• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURANDAERAHKABUPATENMUSI BANYUASIN NOMOR 1.2..TAHUN 2020 TENTANG. PENDIDIKANBACATULlS AL-QURAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURANDAERAHKABUPATENMUSI BANYUASIN NOMOR 1.2..TAHUN 2020 TENTANG. PENDIDIKANBACATULlS AL-QURAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURANDAERAHKABUPATENMUSI BANYUASIN NOMOR 1.2..TAHUN2020

TENTANG

PENDIDIKANBACATULlS AL-QURAN

DENGAN RAHMATTUHANYANGMAHAESA BUPATI MUSI BANYUASIN,

Menimbang: a. bahwa pendidikan baca tulis AI-Quran sejak dini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten mewujudkan sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak, cakap dan mandiri;

b. bahwa pendidikan baca tulis AI-Quran bertujuan untuk memberikan pengajaran bacaan, tulisan, hafalan, dan pemahaman AI-Quran sebagai upaya strategis membentuk generasi muda yang berwawasan qur'ani;

c. bahwa baca tulis AI-Quran merupakan bagian dari aktifitas hidup masyarakat muslim di Kabupaten, untuk itu dilakukan upaya yang intensif dan berkesinambungan;

d. bahwa berdasarkan berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Daerah ten tang Pendidikan Baca Tulis AI-Quran;

Mengingat: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

(2)

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kaIi diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 ten tang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILANRAKYATDAERAH KABUPATENMUSl BANYUASIN dan

BUPATI MUSI BANYUASIN

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN DAERAH TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QURAN.

BAB 1

KETENTUANUMUM Pasal 1

Oalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Kabupaten adalah Kabupaten Musi Banyuasin.

2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.

3. Bupati adalah Bupati Musi Banyuasin.

4. Dinas adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Musi Banyuasin.

5. Pendidikan Baca Tulis Al-Quran adalah upaya sistematis untuk mewujudkan kemampuan membaca, menulis, memahami, menteIjemahkan, dan mengamalkan kandungan Al-Quran.

(3)

6. Pendidikan AI-Quran adalah lembaga pendidikan keagamaan Islam yang bertujuan untuk memberikan pengajaran bacaan, tulisan, hafalan, dan pemahaman AI-Quran.

7. Lembaga Pendidikan Saca Tulis Al-Quran adalah lembaga pendidikan yang terdiri dari Lembaga Pembinaan dan Pengembangan TK AI-Quran danfatau lembaga lainnya yang sejenis.

8. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan.

9. Tenaga Pendidik Saca Tulis AI-Quran adalah pengajar yang memiliki sertifikat mengajar dari lembaga yang berwenang. 10. Peserta Oidik Pendidikan Saca Tulis AI-Quran adalah siswa

pada jenjang Sekolah Oasar (SO) sederajat, dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)sederajat yang beragama Islam. 11. Jenjang Pendidikan adalah tahapan pendidikan yang

ditetapkan berdasarkan tingkat pengembangan Peserta Oidik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.

12. Jenis Pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pad a kekhususan tujuan pendidikan suatu pendidikan.

13. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, non-formal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. 14. Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur

dan beIjenjangyang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

15. Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan beIjenjang.

16. Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

17. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tuj uan , isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

(4)

18. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.

19. Sertifikat adalah surat tertulis atau tercetak yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang sebagai tanda bahwa Peserta Didik telah selesai mengikuti Pendidikan Saca Tulis Al-Quran. 20. Anggaran Pendapatan dan Selanja Daerah yang selanjutnya

disingkat APSD adalah Anggaran Pendapatan dan Selanja Daerah Kabupaten Musi Sanyuasin.

21. Intrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran untuk pemenuhan beban belajar dalam kurikulum sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal2

Pendidikan Saca Tulis Al-Quran dimaksudkan sebagai upaya strategis Pemerintah Kabupaten dalam rangka mendorong terwujudnya generasi islami yang beriman, cerdas, dan berahlak mulia.

Pasal3

Pendidikan Saca Tulis Al-Quran bertujuan:

a. agar setiap Peserta Didik yang beragama Islam, selain dapat membaca dan menulis huruf Al-Quran secara baik dan benar, juga memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Quran; b. meningkatkan minat baca tulis Al-Quran sejak dini serta

menanamkan kecintaan terhadap Al-Quran;dan

c. mampu memahami dan menghafal ayat-ayat Al-Quran sekaligus untuk memakmurkan dan mencintai Masjid.

Pasal4

Sasaran Pendidikan Saca Tulis Al-Quran adalah Peserta Didik yang beragama Islam pad a Jenis Pendidikan dan Jenjang Sekolah

Dasar (SD) sederajat, dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat.

(5)

BAB II

PENYELENGGARAANPENOIDlKANBACATULIS AL-QURAN Pasal 5

(I) Penyelenggaraan Pendidikan Baca Tulis Al-Quran dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten, Lembaga Pendidikan Baca Tulis A1-Quran, dan/ atau masyarakat.

(2) Penyelenggaraan Pendidikan Baca Tulis Al-Quran sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dilakukan pada semua Jenis Pendidikan dan Jenjang Pendidikan baik formal, informal dan nonformal.

(3) Penyelenggaraan Pendidikan Baca Tulis Al-Quran dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal6

(I) Perserta didik baca tulis Al-Quran yang akan menjalankan Pendidikan harus pandai baca tulis Al-Quran.

(2) Kriteria pandai Baca Tulis Al-Quran bagi Peserta Oidik sebagaimana dimaksud pada ayat (I) sebagai berikut:

a. sekolah Oasar (SO) sederajat, mengenal, melafalkan, membaca Al-Quran dengan benar dan mengenal tajwid dasar; dan

b. sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat, mampu membaca Al-Quran dengan baik berdasarkan tajwid, serta mampu menulis ayat Al-Quran dengan benar.

Pasal 7

(I) Setiap Sekolah Oasar (SO) sederajat dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)sederajat agar menambah jam pelajaran agama yang dipergunakan khusus untuk mempelajari Al-Quran

melalui kegiatan Intrakurikuler.

(2) Oalam hal siswa SO sederajat dan siswa SMP sederajat belum pandai baca tulis Al-Quran, sekolah dapat menganjurkan kepada para Peserta Oidik untuk belajar pada Lembaga Pendidikan Baca Tulis Al-Quran, masjid, mushollah, dan sebagainya.

(6)

(3) Setiap siswa yang belajar pad a Lembaga Pendidikan Baca Tulis AI-Quran dan dinyatakan bebas buta huruf AI-Quran diberikan Sertifikat.

(4) Ketentuan Iebih Ianjut mengenai Lembaga Pendidikan Baca Tulis AI-Quran yang berwenang memberikan Sertifikat sebagaimana dimaksud pad a ayat (3) diatur dengan Peraturan Bupati.

PasaI8

Penyelenggaraan Pendidikan Baca Tulis AI-Quran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (I) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. mengikuti Kurikulum yang ditetapkan oleh Dinas dan/ atau Perangkat Daerah terkait;

b. tenaga Pendidik untuk melaksanakan Pendidikan Baca Tulis AI-Quran adalah guru pendidikan agama Islam di sekolah atau Tenaga Pendidik yang telah memperoleh Sertifikat mengajar dari Iembaga yang berwenang mengeluarkan Sertifikat;dan c. sarana, prasarana serta pembiayaan yang diperlukan

disediakan oleh sekolah/lembaga yang bersangkutan bersama Pemerintah Kabupaten, pihak swasta dan pihak Iainnya.

BAB III KURIKULUM

Pasal9

(1) Materi Pendidikan Baca Tulis AI-Quran meliputi: a. pengenalan membaca AI-Quran;

b. menulis AI-Quran;

c. menghafal AI-Quran dan bacaan sholat;dan d. pemahaman terhadap kandungan AI-Quran.

(2) Materi Pendidikan Baca Tulis AI-Quran dapat dibuat untuk setiap Jenjang Pendidikan.

(3) Materi Pendidikan Baca Tulis AI-Quran sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan Jenis Pendidikan dan Jenjang Pendidikan.

(7)

(4) Ketentuan mengenai waktu pelaksanaan pembelajaran materi Pendidikan Baca Tulis Al-Quran pad a jalur Pendidikan Formal ditetapkan oleh masing-masing Satuan Pendidikan.

(5) Pendidikan Baca Tulis Al-Quran merupakan salah satu materi muatan lokal pad a Satuan Pendidikan.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai materi Pendidikan Baca Tulis Al-Quran sesuai dengan Jenis Pendidikan dan Jenjang Pendidikan sebagaimana dimaksud pad a ayat (3) diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 10

(1) Kurikulum Pendidikan Baca Tulis Al-Quran pada jalur Pendidikan Formal dan Pendidikan Nonformal dibuat oleh Tim yang terdiri dari Dinas dan/atau Perangkat Daerah terkait serta Kementerian Agama sesuai kewenangannya.

(2) Kurikulum baca tulis Al-Quran dilaksanakan seSUaI dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

BABrv

TENAGAPENDIDIK Pasal 11

(1) Tenaga Pendidik Baca Tulis Al-Quran pada jalur Pendidikan Formal dan Pendidikan Nonformal, bertugas:

a. merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran; b. melakukan bimbingan dan pelatihan;

c. menilai hasil pembelajaran Pendidikan Baca Tulis Al-Quran; d. melaksanakan pengelolaan administrasi;dan

e. pengembangan, pengawasan serta pelayanan teknis untuk menunjang proses Pendidikan Baca Tulis Al-Quran.

(2)Tenaga Pendidik Baca Tulis Al-Quran wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. memiliki ijazah mengaji atau rekomendasi dari unit taman pendidikan Al-Quran;

b. telah mengikuti penataran;dan/atau

c. telah mengikuti pelatihan mengajar yang dilaksanakan oleh lembaga yang berwenang mengeluarkan Sertifikat.

(8)

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tenaga Pendidik Baca Tulis AI-Quran sebagaimana dimaksud pada (2) diatur dengan Peraturan Bupati.

BABV

SARANADANPRASARANA

Pasal 12

(1) Setiap Lembaga Pendidikan Baca Tulis AI-Quran wajib menyediakan sarana dan prasarana Pendidikan Baca Tulis AI-Quran.

(2) Sarana dan prasarana Pendidikan Baca Tulis AI-Quran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan Jenis Pendidikan dan Jenjang Pendidikan.

(3) Sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi perala tan pendidikan, buku, dan perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran baca tulis AI-Quran. (4) Prasarana sebagaimana dimaksud pad a ayat (2) meliputi ruang

kelas, ruang pendidik, ruang pimpinan, ruang tata usaha dan ruang lain yang diperlukan.

BAB VI

PENILAIANDANSERTIFlKASI Pasal 13

(I) Keberhasilan Peserta Didik dalam menjalani proses pembelajaran Baca Tulis AI-Quran diukur melalui Penilaian. (2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dilakukan

berdasarkan hasil ujian.

(3) Ujian sebagaimana dimaksud pad a ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Satuan Pendidikan.

Pasal14

(1) Peserta Didikyang berhasil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) diberikan Sertifikat.

(2) Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (I) paling sedikit memuat:

(9)

b. pernyataan bahwa Peserta Oidik yang bersangkutan telah lulus Pendidikan Baca Tulis Al-Quran.

Pasal 15

(1) Setiap orang yang menerbitkan danjatau memberikan Sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) bertentangan dengan Peraturan Oaerah ini dikenakan sanksi administratif.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) berupa:

a. teguran tertulis;

b. penghentian kegiatan mengajar; c. pencabutan izin mengajar;danjatau

d. penutupan Lembaga Pendidikan Baca Tulis Al-Quran.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB Vll PEMBlAYAAN

Pasal 16

(1) Pembiayaan Pendidikan Baca Tulis Al-Quran bersumber dari: a. APBO Kabupaten;danj atau

b. bantuan pihak lain yang sah dan tidak mengikat.

(2) Pembiayaan Pendidikan Baca Tulis Al-Quran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembiayaan Pendidikan Baca Tulis Al-Quran yang bersumber dari APBO Kabupaten

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasa! 17

Biaya Pendidikan Baca Tulis Al-Quran sebagaimana dimaksud da!am Pasal 15 ayat (1) diperuntukkan:

(10)

a. insentif tenaga pendidikj pengajar pad a jalur Pendidikan Formal dan Pendidikan Nonformal;dan

b. sarana dan prasarana Pendidikan Baca Tulis Al-Quran.

BAB VlIl PENGHARGAAN penghargaan membenkan Pasal 18 Kabupaten dapat (1) Pemenntah kepada:

a. peserta didik berprestasi;

b. tenaga pendidik berprestasi;dan

c. lembaga pendidikan baca tulis Al-Quran dengan pengelolaan terbaik.

(2) Tata cara pembenan penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

BABlX

PEMBlNAANDAN PENGAWASAN

Pasa! 19

(1) Dinas melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pendidikan Baca Tulis Al-Quran dengan berkoordinasi pada Kantor Kementenan Agama di Kabupaten. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi

fasilitasi, sosia!isasi, diseminasi, dan pelatihan.

(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas.

BABX

KETENTUANPERALIHAN

Pasal20

(1) Penyelenggara Pendidikan dan Sertifikat Baca Tulis Al-Quran yang telah ada sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini tetap diakui.

(11)

(2) Semua ketentuan yang mengatur mengenai Pendidikan Baca Tulis AI-Quran di Kabupaten yang telah ada sebelum berlakunya

Peraturan Daerah Inl, tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 21

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pad a tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.

Ditetapkan di Sekayu

pad a tanggal ;1.3Novtl'tber 2~/ UPATI MUSI BANYUASIN't

\

r

H. DODI REZA ALEX NOERDIN Diundangkan di Sekayu

pada tanggal

n

Novi2rltber 2020 ARIS DAERAH

TEN MUSI BANYUASIN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASINTAHUN 2020 NOMOR

Referensi

Dokumen terkait

Inovasi Telunjuk Sakti terbukti mampu mempermudah layanan Adminduk kepada masyarakat pada masa

Berdasarkan data yang dikumpulkan peneliti di lapangan dan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti maka dapat ditarik kesimpulan untuk menjawab perumusan masalah

luas interfacial persatuan volume packing (a) dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam merancang peralatan proses absorpsi gas yang lain dengan

kapal yang dioperasikan oleh perusahaan angkutan laut nasional yang mengangkut/memuat penumpang dan/atau barang dari pelabuhan asal di wilayah Indonesia ke pelabuhan

(1) Semua pemakaian alur lalu lintas sungai yang melintas di bawah jembatan di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin harus mematuhi dan mentaati SBNP dan rambu

1) Pengembangan kebijakan dasar dalam menjalin kerjasama dengan lembaga lain agar bermanfaat dan saling menguntungkan, mendukung pencapaian visi lembaga. 2) Pengembangan sistem

Ketika material gasket diketatkan diantara dua flange, maka kedua lingkar (bead) yang ada pada gasket akan terjadi kontak dengan flange dan menciptakan garis lebar

Melalui Sekretaris Daerah Kab. perihal Mohon Penetapan Rancangan Peraturan dan Keputusan Bupati tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2016 dan Keputusan Bupati