• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimalisasi Peran Kampus dalam Menjawab Isu-Isu Lingkungan di Provinsi Bali melalui Pengembangan Konsep Pembelajaran Clinical Legal Education.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Optimalisasi Peran Kampus dalam Menjawab Isu-Isu Lingkungan di Provinsi Bali melalui Pengembangan Konsep Pembelajaran Clinical Legal Education."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Optimalisasi Peran Kampus dalam Menjawab Isu-Isu Lingkungan di Provinsi Bali melalui Pengembangan Konsep Pembelajaran Clinical Legal Education

Oleh :

Cok. Istri Diah Widyantari, Putu Ade Hariestha Martana, Kadek Sarna, Nyoman Satyayudha Dananjaya, Kadek Agus Sudiarawan1

Abstrak

Klinik Hukum merupakan sebuah program pendidikan yang didasarkan pada metode pengajaran interaktif dan reflektif yang di dalamnya mengandung pengetahuan, nilai dan keahlian praktik. Pengembangan terhadap model-model pelaksanaan klinik hukum (in house, out house, combination, street

law) dan komponen metode pengajaran (planning, experiental,reflection) menjadi upaya strategis dan

menarik untuk terus dilaksanakan dalam upaya mencapai tujuan dan memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya bagi masyarakat.

Sebagai salah satu klinik hukum yang dilaksanakan di Fakultas Hukum Universitas Udayana, Klinik Hukum Lingkungan merupakan sebuah konsep pembelajaran yang secara khusus membedah aspek-aspek mengenai isu dan permasalahan lingkungan baik secara umum maupun khusus yang terjadi di Provinsi Bali. Adapun salah satu fokus isu yang dikaji oleh Tim Klinik Hukum Lingkungan Fakultas Hukum Udayana dalam satu tahun ke belakang ialah upaya mendukung gerakan konservasi mangrove yang merupakan salah satu isu lingkungan sensitif di Provinsi Bali.

Dalam pelaksanaannya, klinik hukum lingkungan menjalin kerjasama dengan komunitas-komunitas dan atau organisasi sosial kemasyarakatan peduli lingkungan di Provinsi Bali. Adapun bentuk pengembangan konsep pembelajaran Klinik Hukum Lingkungan Fakultas Hukum Universitas Udayana dilakukan melalui pembentukan kajian-kajian multiperspektif terkait permasalahan lingkungan yang dikaji, kegiatan turun langsung kelapangan secara berkelanjutan, social campaign, forum diskusi bersama mitra, riset lapangan hingga pelaksanaan street law dengan menyasar peningkatan kesadaran generasi muda bali dalam menjaga lingkungan khususnya terkait isu konservasi mangrove. Melalui pengembangan konsep pembelajaran ini, kampus diharapkan mampu menajamkan perannya dalam upaya menghadirkan keadilan sosial dan memberi kemanfaatan sebesarnya bagi masyarakat. Pengembangan konsep pembelajaran Klinik Hukum Lingkungan Fakultas Hukum Universitas Udayana ini juga merupakan salah bentuk upaya nyata kampus untuk dapat berkontribusi bagi daerah sebagai wujud dari tri dharma perguruan tinggi dalam menjawab isu-isu lingkungan yang terjadi di Provinsi Bali.

Kata Kunci : Pengembangan Konsep Pembelajaran, Klinik Hukum Lingkungan Fakultas Hukum Udayana,

Isu-Isu Lingkungan, Provinsi Bali.

(2)

1 1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Klinik Hukum merupakan sebuah program pendidikan atau metode pembelajaran komprehensif yang didalamnya mengandung pengetahuan, nilai dan keahlian praktik. Adapun program pendidikan ini didasarkan pada metode pengajaran yang bersifat interaktif dan reflektif yang memberi ruang luas bagi mahasiswa untuk belajar lebih dalam, dimana pembelajaran terjadi bukan hanya dalam ruang-ruang kelas perkuliahan tetapi juga hingga ke ruang praktikal hukum dengan segala macam permasalahan yang terjadi. Klinik Hukum Lingkungan merupakan salah satu klinik yang dikembangkan dan ditawarkan dan merupakan mata kuliah pilihan di Fakultas Hukum Universitas Udayana Bali. Substansi mata kuliah klinik hukum lingkungan mencakup aspek-aspek mengenai isu dan permasalahan lingkungan baik secara umum maupun yang khusus terjadi di Provinsi Bali serta bagaimana penegakannya. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan klinik untuk memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya bagi masyarakat khususnya dalam berperan aktif menjawab permasalahan-permasalahan lingkungan yang terjadi di Provinsi Bali.

Klinik hukum lingkungan dalam perjalanannya di Fakultas Hukum Universitas Udayana telah menjalin kerja sama dengan beberapa mitra yang mendukung berjalannya klinik hukum lingkungan. Mitra ini diperlukan saat akan melaksanakan tahapan experiential component sebagai salah satu karakteristik menarik yang ada dalam konsep klinik hukum. Adapun peran mitra dalam klinik hukum berbeda dengan mata kuliah berbasis praktik. Karena saat mahasiswa turun ke lapangan bersama mitra tetap dalam pengawasan para pengajar klinik, hal inilah yang membedakan klinik hukum dengan Praktek Keterampilan dan Kemahiran Hukum (PKKH) salah satu mata kuliah praktik yang ditawarkan di Fakultas Hukum Universitas Udayana maupun dengan praktek Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan suatu bentuk kegiatan pengabdian yang dilaksanakan oleh mahasiswa.

Dalam pelaksanaan klinik hukum lingkungan Fakultas Hukum Universitas Udayana, penentuan tema setiap semester berjalan dilakukan dengan mengkaji berbagai isu lingkungan yang berkembang baik secara nasional maupun secara khusus yang terjadi di lingkup daerah Provinsi Bali. Penentuan tema menjadi sebuah langkah penting untuk mengoptimalisasikan potensi pelaksanaan klinik dalam upaya ikut menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi dilingkungan masyarakat sekitar. Potensi pengembangan konsep pembelajaran klinik khususnya pada pelaksanaan klinik hukum lingkungan kemudian menjadi menarik untuk terus dilaksanakan dan dikaji sebagai upaya memperkuat peran kampus dalam menjawab isu lingkungan yang terjadi di Provinsi Bali.

Berangkat dari keinginan mengembangkan klinik hukum lingkungan sebagai sebuah konsep pembelajaran yang mampu menjawab permasalahan lingkungan yang terjadi dimasyarakat sekitar, tim klinik hukum lingkungan Fakultas Hukum Universitas Udayana kemudian menentukan satu tema besar yang diangkat oleh tim Klinik Hukum Lingkungan selama beberapa tahun kebelakang yaitu : “Optimalisasi Peran Kampus dalam Menjawab

(3)

Isu-Isu Lingkungan di Provinsi Bali Melalui Pengembangan Konsep Pembelajaran Clinical Legal Education”. Tema ini kemudian pada 1 tahun kebelakang dipertajam dengan fokus isu terkait “Konservasi Mangrove” (kajian, aksi turun langsung melakukan konservasi di lapangan, social campaign, diskusi bersama mitra, riset lapangan dan dilanjutkan dengan melakukan penyuluhan (street law) dengan menyasar siswa-siswi Sekolah Menengah Atas dikawasan yang dekat dengan kawasan konservasi mangrove).

Pelaksanaan klinik hukum lingkungan dengan fokus isu konservasi mangrove coba dikemas secara komprehensif dengan desain kegiatan menarik namun tetap coba dilaksanakan secara santai dan berkelanjutan. Konsep ini juga didukung dengan mitra klinik yang merupakan komunitas-komunitas muda yang dari awal memiliki konsentrasi khusus dalam mendukung upaya konservasi mangrove. Komunitas-komunitas ini terdiri dari anak-anak muda progresif sehingga menambah kuat semangat pelaksanaan klinik sebagai bingkai gerakan anak muda Bali yang konsen dan peduli terhadap isu lingkungan khususnya terkait konservasi mangrove.

Bentuk pengembangan konsep pembelajaran Klinik Hukum Lingkungan yang telah berjalan dilakukan melalui berbagai langkah komprehensif. Dimulai dengan pembentukan kajian-kajian multiperspektif terkait konservasi mangrove, kegiatan turun langsung kelapangan secara berkelanjutan, aksi social campaign melalui media-media kreatif, diskusi santai bersama mitra terkait permasalahan-permasalahan konservasi mangrove, riset lapangan hingga pelaksanaan penyuluhan hukum “street law” dengan menyasar anak-anak muda bali ditingkat SMA untuk ikut berperan aktif dalam mendukung upaya konservasi mangrove.

Di penghujung tahun 2016, tim Klinik Hukum Lingkungan Fakultas Hukum Universitas Udayana kemudian melakukan sebuah terobosan dengan mencari isu baru yang akan menjadi fokus isu yang dikaji dalam beberapa periode klinik kedepan. Adapun penentuan tema tetap berpedoman terhadap semangat dari tema besar yang ingin dituju sejak awal, yaitu untuk mengoptimalisasikan peran kampus dalam menjawab isu-isu lingkungan di Provinsi Bali. Pengembangan tema-tema spesifik ini kemudian penting dan menarik untuk terus dilakukan agar menjaga dan mengawal tujuan dari pelaksanaan klinik yang utama yaitu untuk mewujudkan keadilan sosial yang lebih luas bagi setiap elemen terkait.

Isu baru ditentukan berdasarkan permasalahan baru yang ditemukan dan merupakan isu yang berbeda dibanding dengan yang telah dibahas sebelumnya. Penetapan isu baru tentunya memerlukan mitra baru yang concern dalam penanganan masalah atau isu terkait. Berkaca dari berbagai permasalahan lingkungan terkini yang terjadi di Provinsi Bali, permasalahan mengenai sampah kemudian menjadi salah satu permasalahan sensitif lainnya yang menarik untuk dikaji lebih dalam. Permasalahan sampah merupakan permasalahan yang hampir terjadi di setiap wilayah di Indonesia, bahkan juga dunia. Nama Indonesia belakangan kemudian kembali menjadi sorotan karena dipandang sebagai negara peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke

(4)

1

laut yang mencapai sebesar 187,2 juta ton2. Permasalahan ini perlu menjadi perhatian semua kalangan, termasuk juga kalangan mahasiswa yang diharapkan dapat berperan di masa depan untuk mengatasi permasalahan sampah yang makin lama justru makin parah. Apalagi di Provinsi Bali dengan potensi pariwisata luar biasa tentu menyisakan berbagai permasalahan sensitif terkait pengelolaan sampah. Beranjak dari hal tersebut tim Klinik Hukum Lingkungan Fakultas Hukum Universitas Udayana kemudian menetapkan isu “pengelolaan sampah” sebagai isu khusus yang dibedah dan dikaji dalam pelaksanaan klinik hukum lingkungan Tahun 2017.

Tema baru yang diusung Klinik Hukum Lingkungan Universitas Udayana mengenai pengelolaan sampah masih dalam pelaksanaan sehingga belum dapat dievaluasi secara khsusus. Ruang lingkup pelaksanaannya isu ini ditetapkan secara khusus di Kota Denpasar dikarenakan Kota Denpasar merupakan salah satu Kota di Indonesia yang belakangan sangat konsen menerapkan aturan pengelolaan sampah namun masih menyisakan berbagai permasalahan dalam pelaksanaannya. Konsep pembelajaran Klinik Hukum Lingkungan kali ini lebih menekankan pada penelitian atas efektivitas produk hukum yang mengatur mengenai pengelolaan sampah di Kota Denpasar, Provinsi Bali. Penelitian yang dilakukan terkait unsur-unsur yang mempengaruhi efektivitas produk hukum daerah di Kota Denpasar terkait pengelolaan sampah. Hasil penelitian ini kemudian akan dituangkan dalam suatu kajian yang diharapkan dapat memberikan gambaran terkait bagaimana efektifitas Peraturan Daerah di Kota Denpasar yang mengatur mengenai pengelolaan sampah dan menggambarkan keadaan nyata di masyarakat mengenai permasalahan pengelolaan sampah masyarakat kota Denpasar. Hasilnya diharapkan dapat berguna tidak hanya bagi Klinik Hukum Lingkungan Universitas Udayana dan mitra tetapi juga bagi Pemerintah Daerah Kota Denpasar dalam pelaksanaan peraturan daerah terkait pengelolaan sampah dan bahkan jika diperlukan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi atas peraturan daerah agar dapat efektif berlaku dimasyarakat dan mampu menciptkan kota yang bersih dan memiliki managemen pengelolaan sampah yang baik yang dapat dijadikan contoh daerah-daerah lain di Provinsi Bali. Berangkat dari pemaparan singkat terkait arah pengembangan klinik hukum lingkungan Fakultas Hukum Universitas Udayana tersebut diatas, kemudian penting untuk dijelaskan lebih dalam terkait bagaimana perkembangan mitra klinik, pola pengembangan expriental component yang dilaksanakan klinik hukum lingkungan sebagai upaya mengoptimalisasi peran kampus dalam upaya menjawab isu-isu lingkungan di Provinsi Bali.

2. Pembahasan

2.1. Perkembangan Mitra Klinik Hukum Lingkungan Fakultas Hukum Universitas Udayana

Perkembangan mitra klinik hukum lingkungan FH UNUD dari pertama berdiri hingga tahun 2017 disesuaikan dengan isu khusus yang ditentukan atau dipilih oleh klinik hukum

2 http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160222182308-277-112685/indonesia-penyumbang-sampah-plastik-terbesar-ke-dua-dunia/, diakses pada tanggal 1 Mei 2017.

(5)

lingkungan. Mitra ditentukan berdasarkan kesepakatan tim pengajar klinik dengan melihat kapasitas dan konsen mitra terkait isu lingkungan tertentu. Pola komunikasi dilakukan terhadap mitra dilakukan baik secara formal maupun informal untuk menyepakati konsep pelaksanaan khususnya pada segmen expreintal component dan reflection componet agar sesuai dengan tujuan awal pembelajaran klinik. Dalam pelaksanaan komunikasi ini dijelaskan pula fungsi ,tugas dan keududukan mitra, pengajar dan mahasiswa dalam pelaksanaan konsep pembelajaran klinik hukum. Hal ini ditujukan agar terdapat kesamaan persepsi antar setiap elemen sehingga tujuan pembelajaran klinik hukum dapat berjalan baik dan memberi manfaat maksimal kepada mahasiswa peserta klinik. Mitra juga diberikan keleluasaan untuk menyampaikan pola pengembangan yang dapat dilaksanakan dalam pelaksanaan ekpreintal component klinik sesuai dengan program ataupun arah gerakan komunitas/organisasi sosial kemasyarakatan yang ditentukan sebagai mitra klinik.

Adapun dari awal berdirinya klinik hukum lingkungan hingga tahun 2017 telah dilakukan kerjasama dengan beberapa mitra terkait meliputi :

Dari bagan perkembangan mitra klinik hukum lingkungan diatas dapat dijelaskan bahwa terjadi perubahan mitra setiap periode sesuai dengan perkembangan fokus isu yang ditentukan oleh tim klinik hukum lingkungan. Diawal pelaksanaan klinik hukum lingkungan mencoba memberikan ruang magang atau berpraktek langsung kepada mahasiswa dengan bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup sebagai representasi dari pemerintah dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Provinsi Bali sebagai representasi Lembaga Sosial Kemasyarakatan yang konsen terhadap isu-isu lingkungan hidup diprovinsi Bali. Pola kegiatan diarahkan cukup sederhana yaitu dengan mahasiswa melakukan praktek magang langsung dalam ikut mengkaji dan

Magang

• WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) Bali • BLH (Badan Lingkungan Hidup) Bali

Street Law

• Penyuluhan tentang sampah di SMPK Harapan dan SMAN 8 Denpasar

Konservasi Mangrove

• Earth Hour Denpasar

Penelitian Lapangan

(6)

1

melakukan pendampingan terhadap isu-isu lingkungan Bali yang sedang menjadi fokus dari pemerintah maupun LSM mitra klinik.

Dalam perkembangannya kemudian, tim klinik kemudian disemester selanjutnya mencoba untuk melaksanakan suatu konsep pengembangan lain dalam metode klinik, yaitu pelaksanaan penyuluhan hukum (street law clinic) dengan mengambil fokus terkait sampah dengan menyasar dan bekerjasama dengan beberapa Sekolah Menegah Atas dan Sekolah Menengah Pertama. Metode ini coba dikembangkan untuk coba menyebarluaskan semangat atau konsep pengelolaan sampah yang coba dianalisis dalam proses pembelajaran kelas berdasarkan instrumen hukum terkait untuk disebarkan ketataran yang lebih luas khususnya kegenerasi muda ditingkat Sekolah. Adapun dalam pelaksanaannya street law klinik dilakukan dengan bekerjasama dengan SMPK Harapan dan SMA 8 Denpasar.

Pada Tahun 2016 klinik hukum lingkungan berupaya membangun sebuah tema besar yaitu terkait optimalisasi peran kampus dalam ikut menjawab permasalahan-permasalahan lingkungan di Provinsi Bali. Hal ini membawa konsekuensi terhadap penguatan konsep kemitraan klinik yang sesuaikan dengan isu-isu aktual yang terjadi di masyarakat. Pada periode ini klinik hukum lingkungan kemudian memilih mitra pelaksanaan klinik terhadap komunitas-komunitas muda yang konsen dibidang isu lingkungan tertentu. Dengan fokus isu yang dipilih yaitu terkait dengan konservasi mangrove maka penentuan mitra klinik disesuaikan dengan pilihan isu yang ditentukan. Pada pelaksanaannya klinik hukum lingkungan kemudian memilih Earth Hour Denpasar sebagai mitra pelaksanaan klinik Tahun 2016. Berbagai macam program dan metode pengembangan pembelajaran klinik disepakati dan dilaksanakan pada periode ini dengan tujuan dapat memaksimalkan peranan kampus dalam ikut berperan pada upaya konservasi mangrove yang saat ini menjadi salah satu isu sensitif dan menarik diprovinsi Bali.

Perkembangan selanjutnya mitra klinik yaitu pada Tahun 2017 yang saat ini sedang berjalan. Klinik Hukum Lingkungan Fakultas Hukum Universitas Udayana memilih khusus segmen pengelolaan sampah sebagai isu khusus yang dikaji. Mitra ditentukan dengan menimbang program dan arah gerakan yang selaras dengan segmen isu yang dipilih oleh tim klinik hukum lingkungan. Pada periode ini dipilih Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup Bali (PPLH Bali) sebagai mitra klinik hukum lingkungan Fakultas Hukum Udayana. Di tahun 2017 Klinik Hukum Lingkungan Fakultas Hukum Universitas Udayana bermitra dengan Pusat Pelatihan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali. PPLH bali merupakan sebuah organisasi swadaya masyarakat yang fokus pada masalah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat di Provinsi Bali. PPLH telah banyak melakukan penelitian dan kegiatan terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup terutama dalam lingkup Provinsi Bali. PPLH juga concern terhadap masalah pendidikan lingkungan bagi para pelajar usia muda di Provinsi Bali.

Klinik Lingkungan Fakultas Hukum Universitas Udayana kemudian tertarik untuk bekerja sama dan bermitra dengan PPLH Bali dalam pelaksanaan Klinik Hukum Lingkungan tahun 217. Sesuai dengan tema besar yaitu Optimalisasi Peran Kampus dalam Menjawab Isu-Isu Lingkungan di Provinsi Bali Melalui Pengembangan Konsep Pembelajaran Clinical Legal

(7)

Education dan fokus isu lingkungan yang diangkat kali ini adalah tentang pengelolaan sampah maka Klinik Hukum Lingkungan dan mitra yaitu PPLH Bali kemudian menggagas suatu rencana penelitian.

Dalam pelaksanaan nya pengembangan dilaksanakan dengan mencoba melakukan riset langsung kelapangan terkait permasalahan pengelolaan sampah yang dikaitkan dengan pengaturanya dalam produk hukum daerah khusus, pembentukan hasil riset dalam bentuk kajian, presentasi masing-masing kajian bersama mitra yang tujuannya tidak lain selain merupakan bentuk pembelajaran langsung terhadap mahasiswa peserta klinik juga memberikan masukan strategis terhadap pemerintah (lembaga terkait) dalam menemukan permasalahan dari pelaksanaan aturan terkait pengelolaan sampah.

2.2 Pola Pengembangan Expreintal Componet Klinik Hukum Lingkungan

Pengembangan metode pembelajaran klinik hukum lingkungan khususnya dalam tahapan expriental component bersama mitra klinik menjadi hal yang begitu menarik untuk terus dilaksanakan. Hal ini tidak lain ditujukan untuk semakin mendekatkan diri ke tujuan utama dari pelaksanaan klinik yaitu untuk mencapai keadilan sosial dan mampu memberi kemanfaatan yang sebesar-besarnya melalui langkah-langkah yang inovatif dan kreatif. Dalam makalah ini kemudian akan coba dipaparkan secara mendalam mengenai salah satu pola pengembangan expriental component yang dilaksanakan klinik hukum lingkungan bersama mitra Earth Hour Denpasar yang dalam pelaksanaannya secara khusus mendukung upaya konservasi mangrove di Provinsi Bali. Pola ini dipilih untuk dipaparkan lebih lanjut dari seluruh rangkaian pola klinik hukum lingkungan yang telah terlaksana karena dianggap memiliki karakteritik unik dan menarik yang digagas dengan kreatif secara bersama-sama dengan mitra yang berkesesuian erat dengan fokus isu utama yang ingin dilaksanakan klinik hukum lingkungan yaitu terkait optimalisasi peran kampus dalam menjawab isu lingkungan di Provinsi Bali.

Adapun deskripsi terkait pola pengembangan pelaksanaan experiential component Klinik Hukum Lingkungan Tahun2016 dengan mitra Earth Hour Denpasar yang secara khusus mengangkat tema terkait “Konservasi Mangrove” meliputi :

Pengembangan Konsep Pembelajaran Klinik Hukum Lingkungan FH UNUD 2016 dilakukan dengan melaksanakan beberapa gerakan khusus yaitu :

- Pembentukan Kajian Multiperspektif terkait konservasi mangrove, - Gerakkan Turun ke lapangan melakukan konservasi mangrove,

- Melakukan gerakan social campaign (gerakan mengajak generasi muda untuk ikut berperan aktif dalam mendukung konservasi melalui media-media kreatif dan media sosial)

- Melakukan diskusi berkala bersama mitra terkait permasalahan-permasalahan konservasi mangrove

(8)

1

- Pelaksanaan Forum “Mahasiswa Bicara” terkait Isu-Isu yang didapat dalam Konservasi Mangrove

- Street Law terkait Isu Konservasi Mangrove. A. Pembentukan Kajian Multiperspektif

Pembentukan tim kajian ini ditujukan untuk memperkuat ruang kritis mahasiswa dalam menganalisa permasalahan-permasalahan yang ditemukan langsung dilapangan dan potensi yang dapat dioptimalkand dalam upaya mendukung upaya konservasi mangrove. Dalam pelaksanaanya mahasiswa diminta untuk membentuk tim-tim kecil dan melakukan riset langsung kelapangan sembari merumuskan ide atau isu terkait yang dapat diambil dan dikaji secara khusus yang diakhir proses klinik akan dipresentasikan di depan mitra klinik dan keseluruhan peserta klinik.

Adapun beberapa contoh isu yang diangkat beberapa tim klinik hukum lingkungan meliputi : 1. Pengaturan Konsep Corporate Social Responsibility Sebagai Upaya Mendukung

Konservasi Mangrove Di Kabupaten Badung

2. Strategi Kebijakan Pengembangan Hutan Mangrove Sebagai Wisata Edukasi 3. Peran Pemerintah Dalam Pencegahan Dan Penanggulangan Kerusakan Terhadap

Ekosistem Mangrove

4. Optimalisasi Konservasi Mangrove Guna Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pesisir Menurut Perspektif Hukum Lingkungan

5. Peran Lembaga Swadaya Masyarakat Dalam Penanggulangan Gangguan Terhadap Ekosistem Mangrove Di Kabupaten Badung, Bali

B. Gerakan Turun Langsung ke Lapangan Melakukan Konservasi

Unsur Experiential Component pada klinik hukum lingkungan Fakultas Hukum Universitas Udayana Tahun 2016 juga dilakukan dengan mengajak mahasiswa turun langsung kelapangan untuk ikut berperan dan melakukan langkah nyata dalam mendukung upaya konservasi mangrove di Provinsi Bali. Hal ini ditujukan untuk memperkuat sensitifitas atau kepekaan mahasiswa langsung terhadap permasalahan konservasi mangrove dilapangan yang sering dihadapi.

Adapun beberapa kegiatan rutin yang dilakukan setiap minggunya bersama mitra klinik hukum yaitu EH Denpasar di kawasan konservasi mangrove bertempat di Hutan Mangrove Kampung Kepiting Tuban Kuta (Kawasan Tahura Ngurah Rai) meliputi :

1. Pembibitan mangrove 2. Penanaman bibit mangrove 3. perawatan mangrove

(9)

C. Social Campaign

Gerakan social campaign dilakukan oleh klinik hukum lingkungan FH UNUD merupakan gerakan pelengkap yang mencoba mengunakan pesatnya perkembanganteknologi dengan memaksimalkan akses media sosial mahasiswa (sebagai kaum muda) untuk mendukung danatau menyebarluaskan semangat akan pentingnya konservasi mangrove kepada masyarakat terutama generasi muda. Gerakan ini merupakan gerakan sederhana untuk mengajak dan mengkampanyekan bahwa bersedia untuk ikut turun kelapangan merupakan langkah nyata yang dapat diambil generasi muda untuk mempertahankan ekosistem mangrove semakin hari semakin berkurang.

D. Forum Diskusi Bersama Mitra

Forum diskusi bersama mitra klinik hukum lingkungan merupakan langkah penguatan yang coba dikonsep dan dilaksanakan guna mendukung dan memperkuat proses pemahaman mahasiswa terhadap isu-isu konservasi yang sedang dikaji mahasiswa klinik. Forum diskusi bersama ini dilakukan dengan konsep sederhana seperti pada saat melakukan riset dilapangan, kunjungan ke kantor mitra, kegiatan diskusi bersama sebelum proses turun ke lapangan dan beberapa diskusi khusus dalam rangka penguatan kajian mahasiswa klinik terkait isu konservasi.

E. Mahasiswa Bicara

Kegiatan Mahasiswa Bicara yang dilakukan oleh Klinik Hukum Lingkungan FH UNUD merupakan salah satu bentuk pengembangan terkait sarana evaluasi klinik dengan melibatkan mahasiswa peserta klinik, pengajar dan mitra klinik hukum lingkungan. Pada kegiatan ini setiap kelompok mahasiswa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil kajian yang diangkat terkait isu konservasi. Forum ini juga digunakan sebagai media diskusi dan penguatan pemahaman mahasiswa terkait isu-isu konservasi. Selain itu forum ini juga memiliki fokus penting yaitu digunakan secara khusus untuk melakukan evaluasi dan refleksi terkait penyelenggaraan klinik hukum lingkungan 2016.

F. Street Law Clinic

Kegiatan experiential component selanjutnya adalah model street law di SMA 2 Kuta, sekolah yang wilayahnya dekat dengan kawasan konservasi mangrove. Model Street Law secara khusus telah diterapkan dalam pelaksanaan klinik hukum lingkungan pada Tahun 2015 dengan mengambil fokus isu terkait pengelolaan sampah yang menyasar pada siswa SMP dan SMA diseputaran Kota Denpasar. Pelaksanaan penyuluhan (street law) tahun 2016 ini ditujukan secara khusus untuk membahas terkait pentingnya peran pemuda dalam mendukung konservasi

(10)

1

mangrove yang menyasar siswa- siswi SMA di kawasan dekat konservasi. Hal ini merupakan langkah lanjutan dari proses pengembangan konsep pembelajaran yang telah dilakukan oleh Tim Klinik Hukum Lingkungan pada saat mengambil fokus isu terkait konservasi mangrove. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan semangat dan pengetahuan siswa, memberikan informasi, memaparkan hasil analisis dan berusaha mengajak siswa siswi untuk ikut turun tangan berbuat langsung dalam pelaksanaan konservasi mangrove.

Dalam kegiatan street law ini para mahasiswa hanya didampingi dan diawasi oleh para pengajar, sehingga mahasiswalah yang berperan aktif sebagai penyuluh. Karena pentingnya peran mahasiswa dalam kegiatan ini maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum dan ketika kegiatan street law tersebut dilaksanakan, yaitu:3

a. Mempersiapkan tema street law dan tempat untuk melaksanakan street law,

b. Role play, mempersiapkan peran masing-masing mahasiswa yang akan terjun untuk street law,

c. Simulasi, mahasiswa melakukan simulasi sesuai dengan masing-masing peran yang telah ditentukan di dalam role play, agar nantinya mahasiswa siap saat melaksanakan street law di lapangan.

d. Penyuluhan, mahasiswa melaksanakan penyuluhan di tempat yang telah ditentukan dengan menyampaikan suatu tema tertentu sesuai dengan role play dan simulasi yang telah dilaksanakan.

e. Penilaian, sesuai dengan kesepakatan dosen pengampu dan mahasiwa. Dalam klinik hukum lingkungan nilai street law selain dari praktik yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa juga didapat dari laporan akhir yang dibuat oleh mahasiswa.

Pada pelaksanaan street law dengan mitra Earth Hour yang telah lalu, mahasiswa Klinik Hukum Lingkungan FH Unud mengambil tema penyuluhan “Meningkatkan Kesadaran Siswa Dalam Pelestarian Hutan Mangrove”, mahasiswa sebagai penyuluh ingin membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para siswa tentang pentingnya konservasi mangrove dan bagaimana manfaat mangrove untuk kelestarian alam dan manusia, jadi kesadaran untuk peduli ditanamkan sejak dini.

3. Penutup 3.1. Kesimpulan

Demikian pembahasan singkat Tim Klinik Hukum Lingkungan Fakultas Hukum Universitas Udayana terkait Perkembangan Mitra dan Pola Pengembangan Konsep Pembelajaran Klinik Hukum Lingkungan Universitas Udayana. Dimana dalam penentuan mitra klinik dilakukan secara selektif dan disesuikan dengan fokus isu yang ditentukan Tim klinik. Terhadap Mitra juga dilakukan komunikasi berkala dan diberikan ruang yang luas untuk ikut serta

3 Kadek Sarna et.al., 2016, Pengembangan Metode Pembelajaran Klinik Hukum Lingkungan, Planning,

(11)

melakukan pengembangan pola pembelajaran sesuai dengan program dan arah gerakan namun dengan tetap berkesesuian dengan tujuan klinik. Adapun mitra klinik Hukum Lingkungan Universitas Udayana dari mulai dilaksanakan hingga tahun 2017 meliputi : BLH, Wahli Bali, EH Denpasar, PPLH Bali dan Komunitas-komunitas lingkungan di Provinsi Bali.

Terkait dengan Pengembangan Pola Pembelajaran, Tim Klinik Hukum Lingkungan telah mencoba beberapa langkah baru dan kreatif dalam pengembangan proses pembelajaran khususnya dalam pelaksanaan expreintal componet bersama mitra. Salah satu yang dapat dijadikan contoh adalah saat pelaksanaan klinik hukum lingkungan dengan fokus isu konservasi mangrove dengan mitra komunitas Earth Hour Denpasar. Pengembangan pola expreintal component dilakukan bersama mitra dengan tetap melandaskan pada tujuan utama yang ingin dicapai yaitu memberi kemanfaatan sebesarnya dan mendukung upaya konservasi mangrove. Bentuk pengembangan pola expreintal componet yang dilakukan meliputi : pembentukan kajian multiperspektif terkait konservasi mangrove, aksi turun kelapangan, social campaign, diskusi bersama mitra, forum mahasiswa bersama dan ditutup dengan penyebarluasan hasil dalam bentuk street law clinic dengan fokus isu terkait konservasi.

Dengan pengembangan pola pembelajaran klinik hukum ini kami berkeyakinan bahwa Peran kampus dalam menjawab isu-isu lingkungan dapat dioptimalisasi dengan nyata melalui pengembangan konsep pendidikan yang dimasukkan dalam sistem kurikulum perkuliahan. Kampus sudah seharusnya hadir ditengah masyarakat sebagai wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Gagasan pengembangan konsep pembelajaran Klinik Hukum Lingkungan Fakultas Hukum Universitas Udayana untuk dapat ikut menjawab isu-isu lingkungan di Provinsi Bali kemudian dapat menjadi upaya nyata kampus untuk dapat berkontribusi bagi daerah dan memberi kemanfaatan sebesar-besarnya bagi masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Program yang dirancang oleh penulis ini dapat menampilkan pembelajaran mengenal alat-alat musik sehingga mampu menampilkan berbagai keterangan mengenai jenis, bentuk, dan

Mereka yang hidup (dan gaya hidupnya) telah terkerangkai dalam layar-layar televisi, internet dan selular, adalah mereka yang tertaklukkan sehingga ‘harus’ mengalir

Hasil pengamatan terhadap laju infeksi penyakit busuk rimpang pada tanaman jahe ini sesuai dengan hasil pengamatan intensitas penyakit, yaitu perlakuan agensia hayati baik

Gambar Pencampuran Perekat dan Gambar Bahan Baku Yang Telah Bahan Baku Dicampurkan

Courses yang sudah terunduh akan masuk ke repository dan juga akan ditampilkan pada aplikasi. Di sisi kanan antarmuka terdapat TextArea yang akan menampilkan summary

Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia dilakukan secara sadar, yang mendapat pelayanan secara bergantian di antara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri,

Berdasarkan hasil penelitian fermentasi daun lamtoro dengan probiotik selama 7 hari yang disajikan pada Tabel 2 dan hasil Analisis Varian pada menunjukkan bahwa

Berdasarkan hasil penelitian ini yang telah dilakukan mengenai pengaruh kualitas penerapan good corporate governance terhadap kinerja keuangan pada Bank SUMUT Syariah