• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH JUMLAH DESTINASI WISATA, JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN DAN JUMLAH TAMU HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA PADANG TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH JUMLAH DESTINASI WISATA, JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN DAN JUMLAH TAMU HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA PADANG TAHUN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH JUMLAH DESTINASI WISATA, JUMLAH KUNJUNGAN

WISATAWAN DAN JUMLAH TAMU HOTEL TERHADAP

PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA PADANG

TAHUN 2001-2013

Oleh:

Septiadi Harianto Nilmadesri Rosya Rian Hidayat

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar

Jl. Gunung Panggilun No.1 Tlp (0751) 7053731 fax (0751) 34311Padang Sumatera Barat Email: septiadi_harianto@yahoo.com nilmadesrirosya@yahoo.co.id rianpiliang@yahoo.com

ABSTRACT

The current study tries to investigate ( 1) destination of tour partially toward income of area for padang city ( 2) the effect of number visitors for tourist partially toward income of area for padang city ( 3) the effect of number visitors hotel partially toward income of area for padang city.

The design of the research was descriptive and assosiation research. The data of quatitative and the data of qualitative the research is number of destination of tour, number of visitors tourist, number of visitors hotel and income of area for padang city. The data uses time series for observation along 13 years. Test of this research use ( 1) analysis descriptive, analysis inductive ( 2) test assumption of classic ( 3) test of normalitas ( 4) test of multikolinearitas ( 5) test of heteroskedastisitas ( 6) test of auto correlation ( 7) analysis of regretion of bifular ( 8) coefficient determinasi, ( 9) test of hypothesis by using SPSS (statistical product and service solution) version 16.0 and eviews 6

Tha vesaly of this study shared that ( 1) there is no significant effect between destination a tour toward income of area for padang city and significant valve is 0,462 > 0,05; ( 2) it have positive significant effect between number of visitors tourist is 0,001< 0,05; ( 3) it have possitive significant effect between number of visitors hotel is 0,000< 0,05; ( 4) it have possitive significant also between number of destination a tour (X1), number of visitors tourist (X2) and visitors of hotel ( X3) brietly, analysis of data fcalculated is 0,000 < 0,05 it means that Ha is accepted and H0 is not accepted.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh jumlah destinasi wisata secara parsial terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Padang (2) pengaruh jumlah kunjungan wisatawan secara parsial terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Padang (3) pengaruh jumlah tamu secara parsial terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Padang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Data kuantitatif dan data kualitatif pada penelitian ini adalah seluruh jumlah destinasi wisata, jumlah kunjungan wisatawan, jumlah tamu hotel dan Pendapatan Asli Daerah Kota Padang data yang digunakan data time series dengan jumlah observasi 13 tahun. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) analisis deskriptif, analisis induktif, (2) uji asumsi klasik, (3) uji normalitas (4) uji multikolinearitas (5) uji heteroskedastisitas (6) uji auto kolerasi (7) analisis regresi berganda, (8) koefisien determinasi, (9) uji hipotesis dengan bantuan SPSS versi 16.0 dan eviews 6

Hasil analisa data menunjukkan bahwa (1) terdapat tidak berpengaruh signifikan antara jumlah destinasi wisata terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Padang dengan nilai signifikan sebesar (0,462) > 0,05; (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara jumlah kunjungan wisatawan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Padang dengan nilai signifikan sebesar 0,001< 0,05; (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara jumlah tamu hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Padang, ditunjukkan dengan nilai signifikan sebesar 0,000< 0,05; (4) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama antara jumlah destinasi wisata(X1), jumlah kunjungan wisatawan(X2) dan jumlah tamu hotel (X3) berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Padang analisis data fhitung sebesar 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak.

(2)
(3)

PENDAHULUAN

Pariwisata merupakan suatu tempat kunjungan yang tidak mudah untuk dilupakan yang telah diakui oleh dunia Internasional sebagai penggerak perekonomian. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Usaha untuk menghasilkan pendapatan asli daerah Kota Padang, maka pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Dalam mengelola pembangunan daerah perlu ditunjang oleh beberapa sumber keuangan yang berasal dari daerah yang bersangkutan, kemudian diperlukan beberapa kebijakan keuangan yang ditempuh pemerintah untuk mengatur semua konsep pembangunan daerah.

Dengan berlakunya Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah, maka setiap daerah semakin dituntut untuk membiayai penyelenggara kegiatan pemerintah dan pembangunan daerah melalui upaya peningkatan pendapatan asli daerah dengan memanfaatkan sumber-sumber penerimaan daerah dengan sebaik-baiknya.Adapun sumber-sumber penerimaan daerah menurut undang-undang ini meliputi: (1) pendapatan asli daerah (2) dana perimbangan (3) pinjaman daerah (4) lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

Di dalam Undang-Undang No. 10 tentang kepariwisataan dan pelaksanaannya pasal 1 ditetapkan bahwa yang dimaksud dengan “pariwisata” adalah berbagai macam kegiatan didukung oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah (UU. RI No. 10 Tahun 2009).

Pengertian dari aspek waktu dari pariwisata yang lebih menekankan pada aspek waktu perjalanan dikemungkakan oleh Yoeti (2008:128) bahwa pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat yang lainnya dengan maksud tertentu, tetapi selalu mengaitkan perjalanannya itu dengan tujuan untuk bersenan-senang dan perjalanannya itu dilakukan lebih dari 24 jam.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa setiap perjalanan untuk pariwisata adalah peralihan tempat untuk sementara waktu dan mereka mengadakan perjalanan tersebut untuk memperoleh layanan dari lembaga-lembaga atau perusahaan yang bergerak dalam bidang kepariwisataan.Menurut Yoeti (2008:230)

Dinas pariwisata adalah badan kepariwisataan yang dibentuk oleh pemerintah sebagai suatu badan yang diberikan wewenang yang besar dalam pengembangan dan pembinaan kepariwisataan pada umumnya baik tingkat nasional maupun tingkat daerah. Potensi wisata Indonesia yang berupa 17.508 pulau-pulau yang terbentang jauh 5.120 km dengan iklim tropis sejuk baik di darat maupun di pantai dan laut.

Menurut Yoeti (2008:234) jenis pariwisata dapat dibagi 2 yaitu; 1) pariwisata aktif dimana dengan masuknya wisatawan asing, berarti dapat memasukkan devisa bagi Negara yang dikunjunginya dengan sendirinya dapat memperkuat posisi neraca pembayaran Negara yang dikunjungi wisatawan tersebut. 2) pariwisata pasif adalah dilihat dari segi pemasukan devisa Negara, kegiatan ini merugikan Negara asal wisatawan, karena uang yang seharusnya dibelanjakan di dalam negari dibawa ke luar negari dan tidak ada arti ekonominya bagi Negari sendiri.

Kota Padang sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia yang terletak di pantai barat pulau Sumatera, mempunyai potensi yang cukup besar terutama di bidang kepariwisataan dan kelautan. Kedudukannya yang sangat strategis sebagai pusat pemerintah, perdagangan serta transportasi regional di Sumatera Barat merupakan nilai lebih dari daerah-daerah lain di Sumatera Barat.

Sebagai salah satu daerah tujuan wisata potensial di Sumatera Barat, pemerintah Kota Padang merencanakan pembangunan sektor kepariwisataan dan pelestarian kebudayaan alam sebagai salah satu sektor unggulan pembangunan. Sejalan dengan arah kebijakan tersebut maka penetapan kawasan destinasi wisata dan pelestariaan budaya yang akan dikembangkan harus disesuaikan dengan potensi yang dimiliki. Menurut dinas pariwisata jenis-jenis wisata yang dikembangkan di Kota Padang sangat

(4)

beragam di antaranya; wisata bahari, wisata budaya, wisata alam, wisata olah raga/minat khusus, wisata kuliner, wisata sejarah. Pelestarian budaya wajib untuk dilindungi baik perlindungan secara internal maupun eksternal. Adat istiadat harus dilestarikan sehingga karakteristik suatu kawasan wisata dapat diperkuat. Selanjutnya seni pertunjukan, karya cipta para leluhur perlu dibentengi dari ancaman global yang mengintai. Keragaman produk wisata tersebut merupakan modal dasar dari kebijakan pemerintah terhadap penetapan pariwisata dan budaya sebagai salah satu sektor unggulan dalam percepatan perekonomian di Kota Padang. Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah Untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh jumlah destinasi wisata terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Padang. Untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh jumlah kunjungan wisatawan terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Padang. Untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh jumlah tamu hotel terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Padang. Untuk mengetahui ada atau tidak jumlah destinasi wisata, jumlah wisatawan dan jumlah tamu hotel secara bersama-sama berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Padang.

Penerimaan Pariwisata dan PAD Kota Padang Tahun 2001-2013

Pada Penerimaan Pariwisata pada 2001 sebesar Rp 42.324.000 sampai 2013 sebesar Rp 385.486.000 kenaikan yang sangat tinggi terjadi pada tahun 2012 sebesar Rp 437.979.500 dan Pendapatan Asli Daerah tahun 2001 sebesar Rp 39.282.627.000 sampai 2013 sebesar Rp 238.871.896.576 kenaikan yang tinggi terjadi pada 2013 sebesar 238.871.896.576.

METODE PENELITIAN

Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian deskriptif dan Asosiatif. Menurut Arikunto (2010:3) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan

antara dua variabel atau lebih yaitu untuk melihat seberapa besar pengaruh antara jumlah destinasi wisata, jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah tamu hotel terhadap pendapatan asli daerah kota Padangt. Waktu yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah selama 1 (minggu) pada september 2015.

Data yang didapat dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas pengelolaan Daerah (DISPENDA) Kota Padang. Dalam penelitian ini jumlah sampel sebanyak 13 tahun. Pengaruh jumlah destinasi wisata (X1), jumlah kunjungan wisatawan (X2) dan jumlah tamu hotel (X3) terhadap pendapatan asli daerah kota padang.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi, dan analisis regresi linear berganda.

PEMBAHASAN PENELITIAN

A.

Perkembagan PAD Kota Padang

Tahun 2001-2013

Perkembangan PAD Kota Padang mengalami kenaikan. Memiliki rata-rata sebesar Rp 112.012.693.266,30 dari tahun 2001-2013 kemudian memiliki Median sebesar Rp 106.471.167.860 pada tahun 2007 selanjutnya, terjadi penyimpangan data sebesar 568.784,10 dari tahun 2001-2013 kemudian memiliki Xmax sebesar Rp 238.871.896.576 terjadi pada tahun 2013 dan memiliki Xmin sebesar Rp 39.282.627.000 terjadi pada tahun 2001. Pada tahun 2010 perkembangan PAD Kota Padang kecil disebabkan pada tahun 2010 tersebut Kota Padang lagi memperbaiki bangunan-bangunan yang telah rusak dikarenakan Gempa bumi yang melanda kota Padang pada tahun 2009. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan PAD Kota Padang tahun 2001-2013 selalu mengalami peningkatan.

Uji asumsi klasik yang digunakan adalah 1) Uji normaliats dimaksudkan untuk melihat apakah data yang diperoleh berdistibusi secara normal atau tidak. Adapun hasil pengujian dapat di peroleh

(5)

nilai Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh nilai statistik Jerque-Bera sebesar 2,458 sedangkan nilai X2 tabel dengan nilai 29,8194. Karena nilai statistik Jeque-Bera (JB) < nilai X2 tabel (2,458 < 29,8194). Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa nilai residual berdistribusi secara normal. 2) Uji heteroskedastisitas dapat dilihat signifikansi jumlah destinasi wisata (X1) terhadap absolut residual sebesar 1,000 > 0,05, signifikansi variabel jumlah kunjungan wisatawan (X2) terhadap absolut residual sebesar 1,000 > 0,05, signifikansi variabel jumlah tamu hotel (X3) terhadap absolut residual sebesar 1,000 > 0,05. Dengan demikian diambil kesimpulan bahwa pada model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. 3) Uji Autokorelasi Berdasarkan Tabel di atas, nilai DW (2,623) terletak antara 4-dU 1,816) dengan 4 - dL (3,285), berarti 1,816 < 2,623 < 3,285 maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regrasi tersebut tidak ada kesimpulan maka digunakan uji Metode Run tes dapat diperoleh nilai probabilitasnya sebesar 0,235 lebih besar dari 0,05 bearti tidak terjadi autokorelasi. 4) uji multikolinearitas dapat dilihat dengan metode Auxiliary Regression maka dapat diperoleh F hitung sebesar -409,756 < dari F tabel sebesar 3,41 maka model tersebut tidak mengandung gejala multikolinearitas.

Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

model regresi berganda dari variabel-variabel yang mempengaruhi jumlah destinasi wisata, jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah tamu hotel terhadap PAD Kota Padang sebagai berikut:

Log Y= a + bı log X1 + b2 log X2 + b3 log X3 + e

Log Y= 5,299+ 0,070 log X1+0,627 log X2 + 0,868 log X3 + 0,116

Angka-angka yang dihasilkan dari model di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta sebesar 5,299 berarti tanpa adanya pengaruh dari variabel

jumlah destinasi wisata, jumlah kunjungan wisatawan, dan jumlah tamu hotel maka PAD Kota Padang telah mencapai 5,299 satuan.

2. Nilai koefisien jumlah destinasi wisata (X1) sebesar 0,070 yang menunjukan hasil positif. Akan tetapi jumlah destinasi wisata tidak signifikan terhadap PAD Kota Padang karena masih kurangnya pengawasan terhadap destinasi wisata.

3. koefisien jumlah kunjungan wisatawan (X2) sebesar 0,627 yang menunjukan hasil yang positif. Apabila nilai variabel jumlah kunjungan wisatawan meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan PAD Kota Padang sebesar 0,627 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan. 4. Nilai koefisien variabel jumlah tamu

hotel (X3) sebesar 0,868 yang menunjukan hasil positif. Apabila nilai variabel jumlah tamu hotel meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan PAD Kota Padang sebesar 0,868 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan. 5.

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Diketahui hasil regresi R Square sebesar 0,959. Hal ini menunjukkan bahwa PAD Kota Padang sebesar 95,9 % dapat dijelaskan oleh variabel jumlah destinasi wisata, jumlah kunjungan wisatawan, jumlah tamu hotel sisanya 4,1% ditentukan atau dipengaruhi oleh pendapatan lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hasil Uji t

1) Hasil analisis regresi pada hipotesis pertama dapat pada Tabel 6 diatas, menunjukkan bahwa variabel jumlah destinasi wisata tidak berpengaruh signifikan 0,462 > 0,05 dengan t hitung 0,769 < t tabel 2,228, sedangkan nilai R square sebesar 0,959. Berarti tidak terdapat hubungan antara jumlah destinasi wisata dengan PAD Kota Padang alternatif pertama ditolak 2) Hasil analisis regresi pada hipotesis

(6)

jumlah kunjung wisatawan secara positif dan signifikan mempengaruhi PAD Kota Padang, dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,627 pada tingkat signifikan sebesar 0,001< 0,05 dengan t hitung 4,517 > t tabel 2,228, sedangkan nilai R square sebesar 0,959. Berarti terdapat hubungan antara jumlah kunjungan wisatawan dengan PAD Kota Padang, semakin naik jumlah wisatawan maka semakin naik PAD Kota Padang, dengan demikian hipotesis alternatif kedua diterima.

3) Hasil analisis regresi pada hipotesis ketiga menunjukan bahwa variabel jumlah tamu hotel secara positif dan signifikan mempengaruhi PAD Kota Padang, dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,868 pada tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05 dengan nilai t hitung 6,029 > t tabel 2,228 sedangkan nilai R square sebesar 0,959. Berarti terdapat hubungan antara jumlah tamu hotel dengan PAD Kota Padang, semakin naik jumlah tamu hotel maka semakin naik PAD Kota Padang, dengan hipotesis alternative ketiga diterima

Hasil Uji F

Diketahui nilai Fhitung sebesar 69.423 dan signifikan 0,000 sedangkan Ftabel sebesar 3,41 yang berarti bahwa Fhitung> dari Ftabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel independent secara bersama sama berpengaruh terhadap variabel dependent.

PENUTUP 1. Kesimpulan

Penelitian bertujuan untuk menguji pengaruh jumlah destinasi wisata, jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah tamu hotel terhadap PAD Kota Padang menggunakan bantuan program SPSS version 16.00. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis terhadap data, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Penelitian ini menerima hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Variabel jumlah destinasi wisata tidak berpengaruh terhadap PAD Kota Padang. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi variabel jumlah destinasi wisata (X1) sebesar 0,070 dan nilai thitung sebesar 0,769 thitung < ttabel sebesar 2,228 dengan nilai signifikan 0,462

> 0,05 berarti Ho diterima dan Ha ditolak . Hasil penelitian menunjukan semakin sedikit jumlah destinasi wisata maka semakin sedikit pula PAD Kota Padang.

2. Penelitian ini menerima hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Variabel jumlah kunjungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap PAD Kota Padang. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi variabel jumlah kunjungan wisatawan (X2) sebesar 0,627 dan nilai thitung sebesar 4,517 thitung > ttabel sebesar 2,228 dengan nilai signifikan 0,001 < 0,05 berarti Ho ditolak dan Ha diterima . Hasil penelitian menunjukan semakin meningkat jumlah kunjungan wisataan maka semakin meningkat pula PAD Kota Padang.

3. Penelitian ini menerima hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa Variabel jumlah tamu hotel berpengaruh positif dan signifikan terhadap PAD Kota Padang. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi variabel jumlah tamu hotel (X3) sebesar 0,868 dan nilai thitung sebesar 6,029 thitung > ttabel sebesar 2,228 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ho ditolak Ha diterima. Hasil penelitian menunjukan semakin tinggi jumlah tamu hotel maka semakin tinggi pula PAD Kota Padang.

4. Penelitian ini menerima hipotesis keempat yang menyatakan bahwa Variabel jumlah destinasi wisata, jumlah kunjungan wisatawan dan jumlah tamu hotel secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap PAD Kota Padang. Hal ini telihat pada nilai uji Fhitung (69.423) > dari Ftabel (3,41) dan sig (0,000ᵃ) < dari alpha (0,05) artinya Ha diterima dan H0 ditolak.

2. Saran

1. Pemerintah kota padang harus menutup pintu masuk yang dibuat oleh masyarakat setempat atau memberi pagar pembatas di sekitar tempat destinasi wisata.

2. Dari hasil penelitian secara keseluruhan pengaruh jumlah kunjungan wisatawan masih terbilang rendah, dimana nilai koefisien regresi sebesar 0,627. Maka disarankan kepada pemerintah agar

(7)

lebih mampu untuk memberikan informasi Kota Padang kepada mancanegara maupun Internasional agar meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Padang.

3. Dari hasil penelitian secara keseluruhan pengaruh jumlah tamu hotel masih terbilang rendah, dimana nilai koefisien regresi sebesar 0,868. Maka disarankan kepada pemerintah dan pihak yang berkepentingan agar lebih meningkatkan pelayanan dan kenyamanan terhadap tamu hotel yang berkunjung ke Kota Padang.

4. Pemerintah lebih Meningkatkan penataan destinasi wisata dan pengembangan destinasi wisata dengan melestarikan tradisi masyarakat, nilai adat istiadat melalui penyelenggaraan event-event daerah. Sehingga destinasi

wisata yang tersedia dapat optimal mendatangkan wisatawan.

DAFTAR PUSTAKA

UUD. 2004. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah,. Bandung: citra Umbara. UUD 2009. (2009). Undang-Unadang

Nomor 10 Tentang Kepariwisata. uud 2009.

Yoeti, Oka. 2008:128. Ekonomi Perawisata Intruduksi, Informasi dan

Implementasi, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara

Referensi

Dokumen terkait

Pada sistem tebu rakyat intensifikasi ini menempatkan petani sebagai produsen utama tebu, sedangkan pabrik gula yang semula menyewa tanah dari petani menjadi

mencakup: proses-proses pengambilan keputusan yang lebih baik yang berbasiskan bukti-bukti dan bersifat inklusif serta didukung oleh penelitian dan organisasi pembangunan

Kendala dan hambatan dalam eksekusi putusan hakim praperadilan mengenai ganti kerugian korban salah tangkap yaitu lambatnya administrasi pengadilan untuk menerbitkan

d) Bapak Juanda Kepala Sekolah menjawab : iya seperti pembiasaan sholat berjamaah di masjid. Peneliti mengambil kesimpulan dari massing- masing guru dan kepala sekolah

Dalam penelitian ini, instrumen yang diseminasikan dan sosialisasikan kepada guru Matematika SMP dan SMA adalah: (1) learning continuum, (2) cara

Setelah diwartakan berturut-turut lebih dari 3 kali hari Minggu dan sesuai dengan Rapat Pleno Majelis tertanggal 11 Januari 2015, maka Majelis jemaat akan meneguhkan para

Metode bermain kuartet dapat dijadikan alternatif metode pembelajaran yang aktif, kreatif, menyenangkan dan efektif bagi siswa. Pengucapan secara berulang-ulang konsep Biologi yang

Moisture ialah kandungan air yang terdapat dalam batubara sedangkan abu (ash) merupakan kandungan residu non-combustible yang umumnya terdiri dari senyawa-senyawa