• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH PROGRAM DIPLOMA IPB 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH PROGRAM DIPLOMA IPB 2012"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman 1

PENJABARAN

KKNI JENJANG KUALIFIKASI V

KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM

PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH

PROGRAM DIPLOMA IPB

2012

(2)

Halaman 2 PENJABARAN

KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES

PROGRAM DIPLOMA III TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH

(PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH PROGRAM DIPLOMA IPB) DESKRIPSI GENERIK

(LEARNING OUTCOMES KKNI)

DESKRIPSI SPESIFIK

(LEARNING OUTCOMES PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH)

LEARNING OUTCOMES (KOMPETENSI UTAMA) LULUSAN PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH 1. Mampu menyelesaikan

pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan

menganalisis data, serta mampu

menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur.

1.1. Mampu menjadi teknisi perbenihan tingkat madya yang mampu melakukan pekerjaan di bidang teknologi benih pada perusahaan benih, lembaga sertifikasi dan

pengawasan benih, lembaga pengkajian dan pengembangan teknologi perbenihan, lembaga karantina tumbuhan, dan lembaga penyuluhan pertanian, dengan metode yang sesuai prinsip-prinsip dasar teknologi benih, peraturan perundangan

perbenihan, standar dari organisasi perbenihan internasional, dengan kemampuan menganalisis data yang memadai terhadap data lapang, data laboratorium, dan data pemasaran pada unit-unit pengadaan benih untuk menghasilkan benih bersertifikat.

1.1.1. Mampu melaksanakan kegiatan produksi benih di lapang produksi berdasarkan prinsip agronomis dan genetik, untuk menghasilkan calon benih yang memenuhi standar lapang yang sudah ditentukan dalam aturan dan perundangan perbenihan. 1.1.2. Mampu melaksanakan kegiatan pokok pengolahan benih pada

unit pengolahan benih industri benih level 3, 4, dan industri benih level 5, untuk menghasilkan benih yang siap diuji di laboratorium untuk mendapatkan sertifikat benih bermutu. 1.1.3. Mampu melaksanakan kegiatan penyimpanan benih sistem

terbuka dan tertutup, yang bersifat stationer dan non stationer pada kelompok benih ortodoks dan rekalsitrans .

1.1.4. Mampu melaksanakan kegiatan pengujian viabilitas benih dengan metode pengujian standar berdasarkan standar

sertifikasi benih secara nasional dan standar ISTA (International Seed Testing Assosiation).

1.1.5. Mampu melaksanakan kegiatan pengambilan contoh di

perusahan benih untuk mendapatkan contoh kerja pengujian di laboratorium sesuai prosedur sertifikasi benih nasional.

1.1.6. Mampu melaksanakan kegiatan pengawasan mutu benih pada unit-unit niaga benih sesuai aturan serifikasi benih secara nasional.

1.1.7. Mampu melaksanakan kegiatan penjualan benih, pada berbagai level rantai niaga benih, baik sebagai bagian dari rantai niaga suatu perusahaan benih, ataupun sebagai individu yang terlepas dari rantai niaga perusahaan benih.

(3)

Halaman 3 perundangan perbenihan pada berbagai kegiatan pokok dalam teknologi benih

1.1.9. Memiliki kemampuan membuat dan menyajikan laporan sesuai kegiatan dengan format dan analisis data yang telah diatur dalam peraturan dan perundangan perbenihan .

1.1.10 Memiliki kemampuan menerapkan teknologi informasi dalam proses pembuatan dan penyajian laporan serta analisis data dengan menggunakan software yang sesuai.

2. Menguasai konsep teoritis bidang

pengetahuan tertentu secara umum, serta mampu

memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

2.1. Menguasai konsep teoritis dasar-dasar ilmu dan teknologi benih, fisiologi benih pemuliaan tanaman, ekologi tanaman, fisiologi tanaman, dasar-dasar bioteknologi tanaman, analisis data dan manajemen produksi untuk menyelesaikan masalah teknis pengadaan benih dan teknis peningkatan penggunaan benih bermutu pada area unit-unit pengadaan benih bersertifikat.

2.1.1. Menguasai konsep teoritis tentang fenologi bunga dalam memperoleh benih yang bermutu tinggi

2.1.2 Menguasai konsep teoritis tentang viabilitas dan vigor dalam pengujian dan pertumbuhan benih di lapang produksi

2.1.3 Menguasai konsep teoritis tentang dormansi dalam pengujian, pertumbuhan dan penyimpanan benih.

2.1.4 Menguasai konsep teoritis tentang deteriorasi benih dalam penyimpanan dan niaga benih

2.1.5 Menguasai konsep teoritis tentang fisiologi benih dalam pengujian, pertumbuhan, dan penyimpanan benih

2.1.6. Menguasai konsep teoritis tentang perbanyakan tanaman invitro dalam produksi benih tanaman spesifik melalui teknik kultur jaringan

2.1.7. Menguasai konsep teoritis ekologi dalam pertumbuhan tanaman di lapang untuk pengembangan produksi tanaman

2.1.8 Menguasai konsep teoritis fisiologi tanaman dalam pertumbuhan tanaman di lapang untuk menghasilkan produksi yang

maksimum .

2.1.9. Menguasai konsep teoritis tentang penurunan genetik tanaman dalam produksi tanaman hibrida

2.1.10. Menguasai konsep teoritis tentang manajemen produksi dalam membuat dan memahami perencanaan produksi perusaahan benih bersertifikat.

2.1.11. Menguasai konsep tentang teknik analisis data lapang, laboratorium, dan pemasaran

(4)

Halaman 4 2.1.12. Menguasai konsep teoritis tentang mengenai teknologi informasi

untuk penyusunan dan analisis data 3. Mampu mengelola

kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara komprehensif.

3.1. Mampu bekerja sama dan berkomunikasi secara efektif dalam sebuah kelompok kerja dalam unit pengadaan benih, sebagai pimpinan atau anggota untuk

menyelesaikan pekerjaan di bidang teknologi benih termasuk

mendokumentasikan hasil pekerjaan dalam bentuk laporan tertulis sesuai standar dalam pengadaan benih bersertifikat

3.1.1. Mampu menyesuaikan diri dengan cepat di lingkungan kerjanya dan dapat bekerjasama dalam kerja kelompok pada unit pengadaan benih

3.1.2. Mampu menyiapkan laporan tertulis tentang hasil pekerjaan baik yang menjadi tanggung jawabnya sendiri maupun menjadi tanggung jawab kelompok kerja pada unit pengadaan benih 3.1.3. Mampu menerapkan teknik berkomunikasi yang efekti pada

lingkungan kerja unit pengadaan benih.

3.1.4. Mampu menerapkan etika di bidang bisnis benih dalam bekerja pada unit pengadaan benih yang sesuai

3.1.5. Mampu menerapkan praktik kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.

4. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok.

4.1. Mampu melakukan evaluasi dan supervisi terhadap pencapaian hasil pekerjaan di bidang teknologi benih pada unit

pengadaan benih yang menjadi tanggung jawabnya .

4.1.1. Mampu melakukan evaluasi terhadap pekerjaan pada unit pengadaan benih yang menjadi tanggung jawabnya sendiri. 4.1.2. Mampu melakukan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya

sebagai pimpiman kelompok kerja dalam unit pengadaan benih 4.1.3. Mampu melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pekerjaan di

(5)

Halaman 5 KE DALAM KURIKULUM

PROGRAM DIPLOMA III TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH

(PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH PROGRAM DIPLOMA IPB)

LEARNING OUTCOMES (KOMPETENSI) LULUSAN KURIKULUM (MATA KULIAH) 1.1.1. Mampu melaksanakan kegiatan produksi benih di lapang produksi

berdasarkan prinsip agronomis dan genetik, untuk menghasilkan calon benih yang memenuhi standar lapang yang sudah ditentukan dalam aturan dan perundangan perbenihan.

1.1.1.1. Pengantar Agroindustri 1.1.1.2. Agroklimatologi 1.1.1.3. Agronomi Umum

1.1.1.4. Pengantar Teknologi Benih 1.1.1.5. Identifikasi Tanaman 1.1.1.6. Teknik Pemuliaan Tanaman 1.1.1.7. Proteksi Tanaman

1.1.1.8. Teknik Produksi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura 1.1.1.9. Praktik Pembibitan Tanaman Hortikultura

1.1.1.10. Teknik Pengelolaan Tanah dan Air 1.1.1.11. Pengantar Fisiologi Tanaman 1.1.1.12. Teknik Kultur Jaringan

1.1.1.13. Pengantar Bioteknologi Tanaman

1.1.1.14. Teknik Produksi Benih Tanaman Perkebunan dan Kehutanan 1.1.1.15. Praktik Produksi Benih Bersertifikat

1.1.1.16. Teknik Produksi Benih Hibrida 1.1.2. Mampu melaksanakan kegiatan pokok pengolahan benih pada unit

pengolahan benih industri benih level 3, 4, dan industri benih level 5, untuk menghasilkan benih yang siap diuji di laboratorium untuk mendapatkan sertifikat benih bermutu.

1.1.2.1. Pengantar Teknologi Benih 1.1.2.2. Pengantar Agroindustri 1.1.2.3. Teknik Pengolahan Benih

1.1.2.4. Pengelolaan Alat Pengolahan Benih 1.1.3. Mampu melaksanakan kegiatan penyimpanan benih sistem terbuka dan

tertutup, yang bersifat stationer dan non stationer pada kelompok benih ortodoks dan rekalsitrans .

1.1.3.1. Pengantar Teknologi Benih 1.1.3.2. Pengantar Agroindustri 1.1.3.3. Aplikasi Komputer

1.1.3.4. Teknik Penyimpanan Benih 1.1.3.5. Teknik Pengolahan Benih 1.1.3.6. Hama dan Penyakit Benih

1.1.3.7. Pengelolaan Alat Pengolahan Benih 1.1.4. Mampu melaksanakan kegiatan pengujian viabilitas benih dengan metode

pengujian standar berdasarkan standar sertifikasi benih secara nasional

1.1.4.1. Pengantar Teknologi Benih 1.1.4.2. Identifikasi Tanaman

(6)

Halaman 6 dan standar ISTA (International Seed Testing Assosiation). 1.1.4.3. Hama dan Penyakit Benih

1.1.4.4. Teknik Pengujian Benih 1.1.5. Mampu melaksanakan kegiatan pengambilan contoh di perusahan benih

untuk mendapatkan contoh kerja pengujian di laboratorium sesuai prosedur sertifikasi benih nasional.

1.1.5.1. Pengantar Teknologi Benih 1.1.5.2. Sertifikasi Benih

1.1.6. Mampu melaksanakan kegiatan pengawasan mutu benih pada unit-unit niaga benih sesuai aturan serifikasi benih secara nasional.

1.1.6.1. Pengantar Teknologi Benih 1.1.6.2. Teknik Penyimpanan Benih 1.1.6.3. Sertifikasi Benih

1.1.6.4. Teknik Pengujian Benih 1.1.7. Mampu melaksanakan kegiatan penjualan benih, pada berbagai level rantai

niaga benih, baik sebagai bagian dari rantai niaga suatu perusahaan benih, ataupun sebagai individu yang terlepas dari rantai niaga perusahaan benih.

1.1.7.1. Pengantar Teknologi Benih 1.1.7.2. Pengantar Agroindustri 1.1.7.3. Kewirausahaan

1.1.7.4. Teknik Penyimpanan Benih 1.1.7.5. Hama dan Penyakit Benih 1.1.7.6. Sertifikasi benih

1.1.7.7. Tata Niaga Benih 1.1.8. Memiliki kemampuan untuk menerapkan peraturan dan perundangan

perbenihan pada berbagai kegiatan pokok dalam teknologi benih

1.1.8.1. Pengantar Teknologi Benih 1.1.8.2. Teknik Pengolahan Benih 1.1.8.3. Sertifikasi Benih

1.1.8.4. Teknik Pengujian Benih 1.1.8.5. Tata Niaga Benih 1.1.9. Memiliki kemampuan membuat dan menyajikan laporan sesuai kegiatan

dengan format dan analisis data yang telah diatur dalam peraturan dan perundangan perbenihan .

1.1.9.1. Bahasa Indonesia 1.1.9.2. Bahasa Inggris 1.1.9.3. Aplikasi Komputer 1.1.9.4. Bahasa Asing 1.1.10 Memiliki kemampuan menerapkan teknologi informasi dalam proses

pembuatan dan penyajian laporan serta analisis data dengan menggunakan software yang sesuai.

1.1.10.1. Aplikasi Komputer

1.1.10.2. Teknik Perancangan Percobaan 2.1.1. Menguasai konsep teoritis tentang fenologi bunga dalam memperoleh

benih yang bermutu tinggi

2.1.1.1. Agroklimatologi 2.1.1.2. Identifikasi Benih 2.1.1.3. Agronomi Umum 2.1.2 Menguasai konsep teoritis tentang viabilitas dan vigor dalam pengujian

dan pertumbuhan benih di lapang produksi

2.1.2.1. Pengantar Teknologi Benih 2.1.2.2. Agronomi Umum

(7)

Halaman 7 pertumbuhan dan penyimpanan benih. 2.1.3.2. Teknik Pengujian Benih

2.1.3.3. Teknik Penyimpanan Benih 2.1.4 Menguasai konsep teoritis tentang deteriorasi benih dalam penyimpanan

dan niaga benih

2.1.4.1. Pengantar Teknologi Benih 2.1.4.2. Teknik Penyimpanan Benih 2.1.5 Menguasai konsep teoritis tentang fisiologi benih dalam pengujian,

pertumbuhan, dan penyimpanan benih

2.1.5.1. Pengantar Teknologi Benih 2.1.5.2. Identifikasi Tanaman 2.1.5.3. Teknik Pengujian Benih 2.1.6. Menguasai konsep teoritis tentang perbanyakan tanaman in vitro dalam

produksi benih tanaman spesifik melalui teknik kultur jaringan

2.1.6.1. Identifikasi Tanaman 2.1.6.2. Teknik pemuliaan Tanaman 2.1.6.3. Teknik Kultur Jaringan

2.1.6.4. Praktik Pembibitan Tanaman Hortikultura 2.1.6.5. Pengantar Bioteknologi Tanaman

2.1.7. Menguasai konsep teoritis ekologi dalam pertumbuhan tanaman di lapang untuk pengembangan produksi tanaman

2.1.7.1. Agroklimatologi 2.1.7.2. Agronomi Umum 2.1.7.3. Identifikasi Tanaman

2.1.7.4. Teknik Pengolahan Tanah dan Air 2.1.8 Menguasai konsep teoritis fisiologi tanaman dalam pertumbuhan tanaman

di lapang untuk menghasilkan produksi yang maksimum .

2.1.8.1. Agroklimatologi 2.1.8.2. Proteksi Tanaman 2.1.8.3. Identifikasi Tanaman

2.1.8.4. Pengantar Fisiologi Tanaman 2.1.9. Menguasai konsep teoritis tentang penurunan genetik tanaman dalam

produksi tanaman hibrida

2.1.9.1. Agroklimatologi 2.1.9.2. Agronomi Umum 2.1.9.3. Proteksi Tanaman 2.1.9.4. Identifikasi Tanaman 2.1.9.5. Teknik Pemuliaan Tanaman 2.1.9.6. Pengantar Fisiologi Tanaman 2.1.9.7. Pengantar Bioteknologi Tanaman 2.1.10. Menguasai konsep teoritis tentang manajemen produksi dalam membuat

dan memahami perencanaan produksi perusaahan benih bersertifikat.

2.1.10.1. Kewirausahaan

2.1.10.2. Manajemen Produksi dan Operasi 2.1.10.3. Manajemen Industri Benih 2.1.11. Menguasai konsep tentang teknik analisis data lapang, laboratorium, dan

pemasaran

2.1.11.1. Aplikasi Komputer

2.1.11.2. Teknik Perancangan Percobaan 2.1.12. Menguasai konsep teoritis tentang mengenai teknologi informasi untuk 2.1.12.1. Aplikasi Komputer

(8)

Halaman 8 penyusunan dan analisis data 2.1.12.2. Teknik Perancangan Percobaan

3.1.1. Mampu menyesuaikan diri dengan cepat di lingkungan kerjanya dan dapat bekerjasama dalam kerja kelompok pada unit pengadaan benih

3.1.1.1. PPKN/Bela Negara

3.1.1.2. Teknik Pengelolaan Tenaga Kerja 3.1.1.3. Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian 3.1.2. Mampu menyiapkan laporan tertulis tentang hasil pekerjaan baik yang

menjadi tanggung jawabnya sendiri maupun menjadi tanggung jawab kelompok kerja pada unit pengadaan benih

3.1.2.1. Bahasa Indonesia 3.1.2.2. Bahasa Inggris 3.1.2.3. Aplikasi Komputer 3.1.2.4. Bahasa Asing 3.1.3. Mampu menerapkan teknik berkomunikasi yang efekti pada lingkungan

kerja unit pengadaan benih.

3.1.3.1. Bahasa Indonesia 3.1.3.2. Bahasa Inggris

3.1.3.3. Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian 3.1.4. Mampu menerapkan etika di bidang bisnis benih dalam bekerja pada unit

pengadaan benih yang sesuai

3.1.4.1. Pendidikan Agama 3.1.4.2. PPKN/Bela Negara 3.1.4.3. Kewirausahaan 3.1.4.4. Etika Bisnis

3.1.5. Mampu menerapkan praktik kesehatan dan keselamatan di tempat kerja. 3.1.5.1. Pengantar Agroindustri

3.1.5.2. Manajemen Produksi dan Operasi 3.1.5.3. Manajemen Industri Benih 4.1.1. Mampu melakukan evaluasi terhadap pekerjaan pada unit pengadaan

benih yang menjadi tanggung jawabnya sendiri.

4.1.1.1. PPKN/Bela Negara 4.1.1.2. Pengantar Agroindustri

4.1.1.3. Manajemen Produksi dan Operasi 4.1.1.4. Teknik Pengelolaan Tenaga Kerja 4.1.1.5. Manajemen Industri Benih 4.1.2. Mampu melakukan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sebagai

pimpinan kelompok kerja dalam unit pengadaan benih

4.1.2.1. PPKN/Bela Negara

4.1.2.2. Teknik Pengelolaan Tenaga Kerja 4.1.2.3. Manajemen Produksi dan Operasi 4.1.2.4. Manajemen Industri Benih 4.1.3. Mampu melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pekerjaan di unit

pengadaan benih yang dipimpinnya.

4.1.3.1. PPKN/Bela Negara

4.1.3.2. Manajemen Produksi dan Operasi 4.1.3.3. Teknik Pengelolaan Tenaga Kerja 4.1.3.4. Manajemen Industri Benih

Referensi

Dokumen terkait

Aksesibilitas pada Kawasan sarbagita terdiri dari fasilitas Jalan, jarak lokasi terminal dengan Kawasan penduduk, waktu tempuh perjalanan menuju pusat kota, waktu

merupakan satu dari beberapa tanggung jawab perusahaan kepada pemangku kepentingan (stakeholders). Tanggung jawab sosial perusahaan juga merupakan kewajiban perusahaan

7 Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dengan arah berlawanan dengan jarum jam dan sebaliknya, dengan arah searah jarum jam pada tangan

Mampu menyelesaikan pekerjaan teknis di bidang jaminan mutu pangan, memilih metode analisis yang sesuai dari beragam metode pilihan yang telah baku dengan menganalisis data

Hasil estimasi dalam model penelitian menunjukkan bahwa ekspektasi para petani kelapa sawit atas harga jual TBS yang lebih tinggi berpengaruh secara signifikan terhadap nilai

Wawancara tersebut menunjukkkan bahwa perdagangan cendana Kabupaten Timor tengah Selatan belum berjalan secara bebas dan terbuka. Transaksi cendana masih dilakukan

Keempat motif yang menjadi fokus penelitian yaitu motif informasi, motif identitas pribadi, motif integrasi dan interaksi sosial, dan motif hiburan memiliki peran penting dalam

terhadap pencapaian hasil pekerjaan di bidang manajemen perkebunan kelapa sawit yang menjadi tanggung jawabnya baik sebagai anggota dan/atau pimpinan dalam kelompok