.

Contoh kata kerja :

Menjelaskan, mengemukakan, menerangkan, menguraikan, memilih, menunjukkan, menyatakan, memihak, menempatkan, mengenali, menguji ulang, menurunkan, dan menjabarkan.

3. Penerapan(C3), merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari dan dipahami ke dalam situasi konkret, nyata, atau baru. Kemampuan ini mencakup penggunaan pengtahuan, aturan, rumus, konsep, prinsip, hukum, dan teori. Hasil belajar untuk kemampuan menerapkan ini tingkatannya lebih tinggi dari pemahaman.

(2)

Menerapkan, menggunakan, memilih, menentukan, mendemonstrasikan, mendramatisasi, mengajukan permohonan, menafsirkan, mempraktikkan, menjadwalkan, mensketsa, mencari jawaban, dan menulis..

4. Analisis(C4), merupakan kemampuan untuk menguraikan materi ke dalam bagian-bagian atau komponen-komponen yang lebih terstruktur dan mudah dimengerti. Kemampuan menganalisis termasuk mengidentifikasi bagian-bagian, menganalisis antarbagian, serta mengenali atau mengemukakan organisasi dan hubungan antar bagian tersebut. Hasil belajar analisis merupakan tingkatan kognitif yang lebih tinggi dari kemampuan memahami dan menerapkan, karena untuk memiliki kemampuan menganalisis, seseorang harus mampu memahami isi/substansi sekaligus struktur organisasinya.

Contoh kata kerja :

Membedakan, membandingkan, mengolah, menganalisis, memberi harga/nilai, menilai, mengategorikan, mengontraskan, mendiversifikasikan, mengkritik, mengunggulkan, melakukan pengujian, melakukan percobaan, mempertanyakan, dan mengetes.

5. Sintesis(C5), merupakan kemampuan untuk mengumpulkan bagian-bagian menjadi suatu bentuk yang utuh dan menyeluruh. Kemampuan ini meliputi memproduksi bentuk komunikasi yang unik dari segi tema dan cara mengomukasikannya, mengajukan proposal penelitian, membuat model atau pola yang mencerminkan struktur yang utuh dan menyeluruh dari keterkaitan pengertian atau informasi abstrak. Hasil belajar sintesis menekankan pada perilaku kreatif dengan mengutamakan perumusan pola atau struktur yang baru dan unik.

Contoh kata kerja :

Menyiapkan, menyusun, mengoleksi, menulis, menggubah, mengkonstruksi, menciptakan, merancang, mendesain, merumuskan, membangun, mengelola, mengorganisasikan, merencanakan, mengajukan proposal, membentuk, membuat pola/model, dan menulis.

(3)

6. penilaian(C6), merupakan kemampuan untuk memperkirakan dan menguji nilai suatu materi (pernyataan, novel, puisi, laporan penelitian) untuk tujuan tertentu. Penilaian didasari dengan criteria yang terdefinisikan. Kriteria terdefinisi ini mencakup criteria internal (organisasi) atau criteria eksternal (terkait dengan tujuan) yang telah ditentukan. Peserta didik dapat menentukan kriteria sendiri atau memperoleh kriteria dari narasumber. Hasil belajar penilaian merupakan tingkatan kognitif paling tinggi sebab berisi unsur-unsur dari semua kategori, termasuk kesadaran untuk melakukan pengujian yang sarat nilai dan kejelasan kriteria. Contoh kata kerja

Menghargai, menyanggah, menilai, menguji, mengintegrasikan, mempertahankan, meramalkan, mendukung, memilih, dan mengevaluasi.

B. Ranah Afektif

1. Penerimaan(A1), merupakan kesadaran atau kepekaan yang disertai keinginan untuk menenggang atau bertoleransi terhadap suatu gagasan, benda, atau gejala. Hasil belajar penerimaan merupakan pemilikan kemampuan untuk membedakan atau menerima perbedaan.

Contoh :

Menunjukkan penerimaan dengan mengiyakan, mendengarkan, dan menanggapi sesuatu .

2. Penanggapan(A2), merupakan kemampuan memberikan memberikan tanggapan atau respon terhadap suatu gagsan, benda, bahan, atau gejala tertentu. Hasil belajar penanggapan merupakan suatu komitmen untuk berperan serta berdasarkan penerimaan.

Contoh :

Mematnuhi, menuruti, tunduk, mengikuti, mengomentari, bertindak sukarela, mengisi waktu senggang, atau menyambut.

3. Perhitungan atau penilaian(A3), merupakan kemampuan untuk memberikan perhitungan atau penilaian terhadap gagasan, bahan, benda atau gejala. Hasil belajar perhitungan atau penilaian merupakan keinginan untuk diterima, diperhitungkan dan dinilai orang lain.

(4)

Contoh:

Meningkatkan kelancaran berbahasa atau dalam berinteraksi, menyerahkan, melepaskan sesuatu, membantu, menyumbang, mendukung, dan mendebat.

4. Pengaturan atau Pengelolaan (A4), merupakan kemampuan mengatur atau mengelola berhubungan dengan tindakan penilaian dan perhitungan yang telah dimiliki. Hasil belajarnya merupakan kemampuan mengatur dan mengelola sesuatu secara harmonis dan konsisten berdasarkan pemilikan filosofi yang dihayati.

Contoh :

Mendiskusikan, menteorikan, merumuskan, membangun opini, menyeimbangkan, dan menguji.

5. Bermuatan nilai (A5), merupakan tindakan puncak dalam perwujudan perilaku seseorang yang secara konsisten sejalan dengan nilai atau seperangkat nilai-nilai yang dihayatinya secara mendalam. Hasil belajarnya merupakan perilaku seimbang, harmonis, dan bertanggungjawab dengan standar nilai yang tinggi.

Contoh :

Memperbaiki, membutuhkan, menempatkan pada standar yang tinggi, mencegah, berani menolak, mengelola, dan mencari penyelesaian dari suatu masalah.

C. Ranah Psikomotorik

1. Gerakan Refleks(P1) , merupakan tindakan yang ditunjukkan tanpa belajar dalam menanggapi stimulus.

Contoh :

Merentangkan, memperluas, melenturkan, meregangkan, dan menyesuaikan postur tubuh dengan keadaan.

2. Gerakan Dasar(P2), merupakan pola gerakan yang diwarisi yang terbentuk berdasarkan campuran gerakan refleks dan gerakan yang lebih kompleks. Hasil belajarnya sesuai dengan contoh berikut.

(5)

Contoh kata kerja :

Berlari, berjalan, mendorong, menelikung, menggenggam, mengcengkeram, mencekal, merenggut, menyambar, memegang, merebut, menggunakan, atau memanipulasi.

3. Gerakan tanggap (Perceptual)(P3), merupakan penafsiran terhadap segala rangsang yang membuat seseorang mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Hasil belajarnya berupa kewaspadaan berdasarkan perhitungan dan kecermatan.

Contoh :

Waspada (awas), kecermatan melihat, mendengar dan bergerak, atau ketajaman dalam melihat perbedaan, misalnya pada gerakan terkoordinasi, seperti meloncat, bermain tali, menangkap, menyepak, dan menggalah.

4. kegiatan fisik(P4), merupakan kegiatan yang memerlukan kekuatan otot, kekuatan mental, ketahanan, kecerdasan, kegesitan, dan kekuatan suara. Hasil belajarnya sesuai dengan contoh berikut.

Contoh :

Semua kegiatan fisik yang memerlukan usaha dalam jangka panjang dan berat, pengerahan otot, pengerahan sendi yang cepat, serta gerakan yang cepat dan tepat

5. Komunikasi tidak berwacana(P5), merupakan komunikasi melalui gerakan tubuh. Gerakan tubuh ini merentang dari ekspresi mimic muka sampai gerakan koreografi yangrumit.

(6)

Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Penilain Mengutip Menyebutkan Menjelaskan Menggambar Membilang Menambah Memperkirakan Menjelaskan Mengategorikan Mencirikan Memerlukan Menyesuaikan Mengalokasikan Mengurutkan Menerapkan Menganalisis Mengaudit/memeriksa Membuat blueprint Membuat garis besar Memecahkan Mengabstraksi Menganimasi Mengatur Mengumpulkan Mendanai Mempertimbangkan Menilai Membandingkan Menyimpulkan Mengontraskan Mengidentifikasi Mendaftar Merinci Mengasosiasikan Menentukan Menugaskan Mengkarakteristikkan Membuat dasar Mengategorikan Mengode pengelompokkan Mengategorikan Mengkritik Menunjukkan Memberi label Membuat indeks Membandingkan Menghitung Mengontraskan Memperoleh Mencegah Mencanangkan Merasionalkan Menegaskan Membuat dasar -pengontras Mengombinasikan Menyusun Mengarang Menimbang Mempertahankan Memutuskan Memasangkan Menemutunjukkan Menamai Membuat kerangka Mengubah Mempertahankan Menguraikan Menjali Mengalkulasi Menangkap Memodifikasi Mengklasifikasi Mengorelasikan Mendeteksi Mendiagnosis Mendiagramkan Membangun Menanggulangi Menghubungkan Menciptakan Memisahkan Memprediksi Menilai Memperjelaskan Menandai Membaca Menyadari Membedakan Mendiskusikan Mengunggulkan Melengkapi Menghitung Membangun Mendiversifikasikan Menyeleksi Memerinci ke bagian-Mengkreasikan Mengoreksi Memotret Merangking Menugaskan Menafsirkan

(7)

Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Penilain Menghafal Meniru Menggali Mengira Membiasakan Mendemonstrasikan bagian Menominasikan Mendokumentasikan Merancang Mengembangkan Memberi pertimbangan Membenarkan. Mencatat Mengulang Mereproduksi Meninjau Memilih Mencontohkan Menerangkan Mengemukakan Memperluas Mempolakan Menurunkan Menentukan Menemukan Menggambarkan Menemukan kembali Menjamin Menguji Mencerahkan Menjelajah membagankan Merencanakan Mendikte Meningkatkan Memperjelas Memfasilitasi Mengukur Memproyeksikan Memerinci Menggradasi Merentangkan Menyatakan Mempelajari Menabulasi Memberi kode Menelusuri Memfaktorkan Menggeneralisasikan Memberikan Menyimpulkan Berinteraksi Membagankan Menggunakan Menilai Melatih Menggali Memfile Membuat kelompok Mengidentifikasi Mengilustrasikan Menyimpulkan Membentuk Merumuskan Menggeneralisasikan Menumbuhkan Menangani Merekomendasikan Melepaskan Memilih Merangkum Mendukung Menulis Mengumpulkan Memaknai Mengamati Merumuskan kembali Menggrafikkan Membuka Mengemukakan Membuat faktor Membuat gambar Membuat grafik Menginterupsi Menemukan Menelaah Menata Mengelola Mengirim Memperbaiki Memadukan Membatasi Menggabungkan Mengetes Memvalidasi Membuktikan kembali

(8)

Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Penilain Meramalkan Memperbaiki Menulis kembali Membuat Abstraksi Merangkum Menangani Mengilustrasikan Mengadaptasi Menyelidiki Memanipulasi Memaksimalkan Meminimalkan Mengoptimalkan Memerintahkan Menggarisbesarkan Mengajar Membuat model Mengimprovisasi Membuat jaringan Mengorganisasikan Menjabarkan Mengomunikasi secara visual Mempercantik Mengoperasikan Mempersoalkan Mengonsepkan Melaksanakan Memberi tanda/kode Mempriorotaskan Mengedit Menanyakan Mengaitkan Mensketsa Mereparasi Merencanakan Menampilkan Meramalkan Menyiapkan Memberi harga Memproses Memproduksi Memilih Memilah Mengukur Membagi ulang Melatih Menyiapkan Meresepkan Memproduksi Membuat program Menata ulang Memproyeksikan Melindungi Menyediakan Mengaitkan Mentransfer Merekonstruksi Mencari referensi Menggunakan refensi Mereferensikan

(9)

Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Penilain Melingkari Memperbaiki Menyusun Mempertunjukkan Mensimulasikan Mensketsakan Memecahkan Menuliskan kembali Menspesifikasikan Merangkum Mengkomposisikan Melanggankan Menabulasi Membuat transkrip Menerjemahkan Melakukan.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan jumlah produksi masing-masing yang terbatas, maka jumlah kebutuhan benih masih mengandalkan import dari luar daerah, yang tentu saja menyebabkan kenaikan

Dari hasil analisa penelitian tentang pengaruh penambahan berbagai minyak nabati sebagai bahan pelunak terhadap sifat fisik produk karet sol sepatu Sifat fisika

“Transformations are the operations applied to geometrical description of an object to change its position, orientation, or size are called geometric

1 Surat Keputusan bersama (SKb) 3 menteri no. 037/U/1975 antara menteri Agama, menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan menteri Dalam negeri, tentang Peningkatan mutu Pendidikan

Tahap perancangan mesin pengolah kopi pada Gambar 1 diawali dengan menganalisis kebutuhan mitra dengan mempertimbangkan beberapa komponen terukur yaitu ukuran wadah

Kembang dalam pengembangan pendidikan formal, dan mendiskripsikan bagaimana proses pengambilan kebijakan pemimpin pondok pesantren Hidayaul Mubtadi’in Kembang dalam

%HUGDVDUNDQ KDVLO DQDOLVLV GDQ SHPEDKDVDQ GL DWDV GDSDW GLVLPSXONDQ WHUKDGDS NHEHUODQMXWDQ NHJLDWDQ SHULNDQDQ VNDOD NHFLO GL SHUDLUDQ SHVLVLU .DEXSDWHQ &LODFDS %HUGDVDUNDQ

Demikian besarnya khasiat VCO, sehingga saat ini telah bermunculan berbagai merek dagang dan metode pengolahan VCO, dengan mutu yang berbeda. Persoalannya adalah