• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Fasilitas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perencanaan Fasilitas"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Perencanaan Fasilitas

Pertemuan 2

Manajemen Transportasi dan Logistik

Perencanaan Fasilitas

Rahmi Yuniarti,ST.,MT

Anni Rahimah, SAB,MAB

Universitas Brawijaya MALANG

(2)

Kompetensi Pokok Bahasan :

Memahami aspek-aspek yang berkaitan dengan

penetapan lokasi fasilitas/pabrik

Memahami

permasalahan

yang

berkaitan

Memahami

permasalahan

yang

berkaitan

(3)

Pentingnya…

• Industrialisasi telah mengalokasikan anggaran

belanja dalam jumlah besar untuk long-term capital

assets berupa gedung,mesin,fasilitas kerja, dll

dengan teknologi baru untuk melakukan aktivitas

produktif.

• Secara periodik dan berlangsung terus menerus

• Secara periodik dan berlangsung terus menerus

fasilitas kerja harus selalu dirawat dan dimodifikasi

untuk menjaga dan untuk meningkatkan kinerja

produksinya.

(4)

RUANG LINGKUP PERENCANAAN FASILITAS

PERANCANGAN FASILITAS LOKASI PERENCANAAN FASILITAS (Facilities Planning) Tompkins, et.al. 1996 4 PERANCANGAN

FASILITAS FASILITASLOKASI

PERANC. STRUKTUR BANGUNAN PERANC. PERANC. TATALETAK TATALETAK FASILITAS PROD FASILITAS PROD. PERANC. SISTEM PEMINDAHAN MATERIAL Perancangan bangunan pabrik beserta fasilitas penunjangnya, mis :

jaringan listrik, air, dll Pengaturan letak mesin, peralatan produksi, dan fasilitas produksi lainnya. Pengaturan sistem pemindahan material, pergerakan personil, dll.

(5)

RUANG LINGKUP PERENCANAAN FASILITAS

LOKASI FASILITAS ???

Perencanaan fasilitas akan didahului oleh penetapan lokasi pabrik.

Penetapan lokasi merupakan aktivitas pemilihan lokasi dimana fasilitas – fasilitas produksi harus ditempatkan.

A SEQUENCE/ LEVEL OF DECISIONS :

NATIONAL DECISION

REGIONAL DECISION

COMMUNITY DECISION

SITE DECISION

Political, social, economic stability; Currency exchange rates; . . . . .

Climate; Customer concentrations; Degree of unionization; . . . . .

Transportation system availability; Preference of management; . . . . . Site size/cost; Environmental impact; Zoning restrictions; . . . . .

(6)

Faktor-Faktor Pertimbangan Dalam

Penentuan Lokasi

A. Lokasi Pasar

B. Lokasi Sumber Bahan Baku

C. Alat Angkutan

C. Alat Angkutan

D. Sumber Energi

E. Pekerja dan Tingkat Upah

F. Undang-undang dan pajak

G. Sikap masyarakat

(7)

Kondisi Umum Beberapa Tipe Lokasi

a. Kota Besar (City)

• Tenaga terampil sangat banyak dan labor cost tinggi • Fasilitas, sarana komunikasi & Transportasi tersedia

secara layak

• Supplier dekat dan komunikasi cepat • Pajak tinggi

b. Pinggiran Kota (Sub Urban)

Semi skilled labor/female labor mudah diperoleh, labor cost cukup tinggi

• Pajak lebih rendah dibanding kota besar • Expansi Pabrik lebih dimungkinkan

(8)

Kondisi Umum Beberapa Tipe Lokasi

c. Luar Kota (Country)

• Lahan masih sangat murah

• Tenaga kerja terampil sulit diperoleh, labor cost

rendah

• Pajak rendah

• Pajak rendah

• Jarak yang jauh dengan supplier,

mempengaruhi pemenuhan material

(9)

PENENTUAN LOKASI PRODUKSI

Persoalan dimana suatu pabrik akan didirikan

bukanlah suatu hal yang mudah untuk dipecahkan

Pada umumnya ada beberapa kondisi yang akhirnya

dapat membawa ke persoalan penentuan lokasi

dapat membawa ke persoalan penentuan lokasi

pabrik, yaitu :

1. Perluasan pabrik (Ekspansi)

2. Pemecahan pabrik kedalam sentral-sentral unit

kerja (Desentralisasi)

3. Kekurangan/tidak adanya bahan baku

4. Faktor-faktor ekonomis

(perubahan pasar,

penyediaan tenaga kerja, dll)

(10)

Kekeliruan Penentuan Lokasi

1. Kurangnya analisa/pertimbangan faktor

terkait

2. Besarnya pengaruh manajemen yang

bersifat subyektif

3. Pemilihan “Kampung halaman” atau lokasi

3. Pemilihan “Kampung halaman” atau lokasi

sekitar tempat tinggal

4. Kejenuhan suatu wilayah

5. Sudah tersedianya lahan

(11)

Pentingnya Tata Letak Fasilitas

• Ongkos Pemindahan Material:

– 30-75% dari ongkos produk (Sule 1991)

– 20-50% dari anggaran operasi manufaktur

(Tompkins & White, 1994)

– 20-50% dari anggaran operasi manufaktur

(Tompkins & White, 1994)

(12)

Tujuan Perancangan Tata Letak

• Minimasi ongkos pemindahan material

• Pemanfaatan ruang yang efisien

• Eliminasi bottlenecks

• Mengurangi waktu siklus manufaktur

• Eliminasi pemborosan

• Eliminasi pemborosan

• Memudahkan kegiatan keluar-masuk dan

penempatan dari material dan produk

• Memberikan fleksibilitas sehingga dapat

beradaptasi terhadap perubahan

(13)

RUANG LINGKUP PERENCANAAN FASILITAS

Level I Global II Supra

Activity Environment Output

Site Location & Selection

World or Country

Site

Planning Site

[Q. Lee, 1997] Perencanaan Fasilitas melibatkan 5 tingkat perencanaan :

Supra III Macro IV Micro V Sub-Micro Planning Building Layout Department or Cell Layout Workstation Design Site Building Cell or Departments Workstation

(14)

METODE PEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI

METODE PEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI

A. RANKING PROCEDURE

Metode ini dipergunakan untuk problem yang bersifat kualitatif/subyektif, biasanya digunakan untuk permasalahan yang sulit untuk dikuantifikasikan dengan

menggunakan pembobotan (Wi) kriteria penentu (i) dan pemberian skor terhadap alternatif (j) berdasarkan kriteria penentu (Yij).

Langkah-langkah rangking procedure :

1. Tentukan alternatif-alternatif lokasi yang akan dipilih ( j )

2. Identifikasi faktor-faktor penentu ( Yij ) yang relevan dalam penentuan lokasi

pabrik. pabrik.

3. Pemberian bobot dari masing-masing faktor penentu berdasarkan derajat

kepentingan ( Wi ).

4. Pemberian skor (nilai) terhadap tiap alternatif lokasi ( j ) berdasarkan

masing-masing faktor penentu ( Yij ), Skala penilaian menggunakan nilai 0 – 10 point,

dengan nilai 10 sebagai point terbesar,

5. Tentukan total nilai dari masing-masing alternatif lokasi (Zj) dengan cara

mengalikan bobot dari tiap faktor penentu dengan skor dari tiap alternatif lokasi,

Zj =

ΣΣΣΣ

(Wi x Yij)

Alternatif lokasi yang memiliki total nilai (Zj) terbesar sebagai alternatif terbaik yang dipilih,

(15)

Contoh Soal :

PT, “X” ingin melakukan ekspansi pabrik dengan beberapa

alternatif lokasi sbb :

Alternatif lokasi 1 =

Sidoarjo

Alternatif lokasi 2 =

Pasuruan

Alternatif lokasi 3 =

Krian

Terdapat 3 faktor penentu yaitu

Ketersedian bahan baku,

Tenaga Kerja dan Transportasi,

Tenaga Kerja dan Transportasi,

Dari ketiga faktor penentu tersebut diberikan bobot sbb :

Ketersedian bahan baku

=

40%

Tenaga Kerja

=

35%

Total =

100%

(16)

Kemudian dengan menggunakan skor nilai antara 0 – 10

diberikan penilaian sbb:

Faktor Penentu

Sidoarjo

Pasuruan

Krian

Ketersediaan bahan baku (40%)

8

5

7

Tenaga Kerja (35%)

7

8

4

Transportasi (25%)

9

7

8

Langkah selanjutnya adalah penentuan total nilai dari

Langkah selanjutnya adalah penentuan total nilai dari

masing-masing alternatif lokasi :

Z

Sidoarjo

= (40% x 8) + (35% x 7) + (25% x 9) =

77,,9

9

Z

Pasuruan

= (40% x 5) + (35% x 8) + (25% x 7) = 6,55

Z

Krian

= (40% x 7) + (35% x 4) + (25% x 8) = 6,2

Sehingga dihasilkan total nilai terbesar adalah lokasi

Sidoarjo

dengan total nilai 7,9, sehingga Sidoarjo dipilih sebagai lokasi

pendirian pabrik sebagai alternatif terbaik

(17)

B. METODE ANALISA PUSAT GRAVITASI

Analisa pusat gravitasi dibuat dengan memperhitungkan jarak masing-masing lokasi sumber (j) atau daerah pemasaran (j) dengan alternatif

lokasi (i), Pada metode ini terdapat asumsi bahwa biaya produksi dan

distribusi untuk masing-masing lokasi adalah sama Rumus umum yang dipergunakan adalah :

m

: Jumlah alternatif lokasi

n

: Jumlah daerah pemasaran atau sumber material

(X

i

, Y

i

): Koordinat lokasi pabrik

(a

j

, B

j

) : Koordinat lokasi pasar atau sumber material

W

j

: Besar demand pada pasar atau jumlah source material yang

tersedia

(18)

s um bu Y ( K m ) Sumber A (8,18) Sumber C (25,15) Alternatif 1

Contoh Soal :

Dalam suatu analisa kelayakan pendirian pabrik “Y” terdapat

permasalahan dalam penentuan lokasi pabrik dengan beberapa

alternatif lokasi seperti gambar dibawah ini.

sumbu X (Km) s um bu Y ( K m ) Sumber B (4,2) (25,15) Sumber D (21,3) Alternatif 1 (18,14) Alternatif 2 (14,9) Alternatif 3 (9,6)

(19)

Sumber

A memiliki kemampuan supplai sebanyak 10 Ton/hari

Sumber

B memiliki kemampuan supplai sebanyak 8 Ton/hari

Sumber

C memiliki kemampuan supplai sebanyak 12 Ton/hari

Sumber

D memiliki kemampuan supplai sebanyak 4 Ton/hari

Permasalahan dari pabrik “Y” tersebut adalah

Permasalahan dari pabrik “Y” tersebut adalah

menentukan alternatif yang terbaik dari 3

menentukan alternatif yang terbaik dari 3

menentukan alternatif yang terbaik dari 3

menentukan alternatif yang terbaik dari 3

alternatif yang ada dengan mempertimbangkan 4

alternatif yang ada dengan mempertimbangkan 4

lokasi sumber bahan baku

lokasi sumber bahan baku !!!

!!!

Dari gambar diatas diketahui koordinat dari masing-masing

alternatif lokasi dan sumber bahan baku yang ada, Sehingga

dapat ditentukan titik berat dari masing-masing alternatif

lokasi.

(20)

Alternatif 1:

SOLUSI

PERMASALAHAN

{

10[(18 8)2 (14 18)2)] 8[(18 4)2 (14 2)2)] 12[(18 25)2 (14 15)2) 4[(18 21)2 (14 3)2)]

}

1= − + − + − + − + − + − + − + − alternatif Z

Alternatif 2:

{

10[(14 8)2 (9 18)2] 8[(14 4)2 (9 2)2] 12[(14 25)2 (9 15)2] 4[(14 21)2 (9 3)2]

}

2 = − + − + − + − + − + − + − + − alternatif Z Zalternatif 1 = {(34.058)+(52.154)+(24.495)+(22.804) = 133.511 Zalternatif 2 = {(34.205)+(34.525)+(43.405)+(18.439) = 130.575

Alternatif 3:

{

10[(9 8)2 (6 18)2] 8[(9 4)2 (6 2)2] 12[(9 25)2 (6 15)2] 4[(9 21)2 (6 3)2]

}

3 = − + − + − + − + − + − + − + − alternatif Z Zalternatif 3 = {(38.079)+(18.111)+(63.592)+(24.739) = 144.52

Sehingga dari total nilai diatas, alternatif 2 dapat dipilih sebagai alternatif terbaik karena memiliki nilai Z yang terkecil (minimum)

(21)

SUPPLY DEMAND

Besarnya jumlah permintaan yang mengakibatkan terbatasnya supplai yang dapat diberikan oleh sumber-sumber pemasok, merupakan

permasalahan utama dalam analisa alokasi ini. Seperti yang dideskripsikan pada gambar dibawah ini, jumlah supplai sebesar 9900 ton/minggu sedangkan jumlah pemintaan lebih banyak yaitu sebesar 11400 ton/bulan.

Sehingga diperlukan suatu analisa pengalokasiaan supplai tersebut ke beberapa demand, sehingga menimbulkan total biaya yang paling

minimal.

PERMASALAHAN ALOKASI

PERMASALAHAN ALOKASI

S1 3000 ton/minggu S2 2500 ton/minggu S3 4400 ton/minggu D1 2700 ton/minggu D2 3400 ton/minggu D3 3100 ton/minggu D4 2200 ton/minggu

(22)

Permasalahan Alokasi

Mengatasi masalah dengan

meminimalisir atau memaksimalkan fungsi linear terhadap adanya

hambatan tipe kualitas Metode Progam Linear

Pendekatan intuitif untuk memecahkan masalah dimana

struktur masalah dapat

diintepretasikan dgn cermat untuk mendapatkan solusi yang beralasan. Metode Heuristik

(23)

METODE PROGRAMA LINEAR

METODE PROGRAMA LINEAR

Metode ini mempresentatifkan permasalahan ke dalam bentuk tabel yang terdiri dari beberapa variabel perhitungan sbb: a.

Sumber (Source)

– ditunjukkan dengan kapasitas supplai dari masing-masing sumber tersebut untuk periode waktu tertentu.

– sumber ditunjukkan dengan notasi Fi. – kapasitas sumber dinotasikan dengan Si. – kapasitas sumber dinotasikan dengan Si. b.

Tujuan alokasi (Destination)

– menunjukkan lokasi dimana supplai akan didistribusikan. – Tujuan alokasi dinotasikan sebagai Aj

– jumlah permintaan dari masing-masing tujuan alokasi dinotasikan dengan Dj.

(24)

METODE PROGRAMA LINEAR

METODE PROGRAMA LINEAR

c. Biaya Transportasi per unit (Unit shipping

cost).

– Biaya pengiriman untuk 1 unit produk (bisa juga

dimasukkan sebagai biaya produksi per unit) dari sumber i ke tujuan j, dinotasikan sebagai Cij.

d. Alokasi supplai (distribusi)

– Besarnya jumlah pengiriman barang (alokasi) per

route/sel adalah variabel ayang akan ditentukan dalam analisa ini.

– dinotasikan sebagai Xij.

e. Total biaya transportasi.

– Total biaya transportasi merupakan kriteria pokok dalam analisa alokasi ini, Total biaya transportasi diformulasikan sebagai :

Z =

Cij x Xij

(25)

Untuk lebih memperjelas notasi-notasi variabel diatas, dibawah ini ditampilkan sel matrik untuk penyelesaian permasalahan alokasi dengan

programa linear.

SUMBER TUJUAN Kapasitas

A1 A2 A3 A4 F1 X11 ? $ C11 X12 ? $ C12 X13 ? $ C13 X14 ? $ C14 S1

SEL MATRIK

F2 X21? $ C21 X22 ? $ C22 X23 ? $ C23 X24 ? $ C24 S2 F3 X31 ? $ C31 X32 ? $ C32 X33 ? $ C33 X34 ? $ C34 S3 Permintaan D1 D2 D3 D4 ΣΣΣΣSi = ΣΣΣΣDj

Z

min

=

ΣΣΣΣ

C

ij

x X

ij

(26)

Kondisi yang harus terpenuhi dalam metode

program linear :

1.

Pengalokasian harus feasible, sesuai dengan batasan

supply & demand,

2. Alokasi memenuhi seluruh kemungkinan alokasi (sel

matrik) (i+j-1)

3. Alokasi pada sel matrik tidak membentuk lintasan

tertutup,

Aplikasi metode-metode program linear dapat digunakan

untuk permasalahan sbb:

1. Distribusi supply dari beberapa sumber untuk beberapa

lokasi tujuan

(permintaan)

2. Pemilihan

lokasi atau penempatan fasilitas

3. Penentuan pemenuhan demand

(estimasi) terhadap

(27)

Metode ini bertujuan meminimumkan biaya total untuk

alokasi/distribusi supplai produk untuk setiap tujuan alokasi.

METODE HEURISTIC

LEAST COST ASSIGNMENT

ROUTINE METHOD

alokasi/distribusi supplai produk untuk setiap tujuan alokasi.

Metode ini cukup sederhana dan cepat dalam penyelesaian

alokasi, namun hasil dari metode ini tidak seoptimal hasil dari

metode lainnya.

Prinsip metode heurustic adalah alokasi demand

sebesar-besarnya pada lokasi sumber yang memberikan

biaya

transportasi yang sekecil-kecilnya

secara berturut-turut.

(28)

Contoh soal :

Pada sel matrik dibawah ini diketahui adanya permintaan

sebesar 10,000 ton dari 4 buah lokasi permintaan dengan

kemampuan supplai yang sama besar dari 3 buah sumber.

Dengan menggunakan metode heuristic akan ditentukan

besarnya alokasi ke sel tertentu sbb :

SUMBER TUJUAN Kapasitas

A1 A2 A3 A4

A1 A2 A3 A4

F1 $ 10 $ 8 $ 5 $ 6 2400 ton

F2 $ 5 $ 2 $ 6 $ 3 4000 ton

F3 $ 9 $ 7 $ 4 $ 7 3600 ton

(29)

Langkah Penyelesaian

SUMBER TUJUAN Kapasitas

A1 A2 A3 A4 F1 1200 $ 10 $ 8 $ 5 1200 $ 6 2400 ton (6) (4) F2 $ 5 3400 $ 2 $ 6 600 $ 3 4000 ton (1) (2) F3 1100 $ 9 $ 7 2500 $ 4 $ 7 3600 ton (5) (3)

Permintaan 2300 ton 3400 ton 2500 ton 1800 ton 10000 ton

Z = (1.200x$10) + (1.100x$9) + (3.400x$2) +

(2.500x$4) + (1.200x$6) + (600x$3)

(30)

Prinsip dari metode ini adalah :

“alokasi pertama pada sel kiri atas, kemudian alokasi horizontal ke sel

kanan dan kemudian vertikal kebawah, dst....”

Dengan menggunakan contoh persoalan yang sama pada metode

heuristic, akan dilakukan penyelesaian dengan metode Northwest sbb

SUMBER TUJUAN Kapasitas

A1 A2 A3 A4

$ 10 $ 8 $ 5 $ 6

METODE NORTHWEST- CORNER RULE

F1 2300 $ 10 100 $ 8 $ 5 $ 6 2400 ton (1) (2) F2 $ 5 3300 $ 2 700 $ 6 $ 3 4000 ton (3) (4) F3 $ 9 $ 7 1800 $ 4 1800 $ 7 3600 ton (5) (6)

Permintaan 2300 ton 3400 ton 2500 ton 1800 ton 10000 ton

Z = (2.300x$10)+(100x$8)+(3.300x$2)+

(31)

Referensi

Dokumen terkait

Jika kemudian batang tersebut diatambahi batang yang sama panjang seperti pada gambar, maka titik be- ratnya akan bergeser ...... Koordinat titik berat bangun seperti gambar

Beri penilaian untuk setiap alternatif lokasi pada setiap faktor dengan menggunakan skala penilaian pada langkah 3.. Analisis tiap faktor dengan mengalikan bobot untuk tiap

Persamaan suatu garis lurus dapat ditentukan bila diketahui koordinat dua titik yang terletak pada garis tersebut atau apabila diketahui gradien garisnya dan sebuah titik yang

Pada gambar diatas, sumbu suatu sistem koordinat-xy telah digeser sehingga diperoleh suatu sistem koordinat-x’y’ yang titik asalnya adalah O’ yang berada pada titik ( k, l ) dalam

Berdasarkan perhitungan dengan metode center of gravity maka alternatif lokasi yang terpilih sebagai lokasi gudang akhir rumput laut optimal, ditinjau dari pemilihan koordinat

Untuk beberapa industri, letak sumber bahan baku sangat bepengaruh. Biasanya pabrik diletakkan di dekat sumber bahan baku apabila dalam proses produksi bahan baku mengalami

Berdasarkan perhitungan dengan metode center of gravity maka alternatif lokasi yang terpilih sebagai lokasi gudang akhir rumput laut optimal, ditinjau dari pemilihan koordinat

Beberapa industri karena sifat dan keadaan dari proses produksinya memaksa untuk menempatkan pabriknya dengan sumber bahan baku, Seperti pabrik semen, mengharuskan lokasi