• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA BADAN LITBANG DAN INOVASI TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA BADAN LITBANG DAN INOVASI TAHUN 2015"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA

BADAN LITBANG DAN INOVASI

TAHUN 2015

Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan

Badan Penelitian, Pengembangan, Dan Inovasi

Januari 2016

(2)

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi Tahun 2015 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja BLI tahun 2015 kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan publik. Laporan ini disusun untuk memenuhi amanat Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan ini menampilkan capaian Kinerja Badan Litbang dan Inovasi tahun 2015 didasarkan pada pencapaian tiga sasaran program yang diukur dari pencapaian target-target pada 3 (tiga) Indikator Kinerja Program yang sekaligus merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU). Tiga sasaran program yang menjadi indikator kinerja BLI tersebut tertuang dalam Perjanjian Kinerja tahun 2015 antara Kepala Badan Litbang dan Inovasi dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta tertuang dalam Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015-2019 dan Renstra BLI tahun 2015-2019.Kami berharap laporan ini dapat memberikan informasi yang cukup kepada para pihak terkait pelaksanaan kegiatan di Badan Litbang dan Inovasi

Laporan Kinerja ini merupakan bagian utuh dari proses peningkatan akuntabilitas kinerja BLI yang pada tahun 2015 mendapatkan penilaian 84,99 poin atau kategori “Sangan Baik”. Oleh karena itu, laporan ini sejatinya merupakan media untuk melakukan evaluasi dan merumuskan tindak lanjut perbaikan-perbaikan kinerja yang penting untuk dilakukan dalam rangka peningkatan kinerja.

(3)

Rekomendasi tindak lanjut sebagaimana tertuang dalam laporan ini akan menjadi pijakan dalam upaya-upaya nyata peningkatan akuntabilitas kinerja BLI khususnya di tahun 2016. Diharapkan hasil dari upaya-upaya tersebut akan membuat BLI mampu menjadi institusi riset yang memberikan kontribusi nyata pada pembangunan bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Indonesia.

Jakarta, Februari 2016 Kepala Badan,

Dr. Henry Bastaman, M.ES NIP. 19571008 198503 1 001

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

RINGKASAN EKSEKUTIF ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. MAKSUD DAN TUJUAN ... 1

C. ASPEK STARTEJIK ORGANISASI ... 2

D. DATA UMUM ORGANISASI ... 3

1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ... 3

2. Struktur Organisasi ... 4

3. Sumber Daya Manusia ... 10

4. Sarana dan Prasarana ... 12

E. SISTEMATIKA ... 16

BAB II. PERENCANAAN KINERJA ... 18

A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019 ... 18

B. RENCANA KERJA TAHUN 2015 ... 22

C. PERJANJIAN KINERJA ... 24

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ... 26

D. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ... 27

E. EVALUASI KINERJA ... 30

F. AKUNTABILITAS ANGGARAN ... 79

G. CAPAIAN KINERJA TERHADAP TARGET RENSTRA ... 81

H. EFISIENSI KINERJA BLI ... 83

I. UPAYA PERBAIKAN KINERJA ... 83

BAB IV. PENUTUP ... 88

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Nama Unit Pelaksana Teknis lingkup Badan Litbang dan Inovasi ... 8

Tabel 2. Pengelompokan pegawai berdasarkan jabatan ... 11

Tabel 3. Program dan Sasaran Program di KLHK ... 19

Tabel 4. Kegiatan pada Program Litbang LHK dan Indikator Kinerja Kegiatan ... 21

Tabel 5. Rencana Kerja BLI tahun 2015 ... 23

Tabel 6. Perjanjian Kinerja BLI tahun 2015 ... 24

Tabel 7. Kegiatan BLI tahun 2015 ... 25

Tabel 8. Kriteria capaian nilai outcome pada setiap kegiatan penelitian ... 26

Tabel 9. Capaian penetapan kinerja Badan Litbang dan Inovasi tahun 2015 ... 27

Tabel 10. Capaian Kinerja Kegiatan BLI tahun 2015 ... 28

Tabel 11. Capaian Kinerja IKP/ IKU pertama ... 31

Tabel 12. Capaian Kinerja Output IKP 1 ... 31

Tabel 13. Capaian Kinerja Outcome IKP 1 ... 32

Tabel 14. Capaian Kinerja Output penelitian pada RPPI bidang lingkungan ... 33

Tabel 15. Capaian Kinerja Outcome penelitian pada RPPI bidang lingkungan ... 33

Tabel 16. Capaian Kinerja Output penelitian Sosekjak dan Perubahan Iklim ... 34

Tabel 17. Capaian Kinerja Outcome Sosekjak dan Perubahan Iklim ... 35

Tabel18.Capaian Kinerja Output penelitian pada RPPI bidang Sosekjak dan perubahan iklim ... 36

Tabel 19.Capaian Kinerja Outcome penelitian pada RPPI bidang Sosekjak dan perubahan iklim ... 37

Tabel 20. Capaian Kinerja rekomendasil kebijakan bidang Sosekjak dan PI ... 38

Tabel 21. Capaian Kinerja pengembangan iptek bidang Sosekjak dan PI ... 39

Tabel 22. Capaian Kinerja Unit Kegiatan pengembangan Sosekjak dan PI ... 40

Tabel 23. Capaian Kinerja Pengelolaan Laboratorium Rujukan Tahun 2015 ... 41

Tabel 24. Capaian Kinerja Pengelolaan Laboratorium Rujukan Tahun 2015 ... 41

Tabel 25. Capaian kinerja IKU 2 ... 44

Tabel 26. Capaian Kinerja Output RPPI Litbang Pengelolaan Hutan tahun 2015 ... 45

Tabel 27. Capaian Kinerja Outcome RPPI Litbang Pengelolaan Hutan 2015 ... 45

Tabel 28. Capaian Kinerja output judul penelitian RPPI 1 ... 46

Tabel 29. Capaian Kinerja output judul penelitian RPPI 2 ... 48

(6)

Tabel 31. Capaian Kinerja output judul penelitian RPPI 4 ... 51

Tabel 33. Capaian Kinerja output judul penelitian RPPI 6 ... 52

Tabel 34. Capaian Kinerja outcome judul penelitian RPPI 1 ... 53

Tabel 35. Capaian Kinerja outcome judul penelitian RPPI 2 ... 55

Tabel 36. Capaian Kinerja outcome judul penelitian RPPI 3 ... 56

Tabel 37. Capaian Kinerja outcome judul penelitian RPPI 4 ... 58

Tabel 38. Capaian Kinerja outcome judul penelitian RPPI 5 ... 59

Tabel 40. Capaian Kinerja Output Litbang Hasil Hutan ... 61

Tabel 41. Capaian Kinerja Output Litbang Hasil Hutan ... 61

Tabel 42. Capaian Kinerja Output penelitian litbang hasil hutan tahun 2015 ... 62

Tabel 43. Capaian Kinerja Output penelitian litbang hasil hutan tahun 2015 ... 63

Tabel 44. Capaian Kinerja pengembangan bidang hasil hutan tahun 2015 ... 65

Tabel 45. Capaian Kinerja Unit Kegiatan Pengembangan Hasil Hutan ... 66

Tabel 46. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Program ketiga ... 68

Tabel 47. Realisasi kegiatan pilot Iptek dan Pengembangan ... 69

Tabel 48. Realisasi Kinerja kegiatan tematik unggulan daerah di 15 UPT... 71

Tabel 52. Capaian Nilai SAKIP Tahun 2015... 74

Tabel 53. Perbandingan Nilai SAKIP BLI ... 74

Tabel 56. Realisasi anggaran per jenis belanja pada tahun 2015 ... 79

Tabel 57. Realisasi anggaran per sumber dana pada tahun 2015... 79

Tabel 58. Pagu dan realisasi anggaran Satker BLI tahun 2015 ... 79

Tabel 59. Pagu dan realisasi anggaran per Satker lingkup BLI tahun 2015 ... 80

Tabel 60. Pagu dan realisasi anggaran tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 ... 80

Tabel 61. Capaian Kinerja tahun 2015 terhadap target Renstra ... 82

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Badan Litbang dan Inovasi ... 9

Gambar 2. Puslitbang lingkup BLI (Searah jarum jam dari kiri atas: Puslitbang Hasil Hutan, Puslitbang SEKPI, Puslitbang Hutan dan Puslitbang KLL) ... 10

Gambar 3. Kantor UPT Badan Litbang BPK Aek Nauli dan BPK Mataram ... 10

Gambar 4. Profil KHDTK Badan Litbang (Searah jarum jam: Tembesu di KHDTK Kemampo, Kelicung di KHDTK Rarung, Savana di KHDTK Hambala, Mes KHDTK Malili, Jati di KHDTK Cemoro Modang, dan Tegakan Hutan KHDTK Dramaga) ... 13

Gambar 5. Koleksi Kayu Xylarium Bogoriense 1915 ... 16

Gambar 6. Kertas bambu tali yang ditambah arang aktif ... 67

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja BLI tahun 2015 ... 91

Lampiran 2. Penetapan IKU BLI tahun 2015 ... 94

Lampiran 3. Renja BLI Tahun 2015 ... 98

Lampiran 4. Pengukuran Kinerja BLI Tahun 2015 ... 106

(9)

RINGKASAN EKSEKUTIF

1. Kinerja Badan Litbang dan Inovasi tahun 2015 didasarkan pada pencapaian tiga sasaran program yang diukur dari pencapaian target-target pada 3 (tiga) Indikator Kinerja Program yang sekaligus merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU).

2. Berdasarkan pengukuran target pada tiga IKP/ IKU BLI, capaian kinerja sasaran program BLI tahun 2015 adalah:

a. Sasaran program dan IKP/ IKU pertama mencapai 95,3% dari target. Terdapat satu target IKP/ IKU yaitu 20% Pengembangan Iptek Bidang Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim yang tidak terpenuhi. Unit kegiatan tersebut hanya mampu mencapai kinerja sebesar 15,3% atau sebesar 76,5% dari target. Sedangkan 4 (empat) target lain pada IKP/ IKU 1 telah tercapai 100%.

b. Sasaran program dan IKP/ IKU kedua mencapai 102,9% dari target. Satu target terkait hasil iptek penelitian hutan telah menghasilkan outcome sebesar 21,75 atau sebesar 108,8% dari target outcome tahun 2015 sebesar 20%. Sedangkan 2 target lainnya memiliki capaian 100% atau berada pada kategori sangat baik.

c. Sasaran program dan IKP/ IKU ketiga tercapai 102,95% dari target. Terdapat 4 target pada Sasaran dan IKP/ IKU ketiga yaitu pengembangan iptek bidang pengelolaan hutan, paket iptek bahan sintesa RPI, paket iptek unggulan daerah dan pengelolaan KHDTK telah tercapai 100%. Sedangkan target terkait nilai SAKIP BLI telah melampaui target yang ditetapkan. Nilai SAKIP BLI tahun 2015 adalah sebesar 84,99 atau sebesar 111,8% dari target yang ditetapkan sebesar 76 poin. Meskipun demikian, belum diperlukan revisi target pada Renstra dikarenakan nilai SAKIP tersebut belum mencerminkan nilai struktur organisasi yang baru pasca reorganisasi KLHK. Penyesuaian dapat dilakukan setelah evaluasi SAKIP pada struktur BLI yang baru

(10)

3. Capaian kinerja pada tingkat kegiatan BLI tahun 2015 adalah:

a. Capaian Kegiatan pengelolaan hutan dan dukungan manajemen telah melampaui target 2015 dengan capaian kinerja masing-masing 101,5% dan 111,8%.

b. Capain Kegiatan peningkatan kualitas dan pengelolaan laboratorium lingkungan serta penelitian tematik unggulan daerah telah mencapai 100% target tahun 2015.

c. Kegiatan litbang sosekjak dan perubahan iklim belum mencapai target yang ditetapkan tahun 2015, namun capaiannya masih berada dalam kategori baik.

4. Nilai efisiensi kinerja BLI tahun 2015 adalah sebesar 1,11 yang menunjukkan bahwa kinerja BLI tahun 2015 telah berjalan efisien. Nilai efisiensi tahun 2015 tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2014.

5. Capaian Kinerja tahun 2015 program penelitian dan pengembangan khususnya yang terkait penelitian tidak dapat diperbandingkan dengan tahun sebelunya karena tahun 2015 merupakan tahun awal periode pelaksanaan penelitian sedangkan tahun 2014 merupakan tahun ke-5 pelaksanaan penelitian (outcome 5 tahun secara kumulatif dan bertahap).

6. Berkenaan dengan kemanfaatan hasil litbang, selain kemanfaatan 20% dari kegiatan penelitian tahun 2015, terdapat pemanfaatan hasil litbang dari tahun-tahun sebelumnya yang sudah digunakan oleh pengguna di tahun 2015 (100% nilai outcome). Beberapa hasil litbang yang termanfaatkan tahun 2015 adalah terkait teknologi pengolahan hasil hutan dan eksploitasi yang telah ditandatangani perjanjian kerjasama pemanfaatannya dengan 30 perusahaan pengguna. Selain itu hasil litbang pengelolaan hutan terkait gaharu, reklamasi lahan bekas tambang, teknologi penangkaran, teknologi rehabilitasi serta metode perhitungan karbon (INCAS) yang juga telah dimanfaatkan sepenuhnya. Pada tahun 2015 juga telah dilepas dan dimanfaatkan benih-benih unggul Accacia mangium, Eucalyptus, Jati, kayu putih, cendana dan akasia hibrida.

(11)

7. Beberapa catatan penting terkait dengan dukungan manajemen BLI tahun 2015 adalah

a. Dipertahankannya status WTP atas Laporan Keuangan BLI tahun 2015 yang merupakan yang ketiga kali secara berturut-turut.

b. Dipertahankannya akreditasi Tim Penilai Peneliti Instansi (TP2I) dari LIPI untuk melakukan penilaian angka kredit peneliti secara mandiri untuk yang ketiga secara berturut-turut

c. Meningkatnya peringkat lembaga riset website FORDA di Indonesia mejadi peringkat 5 Nasional dari sebelumnya peringkat 6 pada tahun 2014.

d. Penyelenggaraan The 3rd Internasional Conference of Indonesia Forestry Researchers (INAFOR) yang merupakan konferensi international peneliti kehutanan indonesia.

e. Penghargaan atas progres Pengarus Utamaan Gender di BLI selama tahun 2014-2015,

8. Khusus untuk capaian pengembangan bidang sosekjak dan Perubahan Iklim yang tidak mencapai target sebesar 20%, maka diperlukan upaya percepatan pelaksanaan kegiatan/ penyesuaian target di 4 tahun tersisa dari periode Renstra sehingga mampu mencapai target akhir Renstra.

9. Terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan yang berpengaruh terhadap pencapaian penelitian dan pengembangan tahun 2015 yaitu: (a) Keterlambatan pelaksanaan kegiatan karena reorganisasi Satuan Kerja (Satker) Pusat, (b) Pelaksanaan kegiatan Pilot Iptek dan pengembangan yang umumnya dilaksanakan di KPH memerlukan komitmen operasional pada kedua belah pihak, dan (c) Kendala proses pengesahan pada dana hibah yang digunakan untuk kegiatan pengembangan menyebabkan keterlambatan yang serius pada pelaksanaan kegiatan.

10. Terhadap kendala yang dihadapi telah dilakukan langkah-langkah: (a) Refokusing dan penyesuaian kembali tata waktu kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan sehingga aktifitas dan target luaran dapat seluruhnya dilaksanakan, (b) Dilakukan pertemuan-pertemuan intensif dengan para pengelola KPH dan Taman Nasional untuk menyusun komitmen dan

(12)

perencanaan kegiatan pilot iptek secara bersama-sama, dan (c) ditempuh mekanisme pembukaan blokir dana hibah luar negeri sehingga dapat digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan. Terdapat beberapa permasalahan yang berkaitan dengan kecukupan tenaga peneliti dan mekanisme penggunaan anggaran PNBP yang mempengaruhi capaian kinerja. Terhadap permasalahan tersebut, perlu segera diiupayakan pemenuhan kebutuhan tenaga peneliti melalui bergbagai cara dan mengupayakan terbitnya landasan hukum bagi penggunaan dana PNBP di Puslitbang KLL. 11. Perbaikan kinerja secara nyata sebagai upaya meningkatkan akuntabilitas

kinerja BLI perlu terus dilakukan melalui:

a. Menurunkan target kinerja pada tingkat program, kegiatan, unit kegiatan dan elemen kegiatan hingga ke Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) untuk menjamin setiap aktifitas yang dilakukan mendukung pencapaian kinerja organisasi secara berjenjang.

b. Mengalokasikan penganggaran secara tepat dengan melihat hasil pemetaan target kinerja hingga ke komponen-komponen anggaran untuk menjamin pengalokasian anggaran benar-benar terpetakan menunjang pencapaian sasaran program dan kegiatan.

c. Meningkatkan capacity building SDM agar lebih professional, baik SDM di bidang perencanaan dan pengelola keuangan, bidang evaluasi dan pelaporan, maupun di bidang penelitian dan pengembangan;

d. Meningkatkan koordinasi, baik di lingkungan diantara seluruh Satker lingkup Badan Litbang dan Inovasi maupun antara BLI dengan Unit Eselon I lingkup KLHK dan Stakeholders terkait;

e. Meningkatkan penyebarluasan iptek hasil litbang melalui seminar, pameran, Gelar Teknologi, training/diklat singkat untuk alih teknologi dan publikasi, atau melalui media elektronik maupun cetak;

f. Meningkatkan jejaring kerjasama atau networking dengan berbagai pihak di tingkat regional, nasional maupun internasional;

g. Memantapkan perencanaan untuk kegiatan khususnya pada kegiatan non penelitian pada T-1 dengan menyusun TOR yang detail dan realistis serta

(13)

T-0 dengan membuat rencana kegiatan detail pada setiap unit kerja / penanggung jawab kegiatan

h. Melakukan integrasi parameter kualitas/kapasitas laboratorium daerah

dalam penilaian program-program KLHK yang sudah berjalan seperti Adipura, utilisasi pengolahan DAK sarana prasarana laboratorium lingkungan melalui penetapan persyaratan untuk peningkatan kapasitas laboratorium, penilaian atas status/kualitas laboratorium daerah melalui pola disclosure informasi secara publik atau metode lain yang sesuai serta mendorong sikap proaktif laboratorium daerah untuk meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial guna menjadikan sebagai laboratorium lingkungan yang kompeten.

i. Melakukan pemanfaatan teknologi informasi untuk mewujudkan sistem

monitoring, pelaporan, dan evaluasi yang efektif termasuk deteksi dini permasalahan pada kegiatan di tahun berjalan. Padatahapan selanjutnya, aplikasi ini dapat diperdalam hingga pengukuran kinerja pada tingkat SKP pegawai sehingga menunjukkan keterkaitan kinerja yang utuh.

(14)

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) merupakan ukuran daya saing yang harus dimiliki oleh suatu pemerintahan. Oleh karena itu, penerapan good governance sangat diperlukan sebagai bagian proses reformasi administrasi publik.Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.Salah satu elemen penting dalam tata kelola pemerintahan yang baik adalah akuntabilitas publik,disamping transparansi, tegaknya hukum dan aturan, responsif, partisipasi aktif, efektifitas dan efisiensi.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan suatu sistem yang komprehensif untuk memperbaiki proses-proses pengambilan keputusan mulai dari perumusan kebijakan stategis, perencanaan kinerja, pelaksanaan, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja, sehingga setiap instansi pemerintah didorong untuk dapat akuntabel dan dapat meningkatkan kinerjanya secara berkelanjutan.Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, mewajibkan kepada setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. Sebagai bagian dari instansi Pemerintah, BLI juga berkewajiban untuk memenuhi amanah tersebut dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan Laporan Kinerja Instansi PemerintahTahun 2015.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan Laporan KinerjaBadan Litbang dan Inovasi Tahun 2015 dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan

(15)

fungsi Badan Litbang dan Inovasi pada tahun 2015 dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai akuntabilitas kinerja instansi yang meliputi : a. Evaluasi Kinerja Kegiatan yang meliputi masukan (inputs), luaran (outputs) dan

hasil (outcomes) litbang kehutanan selama tahun 2015.

b. Evaluasi Kinerja Program Litbang Kehutanan serta aspek pendukungnya baik organisasi, SDM dan kepegawaian, pembiayaan dan pengelolaan sarana dan prasarana serta administrasi dan kerjasama.

c. Umpan balik bagi pengambil keputusan dalam rangka pemantapan perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan guna peningkatan kinerja Badan Litbang dan Inovasi di masa mendatang.

C. ASPEK STARTEJIK ORGANISASI

Dalam Renstra KLHK 2015-2019, sasaran-sasaran yang bersifat strategis sebagai bagian upaya pencapaian dari Program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah:

a. Meningkatnya kualitas LH dengan indikator kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6, angka pada tahun 2013 sebesar 63,12. Anasir utama pembangun dari besarnya indeks ini yang akan ditangani, yaitu air, udara dan tutupan hutan;

b. Meningkatnya sumbangan sektor kehutanan terhadap Produk Dometik Bruto, dengan indikator kinerja sumbangan sektor kehutanan untuk Produk Domestik Bruto Indonesia meningkat setiap tahun, dimana angka pada tahun 2013 sebesar Rp. 56,994 Trilyun berdasarkan harga berlaku dan Rp. 17,442 Trilyun sesuai harga konstan Tahun 2000. Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil hutan, baik kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa liar) dan eksport; dan,

c. Meningkatnya keseimbangan ekosistem, dengan indikator kinerja derajat keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun, yang merupakan agregasi berbagai penanda (penurunan jumlah hotspot kebakaran hutan dan lahan, peningkatan populasi spesies terancam punah, peningkatan kawasan

(16)

ekosistem esensial yang dikelola oleh para pihak, penurunan konsumsi bahan perusak ozon, dan lain-lain).

Posisi BLI sebagai institusi pendukung unit Eselon I KLHK memiliki peran strategis dalam menyiapkan iptek yang diperlukan untuk mendukung pencapaian sasaran strategis Kementerian. Dalam mewujudkan itu, Badan Litbang dan Inovasi menjalankan program Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang memiliki sasaran: (1) Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup; (2) Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian pada Devisa dan Penerimaan Negara; dan (3) Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Keseimbangan Ekosistem. Pencapaian ketiga sasaran program tersebut diyakini akan mendorong pencapaian ssaran strategis KLHK.

D. DATA UMUM ORGANISASI 1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Perubahan Kementerian Kehutanan menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebabkan terjadinya perubahan pula pada nama, struktur dan fungsi Badan Litbang. Sebelum reorganisasi, tugas, fungsi dan struktur Badan Litbang diatur dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan. Setelah reorganisasi, pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (Badan Litbang dan Inovasi) mengacu kepada Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan peraturan pelaksanaannya yaitu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Berdasarkan kedua peraturan tersebut, Badan Litbang dan Inovasiadalah pelaksana program penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan dipimpin oleh Kepala Badan.

(17)

Badan Litbang dan Inovasi mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan termasuk penyebarluasan hasil-hasil penelitian dan pengembangan kepada pengguna baik internal maupun eksternal Kementerian Kehutanan.Dalam melaksanakan tugas Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program

penelitian,pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan;

2. Pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan;

3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan; 4. Pelaksanaan administrasi Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi; 5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

2. Struktur Organisasi

Sebelum reorganisasi, Tugas, fungsi dan struktur Badan Litbang diatur dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan. Mengacu kepada peraturan tersebut, Badan Litbang dan inovasi memiliki unit-unit kerja:

a. Sekretariat Badan;

b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi; c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktifitas Hutan; d. Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan

Hasil Hutan;

e. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan;dan f. Balai Besar dan Balai Penelitian.

Seiring terbitnya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, struktur Badan Litbang dan Inovasiyang baru terdiri atas beberapa unit kerja sebagai berikut:

(18)

a. Sekretariat Badan;

b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan (Puslitbang Hutan);

c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan (Puslitbang Hasil Hutan); d. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan

(Puslitbang KLL);

e. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim (Puslitbang SEKPI); dan

f. Balai Besar dan Balai Penelitian.

Adapun tugas pokok dan fungsi dari setiap unit kerja tersebut adalah:

a. Sekretariat Badan;

Sekretariat Badan mempunya tugas melaksanakan koordinasi, pembinaan, serta pelayanan administrasi di lingkungan Badan. Sedangkan fungsinya adalah:

1) koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran dan kerjasama 2) koordinasi dan pemantauan, pembinaan, evaluasi dan pelaporan rencana,

program dan anggaran

3) koordinasi dan pengelolaan data, informasi, publikasi dan diseminasi hasil penelitian serta pengelolaan urusan perpustakaan

4) pelaksanaan administrasi kepegawaian, penyiapan bahan penyusunan peraturan perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, serta pembinaan

b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan;

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan memiliki tugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengelolaan hutan. Sedangkan fungsinya adalah:

1) perumusan kebijakan teknis penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengelolaan hutan

(19)

2) pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengelolaan hutan

3) pelaksanaan pengelolaan data dan tindak lanjut penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengelolaan hutan

4) pelaksanaan kerja sama penelitian, pengembangan dan inovasi serta diseminasi hasil penelitian di bidang pengelolaan hutan

5) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat

c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan;

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan memiliki tugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengolahan dan pemanfaatan teknologi hasil hutan. Sedangkan fungsinya adalah:

1) perumusan kebijakan teknis penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengolahan dan pemanfaatan teknologi hasil hutan

2) pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengolahan dan pemanfaatan teknologi hasil hutan

3) pelaksanaan pengelolaan data dan tindak lanjut penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengolahan dan pemanfaatan teknologi hasil hutan 4) pelaksanaan kerja sama penelitian, pengembangan dan inovasi serta

diseminasi hasil penelitian di bidang pengolahan dan pemanfaatan teknologi hasil hutan

5) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat

d. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan;

Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan memiliki tugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang kualitas lingkungan danpengelolaan laboratorium lingkungan. Sedangkan fungsinya adalah:

1) perumusan kebijakan teknis penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang kualitas lingkungan dan pengelolaan laboratorium lingkungan

(20)

2) pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang kualitas lingkungan dan pengelolaan laboratorium lingkungan

3) pemantauan, evaluasi, diseminasi, kerjasama dan pelaporan pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan inovasi serta sintesa hasil penelitian di bidang kualitas lingkungan dan pengelolaan laboratorium lingkungan

4) pengelolaan laboratorium lingkungan rujukan nasional, pengujian kualitas lingkungan, pelaksanaan pelayanan teknis laboratorium lingkungan

5) pelaksanaan pengelolaan metrologi lingkungan, pembuatan bahan acuan dan uji profesiensi, penyelenggaraan uji profesiensi serta kalibrasi peralatan laboratorium;

6) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat

e. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim;

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim memiliki tugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan inovasi sosial, ekonomi, kebijakan, dan perubahan iklim di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Sedangkan fungsinya adalah:

1) perumusan kebijakan teknis penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengembangan sosial, ekonomi, kebijakan dan perubahan iklim 2) pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan inovasi sosial, ekonomi,

kebijakan, serta perubahan iklim di bidang lingkungan hidup dan kehutanan 3) pelaksanaan pengelolaan data dan tindak lanjut penelitian, pengembangan dan inovasi sosial, ekonomi, kebijakan, serta perubahan iklim di bidang lingkungan hidup dan kehutanan

4) pelaksanaan kerja sama penelitian, pengembangan dan inovasi serta diseminasi hasil penelitian di bidang sosial, ekonomi, kebijakan dan perubahan iklim

(21)

f. Balai Besar dan Balai Penelitian.

Balai Besar dan Balai sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Litbang dan Inovasi masih mengacu kepada Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 27/Menhut-II/2011 s/d P. 40/Menhut-II/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan Litbang dan Inovasi. UPT tersebut berjumlah 15 unit kerja yang terdiri atas 2 Balai Besar setingkat Eselon II B dan 13 Balai Penelitian setingkat Eselon III sebagaimana Tabel 1.

Tabel 1. Nama Unit Pelaksana Teknis lingkup Badan Litbang dan Inovasi

No. Nama Organisasi Kedudukan

1. Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPBPTH)

Yogyakarta 2. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa (BBPD) Samarinda 3. Balai Penelitian Teknologi Agroforestry (BPTA) Ciamis 4. Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan (BPTPTH) Bogor 5. Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu (BPTHHBK) Mataram 6. Balai Penelitian Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS (BPTKPDAS) Solo 7. Balai Penelitian Teknologi Konservasi Sumberdaya Alam (BPTKSDA) Samboja 8. Balai Penelitian Teknologi Serat Tanaman Hutan (BPTSTH) Kuok

9. Balai Penelitian Kehutanan Manokwari Manokwari

10. Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru Banjarbaru

11. Balai Penelitian Kehutanan Palembang Palembang

12. Balai Penelitian Kehutanan Makassar Makassar

13. Balai Penelitian Kehutanan Kupang Kupang

14. Balai Penelitian Kehutanan Manado Manado

15. Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli Aek Nauli

Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa Balai Besar/Balai lingkup BLI secara umum terbagi menjadi 2 kelompok yaitu Balai umum dan Balai khusus, yaitu yang mengerjakan topik penelitian tertentu secara spesifik. Topik yang menjadi tugas balai khusus tersebut antara lain:

(22)

BPK MANOKWARI

BPT SERAT TANAMAN HUTAN

BPT KONSERVASI SDA

BPT AGROFORESTRI

BPT HASIL HUTAN BUKAN KAYU

BPT KEHUTANAN PENGELOLAAN DAS BPT PERBENIHAN TANAMAN HUTAN BPK AEK NAULI BPK PALEMBANG BPK BANJARBARU BPK KUPANG BPK MAKASAR BPK MANADO

BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI

BALAI BESAR PENELITIAN BIOTEKNOLOGI DAN PEMULIAAN

TANAMAN HUTAN

PUSAT LITBANG SOSEKJAK DAN PERUBAHAN IKLIM

BALAI BESAR PENELITIAN DIPTEROKARPA

SEKRETARIAT BADAN LITBANG DAN INOVASI

PUSAT LITBANG HUTAN PUSAT LITBANG HASIL HUTAN

PUSLITBANG KUALITAS DAN LABORATORIUM

LINGKUNGAN

1) Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, 2) Dipterokarpa,

3) Perbenihan Tanaman Hutan 4) Teknologi Agroforestry,

5) Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu,

6) Teknologi Kehutanan Pengelolaan DAS, dan 7) Teknologi Serat Tanaman Hutan

Struktur organisasi Badan Litbang dan Inovasi disajikan pada Gambar 1 berikut ini.

(23)

Gambar 2.Puslitbang lingkup BLI (Searah jarum jam dari kiri atas: Puslitbang Hasil Hutan, Puslitbang SEKPI, Puslitbang Hutandan Puslitbang KLL)

Gambar 3. Kantor UPT Badan Litbang BPK Aek Nauli dan BPK Mataram

3. Sumber Daya Manusia

Pada saat ini Badan Litbang Kehutanan dan Inovasi didukung sumber daya manusia yang berstatus Pegawai Negeri Sipil sejumlah 1.709 orang dan tenaga kontrak berjumlah 302 orang. Penambahan jumlah SDM dikarenakan adanya penambahan satu satker yang berasal dari lingkungan hidup yaitu Pusat Litbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan. Pengelompokan pegawai

(24)

berdasarkanjabatan struktural/fungsional umum dan jabatan fungsional tertentu secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Pengelompokan pegawai berdasarkan jabatan

No. Kelompok pegawai Orang Jumlah %

1 Tenaga Struktural/Fungsional Umum

a. Struktural 142 8,31

b. Fungsional Umum 712 41,66

2 Tenaga Fungsional Tertentu

a. Peneliti 472 27,62

b. Calon Peneliti 36 2,11

c. Teknisi Litkayasa 286 16,73

d. Calon Teknisi Litkayasa 6 0,35

e. Pustakawan 14 0,82

f. Calon Pustakawan 3 0,18

g. Pranata Komputer 3 0,18

h. Calon Pranata Komputer 7 0,41

i. Analis Kepegawaian 0 0,00

j. Calon Analis Kepegawaian 0 0,18

k. Arsiparis 5 9,29

l. Calon Arsiparis 1 0,06

m. Pranata Humas 0 0,00

n. Calon Pranata Humas 1 0,06

o. Fungsional Pengelola Pengadaan Barang dan jasa 9 0,53 p. Calon Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa 0 0

q. Pengendali Dampak Lingkungan 12 0,70

r. Calon PengendaliDampak Lingkungan 0 0,00

3 JUMLAH PNS DAN CPNS 1709 100,00

Honorer / Kontrak Kerja 302

JUMLAH SELURUHNYA 2011

Sebagai acuan moral bagi Pegawai lingkup Badan Litbang dan Inovasi untuk menjaga martabat, kehormatan, citra dan kredibilitas Badan Litbang dan Inovasi serta menghindarkan segala benturan antar sesama pegawai dalam rangka mencapai dan mewujudkan Visi dan Misi Badan Litbang dan Inovasi, maka ditetapkan Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Nomor P.1/VIII-SET/2011 tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil lingkup Badan Litbang dan Inovasi yang mencakup nilai-nilai dasar pribadi (basic individual values) sebagai berikut:

a. Integritas, bersikap, berperilaku dan bertindak jujur terhadap diri sendiri dan lingkungan, objektif terhadap permasalahan, memiliki komitmen terhadap visi dan misi, konsisten dalam bertindak dan bersikap, berani dan tegas dalam

(25)

mengambil keputusan dan risiko kerja, disiplin dan bertanggungjawab dalam menjalankan tugas dan amanah;

b. Profesionalisme, berpengetahuan luas, berketerampilan yang tinggi sehingga mampu bekerja sesuai dengan kompetensi, mandiri tanpa intervensi pihak lain, konsisten dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas;

c. Inovasi, kaya akan ide-ide baru dan selalu meningkatkan kemampuan;

d. Transparansi, setiap pelaksanaan tugas dapat terukur dan dapat dipertanggung-jawabkan serta senantiasa dievaluasi secara berkala dan terbuka untuk semua stakeholder Badan Litbang dan Inovasi;

e. Produktivitas, mampu bekerja keras dengan orientasi hasil kerja yang sistematis, terarah dan berkualitas sesuai dengan standar kinerja yang telah ditetapkan dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia secara efektif dan efisiensi serta dapat dipertanggungjawabkan;

f. Religiusitas, berkeyakinan bahwa setiap tindakan yang dilakukan berada di bawah pengawasan Tuhan Yang Maha Esa, tekun melaksanakan ajaran agama, mengawali setiap tindakan selalu didasari niat ibadah sehingga apa yang dilakukan hari ini harus selalu lebih baik dari kemarin;

g. Saling membantu, menghormati, kooperatif dan saling mengingatkan dan menegur agar tidak terjadi korupsi, kolusi dan nepotisme serta menjunjung tinggi jiwa korsa rimbawan;

h. Kepemimpinan, berani menjadi pelopor dan penggerak perubahan, dapat dipercaya untuk mencapai kinerja yang prima.

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana penelitian pada prinsipnya digunakan untuk mendukung kegiatan litbangyang memungkinkandihasilkannya IPTEK yang inovatif dan aplikatif.Sarana dan prasarana pendukung Badan Litbang dan Inovasi antara lain berupa Laboratorium Penelitian, Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK), Hutan Penelitian Non KHDTK, Perpustakaan RI. Ardi Koesoema dan Perpustakaan UPT, jaringan LAN dan internet serta sarana lainnya. Berbagai sarana yang mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan antara lain:

(26)

a. Hutan Penelitian/KHDTK

KHDTK adalah kawasan hutan yang ditetapkan untuk keperluan penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan serta kepentingan religi dan budaya setempat, sesuai dengan amanat UU No. 41 tahun 1999 dengan tanpa mengubah fungsi kawasan dimaksud.Saat ini Badan Litbang dan Inovasi memiliki 33 KHDTK yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kehutanan.

Gambar4. Profil KHDTK Badan Litbang (Searah jarum jam: Tembesu di KHDTK Kemampo, Kelicung di KHDTK Rarung, Savana di KHDTK Hambala, Mes KHDTK Malili, Jati di KHDTK Cemoro Modang, dan Tegakan Hutan KHDTK Dramaga)

(27)

KHDTK Badan Litbang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur dengan luas total sekitar 37.000 ha, yang mencakup berbagai tipe hutan dan kondisi sosial budaya.KHDTK tersebut merupakan hutan penelitian yang berperan sebagai laboratorium lapangan kegiatan penelitian dan pengembangan kehutanan. Berbagai kegiatan penelitian mulai dari uji coba provenan, konservasi jenis sampai kegiatan pencegahan kebakaran hutan.

Pengelolaan KHDTK dilakukan oleh unit kerja Badan Litbang dan Inovasi yang lokasinya berdekatan dengan lokasi KHDTK. Pengelola KHDTK ditetapkan oleh Kepala Badan Litbang dan Inovasi melalui Keputusan Kepala Badan Litbang dan Inovasi Nomor SK. 90/Kpts/VIII/2007 tanggal 25 Mei 2007.KHDTK Badan Litbang dan Inovasi ini dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh internal melainkan juga lembaga riset lain, universitas, perusahaan, mahasiswa dan masyarakat sepanjang untuk kegiatan penelitian dan pengembangan kehutanan.

b. Perpustakaan RI Ardi Koesoema dan Daerah

Perpustakaan R.I. Ardi Koesoema merupakan hasil relokasi, renovasi dan revitalisasi perpustakaan yang telah ada di Badan Litbang dan Inovasi, yaitu perpustakaan Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi, perpustakaan Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, dan perpustakaan Puslitbang Perubahan Iklim dan Kebijakan. Perpustakaan selanjutnya akan dikembangkan menjadi pusat informasi penelitian dan pengembangan kehutanan serta terkait dalam jaringan kerjasama secara nasional dan internasional.

Nama perpustakaan Badan Litbang dan Inovasi ini diambil dari salah satu nama peneliti yang berjasa dalam pembangunan hutan penelitian dan konservasi eksitu jenis-jenis Dipterocarpaceae yaitu almarhum Bapak R.I. Ardi Koesoema. Penetapan nama R.I. Ardi Koesoema sebagai nama Perpustakaan Badan Litbang dan Inovasi dituangkan dalam Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.310/Menhut-II/2004 tanggal 20 Agustus 2004. Beberapa layanan yang disediakan oleh perpustakaan R.I. Ardi Koesoema adalah layanan sirkulasi, referensi, penelusuran pustaka, internet dan bimbingan penggunaan

(28)

perpustakaan.Sampai saat ini, perpustakaan R.I. Ardi Koesoema telah memiliki koleksi sebanyak 38.581 yang sebagian besar terdiri dari koleksi majalah/buletin/jurnal, textbook dan buku koleksi lama.

Perpustakaan RI Ardikusuma merupakan perpustakaan Hibrid, yang berarti bahwa layanannya terdidi dari 2 cara yaitu pelayanan konvensional dengan cara monolog dan pelayanan dengan internet. Sampai saat ini, jumlah koleksi buku di Perpustakaan RI Ardikusuma sejumlah 21.974 buku, dan sejumlah 18.653 jurnal. Disamping itu Perpustakaan RI Ardikusuma juga melanggan elektronik jurnal internasional yang terkait Environment melalui EBSCO; yang mencakup 949 jurnal elektronik dan 192 buku elektronik. Jurnal dan buku elektronik tersebut dapat diakses pada setiap Satuan Kerja lingkup Badan Litbang dan Inovasi

c. Website dan Internet

Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi mengelola website http://www.FORDA-mof.org/ atau http://litbang.menlhk.go.id/ yangmerupakan salah satu cara menyebarluaskan hasil litbang kehutanan secara efektif. Website FORDA mempunyai 22 menu utama, yaitu: 1) Beranda, 2) Tentang Forda, 3) Kontak, 4) Peta Situs, 5) Puslitbang dan UPT, 6) Tajuk Khusus, 7) Situs terkait, 8) Layanan, 9) Berita, 10) Hasil Penelitian, 11) Kerjasama Penelitian, 12)Peneliti, 13) Hutan Penelitian, 14) Publikasi, 15) Hak Kekayaan Intelektual, 16) Perundang-undangan, 17) Focus Litbang, 18) Berita Litbang, 19) Berita Kehutanan, 20) Publikasi Terbaru, 21) Agenda; 22)Peneliti dan 23) Tanya litbang.

Pada tahun 2015, website FORDA memperoleh 93.179 kunjungan, meningkat 12,96% dibanding tahun 2014 yang hanya mendapatkan 81.101 kunjungan. Pada tahun 2015, peringkat webometrik lembaga riset website FORDA juga mengalami peningkatan dari peringkat 6 Nasional di tahun 2014 menjadi peringkat 5 Nasional di tahun 2015.

Selain website, informasi hasil litbang Badan Litbang dan Inovasi juga disebarkan melaluibeberapa media sosial yaitu: facebook (@FORDA-Mof), twitter (@FORDA_MoF), youtube (FORDA MoF), google+ (FORDA MoF), pinterest

(29)

(https://www.pinterest.com/balitbanghut/), linkedin http://linkedin.com (@Balitbanghut Kemenhut), tumblr (http://balitbanghut.tumblr.com/), serta socl (http://www.so.cl/#/profile/Balitbanghut-Kemenhut).

d. Herbarium dan Xylarium

Badan Litbang memiliki 2 (dua) herbarium, yaitu yang bertempat di Puslitbang Konservasi dan Rehabilitasi Bogor dan Balai penelitian Konservasi Sumber Daya Alam Samboja, Kaltim. Selain itu, Badan Litbang juga memiliki Xylarium Bogoriense 1915 yang merupakan tempat koleksi kayu dari hampir semua jenis kayu di Indonesia serta beberapa jenis kayu di dunia. Xylarium Bogoriense 1915 merupakan Xylarium terbesar ke-3 di dunia dengan 34.000 spesimen kayu (Gambar 3).

Gambar 5. Koleksi Kayu Xylarium Bogoriense 1915

E. SISTEMATIKA

Sistematika penyajian Laporan KinerjaBadan Litbang dan Inovasi tahun 2015mengacu pada format yang sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut:

BAB I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian Laporan Kinerja, serta gambaran umum organisasi Badan Litbang dan Inovasi.

(30)

BAB II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kerja (dokumen penetapan kinerja).

BAB III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan pencapaian sasaran-sasaran organisasi, analisis pencapaian kinerja Badan Litbang dan Inovasi dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2015.

BAB IV – Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Badan Litbang dan Inovasi tahun 2015 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.

(31)

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019

Dalam Renstra KLHK 2015-2019, sasaran-sasaran yang bersifat strategis sebagai bagian upaya pencapaian dari Program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah:

1. Meningkatnya kualitas LH dengan indikator kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6, angka pada tahun 2013 sebesar 63,12. Anasir utama pembangun dari besarnya indeks ini yang akan ditangani, yaitu air, udara dan tutupan hutan;

2. Meningkatnya sumbangan sektor kehutanan terhadap Produk Dometik Bruto, dengan indikator kinerja sumbangan sektor kehutanan untuk Produk Domestik Bruto Indonesia meningkat setiap tahun, dimana angka pada tahun 2013 sebesar Rp. 56,994 Trilyun berdasarkan harga berlaku dan Rp. 17,442 Trilyun sesuai harga konstan Tahun 2000. Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil hutan, baik kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa liar) dan eksport; dan,

3. Meningkatnya keseimbangan ekosistem, dengan indikator kinerja derajat keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun, yang merupakan agregasi berbagai penanda (penurunan jumlah hotspot kebakaran hutan dan lahan, peningkatan populasi spesies terancam punah, peningkatan kawasan ekosistem esensial yang dikelola oleh para pihak, penurunan konsumsi bahan perusak ozon, dan lain-lain).

Sastra KLHK dijabarkan lagi ke dalam sasaran-sasaran Program yang akan dikerjakan pada level Eselon I KLHK melalui nomenklatur Program tertentu, sebagai berikut.

(32)

Tabel 3. Program dan Sasaran Program di KLHK

PROGRAM SASARAN PROGRAM

1. Konservasi Sumberdaya

Alam dan Ekosistem Peningkatan efektivitas pengelolaan hutan konservasi dan upaya konservasi keanekaragaman hayati untuk pemanfaatan yang berkelanjutan bagi kepentingan ekonomi, sosial dan ekologi 2. Program Pengendalian DAS

dan Hutan Lindung Meningkatkan daya dukung DAS serta internalisasi RPDAST kedalam RTRW Meningkatkan rehabilitasi serta upaya konservasi tanah dan air guna mengurangi lahan kritis untuk kesehatan DAS dan perlindungan mata air pada DAS prioritas

Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Perbenihan Tanaman Hutan guna mendukung pengurangan lahan kritis.

Meningkatkan Kapasitas Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung, guna meningkatkan keterlibatan masyarakat

Memulihkan kerusakan ekosistem perairan darat

Mewujudkan reformasi tata kelola kepemerintahan yang baik di lingkungan Ditjen

3. Pengelolaan Hutan

Produksi Lestari dan Usaha Kehutanan

Meningkatnya Pengelolaan Hutan Produksi di tingkat tapak secara lestari

Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hasil Hutan serta Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Hutan Produksi

Meningkatnya Produksi dan Ragam Produk Hasil Hutan (Kayu, bukan kayu dan Jasa Lingkungan)

Meningkatnya produksi dan ekspor produk industri kehutanan 4. Perhutanan Sosial dan

Kemitraan Lingkungan Meningkatnya akses masyarakat untuk mengelola hutan melalui hutan kemasyarakatan, hutan desa, hutan tanaman rakyat, hutan adat dan hutan rakyat serta kemitraan

Meningkatnya kemampuan kelompok masyarakat pengelola perhutanan sosial, hutan adat dan pelestari lingkungan Terselesaikannya konflik dalam pengelolaan HTR, HKm, HD, Hutan Adat, HR dan Kemitraan

Terselesaikannya masalah tenurial dan hutan Adat Meningkatnya indeks pengetahuan dan perilaku peduli lingkungan dan kehutanan

Meningkatnya Jumlah Mitra yang bergerak dibidang Lingkungan dan Kehutanan

5. Peningkatan Penyuluhan

dan Pengembangan SDM Meningkatnya daya saing SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan 6. Pengendalian Perubahan

Iklim Peningkatan efektivitas adaptasi dan mitigasiperubahan iklim serta pengendalian kebakaran hutan dan lahan 7. Penegakan Hukum LHK Meningkatnya keamanan lingkungan hidup dan kehutanan

melalui penegakan hukum 8. Penelitian dan

Pengembangan LHK Tersedianya Iptek bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mendukung Pencapaian Sastra Kementerian LHK 9. Planologi dan Tata

Lingkungan Menjamin pencegahan dampak lingkungan terhadap kebijakan wilayah dan sector serta usaha dan kegiatan untuk menjaga daya dukung dan daya tampung

10. Pengendalian Pencemaran

dan Kerusakan Lingkungan Meningkatnya kualitas udara Meningkatnya kualitas air

Meningkatnya kualitas tutupan lahan 11. Pengelolaan Sampah,

Limbah dan B3 Meningkatnya kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan dengan berkurangnya risiko akibat paparan B3, limbah B3, dan sampah

12. Pengawasan dan

Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Bidang LHK

Pengawasan yang berkualitas dan peningkatan Akuntabilitas Aparatur Bidang LHK

(33)

Berdasarkan Tabel 3, salah satu Sasaran Program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah: Tersedianya Iptek bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mendukung Pencapaian Sasaran Strategis Kementerian LHK . Sasaran Program ini akan dicapai melalui pelaksanaan Program Penelitian dan

Pengembangan LHK, yang menjadi tanggung jawab Badan Litbang dan Inovasi.

Mengingat posisi BLI sebagai institusi pendukung unit Eselon I KLHK, maka IKP Litbang LHK diformulasi ulang dalam Renstra KLHK 2015-2019 sesuai PermenLHK Nomor P39/MenLHK-II/2015 tanggal 7 Agustus 2015, Indikator Kinerja

Program (IKP) Litbang LHK diuraikan menjadi :

1. Jumlah paket iptek untuk mendukung peningkatan kualitas lingkungan hidup meningkat setiap tahun (S1.P8.IKP)

2. Jumlah paket iptek untuk mendukung peningkatan kontribusi hutan dan lingkungan hidup pada devisa dan penerimaan negara meningkat setiap tahun (S2.P8.IKP)

3. Jumlah paket iptek untuk mendukung peningkatan kontribusi hutan dan lingkungan hidup untuk mendukung keseimbangan ekosistem (S3.P8.IKP)

IKP tersebut selanjutnya ditetapkan menjadi Indikator Kinerja

Utama(IKU) BLI melalui peraturan Kepala Badan. Di bawah level Program,

diperlukan Kegiatan-kegiatan yang akan menunjang pelaksanaan dan keberhasilan program. Oleh sebab itu, ditetapkanlah terlebih dahulu sasaran-sasaran, yang kemudian menjadi sasaran kegiatan yang akan mendukung pencapaian program, yaitu:

1. Tersedianya Sintesa Hasil Penelitian Konservasi Sumber Daya Alam; Produktivitas hutan; Hasil Hutan sebagai alternatif sumber pangan, energi dan obat-obatan

2. Terlaksananya Pengembangan IPTEK di bidang Pengelolaan Hutan

3. Tersedianya Sintesa Hasil Penelitian Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan 4. Terlaksananya Pengembangan IPTEK di bidang Peningkatan Nilai Tambah

Hasil Hutan

5. Tersedianya Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan 6. Pengelolaan Laboratorium Rujukan Nasional

(34)

7. Terlaksananya Pengembangan IPTEK di bidang Kualitas Lingkungan 8. Tersedianya Sintesa Hasil Penelitian Sosekjak dan Perubahan Iklim

9. Terlaksananya Pengembangan IPTEK di bidang Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

10. Tersedianya bahan sintesa hasil Penelitian Tematik Unit Litbang LHK di Daerah 11. Terlaksananya Kegiatan Perencanaan Program dan Kerjasama; Evaluasi dan Diseminasi; Administrasi Umum dan Pengelolaan Sarana/Prasarana dan Perlengkapan; serta Pengelolaan Kepegawaian dan Penguatan Hukum serta Organisasi Tata Laksana pada Badan Litbang LHK (Setbadan, 4 Puslitbang, 15 Satker Daerah)

Sasaran tersebut selanjutnya di kelompokkan kedalam Kegiatan dengan nomenklatur tertentu yang kemudian memiliki ukuran pencapaian atau disebut juga Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) selama 5 tahun sebagai berikut:

Tabel 4. Kegiatan pada Program Litbang LHK dan Indikator Kinerja Kegiatan

NAMA KEGIATAN1 INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Hutan

1. Jumlah rancangan dan pengelolaan stasiun riset Kehati terintegrasi pada 12 TN serta pengelolaan 4 KHDTK (S3.P8.K1.1.IKK.a)

2. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK: Konservasi Keanekaragaman Hayati; Konservasi Sumber Daya Air; Peningkatan Produktivitas Hutan (Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu); Sumber Pangan Alternatif dari Hutan; Sumber Energi; Obat-obatan Tanaman Hutan (6 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan) (S2.P8.K1.1.IKK.b)

3. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (5 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan Iptek) (S3.P8.K1.2.IKK.a)

Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan

4. Jumlah capaian IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK: revitalisasi pemanfaatan energi, pangan dan obat-obatan alternative dari hutan; pengolahan hasil hutan; dan keteknikan hutan2 (3 Sintesa

Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan) (S2.P8.K2.1.IKK.a)

5. Jumlah capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (1 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan Iptek) (S2.P8.K2.2.IKK.a) Penelitian dan Pengembangan Kualitas Lingkungan dan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan

6. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK: Kualitas Lingkungan (air, tanah, udara dan kebisingan) untuk IKLH; Kualitas Lingkungan untuk indeks pembangunan berkelanjutan; dan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan) (S1.P8.K3.1.IKK.a)

1Trilateral Meeting 27-30 April 2015

(35)

NAMA KEGIATAN1 INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

7. Jumlah pengelolaan laboratorium rujukan (pengembangan metode pengujian kualitas lingkungan dan metodologi lingkungan)

(S1.P8.K3.2.IKK.a)

8. Peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium lingkungan di daerah pada 15 provinsi (S1.P8.K3.2.IKK.B)

9. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (1 Paket Pengembangan Iptek) (S1.P8.K3.3.IKK.a) Penelitian dan

Pengembangan Sosekjak Perubahan Iklim

10. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK Sosekjak dan Perubahan Iklim: Sosek, Kebijakan, Pemberdayaan Masyarakat dan resolusi konflik kawasan hutan; Keekonomian dan daya saing industri serta Kebijakan Tata Kelola LHK; Politik dan hukum lingkungan hidup dan kehutanan; (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian

termanfaatkan)(S1.P8.K4.1.IKK.a)

11. Jumlah rekomendasi kebijakan di bidang LHK ( 5 Paket Rekomendasi) (S1.P8.K4.2.IKK.a)

12. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (1 Pilot Iptek di KPH, 1 Paket Pengembangan Iptek, serta Demonstration Activity di 10 ekosistem) (S1.P8.K5.1.IKK.b) Pelaksanaan Kegiatan

Penelitian Tematik Unit Litbang LHK di Daerah (15 Satker)

13. Jumlah bahan sintesa Hasil Penelitian Terintegrasi di Seluruh Satker Balai Besar/ Balai (75 paket) (S3.P8.K5.IKK.a)

14. Persen capaian IPTEK Litbang Unggulan Daerah di Seluruh Satker Balai Besar/ Balai (15 IPTEK) (S3.P8.K5.IKK.b)

15. Jumlah Pengelolaan KHDTK di masing-masing unit Litbang LHK di Daerah (30 KHDTK) (S3.P8.K5.IKK.c)

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

16. Nilai capaian tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Badan Litbang sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal: "SAKIP" dengan nilai > 82,00 (memuaskan) di tahun 2019(S3.P8.K6.IKK.a)

B. RENCANA KERJA TAHUN 2015

Kegiatan pada Program Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015 merupakan tahun awal (tahun ke-1) periode renstra Badan Litbang dan Inovasi tahun 2015-2019 dari Program Penelitian dan Pengembangan Lingkungan hidup dan Kehutanan. Renja Badan Litbang dan Inovasi yang merupakan penjabaran Renstra Badan Litbang dan Inovasi setiap tahunnya. Pada tahun 2015, Program Badan Litbang dan Inovasi melaksanakan kegiatan:

1. Penelitian Pengelolaan Hutan;

2. Penelitian Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan;

3. Penelitian Peningkatan Kualitas Lingkungan dan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan

(36)

5. Penelitian Tematik Unit Litbang LHK di Daerah (15 Satker);

6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Litbang Inovasi.

Target rencana kerja BLI tahun 2015 pada masing-masing kegiatan disajikan Pada Tabel 5.

Tabel 5. Rencana Kerja BLI tahun 2015

Kegiatan IKK target

Penelitian dan Pengembangan pengelolaan Hutan

Jumlah rancangan dan pengelolaan stasiun riset Kehati

terintegrasi pada 12 TN serta pengelolaan 4 KHDTK 3 TN 4 KHDTK Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan

IPTEK pengelolaan Hutan (6 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan)

6 sintesa 20% Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian

meningkat setiap tahun (5 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan)

20% Kegiatan Penelitian

dan Pengembangan Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan

Jumlah capaian IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian

termanfaatkan)

3 sintesa 20% Jumlah capaian paket pengembangan hasil penelitian

meningkat setiap tahun (1 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan) 20% Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Kualitas dan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan

Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan

IPTEK bidang Kualitas Lingkungan 3 sintesa 20% Jumlah pengelolaan laboratorium rujukan 1 Paket Peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium

lingkungan di daerah pada 15 provinsi 5 lab Penelitian dan

Pengembangan Sosial Ekonimi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK Sosekjak dan Perubahan Iklim (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian

termanfaatkan)

3 sintesa 20% Jumlah rekomendasi kebijakan di bidang LHK ( 5 Paket

Rekomendasi) 1 paket

Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian

meningkat setiap tahun 20%

Kegiatan Penelitian Tematik Unggulan Daerah

Jumlah bahan sintesa Hasil Penelitian Terintegrasi di

Seluruh Satker Balai Besar/ Balai 15 Paket Persen capaian IPTEK Litbang Unggulan Daerah di

Seluruh Satker Balai Besar/ Balai 20 persen Jumlah Pengelolaan KHDTK di masing-masing unit

Litbang LHK di Daerah

30 KHDTK Kegiatan Dukungan

Manajemen

Nilai capaian tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Badan Litbang sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal: "SAKIP" dengan nilai > 82,00 (memuaskan) di tahun 2019

(37)

C. PERJANJIAN KINERJA

Mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Nomor 53 Tahun 2014, Kepala Badan Litbang dan Inovasi telah menandatangani dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Badan Litbang dan Inovasi dengan Menteri Lingkungan Hidup dan KehutananTahun 2015 sebagaimana disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Perjanjian Kinerja BLI tahun 2015

Sasaran

Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Target

1. Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup.

1.1. Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat Setiap Tahun.

 3 Sintesa Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan; 20 % kemanfaatan  3 Sintesa Hasil Penelitian Sosekjak dan

Perubahan Iklim; 20% kemanfaatan  1 Paket Rekomendasi kebijakan  20 % Pengembangan Iptek Bidang

Kualitas Lingkungan serta Bidang Sosekjak dan Perubahan Iklim  1 Paket Pengelolaan Laboratorium

Rujukan Nasional 2. Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian pada Devisa dan Penerimaan Negara.

2.1. Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan

Kontribusi Hutan dan Lingkungan Hidup pada Devisa dan Penerimaan Negara Meningkat Setiap Tahun.

 6 Sintesa Hasil Penelitian Pengelolaan Hutan; 20 % kemanfaatan

 3 Sintesa Hasil Penelitian Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan; 20 % kemanfaatan

 20 % Pengembangan Iptek Bidang Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan serta Bidang Pengelolaan Hutan 3. Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Keseimbangan Ekosistem.

3.1. Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan

Kontribusi Hutan dan Lingkungan Hidup untuk Mendukung Keseimbangan Ekosistem.

 Rancangan dan pengelolaan stasiun riset Kehati terintegrasi pada 3 TN,

pengelolaan 4 KHDTK"

 20 % Pengembangan Iptek Bidang Pengelolaan Hutan

 Bahan Sintesa Hasil Penelitian di UPT Litbang LHK di daerah (15 paket bahan sintesa, 15 iptek unggulan daerah, 30 KHDTK)

 SAKIP" dengan nilai 76,00 (memuaskan) di tahun 2015

PK BLI dengan MenteriLingkungan Hidup dan KehutananTahun 2015 seyogyanya disusun dan ditandatangani pada awal tahun 2015, namun

(38)

sehubungan dengan adanya proses reorganisasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Badan Litbang Kehutanan, Perjanjian Kinerja baru dapat disusun dan ditandatangani pada semester kedua di tahun 2015.

Untuk melaksanakan seluruh kegiatan tersebut, Badan Litbang dan Inovasi pada tahun 2015memperoleh dukungan dana sebesar Rp.398,956,170,000,-untuk pembiayaan 6 kegiatan BLI Tahun 2015.Adapun kegiatan BLI tahun 2015 untuk memenuhi target PK disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Kegiatan BLI tahun 2015

Kegiatan IKK target

Penelitian dan Pengembangan pengelolaan Hutan

Jumlah rancangan dan pengelolaan stasiun riset Kehati

terintegrasi pada 12 TN serta pengelolaan 4 KHDTK 3 TN 4 KHDTK Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan

IPTEK pengelolaan Hutan (6 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian termanfaatkan)

6 sintesa 20% Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian

meningkat setiap tahun (5 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan)

20% Kegiatan Penelitian

dan Pengembangan Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan

Jumlah capaian IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian

termanfaatkan)

3 sintesa 20% Jumlah capaian paket pengembangan hasil penelitian

meningkat setiap tahun (1 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan) 20% Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Kualitas dan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan

Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan

IPTEK bidang Kualitas Lingkungan 3 sintesa 20% Jumlah pengelolaan laboratorium rujukan 1 Paket Peningkatan kapasitas pengembangan laboratorium

lingkungan di daerah pada 15 provinsi 5 lab Penelitian dan

Pengembangan Sosial Ekonimi, Kebijakan dan Perubahan Iklim

Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK Sosekjak dan Perubahan Iklim (3 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% Hasil Penelitian

termanfaatkan)

3 sintesa 20% Jumlah rekomendasi kebijakan di bidang LHK ( 5 Paket

Rekomendasi) 1 paket

Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian

meningkat setiap tahun 20%

Kegiatan Penelitian Tematik Unggulan Daerah

Jumlah bahan sintesa Hasil Penelitian Terintegrasi di

Seluruh Satker Balai Besar/ Balai 15 Paket Persen capaian IPTEK Litbang Unggulan Daerah di

Seluruh Satker Balai Besar/ Balai 20 persen Jumlah Pengelolaan KHDTK di masing-masing unit

Litbang LHK di Daerah 30 KHDTK

Kegiatan Dukungan

Manajemen Nilai capaian tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Badan Litbang sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal: "SAKIP" dengan nilai > 82,00 (memuaskan) di tahun 2019

(39)

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

Persentase capaian kinerja merupakan perbandingan antara capaian output dengan target yang diberikan untuk setiap indikator kegiatan. Sedangkan perhitungan outcome hasil Iptek, kinerja dihitung dalam tingkatan kebermanfaatan hasil Iptek. Pada dasarnya nilaioutcome tertinggi akan dicapai bila hasil penelitian telah diterapkan oleh pengguna, menjadi bahan kebijakan, dan mendapat perlindungan HKI atau Jurnal Internasional. Mengingat hasil penelitian (output) membutuhkan proses sehingga bisa berfungsi dan diterapkan para pengguna (outcome), maka skoring penilaian disusun berdasarkan tahapan proses mencapai nilai outcome tertinggi sepertiditunjukkan Tabel 8.

Tabel 8. Kriteria capaian nilai outcome pada setiap kegiatan penelitian

No. Jenis Kriteria Nilai (%)

1. Riset

Terapan/Teknis

Telah diterapkan, RSNI 100

Demplot, jurnal terakreditasi, buku 80

Alih teknologi, prosiding, publikasi populer (koran, warta) 60

Gelar teknologi, pameran 40

Draft publikasi, poster, banner, leaflet 20 2. Riset

Terapan/Kebijak an

Menjadi kebijakan, SK Menhut, RSNI 100

Bahan kebijakan, draft SK Menteri, jurnal terakreditasi, buku, petunjuk teknis, pedoman

80 Policy brief, prosiding, publikasi ilmiah (koran, warta) 60

Seminar 40

Draft publikasi, draft petunjuk teknis, draft pedoman 20 3. Riset Dasar Paten, hak cipta, perlindungan varietas tanaman, RSNI,

penemuan teori/inovasi baru, jurnal internasional

100

Jurnal terakreditasi, buku, draft paten 80

Prosiding, publikasi populer (koran, warta) 60

Seminar 40

Draft publikasi 20

Untuk membuat kesimpulan hasil pengukuran, digunakan skala pengukuran kinerja dengan kategori sebagai berikut :

a. Sangat baik/ warna biru : Kinerja lebih besar atau sama dengan 100% b. Baik/ warna hijau : Kinerja mencapai 80% - 100%

c. Cukup/ Warna Kuning : Kinerja mencapai 60% - 80%

(40)

D. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Sesuai dengan perjanjian kinerja, capaian kinerja BLI tahun 2015 diukur dari pencapaian target 3 sasaran program berdasarkan 3 Indikator Kinerja Program (IKP) sekaligus IKU BLI sebagaimana disajikan pada Tabel 9 berikut ini.

Tabel 9. Capaian penetapan kinerja Badan Litbang dan Inovasi tahun 2015

Indikator Kinerja Target Realisasi %

uraian target

Sasaran Program 1: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian Kualitas Lingkungan Hidup

Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat Setiap Tahun.

Hasil Penelitian Kualitas Lingkungan

3 sintesa 3 sintesa 100

20% outcome 20% outcome 100 Hasil Penelitian Sosekjak dan

Perubahan Iklim 3 sintesa 20% outcome 3 sintesa 20% outcome 100 100

Rekomendasi kebijakan 1 paket 1 paket 100

Pengembangan Iptek Bidang

Sosekjak dan Perubahan Iklim 20% 15,3% 76,5

Pengelolaan Laboratorium

Rujukan Nasional 1 Paket 1 Paket 100

Rata-Rata 95.3

Sasaran Program 2: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Pencapaian pada Devisa dan Penerimaan Negara

Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan

Kontribusi Hutan dan Lingkungan Hidup pada Devisa dan Penerimaan Negara Meningkat Setiap Tahun.

Paket Iptek Hasil Penelitian Pengelolaan Hutan dan kemanfaatannya

6 sintesa 6 sintesa 100

20% outcome 21,75% outcome 108,8 Hasil Penelitian Peningkatan

Nilai Tambah Hasil Hutan 3 sintesa 20% outcome 3 sintesa 20% outcome 100 100 Pengembangan Iptek Bidang

Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan

20% 20% 100

Rata-rata 102.9

Sasaran Program 3: Tersedianya Iptek Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Mendukung Keseimbangan Ekosistem

Jumlah Paket Iptek untuk Mendukung Peningkatan

Kontribusi Hutan dan Lingkungan Hidup untuk Mendukung Keseimbangan Ekosistem.

Rancangan dan pengelolaan stasiun riset Kehati terintegrasi dan pengelolaan KHDTK"

3 TN 3 TN 100

4 KHDTK 4 KHDTK 100

Pengembangan Iptek Bidang

Pengelolaan Hutan 20% 20% 100

Bahan Sintesa Hasil Penelitian

di UPT Litbang LHK di daerah 15 Paket bahan sinesa RPPI 15 Paket bahan sinesa RPPI 100 15 Paket UD 15 Paket UD 100 30 KHDTK 30 KHDTK 100 Rata-Rata 100

SAKIP" dengan nilai 76,00

(memuaskan) di tahun 2015 76 poin 84,99 poin 111,8

Rata-rata 102,95

Rata-Rata Kinerja 100.38

Sedangkan capaian target-target pada sasaran program dan IKP/IKU tahun 2015 jika disusun berdasarkan kegiatannya disajikan pada Tabel 10.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yaitu instrumen keuangan dan dalam lingkup PSAK 71, diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui

Usaha penggilingan daging di Kabupaten Seruyan berada pada kuadran pertama yaitu memiliki sejumlah kekuatan yang besar dan peluang-peluang besar impresif yang

Pada butir 4.1 dijelaskan mengenai gaya pemotongan yang terjadi dan pada butir 4.3 dijelaskan mengenai analisis 'metoda elemen hingga' dengan menggunakan NISA. 4.1

1) Pengujian Hipotesis Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Akuntabilitas Keuangan. Nilai signifikan variabel Sistem Akuntansi Daerah sebesar

Dalam kegiatan pada tahap ini masih sama seperti pada kegiatan observasi siklus I yaitu penelitian meminta bantuan kepada teman sejawat untuk mengadakan observasi pada

Karena keadaan menjadi gawat, maka saya lalu berterus terang bahwa saya tidak mencinta adik Ci Hwa seperti yang mereka sangka, tidak mencinta sebagai seorang pria kepada

Menurut anda bagaimanakah pelaksanaan aturan kelompok Simpan Pinjam selama anda mengikuti program ini?. Bagaimanakah kelancaran iuran wajib, iuran sukarela anda sejak mengikuti

Skor tanggapan responden atas Indikator Pengawasan Dan Pengendalian sebesar 66,7% ini dikategorikan cukup baik yang berada pada interval 52% - 68%, sehingga dapat