Prosiding SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2019 ISSN: 2541-0636
Jimbaran, Bali – 8 Oktober 2019 | i
TIM PROSIDING
Penanggung Jawab:
Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc., Ph.D.
Pengarah:
Dr. Drs. G.K. Gandhiadi,M.T Dr. Drs. I Made Sukadana, M.Si. Dr. I Wayan Gede Gunawan,S.Si.M.Si.
Editorial Team Chief-in-Editor
Prof. Dr. Ir. Hery Suyanto, M.T
Associate Editor
Dr.Sagung Chandra Yowani,S.Si,Apt.,M.Si.
Editorial Board:
Prof. Dr.rer.nat. Karna Wijaya, M.Eng (UGM) Prof. Dr. Darminto (ITS)
Dr. I Ketut Gede Suhartana, S.Kom., M.Kom. (UNUD) Dr. Ni Luh Suriani,S.Si,M.Si. (UNUD)
Dr. Ida Ayu Gede Widihati, S.Si, M.Si (UNUD) Dr.I Ketut Ginantra,S.Pd.M.Si (UNUD)
Desak Putu Eka Nilakusmawati, S.Si., M.Si. (UNUD) Dr. Drs. Anak Agung Ngurah Gunawan, M.Si. (UNUD) Dr. Ir. Herry Suyanto, M.T. (UNUD)
Dra. Luh Gede Astuti, M.Kom. (UNUD)
I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan, S.Kom., M.Cs. (UNUD) Dewa Ayu Swastini,S.F.,M.Farm.,Apt . (UNUD)
Dr.Dra.Ngurah Intan Wiratmini,M.Si . (UNUD)
Sekretariat:
Luh Putu Martiningsih, ST
Ni Putu Ayu Dewi Wijayanti, S.Farm.,M.Si.,Apt Ni Ketut Tari Tastrawati, S.Si., M.Si
I Made Bayu Adi Utama, S.Kom
Desain Grafis:
Luh Arida Ayu Rahning Putri, S.Kom., M.Cs. I Komang Ari Mogi, S.Kom., M.Kom.
I Gede Arta Wibawa, S.T., M.KOM.. Agus Muliantara, S.Kom., M.Kom.
Prosiding SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2019 ISSN: 2541-0636
ii | Jimbaran, Bali – 8 Oktober 2019
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kita panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkatNya maka prosiding Seminar Nasional Sains dan teknologi ( Sainstek) 2019 dapat terselesaikan sesuai dengan harapan.
Seminar Nasional Sains dan teknologi ( Sainstek) 2019 bertemakan “Implementasi Riset Menuju Hilirisasi Dan Peningkatan Hak Kekayaan Intelektual” yang diselenggarakan oleh FMIPA UNUD, pada tanggal 8 Oktober 019 bertem[pat di Gedung Widyasaba Kampus Bukit Jimbaran, Bali.
Saat ini hilirisasi hasil-hasil penelitian di bidang sains dan teknologi memberikan tantangan tersendiri bagi para ilmuwan dan peneliti. Untuk mendukung hal itu publikasi merupakan salah satu cara menyebarluaskan hasil penelitian yang telah dilakukan para peneliti. Publikasi hasil penelitian juga merupakan syarat bagi mahasiswa untuk dapat meraih gelar sarjana.Oleh karena itu Fakultas MIPA melaksanakan kegiatan dalam bentuk seminar nasio nal sains dan teknologi SAINSTEK 019 yang mana seminar kali ini merupakan kegiatan yang keempat kalinya telah dilakukan.
Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah 1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang keilmuan sains dan teknologi. 2.Meningkatkan kualitas publikasi ilmiah yang bersumber dari dana hibah penelitian unggulan program studi, dan juga hasil penelitian mahasiswa. 3. Memberikan wahana dalam publikasi ilmiah bagi peneliti dosen dan mahasiswa.
Seminar Sainstek kali ini diikuti oleh 80 pemakalah yang terdiri dari dosen peneliti dan mahasiswa dan 400 peserta dan tamu undangan.Pembicara utama (keynote speaker) dalam seminar nasional ini adalah Prof. Dr. rer.nat Karna Wijaya, M.Eng.( Universitas Gadjah Mada) dan Prof. Dr. Darminto (Institut Teknologi 10 Nopember ). Seminar Sainstek dan penerbitan prosiding ini dapat terlaksana karena dukungan dan usaha semua pihak. Oleh karena itu saya ucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras demi terlaksananya kegiatan ini. Terimakasih juga kepada bapak Prof. Dr. rer.nat Karna Wijaya dan Prof Dr. Darminto yang telah berkenan memenuhi pemintaan kami untuk menjadi pembicara pada seminar ini. Terima kasih kepada Rektor Universitas Udayana dan tim Dekanat FMIPA yang telah memberikan dukungan dan arahan sehingga acara ini berjalan sesuai harapan.
Ketua Panitia
Prosiding SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2019 ISSN: 2541-0636
Jimbaran, Bali – 8 Oktober 2019 | iii
DAFTAR ISI
Halaman
TIM PROSIDING... ... i
KATA PENGANTAR... ... ii DAFTAR ISI ... ... iii DAFTAR ARTIKEL
PENGARUH VARIASI UNSUR GD PADA STRUKTUR KRISTAL SUPERKONDUKTOR Y-358 (Y3-XGDXBA5CU8O18-Δ)
Suryana Deva, Wayan Gede Suharta., I Ketut Putra ... 1-8 SIMULASI TSUNAMI ZONA SUBDUKSI SELATAN PULAU BALI
Anggun Mohamad Soleh1, I Ketut Sukarasa, Tomy Gunawan ... 9-18 UJI KESESUAIAN ILUMINASI LAMPU KOLIMATOR PADA PESAWAT
SINAR-X KONVENSIONAL DI RSUP SANGLAH DENPASAR
Luh Gede Puja Satwika1, Ni Nyoman Ratini2 ... 18-27 ESTIMASI LUAS AREAL DAN KELAS SEBARAN VEGETASI CENGKEH
DI KABUPATEN BULELENG MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT 8
I Made Yuliara, Ni Nyoman Ratini ... 28-37 PENGARUH UKURAN TUBUH TERHADAP DOSIS SERAP
RADIASI YANG DITERIMA PASIEN PADA PEMERIKSAAN TORAKS MENGGUNAKAN SINAR-X
Ida Wisnu Sari, Made Sumadiyasa, Ni Nyoman Rupiasih ... 38-43 ANALISIS SIGNAL E LEKTROKARDIOGRAM PASIEN
PENYAKIT DALAM UMUR 30 -75 TAHUN SEBAGAI INDIKASI AWAL ADANYA KE LAINAN J ANTUNG
Shinta Shaleha Juwita , Ni Luh Putu Trisnawati ... 44-49 ANALISIS INTENSITAS DAN PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM
WILAYAH BALI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EMPIRIS GUTTERBERG RICHTER
Odmard Marselinus Kadymand, I Ketut Sukrasa, I Putu Dedy Pratama ... 50-58 UJI REPRODUKSIBILITAS PADA PESAWAT SINAR-X FLUOROSKOPI
SIEMENS LUMINOS RF DAN RADIOGRAFI MOBILE DI INSTALASI RADIOLOGI RSUP SANGLAH DENPASAR
Ayu Anisa Damayanti, Ni Nyoman Ratini ... 59-65 OPTIMASI KONSENTRASI ASAM FOSFAT DALAM PEMBUATAN
HIDROKSIAPATIT DARI LIMBAH TULANG IKAN TONGKOL (EUTHINUS AFFINIS) DENGAN METODE PRESIPITASI
Prosiding SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2019 ISSN: 2541-0636
iv | Jimbaran, Bali – 8 Oktober 2019
FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CE LL (DSSC) MENGGUNAKAN EKSTRAK ANTOSIANIN DAGING BUAH SALAK (SALACCA ZALACCA)
Kadek Ayu Rahmanuca Sabathiningsih1, Putu Ekayani Sri Tussniari2 ... 73-81 RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR KONSU LTASI
KONSE LIN G DENGAN MENGGU NAKAN METODE CERTAINTY FACTOR
Vincentius Chandra, Luh Gede Astuti ,
I Gusti Ngurah Anom Cah yadi Putra ... 82-90 PERUBAHAN ARUS (MA) TERHADAP NILAI CT NUMBER DAN
NILAI REGION OF INTEREST (ROI) PADA UJI KESESUAIAN PESAWAT CT SCAN
Putu Gede Agus Krisna Yogantara, Gusti Ngurah Sutapa,
Anggun Mohamad Soleh Sandiyan Hidayat ... 90-99
PROTOKOL TELEPORTASI KUANTUM KEADAAN TIGA KUBIT TAK TERBELIT JENIS KHUSUS MELALUI KANAL KEADAAN MIRIP GHZ
I Nengah Artawan, Ni Luh Putu Trsinawati.. ... 100-110 KERAGAM AN, KE LIMPAHAN DAN POTENSI MO LUSKA
DI ZONE INTERTIDAL PANTAI PENDAWA DESA KUTUH BADUNG BALI
Drs Joko Wir yatno, M.Si , Drs. Ketut Sundra, M.Si ... 111-117 MENENTUKAN DOSIS PASIEN DAN DOSIS RADIASI PADA
RUANG OPERATOR PESAWAT SINAR-X DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD BANGLI
Ni Luh Putu Budiayu T, Gusti Ngurah Sutapa,
Ida Bagus Made Kartika,... 118-124 STUDI KOMPARASI DATA CURAH HUJAN MENGGUNAKAN DATA
SATELIT IMERG DAN DATA OBSERVASI TAHUN 2014-2017 (Studi kasus : Kabupaten Jembrana)
Desy Yunita Samosir, I Made Yuliara, I Wayan Andi Yuda ... 125-131 SNAKES OF MAMBAL VILLAGE, BADUNG REGENCY, BALI
A.A. G. Raka Dalem, I.B.M. Suaskara2, I K. Ginantra,
I K. Muksin, S.K. Sudiarga, and I G. A. Pradana Putra.. ... 132-138 RENDEMEN PERO LEHAN ASAM FOS FAT (H3PO4) DARI HASIL
SINTESIS LIMBAH TU LANG IKAN TUNA (Thunnus Sp.)
Proseding SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2019 : 18 - 27 ISSN : 2541-0636
19
UJI KESESUAIAN ILUMINASI LAMPU KOLIMATOR PADA PESAWAT SINAR-X KONVENSIONAL DI RSUP SANGLAH DENPASAR
Luh Gede Puja Satwika1, Ni Nyoman Ratini2
1,2
Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
email : [email protected]
ABSTRACT
Telah dilakukan kegiatan quality control pada pesawat sinar-X konvensional di RSUP Sanglah Denpasar. Tujuan dari quality control ini adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan radiodiagnostik yang diselenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia. Pada kegiatan quality control ini terdapat uji kesesuaian yaitu uji untuk memastikan bahwa pesawat sinar-X memenuhi persyaratan keselamatan radiasi dan dapat digunakan secara akurat. Salah satu bentuk uji kesesuaian yaitu uji kesesuaian iluminasi lampu kolimator pada pesawat sinar-X konvensional. Uji kesesuaian iluminasi lampu kolimator bertujuan untuk mengukur iluminasi yang diperoleh dari berkas cahaya kolimator. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa lampu kolimator mempunyai kuat cahaya atau tingkat kecerahan yang cukup untuk menunjukkan bidang berkas sinar-X dan dapat dengan mudah terlihat di bawah kondisi pencahayaan ruangan. Dari hasil pengolahan data, didapatkan hasil uji iluminasi lampu kolimator pada ruang 0 sebesar 209,0 Lux dan ruang 3 sebesar 173,6 Lux. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1250/MENKES/SK/XII/2009 dan Peraturan Kepala BAPETEN No 9 Tahun 2011, hasil uji kesesuaian iluminasi lampu kolimator harus lebih besar dari 100 Lux. Hasil tersebut menunjukkan nilai yang lebih besar dari batas nilai penyimpangan. Untuk itu dapat dinyatakan bahwa pesawat sinar-X konvensional di RSUP Sanglah Denpasar telah lolos uji kesesuaian iluminasi lampu kolimator.
Kata kunci: Iluminasi, Kolimator, Sinar-X, Quality Controls 1. PENDAHULUAN
Dunia kesehatan memiliki beberapa aspek penunjang, salah satunya adalah penggunaan alat kesehatan pada bidang radiologi seperti pesawat sinar-X. Pesawat sinar-X atau pesawat Rontgen adalah suatu alat yang digunakan untuk melakukan diagnosa medis dengan menggunakan sinar-X. Sinar-X yang dipancarkan dari tabung diarahkan pada bagian tubuh yang akan didiagnosa. Berkas sinar-X tersebut akan menembus bagian tubuh dan akan ditangkap oleh film, sehingga akan terbentuk gambar dari bagian tubuh yang disinari. Sebelum pengoperasian pesawat sinar-X perlu dilakukan seting parameter untuk mendapatkan sinar-X yang dikehendaki. Parameter-parameter tersebut adalah tegangan (kV), arus tabung (mA) dan waktu paparan (s) .
Proseding SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2019 : 18 - 27 ISSN : 2541-0636
20
Salah satu bagian dari pesawat sinar-X adalah tabung sinar-X. Tabung sinar-X adalah ruang hampa yang terbuat dari kaca tahan panas yang merupakan tempat sinar-X diproduksi dan merupakan komponen yang utama yang terdapat pada pesawat sinar-X.
Gambar 1. Tabung Sinar-X Tabung sinar-X memiliki bagian sebagai berikut:
a. Katoda adalah tempat elektron-elektron dihasilkan dan terdiri dari filamen yang dipanaskan oleh arus listrik dan mengeluarkan elektron. Untuk mencapai target elektron, dipercepat dengan cara memberikan beda potensial yang tinggi antara anoda dan katoda.
b. Anoda merupakan sasaran dari elektron-elektron yang dipercepat. Anoda terbuat dari tembaga dan mempunyai radiator di luar tabung yang membuat pendingin. Tabung sinar-X yang tinggi, mempunyai anoda yang cukup dan didinginkan oleh oli atau air yang mengalir melalui tabung tersebut.
c. Fokus efektif didefinisikan sebagai refleksi dari daerah target tempat tumbukan dengan elektron proyektil dimana dipengaruhi oleh besarnya ukuran sudut antara target dengan sumbu bidang elektron proyektil. Berkas sinar utama yang tegak lurus dengan sepanjang sumbu tabung sinar-X dan berkas elektron digambarkan dalam bidang central ray.
d. Pelindung tabung (tube envelope), pada umumnya terbuat dari dinding kaca yang sangat kuat dan dapat memberikan isolasi yang baik antara katoda dan anoda, serta terdapat jendela sebagai tempat lewatnya sinar-X menuju objek pemeriksaan.
e. Rumah tabung (tube housing), pada umumnya dilapisi timah hitam (Pb) untuk menahan berkas sinar-X yang tidak searah dengan jendela tabung. f. Filamen, terdiri dari bahan tungsten yang mempunyai titik lebur 3370 °C
dengan nomor atom 74. Filamen berfungsi sebagai sumber elektron.
g. Kolimator adalah alat pembatas radiasi yang digunakan pada radiografi, terdiri dari dua set penutup (shutter) timbal yang saling berhadapan dan bergerak dengan arah berlawanan. Alat ini dilengkapi dengan pembatas luas lapangan penyinaran yang dapat diatur dan dijadikan acuan untuk
UJI KESESUAIAN ILUMINASI LAMPU KOLIMATOR PADA PESAWAT SINAR-X KONVENSIONAL DI RSUP SANGLAH DENPASAR
Luh Gede Puja Satwika, Ni Nyoman Ratini
21
menentukan titik tengah (central point) sinar-X yang keluar dari bidang target. Luas lapang sinar-X pada kolimator dapat ditentukan dengan mengatur shutter yang dapat digerakkan dari luar melalu tombol yang ada pada tabung sinar-X. Luas lapang sinar-X yang dihasilkan dapat berbentuk bujur sangkar atau persegi panjang.
Gambar 2. Cara kerja kolimator pesawat sinar-X
Berdasarkan penempatannya, pesawat sinar-X dapat dibedakan menjadi pesawat sinar-X diagnostik terpasang tetap dan pesawat sinar-X radiografi mobile. Pesawat sinar-X diagnostik terpasang tetap adalah pesawat sinar-X yang terpasang permanen dan digunakan pada ruang yang tetap, sedangkan pesawat sinar-X mobile adalah pesawat sinar-X yang dalam pemakaiannya dapat dipindahkan dari satu ruangan ke ruangan lainnya.
Pada pemeriksaan pasien, agar tidak terdapat penyimpangan foto maka perlu dilakukan kegiatan kendali mutu (Quality Control) pesawat sinar-X. Tujuan dari
quality control ini adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan radiodiagnostik
yang diselenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia. Program ini berlaku bagi semua peralatan yang berhubungan dengan penggunaan sinar-X untuk tujuan diagnostik pada manusia dan sarana pendukungnya. Peralatan sinar-X tersebut yaitu pesawat sinar-X diagnostik terpasang tetap dan pesawat sinar-X mobile, sedangkan sarana pendukungnya yaitu kamar gelap,
prosesing film, peralatan proteksi radiasi, imaging plate, dan film radiografi.
Pada kegiatan quality control ini terdapat berbagai jenis uji kesesuaian. Uji kesesuaian adalah uji untuk memastikan bahwa pesawat sinar-X memenuhi persyaratan keselamatan radiasi dan dapat digunakan secara akurat. Tujuan pengujian ini yaitu untuk menjamin bahwa setiap parameter penyinaran teruji akurasi kinerjanya, dan bila terjadi penyimpangan harus berada dalam batas toleransi. Di Indonesia, uji kesesuaian ini diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1250/MENKES/SK/XII/2009 dan Peraturan Kepala
Proseding SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2019 : 18 - 27 ISSN : 2541-0636
22
BAPETEN Nomor 9 Tahun 2011. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1250/MENKES/SK/XII/2009, program quality control ini dapat dibagi ke dalam tiga kegiatan besar, yaitu kegiatan kendali mutu untuk pesawat sinar-X yang bertujuan untuk menguji parameter penyinaran, kegiatan kendali mutu untuk perlengkapan radiografi yang bertujuan menguji perlengkapan penunjang seperti
imaging plate, film, dan perlengkapan proteksi radiasi, serta kegiatan kendali
mutu untuk ruang proses film radiografi yang bertujuan untuk menguji perlengkapan pemrosesan film radiografi. Dalam kegiatan ini akan terbagi lagi menjadi beberapa bagian, salah satunya pada kegiatan kendali mutu untuk pesawat sinar-X terdapat pengujian terhadap tabung kolimasi yaitu uji kesesuaian iluminasi lampu kolimator pesawat sinar-X konvensional.
Uji kesesuaian iluminasi lampu kolimator bertujuan untuk mengukur iluminasi yang diperoleh dari berkas cahaya kolimator. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa lampu kolimator mempunyai kuat cahaya atau tingkat kecerahan yang cukup untuk menunjukkan bidang berkas sinar-X dan dapat dengan mudah terlihat di bawah kondisi pencahayaan ruangan. Frekuensi uji tersebut dilakukan setiap 1 bulan sekali atau apabila pencahayaan kolimator berkurang. Tingkat iluminasi harus lebih besar dari 100 Lux pada Focus Film Distance (FFD) yang sebesar 100 cm. FFD merupakan jarak lampu kolimator ke meja pemeriksaan.
2. MATERI DAN METODE
Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Pesawat sinar-X, jenis pesawat sinar-X yang digunakan yaitu Siemens
Multix Fussion Max dan Siemens Multix Select DR di Instalasi Radiologi
RSUP Sanglah Denpasar. b. Meja pemeriksaan
Gambar 3. (a). Tabung dan kolimator pesawat sinar-X Siemens Multix
FussionnMax, (b). Tabung dan kolimator pesawat sinar-X Siemens Multix Select DR
UJI KESESUAIAN ILUMINASI LAMPU KOLIMATOR PADA PESAWAT SINAR-X KONVENSIONAL DI RSUP SANGLAH DENPASAR
Luh Gede Puja Satwika, Ni Nyoman Ratini
23 c. Meja pemeriksaan
Gambar 4. Meja pemeriksaan d. Luxmeter
Gambar 5. Luxmeter
Adapun langkah kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Uji kesesuaian iluminasi lampu kolimator pesawat sinar-X menggunakan alat yaitu Luxmeter.
b. Berkas cahaya latar ketika lampu ruangan dan tabung kolimator mati terlebih dahulu diukur menggunakan Luxmeter.
c. Kemudian kolimator diposisikan menghadap meja dan lampu kolimator dihidupkan.
d. Berkas kolimator dinyalakan pada area dengan luas (25 x 25) cm dengan jarak fokus tabung ke meja adalah 100 cm.
Proseding SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2019 : 18 - 27 ISSN : 2541-0636
24
Gambar 6. Cara kerja iluminasi lampu kolimator a. Selanjutnya, berkas kolimator akan terbagi dalam 4 kuadran.
b. Detektor pada Luxmeter diletakan pada masing-masing kuadran dan dilakukan pengukuran illuminasi sebanyak 5 kali pada setiap kuadran.
Gambar 7. Ilustrasi berkas cahaya lampu kolimator pada 4 kuadran
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari pengambilan data uji kesesuaian iluminasi lampu kolimator pesawat sinar-X di RSUP Sanglah Denpasar ditunjukkan pada Tabel 1 dan Tabel 2.
UJI KESESUAIAN ILUMINASI LAMPU KOLIMATOR PADA PESAWAT SINAR-X KONVENSIONAL DI RSUP SANGLAH DENPASAR
Luh Gede Puja Satwika, Ni Nyoman Ratini
25
Tabel 1. Hasil Pengukuran Iluminasi Lampu Kolimator Pesawat Sinar-X Siemens Multix Fussion Max
Tabel 2. Hasil Pengukuran Iluminasi Lampu Kolimator Pesawat Sinar-X Siemens Multix Select Dr No Cahaya latar (Lux) Iluminasi (Lux) Kuadran I Kuadran II Kuadran III Kuadran IV 1. 0 194,0 162,0 154,0 184,0 2. 0 193,0 163,0 154,0 184,0 3. 0 193,0 163,0 155,0 183,0 4. 0 194,0 162,0 155,0 184,0 5. 0 193,0 162,0 156,0 184,0 Rata-Rata 0 193,4 162,4 154,8 183,8 No Cahaya latar (Lux) Iluminasi (Lux) Kuadran I Kuadran II Kuadran
III Kuadran IV 1. 0 217,0 205,0 202,0 211,0 2. 0 218,0 205,0 202,0 211,0 3. 0 217,0 204,0 203,0 211,0 4. 0 217,0 204,0 203,0 212,0 5. 0 217,0 206,0 202,0 212,0 Rata-Rata 0 217,2 204,8 202,4 211,4
Proseding SEMINAR NASIONAL SAINSTEK 2019 : 18 - 27 ISSN : 2541-0636
26
Setelah dilakukan perhitungan, dapat dilihat hasil iluminasinetto yang
merupakan hasil rata-rata dari pengukuran iluminasi pada keempat kuadran dikurangi dengan hasil rata-rata pengukuran cahaya latarnya.
Tabel 3. Hasil Perhitungan Uji Kesesuaian Iluminasi Lampu Kolimator
Pesawat Sinar-X Cahaya latar Iluminasi Iluminasi netto
Siemens Multix Fussion Max 0 Lux 209,0
Lux 209,0 Lux
Siemens Multix Select DR 0 Lux 173,6
Lux 173,6 Lux
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1250/MENKES/SK/XII/2009 dan Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 9 Tahun 2011, hasil pengukuran iluminasi harus lebih besar dari 100 Lux. Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai iluminasinetto lebih besar dari 100 Lux. Untuk itu maka
pesawat sinar-X Siemens Multix Fussion Max dan Siemens Multix Select DR dapat dinyatakan telah lolos uji kesesuaian iluminasi lampu kolimator.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari pembahasan, maka dapat di tarik kesimpulan yaitu hasil uji kesesuaian iluminasi lampu kolimator pada pesawat sinar-X Siemens Multix
Fussion Max sebesar 209,0 Lux dan pesawat sinar-X Siemens Multix Select DR
sebesar 173,6 Lux. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1250/MENKES/SK/XII/2009 dan Peraturan Kepala BAPETEN No 9 Tahun 2011, dimana hasil pengukuran iluminasi harus berada di atas 100 Lux, maka pesawat sinar-X tersebut dapat dinyatakan telah lolos uji iluminasi lampu kolimator.
5. UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terimakasih ditujukan kepada Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Denpasar atas izinnya dalam melakukan penelitian ini khususnya di Instalasi Radiodiagnostik.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Dabukke, H., 2018, Pengujian Iluminasi, Kolimasi, Ketegaklurusan dan Kualitas Berkas Pesawat Sinar-X Radiografi Umum dengan Radiografi Mobile, Tesis, Program Studi Magister (S2) Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatra Utara, Medan
[2]. Ferryadi, M., 2017, Penentuan Ketepatan Titik Pusat Berkas Sinar Dari Sudut Berkas Pada Pesawat General X-Ray Sebagai Parameter Kualitas Kontrol, Skripsi, Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatra Utara, Medan
UJI KESESUAIAN ILUMINASI LAMPU KOLIMATOR PADA PESAWAT SINAR-X KONVENSIONAL DI RSUP SANGLAH DENPASAR
Luh Gede Puja Satwika, Ni Nyoman Ratini
27
[3]. Pasinringi, A., 2012, Pengujian Kesesuaian antara Lapangan Penyinaran Kolimator dengan Berkas Radiasi yang Dihasilkan pada Pesawat Sinar-X Mobile di Rumah Sakit Umum Daerah Tani dan Nelayan Gorontalo, Skripsi, Jurusan Fisika Program Studi Konsentrasi Fisika Medik, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin
[4]. Sari, A. W., dan Hartina, S., 2017, Uji Kesesuaian Collimator Beam Dengan Berkas Sinar-X Pada Pesawat Raico Di Instalasi Radiologi Raden Mattaher Jambi, Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Nuklir, Pusat Sains dan Teknologi Akselerator, Yogayakarta
[5]. _________, 2011, Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 9 Tahun tentang Uji Kesesuaian Pesawat Sinar- X Radiologi Diagnostik dan Intervensional, Badan Pengawas Tenaga Nuklir, Indonesia
[6]. _________, 2009, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1250/MENKES/SK/XII/2009 tentang Pedoman Kendali Mutu (Quality Control) Peralatan Radiodagnostik, Menteri Kesehatan RI