• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEBT PORTFOLIO REVIEW. Kuartal I 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEBT PORTFOLIO REVIEW. Kuartal I 2020"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

DEBT PORTFOLIO

REVIEW

(2)

2

Ringkasan Eksekutif

Kondisi pasar keuangan di kuartal I tahun 2020

cukup baik sampai sampai dengan Februari, namun volatilitas pasar keuangan yang tinggi pada bulan Maret mendorong imbal hasil SBN 10Y naik menjadi 7,9% dan nilai tukar Rupiah anjlok di kisaran Rp16.300, serta outlook pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah

Kondisi pasar keuangan

Total pengadaan utang bruto s.d. kuartal I tahun 2020 mencapai Rp256,4 triliun atau 32,6% dari target utang bruto (outlook defisit APBN 1,76% PDB). Secara neto, pembiayaan utang mencapai Rp106,3 triliun atau 30,2% dari target utang neto Realisasi Pembiayaan Utang

Outstanding utang Pemerintah pada akhir Maret 2020 sebesar Rp5.192,6 triliun atau 32,1% dari PDB, dengan komposisi: utang Rupiah 58,7% : Valas 41,3%, utang bunga tetap 89,8% : variabel 10,2% Portofolio Utang

Target pengadaan utang tunai kuartal II 2020 sebesar Rp392,0 triliun, yang terdiri dari penerbitan SUN Rp268,8 triliun, penerbitan SBSN Rp105,9 triliun, dan penarikan pinjaman tunai sebesar Rp17,3 triliun

Rencana Pengadaan Utang Tunai Kuartal II Tahun 2020

Dalam rangka penanganan pandemicorona virus disease (Covid-19), defisit APBN tahun 2020

dilebarkan dari 1,76% PDB menjadi 5,07% PDB, yang berdampak pada tambahan pembiayaan utang Tantangan Pengadaan Utang 2020

Biaya utang berpotensi naik secara signifikan karena peningkatan pembiayaan utang dan peningkatan imbal hasil SBN domestik maupun valas.

Outlook Bunga Utang Tahun 2020

(3)

01

02

03

04

Kondisi Pasar Keuangan

Realisasi Pembiayaan Utang s.d. Kuartal I Tahun 2020

Portofolio Utang dan Indikator Risiko Utang

Rencana Pengadaan Utang Tunai Kuartal II Tahun 2020

05

Outlook Bunga Utang Tahun 2020

(4)
(5)

Sumber: WEO-IMF (Apr-20)

IMF proyeksikan ekonomi dunia kontraksi

-3%

di tahun 2020

Output global diharapkan tumbuh 5,8% di tahun 2021 dengan asumsi pandemi Covid-19 menurun di semester 2 tahun 2020

Proyeksi pertumbuhan dapat meleset apabila

upaya penanganan pandemi membutuhkan

waktu lebih panjang

5 2.90 1.70 3.70 -3.00 -6.10 -1.00 5.80 4.50 6.60

Dunia Negara Maju Negara Berkembang 2019 2020F 2021F 6.10 4.80 5.00 1.20 -0.60 0.50 9.20 7.80 8.20

Tiongkok ASEAN-5 Indonesia 2019 2020F 2021F 2.30 1.20 -5.90 7.50 4.70 4.70

Ameriak Serikat Eropa 2019 2020F 2021F

(6)

Tingkat utilisasi perusahaan manufaktur Q1-20 berada di level terendah sejak Q2-16

Sum b er : Bloom b er g , C EIC, BI, G a iki nd o

Akumulasi penjualan semen domestik Jan-Feb’20 turun 4% yoy

Indeks penjualan ritel selama Q1-20 turun secara tahunan, melanjutkan pelambatan sejak Nov-19

Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) berada di titik terendah sejak 2017

Penjualan kendaraan bermotor Jan-Feb’20 turun 6% vs Jan-Feb’19

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 diproyeksikan 0,5% (IMF) - 2,3% (BI)

Indeks PMI Manufaktur Mar-20 terjun ke level 45.3 yang mengindikasikan kontraksi

kegiatan manufaktur

Beberapa leading indicator perekonomian di kuartal I tahun 2020 mulai mengindikasikan pelambatan ekonomi.

Stimulus fiskal pemerintah diharapkan dapat menjadi pendorong kegiatan ekonomi di tengah pelambatan akibat Covid-19

(7)

Cadev BI turun USD 9.4 miliar di bulan Mar-20 seiring aksi stabilisasi Rupiah yang dilakukan BI

Inflasi IHK tiga bulan pertama th.2020 relatif terkendali ditunjang terkendalinya inflasi inti dan mulai turunnya harga bahan makanan pokok

DPK Bank Umum bulan Feb-20 tercatat naik ke level

Rp 6.019 tn (7.7% yoy) Penyaluran kredit yang menurun terefleksikan oleh rasio LDR Bank Umum di bulan Jan-20 sebesar 93.4% (vs 94.0% pada Jan-19)

Penyaluran kredit perbankan mengalami tren penurunan sejak th. 2019 dan terus berlanjut di Q1-20

Moneter dan Perbankan: Penurunan suku bunga acuan belum mampu mendorong tingkat

penyaluran kredit

BI telah memangkas suku bunga acuan sebesar 50 bps di sepanjang Q1-20 sebagai bagian bauran kebijakan menghadapi dampak ekonomi Covid-19

Sum b er : Bloom b er g , C EIC, BI, LPS, O JK 7

(8)

Surplus dagang Indonesia Q1 tercatat sebesar USD 2.6 miliar (vs defisit USD 0.1 miliar di Q1-19)

Defisi neraca migas Q1-20 tercatat sebesar USD 3 miliar didorong meningkatnya impor migas dibandingkan periode yang sama tahun lalu

Kenaikan surplus non-migas juga terbantu kenaikan harga CPO yang berimbas pada kenaikan ekspor non-migas di awal th. 2020

Pelambatan impor yang terjadi di Q1-20 juga berdampak pada kinerja penerimaan Bea Masuk pemerintah

Kenaikan ekspor di sepanjang Q1-20 belum diiringi peningkatan penerimaan dari pos Bea Keluar

Neraca Perdagangan: surplus USD 2.6 miliar di Q1-20 ditopang peningkatan neraca

non-migas

Meningkatnya surplus non-migas ke level USD 5.7 miliar (vs USD 1.2 miliar Q1-19) terdorong anjloknya impor non-migas di bulan Feb-20 seiring berkurangnya impor barang modal Sum b er : Bloom b er g , C EIC 8

(9)

Perkembangan Pasar Keuangan Indonesia

Sumber: Bloomberg

Indeks Dollar kembali rally seiring investor

global yang melepas sebagian aset berisiko Nilai tukar IDR vs USD kembali melemah seiring trendepresiasi mata uang negara berkembang

Harga minyak mentah anjlok ke USD 20.44/bbl), level terendah dalam 17 tahun terakhir dipicu ketidakseimbangan permintaan dan penawaran

a.o. 27-Mar (Rp tn)

Asing tercatat masih melakukanjual bersihsebesar

Rp136 tndi pasar saham dan SBN (a.o 27-Mar) Mata uang negara kawasan melemah dipicu sentiment negatif downgrade peringkat utang beberapa Negara berkembang Sell-off Rp 13 7.9 tn di pasa r SBN dan sah am a.o. 30-Mar 11.00 WI B a.o. 30-Mar 11.00 WI B

Rupiah melemah -210 poin (-1.3% dtd) ke level Rp 16.380/ USD mengakhiri penguatan sebesar +405 poin pada tiga hari sebelumnya a.o. 30-Mar 11.00 WI B a.o. 30-Mar 11.00 WI B 9

(10)

Sell-off S BN Rp 30. 2 tn

Asing tercatat telah melakukanjual bersihsebesar

Rp 126 tnytd di pasar SBN (a.o 26-Mar)

Perkembangan Pasar Keuangan: Pasar SBN

Sumber: Bloomberg

Yield SUN 10y pada Senin pagi naik tipis 1bp vs penutupan Jumat di ke level 7.85%

Bank melakukan aksi jual relatif signifikan (Rp 49.2 tn) sejak awal bulan Mar-20

Kurva imbal hasil pada Senin (30/3) bergerak sideways dibandingkan hari sebelumnya untuk seri benchmark

Spread SUN 10y vs UST 10y sedikit naik pada Senin

pagi seiring aksi risk-aversion yang dilakukan investor di pasar global

Sell-off S BN Rp 12 2 tn

a.o. 24-Mar

Kepemilikan asing tercatat sebesar Rp 935.8 tn (a.o. 26-Mar) atau turun Rp 126 tn ytd

a.o. 30-Mar 11.00 WI B a.o. 30-Mar 11.00 WI B a.o. 30-Mar 11.00 WI B 10

(11)

Perkembangan Pasar Keuangan: Pasar Saham

Sumber: Bloomberg

Indeks bursa kawasan mayoritas melemah di hari Senin pagi (30/3)

Rally indeks bursa Asia Pasifik berakhir di Senin pagi

seiring kembali munculnya kewaspadaan dampak lanjutan penyebaran Covid-19

Highlights:

▪ IHSG ditutup melemah -227 poin pada hari Senin pagi (30/3) ke level 4.318 (-5.0% dtd; -31.5% ytd) setelah sempat menguat +608 poin di dua hari sebelumnya penguatan +401 poin di hari sebelumnya seiring didorong sentimen negatif indeks bursa di kawasan.

▪ Mayoritas bursa regional terpantau melemah pada Senin pagi. Indeks KLCI turun 1.5%, Bangkok 2.0%, Manila -3.1%, Nikkei -3.2%, Hang Seng -1.5%, STI -4.1%, dan KOSPI -1.5%

▪ Pelemahan bursa regional terjadi seiring turunnya indeks utama di AS dimana indeks S&P 500 turun -3.4% dan DJIA turun -4.1% pada sesi perdagangan hari Jumat.

IHSG masih berada di area bearish setelah sempat mengalami technical rebound akhir pekan lalu

Saham Emiten industri dasar, industry lain-2, dan agrikultur/perkebunan turun paling tajam dalam tahun berjalan

Asing tercatat melakukanjual bersihsebesar

Rp 9.9 tndi pasar saham (ytd, a.o 27-Mar)

% ytd a.o. 30-Mar 11.00 WI B a.o. 30-Mar 11.00 WI B a.o. 30-Mar 11.00 WI B a.o. 30-Mar 11.00 WI B 11

(12)

Realisasi Pembiayaan Utang

s.d. Kuartal I Tahun 2020

(13)

Kebutuhan dan Sumber Pembiayaan Melalui Utang Tahun 2020

Berdasarkan defisit APBN 1,76% dari PDB

Sumber Pembiayaan Melalui Utang Kebutuhan Pembiayaan Melalui Utang

Ket: Dengan asumsi penerbitan SPN/S yang akan jatuh tempo tahun 2020 sebesar Rp45 triliun, maka penerbitan SBN bruto tahun 2020 ditargetkan sebesar Rp735,5 triliun

(miliar Rp) (miliar Rp)

Nominal Nominal

1 Pembiayaan Defisit 307.225,8 1 Penerbitan SBN 690.517,2 2 Pembiayaan Non-Utang (net) 44.627,5 a. SBN Domestik 575.317,2 a. Pembiayaan Investasi 74.229,9 i. SPN/S 63.000,0

b. Pemberian Pinjaman (5.193,0) ii. ON 462.317,2

c. Kewajiban Penjaminan 590,6 iii. Ritel 50.000,0

d. Pembiayaan Lainnya (25.000,0) b. SBN Valas 115.200,0

3 Utang Jatuh Tempo 389.988,5 2 Penarikan Pinjaman 51.324,55

a. Surat Berharga Negara 301.195,2 a. Pinjaman Dalam Negeri 2.974,1

i. Rupiah 255.695,2 b. Pinjaman Luar Negeri 48.350,4

ii. Valas 45.500,0 i. Pinjaman Tunai 21.600,0 b. Pinjaman 88.793,3 ii. Pinjaman Proyek 26.750,4

i. Dalam Negeri 1.678,1 ii. Luar Negeri 87.115,2

741.841,7

Total Sumber Pembiayaan 741.841,7

Total Kebutuhan Pembiayaan

Uraian Uraian

(14)

Pembiayaan Utang s.d. Kuartal I Tahun 2020

Berdasarkan defisit APBN 1,76% dari PDB

Berdasarkan Jenis Instrumen (miliar Rupiah)

Berdasarkan Mata Uang, Tingkat Bunga, dan Tenor (miliar Rupiah)

Realisasi pengadaan utang hingga kuartal I 2020 mencapai 32,6% dari target utang bruto sebesar Rp786,8 triliun dan 30,2% dari target utang neto sebesar Rp351,8 triliun

Pemerintah mengutamakan pengadaan utang dengan mata uang rupiah dan tingkat bunga tetap serta untuk menjaga refinancing risk pengadaan utang dilakukan dengan tenor panjang

14

Instrumen

Gross

Jatuh Tempo

Neto

SBN

735.517,2

(346.195,2)

389.322,0

Pinjaman

51.324,5

(88.793,3)

(37.468,8)

Utang

786.841,7

(434.988,5)

351.853,3

SBN

243.834,5

(133.055,8)

110.778,7

Pinjaman

12.560,1

(16.991,9)

(4.431,9)

Utang

256.394,6

(150.047,7)

106.346,9

Target Pengadaan Utang

Realisasi s.d. Kuartal I

SBN Pinjaman Utang Total Pengadaan 243.834,5 12.560,1 256.394,6 Rupiah 201.318,7 60,7 201.379,4 Valas 42.515,8 12.499,3 55.015,2 Bunga Tetap 241.579,3 3.480,6 245.059,9 Bunga Mengambang 2.255,2 9.079,5 11.334,7 Long Term 203.564,5 12.560,1 216.124,6 Short Term 40.270,0 - 40.270,0 Berdasarkan Tenor Keterangan Instrumen

Berdasarkan Mata Uang

(15)

Realisasi Penerbitan SBN s.d. Kuartal I Tahun 2020

Berdasarkan defisit APBN 1,76% dari PDB

15 Lelang; 74% Ritel; 6% Private Placement; 2% Valas; 17% Metode Penerbitan SUN 76% SBSN 24% Jenis Instrumen Rupiah; 83% Valas; 17% Denominasi

• Sampai dengan 31 Maret 2020, Pemerintah telah

menerbitkan SBN Bruto sebesar Rp243,8 triliun atau 33,2% dari target SBN bruto (def. 1,76% PDB). • Realisasi tersebut termasuk lelang SBN tanggal 31

Maret 2020 sebesar Rp22,2 triliun, dengan setelmen tanggal 2 April 2020.

15

Miliar Rupiah

Nominal %

SBN Jatuh Tempo Tahun 2020 346,195.2 133,055.8 38.4% SBN neto 389,322.0 110,778.7 28.5%

Kebutuhan Penerbitan Tahun 2020 735,517.2 243,834.5 33.2%

Realisasi s.d. 31 Mar 2020 Target APBN

(16)

Seri-Seri Penerbitan SBN Kuartal I Tahun 2020

16

(miliar Rp) (miliar Rp)

Seri Tenor Keterangan Nominal WAY % thd total

SPN12200410 1,500 SPN03200422 1,500 SPN12200508 1,500 10,920 SPN03200519 1,500 27.12% SPN03200604 1,500 SPN12200619 3,100 SPN12200703 320 SPN12210108 3,000 SPN12210205 3,000 18,200 SPN12210304 7,900 45.19% SPN12210401 4,300 SPNS15072020 2,500 11,150 SPNS12082020 2,500 27.69% SPNS11092020 6,150 Total Penerbitan SPN/S 40,270 SPNS SPN

Penerbitan SPN/S

Lelang SBSN Lelang SUN 3 bulan 3.28% 12 bulan 3.59% 6 bulan 3.35%

Seri Tenor Keterangan Nominal WAY % thd total

FR0081 5 tahun 35,600 6.36% FR0082 10 tahun 33,700 7.03% 107,150 FR0080 15 tahun 18,700 7.39% 52.64% FR083 20 tahun 10,100 7.50% FR0076 28 tahun 9,050 7.57% PBS002 2 tahun 9,880 5.35% PBS026 4 tahun 9,620 6.13% PBS004 17 tahun 770 8.75% 33,450 PBS005 23 tahun 10,830 7.64% 16.43% PBS015 27 tahun 2,350 7.84%

SBR009 2 tahun Ritel SUN 2,255 6.30% 14,398

SR012 3 tahun Ritel SBSN 12,143 6.30% 7.07% FR0063 3 tahun 2,000 6.58% 4,000 FR0064 8 tahun 1,500 6.65% 1.96% FR0074 12 tahun 500 7.20% SW001 5 tahun 51 6.15% 2,051 PBS015 27 tahun 2,000 7.65% 1.01% RI0230 10 tahun 16,385 2.88% 42,516 RI0250 30 tahun 10,923 3.55% 20.89%

RIEUR0227 7 tahun SUN EUR 15,208 0.95%

Total Penerbitan ON/PBS 203,564

Lelang SBSN PP SUN PP SBSN Rupiah Valas

Penerbitan ON/PBS

SUN USD Lelang SUN

(17)

Lelang SBN Kuartal I Tahun 2020

• Incoming bids lelang SUN mencapai Rp563,8 triliun dengan awarded bids Rp136,3 triliun yang menghasilkan bid to cover ratio 4,1 kali.

• Incoming bidslelang SBSN mencapai Rp287,5 triliun denganawarded bids Rp44,6 triliun yang menghasilkanbid to cover ratio 6,4 kali.

• Lelang SBN pada Januari - Februari 2020 sangat bullish, namun merebaknya wabah Covid-19 pada bulan Maret menekanincoming bids lelang SBN.

Realisasi Lelang SUN Kuartal I Tahun 2020 Realisasi Lelang SBSN Kuartal I Tahun 2020

82 95 97 127 78 51 34 20 20 21 19 18 17 22 4.1 4.7 4.6 6.9 4.5 3.0 1.5 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 20 40 60 80 100 120 140

7-Jan 21-Jan 4-Feb 18-Feb 3-Mar 17-Mar 31-Mar

Triliu

n

Rup

iah

Incoming Awarded Bid to Cover (RHS)

59 47 70 61 37 15 7 8 8 7 8 7 8.4 5.9 8.7 8.6 4.6 2.2 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 20 40 60 80 100 120 140

14-Jan 28-Jan 11-Feb 25-Feb 10-Mar 24-Mar

Triliu

n

Rup

iah

Incoming Awarded Bid to Cover (RHS)

(18)

SBN Ritel dan Sukuk Wakaf

M iliar Rupiah

Instrumen SUN SBSN

Seri SBR009 SR012 Timing Februari Maret Nominal 2.255 12.143 Total 14.397 Juta Rupiah

Nominal

50.849

Jenis Non-tradable Akad Wakalah Yield 6,15% Kupon 5,00%

 Tercatat sebanyak 6.539 jumlah investor baru (58,14%) dalam penerbitan SBR009, yang

didominasi oleh generasi milenial. Selain itu, terdapat 99 investor setia yang selalu membeli SBR secara online dari seri SBR003 hingga SBR009, yang didominasi oleh Generasi X.

 Seperti SBR009, penerbitan SR012 juga diminati oleh investor baru sebanyak 9.743 (40,68%),

yang juga didominasi oleh generasi milenial. SR012 juga berhasil mencatatkan hasil pemesanan sebesar Rp12,14 triliun, dimana angka tersebut melebihi total target penjualan yang sebesar Rp7,66 triliun di tengah kondisi pasar keuangan yang volatile akibat wabah virus corona yang melanda Indonesia.

 Penerbitan Sukuk Wakaf merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah untuk mendukung

pengembangan investasi sosial dan pengembangan wakaf produktif di Indonesia.

 Melalui Sukuk Wakaf, Pemerintah memfasilitasi para pewakaf uang baik yang bersifat temporer

maupun permanen agar dapat menempatkan wakaf uangnya pada instrumen investasi yang aman dan produktif

 Imbal hasil penerbitan SW001 akan digunakan oleh Badan Wakaf Indonesia untuk

pengembangan aset wakaf baru, yaitu renovasi dan pembelian alat kesehatan guna mendukung pembangunan retina center pada Rumah Sakit Wakaf Achmad Wardi, Serang, Banten dan juga pelayanan operasi katarak gratis bagi kaum Dhuafa di Rumah Sakit yang sama.

(19)

Pengadaan Utang Valas

Kuartal I Tahun 2020

19

Penerbitan SBN Valas

Penarikan Pinjaman Program

Lender

Original

Currency

(juta)

Ekuivalen

Rupiah

(miliar)

KfW

EUR500

7,495

AFD

EUR100

1,580

9,075

Total Ekuivalen Rupiah

Seri

Kelompok

Tenor

Original

Currency

(juta)

Ekuivalen

Rupiah

(miliar)

RI0230

10 Tahun

USD1.200

16,385

RI0250

30 Tahun

USD800

10,923

RIEUR0227

7 Tahun

EUR1.000

15,208

42,516

Total Ekuivalen Rupiah

❑Penerbitan SBN Valas dilakukan pada bulan Januari 2020 sebesar USD2 miliar dan EUR0,8 miliar

❑Pada bulan Maret 2020 direncanakan dilakukan penerbitan SBSN Valas namun ditunda karena volatilitas pasar keuangan yang sangat tinggi

❑Penarikan pinjaman program dilakukan sebesar EUR 600 juta yang bersumber dari KfW dan AFD

❑Penarikan pinjaman dari JICA sebesar ekuivalen USD300 juta ditunda ke kuartal II 2020

(20)

Volume Perdagangan dan Turnover Ratio SBN

Kuartal I Tahun 2020

• Volume perdagangan SUN tradable di pasar sekunder mencapai Rp4.424,5 triliun atau 1,37 kali terhadap outstanding rata-rata SUN tradable pada kuartal I tahun 2020.

• Volume perdagangan SBSN tradable di pasar sekunder mencapai Rp149,5 triliun atau 0,21 kali terhadap outstanding rata-rata SBSN tradable pada kuartal I tahun 2020.

2018 2019 Jan-20 Feb-20 Mar-20 sd. Mar 20 Repo BI 5.225 5.677 961 770 831 2.562 Repo Non BI 317 593 45 45 45 135 Outright 3.507 4.136 454 480 793 1.727 Turnover Ratio 3,40 3,51 0,47 0,41 0,52 1,37 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 (t ril u n R u p iah ) SUN Tradable 2018 2019 Jan-20 Feb-20 Mar-20 sd. Mar 20 Repo BI 280 533 38 14 36 88 Repo Non BI 2 0 - - 0 0 Outright 244 385 55 47 48 149 Turnover Ratio 0,94 1,41 0,13 0,09 0,12 0,21 0,00 0,50 1,00 1,50 0 200 400 600 800 1.000 (t ril iun R u p iah ) SBSN Tradable 20

(21)

Average Daily Trading SBN

Kuartal I Tahun 2020

• Rata-rata perdagangan harian SUN tradable di pasar sekunder mencapai Rp70,23 triliun pada kuartal I tahun 2020. • Rata-rata perdagangan harian SBSN tradable di pasar sekunder mencapai Rp3,76 triliun pada kuartal I tahun 2020.

• Rata-rata perdagangan harian SBN meningkat di kuartal I tahun 2020 dibandingkan tahun 2019, di tengah-tengah kondisi pasar SBN yang wait and see dan seiring dengan peningkatan nominal outstanding SUN/SBSN tradable.

2018 2019 Jan-20 Feb-20 Mar-20 sd. Mar 20 Repo BI 1.158 2.175 1.741 682 1.697 1.390 Repo Non BI 9 2 - - 0 0 Outright 1.007 1.572 2.498 2.349 2.265 2.373 Total 2.174 3.749 4.239 3.031 3.962 3.763 0 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 (da lam m ili ar Rupi ah )

2018 2019 Jan-20 Feb-20 Mar-20 sd. Mar 20 Repo BI 21.592 23.172 43.702 38.492 39.576 40.673 Repo Non BI 1.311 2.421 2.024 2.268 2.137 2.139 Outright 14.491 16.881 20.657 23.986 37.776 27.420 Total 37.394 42.474 66.382 64.746 79.489 70.232 0 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 (da lam m ili ar Rupi ah )

Average Daily Trading SUN Average Daily Trading SBSN

21 Def. 1,76% PDB

(22)

Posisi Kepemilikan SBN Rupiah Yang Dapat Diperdagangkan

Terdapat penurunan signifikan kepemilikan asing pada kuartal I dari 38,6% menjadi 32,7% seiring peningkatan

ketidakpastian pasar keuangan

Kepemilikan SBN DomestikTradableOleh Non-Residen Komposisi Kepemilikan SBN Per Institusi

Institusi 30-Jun-19 30-Sep-19 31-Dec-19 31-Mar-20

Bank 588.8 637.1 581.4 763.4 Institusi Negara 153.9 168.0 262.5 255.1 Non-Bank 1,788.4 1,859.2 1,908.9 1,814.9 Reksadana 106.8 125.5 130.9 129.5 Asuransi 212.8 215.5 215.0 226.2 Non Residen 988.8 1,029.4 1,061.9 926.9 Dana Pensiun 237.0 250.4 256.7 271.9 Individu 77.2 77.7 81.2 86.9 Lain-lain 165.8 160.7 163.3 173.5 TOTAL 2,531.0 2,664.3 2,752.7 2,833.4 Bank 23% 24% 21% 27% Institusi Negara 6% 6% 10% 9% Non-Bank 32% 31% 31% 31% TOTAL 100% 100% 100% 100% (triliun Rupiah)

Dalam Persentase terhadap Total

(23)

Portofolio Utang dan Indikator

Risiko Utang

(24)

Outstanding Utang (1)

❑Pemerintah telah melakukan pengadaan utang sesuai dengan strategi antara lain:

• Mengutamakan tingkat bunga tetap. • Mengutamakan utang denominasi Rupiah.

❑Secara rata-rata, debt maturity tahun 2020 - 2024 sebesar Rp405,4 triliun dan selanjutnya menurun pada kisaran Rp288,9 triliun (2025 – 2029) dan Rp86,7 triliun (2030 – 2058).

Per 31 Maret 2020, outstanding utang Pemerintah sebesar Rp5.192,6 triliun

*) rata-rata tahun 2030 s.d. 2058 84,0% 82,7% 16,0% 17,3% Des 2019 Mar 2020 By Instrument SBN Loan 90,3% 89,8% 9,7% 10,2% Des 2019 Mar 2020 By Interest Rate Fixed Floating 62,1% 58,7% 27,3% 29,2% 5,4%4,3% 5,9%5,5% 0,8% 0,8% Des 2019 Mar 2020 By Currency

IDR USD JPY EUR Other

7,3% 6,7% 18%16% 17%17% 28%30% 27% 32% Des 2019 Mar 2020 By Tenor < 1 tahun > 1 s.d. 3 tahun > 3 s.d. 5 tahun > 5 s.d. 10 tahun > 10 tahun

Maturity Profile Utang

50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 20 30 + *) Trilliun

Valas Mar '20 Rupiah Mar '20 Valas Des '19 Rupiah Des '19

(25)

Outstanding Utang (2)

▪ Tambahan pembiayaan utang neto selama

kuartal I tahun 2020 sebesar Rp84,1 triliun, namun dibandingkan data akhir Desember 2019, stok utang akhir Maret 2020

meningkat sebesar Rp411,5 triliun.

Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh

pelemahan nilai tukar rupiah yang sebesar Rp327,4 triliun.

Peningkatan outstanding SBN Valas sebesar Rp202,3 triliun, yang terdiri dari penerbitan SBN valas neto (eq. IDR) sebesar Rp12,9 triliun dan pengaruh nilai tukar rupiah sebesar Rp189,4 triliun.

Peningkatan outstanding Pinjaman LN sebesar Rp62,6 triliun, yang terdiri dari penarikan pinjaman luar negeri neto (eq. IDR) sebesar negatif Rp6,1 triliun dan pengaruh nilai tukar rupiah sebesar Rp68,7 triliun. (triliun rupiah) Pengadaan Jatuh Tempo Neto SBN 4,014.8 221.6 (133.1) 88.6 4,292.7 Domestik 2,961.3 179.1 (103.4) 75.7 3,037.0 SPN/S 79.1 35.7 (42.4) (6.7) 72.4 SDHI 28.2 - (5.0) (5.0) 23.2 Ritel 118.8 14.4 (14.1) 0.3 119.1 ON 2,589.5 129.1 (39.8) 89.3 2,678.8 SBN Non Tradable 145.7 - (2.2) (2.2) 143.5 Valas 1,053.5 42.5 (29.6) 12.9 1,255.8 Pinjaman 766.3 12.6 (17.0) (4.4) 899.8 Domestik 10.2 0.1 - 0.1 10.2 Proyek 10.2 0.1 - 0.1 10.2 Valas 756.1 12.5 (17.0) (4.5) 889.6 Program 389.2 9.2 (7.6) 1.6 460.1 Proyek 366.9 3.3 (9.4) (6.1) 429.5 Total 4,781.1 234.2 (150.0) 84.1 5,192.6 Instrumen Outs 31 Des 2019

Realisasi Pembiayaan Utang Q1 Outs

31 Mar 2020

(26)

Indikator 31 Mar 2019 31 Des 2019 31 Mar 2020 Target Strategi 2020 QoQ YoY VR Proportion 10,3% 9,8% 10,2% 8,4% 0,43% -0,14% Refixing Rate 18,8% 16,1% 14,9% 16,8% -1,21% -3,90% FX Proportion 39,4% 37,9% 41,3% 36,3% 3,46% 1,93% ATM (tahun) 8,5 8,5 8,6 8,3 0,03 0,03

Maturity within 1 year 9,9% 8,1% 6,7% 9,1% -1,33% -3,15%

Maturity within 3 year 24,5% 24,3% 23,5% 25,4% -0,85% -0,99%

Maturity within 5 year 41,7% 41,0% 40,1% 43,3% -0,92% -1,59%

Indikator Risiko Portofolio Utang

Interest Rate Risk (QoQ)

▪ Terdapat peningkatan outstanding utang dalam bunga mengambang (variable rate)

yang banyak dipengaruhi oleh pengadaan pinjaman luar negeri dan pengaruh pelemahan nilai tukar rupiah.

▪ Meskipun terdapat peningkatan porsi utang

variable rate, terjadi penurunan refixing rate portion yang disebabkan adanya penurunan porsimaturity within 1 yearutangfixed rate. ❖ Exchange Rate Risk (QoQ)

▪ Porsi utang valas meningkat dibanding Des 2019 yang utamanya disebabkan oleh faktor pelemahan nilai tukar rupiah, utamanya hard currency USD (17,74%), EUR (15,76%), dan JPY (17,89%).

Refinancing Risk (QoQ)

▪ Risiko pembiayaan kembali relatif cukup stabil denganaverage time to maturity(ATM) berada pada kisaran 8,6 tahun.

(27)

Revisi Strategi Pembiayaan Utang dan

Rencana Pengadaan Utang Kuartal II

(28)

Strategi Pembiayaan yang Oportunistik, Terukur, dan Prudentuntuk mendukung APBN 2020 dalam mempercepat penanganan COVID-19 dan menjaga perekonomian dari ancaman krisis

Mengutamakan penerbitan SBN melalui mekanisme pasar

(termasukRitel Rp50-75 T)

Optimalisasi Sumber Pembiayaan Utang dan

Non-Utang Fleksibilitas penambahan SBN Non - Utang ➢ PemanfaatanSAL (Rp70,64 T)

➢ PosDana Abadi Pemerintah ➢ Dana yang bersumber dariBLU

FleksibilitasPinjaman Tunai

UpsizePinjaman Program dari De

velopment Partners, baik bilateral

dan multilateral sebesar USD6-8

miliar

a.l. Bank Dunia, ADB, AFD, KfW, JI CA, EDCF, dan AIIB

1

3

4

5

Pembiayaan

APBN 2020

Upsize penerbitanSBN Domestik dan SBN

Valas(USD10 -12 miliar) dengan memper

hatikan kondisi pasar keuangan

➢ Membuka kesempatan permintaanPrivate P

lacementdari BUMN/Lembaga seperti LPS, B

PKH, dan lainnya

Dukungan Bank Indonesia

sebagai sumber pembiayaan yang bersifatlast resort/back stop

28

(29)

Berdasarkan outlook defisit APBN 5,07% dari PDB,

kebutuhan pembiayaan utang (gross financing

needs) meningkat sebesar Rp697,9 triliun,

▪ Kenaikan kebutuhan pembiayaan utang sebagian besar disumbang oleh pelebaran

defisit, yaitu sebesar Rp545,7 triliun.

Kontribusi pembiayaan non-utang antara lain bersumber dari penggunaan SAL sebesar Rp70,64

triliun.

Di sisi lain, kenaikan Pembiayaan Investasi sebesar Rp155,1 triliun antara lain ditujukan untuk pembiayaan dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional dan pembiayaan pendidikan.

▪ Peningkatan jatuh tempo utang bersumber dari

pelemahan nilai tukar rupiah dan tambahan jatuh tempo SRBI sebesar Rp21 triliun

(miliar Rp) Strategi 2020 Awal Revisi Strategi 2020 Perubahan 1 Pembiayaan Defisit 307,226 852,936 545,710 2 Pembiayaan Non-Utang (net) 44,627 153,465 108,837

a. Pembiayaan Investasi 74,230 229,324 155,094 b. Pemberian Pinjaman (5,193) (5,810) (617) c. Kewajiban Penjaminan 591 591 -d. Pembiayaan Lainnya (25,000) (70,640) (45,640)

3 Utang Jatuh Tempo 389,988 433,400 43,412

a. Surat Berharga Negara 301,195 325,853 24,658 i. Rupiah 255,695 276,758 21,062 ii. Valas 45,500 49,095 3,595 b. Pinjaman 88,793 107,547 18,754

i. Dalam Negeri 1,678 1,678 -ii. Luar Negeri 87,115 105,869 18,754

741,841.7 1,439,800.6 697,958.9 150,000.0 547,958.9 Uraian

Tambahan Pembiayaan untuk Perekonomian

Total Kebutuhan Pembiayaan

Tambahan pembiayaan untuk defisit dan Jatuh Tempo

Catatan:

Angka jatuh tempo pinjaman disesuaikan dengan rincian pada Lampiran Perpres 54/2020: untuk PLN sekitar USD6 miliar

Peningkatan Kebutuhan Pembiayaan Utang

(30)

Pembiayaan Defisit Rp852,9 T Pembiayaan Non-Utang Rp153,5 T a. Pembiayaan Investasi Rp229,3 T b. Pemberian Pinjaman Rp(5,8) T c. Kewajiban Penjaminan Rp0,6 T d. Pembiayaan Lainnya Rp(70,6) T

Utang Jatuh Tempo Rp433,4 T

a. SBN Rp325,8 T b. Pinjaman Rp107,5T

Pinjaman Dalam Negeri Rp3,0 T Pinjaman Luar Negeri Rp147,5 T

a. Pinjaman Tunai Rp118,0 T b. Pinjaman Proyek Rp29,5 T

Pinjaman Rp150,5 T (10,5%)

Kebutuhan

Pembiayaan

Sumber Pembiayaan

Rp1.439,8 T

SBN Domestik Rp1.113,2 T a. SPN/S Rp69,8 T b. ON/PBS Rp968,4 T c. Ritel Rp75,0 T SBN Valas Rp176,1 T

SBN Rp1.289,3T (89,5%)

Rp1.439,8 T

Rp44,8 T Penerbitan SPN/S JT 2020

KEBUTUHAN

DAN SUMBER

PEMBIAYAAN

UTANG TAHUN

1.439,8 T

Rp1.334,0 T SBN Bruto Tahun 2020 30

(31)

Rencana Penerbitan

SBN Tahun 2020

(Rp1.334,0 triliun)

SUN : SBSN 71% : 29% Rupiah : Valas 83% : 16% Lelang 73% - 83% Ritel 3% - 8% Penerbitan Sem I 45%-55% 31

(32)

Rencana Pengadaan Utang Tunai

Kuartal II Tahun 2020

SUN

Target Rp268,8 triliun

• Mengutamakan penerbitan SUN melalui lelang

• Penerbitan SBR (1x) • Penerbitan SUN valas (1x) • Private placementdilakukan

dengan tujuan khusus

SBSN

Target Rp105,9 triliun

• Mengutamakan penerbitan SBSN melalui lelang

• Private placement dilakukan dengan tujuan khusus

Pinjaman Tunai

Target Rp17,3 triliun

Pengadaan pinjaman tunai dilakukan dengan menarik pinjaman dari JICA sebesar USD300 juta, WB sebesar USD352 juta, dan ADB sebesar USD500 juta

Target pengadaan utang tunai

Rp392,0 triliun

(33)
(34)

Outlook Bunga Utang Tahun 2020

Outlook

APBN (SPT) Outlook Q1

PEMBIAYAAN (% PDB) 1.76 5.07

TOTAL BUNGA (triliun Rp) 296.1 333.7

Bunga Dalam Negeri 277.9 314.6 Bunga Luar Negeri 18.3 19.2 Bunga Baseline 279.5 285.4 Bunga Baru* 16.6 48.3

Asumsi Market Rate

ON 5 Y 5.9% 8.0%

ON 10 Y 6.7% 8.4%

USD/Rp Rp14.300 Rp15.300

Termasuk dalam bunga baru a.l.

Kupon ON Domestik 2020 9.7 9.8 Diskon ON Domestik 2020 1.6 26.8 Kupon SBN PEN - 1.1 5,0 10,0 15,0 20,0 Real Q1 Q2 Q3 Q4

Outlook Bunga Baru

Outlook SPT 25,0 50,0 75,0 100,0 Real Q1 Q2 Q3 Q4

Outlook Bunga Baseline

Outlook SPT

• Peningkatan kebutuhan utang,

pelemahan kurs Rp, dan

peningkatan yield berdampak signifikan terhadap pembayaran bunga utang

• Outlook bunga utang meningkat dari semula Rp296,1 T menjadi

Rp333,7 T

• Outlook bunga baseline sedikit meningkat karena peningkatan asumsi nilai tukar terutama USD • Outlook bunga baru meningkat signifikan, atau hampir 3 kali lipat dari outlook semula. Peningkatan

tersebut terjadi mulai bulan Maret dan diperkirakan berlanjut seiring volatilitas pasar keuangan akibat dampak pandemic Covid-19 yang menyebabkan kenaikan yield SBN

• Kenaikan yield SBN berdampak langsung terhadap peningkatan diskon penerbitan ON/PBS. Oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian besaran diskon dengan penggantian seri ON/PBS lelang dengan kupon lebih tinggi dan sesuai dengan kondisi pasar saat ini.

Triliun Rp Triliun Rp 1,3% 1,4% 1,5% 1,6% 1,7% 1,7% 2,0% 2014 2015 2016 2017 2018 2019* 2020** Rasio Belanja Bunga

terhadap PDB tahun 2020 diperkirakan meningkat signifikan

(35)

11,8 8,5 32,6 9,6 45,9 12,9 16,1 12,5 35,9 10,5 46,2 14,5 9,1 2,3 4,3 4,1 2,2 1,7 11,7 2,9 3,6 5,2 2,2 1,1 1,4 0,7 2,1 2,3 1,3 1,6 1,5 0,8 2,1 2,2 1,2 2,0 22,5 34,2 73,7 90,2 139,9 156,8 187,0 204,0 246,4 265,3 315,7 333,7 (50,0) 50,0 150,0 250,0 350,0 40,0 80,0

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des

Triliun Rp

PLN SBN Valas

SBN Domestik Akumulasi (rhs)

Outlook Bunga Utang Tahun 2020

Berdasarkan proyeksi Q1, outlook bunga utang per bulan akan relatif lebih besar pada bulan Mei, September dan November karena adanya jadwal pembayaran kupon ON seri benchmark.

realisasi outlook

(36)

Kementerian Keuangan RI

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Strategi dan Portofolio Pembiayaan

Referensi

Dokumen terkait

Sudut pandang yang digunakan orang pertama pelaku sampingan dan amanat yang terdapat dalam novel Perempuan Di Titik Nol karya Nawal Elsaadawi adalah membentuk

Indikator Kinerja yang telah ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU) Eselon 1 meliputi : 1) Persentase pertumbuhan produk ekspor unggulan nasional ber-SNI

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan 22 Maret 2013. Setelah guru menjelaskan materi dan siswa memahaminya, guru kemudian memberikan pre tes. Pre-test dilaksanakan

“Audit internal berhubungan dengan semua tahap kegiatan perusahaan, sehingga tidak hanya terbatas pada audit atas catatan-catatan akuntansi.Untuk mencapai tujuan

Perlakuan dalam penelitian ini menggunakan variasi lama waktu paparan 10 detik, 20 detik, dan 30 detik, bertujuan ingin mengetahui perbedaan lama waktu paparan

3 Bila pemindaian sudah selesai, taruh item pada kaca pemindai kemudian klik Scan [Pindai] untuk memindai gambar yang lain, atau klik Done [Selesai]. Perangkat lunak menyimpan

Kemudian penulis menggunakan angket ini untuk memperoleh data tentang Penerapan Media Audio Visual Compact Disc (CD) dalam Pembelajaran Thaharah (Bersuci) dan Pengaruhnya

Penyusunan laporan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau sebagai pelaporan