• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN CALON PENERIMA BEASISWA DI SMK UMMUL QURO MENGGUNAKAN METODE MOORA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN CALON PENERIMA BEASISWA DI SMK UMMUL QURO MENGGUNAKAN METODE MOORA SKRIPSI"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN CALON PENERIMA

BEASISWA DI SMK UMMUL QURO MENGGUNAKAN

METODE MOORA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Sarjana

LUGINA ISMI MUHAMMAD

NIM : 15160379

Program Studi Ilmu Komputer Kampus Kota Sukabumi Fakultas Teknik dan Informatika

Universitas Bina Sarana Informatika 2020

(2)

ii

PERSEMBAHAN

Setiap orang punya jatah gagal. Habiskan jatah gagalmu ketika masih muda. (Dahlan Iskan)

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah S.W.T, skripsi ini kupersembahkan untuk :

1. Kedua orang tuaku tercinta yang telah melahirkanku, membesarkanku memberikan doa, nasehat-nasehat, dukungan moral maupun materil. Atas

pengorbanan dan kesabaran mengantarkanku sampai kini.

2. Terimakasih bapak dan ibu dosen pembimbing, penguji dan pengajar yang selama ini tulus dan ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun dan mengarahkan

saya, memberikan pembelajaran yang tiada ternilai harganya. 3. Terimakasih kepada rekan-rekan seperjuangan yang saling memberikan

dukungan.

Tanpa mereka,

(3)

iii

(4)

iv

SURAT PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

(5)

v

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi ini diajukan oleh:

Nama : Lugina Ismi Muhammad

NIM : 15160379

Jenjang : Strata Satu (S1)

Program Studi : Ilmu Komputer Kampus Kota Sukabumi Fakultas : Teknik dan Informatika

Perguruan Tinggi : Universitas Bina Sarana Informatika

Judul Skripsi : Pendukung Keputusan Pemilihan Calon Penerima Beasiswa di SMK Ummul Quro Menggunakan Metoda Moora

Telah dipertahankan pada periode 2020-1 dihadapan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh Sarjana Komputer (S.Kom) pada Program Sarjana Program Studi Ilmu Komputer Kampus Kota Sukabumi di Universitas Bina Sarana Informatika.

Sukabumi, 24 Agustus 2020

PEMBIMBING SKRIPSI

Dosen Pembimbing I : Agung Wibowo, M.Kom

Dosen Pembimbing II : Satia Suhada, M.Kom.

DEWAN PENGUJI

Penguji I : A. Gunawan, M.Kom.

(6)
(7)

vii

PEDOMAN PENGGUNAAN HAK CIPTA

Skripsi sarjana yang berjudul “Pendukung Keputusan Pemilihan Calon

Penerima Beasiswa di SMK Ummul Quro Menggunakan Metode MOORA”

adalah hasil karya tulis asli LUGINA ISMI MUHAMMAD dan bukan hasil terbitan sehingga peredaran karya tulis hanya berlaku dilingkungan akademik saja, serta memiliki hak cipta. Oleh karena itu, dilarang keras untuk menggandakan baik sebagian maupun seluruhnya karya tulis ini, tanpa seizin penulis.

Referensi kepustakaan diperkenankan untuk dicatat tetapi pengutipan atau peringkasan isi tulisan hanya dapat dilakukan dengan seizin penulis dan disertai ketentuan pengutipan secara ilmiah dengan menyebutkan sumbernya.

Untuk keperluan perizinan pada pemilik dapat menghubungi informasi yang tertera di bawah ini:

Nama : Lugina Ismi Muhammad

Alamat : Kp. Kukulu Rt/Rw 26/08 Desa. Tegalpanjang Kec. Cireunghas

Kab. Sukabumi Prov. Jawa Barat No. Telp : 0822-1333-6592

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Skripsi pada Program Sarjana (S1) ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul Skripsi, yang penulis ambil sebagai berikut, “Pendukung Keputusan Pemilihan Calon Penerima

Beasiswa di SMK Ummul Quro Menggunakan Metode MOORA”.

Tujuan penulisan Skripsi pada Program Sarjana (S1) ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan Sarjana Universitas Bina Sarana Informatika. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan Skripsi ini tidak akan berjalan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, ijinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Bina Sarana Informatika.

2. Dekan Fakultas (tulis nama fakultas masing-masing)

3. Ketua Program Studi (nama Program Studi) Universitas Bina Sarana Informatika.

4. Bapak Agung Wibowo, S.T., M.Kom selaku Dosen Pembimbing Skripsi. 5. Bapak Satia Suhada, M.Kom selaku Asisten Pembimbing Skripsi.

6. Staff / karyawan / dosen di lingkungan Universitas Bina Sarana Informatika. 7. Ibu Dra. Hj. N. Maesaroh, M.Mpd. selaku Kepala Sekolah SMK Ummul

(9)

ix

8. Staff / karyawan di lingkungan SMK Ummul Quro.Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun spiritual.

9. Rekan-rekan mahasiswa kelas 15.8A.28

Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga Skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.

Sukabumi, 03 Agustus 2020 Penulis

(10)

x

ABSTRAK

Lugina Ismi Muhammad (15160379), Pendukung Keputusan Pemilihan Calon Penerima Beasiswa di SMK Ummul Quro Menggunakan Metode MOORA

Beasiswa merupakan bantuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, yayasan ataupun perusahaan guna untuk membantu meringankan beban siswa kurang mampu agar tetap dapat melanjutkan pendidikannya dan guna untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui Pendidikan. SMK Ummul Quro Sukabumi konsisten memberikan beasiswa terhadap siswa/siswi yang kurang mampu setiap tahunnya. Untuk mendapatkan beasiswa tersebut, sekolah menetapkan beberapa kriteria siapa sajakah siswa yang dapat dipenentuankan dan berhak mendapatkan beasiswa. Kriteria tersebut yang nantinya yang akan membantu pihak sekolah ataupun panitia dalam menentukan siswa mana yang berhak mendapatkan beasiswa. Untuk mempermudah pihak sekolah atau panitia dalam menentukan siswa yang berhak mendapatkan beasiswa, maka perlu adanya suatu sistem rekomendasi penunjang keputusan yang berfungsi untuk membantu melakukan seleksi kepada para calon penerima beasiswa. Pada penelitian ini menggunakan metode Multi Objective Optimization On The Basis Of Ratio Analysis (MOORA), dengan menerapkan sistem pendukung keputusan pihak sekolah atau panitia dapat dengan mudah, penilaian berjalan secara objektif, akurat dan diterima oleh siswa yang berhak menerima beasiswa. Hasil akhir yang didapat dari penelitian ini yaitu A9 mendapatkan skor tertinggi yaitu 0.257829, dan terpilih menjadi siswa yang berhak mendapatkan beasiswa.

Kata Kunci : Beasiswa, Sistem Pendukung Keputusan, Multi Objective

(11)

xi

ABSTRACT

Lugina Ismi Muhammad (15160379), Supporting Decision on the Selection of Prospective Scholarship Recipients at SMK Ummul Quro Using the MOORA Method

Scholarships are educational assistance organized by the government, foundations or companies to help ease the burden on underprivileged students in order to continue their education and to improve the quality of human resources through education. SMK Ummul Quro Sukabumi consistently provides scholarships to underprivileged students every year. To get the scholarship, the school sets out several criteria for who can be assigned and eligible for the scholarship. These criteria will help the school or the committee in determining which students are eligible for scholarships. To facilitate the school or committee in determining the students who are eligible for scholarships, it is necessary to have a system of recommendations supporting decisions that serves to help conduct selection to prospective scholarship recipients. In this study using the method of Multi Objective Optimization On The Basis Of Ratio Analysis (MOORA), by implementing a system of supporting decisions of the school or committee can be easily, the assessment runs objectively, accurately and accepted by students who are eligible to receive scholarships. The final result of this study was that A9 received the highest score of 0.257829, and was selected as a student who was eligible for a scholarship.

Keywords: Scholarship, Decision Support System, Multi Objective Optimization

(12)

xii

DAFTAR ISI

Lembar Judul Skripsi ... i

Lembar Persembahan ... ii

Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi ... iii

Lembar Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah... iv

Lembar Persetujuan Dan Pengesahan Skripsi ... v

Lembar Pedoman Penggunaan Hak Cipta... vii

Kata Pengantar ... viii

Abstrak ... x

Daftar Isi... xii

Daftar Simbol ... xiv

Daftar Gambar ... xvii

Daftar Tabel ... xviii

Daftar Lampiran ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Rumusan Masalah... 3

1.4. Tujuan dan Manfaat ... 4

1.5. Metode Penelitian ... 4

1.5.1. Teknik Pengumpulan Data ... 4

1.5.2. Metode Pengembangan Sistem ... 5

1.6. Ruang Lingkup ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1. Tinjauan Pustaka... 6

2.1.1. Konsep Dasar Sistem ... 6

2.1.2. Beasiswa ... 7

2.1.3. Multi-Objective Optimation on the basis of Ratio Analysis (MOORA) ... 7

2.1.4. Konsep Dasar Pemrograman WEB ... 9

2.1.5. Pengujian Unit ... 11

2.1.6. Peralatan Pendukung ... 12

2.2. Penelitian Terkait ... 14

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN ... 16

3.1. Tinjauan Institusi / Organisasi ... 16

3.1.1. Sejarah Institusi / Organisasi ... 16

3.1.2. Struktur Organisasi ... 18

3.2. Proses Bisnis Sistem ... 21

(13)

xiii

BAB IV ANALISA KEBUTUHAN SOFTWARE ... 24

4.1. Analisa Kebutuhan Software ... 24

4.1.1. Tahapan Analisa ... 24

4.1.2. Use Case Diagram ... 25

4.1.3. Activity Diagram ... 28

4.1.4. Analisa Proses Pemilihan Dengan Metode MOORA ... 32

4.1.5. Tahapan Perhitungan MOORA ... 36

4.2. Desain ... 44

4.2.1. Arsitektur Perangkat Lunak ... 44

4.2.2. Basis Data ... 50 4.2.3. Antarmuka Pengguna ... 53 4.3. Code Generation ... 54 4.4. Pengujian ... 59 4.5. Pendukung ... 62 4.5.1. Publikasi WEB ... 62

4.5.2. Spesifikasi Software dan Hardware ... 62

4.6. Spesifikasi Dokumen Sistem Usulan ... 63

BAB V KESIMPULAN... 65

5.1. Kesimpulan ... 65

5.2. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67

DAFTAT RIWAYAT HIDUP ... 71

LEMBAR KONSULTASI ... 72

SURAT KETERANGAN RISET ... 74

(14)

xiv

DAFTAR SIMBOL

A. Simbol UML (Unifield Modeling Language)

1. Simbol Use Case Diagram

No. Simbol Nama Keterangan

1.

Aktor

Menspesifikasikan himpunan peran yang pengguna mainkan ketika berintaksi dengan use case.

2. Include Menspesifikasikan bahwa use case

sumber secara sksplisit.

3. Association Suatu yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya. 4.

System

Menspesifikasikan paket yang menampilkan sistem secara terbatas.

5.

Use Case

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu actor

2. Simbol Activity Diagram

No. Simbol Nama Keterangan

1.

Activity

Memperlihatkan bagian masing-masing kelas antarmuka saling

berintraksi.

2.

Decision

Digunakan untu menggambarkan suatu keputusan atau -tindakan yang

harus diambil pada kondisi tertentu.

3.

Initial Node Bagian objek dibentuk untk diawali.

4.

(15)

xv

5. Swimlane

Digunakan untuk memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi.

3. Simbol Component Diagram

NO. Simbol Nama Keterangan

1. Component Komponen sistem

2. Dependency

Ketergantungan antar komponen, arah panah mengarah pada komponen yang dipakai.

3. Package Sebuah simbol yang dipakai

untuk tempat komponen 4. Simbol Deployment Diagram

NO. Simbol Nama Keterangan

1.

Node

Menggambarkan bagian-bagian hardware dalam sebuah sistem. Notasi untuk node digambarkan sebagai sebuah kubus 3 dimensi 2.

Component Komponen sistem

3. Association Apa yang mengubunngkan antara

objek satu dengan objek lainnya. 5. Simbol Sequence Diagram

NO. Simbol Nama Keterangan

1.

Aktor

Mempresentasikan entitas yang berbeda diluar sistem dan berinteraksi fengan sistem

2. Lifeline Menghubungkan objek selama

sequence

3. Boundary

Berupa tepi dari sistem, seperti user interface atau suatu alat yang berinteraksi dengan sistem yang lain

(16)

xvi

4. Control Element mengatur aliran dari

informasi untuk sebuah scenario

5. Entitas Element yang bertanggung jawab

menyimpan data atau informasi

6. Activation

Suatu titik dimana sebuah objek dimulai berpartisipasi di dalam sebuah sequence yang menunjukkan kapan sebuah objek mengirim atau menerima objek

7. Message Entry

Berfungsi untuk menggambarkan pesan/hubungan antar objek yang menunjukkan urutan kejadian yang terjadi

B. Simbol ERD (Entity Relationship Diagram)

No. Simbol Nama Keterangan

1.

Entitas

Kumpulan dari objek yang dapat diidentifikasikan secara unik.

2.

Relasi

Hubungan yang terjadi antara salah satu atau lebih entitas. Jenis hubungan atara lain : one to one, one to many, dan many to many.

3. Atribut

Karatristik dari entitas atau relasi yang merupakan penjelasan detail tentang entitas.

4.

Garis Relasi

Hubungan antar entitas dengan atributnya dan himpunan entitas dengan himpunan relasinya.

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar III.1 Struktur Organisasi ... 18

Gambar III.2 Activity Diagram Pemilihan Penerima Beasiswa ... 22

Gambar IV.1 Use Case Diagram ... 25

Gambar IV.2 Activity Diagram Mengelola Data Kriteria ... 28

Gambar IV.3 Activity Diagram Mengelola Data Subkriteria... 29

Gambar IV.4 Activity Diagram Mengelola Data Siswa ... 30

Gambar IV.5 Activity Diagram Melihat Hasil ... 31

Gambar IV.6 Entity Relationship Diagram ... 50

Gambar IV.7 Logical Record Structure (LRS) ... 51

Gambar IV.8 Class Diagram ... 44

Gambar IV.9 Sequence Diagram Mengelola Data Kriteria ... 45

Gambar IV.10 Sequence Diagram Mengelola Data Subkriteria ... 46

Gambar IV.11 Sequence Diagram Mengelola Data Siswa ... 47

Gambar IV.12 Sequence Diagram Melihat Hasil ... 48

Gambar IV.13 Component Diagram ... 49

Gambar IV.14 Deployment Diagram ... 49

(18)

xviii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel IV.1 Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Data Kriteria dan Bobot ... 25

Tabel IV.2 Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Data Subkriteria ... 26

Tabel IV.3 Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Data Siswa ... 26

Tabel IV.4 Deskripsi Use Case Diagram Melihat dan Mencetak ... 27

Tabel IV.5 Kriteria ... 32

Tabel IV.6 Menentukan Bobot Kriteria ... 33

Tabel IV.7 Perbaikan Bobot Kriteria ... 33

Tabel IV.8 Parameter Nilai Ukur Berdasarkan Nilai Rapor (C1) ... 34

Tabel IV.9 Parameter Nilai Ukur Jumlah Penghasilan Orang Tua (C2)... 35

Tabel IV.10 Parameter Nilai Ukur Jumlah Tanggungan Orang Tua (C3) ... 35

Tabel IV.11 Parameter Nilai Ukur Keadaan Orang Tua (C4) ... 36

Tabel IV.12 Data Alternatif ... 36

Tabel IV.13 Rating Kecocokan Alternatif ... 37

Tabel IV.15 Perangkingan ... 43

Tabel IV.16 Spesifikasi File Tabel Kriteria ... 51

Tabel IV.17 Spesifikasi File Tabel SubKriteria ... 52

Tabel IV.18 Spesifikasi File Tabel Siswa ... 52

Tabel IV.19 Spesifikasi File Tabel Nilai... 53

Tabel IV.20 Pengujian Menu Kriteria ... 59

Tabel IV.21 Pengujian Menu Kriteria dan Subkriteria ... 60

Tabel IV.22 Pengujian Menu Siswa... 60

Tabel IV.23 Pengujian Menu Hasil ... 60

Tabel IV.24 Perbandingan Hasil ... 61

(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A-1 Form Pendaftaran Beasiswa ... 75

Lampiran A-2 Daftar Hasil Pemilihan ... 76

Lampiran B-1 List Kriteria ... 77

Lampiran B-2 Data Siswa ... 77

Lampiran B-3 Ranking dan Proses Perhitungan ... 78

Lampiran C-1 Lembar Wawancara ... 80

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mendapat Pendidikan yang baik dan layak merupakan hak asasi manusia dan terdapat dalam UUD 1945. Dengan mendapatkan pendidikan yang baik dan layak akan membuka pintu kehidupan yang lebih baik. Semakin tingginya biaya pendidikan akan menjadi kendala bagi siswa kurang mampu sehingga dapat menyebabkan siswa terpaksa berhenti sekolah karena kurang biaya (Ferdi, 2013). Beasiswa merupakan bantuan pendidikan yang diberikan oleh pemerintah, yayasan ataupun perusahaan. Pemberian beasiswa ini bertujuan untuk meringankan beban siswa yang kurang mampu agar tetap dapat melanjutkan pendidikannya (Fikanda, Prehanto & Setyawan, 2019).

Dalam pemberian beasiswa ada yang harus diperhatikan yaitu dalam proses pemilihan calon penerima beasiswa jika proses pemilihan tidak dilakukan dengan baik maka dalam penyaluran dana beasiswa tidak akan tepat sasaran (Manikam & Yanuar, 2017). SMK Ummul Quro Sukabumi merupakan suatu lembaga pendidikan yang berada di Kabupaten Sukabumi yang didirikan oleh Yayasan Ma'had Ummul Quro Al-Islami. Setiap tahun Yayasan konsisten memberikan program Beasiswa kurang mampu untuk diberikan kepada siswa. Namun dalam proses pemilihan masih dilakukan dengan cara konvensional dengan membandingkan data siswa satu persatu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sekolah, dan proses penentuan dilakukan dengan asumsi dari pihak penilai saja, sehingga dalam proses pemilihan menjadi lama dan juga rentan terjadinya kesalahan dan dikhawatirkan dalam pemilihan

(21)

2

bersifat subjektif, sehingga dapat menimbulkan kurang tepatnya penyaluran dana beasiswa dan pernah terjadi anak yang seharusnya mendapatkan beasiswa kurang mampu jadi tidak mendapatkan.

Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat beberapa metode yang pernah diterapkan dalam pemilihan penerima beasiswa,diantaraya metode WP (Weighted Product) yang pernah dilakukan oleh (Hidayatulloh, Suhada, Nursyfa, & Yusuf,

2018). Metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) yang dilakukan oleh (Sudarsono, Nuraen, & Rahmawati, 2016). dan

Metode MOORA (Multi Objective Optimization on the Basis of Ratio Analysis) yang pernah dilakukan oleh (Haryanto, 2018).

Metode yang di gunakan untuk pemilihan calon penerima beasiswa yaitu metode Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis (MOORA) adalah teknik pengambilan keputusan multiobjektif atau multikriteria berdasarkan analisis ratio (Sianturi, 2019). Metode MOORA memiliki kalkulasi yang minimum dalam perhitungan tetapi dalam menentukan sebuah alternatif memiliki tingkat selektifitas yang baik. Pendekatan metode MOORA dapat di definisikan suatu proses secara bersamaan untuk mengoptimalkan dua atau lebih kriteria yang bertentangan dalam beberapa kendala (Wardani, Parlina, & Revi, 2018). Mandal dan Sakar mengemukakan bahwa metode MOORA adalah metode terbaik dibandingkan dengan metode lain (Hidayatulloh & Naf‟an, 2017).

Untuk menghindari isu Korupsi , Kolusi, dan Nepotisme (KKN) maka diajukan Sistem Pendukung Keputusan pemilihan calon penerima beasiswa dengan metode MOORA, Aplikasi akan dikembangkan ke arah web karena kebutuhan informasi secara cepat dan fleksibel (Prasetyo & Abryandoko, 2020). Hasil dari aplikasi ini yaitu panitia dapat menentukan siapa saja yang berhak mendapatkan

(22)

beasiswa dan bisa dijadikan sebagai dasar untuk pertanggung jawaban bila ada yang protes.

Dilatarbelakangi oleh masalah yang telah di uraikan, maka dibuatlah penelitian ini dengan judul “PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN CALON

PENERIMA BEASISWA DI SMK UMMUL QURO MENGGUNAKAN METODE MOORA”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas teridentifiksi beberapa masalah :

1. Proses pemilihan calon penerima beasiswa dilakukan secara konvensional dengan membandingkan data siswa satu persatu sesuai dengan kriteria yang diterapkan sekolah.

2. Proses penentuan penerima beasiswa kurang mampu dilakukan dengan asumsi dari panitia dikhawatirkan proses penentuan bersifat subjektif.

3. Bila ada yang protes tidak mendapat beasiswa tidak adanya bukti konkrit sebagai dasar pertanggung jawaban dari panitia beasiswa.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada penjelasan sebelumnya, dapat dirumuskan masalah yang akan menjadi pembahasan peneliti adalah :

1. Bagaimana membantu panitia dalam pemilihan calon penerima beasiswa kurang mampu ?

2. Bagimana membuat proses penilaian menjadi lebih objektif ?

3. Bagaimana membantu panitia beasiswa mempunyai dasar pertanggung jawaban dalam pemilihan penerima beasiswa ?

(23)

4

1.4. Tujuan dan Manfaat

Tujuan penyusunan Skripsi ini diantaranya:

1. Memudahkan SMK UMMUL QURO dalam memilih calon penerima beasiswa secara objektif.

2. Menghasilkan data siswa yang lebih akurat terhadap siswa yang menerima beasiswa.

3. Mengasilkan data hasil pemilihan sebagai pertanggung jawaban panitia. Manfaat dari penyusunan Skripsi ini adalah:

1. Manfaat untuk penulis

Sebagai salah satu syarat yang telah ditentukan untuk mencapai kelulusan Program Sarjana (S1) pada Program Studi Ilmu Komputer Universitas Bina Sarana Informatika.

2. Manfaat untuk objek penelitian

Sebagai salah satu alteratif dalam pemilihan calon penerima beasiswa. 3. Manfaat untuk pembaca

Memberikan wawasan dan pemahaman tata cara pembuatan sistem pendukung keputusan pemilihan calon penerima beasiswa dengan metode MOORA.

1.5. Metode Penelitian

1.5.1. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Pengamatan dilakukan secara langsung dalam proses pemilihan calon penerima beasiswa kurang mampu di SMK Ummul Quro. Hasil Pengamatan tersebut di catat untuk dapat mengetahui kesalahan ataupun proses dari kegiatan tersebut.

(24)

2. Wawancara

Wawancara langsung ini digunakan bahwa informasi dan data benar benar akurat dan diambil dari tata usaha dan kepala sekolah SMK Ummul Quro. 3. Studi Pustaka

Dalam penelitian ini, dilakukan pencarian informasi yang relevan untuk pembelajaran dalam pengerjaan skripsi ini, informasi didapatkan diantaranya dari buku-buku, jurnal, e-jurnal, artikel ilmiah, dan sumber – sumber lain.

1.5.2. Metode Pengembangan Sistem

Model pengembangan sistem yang digunakan adalah model dengan paradigma prototype, yaitu teknik analisis dan perancangan yang mengikutsertakan user dalam

menentukan kebutuhan dan pembentukan sistem yang akan dikerjakan. Penggunaan prototype untuk mengembangkan kebutuhan user yang sulit didefinisikan agar dapat

memperlancar proses pengembangan sistem. Selain itu, prototype memudahkan komunikasi antara pengembang dan user, membuat user mendapat gambaran awal prototype, serta membantu mendapatkan kebutuhan detail yang lebih baik (Masse &

Kurniawati, 2018).

1.6. Ruang Lingkup

Agar penyusunan ini lebih terarah, maka dilakukan pembatasan ruang lingkup pembahasan, diantaranya adalah proses pemilihan calon penerima beasiswa kurang mampu. Pemilihan calon penerima beasiswa kurang mampu dengan menerapkan sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode MOORA.

(25)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Teori yang digunakan untuk mendapatkan persepsi yang sama mengenai sistem pendukung keputusan pemilihan calon penerima beasiswa menggunakan metode MOORA berbasis web akan di kemukakan sebagai berikut :

2.1.1. Konsep Dasar Sistem

1. Pengertian Sistem

“Sistem adalah jaringan kerja yang terdiri dari kumpulan sebuah elemen – elemen yang saling berhubungan untuk melakukan suatu tahapan kegiatan untuk menyelesaikan tahapan yang akan dicapai” (Wasil, Samsu & Putra, 2020).

2. Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Bonczek (1980) dalam buku Decision Support System and Intelligent System Turban (2005) Sistem Pendukung Keputusan didefinisikan sebagai sistem berbasis komputer terdiri dari tiga komponen saling berinteraksi, sistem bahasa (memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen sistem pendukung keputusan), sistem pengetahuan (respositori pengetahuan dalam domain masalah yang berada dalam sistem pendukung keputusan sebagai data atau prosedur), dan sistem pemrosesan masalah (hubungan antara dari dua komponen, terdiri lebih dari satu kapabilitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan) (Nofriansyah, 2014).

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dibangun untuk mendukung solusi pada suatu masalah. Aplikasi sistem pendukung keputusan digunakan dalam pengambil keputusan dan menerapkan CBIS (Computer Based Information System) yang interaktif, fleksibel dan dapat diadaptasi yang dikembangkan untuk solusi atas masalah manajemen yang tesktuktur dan tidak tesktuktur (Nofriansyah, 2014).

(26)

2.1.2. Beasiswa

“Beasiswa adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintah, perusahaan ataupun yayasan” (Saputra, 2019).

2.1.3. Multi-Objective Optimation on the basis of Ratio Analysis (MOORA)

Multi-Objective Optimation on the basis of Ratio Analysis (MOORA) metode

yang diperkenalkan oleh Brauers dan Zavadkas (2006). Metode ini pertama kali digunakan oleh Brauers dalam suatu pengambilan keputusan dengan multi-kriteria pada tahun (2004). Metode MOORA banyak diaplikasikan dalam beberapa bidang seperti bidang manajemen, bangunan, kontraktor, desain jalan, dan ekonomi. Metode MOORA adalah multiobjektif atau multi kriteria sistem yang mengoptimalkan dua atau lebih atribut yang saling bertentangan secara bersamaan pada beberapa kendala (Nofriansyah & Defit, 2017).

Berikut langkah – langkah penyelesaian metode MOORA : 1. Langkah pertama

Menentukan tujuan, mengidentifikasi atribut evaluasi yang bersangkutan dan menginputkan bobot nilai kriteria (Haryanto, 2018).

2. Langah Kedua

Metode ini dimulai dengan membuat sebuah matriks keputusan dengan merubah nilai kriteria menjadi matriks keputusan (Haryanto, 2018).

[

]

(27)

8

Keterangan :

= Nilai dari alternatif i pada kriteria j. i = 1,2,…., m sebagai banyaknya alternatif. j = 1,2,…., m sebagai banyaknya alternatif. 3. Langkah ketiga

Normalisasi pada metode MOORA bertujuan untuk menyatukan setiap elemen matrik sehingga elemen pada matriks memiliki nilai yang seragam (Haryanto, 2018). Normalisasi pada MOORA dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut :

√[∑

]

….(2) Keterangan :

= Nilai dari alternatif i pada kriteria j. I = 1,2,…., m sebagai banyaknya alternatif. J = 1,2,…., m sebagai banyaknya alternatif.

= bilangan tidak berdimensi yang termasuk dalam interval [0,1] mewakili nilai normalisasi dari alternatif I pada kriteria j.

4. Langkah keempat

Menghitung Nilai Optimasi dengan mengurangi nilai maximax dengan minimax Untuk menandakan bahwa sebuah atribut lebih penting itu bisa dikalikan dengan bobot yang sesuai (Haryanto, 2018). Saat atribut bobot dipertimbangkan perhitungan mengunakan persamaan sebagai berikut :

(28)

Keterangan :

i = g+1,g+2,…., n adalah krieria yang diminimalkan. j = 1,2,…., g adalah kriteria yang dimaksimalkan.

= nilai dari alternative i pada kriteria j.

= nilai dari penilaian yang telah dinormalisasi dari alternatif i terhadap semua kriteria.

5. Langkah kelima

Menentukan nilai preferensi atau ranking dengan demikian, alternatif terbaik memiliki nilai yi tertinggi, sedangkan alternatif terburuk memiliki nilai yj terendah (Wardani, Parlina & Revi, 2018). Maka hasil dari perhitungan MOORA telah diketahui nilai yang dihasilkan oleh setiap alternatif.

2.1.4. Konsep Dasar Pemrograman WEB

1. Pengertian WEB

“Website merupakan kumpulan dari keseluruhan halaman -halaman yang saling berhubungan dan terdapat sebuah informasi. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web lainnya di sebut dengan hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext” (Sovia & Febio, 2011).

2. Bahasa Program a. HTML

HTML (Hypertext Markup Language) adalah “suatu bahasa markah berbasis teks yang dipakai dalam membuat suatu tampilan web” (Putra, Ferdinandus & Bayu, 2019). HTML merupakan suatu bahasa dari website (www) yang dipergunakan untuk menyusun dan membentuk data atau dokumen untuk dapat ditampilkan pada browser. Ketika user mengakses sebuah situs web,

(29)

10

maka ia mengakses dokumen atau data seseorang yang ditulis dengan menggunakan format HTML (Pranata, Hamdani & Khairina, 2015).

b. PHP

PHP singkatan dari “PHP : Hypertext Preprocessor” merupakan bahasa pemrogramman yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded scriptlanguage yang artinya kumpulan perintah dan sintaks – sintaks yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server, pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam hal ini client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server (Usada, Yuniarsyah & Rifani, 2012).

c. Cascading Style Sheet (CSS)

Ardhana mengemukakan bahwa Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk membuat beberapa komponen dalam sebuah web menjadi lebih terstruktur dan seragam. Saat ini CSS dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C) dan menjadi bahasa standar dalam pembuatan layout halaman web. CSS difungsikan sebagai penopang atau pendukung, dan pelengkap dari file html yang berperan dalam penataan kerangka dan layout. Secara umum, yang dilakukan oleh CSS adalah pengaturan layout, kerangka, gambar, warna, tabel, spasi dan lain sebagainya (Pranata, Hamdani & Khairina, 2015).

(30)

d. Javascript

Alexander F.K. Sibero mengemukakan bahwa “Javascript merupakan suatu bahasa pemrograman yang dikembangkan untuk dapat berjalan pada web browser atau bahasa skrip (Scripting Language) dengan kumpulan instruksi

yang digunakan untuk mengendalikan beberapa bagian pada sebuah sistem operasi” (Hidayat, 2017).

3. Basis Data a. Database

Database merupakan kumpulan file data yang satu sama lain saling

berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk mendapatkan, memproses dan mencari data tersebut (Permana, Sulistyowati, Sari & Mutiara, 2019).

b. MySQL

MySQL merupakan software database server yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah besar, multi user dapat di akses lebih dri satu user dan multi-threaded dapat melakukan proses secara bersamaan (Hidayat, 2017).

2.1.5. Pengujian Unit

Pengujian merupakan cara untuk menguji sebuah software. Metode pengujian berhubungan dengan data uji yang akan di eksekusi pada perangkat lunak yang dikembangkan. Dalam metode pengujian diharapkan memiliki mekanisme dalam menentukan data uji perangkat lunak secara lengkap (completeness of test) dan memiliki kemungkinan yang tinggi dalam menemukan kesalahan (high likehood

(31)

12

forncovering error) (Wibisono & Baskoro, 2002). Perangkat Lunak sendiri dapat

diuji dengan dua cara yaitu : 1. Black Box Testing

Pengujian dilakukan dengan mengeksekusi data uji dan mengecek apakah fungsional perangkat lunak bekerja dengan baik. Data uji dibangkitkan dari spesifikasi perangkat lunak, yang dalam hal ini menjelaskan fungsional perangkat lunak.

2. White Box Testing

Pengujian dilakukan dengan mengenakan data uji untuk menguji semua elemen program perangkat lunak (data internal,logika keputusan, jalur). Data uji dilakukan dengan mengetahui struktur internal (kode sumber) dari perangkat lunak.

Namun dalam penelitian ini penulis menggunakan pengujian sistem Black Box Testing, karena penggunaan atau pelaksanaanya yang cukup mudah dan tanpa

memerlukan akses kode.

2.1.6. Peralatan Pendukung

1. Entity Relatioship Diagram (ERD)

Yasin mengemukakan bahwa “ERD (EntityRelationship Diagram) adalah suatu rancangan atau bentuk hubungan sesuatu kegiatan yang berkaitan langsung dan mempunyai fungsi didalam proses tersebut” (Hidayat, 2017).

2. Logical Record Structure (LRS)

Priyadi mengemukakan bahwa “Logical Record Structure (LRS) adalah resperentasi dari struktur record – record pada tabel – tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas” (Hidayat, 2017).

(32)

UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming) (Joni, 2019).

Di dalam skripsi ini, terdapat diagram yang di gunakan diantaranya : a. Activity Diagram

“Activity Diagram menggambarkan sebuah Workflow atau aktivitas dari sebuah proses bisnis sistem atau menu yang ada pada sebuah perangat lunak” (Mahdiana, 2016).

b. Use Case Diagram

“Use Case diagram merupakan diagram yang menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang user, yang memperlihatkan hubungan-hubungan yang terjadi antara actors dengan use case dalam sebuah sistem” (Mahdiana, 2016).

c. Sequence Diagram

“Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar sistem dan mendeskripiskan pesan yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (obyek- obyek yang terkait)” (Mahdiana, 2016).

d. Class Diagram

“Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan obyek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain- lain” (Mahdiana, 2016).

(33)

14

Sukamto & Shalahuddin mengemukakan bahwa “Diagram deployment atau deployment diagram menunjukan konfigurasi komponen dalam proses

eksekusi aplikasi” (Permana, Sulistyowati, Sari & Mutiara, 2019).

f. Component Diagram

Component diagram untuk memodelkan aspek fisik suatu sistem berupa

modul-modul code seperti library maupun dokumen yang berada di dalam node (Afrianto, Ginting, Nelawati & Suratun, 2020).

4. Laragon

Laragon adalah perangkat lunak universal development environment. Laragon menyediakan banyak layanan, peralatan, dan fitur yang terdiri dari Apache, PHP Server, PHPMyAdmin, MySQL, Memchaced, Redis, Com- poser, Xdebug, Cmder dan Laravel (Putra, Ferdinandus & Bayu, 2019).

5. Visual Studio Code

Visual Studio Code adalah kode editor yang dikembangkan Microsoft dan

tersedia untuk Windows, Linux dan macOS. Fitur yang dimiliki Visual Studio Code mendukung untuk debugging , penyorotan sintaksis , penyelesaian kode cerdas , snippet , refactoring kode , dan embedded Git (Joni, 2019).

2.2. Penelitian Terkait

Penulis telah melakukan kajian terhadap beberapa penelitian sebelumnya dan mendapatkan inspirasi dan referensi dalam pembuatan skripsi ini, diantaranya : Penelitian yang berujudul “Metode Moora Dengan Pendekatan Price-Quality Ratio Untuk Rekomendasi Pemilihan Smartphone”. Menjelaskan metode Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis (MOORA). Metode ini memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi dan kemudahan dalam memisahkan bagian subjektif dari suatu proses

(34)

evaluasi ke dalam kriteria bobot keputusan dengan beberapa atribut pengambilan keputusan (I. Hidayatulloh & Naf‟an, 2017).

Penelitian yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Anggota Polri Terbaik Dengan Menerapkan Metode Moora (Studi Kasus : Polres Deli Serdang)”. Menjelaskan bahwa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) selain dapat memberikan informasi juga dapat membantu menyediakan berbagai alternatif yang dapat ditempuh dalam proses pengambilan keputusan. Hasil dari sistem pendukung keputusan ini dalam penentuan polisi terbaik dapat membantu dalam mengambil keputusan polisi terbaik sesuai dengan kriteria (Sianturi, 2019).

Penelitian yang berjudul “Pembuatan Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan Untuk Pemilihan Penerima Beasiswa Siswa KMS Dengan Metode Moora”. Menjelaskan bahwa beasiswa merupakan bantuan pendidikan yang di selenggaran oleh lembaga, yayasan atau perusahaan untuk membantu siswa yang kurang mampu tetapi beasiswa juga di berikan untuk siswa yang berprestasi. Dalam pemilihan penerima beasiswa masalah yang dihadapi peneliti ini menyaring ribuan peserta yang dilakukan secara manual, SPK dapat membantu pihak panitia dalam menentukan siswa yang paling berhak mendapatkan beasiswa (Haryanto, 2018).

Berdasarkan beberapa penelitian terkait di atas, sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode MOORA mendapatkan alternative terbaik. Oleh karena itu, dalam penelitian ini menggunakan metode MOORA untuk sistem pendukung keputusan pemilihan calon penerima beasiswa di SMK Ummul Quro Sukabumi. Langkah – langkah dalam perhitungan metode MOORA dimulai dengan membuat matriks keputusan.

(35)

16

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

3.1. Tinjauan Institusi / Organisasi

Dalam tinjauan ini berisi tentang sejarah instansi / Organisasi, struktur serta fungsi dari masing – masing bagian yang ada pada SMK Ummul Quro Sukabumi.

3.1.1. Sejarah Institusi / Organisasi

1. Sejarah SMK Ummul Quro

SMK Ummul Quro Sukabumi merupakan sekolah menengah kejuruan yang terdapat program bidang keahlian diantaranya administrasi perkantoran, pemasaran dan teknik kendaraan ringan sekolah yang berlokasi di Jl. Lembur No.69 Desa. Tegalpanjang Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawabarat. SMK Ummul Quro didirikan oleh yayasan Ma'had Ummul Quro Al-Islami pada tahun 1999 yang diketuai oleh Bpk. Shoheh dengan tujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar lebih produktif dan professional serta membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan umum dan keahlian keterampilan agar mampu melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dan siap untuk bersaing di dunia kerja.

2. Visi dan Misi a. Visi

Sekolah Menengah Kejuruan Ummul Quro sebagai lembaga pendidikan menengah mempertimbangkan harapan peserta didik, orang tua/wali, dan masyarakat dalam merumuskan visi Sekolahnya. Sekolah Menengah Kejuruan Ummul Quro juga merespon perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, era informasi dan globalisasi

(36)

yang sangat cepat. Sekolah Menengah Kejuruan Ummul Quro ingin mewujudkan harapan dan respon tersebut dalam visi “ Terwujudnya tamatan SMK Ummul Quro Cireunghas yang unggul , profesional sesuai dengan kompetensi keahliannya yang berlandaskan IMTAQ dan IPTEK”

b. Misi

Untuk mencapai Visi Sekolah, Misi dari penyelenggaran pendidikan dan pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Ummul Quro sebagai berikut :

1) Meningkatkan kegiatan belajar mengajar secara optimal.

2) Melaksanakan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah.

3) Meningkatkan jejaring kerjasama dengan dunia usaha/dunia industry.

4) Menyelenggarakan diklat berbasis kompetensi dan berkecakapan hidup.

5) Mengembangkan bakat dan minat serta menanamkan jiwa kewirausahaan siswa untuk menyongsong masa depan.

6) Memberikan bekal ketaqwaan dan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, agar menjadi manusia Indonesia seutuhnya.

(37)

18

3.1.2. Struktur Organisasi

Sumber : Sumber SMK Ummul Quro Sukabumi 2019

Gambar III.1 Struktur Organisasi

1. Kepala Yayasan

a. Memimpin kegiatan rapat organisasi.

b. Bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional organisasi.

c. Koordinasi kegiatan internal dan mewakili kegiatan organisasi eksternal. d. Menerbitkan dan menandatangiani surat – surat admnistrasi untuk program

(38)

2. Kepala Sekolah

a. Memimpin pengelolaan sekolah.

b. Membuat perencanaan program dan anggaran sekolah. c. Mengendalikan pelaksanaan program dan anggaran sekolah. d. Mengevaluasi pelaksanaan program dan realisasi anggaran. e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan instansi terkait. f. Melaporkan hasil dari program sekolah kepada Yayasan.

g. Mempertanggungjawabkam dari hasil program sekolah kepada Yayasan. 3. Komite Sekolah

a. Mendorong penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

b. Melakukan kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas.

c. Menampung aspirasi, ide, tuntutan dan kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.

d. Memberikan pertimbangan, rekomendasi dan masukan kepada sekolah mengenai :

1) Program pendidikan.

2) Kebijakan sekolah.

3) Kinerja pendidikan.

4) Fasilitas pendidikan.

e. Mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan guna untuk pemerataan pendidikan.

f. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan, program dan penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.

(39)

20

4. Kepala Jurusan

a. Menyusun program pendidikan.

b. Mengembangkan dan mendalami kurikulum sesuai dengan jurusan. c. Evaluasi kurikulum dari masing – masing guru sesuai dengan tugasnya. d. Membantu pelaksanaan bimbingan penyuluhan kejuruan dalam jurusannya. e. Memasarkan dan menulusuri tamatan.

f. Membantu administrasi catatan kewajiban siswa dan data guru. 5. Tata Usaha

a. Melakukan koordinasi dalam melaksanakan kegiatan organisasi/instansi. b. Menyusun program program.

c. Memantu pengelolaan keuangan.

d. Menyusun laporan kegiatan kepengurusan tata usaha. 6. Wali Kelas

a. Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam ruang lingkup kelas. b. Membina kepribadian dan budi pekerti siswa.

c. Membantu pengembangan keterampilan siswa. 7. Guru

a. Menyusun percancangan perencanaan naskah pembelajaran seusai dengan bidang dan kompetensinya.

b. Menyusun perangkat dan media pembelajaran. c. Menyajikan program pembelajaran.

(40)

3.2. Proses Bisnis Sistem

Berikut adalah proses sistem berjalan pemilihan calon penerima beasiswa di SMK Ummul Quro Sukabumi :

1. Sekolah memberikan informasi beasiswa kepada siswa di SMK Ummul Quro. 2. Wali kelas mengajukan daftar siswa yang kurang mampu ke bagian panitia

beasiswa.

3. Pantia melakukan penilaian terhadap data siswa berdasarkan kriteria yang telah ditentukan SMK Ummul Quro.

4. Setelah menilai score dari tiap kriteria, panitia membuat keputusan dalam menentukan penerima beasiswa.

5. Hasil penilaian tersebut kemudian di serahkan kepada kepala sekolah untuk ditandatangani sebagai pengesahan.

6. Setelah surat keputusan di tandatangani, beasiswa langsung diberikan kepada penerima beasiswa melalui wali kelas masing – masing.

Berikut adalah activity diagram prosedur pemilihan beasiswa di SMK Ummul Quro Sukabumi.

(41)

22

Gambar III.2

Activity Diagram Pemilihan Penerima Beasiswa

3.3. Spesifikasi Dokumen Sistem Berjalan

Spesifikasi dokumen berjalan terkait dengan pemilihan calon penerima beasiswa yang akan dibahas sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : Form pendaftaran beasiswa Fungsi : Menyeleksi penerima beasiswa

Sumber : Pantia Tujuan : Siswa Media : Kertas act ProBis Kepala Sekolah Panitia Wali Kelas Memberikan daftar sisw a kurang mampu

Menerima daftar sisw a kurang mampu

melakukan penilaian data sisw a berdasarkan kriteria

membuat keputusan penerima beasisw a

mencetak data sisw a yang dipilih

memberikan data kepada kepala sekolah untuk

ditandatangani menandtangani berkas penerima beasisw a memberikan berkas yang sudah ditandatangani kepada tata usaha menerima berkas yang

telah ditandatangani

menyerahkan berkas kepada w ali kelas menerima berkas

sisw a yang terpilih

menyerahkan beasisw a kepada sisw a yang terpilih

(42)

Frequensi : Tahunan

Bentuk : Lampiran A-1

2. Nama Dokumen : Daftar hasil pemilihan Fungsi : Laporan hasil pemilihan

Sumber : Pantia

Tujuan : Siswa

Media : Kertas

Frequensi : Tahunan

(43)

24

BAB IV

ANALISA KEBUTUHAN SOFTWARE

4.1. Analisa Kebutuhan Software

Analisa kebutuhan software yang akan dikembangkan yaitu untuk mengetahui cara kerja sistem pendukung keputusan pemilihan calon penerima beasiswa menggunakan metode (MOORA) berbasis web yang nantinya akan digunakan di SMK Ummul Quro Sukabumi.

4.1.1. Tahapan Analisa

Agar dalam pembuatan aplikasi berjalan dengan baik dan sesuai yang diinginkan oleh user maka diperlukan analisa terhadap sistem. Adapun dari tujuan dari analisa sistem ini adalah untuk mengidentifikasi dan evaluasi masalah-masalah yang terdapat pada sistem yang dibangun. Analisa sistem juga berguna dalam memperjelas konsep dari perancangan dengan unsur-unsur yang terlibat, baik dari segi pemakai (panitia). berikut ini spesifikasi kebutuhan (system requirement) dari sistem pendukung keputusan berbasis website yaitu :

A1. Panitia dapat mengelola dan meng-input data kriteria A2. Panitia dapat mengelola dan meng-input data subrkriteria A3. Panitia dapat mengelola dan meng-input data siswa

(44)

4.1.2. Use Case Diagram

Gambar IV.1 Use Case Diagram

Berikut Deskripsi Use Case Diagram Sistem Pendukung Keputusan yaitu : Tabel IV.1.

Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Data Kriteria dan Bobot

Use Case Name Data Kriteria

Requirement A1

Goal Panitia dapat melakukan input data

kriteria dan bobot nilai kriteria Pre-Conditions Panitia dapat mengakses data nilai

kriteria

Post-Conditions Panitia dapat menginput dan mengelola data kriteria dan nilai bobot

Failed end conditions Panitia tidak dapat mengelola data kriteria dan nilai bobot kriteria

Primary Actors Panitia

Main Flow / Basic Patch

1. Panitia dapat mengakses data kriteria dan bobot kriteria

2. Panitia dapat menginput data kriteria

uc Use Case Panitia Data Kriteria Data Sisw a Data Subkriteria Laporan Hasil Perhitungan

(45)

26

dan nilai bobot kriteria

3. Panitia dapat mengedit data kriteria dan nilai bobot kriteria

Invariant 1. Panitia dapat mengedit dan

menghapus data kriteria

Tabel IV.2.

Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Data Subkriteria

Use Case Name Data Kriteria

Requirement A2

Goal Panitia dapat melakukan input data

subkriteria

Pre-Conditions Panitia dapat mengakses data

subkriteria

Post-Conditions Panitia dapat menginput dan mengelola data subkriteria

Failed end conditions Panitia tidak dapat mengelola data subkriteria

Primary Actors Panitia

Main Flow / Basic Patch

1. Panitia dapat mengakses data subskriteria.

2. Panitia dapat menginput data subkriteria.

3. Panitia dapat mengedit data subkriteria

Invariant 1. Panitia dapat mengedit dan

menghapus data subkriteria

Tabel IV.3.

Deskripsi Use Case Diagram Mengelola Data Siswa

Use Case Name Data Kriteria

Requirement A3

Goal Panitia dapat melakukan input data

calon penerima beasiswa

Pre-Conditions Panitia dapat mengakses data calon

penerima beasiswa

Post-Conditions Panitia dapat menginput dan mengelola data calon penerima beasiswa

Failed end conditions Panitia tidak dapat mengelola data calon penerima beasiswa

(46)

Main Flow / Basic Patch

1. Panitia dapat mengakses data calon penerima beasiswa

2. Panitia dapat menginput data calon penerima beasiswa

3. Panitia dapat mengedit data calon penerima beasiswa

Invariant

1. Panitia dapat mengedit dan menghapus data calon penerima beasiswa

Tabel IV.4.

Deskripsi Use Case Diagram Melihat dan Mencetak

Use Case Name Data Kriteria

Requirement A4

Goal Panitia dapat mencetak laporan hasil

perhitungan

Pre-Conditions Panitia dapat mengakses halaman

laporan

Post-Conditions Panitia dapat mencetak laporan

Failed end conditions Panitia tidak dapat mencetak laporan

Primary Actors Panitia)

Main Flow / Basic Patch

1. Panitia dapat mengakses laporan hasil hitung sebelum di cetak

2. Panitia dapat mencetak laporan hasil perhitungan

(47)

-28

4.1.3. Activity Diagram

1. Mengelola Data Kriteria

Gambar IV.2

Activity Diagram Mengelola Data Kriteria

Activity Diagram mengelola data kriteria dimulai dengan panitia memilih menu

kriteria sistem akan menampilkan data kriteria panitia dapat menambah meng edit mengapus data kriteria jika panitia menambah kriteria maka akan dialihkan pada form tambah kriteria.

act act kriteria

system Panitia

memilih menu kriteria

menampilkan data kriteria tambah Menampilkan Form Tambah Edit hapus menampilkan form edit input data kriteria edit data kriteria menyimpan ke database menyimpan ke data base klik tombol simpan Klik tombol simpan ya ti dak

(48)

2. Mengelola Data Subkriteria

Gambar IV.3

Activity Diagram Mengelola Data Subkriteria

Activity Diagram mengelola data subkriteria dimulai dengan panitia memilih

menu kriteria sistem akan menampilkan data kriteria panitia dapat menambah data kriteria jika panitia menambah kriteria maka akan dialihkan pada form tambah kriteria, dan bisa menambah subkriteria.

act act subs

Sistem Panitia memilih menu kriteria menampilkan data kriteria tambah menampilkan form kriteria memilih tombol tambah subkriteria menampilkan from subkriteria input data subkriteria menyimpan ke database ya tidak

(49)

30

3. Mengelola Data Siswa

Gambar IV.4

Activity Diagram Mengelola Data Siswa

Activity Diagram mengelola data siswa dimulai dengan panitia memilih menu

siswa sistem akan menampilkan data siswa panitia dapat menambah, mengedit,

act act sisw a

system panitia memilih menu sisw a menampilkan data sisw a tambah edit hapus menampilkan form tambah sisw a input data sisw a klik tombol tambah menyimpan ke database menampilkan form edit edit data sisw a klik tombol simpan menyimpan ke database ya tidak

(50)

mengapus data siswa jika panitia menambah kriteria maka akan dialihkan pada form tambah siswa.

4. Mencetak Laporan Hasil Perhitungan

Gambar IV.5

Activity Diagram Melihat Hasil

Activity Diagram melihat hasil dimulai dengan panitia memilih menu hasil

sistem akan menampilakan hasil perhitungan dan siswa yang direkomendasikan mendapatkan beasiswa panitia dapat mencetak hasil proses seleksi.

act laporan system panitia memilih menu hasil menampilkan hasil perhitungan memilih tombol cetak mencetak hasil perhitungan

(51)

32

4.1.4. Analisa Proses Pemilihan Dengan Metode MOORA

Dalam pemilihan calon penerima beasiswa dengan metode MOORA diperlukan kriteria – kriteria dan bobot untuk melakukan perhitungannya sehingga akan di dapat alternatif terbaik.

1. Menentukan Kriteria

Dalam metode MOORA terdapat kriteria yang dibutuhkan untuk menentukan siapa yang akan terpilih sebagai penerima beasiswa Dan Adapun kriteria yang diberikan sekolah sebagai ketentuan penerima beasiswa adalah sebagai berikut :

Tabel IV.5. Kriteria

Kriteria Keterangan

C1 Nilai Rapot

C2 Jumlah Penghasilan Orang Tua

C3 Jumlah Tanggungan Orang Tua

C4 Keadaan Orang Tua

Untuk kriteria pertama (C1) adalah nilai rapot terakhir, kriteria kedua (C2) adalah Jumlah Penghasilan Orang Tua, Kriteria ketiga (C3) adalah Jumlah Tanggungan Orang Tua, kriteria keempat (C4) adalah Keadaan Orang tua. Berdasarkan keempat krieria tersebut nantinya yang akan diperhitungkan untuk menentukan siswa yang lebih di prioritaskan untuk memperoleh beasiswa.

2. Menentukan Bobot Kriteria

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan akan ditentukan nilai kepentingan kriteria sesuai dengan yang diberikan sekolah yaitu :

(52)

Tabel IV.6.

Menentukan Bobot Kriteria

Kriteria Keterangan Bobot

C1 Nilai Rapot 2

C2 Jumlah Penghasilan

Orang Tua 3

C3 Jumlah Tanggungan

Orang Tua 4

C4 Keadaan Orang Tua 5

Berdasarkan Tabel.IV.6. diatas dilakukan perbaikan bobot terlebih dahulu untuk mempermudah proses perhitungan dengan hasil matriks keputusan yang hasilnya berupa bilangan pecahan, dengan mengunakan rumus

∑ , sehingga total ∑ = 1, merupakan W index ke-j. Tingkat kepentingan kriteria sebelumnya W = 2,3,4,5. Berikut adalah perhitungan perbaikan bobot :

W1 = 0.14286 W2 = 0.21429 W3 = 0.28571 W4 = 0.35714

Hasil dari perhitungan perbaikan bobot di atas menghasilkan preferensi sebagai berikut :

Tabel IV.7. Perbaikan Bobot Kriteria

Kriteria Keterangan Bobot

C1 Nilai Rapot 0.14286

(53)

34

Orang Tua

C3 Jumlah Tanggungan

Orang Tua 0.28571

C4 Keadaan Orang Tua 0.35714

Pada Tabel.IV.7. merupakan hasil dari perbaikan bobot yang dapat kita lihat untuk kriteria nilai rapot memiliki nilai bobot 0.14286, jumlah penghasilan orang tua memiliki nilai bobot 0.21429, jumlah tanggungan orang tua 0.28571 dan keadaan orang tua memiliki nilai bobot 0.35714.

3. Menentukan Tingkat Kepentingan Masing – Masing Kriteria. a. Nilai Rapor

Tabel IV.8.

Parameter Nilai Ukur Berdasarkan Nilai Rapor (C1)

Nilai Rapor (C1) Nilai

C1 <= 50 1

60 < C1 <= 70 2

70 < C1 <= 80 3

80 < C1 <= 90 4

C1 > 90 5

Berdasarkan Tabel.IV.8. Dapat dilihat bahwa untuk nilai rapor di bawah 50 diberikan nilai 1, untuk nilai rapor di atas 60 kurang atau sama dengan 70 diberikan nilai 2, untuk nilai rapor di atas 70 kurang atau sama dengan 80 diberikan nilai 3, untuk nilai rapor di atas 80 kurang atau sama dengan 90 diberikan nilai 4, untuk nilai rapor di atas 90 diberikan nilai 5.

(54)

b. Penghasilan Orang Tua

Tabel IV.9.

Parameter Nilai Ukur Jumlah Penghasilan Orang Tua (C2)

Penghasilan Orang Tua (C2) Nilai

C2 <= Rp. 500.000 1

Rp. 1.000.000 < C2 <= Rp. 1.500.000 2 Rp. 1.500.000 < C2 <= Rp. 2.000.000 3 Rp. 2.000.000 < C2 <= Rp. 2.500.000 4

C2 > Rp. 2.500.000 5

Berdasarkan Tabel.IV.9. parameter ukur jumlah penghasilan orang dapat di lihat bahwa untuk nilai 1 di berikan untuk orang tua siswa berpenghasilan di bawah Rp. 500.000, untuk nilai 2 di berikan untuk orang tua siswa berpenghasilan di atas Rp. 1.000.000 kurang atau lebih dari sama dengan Rp. 1.500.000, untuk nilai 3 di berikan untuk orang tua siswa berpenghasilan di atas Rp. 1.500.000 kurang atau lebih dari sama dengan Rp. 2.000.000, untuk nilai 4 di berikan untuk orang tua siswa berpenghasilan di atas Rp. 2.000.000 kurang atau lebih dari sama dengan Rp. 2.500.000, untuk nilai 5 di berikan untuk orang tua siswa berpenghasilan di atas Rp. 2.500.000.

c. Tanggungan Orang Tua

Tabel IV.10.

Parameter Nilai Ukur Jumlah Tanggungan Orang Tua (C3)

Tanggungan Orang Tua (C3) Nilai

1 anak 1

2 anak 2

3 anak 3

4 anak 4

> 5 anak 5

Berdasarkan Tabel.IV.10. Parameter ukur tanggungan orang tua untuk orang tua yang memiliki 1 anak diberikan nilai 1, untuk 2 anak diberikan nilai 2,

(55)

36

untuk 3 anak diberikan nilai 3, untuk 4 anak diberikan nilai 4 dan untuk orang tua memiliki anak lebih dari 5 di berikan nilai 5.

d. Keadaan Orang Tua

Tabel IV.11.

Parameter Nilai Ukur Keadaan Orang Tua (C4)

Keadaan Orang Tua (C4) Nilai

Yatim Piatu 5

Yatim 4

Piatu 3

Masih Ada Ke Duanya 1

Berdasarkan Tabel.IV.11. parameter ukur untuk keadaan orang tua siswa, untuk nilai 5 di berikan untuk siswa yang memiliki status yatim piatu, untuk nilai 4 di berikan untuk siswa yang memiliki status yatim, untuk nilai 3 di berikan untuk siswa yang memiliki status piatu dan untuk nilai 1 di berikan untuk siswa yang masih memiliki kedua orang tua.

4.1.5. Tahapan Perhitungan MOORA

1. Menentukan Data Alternatif

Tabel IV.12. Data Alternatif

No. Nama Kriteria

C1 C2 C3 C4

1 Dea Damayanti 80 Rp. 900.000 3 Lengkap

2 Rismawati 85 Rp. 1.000.000 2 Yatim

3 Muhammad Yusuf 84 Rp. 1.200.000 4 Piatu

4 Mitha Julia Amanda 90 Rp. 900.000 3 Lengkap

5 Muhammad Ilham

Suparman 79 Rp. 1.500.000 1 Lengkap

6 Sri Ayuni 85 Rp. 1.700.000 2 Lengkap

7 M. Raifan 89 Rp. 2.000.000 4 Yatim

8 Isna Sri Farhani 80 Rp. 850.000 2 Piatu

(56)

2. Memberikan Nilai Kecocokan Rating Setiap Alternatif Pada Setiap Kriteria Tabel IV.13.

Rating Kecocokan Alternatif

No. Alternatif Kriteria

C1 C2 C3 C4 1 A1 4 1 3 1 2 A2 4 2 2 4 3 A3 4 2 4 3 4 A4 5 1 3 1 5 A5 3 3 1 1 6 A6 4 3 2 1 7 A7 4 4 4 4 8 A8 4 1 2 3 9 A9 4 2 3 4

Berdasarkan Tabel.IV.13. dapat dilihat bahwa nilai siswa telah di konfersikan berdasarkan bobot yang sudah ditentukan sebelumnya.

3. Matriks Keputusan

Matriks keputusan (X) yang dibentuk dari Tabel Rating Kecocokan Alternatif pada setiap kriteria. Nilai X setiap alternative (Ai) pada setiap kriteria (Cj) yang sudah ditentukan.

(

)

(57)

38

4. Normalisasi Matriks

a. Normalisasi Matriks Kolom 1 ( Kolom Kriteria “Nilai Rapot” ) √

b. Normalisasi Matriks Kolom 2 ( Kolom Kriteria “Jumlah Penghasilan Orang Tua” )

(58)

c. Normalisasi Matriks Kolom 3 ( Kolom Kriteria “Jumlah Tanggungan Orang Tua” ) √

(59)

40

d. Normalisasi Matriks Kolom 4 ( Kolom Kriteria “Keadaan Orang Tua” ) √

(60)

Berdasarkan perhitungan normalisasi di atas, maka diperoleh, nilai normalisasi matriks ( ) sebagai berikut :

( )

5. Menghitung Nilai Optimasi

a. Perhitungan Nilai Optimasi pada Alternatif 1

( )

b. Perhitungan Nilai Optimasi pada Alternatif 2

( )

c. Perhitungan Nilai Optimasi pada Alternatif 3

( )

d. Perhitungan Nilai Optimasi pada Alternatif 4

(61)

42

e. Perhitungan Nilai Optimasi pada Alternatif 5

( )

f. Perhitungan Nilai Optimasi pada Alternatif 6

( )

g. Perhitungan Nilai Optimasi pada Alternatif 7

( )

h. Perhitungan Nilai Optimasi pada Alternatif 8

( )

(62)

i. Perhitungan Nilai Optimasi pada Alternatif 9 ( ) 6. Menentukan Rangking

Berdasarkan hasil perhitungan nilai optimasi sebelumnya, hasilnya dapat di urutkan dari yang terbesar sampai yang terkecil, yang dimana alternatif yang mempunyai nilai optimasi yang terbesar merupakan alternatif yang terpilih dapat dilihat pada Tabel.IV.14.

Tabel IV.14. Perangkingan

Alternatif Nilai Ranking

A9 0.257829 1 A3 0.248814 2 A7 0.230277 3 A2 0.224158 4 A8 0.212083 5 A4 0.172204 6 A1 0.160382 7 A6 0.065485 8 A5 0.019991 9

(63)

44

4.2. Desain

Pada tahap ini akan menjelaskan tentang desain basis data, desain arsitektur perangkat lunak dan desain antarmuka pengguna dari aplikasi yang di buat.

4.2.1. Arsitektur Perangkat Lunak

Arsitektur Perangkat Lunak adalah proses yang mendefinisikan solusi terstruktur yang memenuhi kebutuhan operasional dan teknis.

1. Class Diagram

Gambar IV.6 Class Diagram

class class

tb_kriteria

- bobot_kri teri a: doubl e - i d_kri teri a: i nt

- nm_kri teri a: varchar - type: set + create() + del ete() + update() tb_subs - bobot: doubl e - i d_kri teri a: i nt - i d_sub: i nt - nama_sub: varchar + create() + del ete() + update() tb_sisw a - i d_si swa: i nt - j eni s_kel : varchar

- nama_si swa: varchar

- ni sn: i nt + create() + del ete() + update() tb_nilai - i d_ni l ai : i nt - i d_si swa: i nt - i d_sub: i nt - ni l ai : i nt + create() + del ete() + update()

Gambar

Gambar III.1  Struktur Organisasi
Gambar III.2
Gambar IV.1  Use Case Diagram
Tabel IV.3.
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Faktor penghambat yang didapatkan juga dari analisis lingkungan internal dan eksternal yaitu potensi pariwisata belum dimanfaatkan secara maksimal, belum

1) Mendorong remaja untuk meniru melakukan tindakan seksual Kemampuan remaja menyaring informasi masih rendah. Para ahli di bidang kejahatan seksual terhadap remaja juga

akhirsetiapsiklus yang mencakup pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5) dan evaluasi (C6). 2) Pemberiankuis yang

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 123 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara

Mekanisme rantai pasokan masih belum berjalan optimal karena penyediaan bahan baku tidak kontinyu dan pemasaran hanya dalam skala lokal ; (2) Pengukuran kinerja rantai pasokan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui terjadinya medication error fase prescribing yang terjadi pada resep pasien anak rawat jalan meliputi administrasi resep

Menyetujui untuk penambahan modal Perseroan Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak-banyaknya 8% (delapan persen) dari modal disetor, dengan nilai

Penelitian kualitatif dalam skripsi ini bermaksud untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, sikap, persepsi, serta seperti apa