• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN. A. Sejarah Berdirinya BNI Syariah Cabang Pekalongan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN. A. Sejarah Berdirinya BNI Syariah Cabang Pekalongan"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

GAMBARAN UMUM BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

A. Sejarah Berdirinya BNI Syariah Cabang Pekalongan

Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998 tentang perbankan yang membuka kesempatan bagi siapa saja yang akan mendirikan bank syariah maupun yang ingin mengkonversikan sistem konvensional menjadi sistem syariah, maka tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningkat.1

BNI Syariah Cabang Pekalongan yang beralamat di Masjid Syuhada Jl. Pemuda No. 52-54, yang pada tahun 2012 berpindah dijalan Jl. Hayam Wuruk No. 15, didirikan pada tanggal 29 April 2000 dan diresmikan oleh Dr. Bambang Sudibyo dalam pelaksanaan operasional perbankannya tetap

1

http://www.bnisyariah.co.id

(2)

memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Ma'ruf Amin, semua produk BNI Syariah Cabang Pekalongan telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan syariah.

Dengan adanya perbankan yang berbasis syariah di Pekalongan diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pembiayaan-pembiayaan yang dikeluarkan oleh perbankan syariah, dengan melihat kenyataan yang ada di mana masyarakat Pekalongan didominasi oleh kaum muslimin maka berdirinya BNI Syariah Cabang Pekalongan diharapkan dapat menjadi wadah bagi kaum muslimin untuk melakukan kegiatan ekonomi yang berbasis syariah dan diharapkan juga agar dapat tetap konsisten dalam menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat yang membutuhkan dana.

Dasar hukum BNI Syariah Cabang Pekalongan :

a. UU No. 7 tahun 1992 dimana bank diberi kebebasan untuk menentukan jasa imbalan yang akan diambil dari nasabahnya baik bunga atau bagi hasil.

b. UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan yang membuka kesempatan bagi siapa saja yang akan mendirikan bank syariah maupun yang ingin mengkonversikan dari sistem konvensional menjadi sistem syariah.

c. UU No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah yang menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, profil perbankan syariah telah jelas

(3)

dan tegas untuk mendasarkan diri terhadap hukum islam dan nilai-nilai kemuliaan.2

B. Visi dan Misi BNI Syariah Cabang Pekalongan

1. Visi

“Menjadi Bank Syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.”

2. Misi

 Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan.

 Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah.

 Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.

 Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.

 Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.3

C. Produk-Produk BNI Syariah Cabang Pekalongan a. Consumer Banking

1. Dana Investasi 1.1 Tabunganku iB

TabunganKu iB adalah simpanan dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadiah yang

2

Wawancara dengan Bapak Belloume Najib, Asisten Umum BNI Syariah Cabang Pekalongan, pekalongan, 04 april 2012. Jam 11:00.

3

(4)

penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati.

1.2 Deposito iB Hasanah

Deposito iB Hasanah adalah simpanan berjangka menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah. Mudharabah muthlaqah adalah akad antara pihak pemilik modal (shahibul maal) dengan pengelola (mudharib) untuk memperoleh keuntungan, yang kemudian akan dibagikan sesuai nisbah yang disepakati. Dan dana tersebut dikelola dengan cara disalurkan untuk pembiayaan usaha produktif maupun pembiayaan konsumtif yang sesuai syariat islam.

1.3 Tabungan iB THI Hasanah

Tabungan iB THI Hasanah dari BNI Syariah merupakan produk tabungan yang dikhususkan untuk memenuhi Biaya Perjalanan Ibadah Haji yang dikelola secara aman dan bersih sesuai syariah dengan akad mudharabah muthlaqah.

1.4 Tabungan iB Tapenas Hasanah

iB Tapenas Hasanah adalah tabungan perencanaan yang dikelola secara syariah dengan akad mudharabah muthlaqah. iB Tapenas Hasanah membantu nasabah untuk menyiapkan rencana masa depan, seperti rencana liburan, pernikahan, umroh ataupun pendidikan untuk anak.

1.5 Tabungan iB Hasanah

Tabungan iB Hasanah adalah simpanan dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah

(5)

muthlaqah atau akad wadiah. Dalam hal ini, mudharib (bank) diberikan kekuasaan penuh untuk mengelola modal atau menentukan arah investasi sesuai syariah. Wadiah (titipan) adalah akad antara penitip (nasabah) dengan pihak yang dititipkan (Bank).

1.6 Tabungan iB Prima Hasanah

Tabungan iB Prima Hasanah adalah simpanan dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah muthlaqah. Dalam hal ini, mudharib (bank) diberikan kekuasaan penuh untuk mengelola modal atau menentukan arah investasi sesuai syariah.

1.7 Tabungan iB Tunas Hasanah

Tabungan iB Tunas Hasanah adalah produk simpanan dalam mata uang Rupiah berdasarkan akad wadiah yang diperuntukkan bagi anak-anak dan pelajar yang berusia di bawah 17 tahun.

2. Pembiayaan

2.1 Multiguna iB Hasanah

Multiguna iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli barang kebutuhan konsumtif dengan agunan berupa barang yang dibiayai (apabila bernilai material) dan atau fixed asset yang ditujukan untuk kalangan profesional dan pegawai aktif yang memiliki sumber pembayaran kembali dari penghasilan tetap dan tidak bertentangan dengan undang-undang/hukum yang berlaku serta tidak termasuk kategori yang diharamkan Syariah Islam.

(6)

2.2 Pembiayaan THI iB Hasanah

Pembiayaan THI iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan yang ditujukan kepada nasabah untuk memenuhi kebutuhan biaya setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang ditentukan oleh Departemen Agama, untuk mendapatkan nomor seat porsi haji dengan menggunakan akad ijarah.

2.3 CCF iB Hasanah

CCF iB Hasanah adalah pembiayaan yang dijamin dengan cash, yaitu dijamin dengan Simpanan dalam bentuk Deposito, Giro, dan Tabungan yang diterbitkan BNI Syariah.

2.4 OTO iB Hasanah

OTO iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif murabahah yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk pembelian kendaraan bermotor dengan agunan kendaraan bermotor yang dibiayai dengan pembiayaan ini.

2.5 Multijasa iB Hasanah

Multijasa iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada masyarakat untuk kebutuhan jasa dengan agunan berupa fixed asset atau kendaraan bermotor selama jasa dimaksud tidak bertentangan dengan undang-undang/hukum yang berlaku serta tidak termasuk kategori yang diharamkan Syariah Islam. 2.6 iB Hasanah Card

Yaitu salah satu jenis pembiayaan yang berbasis Kartu Kredit yang diterbitkan BNI Syariah yang berfungsi sebagai Kartu kredit atau

(7)

disebut Syariah Card yang Sesuai dengan fatwa DSN No.54/DSN-MUI/X/2006.

2.7 Griya iB Hasanah

Griya iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli, membangun, merenovasi rumah (termasuk ruko, rusun, rukan, apartemen dan sejenisnya), dan membeli tanah kavling serta rumah indent, yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan membayar kembali masing-masing calon.

3. Layanan 3.1 Bank Notes

Yang dimaksud Bank Notes adalah uang kertas asing yang merupakan alat pembayaran yang syah di Negara Penerbit, namun merupakan "barang dagangan" di negara lain (termasuk Indonesia).

b. Small Business

1. Dana Investasi

1.1 Deposito iB Hasanah

Deposito iB Hasanah adalah simpanan berjangka menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah. Deposito iB Hasanah mengelola dana dengan cara disalurkan untuk pembiayaan usaha produktif maupun pembiayaan konsumtif yang sesuai dengan syariat islam.

(8)

1.2 Giro iB Hasanah

Giro iB Hasanah merupakan simpanan dana pihak ketiga yang menggunakan prinsip Wadiah Yadh Dhamanah. Giro iB Hasanah mendukung bisnis dengan kemudahan on-line pada cabang-cabang BNI Syariah di seluruh Indonesia. Wadiah Yadh Dhamanah merupakan titipan dana yang dengan seizin dari pemilik dana dapat dioperasikan oleh Bank untuk mendukung sektor riil, dengan jaminan bahwa dana dapat ditarik sewaktu waktu oleh pemilik.

1.3 Tabungan iB Bisnis Hasanah

Tabungan iB Bisnis Hasanah adalah simpanan transaksional untuk para pengusaha dengan detail mutasi debit dan kredit pada buku tabungan. Dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah muthlaqah, dengan bagi hasil yang kompetitif.

2. Pembiayaan

2.1 Pembiayaan kerjasama Linkage Program iB Hasanah

Pembiayaan Kerjasama Linkage Program iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Lembaga Keuangan Syariah (LKS) (BMT, BPRS, KJKS, dll) untuk diteruskan ke end user (pengusaha mikro, kecil, dan menengah syariah). Kerjasama dengan LKS dapat dilakukan secara langsung ataupun melalui Lembaga Pendamping.

(9)

2.2 Usaha Kecil iB Hasanah

Usaha Kecil iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja maupun investasi) kepada pengusaha kecil berdasarkan prinsip-prinsip pembiayaan syariah.

2.3 Tunas Usaha iB Hasanah

Tunas Usaha iB Hasanah (TUS) adalah pembiayaan modal kerja dan atau investasi yang diberikan untuk usaha produktif yang feasible namun belum bankable dengan prinsip syariah dalam rangka mendukung pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2007.

2.4 Pembiayaan Kerjasama Dealer iB Hasanah

Yaitu pembiayaan pembelian kendaraan bermotor yang dilakukan atas kerjasama antara pihak bank dan dealer.

2.5 Pembiayaan Kerjasama kopkar/ Kopeg iB Hasanah

Pembiayaan Kerjasama Kopkar/Kopeg iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan mudharabah produktif dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Koperasi Karyawan (Kopkar)/Koperasi Pegawai (kopeg) untuk disalurkan secara prinsip syariah ke end user/pegawai.

2.6 Pembiayaan Valas iB Hasanah

Pembiayaan Valas iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan oleh unit operasional dalam negeri kepada nasabah pembiayaan dalam negeri, dalam bentuk mata uang valuta asing.

(10)

2.7 Wirausaha iB Hasanah

Wirausaha iB Hasanah (WUS) adalah fasilitas pembiayaan produktif yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha-usaha produktif (modal kerja dan investasi) yang tidak bertentangan dengan syariah dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

3. Layanan

3.1 Bank Garansi

Bank garansi adalah pelaksanaan pemberian jaminan dari bank atas permohonan nasabah untuk membayar sejumlah uang kepada pihak lain dengan persyaratan dan jangka waktu tertentu.

3.2 Kiriman Uang

Layanan kiriman uang menyediakan pilihan yaitu kiriman uang dalam negeri dan internasional.

3.3 Surat Keterangn Bank

Untuk mendukung keperluan bisnis nasabah, bank menyediakan layanan pembuatan Surat Keterangan Bank. Surat Keterangan Bank dibuat untuk memenuhi berbagai keperluan bisnis atau lainnya seperti mengikuti tender atau lelang, memperoleh Angka Pengenal Impor, membuka rekening giro di bank lain dan melanjutkan sekolah di luar negeri.

(11)

c. Corporate Banking

1. Dana Investasi 1.1 Giro iB Hasanah

Giro iB Hasanah merupakan simpanan dana pihak ketiga yang menggunakan prinsip Wadiah Yadh Dhamanah. Giro iB Hasanah mendukung perusahaan dengan kemudahan on-line pada cabang-cabang BNI Syariah di seluruh Indonesia. Wadiah Yadh Dhamanah merupakan titipan dana yang dengan seizin dari pemilik dana dapat dioperasikan oleh Bank untuk mendukung sektor riil, dengan jaminan bahwa dana dapat ditarik sewaktu waktu oleh pemilik.

1.2 Deposito iB Hasanah

Deposito iB Hasanah adalah simpanan berjangka menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah. Deposito iB Hasanah mengelola dana dengan cara disalurkan untuk pembiayaan usaha produktif maupun pembiayaan konsumtif yang sesuai syariat islam. 2. Pembiayaan

2.1 Pembiayaan Sindikasi iB Hasanah

Pembiayaan Sindikasi iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan oleh dua atau lebih Lembaga Keuangan untuk membiaya suatu proyek/usaha dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sama, menggunakan dokumen yang sama dan diadministrasikan oleh Agen yang sama pula.

(12)

2.2 Pembiayaan Onshore iB Hasanah

Pembiayaan Onshore iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan oleh unit operasional dalam negeri kepada nasabah pembiayaan dalam negeri, dalam bentuk mata uang valuta asing untuk membiayai usaha yang dikategorikan kegiatan ekspor (penghasil devisa).

2.3 Pembiayaan Ekspor iB Hasanah

Pembiayaan Ekspor iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada eksportir (perusahaan ekspor), baik dalam rupiah maupun valuta asing untuk keperluan modal kerja dalam rangka pengadaan barang-barang yang akan diekspor (sebelum barang dikapalkan/preshipment) dan/atau untuk keperluan pembiayaan proyek investasi dalam rangka produksi barang ekspor.

2.4 Pembiayaan Valas iB Hasanah

Pembiayaan Valas iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan oleh unit operasional dalam negeri kepada nasabah pembiayaan dalam negeri, dalam bentuk mata uang valuta asing.

2.5 Usaha Besar iB Hasanah

Usaha Besar iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja maupun investasi ) kepada pengusaha pada segmentasi besar berdasarkan prinsip-prinsip pembiayaan syariah.

(13)

2.6 Pembiayaan Kerjasama Kopkar/Kopeg iB Hasanah

Pembiayaan Kerjasama Kopkar/Kopeg iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan mudharabah produktif dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Koperasi Karyawan (Kopkar)/Koperasi Pegawai (kopeg) untuk disalurkan secara prinsip syariah ke end user/pegawai.

2.7 Pembiayaan Kerjasama Linkage Program iB Hasanah

Pembiayaan Kerjasama Linkage Program iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing kepada Lembaga Keuangan Syariah (LKS) (BMT, BPRS, KJKS, dll) untuk diteruskan ke end user (pengusaha mikro, kecil, dan menengah syariah). Kerjasama dengan LKS dapat dilakukan secara langsung ataupun melalui Lembaga Pendamping.

2.8 Pembiayaan Kerjasama Multifinance iB Hasanah

Pembiayaan kepada Multifinance adalah penyaluran pembiayaan langsung dengan pola executing, kepada Multifinance untuk usahanya dibidang perusahaan pembiayaan sesuai dengan prinsip Syariah.

3. Layanan

3.1 Internet Banking Corporate

Internet Banking Corporate merupakan layanan perbankan 24 jam dengan menggunakan komputer dan jaringan internet yang

(14)

memberikan kemudahan, kenyamanan dan keamanan bagi Perusahaan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan

3.2 Cash Management

Cash Management adalah layanan perbankan untuk perusahaan yang menginginkan pengelolaan aktivitas keuangan secara efisien dan efektif serta mengurangi eksposur terhadap risiko keuangan. Cash Management lebih dari sekedar internet banking.

3.3 Transaksi Ekspor

Transaksi Ekspor adalah kegiatan perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari Wilayah Pabean suatu negara dan memasukkan ke daerah Pabean negara lain dengan memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku dibidang eksportir.

3.4 Transaksi impor

Transaksi impor adalah Kegiatan mendatangkan barang dari luar Daerah Pabean Indonesia untuk dimasukkan ke dalam wilayah Pabean Indonesia.

3.5 Bank garansi

Bank garansi adalah pelaksanaan pemberian jaminan dari bank atas permohonan nasabah untuk membayar sejumlah uang kepada pihak lain dengan persyaratan dan jangka waktu tertentu.

3.6 Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri

Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) atau Letter of Credit (L/C) Dalam Negeri Adalah setiap Janji Tertulis dari

(15)

Bank (Bank pembuka) yang diterbitkan berdasarkan permintaan tertulis dari Pemohon (Applicant) yang mengikat Bank Pembuka.

3.7 Transaksi Kiriman Uang Luar Negeri

Kiriman Uang atau remittance atau funds transfer adalah pemindahan uang antar bank baik dalam valuta asing (valas) atau rupiah (idr) yang dilaksanakan oleh bank untuk kepentingan sendir i atau atas perintah nasabah untuk kepentingan pihak lain, baik bank atau non bank.

3.8 Traveller Cheque

Suatu surat berharga yang diterbitkan oleh lembaga keuangan atau suatu Bank yang berjanji bahwa penerbit akan membayar sebesar nominal yang tercantum dalam cheque tersebut.

3.9 Collections

Yang dimaksud dengan Collection (inkaso) yaitu penanganan oleh Bank atas dokumen-dokumen sesuai dengan instruksi yang diterima dari nasabah/ koresponden

d. Layanan 24 jam

1. Internet Banking

Internet Banking merupakan layanan perbankan 24 jam. Dengan menggunakan komputer dan terkoneksi dengan jaringan internet, nasabah sudah dapat melakukan berbagai transaksi perbankan dengan mudah, nyaman dan aman.

(16)

2. SMS Banking

SMS Banking adalah layanan perbankan 24 jam yang disediakan bagi nasabah yang mobilitasnya tinggi. Nasabah bisa melakukan transaksi perbankan melalui handphone, semudah melakukan SMS ke rekan atau mitra bisnis.

3. ATM

ATM merupakan layanan perbankan 24 jam yang memungkinkan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi perbankan tanpa harus datang ke kantor cabang.

4. Phone Banking

Phone Banking adalah layanan perbankan 24 jam lainnya. Yang membantu memberikan berbagai informasi serta melakukan transaksi untuk nasabah melalui Customer Representative bank.4

4

(17)

E. Struktur Organisasi BNI Syariah Cabang pekalongan

Struktur organisasi adalah kerangka antar hubungan dari orang-orang atau unit-unit organisasi yang masing-masing memiliki tugas, tanggung jawab, dan wewenang tertentu. Dengan melakukan pemilihan serta penentuan struktur organisasi yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam perusahaan maka pencapian tujuan perusahan akan lebih terarah. Selain itu denga struktur organisasi yang jelas dan baik maka akan dapat diketahui sampai dimana wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan tugasnya. Karena dengan memiliki kewenangan tersebut dan diberi fungsi yang tegas dan pasti, diharapkan agar dapat menjamin terselenggaranya kinerja perbankan Islam yang menunjang tinggi nilai kejujuran, transparan dan memberikan pendidikan kepada masyarakat, menjaga kehati-hatian dan profesionalitas.5

Untuk menunjang kinerja tersebut, berikut ini merupakan gambaran struktur organisasi dari Bank Nasional Indonesia (BNI) Syariah Cabang Pekalongan: 6

5

Widyaningsih, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia (jakarta: Prenada Media, 2005), hlm.91.

6

Wawancara dengan Bapak Belloume Najib, Asisten Umum BNI Syariah Cabang Pekalongan, pekalongan, 04 april 2012. Jam 11:00.

(18)
(19)

F. Potongan Pelunasan Dalam Pembiayaan Murabahah Pada BNI Syariah Cabang Pekalongan

1. Mekanisme pembiayaan

Mekanisme pembiayaan murabahah di BNI Syariah Cabang pekalongan dilakukan seperti kebanyakan perbankan syariah lainnya. Dalam praktik pembiayaan murabahah, nasabah datang mengajukan pembiayaan atas sebuah barang atau aset dengan kriteria tertentu, pada tahap ini terjadi negosiasi dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh kedua pihak. Kemudian bank memesan barang kepada supplier sesuai dengan kriteria yang diinginkan nasabah. Setelah barang tersebut resmi menjadi milik bank, baru kemudian terjadi kontrak jual beli antara nasabah dan pihak bank. Barang dan dokumen dikirimkan kepada nasabah, kemudian nasabah melakukan pembayaran sesuai dengan kesepakatan.

Dalam hal pembelian barang, di BNI Syariah Cabang Pekalongan kadang dilakukan oleh pihak bank dan kadang juga dilakukan oleh pihak nasabah sendiri atau diwakilkan kepada nasabah (wakalah), untuk yang wakalah ini biasanya terjadi karena bank merasa kesulitan untuk pembelian suatu barang yang terlalu spesifik, sehingga bank mewakilkan nasabah untuk membelinya dan nasabah harus bertanggung jawab atas pembelian barang dengan menyerahkan bukti kwitansi pembelian barang, sehingga tidak ada penipuan atau manipulasi harga.

Untuk BNI Syariah Cabang Pekalongan sendiri pembelian barang kadang dilakukan dengan pesanan dan tanpa pesanan (barang langsung ada). Pembayaran dalam pembiayaan murabahah yang dilakukan nasabah

(20)

biasanya dilakukan secara angsuran. Semua produk pendanan di BNI Syariah Cabang Pekalongan bisa menggunakan akad murabahah, seperti Griya BNI Syariah, OTO, dll. Pembiayaan murabahah di BNI Syariah Cabang Pekalongan sama dengan produk pembiayaan murabahah di perbankan syariah lainnya, yaitu pembiayaan murabahah ini menempati porsi yang paling besar dengan prosentase sekitar 70-80% dari semua produk pembiayaan.

2. Kebijakan potongan Pelunasan dalam Murabahah

Untuk potongan pelunasan pada pembiayaan murabahah, BNI Syariah Cabang Pekalonagn mempunyai kebijakan sendiri yaitu dengan memberikan potongan pelunasan tersebut kepada nasabah yang melunasi pembiayaan murabahah sebelum jatuh tempo atau lebih cepat dari waktu yang disepakati. Mekanisme potongan pelunasannya dilakukan pada saat akhir, yaitu ketika nasabah melunasi pembiayaan murabahah sebelum jatuh tempo, hal itu dilakukan dengan pihak bank akan langsung memotong pembayaran dari sisa angsuran.

Besarnya potongan yang diberikan pada saat pelunasan, BNI Syariah Cabang Pekalongan mempunyai pertimbangan-pertimbangan yang dibuat sebagai peraturan dalam menetapkan besar potongan. Peraturan tersebut antara lain, pihak bank melihat dari kecepatan nasabah dalam melunasi pembayarannya, nasabah yang selalu lancar dalam menjalankan kewajiban pembayarannya, dan dari pengalaman nasabah yang tidak pernah sulit atau macet dalam pengembalian dana dari pembiayaan yang

(21)

diperoleh selama menjadi nasabah di BNI Syariah Cabang Pekalongan, serta bank menilai dari prospek bisnis yang sedang dijalankan nasabah. Untuk lebih jelasnya kebijakan mengenai potongan pelunasan dalam pembiayaan murabahah di BNI Syariah Cabang Pekalongan dapat dilihat dari ilustrasi sebagai berikut:

Sebagai landasan syariah untuk potongan pelunasan dalam pembiayaan murabahah, BNI Syariah Cabang Pekalongan mengunakan Fatwa DSN NO.23/DSN-MUI/III/2002 Tentang Potongan Pelunasan Pada Murabahah sebagai landasan syariahnya. Cara yang dilakukan BNI Syariah Cabang Pekalongan dalam menerapkan Fatwa DSN ini yaitu dengan tidak menyebutkan adanya potongan pelunasan pada saat akad, dan juga dengan adanya kebijakan dan pertimbangn tentang besar potongan yang sepenuhnya pihak bank sendiri yang memutuskannya.

Kebijakan potongan pelunasan tersebut selain karena adanya Fatwa DSN tentang potongan pelunasan dalam pembiayaan murabahah, juga karena pertimbangan-pertimbangan lain, yaitu dengan adanya potongan

Kewajiban ( terdiri dari pokok(100) +margin(10) ) = xxx

Diskon (dari penjual ) = xxx _

Pelunasan xxxx

Biaya Administrasi = xxx _

Total Pelunasan = XXXX

Adanya potongan (sebelum jatuh tempo) = xxx _

(22)

pelunasan itu berarti sudah memberikan keuntungan kepada nasabah, dan juga merupakan suatu penghargaan kepada nasabah karena sudah melunasi pembayaran atas pembiayaan yang diperoleh sebelum jatuh tempo. Selain dengan adanya pelunasan yang lebih cepat, bank diuntungkan dengan pengembalian investasi yang lebih cepat karena walau bagimanapun juga biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk pembiayaan nasabah adalah dana pihak ketiga (nasabah) yang juga harus dikembalikan.

Referensi

Dokumen terkait

Latar belakang penelitian analisis studi kasus krisis ketersedian air di musim kemarau dalam upaya untuk menanggulangi di masyarakat desa butuh kecamatan kras kabupaten

Komunikasi fatis yang digunakan oleh penutur jati bahasa Inggris untuk mengungkapkan kesantunan sesuai dengan empat strategi kesantunan Brown dan Levinson (1987),

Bapak/Ibu dosen Jurusan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Fakultas keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membagi ilmu dan

Setelah menyelesaikan level 1 maka dilanjutkan level 2 perjalanan ke desa selanjutnya, namun dalam perjalanan bertemu seorang teman dan harus menjawab tantangan

Data yang dimaksud adalah fenomena lingual khusus yang berkaitan langsung dengan ihwal penggunaan strategi tuturan penolakan yang digunakan oleh siswa dalam

Teknik analisis data yang digunakan mencakup tiga langkah, yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan

1) Lakukan percobaan menggunakan tiga karton tebal dan lilin. 2) Lubangi bagian tengah kegiatan tengah ketiga karton tersebut. 3) Letakkan karton-karton dengan posisis tiga

(Hasil Wawancara dengan Tata, wawancara 11 November 2015, di Loby Fakultas Komunikasi Bisnis, Telkom University) Dari hasil wawancara tersebut terlihat bahwa di dalam